Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI  ................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah  .....................................................................................  4
B.     Rumusan masalah............................................................................................... 4
C.     Tujuan  ...............................................................................................................  4
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian gerak....................................................................................................... 6
B.     Macam-macam  gerak...............................................................................................6
C.     Soal GLB dan GLBB...............................................................................................20
D.    Kecepatan dan percepatan........................................................................................21
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan...............................................................................................................24
B.     Saran.........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA  ................................................................................................. 25

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri
didefinisikan sebagai titik awal atau titik tumpu tempat pengamat. Dan macam-macam gerak
dibagi menjadi 2 (dua), yaitu berdasarkan sifatnya, dan berdasarkan lintasan serta percepatannya.
Berdasarkan lintasan dan percepatannya gerak lurus beraturan termasuk didalamnya. Dalam
kehidupan sehari-hari jarang sekali kita menemui benda atau sesuatu yang benar-benar bergerak
lurus beraturan. Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatan selalu
konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu
konstan. Karena besar kecepatan alias kelajuan dan arahkecepatan selalu konstan maka bisa
dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasa lurus dengan kelajuan konstan.
Kita dapat menggerakkan suatu benda pada lajur atau kecepatan yang sangat lurus namun
kemungkinan kelajuannya tidak berubah adalah sangat kecil. Ketika suatu benda melakukan
gerak lurus beraturan , kecepatan benda sama dengan kecepatan rata-rata. 
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian gerak benda ?
2.      Apa saja macam-macam gerak ?
3.      Bagaimana cara menyelesaikan contoh soal yang terkait dengan GLB dan GLBB ?
4.      Bagaimana cara memecahkan persoalan terkait prinsip kecepatan dan percepatan benda ?
C.    TUJUAN
1.      Mengetahui apa itu pengertian gerak benda
2.      Mengetahui apa saja macam-macam gerak
3.      Mengetahui bagaimana cara menyelesaikan contoh soal terkait dengan GLB dan GLBB
4.      Mengetahui bagaimana cara memecahkan persoalan terkait prinsip kecepatan dan percepatan
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Gerak
Gerak yaitu perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri
didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat. Gerak adalah sebuah kata yang
umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, contoh kalimat : " mobil itu bergerak dari arah
selatan ke arah utara", "Ketika kita berjalan pasti kita disebut bergerak". suatu perubahan
tempat kedudukan pada suatu benda dari titik keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan
bergerak jika benda itu berpindah kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan
kedudukan yang menjauhi maupun yang mendekati.Nah dalam ilmu Fisika pengertian gerak
yah kira-kira sama atau boleh didefinisikan bahwa gerak adalah :
 "Suatu momen atau kejadian dimana suatu benda atau apapun yang mengalami perpindahan dari
suatu tempat ketempat yang lain". Jadi suatu benda dapat dikatakan bergerak bila dia berubah
dari posisi semula dia berada ke posisi saat ini.
(Alljabbar. (2008, 12 Maret).gerak. diperoleh pada tanggal 06 oktober 2017
dari https://alljabbar.wordpress.com/2008/03/12/gerak/  )

B.     Macam-macam Gerak
1.      Berdasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 7
a.       Gerak semu atau relative
Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan
pengamat. Contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik
mobil yang berjalan maka pohon yang ada dipinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon
telah melakukan gerak semu. Gerakan semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat
sambil bergerak.
Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya.
Benda yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja yang ada dibumi pasti
dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka
meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi matahari.

b.      Gerak ganda
Gerak ganda adalah gerak yang terjadi secara bersamaan terhadap benda-benda yang ada
disekitarnya. Contoh : seorang bocah kecil yang kurus dan dekil melempar putung rokok dari
atas kereta rangkaian listrik saat berjalan di atap krl tersebut. Maka terjadi gerak putung rokok
terhadap tiga benda disekitarnya yaitu :
-          Gerak terhadap krl
-          Gerak terhadap bocah kecil yang kurus dan dekil
-          Gerak terhadap tanah/bumi
c.       Gerak lurus
Gerak lurus adalah gerak pada suatu benda melalui lintasan garis lurus.
Contohnya seperti gerak rotasi bumi, gerak jatuh buah apel, dan ain sebagainya.  
a.      Gerak lurus beraturan (GLB)
                  kinematika adalah ilmu gerak yang membicarakan gerak suatu benda tanpa
memandang gaya yang bekerja pada benda tersebut (massa hanya diabaikan). Jadi jarak yang
ditempuh benda selama geraknya hanya ditentukan oleh kecepatan v dan percepatannya.
                  Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan
kecepaatan v tetap (percepataan a=0), sehingga jarak yang ditempuh S hanya ditentukan oleh
kecepatan yang tetap dalam waaktu tertentu.
Persamaan yang digunakan pada GLB adalah sebagai berikut :
s = v.t

Keterangan :
s adalah jarak atau perpindahan (m)
v adalah kelajuan atau kecepatan (m/s)
t adalah waktu yang dibutuhkan (s)
                 Pada pembahasan GLB ada juga yang disebut dengan kecepatan rata-rata.
Kecepatan rata-rata didefinisikan besarnya perpindahan yang ditempuh dibagi dengan jumlah
waktu yang diperlukan selama benda bergerak.
v rata-rata = Jumlah jarak atau perpindahan / jumlah waktu
                 Karena dalam kehidupan sehari-hari tidak memungkinkan adanya gerak lurus
beraturan maka diambillah kecepatan rata-rata untuk menentukan kecepatan pada gerak lurus
beraturan.
Pada umumnya GLB didasari oleh Hukum Newton I ( S F = 0 ).

S = X = v . t ; a = Dv/Dt = dv/dt = 0

v = DS/Dt = ds/dt = tetap


Tanda D (selisih) menyatakan nilai rata-rata.
Tanda d (diferensial) menyatakan nilai sesaat.

Misal :
 - Kereta melaju dengan kecepatan yang sama di jalur rel yang lurus
 - Mobil di jalan tol dengan kecepatan tetap stabil di dalam perjalanannya.
b.      Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan
kecepatan v yang berubah setiap saat karena adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain
benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a= -).
Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton II ( S F = m . a ).
vt = v0 + a.t
vt2 = v02 + 2 a S

S = v0 t + 1/2 a t2

vt = kecepatan sesaat benda


v0 = kecepatan awal benda
S =  jarak yang ditempuh benda
f(t) = fungsi dari waktu t
v = ds/dt = f (t)
a = dv/dt = tetap

Syarat : Jika dua benda bergerak dan saling bertemu maka jarak yang ditempuh kedua benda adalah
sama. 
Misalnya :
- Gerak jatuhnya tetesan air hujan dari atap ke lantai
- Mobil yang bergerak di jalan lurus mulai dari berhenti
GLBB dibagi menjadi 2 macam :

a. GLBB dipercepat
GLBB dipercepat adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin cepat, contoh GLBB
dipercepat adalah gerak buah jatuh dari pohonnya.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB dipercepat adalah
 Sedangkan Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB dipercepat

 b. GLBB diperlambat


GLBB diperlambat adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin kecil (lambat).
Contoh GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat

Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB diperlambat


Persamaan yang digunakan dalam GLBB sebagai berikut :
Untuk menentukan kecepatan akhir
Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t detik adalah sebagai berikut:
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persamaan diatas adalah saat GLBB dipercepat
tanda yang digunakan adalah + .
Untuk GLBB diperlambat tanda yang digunakan adalah - , catatan penting disini adalah nilai
percepatan (a) yang dimasukkan pada GLBB diperlambat bernilai positif karena dirumusnya
sudah menggunakan tanda negatif.

d.      Gerak menggelinding
Bola yang menggelinding ditas bidng akan mengalami 2 gerakan sekaligus yaitu rotaassi
terhadap sumbu bola dan translasi bidang yang dilalui. Oleh karena itu, benda yang
melakukan gerak menggelinding memiliki persamaan rotasi dan persmaan translasi. Besarnya
energi kinetik yang dimiliki benda menggelinding adalah jumlah energi kinetik rotasi dan
energi kinetik translasi.

a.   Menggelinding pada bidang datar


Sebuah silinder  pejal bermassa m dan berjari-jari R menggelinding  sepanjang bidang datar
horizontal.  Pada silinder diberikan gaya sebesar F. Berapakah percepatan silinder tersebut
jika  silider menggelinding tanpa selip? Jika   silinder bergulir tanpa selip, maka
silinder tersebut bergerak secara translasi dan rotasi. Pada kedua macam gerak tersebut
berlaku persamaan-persamaan berikut.
         Untuk garis translasi berlaku persamaan
F – f = m a dan N – m g = 0
         Untuk gerak rotasi berlaku persamaan
 τ= I x α
Karena silinder bergulir tanpa selip maka harus ada gaya gesekan
Besarnya gaya gesekan pada sistem ini adalah sebagai berikut

Jika disubstitusikan ke dalam persamaan F – f = m a, maka persamaanya


menjadi seperti berikut

b.      Menggelinding pada Bidang Miring

Gerak translasi diperoleh dengan mengasumsikan semua gaya luar bekerja di pusat massa
silinder. Menurut hukum Newton:
a. Persamaan gerak dalam arah normal adalah N – mg cos Θ =0.
b. Persamaan gerak sepanjang bidang miring adalah
 mg sin Θ – f = ma.
c.       Gerak rotasi terhadap pusat massanya τ= I x α .
             Gaya normal N dan gaya berat mg tidak dapat menimbulkan rotasi terhadap titik O.
Hal ini disebabkan garis kerja gaya melalui titik O, sehingga lengan momennya sama dengan
nol. Persamaan yang berlaku adalah  sebagai berikut.

sedangkan untuk rumus kecepatan benda di dasar bidang miring setelah menggelinding adalah
sebagai berikut.

e.       Gerak karena pengaruh gravitasi

a. Gerak jatuh bebas      


Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda pada arah vertikal dari ketinggian h tertentu tanpa
kecepatan awal (v0 = 0),

jadi gerak benda hanya dipengaruhi oleh gravitasi bumi g.


y = h = 1/2 gt2
t = Ö(2 h/g)
yt = g t = Ö(2 g h)                         
g = percepatan gravitasi bumi.
y = h = lintasan yang ditempuh benda pada arah vertikal,(diukur dari posisi benda mula-
mula).
    t = waktu yang dibutuhkan benda untuk menempuh lintasannya.

b. Gerak vertical keatas                


Gerak vertical keatas adalah gerak benda yang dilempar dengan suatu kecepatan awal v0 pada
arah vertikal, sehingga a = -g (melawan arah gravitasi). 
syarat suatu benda mencapai tinggi maksimum (h maks): Vt = 0

Dalam penyelesaian soal gerak vertikal keatas, lebih mudah diselesaikan dengan menganggap
posisi di tanah adalah untuk Y = 0.

f.       Gerak berbentuk parabola


Gerak ini terdiri dari dua jenis, yaitu: 
a. Gerak Setengah Parabola
Benda yang dilempar mendatar dari suatu ketinggian tertentu dianggap tersusun atas dua
macam gerak, yaitu :
*Gerak pada arah sumbu X (GLB)

vx = v0                                                         
Sx = X= vx t      
Gbr. Gerak Setengah Parabola
*Gerak pada arah sumbu Y (GJB/GLBB)
vy = 0         
*Jatuh bebas
 y = 1/2 g t2 
b. Gerak Parabola/Peluru
Benda yang dilempar ke atas dengan sudut tertentu, juga tersusun atas dua macam gerak
dimana lintasan dan kecepatan benda harus diuraikan pada arah X dan Y.      
*Arah sb-X (GLB)
v0x = v0 cos q (tetap)
 X = v0x t = v0 cos q.t                                       

 Gbr. Gerak Parabola/Peluru                  


*Arah sb-Y (GLBB)
V0y             = v0 sin q
 Y    = voy t – 1/2 g t2
 = v0 sin q . t – 1/2 g t2
 vy   = v0 sin q - g t
Syarat mencapai titik P (titik tertinggi): vy = 0
top = v0 sin q / g
sehingga
top = tpq
toq = 2 top
OQ = v0x tQ = V02 sin 2q / g
h max = v oy tp – 1/2 gtp2 = V02 sin2 q / 2g
vt = Ö (vx)2 + (vy)2 

g.      Gerak melingkar
Gerak melingkar terbagi dua, yaitu: 
1. Gerak melingkar beraturan (GMB) 
GMB adalah gerak melingkar dengan kecepatan sudut (w) tetap.Arah kecepatan linier v selalu
menyinggung lintasan, jadi sama dengan arah kecepatan tangensial sedanghan besar
kecepatan v selalu tetap (karena w tetap). Akibatnya ada percepatan radial ar yang besarnya
tetap tetapi arahnya berubah-ubah. ar disebut juga percepatan   sentripetal/sentrifugal yang
selalu | v.
v = 2pR/T = w R            
ar = v2/R = w2 R            
s=qR

2. Gerak melingkar berubah beraturan (GMBB) 

GMBB adalah gerak melingkar dengan percepatan sudut a tetap. Dalam gerak ini terdapat
percepatan tangensial aT = percepatan linier, merupakan percepatan yang arahnya
menyinggung lintasan lingkaran (berhimpit dengan arah kecepatan v). 

a           = Dw/Dt = aT / R
aT        = dv/dt = a R                                        
T          = periode (detik)
R         = jari jari lingkaran.
a          = percepatan angular/sudut (rad/det2)            
aT        = percepatan tangensial (m/det2)
      w         = kecepatan angular/sudut (rad/det)
q          = besar sudut (radian)
S          = panjang busur

Hubungan besaran linier dengan besaran angular:

vt = v0 + a t wt
 S = v0 t + 1/2 a t2            
Þ w0 + a t
Þ q = w0 + 1/2 a t2 
(Mulkymauival. (2012, Februari). Macam-macam gerak. Diperoleh pada tangal 06 Oktober
2017 darihttp://mulkymaurival.blogspot.co.id/2012/02/macam-macam-gerak-dalam-ilmu-
fisika.html  )

C.    Soal yang terkait dengan GLB dan GLBB


1.      Mobil bergerak dengan kecepatan tetap 20 m/s. Ketika sopir melihat anak yang berlari
menyebrangi jalan, sopir menginjak rem 0,1 sekon setelah melihat anak terseut. Akiatna mobil
dipelambat 5 m/s 2 sampai mobil berhenti. Jarak otal yang ditempuh mobil sejak melihat anak
hingga berhenti adalah ...
Jawab :
Diketahui    : V0     = 20 m/s
                   t           = 0,1 s
                   Vt        = 0 m/s
Ditanyaka   : Stotal
Jawab         :
Jarak yang ditempuh mobil saat bergerak dengan kecepatan konstan dalam waktu 0,1 sekon.
S1     =V0t
       = (20)(0,1)
       = 2 meter
Ketika sopir memperlambat mobil hingga berhenti dibutuhkan jarak :
Vt2  =V02 + 2as2
0
= (20) + 2(-5)S 2
            

10   = 400 m/s2


S2    = 40 meter
Jarak yang ditempuh mobil hingga berhenti
Stotal = S1 + S2
       = 40 + 2
       = 42 meter
Jadi jarak total yan ditempuh mobil adalah 42 meter.

2.      Mobil bergerak dengan kecepatan 36 km/jam direm mendadak sehingga terbentuk bekas
gesekan ban dengan jala sejauh 20 meter. Waktu pengereman hingga mobil berhenti adalah....
Jawab :
Diketahui    :V0 = 36 km/jam = 10 m/s
                    Vt  = 0 m/s
                     s   = 20 m
Ditanyakan : t
Jawab         :
Vt =V0 + at
0        = 10 m/s –at
at   = 10 m/s ................. (1)
s      = V0t – ½ at .......... (2)
persamaan 1 disubstitusikan ke dalam persamaan 2
s      = V0t – ½ at
20 m = 10t m/s – ½ (10 m/s)t
20 m =5t m/s
t      = 4 sekon
jadi waktu pengereman hingga mobil berhenti adalah 4 sekon
(Abadi, Rinawan. 2017)
D.    Memecahkan Persoalan Terkait Prinsip Kecepatan dan Percepatan Benda
Kecepatan adalah perpindahan suatu benda dibagi selang waktunya. Kecepatan
mempunyai nilai juga mempunyai arah.  Dalam fisika kecepatan dirumuskan dengan
persamaan sebagai berikut ini :
                                            V = s/t
v          = kecepatan benda, satuan m/s
s           = perpindahan yang ditempuh benda, satuan m
t           = waktu yang diperlukan, satuan sekon (s) atau detik
Percepatan, Suatu benda akan mengalami percepatan apabila benda tersebut bergerak
dengan kecepatan yang tidak konstan dalam selang waktu tertentu. Misalnya, ada sepeda yang
bergerak menuruni sebuah bukit memiliki suatu kecepatan yang semakin lama semakin
bertambah selama geraknya. Gerak sepeda tersebut dikatakan dipercepat.
Jadi percepatan adalah kecepatan tiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut.:

                                                
a          : percepatan, satuan m/s2
∆v        : perubahan kecepatan, satuan m/s
∆t        : perubahan waktu, satuan (s)
Percepatan merupakan besaran vektor. Percepatan dapat bernilai positif (+a) dan bernilai negatif
(-a)
bergantung pada arah perpindahan dari gerak tersebut. Percepatan yang bernilai negatif (-a)
sering disebut dengan perlambatan. Pada kasus perlambatan, kecepatan v dan
percepatan a mempunyai arah yang berlawanan.
1.      Sebuah sepeda motor melaju dengan kecepatan awal 2 m/s. Setelah melaju 10 sekon,
kecepatannya bertambah menjadi 4 m/s. Berapakah percepatan yang dialami oleh sepeda motor?
Jawab :
Diketahui :       v1 = 2 m/s
 V2 = 4 m/s ;
t1= 0 sekon
t2 = 4 sekon
Tanya   : a .............. ?
Jawab  :

2.      Ketika balapan moto GP, Valentino Rosi dapat menyalip Lorenzo dengan kecepatan 6 m/s di
tikungan. Kemudian setelah 2 sekon di jalan yang lurus Rosi melaju dengan kecepatan 10 m/s.
Berapakah kecepatan yang dialami oleh motor Rosi?

Diketahui :      V1 = 6 m/s


 V2 = 10 m/s karena mobil berhenti ;
t1   = 0  sekon
 t2   = 2 sekon
Tanya : V..................?
Jawab :

            
Jadi kecepatan motor Valentino Rosi adalah 2 m/s2

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Gerak yaitu perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri
didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.Bedasarkan lintasannya gerak dibagi
menjadi 7 yaitu, Gerak semu atau relative, Gerak ganda, Gerak lurus, Gerak menggelinding,
Gerak karena pengaruh gravitasi, Gerak berbentuk parabola, Gerak melingkar. Berdasarkan
percepatnnya gerak dibagi menjadi 2 yaitu, gerak beraturan dan gerak berbah beraturan.
B.     SARAN
            Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.Untuk saran bisa berisi kritik atau
saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan
makalah  yang telah di jelaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Rinawan. 2017. Detik-detik Ujian Nasional Fisika. Klaten. Intan Pariwara. 


Alljabbar. (2008, 12 Maret).gerak. diperoleh pada tanggal 06 oktober 2017
darihttps://alljabbar.wordpress.com/2008/03/12/gerak/
Kamusq. (2015, September) pengertian dan definisi gerak diperoleh pada tangal 06 Oktober
2017 dari http://www.kamusq.com/2015/09/gerak-adalah-pengertian-dan-definisi.html
Mulkymauival. (2012, Februari). Macam-macam gerak. Diperoleh pada tangal 06 Oktober
2017 dari http://mulkymaurival.blogspot.co.id/2012/02/macam-macam-gerak-dalam-ilmu-
fisika.html

Anda mungkin juga menyukai