Anda di halaman 1dari 32

GLB dan GLBB

Gerak lurus beraturan


Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam gerak
ini kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh
dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.

dengan arti dan satuan dalam SI:

s = jarak tempuh (m)

v = kecepatan (m/s)

t = waktu (s)

Gerak lurus berubah beraturan


Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu obyek, di mana
kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap.
Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan
kuadratik.
. Gerak Semu atau Relatif

Gerak semu adalah gerak yang sifatnya seolah-olah bergerak atau tidak sebenarnya
(ilusi). Contoh : - Benda-benda yang ada diluar mobil kita seolah bergerak padahal
kendaraanlah yang bergerak. - Bumi berputar pada porosnya terhadap matahari,
namun sekonyong-konyong kita melihat matahari bergerak dari timur ke barat.
2. Gerak Ganda Gerak ganda adalah gerak yang terjadi secara bersamaan terhadap
benda-benda yang ada di sekitarnya. Contoh : Seorang bocah kecil yang kurus dan
dekil melempar puntung rokok dari atas kereta rangkaia listrik saat berjalan di atap
krl tersebut. Maka terjadi gerak puntung rokok terhadap tiga (3) benda di
sekitarnya, yaitu : - Gerak terhadap kereta krl - Gerak terhadap bocah kecil yang
kurus dan dekil - Gerak terhadap tanah / bumi
3. Gerak Lurus Gerak lurus adalah gerak pada suatu benda melalui lintasan garis
lurus. Contohnya seperti gerak rotasi bumi, gerak jatuh buah apel, dan lain
sebagainya. Gerak lurus dapat kita bagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu : a.
Gerak lurus beraturan (GLB) Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang
lurus beraturan dengan kecepatan yang tetap dan stabil. Misal : - Kereta melaju
dengan kecepatan yang sama di jalur rel yang lurus - Mobil di jalan tol dengan
kecepatan tetap stabil di dalam perjalanannya. b. Gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang tidak
beraturan dengan kecepatan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Misalnya : -

Gerak jatuhnya tetesan air hujan dari atap ke lantai - Mobil yang bergerak di jalan
lurus mulai dari berhenti

a = percepatan (m/s2)

t = waktu (s)

s = Jarak tempuh/perpindahan (m)

dengan arti dan satuan dalam SI:

v0 = kecepatan mula-mula (m/s)Pengertian Gerak Serta Macam & Jenis


Gerak : Semu/Relatif, Ganda dan Lurus - Belajar Online Internet Gratis Ilmu
Science Fisika

Tue, 08/08/2006 - 10:43am godam64 A. Arti / Definsi / Pengertian Gerak


Gerak adalah suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik
keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan bergerak jika benda itu berpindah
kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauhi
maupun yang mendekati.
B. Jenis / Macam-Macam Gerak
1. Gerak Semu atau Relatif Gerak semu adalah gerak yang sifatnya seolah-olah
bergerak atau tidak sebenarnya (ilusi). Contoh : - Benda-benda yang ada diluar
mobil kita seolah bergerak padahal kendaraanlah yang bergerak. - Bumi berputar
pada porosnya terhadap matahari, namun sekonyong-konyong kita melihat
matahari bergerak dari timur ke barat.
2. Gerak Ganda Gerak ganda adalah gerak yang terjadi secara bersamaan terhadap
benda-benda yang ada di sekitarnya. Contoh : Seorang bocah kecil yang kurus dan
dekil melempar puntung rokok dari atas kereta rangkaia listrik saat berjalan di atap
krl tersebut. Maka terjadi gerak puntung rokok terhadap tiga (3) benda di
sekitarnya, yaitu : - Gerak terhadap kereta krl - Gerak terhadap bocah kecil yang
kurus dan dekil - Gerak terhadap tanah / bumi
3. Gerak Lurus Gerak lurus adalah gerak pada suatu benda melalui lintasan garis
lurus. Contohnya seperti gerak rotasi bumi, gerak jatuh buah apel, dan lain
sebagainya. Gerak lurus dapat kita bagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu : a.
Gerak lurus beraturan (GLB) Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang
lurus beraturan dengan kecepatan yang tetap dan stabil. Misal : - Kereta melaju
dengan kecepatan yang sama di jalur rel yang lurus - Mobil di jalan tol dengan
kecepatan tetap stabil di dalam perjalanannya. b. Gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang tidak
beraturan dengan kecepatan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Misalnya : Gerak jatuhnya tetesan air hujan dari atap ke lantai - Mobil yang bergerak di jalan
lurus mulai dari berhenti

a = percepatan (m/s2)

t = waktu (s)

s = Jarak tempuh/perpindahan (m)

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Se

telah mempelajari materi pelajaran ini diharapkan anda dapat menyimpulkan


karakteristik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) melalui percobaan dan
pengukuran besaran-besaran terkait, serta menerapkan besaran-besaran fisika
pada gerak lurus berubah beraturan dalam bentuk persamaan dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
Pengertian Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Pengertian GLBB sangatlah beragam. Tergantung sumber dan pemikiran masingmasing orang. Berikut adalah beberapa pengertian GLBB menurut beberapa
sumber:

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu obyek, di
mana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang
tetap. Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier
melainkan kuadratik (sumber: id.wikipedia.org).

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecepatan v yang berubah setiap saat karena adanya
percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari
keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a= )
(sumber: bebas.xlsm.org).

GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan garis lurus dengan percepatan
tetap. Maksud dari percepatan tetap yaitu percepatan percepatan yang besar
dan arahnya tetap (sumber: sidikpurnomo.net).

Jadi, gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus
dan memiliki kecepatan setiap saat berubah dengan teratur.
Pada gerak lurus berubah beraturan gerak benda dapat mengalami percepatan atau
perlambatan. Gerak benda yang mengalami percepatan disebut gerak lurus
berubah beraturan dipercepat, sedangkan gerak yang mengalami perlambatan
disebut gerak lurus berubah beraturan diperlambat.
Benda yang bergerak semakin lama semakin cepat dikatakan benda tersebut
mengalami percepatan.
Suatu benda melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya
selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai
besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah percepatan selalu
konstan setiap saat. Walaupun besar percepatan suatu benda selalu konstan tetapi
jika arah percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan.
Demikian juga sebaliknya jika arah percepatan suatu benda selalu konstan tetapi
besar percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan.
Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak pada
lintasan lurus. Arah percepatan konstan = arah kecepatan konstan = arah gerakan
benda konstan = arah gerakan benda tidak berubah = benda bergerak lurus.Besar
percepatan konstan bisa berarti kelajuan bertambah secara konstan atau kelajuan
berkurang secara konstan. Ketika kelajuan benda berkurang secara konstan, kadang
kita menyebutnya sebagai perlambatan konstan. Untuk gerakan satu dimensi
(gerakan pada lintasan lurus), kata percepatan digunakan ketika arah kecepatan =
arah percepatan, sedangkan kata perlambatan digunakan ketika arah kecepatan
dan percepatan berlawanan.
Grafik kecepatan terhadap waktunya adalah seperti gambar di bawah ini.

Grafik menunjukkan gerak lurus berubah beraturan karena garis pada grafik lurus
yang menunjukkan bahwa percepatannya tetap.
Rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Rumus GLBB ada 3, yaitu:

Keterangan:
Vt = kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon
(m/s)
V0 = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)

t = selang waktu (s)


s = jarak tempuh (m)
Hubungan GLBB dengan Matematika
Kita bisa menghitung jarak tempuh yang dialami
benda yang bergerak lurus berubah beraturan
dengan rumus luas matematika. Seperti pada
contoh gambar dibawah ini:
Sebuah titik partikel melakukan gerak dengan
grafik hubungan kecepatan (v) terhadap
waktu (t) seperti terlihat pada gambar di samping.
Berapakah jarak yang ditempuh titik partikel selama 8 sekon tersebut?

Jawab:
Cara Saya:
s = luas I + luas II + luas III
s = (12 . 4 . 10) + (2 . 10) + (12 . 2 . 10)
s = 20 + 20 + 10 = 50 m
Nah, jauh lebih simple dan cepat, kan? :)
Contoh GLBB
Gerak Jatuh Bebas
Gerak jatuh bebas adalah gerak benda yang jatuh dari suatu ketinggian tanpa
kecepatan awal di sekitar bumi. Gerak jatuh bebas dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Benda-benda yang jatuh bebas. Rumus ini akurat saat benda dijatuhkan di ruang
hampa.

Keterangan:
vt = kecepatan saat t sekon (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (9,8 m/s 2)
h = jarak yang ditempuh benda (m)
t = selang waktu (s)
Gerak Vertikal ke Bawah

Gerak Vertikal ke bawah adalah gerak suatu benda yang dilemparkan vertikal ke
bawah dengan kecepatan awal dan dipengaruhi oleh percepatan. Rumus-rumus
gerak vertikal ke bawah adalah sebagai berikut.

Keterangan:
h = jarak/perpindahan (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan setelah t (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
t = selang waktu (s)
Gerak Vertikal ke Atas
Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda yang dilempar vertikal ke atas
dengan kecepatan awal tertentu (v0) dan percepatan g saat kembali turun. Rumus
gerak vertikal ke atas adalah sebagai berikut.

Di titik tertinggi benda, kecepatan benda adalah nol. Persamaan yang berlaku di
titik tertinggi adalah sebagai berikut.

Keterangan:
tnaik = selang waktu dari titik pelemparn hingga mencapai titik tertinggi (s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
hmaks = jarak yang ditempuh hingga titik tertinggi (m)

Saat mulai turun, persamaannya sama seperti gerak jatuh bebas. Rumusnya
adalah:

GLB DAN GLBB


Contoh Soal dan Pembahasan tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan Gerak Lurus
Beraturan (GLB), termasuk gerak vertikal ke atas dan gerak jatuh bebas, materi fisika kelas 10
(X) SMA. Mencakup penggunaan rumus-rumus GLBB/GLB dan membaca grafik V-t.
Soal No. 1
Batu bermassa 200 gram dilempar lurus ke atas dengan kecepatan awal 50 m/s.

Jika percepatan gravitasi ditempat tersebut adalah 10 m/s2, dan gesekan udara diabaikan,
tentukan :
a) Tinggi maksimum yang bisa dicapai batu
b) Waktu yang diperlukan batu untuk mencapai ketinggian maksimum
c) Lama batu berada diudara sebelum kemudian jatuh ke tanah

Pembahasan
a) Saat batu berada di titik tertinggi, kecepatan batu adalah nol dan percepatan yang digunakan
adalah percepatan gravitasi. Dengan rumus GLBB:

b) Waktu yang diperlukan batu untuk mencapai titik tertinggi:

c) Lama batu berada di udara adalah dua kali lama waktu yang diperlukan untuk mencapai titik
tertinggi.
t = (2)(5) = 10 sekon
Soal No. 2
Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan awal 72 km/jam kemudian direm hingga berhenti pada
jarak 8 meter dari tempat mulainya pengereman. Tentukan nilai perlambatan yang diberikan pada
mobil tersebut!
Pembahasan
Ubah dulu satuan km/jam menjadi m/s kemudian gunakan persamaan untuk GLBB diperlambat:

Soal No. 3
Perhatikan grafik berikut ini.

Dari grafik diatas tentukanlah:


a. jarak tempuh gerak benda dari t = 5 s hingga t = 10 s
b. perpindahan benda dari t = 5 s hingga t = 10 s
Pembahasan
Jika diberikan graik V (kecepatan) terhadap t (waktu) maka untuk mencari jarak tempuh atau
perpindahan cukup dari luas kurva grafik V-t. Dengan catatan untuk jarak, semua luas bernilai
positif, sedang untuk menghitung perpindahan, luas diatas sumbu t bernilai positif, di bawah
bernilai negatif.

Soal No. 4
Seekor semut bergerak dari titik A menuju titik B pada seperti terlihat pada gambar berikut.

Jika r = 2 m, dan lama perjalanan semut adalah 10 sekon tentukan:


a) Kecepatan rata-rata gerak semut
b) Kelajuan rata-rata gerak semut
Pembahasan
Terlebih dahulu tentukan nilai perpindahan dan jarak si semut :
Jarak yang ditempuh semut adalah dari A melalui permukaan lengkung hingga titik B, tidak lain
adalah seperempat keliling lingkaran.
Jarak = 1/4 (2r) = 1/4 (2 x 2) = meter
Perpindahan semut dilihat dari posisi awal dan akhirnya , sehingga perpindahan adalah dari A
tarik garis lurus ke B. Cari dengan phytagoras.
Perpindahan = ( 22 + 22 ) = 22 meter.
a) Kecepatan rata-rata = perpindahan : selang waktu
Kecepatan rata-rata = 22 meter : 10 sekon = 0,22 m/s
b) Kelajuan rata-rata = jarak tempuh : selang waktu
Kelajuan rata- rata = meter : 10 sekon = 0,1 m/s
Soal No. 5
Pesawat Burung Dara Airlines berangkat dari kota P menuju arah timur selama 30 menit dengan
kecepatan konstan 200 km/jam. Dari kota Q berlanjut ke kota R yang terletak 53o terhadap arah
timur ditempuh selama 1 jam dengan kecepatan konstan 100 km/jam.

Tentukan:
a) Kecepatan rata-rata gerak pesawat
b) Kelajuan rata-rata gerak pesawat
Pembahasan
Salah satu cara :
Terlebih dahulu cari panjang PQ, QR, QR', RR', PR' dan PR

PQ = VPQ x tPQ = (200 km/jam) x (0,5) jam = 100 km


QR = VQR x tQR = (100 km/jam) x (1 jam) = 100 km
QR' = QR cos 53o = (100 km) x (0,6) = 60 km
RR' = QR sin 53o = (100 km) x (0,8) = 80 km
PR' = PQ + QR' = 100 + 60 = 160 km
PR = [ (PR' )2 + (RR')2 ]
PR = [ (160 ) 2 + (80)2 ] = (32000) = 805 km
Jarak tempuh pesawat = PQ + QR = 100 + 100 = 200 km
Perpindahan pesawat = PR = 805 km
Selang waktu = 1 jam + 0,5 jam = 1,5 jam
a) Kecepatan rata-rata = perpindahan : selang waktu = 805 km : 1,5 jam = 53,3 5 km/jam
b) Kelajuan rata-rata = jarak : selang waktu = 200 km : 1,5 jam = 133,3 km/jam
Soal No. 6
Diberikan grafik kecepatan terhadap waktu seperti gambar berikut:

Tentukan besar percepatan dan jenis gerak dari:


a) A - B
b) B - C
c) C - D
Pembahasan
Mencari percepatan (a) jika diberikan grafik V-t :
a = tan
dengan adalah sudut kemiringan garis grafik terhadap horizontal dan tan suatu sudut adalah sisi
depan sudut dibagi sisi samping sudut. Ingat : tan-de-sa
a) A - B
a = (2 0) : (3 0) = 2/3 m/s2
(benda bergerak lurus berubah beraturan / GLBB dipercepat)
b) B - C
a = 0 (garis lurus, benda bergerak lurus beraturan / GLB)
c) C - D
a = (5 2) : (9 7) = 3/2 m/s2
(benda bergerak lurus berubah beraturan / GLBB dipercepat)
Soal No. 7
Dari gambar berikut :

Tentukan:

a) Jarak tempuh dari A - B


b) Jarak tempuh dari B - C
c) Jarak tempuh dari C - D
d) Jarak tempuh dari A - D
Pembahasan
a) Jarak tempuh dari A - B
Cara Pertama
Data :
Vo = 0 m/s
a = (2 0) : (3 0) = 2/3 m/s2
t = 3 sekon
S = Vo t + 1/2 at2
S = 0 + 1/2 (2/3 )(3)2 = 3 meter
Cara Kedua
Dengan mencari luas yang terbentuk antara titik A, B dang angka 3 (Luas Segitiga = setengah
alas x tinggi) akan didapatkan hasil yang sama yaitu 3 meter
b) Jarak tempuh dari B - C
Cara pertama dengan Rumus GLB
S = Vt
S = (2)(4) = 8 meter
Cara kedua dengan mencari luas yang terbentuk antara garis B-C, angka 7 dan angka 3 (luas
persegi panjang)
c) Jarak tempuh dari C - D
Cara Pertama
Data :
Vo = 2 m/s
a = 3/2 m/s2
t = 9 7 = 2 sekon
S = Vo t + 1/2 at2
S = (2)(2) + 1/2 (3/2 )(2)2 = 4 + 3 = 7 meter
Cara kedua dengan mencari luas yang terbentuk antara garis C-D, angka 9 dan angka 7 (luas
trapesium)
S = 1/2 (jumlah sisi sejajar) x tinggi
S = 1/2 (2+5)(9-7) = 7 meter.
d) Jarak tempuh dari A - D

Jarak tempuh A-D adalah jumlah dari jarak A-B, B-C dan C-D
Soal No. 8
Mobil A dan B dalam kondisi diam terpisah sejauh 1200 m.

Kedua mobil kemudian bergerak bersamaan saling mendekati dengan kecepatan konstan masingmasing VA = 40 m/s dan VB = 60 m/s.
Tentukan:
a) Jarak mobil A dari tempat berangkat saat berpapasan dengan mobil B
b) Waktu yang diperlukan kedua mobil saling berpapasan
c) Jarak mobil B dari tempat berangkat saat berpapasan dengan mobil A
Pembahasan
Waktu tempuh mobil A sama dengan waktu tempuh mobil B, karena berangkatnya bersamaan.
Jarak dari A saat bertemu misalkan X, sehingga jarak dari B (1200 X)
tA = tB
S
S
A/VA = B/VB
(x)
/40 = ( 1200 x ) /60
6x = 4( 1200 x )
6x = 4800 4x
10x = 4800
x = 480 meter
b) Waktu yang diperlukan kedua mobil saling berpapasan
x = VA t
480 = 40t
t = 12 sekon
c) Jarak mobil B dari tempat berangkat saat berpapasan dengan mobil A
SB =VB t = (60) (12) = 720 m
Soal No. 9
Diberikan grafik kecepatan terhadap waktu dari gerak dua buah mobil, A dan B.

Tentukan pada jarak berapakah mobil A dan B bertemu lagi di jalan jika keduanya berangkat dari
tempat yang sama!
Pembahasan
Analisa grafik:
Jenis gerak A GLB dengan kecepatan konstan 80 m/s
Jenis gerak B GLBB dengan percepatan a = tan = 80 : 20 = 4 m/s2
Kedua mobil bertemu berarti jarak tempuh keduanya sama, misal keduanya bertemu saat waktu t
SA = SB
VA t =VoB t + 1/2 at2
80t = (0)t + 1/2 (4)t2
2t2 80t = 0
t2 40t = 0
t(t 40) = 0
t = 0 sekon atau t = 40 sekon
Kedua mobil bertemu lagi saat t = 40 sekon pada jarak :
SA = VA t = (80)(40) = 3200 meter
Soal No. 10 (Gerak Vertikal ke Bawah / Jatuh Bebas)
Sebuah benda jatuh dari ketinggian 100 m. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 tentukan:
a) kecepatan benda saat t = 2 sekon
b) jarak tempuh benda selama 2 sekon
c) ketinggian benda saat t = 2 sekon
d) kecepatan benda saat tiba di tanah
e) waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah
Pembahasan
a) kecepatan benda saat t = 2 sekon
Data :
t=2s
a = g = 10 m/s2
Vo = 0 m/s
Vt = .....!

Vt = Vo + at
Vt = 0 + (10)(2) = 20 m/s
c) jarak tempuh benda selama 2 sekon
S = Vot + 1/2at2
S = (0)(t) + 1/2 (10)(2)2
S = 20 meter
c) ketinggian benda saat t = 2 sekon
ketinggian benda saat t = 2 sekon adalah tinggi mula-mula dikurangi jarak yang telah ditempuh
benda.
S = 100 20 = 80 meter
d) kecepatan benda saat tiba di tanah
Vt2 = Vo2 + 2aS
Vt2 = (0) + 2 aS
Vt = (2aS) = [(2)(10)(100)] = 205 m/s
e) waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah
Vt = V0 + at
205 = (0) + (10) t
t = 25 sekon
Soal No. 11
Besar kecepatan suatu partikel yang mengalami perlambatan konstan ternyata berubah dari 30
m/s menjadi 15 m/s setelah menempuh jarak sejauh 75 m. Partikel tersebut akan berhenti setelah
menempuh jarak....
A. 15 m
B. 20 m
C. 25 m
D. 30 m
E. 50 m
(Soal SPMB 2003)
Pembahasan
Data pertama:
Vo = 30 m/s
Vt = 15 m/s
S = 75 m
Dari ini kita cari perlambatan partikel sebagai berikut:
Vt2 = Vo2 2aS
152 = 302 2a(75)

225 = 900 150 a


150 a = 900 225
a = 675 /150 = 4, 5 m/s2
Besar perlambatannya adalah 4,5 m/s2 (Kenapa tidak negatif? Karena dari awal perhitungan
tanda negatifnya sudah dimasukkan ke dalam rumus, jika ingin hasil a nya negatif, gunakan
persamaan Vt2 = Vo2 + 2aS)
Data berikutnya:
Vo = 15 m/s
Vt = 0 m/s (hingga berhenti)
Jarak yang masih ditempuh:
Vt2 = Vo2 2aS
02 = 152 2(4,5)S
0 = 225 9S
9S = 225
S = 225/9 = 25 m
Soal No. 12
Sebuah benda dijatuhkan dari ujung sebuah menara tanpa kecepatan awal. Setelah 2 detik benda
sampai di tanah (g = 10 m s2). Tinggi menara tersebut
A. 40 m
B. 25 m
C. 20 m
D. 15 m
E. 10 m
(EBTANAS 1991)

Pembahasan
Data:
o = 0 m/s (jatuh bebas)
t=2s
g = 10 m s2
S = .....!
S = o t + 1/2 gt2
S = (0)(2) + 1/2 (10)(2)2
S = 5(4) = 20 meter

Soal No. 13
Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h di atas tanah. Setelah sampai di tanah kecepatannya
10 m s1, maka waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian 1/2 h dari tanah (g = 10 m. s2 )
adalah.....
A. 1/2 2 sekon
B. 1 sekon
C. 2 sekon
D. 5 sekon
E. 52 sekon
(Soal Ebtanas 2002)
Pembahasan
Data:
Untuk jarak tempuh sejauh S1 = h
o = 0 ms1
t = 10 m s1
t = o + at
10 = 0 + 10t
t = 1 sekon -> t1
Untuk jarak tempuh sejauh S2 = 1/2 h
t2 =......

Perbandingan waktu tempuh:

Soal No. 14
Sebuah batu dijatuhkan dari puncak menara yang tingginya 40 m di atas tanah. Jika g = 10 m s2,
maka kecepatan batu saat menyentuh tanah adalah.
A. 202 m s1
B. 20 m s1
C. 102 m s1
D. 10 m s1
E. 42 m s1
(Ebtanas Fisika 1996)
Pembahasan
Jatuh bebas, kecepatan awal nol, percepatan a = g = 10 m s2

Soal No. 15
Mobil massa 800 kg bergerak lurus dengan kecepatan awal 36 km.jam1 setelah menempuh jarak
150 m kecepatan menjadi 72 km. jam1. Waktu tempuh mobil adalah...
A. 5 sekon
B. 10 sekon
C. 17 sekon

D. 25 sekon
E. 35 sekon
(Ujian Nasional 2009)
Pembahasan
Data soal:
m = 800 kg
o = 36 km/jam = 10 m/s
t = 72 km/jam = 20 m/s
S = 150 m
t = ..........
Tentukan dulu percepatan gerak mobil (a) sebagai berikut:
t2 = o2 + 2aS
202 = 102 + 2a(150)
400 = 100 + 300 a
400 100 = 300 a
300 = 300 a
a = 300/300 = 1 m/s2
Rumus kecepatan saat t:
t = o + at
20 = 10 + (1)t
t = 20 10 = 10 sekon
Catatan:
Massa mobil (m) tidak diperlukan dalam perhitungan, apalagi merknya.

VEKTOR
Soal No. 1
Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing vektor besarnya adalah 10
Newton seperti gambar berikut.

Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60, tentukan besar (nilai) resultan kedua
vektor!

Pembahasan
Resultan untuk dua buah vektor yang telah diketahui sudutnya.

Dengan F1 = 10 N, F2 = 10 N, adalah sudut antara kedua vektor ( = 60). dan R adalah besar
resultan kedua vektor.
Sehingga:

Soal No. 2
Dua buah vektor masing-masing F1 = 15 satuan dan F2 = 10 satuan mengapit sudut 60.

Tentukan arah resultan kedua vektor!


Pembahasan
Langkah pertama tentukan dulu besar resultan vektornya:

Yang dimaksud arah resultan adalah sudut pada gambar di bawah:

Dengan rumus sinus:

diperoleh arah resultan:

Soal No. 3
Dua buah vektor kecepatan P dan Q masing-masing besarnya 40 m/s dan 20 m/s membentuk
sudut 60.

Tentukan selisih kedua vektor tersebut!


Pembahasan
Menentukan selisih dua buah vektor yang diketahui sudutnya:

Sehingga

Soal No. 4
Dua buah vektor gaya masing masing 8 N dan 4 N saling mengapit sudut 120. Tentukan besar
resultan kedua vektor tersebut!

Pembahasan
Data:
F1 = 8 N
F2 = 4 N
= 120
R = ........
Seperti soal pertama hanya berbeda sudut antaranya, dengan rumus yang sama:

Diperoleh hasil

Catatan rumus:
cos (180 ) = cos
Sehingga untuk nilai cos 120:
cos 120 = cos (180 60) = cos 60 = 1/2
Soal No. 5
Perhatikan gambar berikut!

Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukan resultan antara kedua vektor!
Pembahasan
Cari jumlah resultan pada sumbu x dan sumbu y, cukup dengan menghitung kotak dari masingmasing vektor, F1 adalah 30 ke kanan, 40 ke atas, sementara F2 adalah 50 ke kanan, 20 ke atas,
kemudian masukkan rumus resultan:

Soal No. 6
Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2 =25 N dan F3=15 N seperti gambar berikut.

Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor
b. Arah resultan terhadap sumbu X
[Sin 37 = (3/5), Sin 53 = (4/5)]
[Cos 37 = (4/5), Cos 53 = (3/5)]
Pembahasan
a. Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Uraikan semua vektor ke sumbu x dan sumbu y (kecuali vektor yang sudah lurus pada sumbu
x atau y seperti F2). Lihat gambar di bawah!
2. Cari jumlah vektor pada sumbu x ( kanan +, kiri -)
3. Cari jumlah vektor pada sumbu y (atas +, bawah -)
4. Masukkan rumus resultan

Vektor yang dalam perhitungan selanjutnya tidak digunakan lagi karena sudah diuraikan tadi,
dihapus saja, agar kelihatan lebih bersih, sisanya seperti ini:

Jumlah komponen vektor-vektor pada sumbu x dan y :

b. Mencari sudut yang terbentuk antara resultan vektor R dengan sumbu x


tan = Fy /Fx
tan = 7/1 = 7
= arc. tan 7 = 81,87
Thanks to PCP http://journalputrika.blogspot.com atas koreksinya :-)
Soal No. 7
Ditentukan 2 buah vektor F yang sama besarnya. Bila perbandingan antara besar jumlah dan
besar selisih kedua vektor sama dengan 3, tentukan besar sudut yang dibentuk oleh kedua
vektor! (Sumber Soal : SPMB)
Pembahasan
Jumlah dan selisih kedua vektor masing-masing adalah:

Perbandingan jumlah dan selisihnya adalah 3 sehingga:

Kuadratkan ruas kiri dan kanan

Kali silang :

Soal No. 8
Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 m dan kecepatan airnya 4 m/s. Bila
perahu diarahkan menyilang tegak lurus dengan kecepatan 3 m/s, tentukan panjang lintasan yang
ditempuh perahu hingga sampai ke seberang sungai! (Sumber Soal : UMPTN)

Pembahasan
Asumsikan bahwa perahu bergerak lurus beraturan menempuh lintasan AD dan resultan
kecepatan perahu dan air adalah 5 m/s (gunakan aturan Phytagoras).

Dengan membandingkan sisi-sisi segitiga ABC dan ADE :

Soal No. 9
Berikut contoh soal diambil dari soal EBTANAS (UN tempo dulu, zaman kakak-kakak kita)
tahun 2000.
Perhatikan gambar gaya-gaya di bawah ini!

Besar resultan ketiga gaya tersebut adalah....


A. 2,0 N
B. 2 3 N
C. 3,0 N
D. 3 3 N
E. 43 N
Pembahasan
"Untuk dua buah vektor dengan besar yang sama dan membentuk sudut 120o maka resultan
kedua vektor besarnya akan sama dengan besar salah satu vektor"
Berikut ilustrasinya:

Dua buah vektor dengan besar yang sama yaitu 10 N membentuk sudut 120o maka nilai resultan
kedua vektor juga 10 N.

Pada soal di atas, 2 buah vektor (gaya) masing-masing 3 N membentuk sudut 120o, sehingga
resultan kedua gaya juga 3 N. Resultan kedua gaya ini akan segaris dengan gaya 6 N, namun
berlawanan arah. Sehingga dengan mudah soal ini bisa dijawab resultan ketiga gaya adalah 6 N
dikurangi 3 N hasilnya adalah 3 N.
Soal No. 10
Diberikan 3 buah vektor :
a = 2i + 3j satuan
b = 4i + 5j satuan

c = 6i + 7j satuan
Tentukan besar resultan ketiga vektor, dan kemiringan sudut antara resultan dan sumbu X
Pembahasan
Data:

Untuk lebih jelas berikut ilustrasinya:

12 pada sumbu x
15 pada sumbu y
Arahnya adalah sudut yang bisa dicari dari sin , cos maupun tan . Jika dicari dari tan
maka yang dibandingkan nilai pada sumbu y dengan nilai pada sumbu x. Jika dicari dari sin
yang dibandingkan nilai pada sumbu y dengan nilai resultan R, jika digunakan cos bandingkan
nilai pada sumbu x dengan nilai resultan R.
Soal No. 11
Diberikan 3 buah vektor a, b, c seperti gambar di bawah.

Dengan metode poligon tunjukkan :


(i) d = a + b + c

(ii) d = a + b c
(iii) d = a b + c
Pembahasan
Dengan metode poligon :
(i) d = a + b + c

(ii) d = a + b c

(iii) d = a b + c

Soal No. 12
Diberikan dua buah vektor masing-masing vektor dan besarnya adalah A = 8 satuan, B = 10
satuan. Kedua vektor ini membentuk sudut 37. Tentukan hasil dari:
a) A B
b) A B
Pembahasan
a) A B adalah perkalian titik (dot) antara vektor A dan vektor B
Untuk perkalian titik berlaku
A B = A B cos
Sehingga
A B = A B cos 37 = (8)(10)(0,8) = 64 satuan
b) A B adalah perkalian silang (cross) vektor A dan vektor B

Untuk perkalian silang berlaku


A B = A B sin
Sehingga
A B = A B sin 37 = (8)(10)(0,6) = 48 satuan
Soal No. 13
Sebuah gaya F = (2i + 3j) N melakukan usaha dengan titik tangkapnya berpindah menurut r = (4i
+ aj) m dan vektor i dan j berturut-turut adalah vektor satuan yang searah dengan sumbu x dan
sumbu y pada koordinat kartesian. Bila usaha itu bernilai 26 J, maka nilai a sama dengan...
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 12
Sumber: Soal UMPTN Tahun 1991
Pembahasan
Soal ini adalah soal penerapan perkalian titik (dot product ) antara vektor gaya F dan vektor
perpindahan r dengan kedua vektor dalam bentuk i dan j atau vektor satuan. Besaran yang
dihasilkan nantinya adalah skalar (usaha termasuk besaran skalar, hanya memiliki besar, tanpa
arah). Usaha dilambangkan dengan W dari kata work.
W=Fr
26 = (2i + 3j) (4i + aj)
Cara perkalian titik dua vektor dalam bentuk i,j adalah yang i kalikan i, yang j kalikan j, hingga
seperti berikut
26 = 8 + 3a
3a = 26 8
a = 18/3 = 6
i dan j nya jadi hilang karena i kali i atau j kali j hasilnya adalah satu.
Bagaimana cara perkalian silang dua vektor dalam bentuk i dan j ? ntar kita tambahkan,...IA
Soal No. 14
Diberikan dua buah vektor masing-masing:
A = 4i + 3j 2k
B = 7i + 2j + 5k
Tentukan hasil dari A B
Pembahasan
Perkalian silang, A B
Cara pertama:
Misal :
A = (Ax i + Ay j + Az k) dan B = (Bx i + By j + Bz k)

maka :
A B = (Ay Bz Az By) i + (Az Bx Ax Bz) j + (Ax By Ay Bx) k

Rumus Perkalian Silang Dua Vektor (cross product ) dalam i, j, k


Data :
A = 4i + 3j 2k
B = 7i + 2j + 5k
Ax = 4
Ay = 3
Az = 2

Bx = 7
By = 2
Bz = 5

maka
A B = (Ay Bz Az By) i + (Az Bx Ax Bz) j + (Ax By Ay Bx) k
A B = [(3)(5) (2)(2)] i + [(2)(7) (4)(5)]j + [(4)(2) (3)(7)] k
A B = (15 + 4)i + (14 20)j + (8 21)k
A B = 19 i 34 j 13k
Lumayan repot kalau mau dihafal rumus perkalian di atas, alternatifnya dengan cara yang kedua,
Cara Kedua:
A = 4i + 3j 2k
B = 7i + 2j + 5k
Susun dua vektor di atas hingga seperti bentuk berikut:

Untuk mempermudah perkalian, tambahkan dua kolom di sebelah kanan susunan yang telah
dibuat tadi hingga seperti berikut:

Beri tanda plus dan minus, ikuti contoh berikut:

Kalikan menyilang ke bawah terlebih dahulu dengan memperhatikan tanda plus minus yang telah
dibuat, lanjutkan dengan menyilang ke atas,
A B = (3)(5) i + (2)(7) j + (4)(2)k (7)(3)k (2)(2) i (5)(4) j
A B = 15 i 14 j + 8 k 21k + 4 i 20j
A B = (15 + 4) i + ( 14 20) j + (8 21) k
A B = 19 i 34 j 13 k

Anda mungkin juga menyukai