33
BAB
PENGENDALIAN KUALITAS
DALAM PROSES
Untuk membahas pengaruh keputusan yang berhubungan
dengan spesifikasi, produksi dan inspeksi, banyak usaha yang
harus ditempuh, diantaranya perlu dilakukan identifikasi,
penilaian semua usaha untuk mencapai tingkatan kualitas
yang dikehendaki dan semua usaha sebagai akibat atas
tercapainya tingkatan kualitas yang dikehendaki, yang
masing-masing dapat dilakukan dengan menggunakan alatalat kuantitatif seperti diagram kendali, rencana pemeriksaan
sampling dan beberapa ukuran-ukuran statistik sehingga
usaha-usaha pengendalian kualitas dengan menggunakan
alat-alat tersebut di atas dapat memberikan berbagai manfaat
yang merupakan bahan untuk, mengambil kebijaksanaan dan
menetapkan kualitas secara menyeluruh, menentukan
tingkatan
kualitas
secara
spesifik,
mempertanggung
jawabkan kualitas barang hasil produksi, mengembangkan
sistem pengendalian kualitas.
Pengendalian kualitas secara statistika pada
dasarnya
terbagi atas dua kegiatan, yaitu perancangan dan
pengendalian. Kegitan pengendalian meliputi pengendalian
material,
pengendalian
alat-alat
dan
ukuran-ukuran.
pengendalian proses. Sasaran utama daripada pengendalian
proses ini adalah untuk
menyediakan
informasi
dan
memberikan bantuan kepada pelaksana
produksi
dan
34 - Halaman
pengawas operator sehingga kualitas barang yang dihasilkan
dapat sesuai dengan tuntutan konsumen dan kemampuan
perusahaan. Pengendalian kualitas secara statistika ini lebih
dikenal dengan istilah pengendalian proses. Dikatakan
pengendalian kualitas statistik mengingat dalam prakteknya,
pengendalian proses ini harus menggunakan metode
kuantitatif, utamanya metode statistika yang membahas
ukuran-ukuran statistik (rata-rata, rentang, simpangan baku,
varians dan sebagainya) peta (diagram) kendali Shewhart,
teori dan teknik sampling, bahkan juga analisis varians.
Halaman -
33
Halaman - 35
operasional sehingga menimbulkan perbedaan dalam
kualitas produk (barang/jasa) yang dihasilkan. Pada
dasarnya dikenal dua sumber variasi yaitu:
1.
2.
Variasi
Penyebab
Umum
(Common
Cause
Variation): adalah faktor-faktor didalam sistem
manajemen kualitas atau yang melekat pada proses
yang menyebabkan timbulnya variasi dalam sistem
itu beserta hasil-hasilnya. Penyebab umum sering
disebut sebagai Penyebab Acak (Random Causes)
atau Penyebab Sistem (System Causes). Karena
penyebab umum ini selalu melekat pada sistem
manajemen kualitas, untuk menghilangkannya kita
harus menelusuri elemen-elemen dalam sistem itu
dan hanya pihak manajemen yang dapat
memperbaikinya, karena pihak manajemen yang
mengendalikan
sistem
manajemen
kualitas
tersebut.
Dalam
analisis
data
dengan
menggunakan Diagram Kendali (Control Chart)
jenis variasi ini sering ditandai dengan titik-titik
pengamatan yang berada dalam batas-batas
pengendalian yang didefinisikan (Defined Control
Limit).
36 -
Halaman
Gambar 2.1
Variasi Dalam Diagram Kendali
Halaman - 37
Serikat pada tahun 1924 dengan maksud untuk
menghilangkan variasi tidak normal melalui pemisahan
variasi yang disebabkan oleh variasi penyebab khusus
dan variasi yang disebabkan oleh variasi penyebab
umum. Pada dasarnya semua proses menampilkan
variasi
namun
manajemen
harus
mampu
mengendalikan proses dengan cara menghilangkan
variasi penyebab khusus dari proses itu, sehingga
variasi yang melekat pada proses hanya disebabkan
oleh variasi penyebab umum.
38 -
Halaman
Gambar 2.2
Diagram Kendali Shewhart
Pada Gambar 2.2, garis pusat (GP) melukiskan
ekspektasi karakteristik mutu. Jika y menyatakan
karakteristik mutu, maka garis pusat adalah E(Y) yang
Halaman - 39
dalam penggunaannya berfungsi sebagai nilai baku
karakteristik mutu. Jarak batas kendali atas dan batas
kendali bawah dari garis pusat diambil k kali
simpangan baku karakteristik mutu yakni k y. Besar
kecilnya nilai k ini ada kaitannya dengan peluang
keinginan menerima produk yang baik yang diduga
mutunya baik.
Gambar 2.3
Hubungan Antara Jarak Limit Kontrol
dan Peluang Penerimaan
Batas kendali biasanya berjarak +3 dari garis tengah,
tetapi boleh juga memilih +2 atau +4 tergantung dari
risiko statistik dan kesukaran mencari penyebab
kesalahan. Jika biaya mencari penyebab kesalahan
tidak mahal dan cepat dapat diketahui, maka batas
kendali dengan jarak +2 akan lebih ekonomis.
Sebaliknya jika biaya mencari penyebab kesalahan
mahal dan lama baru dapat diketahui, maka akan lebih
ekonomis menggunakan batas kendali dengan jarak
+3,5 atau +4.
40 -
Halaman
Gambar 2.4
Hubungan Antara Batas Kendali dengan
Peluang Penerimaan
Secara
umum
perumusan
ketiga
garis
melukiskan diagram kendali Shewhart adalah :
BK A
E(Y) k y
Pusat
E(Y)
BK B
untuk
...
E(Y) k y
(2.1)
Penggunaan diagram kendali Shewhart
beberapa keuntungan, diantaranya :
memiliki
Halaman - 41
Sebelum dilakukan pengendalian terhadap karakteristik
kualitas barang hasil produksi, perlu diperhatikan halhal sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
42 -
Halaman
b.
c.
2.
3.
4.
Halaman - 43
Pemilihan lot didasarkan atas salah satu dari
beberapa cara dibawah ini :
Menghindari
pemilihan
lot.
Subgrup
langsung diambil dari proses pada interval
waktu atau jumlah tertentu. Pelaksanaan
administrasi pada cara ini paling mudah,
tetapi akan kehilangan jejak lot, dan juga
akan sukar mencari penyebab kesalahan
jika terjadi proses tak terkontrol (di luar
batas limit kontrol). Dalam hal ini perlu pula
44 -
Halaman
Bila
pergeseran
rata-rata
proses
menyebabkan kerugian besar, relatif lebih
tinggi dari biaya pengujian, lebih baik
mengambil subgrup kecil tetapi sering dari
pada subgrup besar tetapi jarang. Misalnya
lebih baik mengambil subgrup yang terdiri
dari 4 atau 5 contoh setiap setengah jam,
daripada 8 atau 10 contoh setiap satu jam.
Halaman - 45
interval waktu atau jumlah produk, agar
produk memenuhi spesifikasi.
c.
5.
6.
46 -
Halaman
memvisualisasikan fluktuasi rata-rata sampel dan ratarata dari rata-rata sampel kemudian akan menunjukkan
bagaimana penyimpangan rata-rata sampel dari rataratanya. Penyimpangan ini akan memberi gambaran
bagaimana konsistensi proses. Semakin dekat rata-rata
sampel ke nilai rata-ratanya maka proses cenderung
stabil, sebaliknya maka proses cenderung tidak stabil.
Rentang merupakan ukuran penyimpangan yang paling
sederhana, mengukur beda nilai terendah dan tertinggi.
Diagram kendali rentang digunakan untuk memberi
gambaran mengenai variabilitas proses. Diagram
kendali
lainnya
yang
biasa
digunakan
untuk
memberikan gambaran variabilitas proses yaitu
diagram kendali simpangan baku. Dalam penerapannya
untuk mengamati proses produksi, penggunaan
diagram kendali selalu berpasangan, diagram kendali
rata-rata dengan diagram kendali rentang atau diagram
kendali rata-rata dengan diagram kendali simpangan
baku.
Kelompok yang kedua adalah kelompok diagram
kendali dengan karakteristik pengamatan dalam bentuk
atribut atau data disktit, yang terdiri dari diagram
kendali proporsi (p), diagram kendali jumlah cacat (np),
diagram kendali cacat per unit (c) dan diagram kendali
jumlah cacat per unit (u).
Diagram kendali p digunakan untuk memonitor
proporsi cacat atau proporsi produk yang tidak
memenuhi spesifikasi, diagram kendali p terdiri dari
dua macam yaitu untuk ukuran sampel (n) konstan
serta untuk ukuran sampel berubah-ubah. Untuk n
konstan batas kendali berbentuk garis lurus yang
berlaku untuk keseluruhan sampel yang diamati,
sedangkan untuk n bervariasi batas kendali dari
diagram kendali p bentuknya berubah-ubah sesuai
dengan ukuran sampe yang diamati.
Jika n menyatakan ukuran sampel dan p menyatakan
proporsi cacat, maka perkalian np merupakan jumlah
Halaman - 47
cacat. Diagram kendali np merupakan diagram kendali
yang digunakan untuk memonitor jumlah cacat dimana
ukuran sampel yang diamati diketahui besarnya.
Diagram kendali np digunakan untuk ukuran sampel
konstan.
48 -
Halaman
Gambar 2.5
Macam-macam Diagram Kendali
Gambar 2.6
Sebaran Titik untuk Proses Normal
Oleh karena itu jika ada satu titik atau lebih jatuh di
luar batas-batas kendali dapat disimpulkan bahwa
proses tidak terkendali.
Halaman -
49
Gambar 2.7
Sebaran Titik untuk Proses Tidak Normal
Kecuali keadaan tersebut kriteria proses tidak
terkendali dapat juga dengan memperhatikan pencaran
titik dibawah ini :
a. Ada tujuh titik atau lebih terletak pada belahan sisi
yang sama dari diagram kendali,
b. Ada sepuluh dari sebelas titik yang terletak pada
belahan sisi yang sama,
c. Ada dua belas dari empat belas ritik terletak pada
belahan sisi yang sama,
d. Ada empat belas dari tujuh belas titik yang terletak
pada belahan sisi yang sama,
e. Ada enam belas dari dua puluh titik yang terletak
pada belahan sisi yang sama
Gambar 2.8
50 -
Halaman
Gambar 2.9
Pergeseran Rata-rata
Halaman -
51
Gambar 2.10
Pergeseran Ragam Proses
Pada Gambar 2.10 menunjukkan sebaran titik
mengalami pergeseran proses pada diagram kendali.
Bila terjadi sebaran titik pada diagram kendali rata-rata
seperti nampak pada Gambar 2.10 semakin lama
semakin membesar dan pada diagram R ada titik
melampaui batas kendali hal ini menunjukkan
pembesaran ragam proses. Gejala ini menunjukkan ada
perubahan dalam proses, sehingga perlu tindakan
perbaikan.
Proses dikatakan tidak normal bila ada data (titik)
keluar dari batas limit kontrol. Walaupun semua data
masih berada di dalam batas limit kontrol, tetapi jika
susunan data tersebut membentuk pola-pola tertentu,
hal ini juga dapat dianggap sebagai ketidak normalan
proses. Bentuk-bentuk pola tertentu (gejala tidak acak)
yang dimaksud adalah :
a.
b.
52 -
Halaman
d.
Halaman - 53
kendali yang ditentukan dengan mempertimbangkan
variasi mutu yang masih dapat ditolerir. Pertimbanganpertimbangan tersebut dapat diambil setelah ditinjau
mengenai
kemampuan.
operator,
material
dan
kemampuan proses. Di mana kemampuan proses ini
dapat dibagi atas kemampuan mesin dan kemampuan
alat ukur.
54 -
Halaman
Contoh 2.1 :
Perhatikan dua buah benda A dan E seperti nampak
pada gambar 2,11 berikut ini.
Halaman -
55
Gambar 2.11
Perlunya Nilai Allowance
Misalkan diameter benda A mempunyai spesifikasi
(0,5010 0,5006) cm dan diameter dalam benda E
mempunyai spesifikasi (0,5010 -0,5000) cm. Dari kedua
benda tersebut diketahui ukuran nominal 0,500,0 cm
dengan toleransi A adalah 0,0004 dan toleransi E
adalah 0,0010. Batas material maksimum A adalah
0,5010 dan benda E adalah 0,5000. Dengan allowance
0,0010, Sehingga rongga sisa maksimum adalah +
0,0004 dan rata-rata rongga sisa adalah -0,0003.
Dalam menentukan batas-batas spesifikasi karakteristik
produk, perlu diperhatikan apakah komponen yang
akan ditentukan spesifikasinya hanya terdiri atas
sebuah komponen atau terdiri atas beberapa
komponen. Untuk itu perhatikanlah contoh cara-cara
menentukan batas-batas spesifikasi berikut.
Contoh 2.2 :
Menentukan batas-batas spesifikasi sebuah komponen.
Misalkan akan dibuat batas-batas spesifikasi dari dua
buah benda seperti nampak dalam gambar berikut,
56 -
Halaman
Gambar 2.12
Spesifikasi Dua Komponen yang Berpasangan
Seandainya ukuran nominal diketahui sama dengan 0,5
allowance +0,0002 cm dan toleransi +050005 cm,
sehingga diameter lubang komponen B adalah (0,5000 0,5005) cm, sedangkan diameter poros komponen A
adalah (0,4998 - 0,4993) cm.
Dalam keadaan tertentu bahwa spesifikasi harus
ditentukan dengan melibatkan beberapa komponen.
Apabila karakteristik mutu yang diteliti berbentuk
variabel dan spesifikasi akhir (sudah memperhitungkan
allowances) yang akan ditentukan melibatkan beberapa
buah komponen, maka besarnya toleransi biasa
dinyatakan dengan simpangan baku, untuk keperluan
ini berlaku suatu dalil di bawah ini.
Dalil :
Simpangan baku untuk k buah komponen yang saling
independen adalah akar jumlah kuadrat simpangan
baku masing-masing komponen, secara simbul dapat
dituliskan dengan cara berikut :
gab
. . . (2.2)
2
2
1
2
2 . . . k
Halaman -
57
Contoh 2.3 :
Hasil akhir produk barang dari tiga komponen yang
terletak sejajar dengan masing-masing dimensi setiap
komponen dapat dilihat pada gambar berikut,
Ratarata
Simpangan
Baku
AB
BC
CD
1,450
0,865
1,170
0,0010
0,0008
0,0007
Komponen
AB
BC
CD
Jumlah
Spesifika
si
1,450 +.
0,0030
0,865 +.
0,0024
1,170 +.
0,0021
Rentang
spesifikas
BSA
BSB
i
BSA
BSB
1,453 1,4470 0,0060
0
0,867 0,8626 0,0048
4
1,172 1,1679 0,0042
1
3,492 3,4775 0,0150
58 -
Halaman
5
Dengan assumsi AB, BC dan CD masing-masing
independen, maka melalui Persamaan 2.2 dapat
dihitung spesifikasi AD sebagai berikut,
AD
2
2AB 2BC CD
0,0015
BSA - BSB AD
2
BSA - BSB 2AB BSA - BSB 2BC BSA - BSB CD
Halaman -
59