BAB
PENDAHULUAN
Sebenarnya ada banyak definisi yang berhubungan dengan
kualitas, tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa
kualitas atau mutu adalah karakteristik dari suatu produk
atau jasa yang ditentukan oleh pemakai atau customer dan
diperoleh melalui pengukuran proses serta melalui
perbaikan yang berkelanjutan (Continuous Improvement).
Deming menyatakan: The difficulty in defining quality is to
translate future needs of the user into measurable
characteristics, so that a product can be designed and
turned out to give satisfaction at a price that will user pay.
Kesulitan
dalam
pendefinisian
kualitas
adalah
menterjemahkan atau mengubah kebutuhan yang akan
datang dari user atau pengguna kedalam suatu karakteristik
yang dapat diperlakukan, agar supaya sebuah produk dapat
didisain dan diubah untuk memberikan kepuasan dengan
harga yang akan dibayar oleh user atau pemakai.
2-
Halaman
Halaman - 3
yang berbeda. Menurut Spencer
menjabarkan
kualitas sebagai suatu yang memuaskan konsumen.
Sehingga setiap upaya pengembangan kualitas harus
dimulai dari pemahaman terhadap persepsi dan
kebutuhan konsumen.
4-
Halaman
2.
Halaman - 5
sesuai dengan standar yang telah dipilih atau
ditentukan dalam disain tersebut.
3.
6-
Halaman
2.
Halaman - 7
menggunakan metode statistika. Dalam kaitan inilah
pengendalian kualitas yang akan dibahas dikenal
dengan nama pengendalian kualitas secara statistik.
Jadi dalam bahasan selanjutnya tidak dibicarakan dari
segi lain tetapi semata mata hanya menggunakan
metode statistika.
b.
8-
Halaman
b.
Halaman - 9
berkualitas di perlukan alat-alat yang kodisinya
baik.
c.
d.
10 -
Halaman
4.
5.
6.
Halaman - 11
Theory of Inventive Problem Solving: Suatu
koleksi tool yang didapat dari analisa literature
yang berguna untuk membangkitkan pemecahan
masalah teknis yang inovatif.
Design of Experiments: Eksperimen faktorial
penuh dan faktorial parsial untuk dapat
mengetahui efek dari beberapa parameter
serentak.
Competitive Technology Assesment: melakukan
benchmark terhadap sifat robustnees dari
teknologi pengembangan internal dan eksternal.
12 -
Halaman
2.
3.
Statistical
Process
Control
:
Melakukan
pengamatan, pengendalian, dan pengujian pada
tiap tahap proses produksi agar tidak terjadi
penyimpangan yang cukup besar.
2.
3.
4.
Halaman - 13
Loss
Function-Based
Process
Control:
Pengurangan terhadap seluruh biaya produksi
termasuk biaya per unit, biaya inspeksi, dan biaya
set-up yang diperlukan dalam pengendalian
proses serta quality loss yang diakibatkan oleh
sisa variasi pada output.
Gambar 1.1
Diagram Alir Proses Pengendalian Kualitas
1.4 Konsep
Kualitas
Biaya
dalam
Pengendalian
14 -
Halaman
3.
4.
5.
6.
7.
Halaman - 15
waste product atau menghilangkan waktu-waktu
yang tidak produktif.
Menekan biaya dan save money.
Menjaga agar penjualan (sales) akan tetap
meningkat sehingga profit tetap diperoleh
(meningkatkan potensi daya saing).
Menambah reliabilitas produk yang dihasilkan.
Memperbaiki moral pekerja tetap tinggi (ingat
konsep Mangement by Objective).
Dan lain-lain.
Semakin
tinggi
kualitas
suatu
produk
akan
menyebabkan semakin tinggi pula biaya yang harus
dipikul perusahaan. Akan tetapi yang jelas tetap
diharapkan mampu dikembalikan dalam bentuk profit
yang disebabkan produk yang bersangkutan memiliki
daya saing tinggi. Biaya-biaya yang harus dipikul
dalam kaitannya dengan program pengendalian
kualitas antara lain :
1.
Biaya-biaya
yang
dikeluarkan
akibat
kesalahan/cacat yang terjadi (failure cost) yang
dalam hal ini bisa diklasifikasikan menjadi dua :
a. Internal failure cost, yaitu seperti skrap,
rework, retest, down time, dll. Biaya ini tidak
akan terjadi bila tidak ada cacat yang
ditemukan dalam produk yang dihasilkan
sebelum diserahkan pada pelanggan.
b. Eksternal failure cost, yaitu biaya yang
dikeluarkan akibat cacat yang ditemukan
setelah barang dikirim/didistribusikan dan
diterima oleh pelanggan, seperti halnya
dengan warranty charges, returned
material/product, complaint adjustment, dan
lain-lain.
2.
16 -
Halaman
3.
1.5 Sejarah
Kualitas
Perkembangan
Pengendalian
Halaman - 17
yang dibebankan kepadanya. Tahap ini kira-kira
berakhir kira-kira akhir abad ke-19.
2.
3.
4.
5.
Tahap
kelima,
merupakan
perkembangan
berikutnya dan dikenal sebagai tahap Total
Quality Control. Sejalan dengan kemajuan pesat
yang dicapai dalam bidang ilmu dan teknologi,
pengendalian kualitas semakin berkembang,
ruang lingkup pengendalian kualitas tidak
terbatas hanya pada proses pengolahan, tetapi
meliputi
kegiatan-kegiatan
survai
pasar,
perencanaan, distribusi dan pelayanan purna jual.
18 -
Halaman
Diagram Pareto
Histogram
Diagram Pencar/Tebar
Grafik
Diagram Kendali
Halaman -
19
Check Sheet
Suatu
lembaran
yang
berisi
bahan-bahan
keterangan yang telah ditentukan sasarannya
dengan kolom jumlah barang atau kegiatan yang
diperiksa dengan penentuan waktu yang teratur
ataupun bebas. Fungsi Check Sheet :
untuk menghitung jumlah produksi yang
dihasilkan
untuk menghitung kerusakan produk yang
dibuat
20 -
Halaman
Check List
Suatu
lembaran
yang
berisi
bahan-bahan
keterangan yang telah ditentukan sasarannya,
kegiatan yang dicocokkan keberadaanya dengan
penentuan waktu yang tertentu. Fungsi Check
List
untuk mencocokkan ukuran hasil produksi
dengan standar
untuk mencocokkan jumlah pengiriman dengan
pesanan
untuk mencocokkan barang dengan jumlah yang
diterima atau dikirim
untuk mengontrol jenis barang yang dibeli
c.
Check drawing
Suatu lembaran yang berisi gambar barang yang
telah ditentukan untuk diperiksa keadaannya dan
setiap barang menggunakan lembar yang
berbeda. Fungsi Drawing :
untuk menunjukkan posisi/lokasi kerusakan
untuk mencocokkan posisi pemasangan bagian
barang produksi
untuk pengontrolan lokasi masalah yang
akan/telah diselesaikan
Halaman - 21
Diagram Pareto adalah kombinasi dua macam
bentuk grafik yaitu grafik kolom dan grafik garis,
berguna untuk :
Tentukan
bagaimana
data
harus
diklasifikasikan
menurut
pelaksanaan
pekerjaan.
2.
3.
4.
5.
22 -
Halaman
6.
7.
8.
Halaman -
23
Gambar 1.2
Contoh Diagram Pareto
1.6.3 Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram)
Disebut juga Grafik Tulang Ikan, yaitu diagram
yang menunjukkan sebab akibat yang berguna untuk
mencari atau menganalisa sebab-sebab timbulnya
masalah sehingga memudahkan cara mengatasinya.
Penggunaan Analisis Sebab Akibat untuk :
mengembangakan proses
Langkah-langkah membuat diagram Sebab Akibat :
1.
2.
24 -
Halaman
Gambar 1.3
Contoh Diagram Sebab Akibat
Beberapa pokok yang perlu diingat adalah sebagai
berikut :
Halaman - 25
pemecahan. Seringkali semua informasi ide ditulis
pada sebuah papan tulis yang besar dan disajikan
untuk dipertimbangkan dalam waktu seminggu
guna memberikan kesempatan kepada mereka
untuk menambah beberapa penyebab yang
mungkin masih ada pada diagram tersebut seperti
yang terlintas dalam pemikiran mereka.
Para anggota diminta untuk memberi tanda atau
memilih penyebab yang mereka rasakan paling
penting.
1.6.4 Histogram
Histogram adalah bentuk dari grafik kolom yang
memperlihatkan distribusi yang diperoleh bila mana
data dalam bentuk angka telah terkumpul. Meskipun
suatu histogram dibuat berdasarkan data sampel,
namun tujuannya adalah untuk memberikan saran
mengenai kemungkinan distribusi keseluruhan data
(populasi) yang contoh datanya diambil. Dalam
Histogram, nilai dari peubah berkesinambungan
(kontinu) digambarkan pada sumbu datar yang dibagi
dalam kelas atau sel yang mempunyai ukuran sama.
Biasanya ada satu kolom untuk tiap kelas dan
tingginya kolom menggambarkan jumlah terjadinya
nilai data dalam jarak yang digambarkan oleh kelas.
Histogram ini dipakai untuk menentukan masalah
dengan melihat bentuk dan sifat dispersi dan nilai
rata-rata. Langkah-langkah pembuatan Histogram :
1.
2.
26 -
Halaman
3.
4.
5.
6.
7.
Gambar 1.4
Contoh Histogram
8.
Halaman - 27
setiap kelas yang tinggi kolomnya sebanding
dengan jumlah tanda hitungan yang ada di kelas
tersebut.
9.
2.
3.
sumbu
Gambar 1.5
Contoh Diagram Pencar
1.6.6 G r a f i k
datar
28 -
Halaman
2.
3.
4.
Untuk membantu/mempermudah
dalam pengambilan keputusan
manganalisa
2.
Temukan
frekuensi
minimumnya
3.
Cantumkan secara
jelas keterangan
menunjukkan nama data (data apa)
yang
4.
data,
5.
6.
Petunjuk skala(garis
dalam sumbu grafik
data
kecil)
jumlah
maksimum
terletak
dan
dibagian
Halaman - 29
Diagram kendali adalah grafik perbandingan data
performance proces (hasil pengujian/pengamatan sifat
produk), untuk menghitung limit kontrol yang
digambarkan sebagai garis limit pada peta tersebut.
Data performance procces biasanya terdiri dari hasil
pengukuran grup-grup yang diambil secara periodik
selama proses berjalan.
Gambar 1.6
Contoh Diagram Kendali
30 -
Halaman
Gambar 1.7
Tampilan Awal Program MINITAB
Halaman - 31
Pada gambar 1.7 tampak tampilan awal yang terdiri
Menu Bar, Tool Bar, Sizebar dan 2 jendela kerja,
jendela pertama disebut sebagai Windows session
yang berfungsi untuk menerima input perintahperintah, maupun data. Sedangkan jendela kedua
merupakan Windows Data yang berfungsi khusus
untuk melakukan input data.
32 -
Halaman
Gambar 1.8
Tampilan Hasil Penamaan Variabel pada Lembar
Kerja
Langkah kedua yaitu mendefinisikan tipe data yang
akan diinput ke dalam setiap kolom lembar kerja
melalui tahapan berikut,
Gambar 1.9
Menu Editor untuk Mendefinisikan Tipe Data
1.
letakan kursor
pertama,
pada
kolom
pertama
baris
2.
3.
4.
Halaman - 33
option yang sudah tersedia, atau membuat format
baru misal dd/mm/yy (Tanggal, bulan, tahun).
5.
Gambar 1.10
Tampilan Hasil Input Data
Cara lain untuk input data ke dalam lembar kerja
MINITAB dengan mengambil dari file yang sudah ada,
melalui langkah berikut :
1.
34 -
Halaman
Gambar 1.10
Tampilan Menu File Open Worksheet
2.
Gambar 1.11
Menu Pilihan Membuka Data
1.
Halaman -
35
2.
3.
2.
36 -
Halaman
Gambar 1.12
Menu Pilihan Menyimpan Data
3.
4.
5.
Submenu
Basic
Statistics
berfungsi
untuk
menyediakan beberapa analisis statistik deskriptif dan
beberapa uji hipotesis
Halaman -
37
Gambar 1.13
Tampilan Menu Bar-Stat Menu
Submenu DOE
perintah-perintah
eksperimen desain
Submenu
Control
Chart
berfungsi
untuk
menyediakan berberapa peta kendali yang berguna
dalam mengendalikan kualitas suatu proses
Submenu
Quality
Tools
berfungsi
untuk
menyediakan beberapa alat pengendali kualitas untuk
mendeteksi permasalahan-permasalahan kualitas
Submenu
Multivariate
menyediakan analisis multivariat
berfungsi
membuat
untuk
atau
menyediakan
menganalisis
berfungsi
untuk
38
Halaman
Submenu
Nonparametrics
berfungsi
untuk
menyediakan analisis data statistik untuk uji hipotesos
Gambar 1.14
Sub Menu Control Chart
Menyediakan berberapa fasilitas untuk membuat
iagram kendali, baik untuk diagram kendali ciri mutu
variabel, maupun untuk diagram kendali ciri mutu
atribut. Lima pilihan yang ada meliputi fasilitas untuk
Halaman - 39
membuat diagram kendali variabel untuk data dalam
subgrup, fasilitas kedua untuk membuat diagram
kendali individu, fasilitas ketiga untuk membuat
diagram kendali ciri mutu atribut, baik untuk ukuran
sampel konstan maupun ukuran sampel bervariasi.
Fasilitas keempat yaitu untuk membuat diagram
kendali yang bekaitan dengan data deret waktu
sedangkan fasilitas kelima merupakan fasilitas untuk
membuat
diagram
kendali
untuk
ciri
mutu
multivariabel.
Gambar 1.15
40 -
Halaman