Anda di halaman 1dari 8

WUJUD ZAT

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Dasar yang diampu
oleh Bp. Warlan Sugiyo

Disusun Oleh :
1. Lutfi Ariani ( 4101410009 )
2. Nur Khasanah ( 4101410093)
3. Isririta Yuniastuti ( 4101410110)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2011

WUJUD ZAT
A. Pengertian Zat
Zat atau materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.
Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkan dalam suatu ruang atau wadah tertentu
sedangkan massa benda dapat diukur baik dengan perkiraan atau dengan alat tertentu
seperti neraca. Dua zat tidak dapat menempati ruang yang sama dalam waktu bersamaan.
Setiap zat / materi terdiri dari partikel-partikel / molekul-molekul yang menyusun zat
tersebut.

B. Wujud Zat
Berdasarkan wujudnya zat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu padat, cair, dan
gas. Masing-masing wujud zat mempunyai ciri-ciri khusus baik dilihat dari bentuk
fisiknya maupun partikel-partikel penyusunnya sebagai berikut:
1. Zat Gas , memiliki ciri ciri sebagai berikut :

Letak molekulnya sangat berjauhan

Jarak antar molekul sangat jauh bila dibandingkan dengan molekul itu
sendiri.

Molekul penyusunnya bergerak sangat bebas

Gaya tarik menarik antar molekul hampir tidak ada

Baik volume maupun bentuknya mudah berubah

Dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.


Contoh : Udara.

2. Zat Cair , memiliki ciri ciri sebagai berikut :

Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan dengan gas tetapi


lebih jauh daripada zat padat.

Gerakan molekulnya cukup bebas

Molekul dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan


kelompoknya karena masih terdapat gaya tarik menarik.

Bentuknya mudah berubah (menyesuaikan wadah/tempatnya) tetapi


volumenya tetap.
Contoh : air, minyak , oli.

3. Zat Padat , memiliki cirri ciri sebagai berikut :

Letak molekulnya sangat berdekatan dan teratur.

Gaya tarik-menarik antar molekul sangat kuat sehingga gerakan


molekulnya tidak bebas.

Gerakan molekulnya terbatas, yaitu hanya bergetar dan berputar di tempat


saja.

Molekul-molekulnya sulit dipisahkan sehingga membuat bentuknya selalu


tetap atau tidak berubah.
Contoh : kayu, batu, besi.

C. GAS
1. Variabel variabel yang menentukan keadaan gas adalah :

Tekanan (P)
Volume (V)
Temperatur (T)
Jumlah mol (n)

2. Hukum yang berlaku untuk Gas :


a. Hukum Boyle
Hubungan timbal balik antara tekanan dan volum gas disebut hukum
Boyle. Hukum ini menyatakan bahwa, pada suhu tetap volum sejumlah
tertentu gas berbanding terbalik dengan tekanan
P1 V1 = C , dengan ketentuan jumlah mol(n) dan Suhu(T) tetap.
Di sini C = tetapan perbandingan dan indek 1 adalah keadaan gas sebelum
berubah. Setelah tekanan dan volum berubah menjadi P 2 dan V2 pada suhu
tetap dan jumlah gas sama, harga C harus masih tetap sama.
P2 V2 = C , sehingga
P1 V1 = P2 V2
b. Hukum Charles dan Gay-Lussac
Hukum suhu-volum gas yang sering disebut Hukum Charles yang
menyatakan bahwa volum gas pada tekanan tetap berbanding lurus
dengan suhu kelvin
Dapat dirumuskan sebagai berikut,

V
T = C , dengan ketentuan jumlah mol (n) dan Tekanan (P) tetap dan C
adalah bilangan tetap.
c. Hukum Avogrado
"Jika dua macam gas (atau lebih) sama volumenya, maka gas-gas tersebut sama
banyak pula jumlah molekul-molekulnya masing-masing, asal temperatur dan
tekanannya sama pula".

Dirumuskan sebagai,
V
n

= C , dengan ketentuan Suhu (T) dan Tekanan (P) tetap.

d. Hukum Dalton
"Tekanan dari suatu campuran yang terdiri atas beberapa macam gas (yang
tidak bereaksi kimiawi yang satu dengan yang lain) adalah sama dengan
jumlah dari tekanan-tekanan dari setiap gas tersebut, jelasnya tekanan dari
setiap gas tersebut, jika ia masing-masing ada sendirian dalam ruang
campuran tadi".
Dirumuskan sebagai berikut,
Pi
P
=
1

Pi

= P1 + P2 + P3 + ...
= X i Pi
, Xi ; mol fraksi i dengan :
ni
Xi = n
i

e. Hukum Amagat
Volume campuran gas merupakan jumlah volume
masing-masing
komponen gas jika berada pada temperatur dan tekanan campuran sebagai
gas tunggal.
V1
Vi

Vi

= V1 + V2 + V3 + ...
= Xi Vi
, Xi ; mol fraksi i dengan :
ni
Xi = n
i

f. Hukum Graham
Hukum difusi dan efusi menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan tetap,
kecepatan difusi dan efusi gas berbanding terbalik terhadap akar pangkat
dua dari kerapatannya. Hukum ini terkenal dengan hukum Graham.
Efusi gas adalah gerakan partikel- partikel gas melalui lubang lubang

kecil ke dalam daerah yang tekanannya lebih rendah. Sedangkan, difusi


gas adalah bercampurnya partikel gas yang satu dengan yang lain. Hukum
Amagat ini dapat dinyatakan secara matematis dengan membandingkan
kecepatan efusi dua gas ( misalnya gas A dan B) sebagai berikut ini :

rA
rB

rA
rB

1
dA
1
dB
dB
dA

rA
rB

atau

tB
tA

[ ]
MB
MA

1
2

r : laju efusi

m
d : density / kerapatan ( V )
M: Mr
t:waktu
contoh soal :
Satu mol gas N2 memerlukan waktu 30 detik untuk berefusi melalui satu
lubang dan satu mol gas X memerlukan waktu 52 detik untuk berefusi
melalui satu lubang yang sama pada kondisi sama. Berapakah massa molar
gas X itu?
Penyelesaian :
Waktu yang diperlukan utuk berefusi berbanding terbalik dengan
kecepatan efusi . Makin sedikit waktu yang diperlukan untuk berefusi ,
makin besar kecepatan efusinya.
rN
tx
rx = t N =
2

52 detik
30 detik

Mx
MN

Mx
28 gr /mol

Mx = 84 gr / mol
g. Persamaan dan Hukum Gas Ideal
Konsep gas adalah suatu model yang sifatnya hanya dapat didekati oleh
gas gas nyata bila tekanannya cukup rendah dan temperaturnya cukup
tinggi. Menurut hukum Boyle, Charles Gay Lussac dan Avogrado
ternyata bahwa volume adalah fungsi dari sejumlah mol n, tekanan p dan
temperatur T. Jadi :

V = f (n, P, T)

Apabila persamaan ini didiferensialkan dan disubtitusikan ungkapan dari


hukum hukum di atas, kemudian diintegrasikan maka akan diperoleh
suatu persamaan :

PV= n RT
Keterangan :
P : tekanan gas ideal (SI : Pa )
V : volume gas ideal (m3)
n : jumlah mol

R : konstanta gas umum ( R : 8, 3145 J/mol K)


T : suhu mutlak (Kelvin)

CONTOH SOAL :
1. Berapakah volum 360 ml sampel gas pada tekanan 625 torr bila tekanan diubah
menjadi 750 torr, pada suhu tetap ?
Penyelesaian :
P1 V1 = P2 V2
625 torr . 360 ml = 750 torr . V2
625 torr .360 ml
= V2
750 torr
V2 = 300 ml.

2. Gas anaestetik (gas patirasa) diberikan kepada pasien, pada suhu kamar 20
suhu tubuh pasien 37

C dan

C. Bila 1, 6 L gas diberikan kepada pasien, bagaimanakah

pengaruh suhu tubuhnya terhadap volu gas tersebut?


Penyelesaian :

V1
T1

V2
T2

V2 = 1, 60 L x

310 K
293 K

= 1, 69 L

3. Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan 1 atm ?
(Ar:H=1;N=14)
Jawab:
85 g amoniak = 17 mol = 0.5 mol
Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter
Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
1 x 112.1 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27) V2 = 12.31 liter
4. Berapakah volum yang ditempati 10 gr gas CO pada 20C dan 745 torr ?
Penyelesaian :
1 mol CO
- Jumlah mol CO = 10 gr x 28,0 CO = 0, 357 mol CO
-

1 atm
Tekanan (P) CO = 745 torr x 760 torr

Penggunaan tetapan molar gas (R) sebagai faktor konversi, maka


V=

0,0821 L atm
1 mol . K

= 0, 980 atm

0,357 mol x 293 K


0, 980 atm

= 8, 76 L

DAFTAR PUSTAKA
Sukarna ,. I Made.2003. Diktat Kuliah
Yogyakarta.

Kimia Dasar 1 . JICA : Universitas Negeri

Is, Kasmadi ; Gatot Luhbandjono.2009. Diktat Kuliah Kimia Dasar 1.Jurusan Kimia FMIPA
UNNES : Semarang.

Anda mungkin juga menyukai