Anda di halaman 1dari 14

Ulangan Tengah Semester

Makalah Konseptual
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penegembangan Pembelajaran IPS SD

Dosen Pengampu: Drs. Sukarjo, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Nama : Yusrotul Rosa Delima


NIM : 1401418177
Rombel :D

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

IPS adalah telaah terpadu dari ilmu-ilmu social dan kemanusiaan


untuk meningkatkan kompetensi kewarganegaraan peserta didik (ncss).
Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu
sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA.
Menurut Wesley, IPS merupakan ilmu-ilmu sosial yang telah disederhanakan
untuk tujuan pendidikan. S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran
yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan
bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan
peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek
sejarah,ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.

Tujuan pembelajaran IPS menurut NCSS adalah untuk membantu


meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan generasi muda
dalam membuat keputusan-keputusan rasional sebagai warga Negara yang
secara kultural memiliki keragaman dan yang hidup dalam masyarakat
demokrasi didunia yang saling tergantung. Mnurut BANKS tujuan ips adalah
untuk mengembangkan kompetensi dan keterampilan hidup bernegara
merupakan tujuan utamanya (its primary goal).

Di IPS salahsatu materinya yaitu geografi tentang denah dan peta.


Sukwarjono dan Sukoco (1993: 2-5) menyatakan pendapatnya bahwa
pengertian denah tidak hanya terdiri dari fenomena geofrafikal saja namun
juga lebih dari itu. Menurut F.J Mounkhous dan H.R Wilkinson, Peta
merupakan suatu rakitan terpadu atau sintesa dari empat macam infomasi,
misalnya garis, titik, nama, dan wilayah yang ditulis dengan berbagai istilah,
diantaranya ciri, liputan, ketebalan simbul, bentuk, pola, ukuran, dan lainnya.

Materi ini terdapat pada kelas 5, Tema 1 Organ Gerak Hewan dan
Manusia, Subtema 1 Organ Gerak Hewan, Pembelajaran 3 (IPS). Dengan
makalah ini akan membahas materi tentang Denah dan Peta seperti pada tema
1 dalam buku siswa yang ada. Tujuan makalah ini untuk memperdalam atau
manjelaskan materi peta dan denah dengan baik dan lebih lengkap.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Peta dan Denah menurut para ahli?
2. Deskripsiakan apa saja unsur dalam peta dan denah?
C. Tujuan
1. Menndeskripsikan peta dan denah menurut para ahli.
2. Mendeskripsikan dan menjelaskan unsur dalam peta dan denah.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Denah
1. Denah

Denah ini di definisikan bahwa denah merupakan sebuah gambaran


mengenai tata letak pada suatu tempat. Denah tersebut memiliki fungsi
dan tujuan yang sangat bermanfaat bagi seseorang untuk dapaat
mengetahui tata letak suatu tempat.

Terkadang tiap-tiap orang terlebih dahulu mencari informasi


sesuatu hal terlebih lagi dalam mencari tempat-tempat tertentu. itulah
kenapa denah ini penting, karena dalam denah itu terkandung penjelasan
terhadap suatu tempat yang dituju. untuk lebih jelas mengenai Denah ini,
akan dipaparkan penjelasan mengenai pengertian denah yang
dikemukakan oleh para ahli.

Denah Menurut KBBI

Bahwa pengertian denah merupakan suatu gambar yang


menunjukkan ppada letak kota, jalan sertaa sebagainya; peta atau juga
gambar rancangan yakni rumah bangunan dan sebagainya.

Denah Menurut Sukwarjono dan Sukoco


Sukwarjono dan Sukoco (1993: 2-5) menyatakan pendapatnya
bahwa pengertian denah tidak hanya terdiri dari fenomena geofrafikal saja
namun juga lebih dari itu.

1) Tujuan Denah

Setelah mengerti mengenai apa itu denah, lantas apa tujuan


dari denah, dibawah ini merupakan Tujuan denah apabila didesain
sebaik mungkin dapat berfungsi diantaranya:
a. Melaporkan
b. Memperagakan
c. Menganalisis
d. Pehamaman saling
e. hubungan (interelation) dari benda-benda (obyek) secara
keruangan (spatial-relationship).

2) Jenis-jenis Denah
Dengan berdasarkan tayangan Pendidikan Bahasa Indonesia di
TVRI tersebut, denah ini diklasifikasikan kedalam dua jenis deengaan
berdasarkan bentuknya. Jenis-jenis denah tersebut ialah denah
sederhana serta juga denah rumit.
a. Denah Sederhana
Pengertian denah sederhana merupakan sebuah denah yang
dibuat kedalam bentuk praktis serta juga tidak dimuat dengan secara
resmi. Sedangkan untuk contoh-contoh denah sederhana ini
misalnya seperti denah ruang perkantoran dan denah tempat duduk
siswa.
b. Denah Rumit

Pengertian denah rumit merupakan sebuah denah yang dibuat


dengan adanya tujuan tempat atau lokasi yang mempunyai bentuk
rumit untuk kepentingan tertentu. Contoh dari denah rumit ini adalah
denah pada tempat wisata baturaden yang diterbitkan oleh dinas
pariwisata Kabupaten Banyumas.
3) Unsur-Unsur Denah

Tiap-tiap denah ini mempunyai tujuan dan fungsi untuk dapat


memberikan informasi kepada seluruh yang membacanya. Sehingga
dalam pembuatan denah tersebut memiliki unsur-unsur yang harus
dilengkapi. Kelengkapan dari unsur atau bagian-bagian denah
tersebut memiliki manfaat bagi pembaca didalam memudahkan
pembaca untuk dapata mengetahui informasi dari denah tersebut.
Dengan berdasarkan paparan kuliah yang dilakukan oleh karya Sandy
(1986:2) serta juga melalui Siaran Pendidikan Bahasa Indonesia
TVRI tersebut, maka unsur-unsur pada denah ini dibagi kedalam 6
bagian. Dibawah ini merupakan unsur-unsur denah tersebut
diantaranya sebagai berikut :

a. Judul Denah

Judul adalah suaatu hal yang memiliki peran sangat


penting dalam unsur denah. Denah itu harus diberi judul yang
merupakan cerminan dari isi pada denah. Dalam peletakan unsur
denah judul tersebut bisa disisipkan dimanapun, asalkan
penempatan unsur denah ini tidak menggangu dari informasi dari
denah. Dibawah ini merupakan beberapa peletakan unsur denah
judul. judul ini dapat diletakkan pada bagian atas tengah di luar,
bagian atas kiri atau kanan luar.

b. Petunjuk arah mata angin

Petunjuk arah mata angin di denah ini merupakan salah


satu unsur yang juga mempunyai fungsi atau manfaat untuk dapat
memudahkan para pembacanya karena dengan petunjuk ini arah
pembaca ini dapat mengetahui utara, selatan, barat serta juga timur
pada peta atau denah.

c. Lokasi atau tempat


Lokasi atau tempat merupakan objek pembahasan akan
suatu denah. Unsur denah lokasi atau tempat itu berlaku wajib atau
harus karena hal yang utama pada denah. Umumnya, lokasi atau
tempat yang dituju pada sebuah denah itu dibedakan dari tempat
lainnya, seperti misalnya gambar diperbesar, di atas gambar
ditulis keterangan lokasi, ataupun juga gambar lokasi yang diberi
suatu warna berbeda.

d. Tempat yang mudah dikenali

Tempat pada denah ini juga merupakan unsur penting


dalam denah karena tempat ini bisa menjadi patokan atau acuan
untuk menuju suatu tempat. Beberapa hal yang sering digunakan
biasanya seperti masjid besar, kantor polisi, rumah sakit dll.

e. Nama-nama Jalan

Pembacaan untuk nama jalan pada denah ini akan dapat


sangata memudah para pembaca denah untuk dapat mencapai
lokasi tujuan.

f. Arah menuju Lokasi

Selain nama jalan serta juga tempat yang mudah dikenali,


dalam denah ini juga terdapat arah menuju lokasi yang hendak
dituju. Selain hal tersebut terdapat juga beberapa unsur-unsur
denah diantaranya sebagai berikut :

1) Memiliki judul denah


2) Gambar umum lokasi
3) Gambaran arah mata angin yang mengarah ke utara
4) Disetiap gambar pada denah itu memiliki nama

4) Cara Membaca Denah

Adapun cara membaca denah adalah sebagai berikut..


a. Melihat serta juga membaca judul denah
b. Mengamati keterangan berupa simbol pada denah
c. Mengetahui hubungan bagian denah contohnya jalan ataupun
bangunan.
d. tuliskan (nama tempat, alamat dll) segala sesuatu yang diketahui
pada denah
e. Membaca semua isi dari denah untuk mengetahui jawaban yang
terdapat dari berbagai pertanyaan yang diajukan.

5) Contoh Denah

2. Peta

Peta merupakan hasil potretan dari berbagai peristiwa / kejadian,


obyek yang dituangkan dalam bentuk gambar, garis, simbol-simbol
maupungambaran dari obyek tertentu. Peta dalam pembelajaran
pengatahuan sosial berfunsi untuk penyamapaian materi agar lebih mudah
diterima siswa sehigga dapat membantu kelancaran efektivitas dan
efesiensi dalam mancapai tujuan materi pembelajaran. Menurut
Suharyono peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambarkan
dalam suatu bidang datar (Afrid, 2002). Dilihat dari keunggulan
menggunakan peta dalam media pembelajaran khusunya pada topik
lingkungan sekitar dapat memberi pengatuhan dan pengalaman pada
siswa baik tentang posis geografis, keadaan alam serta persebaran
penduduk didaerah / lokasi tertentu. Demikian pulan dilihat dari
keefektifan bagi guru dengan menggunakan media peta dapat membantu
dalam menyampaikan pesan materi secara lebih mudah kepada siswa.
Manfaat yang dirasakan guru dalam menggunakan media peta yaitu
pembelajaran lebih efektif sehingga tujuannya berhasil dengan baik dan
memberi pengatahuan kepada siswa untuk mengkongritkan pesan-pesan
materi yang abstrak. Hal ini sesuai pendapa Piaget, bahwa anak-anak yang
berusia 6-12 tahun masih berada pada tahap kemampuan berpikir
kongkrit. Untuk memahami konsep-konsep yang abstrak, diperlukan alat
bantu media, antara lain peta sebagai visualisasi. Dengan media peta
membuat materi pelajaran lebih menetap atau tida mudah dilupakan
siswa.

1) Tujuan Pembuatan Peta

Peta dibuat dengan tujuan-tujuan untuk memberikan manfaat


dalam kegiatan pembelajaran. Adapun tujuan-tujuan dari pembuatan
peta antara laian adalah sebagai berikut:

a. Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi.


b. Menganalisis data spasial seperti perhitungan volum.
c. Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan
pemukiman.
d. Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik
manusia maupun budaya
2) Fungsi Peta

Peta berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi, sebagai alat


peraga, sebagai catatan visual permanen, memberikan pengetahuan
relatif dan tetap tentang posisi suatu wilayah, sebagai alat komunikasi
dan alat analisisserta sebagai media pembelajaran, tetapi secara
khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang
keadaan permukaan bumi, tempat, arah, jarak, data-data budaya,
informasi tentang permukaan bumi, dapat melengkapi pengetahuan
dan informasi tentang arah, jarak, bentuk dan ukuran suatu wilayah,
dapat menambah arti dari suatu bahan deskriptif, dapat
memperlihatkan bentuk bumi yang mendekati kebenarannya, dapat
mendemontrasikan gerakan rotasi bumi dari barat ke timur dan
menunjukan suatu lokasi walaupun tidak sedetail peta, serta
mengumpulkan dan menyeleksi data-data atau keterangan dari suatu
daerah yang akan disajikan pada peta dengan bentuk simbol yang
konvensional.

3) Jenis-Jenis Peta

Jenis peta berdasarkan sekala Peta skala besar berskala antara


1 : 5.000 s.d 1 : 250.000 Peta skala sedang berskala antara 1 : 250.000
s.d 1 : 500.000 Peta skala kecil berskala antara 1 : 500.000 s.d 1 :
1.000.000 Peta kadaster berskala antara 1 : 100 s.d 1 : 5.000

Jenis peta berdasarkan isinya:

1. Peta umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan segala
sesuatu yang terdapat pada suatu daerah yang dipetakan.
Contohnya : Peta jalan dan gedung wilayah Makassar
2. Peta Khusus
Peta khusus adalah peta yang menampakkan suatu
keadaan atau kondisi khusus suatu daerah tertentu atau
keseluruhan daerah bumi. Contohnya :peta persebaran hasil
tambang, peta curah hujan, peta pertanian perkebunan, peta iklim,
dan lain sebagainya.

Jenis peta berdasarkan sifat

1. Peta stasioner
Peta stasioner adalah peta yang sifat datanya
menggambarkan keadaan permukaan bumi yang tetap atau relatif
stabil. Contohnya: peta geologi, peta kontur, peta laut menurut
kedalamannya, peta topografi, dan peta jalur pegunungan
2. Peta dinamis
Peta dinamis adalah peta yang sifat datanya
menggambarkan keadaan permukaan bumi yang bersifat dinamis
atau berubah-ubah. Contoh: peta penyebaran penduduk, peta
jaringan transportasi, peta jaringan irigasi, dan peta jaringan
telepon.

Jenis peta berdasarkan bentuknya

1. Peta timbul
Peta timbul adalah peta dalam bentuk tiga dimensi dengan
perbedaan tinggi rendah tanah yang dibuat berdasarkan bentuk
permukaan bumi yang sebenarnya, misalnya peta relief.
2. Peta dasar (peta biasa)
Peta dasar adalah peta yang menggambarkan keadaan suatu
wilayah yang belum diberi data, misalnya peta dasar Indonesia atau
peta dasar Pulau Jawa. Dengan adanya peta dasar tersebut kita dapat
membuat berbagai jenis peta yang kita inginkan.
3. Peta digital
Peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada pita
magnetik, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya
menggunakan komputer, misalnya peta yang digambarkan melalui
layar televisi atau layar komputer.

4) Komposisi Peta

Dalam peta terdapat beberapa komposisi, yaitu hal-hal yang


penting untuk ada dalam sebuah peta yang baik. Komposisi dari peta
untuk dapat dikatakan sebagai peta yang memenuhi syarat adalah
sebagai berikut: Judul peta mencerminkan isi dan tipe (jenis data)
yang dituangkan pada peta. Skala peta, yaitu angka yang
menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sebenarnya
di permukaan bumi. Mata angin sebagai penunjuk arah atau orentasi
peta. Legenda berguna untuk memberikan keterangan tentang simbol-
simbol yang ada dalam peta agar lebih mudah dipahami. Sumber peta
dan tahun pembuatan peta berkaitan dengan data-data yang disajikan
agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Garis astronomi,
yaitu garis lintang dan garis bujur untuk menentukan letak atau lokasi
pada peta. Penulisan atau lettering misalnya nama perairan ditulis
miring dan nama tempat lain ditulis tegak.

5) Berbagai Macam dan Jenis Warna Peta Beserta Artinya

Warna Laut

a. hijau : 0 – 200 meter dpl / ketinggian


b. kuning : 200 – 500 meter dpl / ketinggian
c. coklat muda : 500 – 1500 meter dpl / ketinggian
d. coklat : 1500 – 4000 meter dpl / ketinggian
e. coklat berbintik hitam : 4000 – 6000 meter dpl / ketinggian
f. coklat kehitam-hitaman : 6000 meter dpl lebih / ketinggian

Warna Darat

a. biru pucat : 0 – 200 meter / kedalaman


b. biru muda : 200 – 1000 meter / kedalaman – biru : 1000 – 4000
meter / kedalaman
c. biru tua : 4000 – 6000 meter / kedalaman
d. biru tua berbintik merah : 6000 meter lebih / kedalaman

6) Contoh Aplikasi Peta Dalam Pembelajaran

Contoh aplikasi dari penggunaan peta dan globe sebagai media


pembelajaran cenderung dapat digunakan dalam mata pelajaran
sejarah I, karena di dalam mata pelajaran sejarah perlu untuk
menunjukkan daerah-daerah yang sedang menjadi topik pembicaraan,
contohnya yaitu ketika mata pelajaran sejarah sedang membahas
daerah-daerah yang menjadi pusat peradaban Islam pada masa
lampau. Sebagai contoh adalah pada pembahasan Kejayaan Islam
pada Masa Daulah Umayyah di Andalusia, perlu untuk ditunjukkan
letak Andalusia supaya peserta didik dapat mengetahui di manakah
letak Andalusia. Selain peta, lebih baik lagi dengan didukung globe,
sehingga peserta didik diharapkan dapat lebih memahami daerah
Andalusia, letak dan posisinya secara geografis, posisi belahan dunia
Andalusia, dapat pula menunjukkan posisi Andalusia terhadap
Indonesia, dengan menunjukkan keadaan yang terlihat lebih nyata,
dan lebih mudah dibayangkan oleh peserta didik. Selain itu, dengan
globe, maka dapat dilihat pembagian darat dengan lautan secara jelas.
Dengan menggunakan globe dalam pembelajaran sejarah Islam dapat
ditunjukkan:

1. Benua satu dengan benua lain secara keseluruhan. Jika


dicontohkan pada pembahasan Kejayaan Islam pada Masa
Daulah Umayyah di Andalusia maka dapat dilihat batas-batas
kekuasaan secara keseluruhan.
2. Bagian bumi yang berputar pada sumbunya, maka dapat
diketahui tentang musim yang ada di Andalusia dan yang
berhubungan dengan perputaran bumi pada sumbunya.
3. Garis Khatulistiwa, garis lintang utara dan selatan, garis bujur
barat dan timur, sehingga dapat diketahui letak Andalusia secara
geografis.

KELEBIHAN MEDIA PETA

Dalam penggunaannya sebagai media pembelajaran media


peta memiliki beberapa kelebihan, yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Dapat memberikan informasi tentang permukaan bumi.


2. Dapat memberikan pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi
suatu wilayah.
3. Dapat melengkapi pengetahuan dan informasi tentang arah, jarak,
bentuk dan ukuran suatu wilayah.
4. Dapat menambah arti dari suatu bahan deskriptif.
5. Dapat memperlihatkan bentuk bumi yang mendekati
kebenarannya.
6. Dapat mendemontrasikan gerakan rotasi bumi dari barat ke timur
dan menunjukan suatu lokasi walaupun tidak sedetail peta.

KEKURANGAN MEDIA PETA

Selain memiliki kelebihan dalam penggunaannya sebagai


media pembelajaran media peta juga terdapat beberapa kekurangan,
antara lain sebagai berikut: Hanya berupa visual saja. Ukuran gambar
kadang tidak sesuai dengan kelompok besar. Dapat sangat
membingungkan bagi orang yang ingin mengartikannya. Hanya dapat
digunakan dalam pembahasan-pembahasan yang terbatas saja.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang ada dalam pembahasan, maka dapat


disimpulkan bahwa dalam penggunaan peta dan denah sebagai media
pembelajaran dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Media peta dan denah
memiliki fungsi dan tujuan sebagai salah satu inovasi media pembelajaran
sebagai contoh adalah dalam pembahasan mata pelajaran tata letak geografis
wilayah Indonesia. Selain itu, media peta dan denah juga memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan dalam fungsinya sebagai media pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Buku siswa kelas 5 tema 1 subtema 1 revisi 2017

https://www.artikelsiana.com/2017/11/pengertian-denah-tujuan-ciri-unsur.html#

https://pendidikan.co.id/peta-pengertian-menurut-para-ahli-jenis-komponen-dan-
fungsinya/#forward

Anda mungkin juga menyukai