PENGETAHUAN
PETA
PANDUAN BELAJAR
Materi-materi pembelajaran pada modul ini disajikan secara sistematis,
komunikatif, dan integratif. Dilengkapi gambar pembuka pelajaran, bertujuan
memberikan gambaran materi pembelajaran yang akan dibahas, dan mengajarkan
siswa konsep berpikir kontekstual sekaligus merangsang cara berpikir
kontekstual. Selain itu, buku ini juga ditata dengan format yang menarik dan
didukung dengan foto dan ilustrasi yang representatif. Penggunaan bahasa yang
sederhana, sesuai dengan tingkatan kognitif membuat pembaca lebih mudah
memahaminya.
Berikut ini panduan membaca yang kami susun agar mempermudah Anda
membaca dan memahami isi modul ini.
(1) Capaian mata kegiatan, merupakan tujuan pembelajaran yang harus Anda
capai pada bab yang akan Anda pelajari.
(2) Sub Materi, memuat teori atau konsep dan prinsip atau hukum yang sesuai
dengan perkembangan ilmu geografi dan keterkinian.
(3) Gambar, disajikan untuk mendukung materi yang sedang dibahas.
(4) Tugas dan Tes, bertujuan menguji kemampuan siswa terhadap materi yang telah
dipelajari dalam satu bab. Diharapkan siswa dapat mengembangkan kecakapan
personal, sosial, akademik, dan vokasional.
Mata Kegiatan : Pendalaman Materi Peta
Beban Studi : … SKS
KB 1 : Peta
Capaian Pembelajaran : Menguasai Konsep Peta
Sub Capaian Pembelajaran:
a. Mendeskripsikan pengertian peta.
b. Menyebutkan jenis-jenis peta.
c. Menjelaskan fungsi dan tujuan pembuatan peta.
d. Mengenali komponen kelengkapan peta.
e. Menggolongkan penentuan Letak dan Nama (Topinimi) Unsur Geografis.
f. Memperbesar/ memperkecil skala
g. Mengumpulkan data awal membuat peta.
h. Merancang tahap pemetaan/ penyajian data
i. Menganalisis interpretasi lokasi industri pada peta.
j. Menganalisis interpretasi lokasi pertanian pada peta
Materi
Sejarah manusia telah berjalan selama ribuan tahun. Sudah menjadi sifatnya,
manusia selalu ingin mengetahui hal-hal baru, termasuk di dalamnya
mengekplorasi tempat-tempat baru. Oleh karena itulah dibuat peta. Pada
perkembangannya, peta kemudian menjadi alat bantu paling dominan dalam
mempelajari geografi (Gambar 1). Adanya peta membuat kita dapat mengetahui
keadaan alam dan budaya suatu tempat dengan cepat.
Dalam menggambarkan permukaan bumi ke dalam peta digunakan sistem
transformasi dari bidang lengkung menjadi bidang datar. Ilmu khusus yang
mempelajari tentang peta disebut kartografi, dan orang yang ahli dalam pemetaan
disebut kartograf.
Analisis
Tugas Mandiri
Peta pernah dinobatkan sebagai ciri khas dari ilmu Geografi. Mengapa demikian?
B. Sub Materi 2: Jenis-Jenis Peta
Berdasarkan informasi atau isinya peta dapat dibagi menjadi dua bagian.
1. Peta umum (peta ikhtisar), adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu di
permukaan bumi secara umum. Peta umum dibedakan menjadi dua, yaitu peta
chorografi dan peta topografi. Peta chorografi adalah peta yang menampilkan
permukaan bumi secara umum, seperti peta dunia, peta benua, dan peta
kabupaten (Gambar 2). Peta topografi adalah peta yang menampilkan relief
permukaan bumi.
2. Peta khusus (tematik) adalah peta yang hanya menggambarkan kenampakan
tertentu saja di permukaan bumi. Contoh peta tematik antara lain peta
pariwisata, peta kepadatan penduduk (Gambar 3), peta pertambangan, dan
sebagainya.
Sementara itu, berdasarkan skalanya peta diklasifikasikan menjadi lima.
1. Peta kadaster, berskala 1: 100 s.d. 1: 5.000.
2. Peta skala besar, berskala 1 : 5.000 s.d. 1: 250.000.
3. Peta skala sedang, berskala 1: 250.000 s.d 1: 500.000.
4. Peta skala kecil, berskala 1: 500.000 s.d 1:1.000.000.
5. Peta skala sangat kecil, berskala lebih besar dari 1 : 1.000.000
Berikut ini materi peta dalam power point
PETA.ppt
Analisis
Tugas Mandiri
Banyak klasifikasi peta yang ada, carilah informasi dari berbagai buku mengenai hal
tersebut! Jangan lupa untuk menuliskannya pada buku catatan!
Gambar 3. Salah satu jenis peta tematik
Tugas Diskusi
Analisis
Tugas Mandiri
Jika kalian membuat peta dengan tema tempat-tempat favorit dan peta sekolah,
apa fungsi dan tujuan dari pembutan peta tersebut?
D. Sub Materi 4: Komponen Kelengkapan Peta
Peta yang baik adalah peta yang menggambarkan semua ketampakan yang
ada dan mudah diinterpretasi oleh penggunanya. Perhatikan gambar komposisi
peta dengan unsur-unsurnya berikut (Gambar 4).
Suatu peta dikatakan lengkap dan baik bila memenuhi unsur-unsur sebagai
berikut.
1. Judul Peta
Judul peta harus menggambarkan isi dan karakteristik peta yang digambar.
Pemberian judul peta tidak harus berada di atas, penempatannya bisa di mana saja
selama tidak mengganggu makna dari peta, dan masih berada pada garis tepi peta.
Dengan adanya judul, maka pembaca akan mengetahui isi peta tersebut. Misal,
peta iklim, peta curah hujan, peta persebaran objek wisata, dan sebagainya.
4. Skala Peta
Skala peta menunjukkan perbandingan jarak, antara jarak di peta dengan
jarak sebenarnya di lapangan. Misalnya, peta berskala 1 : 100.000 artinya tiap
jarak 1 cm di peta sama dengan jarak 100.000 cm di lapangan. Rumus untuk
menghitung skala peta adalah sebagai berikut.
Skala peta dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Skala numerik (angka) adalah jenis skala peta yang dinotasikan dalam angka
atau bilangan pecahan. Contoh skala numerik misalnya 1:10.000.000, artinya
1 cm pada peta menunjukan 10.000.000 cm atau 100 km pada jarak
sebenarnya.
b. Skala grafik (tongkat) jenis skala peta yang dinotasikan dalam bentuk ruas
garis bilangan sebagai pembanding jarak. Jenis skala ini sekarang banyak
digunakan dalam tampilan peta digital, seperti Google Map, Google Earth,
atau Wikimap.
c. Skala verbal adalah jenis skala peta yang dinotasikan dalam bentuk kalimat.
Contoh skala ini misalnya: satu cm berbanding 20 km. Dibandingkan jenis
skala lainnya, skala ini termasuk sudah jarang digunakan.
5. Legenda
Legenda adalah keterangan mengenai simbol-simbol yang terdapat di
dalam peta. Legenda biasanya terletak di bawah kiri, kanan ataupun bawah dari
peta yang digambar.
Secara garis besar, simbol-simbol yang digunakan pada peta tematik hanya
mempunyai ketentuan-ketentuan menurut temanya saja. Umumnya tema tersebut
mempunyai sifat kualitatif dan kuantitatif. Menurut artinya, simbol dibagi menjadi
dua, yaitu simbol kualitatif dan kuantitatif.
a. Simbol Kualitatif
Simbol kualitatif menyatakan identitas atau melukiskan keadaan asli
unsur-unsur yang diwakilinya. Simbol ini mempunyai keuntungan yaitu, mudah
untuk dikenali, sedangkan kekurangannya adalah simbol tersebut sulit untuk
digambar. Simbol ini tidak menyajikan besar atau banyaknya unsur yang
diwakilinya.
b. Simbol Kuantitatif
Simbol ini melukiskan keadaan aslinya dan menunjukkan besar atau
banyaknya unsur yang diwakilinya. Umumnya pemetaan simbol kuantitatif
menggunakan data-data statistik, sehingga sering disebut pemetaan statistik.
Berdasarkan bentuknya, simbol dibagi menjadi 3 sebagai berikut.
a. Simbol titik/dot, digunakan untuk menyatakan posisi atau lokasi suatu tempat.
Simbol yang digunakan dapat berupa simbol pictorial (gambar) maupun huruf.
b. Simbol garis, digunakan untuk menggambarkan batas-batas administrasi,
jalan, maupun sungai.
c. Simbol luas, digunakan untuk menunjukkan suatu tempat tertentu, seperti
hutan atau rawa.
8. Lettering
Lettering adalah semua tulisan yang bermakna yang terdapat pada peta.
Bentuk huruf meliputi huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital-kecil,
tegak (Roman), dan miring (Italic). Beberapa contoh cara penulisan pada peta
adalah sebagai berikut.
a. Judul peta ditulis dengan huruf kapital dan tegak.
b. Hal-hal yang berkaitan dengan air ditulis dengan huruf miring. Tulisan untuk
sungai sejajar dengan arah sungai dan dapat terletak di atas atau di bawahnya.
c. Besar kecilnya huruf disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu memerhatikan
unsur keindahan dan seni peta.
d. Tulisan nama ibu kota lebih besar daripada tulisan nama kota-kota lain.
3. Samudra/laut, untuk menulis samudra atau laut, maka huruf harus memenuhi
samudra.
4. Selat dan teluk, untuk menulis nama teluk atau selat, maka harus mengikuti
bentuk teluk atau selat.
5. Pulau, penulisan pulau hampir sama dengan menulis desa atau kota, yaitu
ditulis di sepanjang pulau.
6. Pelabuhan, untuk menulis pelabuhan, huruf harus diletakkan di atas laut.
7. Pegunungan, untuk menulis pegunungan, harus ditulis disepanjang
pegunungan.
8. Puncak gunung, huruf ditulis melingkar, tapi hanya setengah lingkaran.
9. Danau/ rawa, huruf ditulis di dalam danau atau rawa.
10. Jalan raya, penulisan jalan diletakkan di sebelah kiri jalan.
Penggunaan huruf-huruf untuk penulisan nama geografi dapat dilihat pada
Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Penggunaan Huruf-Huruf untuk Penulisan Geografi
Huruf Besar Huruf Besar Tegak Huruf Miring Italic
Tegak Miring/Italic Kecil Huruf Kecil
Nama Negara Lautan Kota Sungai
Wilayah Laut Desa Bentuk Pantai
Administrasi Sungai Besar Hutan Pulau Kecil
Pulau-Pulau
Besar
Kota-Kota
Besar
Sumber: Maruli Sinaga, 1995
Meneliti
Tugas Kelompok
Buatlah kelompok yang terdiri atas 2 atau 3 orang. Buatlah sebuah peta (minimal
peta kecamatan) yang memenuhi unsur-unsur kelengkapan peta!
Keterangan:
m = skala peta yang akan dirubah
M = skala peta yang diinginkan
Berikut ini tutorial memperbesar dan memperkecil peta menggunakan pantograph
Mengunakan
Pantograf membesar meperkecil peta.mp4
Praktikum
Tugas Kelompok
Carilah peta yang tidak ada skalanya. Cobalah mencari skala dengan
menggunakan beberapa metode yang telah dijelaskan di atas.
Lakukan perubahan skala pada suatu gambar (dengan metode grid atau dengan
pantograph).
Gambarkan hasilnya pada kertas kalkir dengan keterangan yang lengkap.
Berikan pembahasan dari hasil kerja Anda.
Berdasarkan pada peta rupa bumi di atas, dapat diketahui bahwa lahan
pertanian ditunjukkan dengan warna biru muda dengan petak-petak halus.
Biasanya lokasi pertanian ini diapit dengan permukiman penduduk (ditunjukkan
dengan warna kekuningan).
3. Proyeksi Peta
Proyeksi adalah cara penggambaran garis-garis meridian dan paralel dari
globe ke dalam bidang datar. Contoh sederhana pembuatan peta dengan
menggunakan proyeksi adalah seperti pada waktu kita mengelupas buah jeruk,
kemudian kulit jeruk tersebut kita lembarkan.
Di dalam melakukan kegiatan proyeksi peta, ada beberapa hal yang tidak
boleh terabaikan, yaitu:
a. peta harus equivalen, yaitu peta harus sesuai dengan luas sebenarnya di
permukaan bumi setelah dikalikan dengan skala.
b. peta harus equidistan, yaitu peta harus mempunyai jarak-jarak yang sama
dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi setelah dikalikan dengan skala.
c. peta harus konform, yaitu bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta harus
dipertahankan sesuai dengan bentuk sebenarnya di permukaan bumi.
Terdapat beberapa jenis proyeksi yang digunakan untuk menggambar peta,
yaitu proyeksi azimutal, kerucut, dan silinder.
a. Proyeksi Azimuthal
Proyeksi azimuthal ialah proyeksi yang menggunakan bidang datar
sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi bentuk ini terdiri atas tiga macam, yaitu
sebagai berikut.
1) Proyeksi gnomonik, yaitu proyeksi yang titik Y-nya terletak di pusat lingkaran.
2) Proyeksi stereografik, yaitu proyeksi yang titik Y-nya berpotongan
(berlawanan) dengan bidang proyeksi.
3) Proyeksi orthografik, yaitu proyeksi yang titik Y-nya terletak jauh di luar
lingkaran.
Gambar 15. Proyeksi Azimuthal
b. Proyeksi Kerucut
Proyeksi bentuk ini diperoleh dengan jalan memproyeksikan globe pada
bidang kerucut yang melingkupinya. Puncak kerucut berada di atas kutub (utara)
yang kemudian direntangkan. Proyeksi dengan cara ini akan menghasilkan
gambar yang baik (relatif sempurna) untuk di daerah kutub utara dan di daerah
kutub selatan.
c. Proyeksi Silinder
Proyeksi silinder diperoleh dengan jalan memproyeksikan globe pada
bidang tabung (silinder) yang diselubungkan, kemudian direntangkan.
Gambar 17. Proyeksi Silinder
RANGKUMAN
Kunci Jawaban
1. B. cartography
2. B. skala
3. C. 5 km
4. B. peta tematik
5. A. besar, agar mudah dibaca
6. D. coklat
7. C. proyeksi peta
8. A. setiap 1 cm di peta sama denan 500.000 cm di lapangan
9. A. ibu kota propinsi
10. A. (2), (4), (6), dan (8)
DAFTAR PUSTAKA
De Blijj, Harm J. 1980. The Earth, A Topical Geography.2ed. New York: John
Wiley & Son
http://www.ipsmudah.com/2017/05/skala-peta-jenis-rumus-dan-contoh.html
diunduh 10 April 2018 12.38 WIB
https://www.youtube.com/watch?v=ciT1QcO36_I diunduh 10 April 2018
John Hudson Tiner. 1997. Exploring Planet Earth. ISBN 0890511780,
9780890511787. books.google.co.id
Sinaga, Maruli. 1995. Pengetahuan Peta. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.