PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemetaan (Kartografi) merupakan ilmu dan seni dalam pembuatan peta. Pertama
kali, peta dibuat oleh bangsa Babilonia berupa lempengan berbentuk tablet dari tanah liat
sekitar 2300 S.M. Pemetaan dijaman Yunani Kuno sangat maju pesat. Pada saat itu,
Konsep dari Aristoteles bahwa bumi berbentuk bola bundar telah dikenal oleh para ahli
filsafat (sekitar 350 S.M.) dan mendapat kesepakatan dari semua ahli bumi.
Pemetaan di Yunani dan Roma mencapai kejayaannya oleh Ptolemaeus (Ptolemy,
sekitar 85 – 165 M). Peta dunia yang dihasilkannya menggambarkan dunia lama dengan
pembagian Garis Lintang (Latitude) sekitar 60° Lintang Utara (N) sampai dengan 30°
Lintang Selatan (S). Dia menulis sebuah karya besar Guide to Geography (Geographike
Hyphygesis). Dengan meninggalkan karangan yang dijadikan sebagai acuan ilmu Geografi
yang mendunia sejak jaman kebangkitannya.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas oleh penulis pada makalahi ini adalah
sebagai berikut :
Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Dasar Komputasi (DASKOM) dengan tujuan supaya mahasiswa dapat mengerti
tentang pengertian kartografi, jenis dan macam-macamnya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
letak maupun data yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda angkasa”.
Kemudian oleh Board (1990) peta diberi pengertian sebagai “penyajian atau abstraksi
kenyataan geografik. Suatu alat untuk menyajikan informasi geografi dengan cara visual,
digital atau nyata”.
Dari berbagai definisi yang ada maka pengertian peta dapat disederhanakan
sebagai berikut: “Peta adalah gambaran dari permukaan bumi dengan ukuran yang lebih
kecil biasanya dengan skala tertentu dan digambarkan di atas bidang datar dalam bentuk
simbol-simbol yang sifatnya selektif serta melalui suatu sistem proyeksi tertentu”. Untuk
menggambar peta, diperlukan data yang diperoleh dari survei langsung di lapangan
maupun tidak langsung. Data tersebut dikumpulkan, dikelompokkan, diproses dan
ditampilkan dalam bentuk simbol-simbol. Supaya peta informatif dan mudah dibaca oleh
orang lain, elemen-elemen yang membentuk peta harus disusun sedemikian rupa menurut
aturan kartografi.
Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial pada
pasal 1 butir 4 disebutkan bahwa: Informasi Geospasial adalah data geospasial yang sudah
diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan,
pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan
keruangan. Sedangkan yang dimaksud dengan data geospasial adalah data yang
mengidentifikasi lokasi geografis dan/atau karakteristik obyek alam dan/atau buatan
manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi. Dengan demikian
jelaslah bahwa yang dimaksud dengan Informasi Geospasial dalam pengertian ini adalah
identik dengan pengertian peta.
Perlu disampaikan disini bahwa semua peta itu berasal daripada daftar angka dan
atau daftar nama. Karena daftar itu tidak dapat atau kurang bias memberikan gambaran
yang baik, maka disajikan daftar itu kemudian ke dalam bentuk sebuah peta. Ilmu yang
mempelajari peta disebut kartografi. Untuk mempelajari kartografi diperlukan bantuan ilmu-
ilmu lain. Seperti geografi, matematika, seni, geodesi, fotogrametri, hidrologi dan ilmu lain
yang relevan.
3
jalan, peta topografi,chart) untuk dapat mencapai dari suatu tempat ke tempat lain dalam
suatu rute yang telah ditentukan sebelumnya, dan ingin dapat mengecek peta apakah
mereka masih pada jalan yang benar selama dalam perjalanan mereka.
Peta untuk penyimpanan atau tujuan pemantauan umumnya peta berskala besar.
Sedangkan di bidang pendidikan, peta berfungsi sebagai alat peraga, media pembelajaran,
catatan visual permanen, alat komunikasi, alat analisis. Di bidang pertanahan peta
berfungsi sebagai sarana penyimpan data, menunjukkan posisi atau letak dan
memperlihatkan bentuk dan ukuran dari bidang tanah, misalnya menunjukkan situasi yang
sah sebagaimana adanya, misal suatu hak milik tanah.
Peta tidak hanya menyajikan apa yang dapat dilihat dari permukaan bumi atau dari
suatu ketinggian tertentu, tetapi juga menyajikan apa yang diketahui tentang bumi. Dari apa
yang diuraikan tersebut, dapat dikemukakan di sini bahwa ada 4 (empat) fungsi peta, yaitu:
a. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif,
b. Memperlihatkan ukuran,
c. Memperlihatkan bentuk, sehingga dimensinya dapat terlihat dalam peta,
d. Mengumpulkan dan menyeleksi data dari suatu daerah/ruang dan menyajikannya di
atas peta.
Beberapa syarat agar peta merupakan sebuah peta yang baik sesuai dengan
hakekat peta serta dapat berfungsi dengan baik, maka persyaratan yang diharapkan adalah
peta itu haruslah:
a. Tidak boleh membingungkan,
b. Mudah dimengerti atau ditangkap maknanya oleh si pengguna peta,
c. Dapat memberikan gambaran yang sebenarnya. Ini berarti peta itu harus cukup teliti,
sesuai dengan tujuannya,
d. Sedap dipandang sehingga berarti peta itu harus rapi dan bersih.
4
i. Mengikuti perkembangan kebutuhan dan perkembangan administrasi, baik dalam
keperluan sipil,militer maupun politik.
5
dilakukan dengan menggunakan program-program Arc Info, Map Info, Auto Cad, Arc
View dan lain sebagainya.
6
Gambar 2. Peta Thematik
Topografi berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang
berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang
berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu
garis kontur mewakili satu ketinggian. Peta topografi mengacu pada semua ciri-ciri
permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, apakah alamiah atau buatan, yang dapat
ditentukan pada posisi tertentu. Oleh sebab itu, dua unsur utama topografi adalah ukuran
relief (berdasarkan variasi elevasi axis) dan ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang
datar). Peta topografi menyediakan data yang diperlukan tentang sudut kemiringan, elevasi,
7
daerah aliran sungai, vegetasi secara umum dan pola urbanisasi. Peta topografi juga
menggambarkan sebanyak mungkin ciri-ciri permukaan suatu kawasan tertentu dalam
batas-batas skala.
Peta topografi dapat juga diartikan sebagai peta yang menggambarkan
kenampakan alam (asli) dan kenampakan buatan manusia, diperlihatkan pada posisi yang
benar. Selain itu peta topografi dapat diartikan peta yang menyajikan informasi spasial dari
unsur-unsur pada muka bumi dan dibawah bumi meliputi, batas administrasi, vegetasi dan
unsur-unsur buatan manusia.
Pada gambar 3 dan 4, terlihat gambar garis ketinggian pada peta (bidang dua
dimensi) dan di lapangan (ruang tiga dimensi). Garis ketinggian pada peta membentuk garis
yang berbelok-belok dan tertutup serta merupakan rangkaian dari titik-titik. Kegunaan dari
garis ketinggian adalah untuk mengetahui berapa tingginya suatu tempat dari permukaan
laut. Garis ketinggian mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Garis ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi garis ketinggian yang lebih
tinggi.
Garis ketinggian tidak akan saling berpotongan dan tidak akan bercabang.
Pada daerah yang landai garis ketinggian akan berjauhan, sebaliknya pada daerah
yang terjal akan saling merapat. Untuk kondisi daerah yang khusus (seperti tebing,
kawah, jurang), garis ketinggiannya digambarkan secara khusus pula.
Garis ketinggian yang menjorok keluar, merupakan punggung bukit dan selalu seperti
bentuk huruf ‘U’.
Garis ketinggian yang menjorok ke dalam, merupakan lembah dan selalu seperti
bentuk huruf ‘V’.
Selisih tinggi antara dua garis ketinggianyang berurutan (interval) adalah setengah dari
bilangan ribuan skala, (contoh: 1/2000 x 50.000 = 25 meter). Kecuali bila dinyatakan
dengan ketentuan lain.
Garis ketinggian pembantu, menyatakan ketinggian antara dua garis ketinggian yang
berurutan.
Warna garis-garis ketinggian pada peta digambarkan dengan warna coklat.
Untuk dapat lebih mempermudah pembacaan garis kontur, maka dibuat kembali
model penggambaran dengan tampilan tiga dimensi. Dimana pada tampilan tiga dimensi,
beda ketinggian dari suatu daerah dengan garis kontur dapat terlihat dengan lebih jelas dan
mudah. Untuk membuat tampilan tiga dimensi tersebut maka diperlukan data masukan
berupa peta topografi yang dianalisa dan diproses kedalam output model objek tiga
dimensi.
8
Model tiga dimensi mempermudah pembacaan kontur pada suatu tempat di atas
permukaan bumi karena langsung terlihat ketinggian tiap garis ketinggiannya, daripada
membaca model dua dimensi seperti pada gambar 2. Untuk mencapai hal tersebut, data
input yang berupa peta topografi dianalisa dan diproses menjadi output model objek tiga
dimensi.
9
Gambar 5. Peta Topografi
10
BAB III
KESIMPULAN
Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-
peta, sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya seni
(International Carthography Association, 1973). Oleh ICA telah ditetapkan bahwa kartografi
mempunyai lingkup operasional dimulai dari pengumpulan data, klasifikasi, analisa data,
sampai kepada reproduksi peta, evaluasi dan penafsiran daripada peta.(Sudihardjo, 1977,
hal 1). Dengan demikian tujuan kartografi adalah membuat peta dengan mengumpulkan
data, memproses data dan kemudian menggambarkan data tersebut kedalam bentuk peta.
Peta adalah gambaran dari permukaan bumi dengan ukuran yang lebih kecil
biasanya dengan skala tertentu dan digambarkan di atas bidang datar dalam bentuk simbol-
simbol yang sifatnya selektif serta melalui suatu sistem proyeksi tertentu. Jenis peta dibagi
menjadi tiga, yaitu: Peta Analog, Peta Digital, Peta Foto. Sementara untuk macamnya
dibagi menjadi tiga, yaitu: Peta Umum, Peta Thematik (khusus), Peta Chart.
Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan skala besar dan detail,
biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern. Peta topografi dikategorikan
berdasarkan skala dan jenis. Dan skala peta topografi dibagi ke dalam tiga kategori. Yaitu
skala kecil, menengah dan besar. Sebuah peta topografi adalah representasi grafis secara
rinci dan akurat mengenai keadaan alam di suatu daratan. Karakteristik unik yang
membedakan peta topografi dari jenis peta lainnya adalah peta ini menunjukkan kontur
topografi atau bentuk tanah di samping fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain-
lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
12