Anda di halaman 1dari 19

PETA DAN PEMETAAN

PEMETAAN
Ilmu yang mempelajari peta disebut Kartografi.
Secara etimologis, kartografi berarti karto yang
berarti permukaan dan grafi yang berarti
gambaran/bentuk.
Menurut ICA (International Cartographic
Assotiation), kartografi diartikan sebagai seni,
ilmu pengetahuan dan teknologi pembuatan petapeta sekaligus mencakup studinya sebagai
dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya seni.

Klasifikasi Kartografi
Kartografi Dasar

Fokus utama membahas tentang


dasar-dasar peta, meliputi: judul
peta, skala peta, simbol peta, legenda
dan lain sebagainya.

Kartografi Topografi

Lebih mengutamakan kepada bidang


pemetaan topografi, dan biasanyapada
pembuatan peta-peta skala besar.

Kartografi Teknik

Mengkhususkan kepada bidang-bidang


pembuatan lettering peta, cetak
mencetak dan lain-lain.

Kartografi Tematik

Mengkhususkan pada pembuatan petapeta tematik, seperti peta SDA, peta


penduduk dan lain-lain.

Sejarah Pemetaan
Periode Awal

1. Peta pertama kali dibuat oleh Bangsa


Babilonia sekitar 2300 SM berupa
lempengan berbentuk tablet dari
tanah liat.
2. Pemetaan di Yunani dan Romawi
mencapai kejayaan oleh Claudius
Ptolomeus (165-85 SM).

Periode Pertengahan

1. Pembuatan
peta
masih
konvensional, di tulis tangan dan
penyebarannya terbatas.
2. Pembuatan peta-peta di Eropa
didominasi dengan sudut pandang
agama, yang dikenal dengan nama
Peta T-O.

Periode Kejayaan

1. Pada abad ke 15 ditemukan alat


cetak pembuatan peta dari papan
kayu yang sudah diukir.
2. Pada awal abad 16 pertama kali peta
dunia disajikan secara utuh.
3. Pada abad ke 16 muncul alat cetak
dari lempengan tembaga dan tetap
menjadi standar pembuatan peta
hingga
teknik
fotografis
dikembangkan.
4. Berkembangnya peta navigasi yang
menyajikan informasi tentang garis
pantai, simbol-simbol pelayaran,
termasuk garis-garis kompas dan
panduan navigasi lainnya.
5. Pada pertengahan abad ke 16,
Gerardus Mercator mengembangkan
proyeksi
silinder
yang
masih
digunakan untuk pemetaan navigasi
peta global.

Periode Modern

1. Peta terus berkembang pada abad 17,


18, dan 19 secara lebih akurat dengan
menggunakan metode ilmiah.
2. Pemetaan modern berdasarkan pada
kombinasi
penginderaan
jauh
(Remote Sensing) dan pengecekan
lapangan (Ground Observation).
3. Geographic Information Systems
(GIS) muncul pada periode 19701980an. GIS menggeser paradigma
pembuatan peta dari pemetaan
secara tradisional menuju pemetaan
yang menampilkan gambar digital
dan database secara bersamaan
dengan menggunakan informasi
geografi.

Peta
Peta menurut ICA adalah suatu gambaran unsur-unsur kenampakan
abstrak dari permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang
datar dan di perkecil atau di skalakan.
Tujuan Pembuatan Peta:
1. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif,
2. Memperlihatkan ukuran,
3. Memperlihatkan bentuk sehingga dimensinya dapat terlihat dalam peta,
4. Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan
menyajikannya dalam peta, menggunakan simbol-simbol sebagai
pengganti dari data-data tersebut hingga dapat dimengerti pengguna
peta.

Fungsi Peta:
1. Untuk komunikasi informasi ruang,
2. Untuk menyimpan informasi,
3. Membantu membuat keputusan suatu pekerjaan,
4. Membantu dalam membuat suatu desain,
5. Untuk analisa data spasial.
Manfaat Peta:
1. Memberikan gambaran utuh mengenai kondisi permukaan bumi, baik
secara aspek fisik maupun aspek budaya,
2. Memberikan informasi mengenai lokasi absolut dan lokasi relatif suatu
tempat,

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Memberikan informasi mengenai jarak dan luas daerah yang


dipetakan tanpa harus menghitungnya secara langsung,
Mempermudah pencarian rute jalan antara dua lokasi atau lebih,
Memberikan informasi penting dalam proses pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan penggunaan lahan,
Menunjukkan pola objek-objek di permukaan bumi,
Memberikan gambaran kondisi daerah yang dipetakan sebelum
mengunjungi daerah tersebut,
Mempermudah penentuan batas-batas suatu wilayah.

Kelebihan Peta:
1. Data diperoleh dari hasil pengukuran langsung data teristis.
2. Lebih akurat dalam menyajikan data terutama pada peta skala kadaster
dan skala besar.
Kekurangan Peta:
1. Proses pembuatannya sangat lama.
2. Biaya sangat mahal dan waktu terbatas.
3. Sulit untuk mengukur ruang tiga dimensi secara tepat terutama dalam
mengukur gunung yang sangat tinggi.
4. Hanya memuat simbol-simbol dan sulit untuk menggambarkan keadaan
yang sebenarnya.

Klasifikasi Peta
1.
a.

Berdasarkan informasi, dibagi menjadi dua, yaitu:


Peta Umum, merupakan peta yang menggambarkan seluruh
kenampakan yang ada di permukaan bumi secara umum.
Yang termasuk kedalam jenis peta umum adalah:
Peta dunia
Peta Korografi, merupakan peta yang menggambarkan
sebagian atau seluruh permukaan bumi yang bercorak umum
dan berskala kecil seperti peta pada atlas.
Peta Topografi, merupakan peta yang menyajikan informasi
tentang permukaan bumi dan reliefnya, ditambah
kenampakan lain seperti aspek fisik dan budaya.

b. Peta Tematik, merupakan peta yang menggambarkan


atau menyajikan informasi kenampakan tertentu secara
spesifik di permukaan bumi. Yang termasuk jenis peta
tematik, adalah:
Peta iklim
Peta SDA
Peta tata guna lahan
Peta geologi
Peta persebaran penduduk, dan lain-lain.

2.
a.
b.
c.
d.
e.

Berdasarkan skala, dibagi menjadi 5, yaitu:


Peta kadaster, skala 1:100 sampai 1:5.000
Peta skala besar, skala 1:5.000 sampai 1:250.000
Peta skala sedang, skala 1:250.000 sampai 1:500.000
Peta skala kecil, skala 1:500.000 sampai 1:1.000.000
Peta geografi, skala > 1:1.000.000

3.
a.

Berdasarkan bentuk, dibagi menjadi 2, yaitu:


Peta timbul atau disebut juga peta 3D (Peta Sterometri), yaitu peta
yang dibuat hampir sama dengan keadaan yang sebenarnya di
muka bumi.

b. Peta datar, dibagi menjadi 3, yaitu:


Peta garis, merupakan peta yang menggambarkan
kenampakan di permukaan bumi melalui garis, titik, dan
area yang dilengkapi teks dan simbol sebagai tambahan
informasi.
Peta citra/foto, merupakan gambaran (representasi)
permukaan bumi yang disajikan dalam bentuk citra/foto
yang merupakan informasi yang berasal dari sensor.
Peta digital, merupakan peta yang datanya terdapat pada
suatu pita magnetik/disket/compact disk, sedangkan
pengolahan dan penyajian datanya menggunakan komputer.

4. Berdasarkan objek, dibagi menjadi 2, yaitu:


a. Peta stasioner, objek pada peta cenderung tetap pada
waktu yang lama, seperti peta persebaran gunungapi,
dan peta penggunaan lahan.
b. Peta dinamik, objek pada peta dapat berubah-ubah
seperti peta persebaran penduduk, peta kepadatan lalu
lintas,dan lain sebagainya.

Komponen-Komponen Peta
1. Judul, berada paling atas dan ditulis dengan ukuran huruf paling
besar. Berfungsi untuk menunjukkan tema utama dari isi peta.
2. Garis astronomis, terdiri dari garis lintang dan garis bujur.
Berfungsi untuk menunjukkan lokasi absolut suatu objek di
muka peta.
3. Petunjuk arah, berfungsi menunjukkan arah mata angin pada
daerah yang dipetakan.
4. Simbol, merupakan representasi objek di permukaan bumi yang
digambarkan pada peta. Melalui simbol, pembaca peta dapat
mengetahui objek-objek yang tersebar di permukaan wilayah
yang dipetakan.

5.
6.

7.

a.
b.
c.

Legenda, merupakan keterangan dari simbol-simbol yang ada pada peta


sehingga pembaca peta dapat memahami makna simbol-simbol tersebut.
Lettering, merupakan tulisan-tulisan pada permukaan peta sebagai
penjelasan daerah yang dipetakan. Seperti nama kecamatan, nama
gunung, nama sungai, dan lain sebagainya.
Skala peta, merupakan perbadingan jarak antara dua titik sembarang di
peta dengan jarak antar dua titik sebenarnya di permukaan bumi. Jenisjenis skala, yaitu:
Skala verbal, jenis skala yang dinyatakan dengan kata-kata.
Skala garis, merupakan skala yang menggunakan bentuk ruas garis
sebagai pembanding jarak.
Skala angka, menggunakan angka atau bilangan pecahan sebagai
pembanding jarak.

8.

Garis tepi, merupakan garis pembatas terluar peta yang


berfungsi untuk memperindah peta.
9. Peta inset, merupakan peta kecil yang berfungsi untuk
menunjukkan lokasi relatif daerah yang dipetakan.
10. Sumber peta dan tahun pembuatan
Sumber peta dapat berupa citra satelit, foto udara, peta rupa
bumi dan data lainnya yang digunakan untuk menunjang
informasi pada peta.
Tahun pembuatan merupakan waktu pembuatan peta
menentukan tingkat validitasi peta.

Thank You !!!

Anda mungkin juga menyukai