Anda di halaman 1dari 7

A.

JUDUL
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR

B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui alat-alat praktikum kartografi dasar
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan alat-alat kartografi dasar
3. Mahasiswa mampu menggunakan alat-alat praktikum kartografi dasar
4. Mahasiswa dapat memahami kegunaan alat-alat praktikum kartografi dasar
5. Mahasiswa dapat menganalisis kelebihan dan kekurangan alat-alat praktikum kartografi
dasar
6. Mahasiswa dapat memahami perbedaan setiap alat-alat praktikum kartografi dasar
7. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja alat-alat praktikum kartografi dasar

C. ALAT DAN BAHAN


- Alat

1. Altimeter 8. Globe
2. Hand Level 9. Peta RBI
3. Kompas Azimuth 10. Laptop
4. GPS 11. HP
5. Atlas 12. Bolpoint Biru
6. Pantograf 13. Pensil
7. Curvimeter 14. Penghapus

- Bahan
1. Kertas HVS F4
2. Kertas Folio
3. Kertas Cover Praktikum
4. Kertas Print Gambar
5. Lem Kertas
6. Label
D. DASAR TEORI
1. Pengertian Kartografi Menurut Ahli
Menurut Rystedt B
Kartografi adalah ilmu disiplin yang menyatakan antara peta dan pemetaan. Kartografi
menyatukan tampilan atau representasi dari dua fenomena geografi yaitu geografi dan virtual.
Menurut ICA Tahun 1973
Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta
sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya ilmiah.
Menurut Taylor
Taylor mendefinisikan kartografi sebagai organisasai, presentasi, komunikasi dan penggunaan
geo informasi dalam bentuk grafis, digital atau format nyata. Hal itu dapat meliputi semua
langkah-langkah dari persiapan data sampai ke penggunaan akhir dengan penciptaan peta-
peta dan hasil-hasil yang terkait dengan informasi spasial. Dengan kata lain kartografi adalah
pembuatan data spasial yang dapat diakses menekankan visualisasinya dan memungkinkan
berinteraksinya dengan yang berhubungan dengan masalah-masalah geospasial.
Pengertian Kartografi Umum
Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yang berarti permukaan dan graft
yang berarti gambaran atau bentuk, sehingga kartografi adalah gambaran permukaan atau
gambaran permukaan bumi. Pengertian lain, kartografi merupakan ilmu yang mempelajari
peta, dimulai dari pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, simbolisasi,
penggambaran, analisa peta, serta interpretasi peta.
2. Sejarah Kartografi
Perkembangan dunia pemetaan di awal kemunculan hingga era modern seperti saat ini
terbagi atas empat tahapan periode. Empat periode yang dimaksud yaitu periode awal,
periode pertengahan, periode kejayaan, dan periode modern.
a. Periode awal
Peta pertama kali ditemukan pada tahun 2300 SM. Pada awal ditemukannya, peta
kreasi orang-orang Babilonia tersebut dibuat dari bahan tanah liat yang dibakar
menyerupai pembuatan keramik. Perkembangan ilmu Kartografi pada zaman Yunani
kuno memang telah berkembang pesat. Saat itu, konsep Aristoteles yang
menyebutkan bahwa Bumi itu bulat karena telah diketahui oleh banyak ahli filsafat
dan ahli Bumi. Meskipun banyak yang meyakini Bumi berbentuk bulat, pada
kenyataannya hanya sedikit ahli yang berhasil membuktikan kebenaran konsep
Aristoteles. Seiring berjalannya waktu, ilmu Kartografi pada periode ini mengalami
puncak kejayaan berkat kerja keras Ptolemaeus pada tahun 85-165 M atau abad II
Masehi. Keberhasilan Ptolemaeus atau dikenal dengan nama Ptolemy dibuktikan
dengan hasil karya berupa peta dunia berdasarkan pembagian garis lintang. Selain
berhasil membuat peta dunia, Ptolemaeus berhasil menulis sebuah karya yang
dikenal dengan sebutan Geographike Hyphegesis (Guide to Geography). Tulisan
karya Ptolemaeus ini bahkan menjadi acuan ilmu Geografi oleh para ahli di penjuru
dunia.
b. Peta Periode Pertengahan
Pada periode pertengahan, penggambaran peta khususnya peta wilayah Eropa
begitu didominasi oleh cara pandang agama. Peta yang berkembang pada periode ini
dikenal dengan sebutan peta T-O. Pada periode pertengahan, pemahaman mengenai
bentuk Bumi yang bulat secara perlahan mulai mengalami perkembangan.
Perkembangan ini semakin pesat ketika bangsa Viking mulai melakukan
penjelajahan di utara Atlantik pada abad XII. Kemajuan Kartografi pada periode ini
ditandai dengan semakin banyaknya pada dunia yang ditulis tangan oleh orang-
orang yang berada di wilayah Arab dan Mediterania.
c. Peta Periode Kejayaan
Ilmu tentang ilmu tentang pemetaan atau Kartografi mulai mengalami masa
kejayaan pada abad XV ditandai dengan ditemukannya alat cetak. Pada masa
tersebut, peta-peta yang sudah diukir mulai dicetak menggunakan papan kayu.
Memasuki abad XVI, keberadaan alat cetak semakin mengalami kemajuan, ditandai
dengan banyaknya alat cetak yang terbuat dari tembaga. Alat tembaga ini menjadi
patokan dasar dalam pembuatan peta hingga teknologi fotografi dikembangkan.
Abad XVI memiliki arti penting dalam perjalanan perkembangan peta. Selain
ditemukan alat cetak tembaga, pada periode ini berhasil dikembangkan proyeksi
silindris atau mercator untuk membuat peta global dan navigation chart. Proyeksi
tersebut dikembangkan oleh ahli pembuat peta dari negara Belgia bernama Gerardus
Mercator. Selanjutnya, peta pertama di dunia yang dibuat dengan proyeksi silindris
berhasil diterbitkan pada tahun 1569.
d. Peta Periode Modern
Pada semakin menunjukkan eksistensinya ketika memasuki abad XVII. Pada
masa itu, pembuatan peta mulai memanfaatkan teknologi modern dan berdasarkan
metode-metode ilmiah. Dengan memanfaatkan teknik yang lebih canggih, informasi
yang ditampilkan pada peta lebih menjadi lebih akurat dan tampak nyata. Pemetaan
pada periode modern ditandai dengan penggabungan antara data penginderaan jauh
dengan pengecatan lapangan. Dengan teknologi tersebut, peta yang disajikan tampak
lebih artistik dan memiliki informasi lebih akurat. Pembuatan peta semakin
menunjukkan perkembangan pesat ketika memasuki tahun 1980-an, ditandai dengan
kemunculan teknologi canggih berbasis komputer. Teknologi canggih tersebut
dikenal dengan nama Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi
Geografis (SIG). Kehadiran SIG semakin mendorong penggambaran peta sehingga
terlihat semakin nyata dan bereferensi keruangan. Dengan perkembangan tersebut,
informasi pada peta lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas.
3. Ruang Lingkup
Tujuan dari kartografi adalah mengumpulkan dan menganalisa data dari lapangan yang
berupa unsur-unsur permukaan bumi dan menyajikan unsur-unsur tersebut secara grafis
dengan skala tertentu sehingga unsur-unsur tersebut dapat terlihat jelas, mudah dimengerti
dan dipahami. Oleh karena itu ruang lingkup kartografi meliputi proses sebagai berikut:
a. Pengambilan Data
Kegiatan awal pada kartografi adalah pengukuran untuk mengambil data-data yang
diperlukan pada areal yang sudah ditentukan dan kemudian diolah dengan berbagai
metode sehingga menjadi bahan informasi yang berharga tentang areal yang telah
diukur.
b. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan tahapan dari sebuah proses kartografi yang harus
dikerjakan dengan baik dan penuh ketelitian untuk menghasilkan data yang
maksimal.
c. Simbolisasi
Simbolisasi merupakan proses memberikan suatu simbol yang mewakili suatu
kenampakan.
d. Analisa Peta
Analisa peta merupakan suatu kegiatan membaca objek-objek atau detaail-detail
termasuk informasi yang ada dalam satuan peta.
e. Interpretasi peta
Interpretasi merupakan kegiatan menentukan atau membaca fenomena-fenomena
yang ada berdasarkan aspek-aspek yang teercakup dalam suatu peta.
f. Reproduksi
Reproduksi merupakan kegiatan penggambaran halus yang meliputi desain dari isi
peta dan lay out peta dan pemilihan warna.

4. Pengertian Peta
Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang artinya taplak atau kain penutup
meja. Secara umum, pengertian peta yaitu lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi
pada bidang datar yang diperkecil menggunakan skala tertentu.
Menurut Erwin Raisz (1948) Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi
yang diperkecil seperti kenampakannya jika dilihat tegak lurus dari atas dan diberi tulisan
serta keterangan bagi kepentingan pengenalan.
Menurut ICA (International Cartographic Association) Peta adalah gambaran atau
representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada
kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya
digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan.
Menurut Aryono Prihandito (1998) Peta adalah gambaran permukaan bumi dengan
skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.
5. Fungsi dan Tujuan Peta
 Fungsi Peta
 Berfungsi untuk menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
 Berfungsi untuk memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di
permukaan bumi.
 Berfungsi untuk menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti
benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
 Berfungsi untuk membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui
kondisi daerah yang akan diteliti.
 Berfungsi untuk menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
 Berfungsi untuk alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
 Berfungsi untuk alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
 Berfungsi untuk alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-
fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.
 Tujuan Peta
 Adapun tujuan pembuatan peta adalah sebagai berikut :
 Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi.
 Menganalisis data spasial seperti perhitungan volume.
 Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan pemukiman.
 Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia maupun
budaya.
E. LANGKAH KERJA
1. Mahasiswa dan asisten menyiapkan alat dan bahan untuk Praktikum Kartografi Dasar
2. Mahasiswa mendengarkan arahan dan bimbingan asisten praktikum kartografi dasar
3. Mahasiswa menidentifikasi alat-alat praktikum yang digunakan dalam praktikum kartografi
dasar
4. Mahasiswa memahami setiap bagian,fungsi dan cara kerja alat praktikum yang telah
dijelaskan oleh asisten praktikum kartografi dasar
5. Mahasiswa mempraktikkan penggunaan setiap alat praktikum kartografi dasar
6. Mahasiswa menganalisis dan mengambil kesimpulan mengenai alat-alat praktikum
kartografi dasar
7. Mahasiswa menganalisis dan mengambil kesimpulan mengenai prinsip kerja alat-alat
praktikum kartografi dasar
8. Mahasiswa menganalisis dan mengambil kesimpulan mengenai fungsi dan manfaat alat-alat
praktikum kartografi dasar.
9. Mahasiswa mencari sumber materi untuk membuat laporan praktikum kartografi dasar
10. Mahasiswa menyerahkan laporan praktikum kartografi dasar secara terstruktur dan
sistematis serta menggunakan kaidah laporan yang benar.
11. Mahasiswa meneyerahkan laporan praktikum kartografi dasar kepada asisten praktikum
kartografi dasar kepada asisten praktikum kartografi dasar dan dosen pengampu.

Anda mungkin juga menyukai