Anda di halaman 1dari 21

NILAI Tanggal Pengumpulan

(..................................) (..................................)

LAPORAN PRAKTIKUM

KARTOGRAFI DASAR

ACARA : PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR

Oleh :

Nama : AN NI’MAH KUSUMA WARDANI

NIM : 3211421061

Nama Dosen :1. Sriyanto, S. Pd., M. Pd.

2. EDI KURNIAWAN, S. Pd., M. Pd

Nama Asisten :M.ANGGA MUHAIL

ULIN NUHA

LABORATORIUM GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
A. JUDUL
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR

B. TUJUAN (MNIMIMAL 3)
1. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui alat- alat praktikum kartografi dasar.
2. Mahasiswa dapat memahami dasar-dasar kartografi
3. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat praktikum kartografi dasar
4. Mahasiswa mampu mengoperasikan alat-alat penunjang praktikum kartografi

C. ALAT DAN BAHAN


- Alat
1. Altimeter
2. Hand level
3. Kompas Azimuth
4. GPS
5. Atlas
6. Pantograf
7. Curvimeter
8. Globe
9. Peta RBI
10. Laptop
11. HP
12. Pensil
13. Pulpen
14. Penggaris
15. Penghapus

- Bahan
1. Kertas HVS A4
2. Kertas Cover Praktikum
3. Kertas Print Gambar
D. DASAR TEORI
1. PENGERTIAN KARTOGRAFI (MENURUT 3 AHLI 1 UMUM)
Secara umum kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yan berarti
permukaan dan graft yang berarti gambaran atau bentuk, sehingga kartografi adalah gambaran
permukaan atau gambaran permukaan bumi.Pengertian lain, kartografi merupakan ilmu tentang
membuat peta.
Menurut Rystedt B, kartografi yakni disiplin ilmu yang menyatakan antara peta dan
pemetaan. Kartografi menyatukan tampilan atau representasi dari dua fenomena geografi yaitu
geografi dan virtual.
Menurut Taylor, kartografi sebagai sebuah organisasi, presentasi, komunikasi dan
penggunaan geo-informasi dalam bentuk grafis, digital atau format nyata.
Menurut Aryono Prihandito, kartografi adalah ilmu yang mempelajari peta, dimulai dari
pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, simbolis,penggambaran, analisis peta, serta
interpretasi peta.
2. SEJARAH KARTOGRAFI
a. Sejarah Perkembangan Peta Masa Prasejarah
Kartografi merupakan ilmu dan seni dalam pembuatan peta. Pertama kali, peta dibuat oleh
bangsa Babylonia berupa lempengan berbentuk tablet dari tanah liat sekitar 2300 SM. Peta kuno
tersebut berupa sebuah ukiran peta kota suci bangsa Babylonia yaitu Nippur yang dibuat pada
periode Kassite (abad 14-12SM). Salah satunya menggambarkan Babylonia di Sungai Euphrats
yang dikelilingi oleh daratan Assyria, Urartu, dan beberapa kota lainnya yang juga dikelilingi
oleh “Sungai Pahit” (Bitter River, Oceanus) yang memiliki tujuh pulau disekitarnya.
Pemetaan di zaman Yunani Kuno sangat maju pesat. Pada saat itu, konsep Aristoteles
bahwa bumi berbentuk bola bundar telah dikenal oleh para ahli filsafat (sekitar 350 SM) dan
mendapat kesepakatan dari semua ahli bumi. Pemetaan masa Yunani dan Romawi mencapai
kejayaannya setelah Claudius Ptolemaeus(Ptolemy, ekitar 85-165 M) menemukan adanya garis
lintang. Peta dunia yang dihasilkannya menggambarkan dunia lama dengan pembagian garis
lintang (latitude) sekitar 60 derajat LU (N) sampai dengan 30 derajat LS (S).Eratosthenes, sekitar
250 SM, membuat kontribusi besar untuk kartografi.Ia mengukur lingkar bumi dengan akurasi
besar. Dia membuat sketsa, cukup tepat, rute dari Nil ke Khartoum, menampilkan dua anak
sungan Ethiopia. Dia memebuat kontribusi penting lain dalam menggunakan grid untuk mencari
posisi tempat di bumi.
Pada masa Cina kuno, literature geografis ada sejak abad ke-5 SM, Peta Cina tertua yang
masih ada berasal dari Negara bagian Qin pada abad ke-2 SM pada masa Warring States Period.
Di dalam buku Xin Yi Xiang Fa Yao yang diterbitkan pada 1092 oleh ilmuwan Cina Su Song,
terdapat sebuah peta bintang dalam proyeksi silindris equidistant (equidistant cylindrical
projection).Walaupun metode pemetaan tersebut sudah ada sebelum buku tersebut diterbitkan,
pengaruh besar pada peta buatan Su Song tetap ada karena merupakan peta bintang tertua yang
dicetak (printrd form).
b. Sejarah Perkembangan Peta Abad Pertengahan
Sepanjang periode pertengahan, peta-peta wilayah Eropa didominasi degan cara pandang
agama, yang dikenal dengan peta T-O. Pada bentuk peta seperti ini, Jerusalem dilukiskan di
tengah-tengah sebelah timur yang diorientasikan menuju bagian barat peta. Ilmu kartografi terus
berkembang dengan lebih praktis dan realistic di wilayah Arab, termasuk daerah Mediterania.
Cara pembuatan peta masih dilukis dengan tangan, dimana penyebarannya masih sangat dibatasi.
Penemuan kompas magnetic, teleskop, sextant, memberikan tingkat akurasi yang lebih tinggi.
Pada tahun 1942 seorang kartografer Jerman, Martin Behaim, membuat globe bumi tertua
dan masih ada hingga sekarang. Pada abad 15 terdapat penemuan berbagai alat cetak peta,
berupa papan kayu yang sudah diukir, lempeng tembaga yang diukir (abad 16). Informasi yang
diberikan semakin berkembang. Ditemukan Navigation Chart yang menyajikan garis pantai,
pulau, sungai, pelabuhan, simbol-simbol pelayaran, dan garis-garis kompas serta panduan
navigasi lainnya. Pertama kali Peta Dunia disajikan secara utuh pada awal abad 16. Gerardus
Mercator dari lands (Belgia) menajdi ahli pembuat peta terkenal pada pertengahan abad 16. Ia
mengembangakan proyeksi silindris yang semakin luas dihunakan untuk Navigation Chart dan
Peta Global.

c. Sejarah Perkembangan Peta Abad XX

Peta terus berkembang pada abad 17, 18, dan 19 secara lebih akurat dan nyata dengan
mengunakan metode-metode yang ilmiah. Low Countries telah mendominasi perkembangan
kartografi melalui abad ke-17 ke-16 dan awal.Pemetaan modern berdasarkan pada kombinasi
penginderaa jauh (remote sensing) dan pengecekan lapangan (ground observation). Geographic
information system (GIS) muncl pada periode 1970-80-an. GIS menggeser paradigm pembuatan
peta. Pada GIS, database, analisa dan tampilan secara fisik dan konseptual dipisahkan dengan
penanganan data geografinya. SIG meliputi, perangkat keras komputer, perangkat lunak, data
digital, pengguna, system kerja, dan instansi pengumpul peta, menyimpan, menganalisis dan
menampilakan inormasi georeferensi mengenai bumi (Nyerges 1993)

d. Perkembangan Perpetaan Di Indonesia

Kegiatan pemetaan dilakukan sejak 8 abad lalu. Pada masa Kerajaan Majapahit sekitar
tahun 1292, ditemukan bukti adanya peta administratif pada masa pemerintahan Raden Wijaya.
Sejarah mencatat tentang peta Indonesia, paling awal diperkirakan dibuat pada abad ke-15,
ketika Laksamana Cheng o dari Cina membuat peta navigasi pelayaran di wilayah negeri
(Mapitek, 2009).

Pada masa kedatangan Portugis, yang melakukan ekspedisi ke Pulau Jawa dan Kepulauan
Maluku tahun 1511. Fransisco Rodrigues, ahli kartografi yang ikut dalam ekspedisi itu membuat
peta dari kepulauan dan perairan yang dikunjungi.Selama ekspedisi tersebut diikut sertakan
sejumlah mualim pribumi yang berpengalaman sehingga akhirnya diperoleh salinan peta. Pada
tahun 1540 tercatat dua bangsa Jerman yaitu Sebastian Munster (1488-1550) kosmografer dan
pembuat karya geografi ilustrasi paling popular pada abad ke-16 bersama pelukis dan pembuat
cetakan Hans Holbein the Younger (1497-1543) mempublikasikan untuk pertama kalinya peta
Sumatera (Taprobana) termasuk didalamnya Java Minor sebagai Borneo yang terletak di utara
Jawa. Pada tahun 1548, bangsa Italia yaitu Cornelio Castaldi dan Girolamo Ramusio juga
mempublikasikan peta Borneo yang posisinya lebih mendekati kebenaran jika dibandingkan peta
Java Minor karya Munster.

Pada tahun 1561 terbit peta Pulau Jawa yang dikenal dengan Java Insula karya Johannes
Honter asal Hongaria dan Kronstad dari Norwegia.Pada pertengahan abad 19, orang Indonesia
mulai memainkan peran penting dalam pembuatan peta, yakni tidak lagi sekedar sebagai pemberi
informasi melainkan lebih akti dalam survei dan pembuatan peta dengan bekerja di Dinas
Topografi. Pada tahun 1938 Dinas Topografi menerbitkan sebuah karya
besar Altas an Tropisch Netherland, yang merupakan peta Indonesia yang rinci. Pada tahun 1969
diterbitkan KEPRES No. 83 tanggal 17 Oktober 1969 tentang pembentukn BAKOSURTANAL.
Salah satu produk ungglan bakosurtanal adalah peta rupabumi.

Badan Infomasi Geospasial (BIG) lahir untuk menggantikan BAKOSURTANAL .


hamper seluruh wilayah Indonesia telah dipetakan oleh Bakosurtanal, dengan menggunakan
kedetailan skala yang berbeda-beda. Wilayah Indonesia Barat telah dibuat peta dengan pemetaan
skala detail 1:25.000 sedangkan wilayah Indonesia Timur bervariasi dari skala 1:100.000
sampai1:250.000.

e. Perkembangan Visualisasi Kartografi

Perkembangan kartografi sangat kuat dipengaruhi oleh beberapa perkembangan,khususnya


dalam ilmu visualisasi dan pemahaman arti kata visualisasi. Perkembangan tersebut berhubungan
dengan cara-cara spesifik pemanfaatan teknologi modern dengan menggunakan komputer yang
dapat memfasilitasi proses pembuatan peta secara nyata.Pada era tahun 2004, peta online
dikembangkan sebagai visual yang membuka ruang lebih luas kepada pengguna peta untuk
berinteraksi dengan anarmuka maupun berinteraksi dengan sesame pengguna melalui antarmuka
peta.Perkembangan bidang kartografi dari kartografi cetak menjadi kartografi digital, kartografi
web, kartografi neo mengajarkan satu pembelajaran era peta yang bersifat satu arah tergantikan
oleh era peta yang bersiat on-demand.
3. RUANG LINGKUP KARTOGRAFI

a. Peta memiliki 2 fungsi penting

- Media untuk menyimpan informasi

- Gambaran permukaan bumi yang dapat memberikan gambaran umum dari pola dan hubungan
keruangan dari setiap objek.

b. Kartografi analog : prosedur pembuatan peta

c. Kartografi digital : pemanaatan peta

- Basis data digital menggantikan peta dalam bentuk hardcopy

- Visualisasi kartografi dalam media yang berbeda

4. PENGERTIAN PETA
Peta adalah sebuah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui
sebuah sistem proyeksi. Peta dapat disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta
konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer.

Menurut Mutianto (2008:4), peta ialah gambaran konvensional permukaan bumi yang dilihat dari
atas, diperkecil dengan skala, serta dilengkapi dengan symbol dan warna. Konvensional disini
diartikan sebagai suatu kesepakatan bersama.

Menurut Mustofa dan Sektiawan (2010:318), peta ialah permukaan bumi yang dilukiskan pada
bidang datar dalam ukuran kecil.

Menurut Erwin Raisz, peta adalah suatu gambaran konvensional dari permukaan bumi, sepertinya
kenampakannya oleh kita tegak lurus dari atas, dan ditambah huruf-huruf dan angka-angka
sebagai informasi.
5. FUNGSI DAN TUJUAN PETA
1. Fungsi Peta
a. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
b. Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
c. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan
bentuk-bentuk lainnya.
d. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan
diteliti.
e. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
f. Sebagai alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
g. Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
2. Tujuan Peta
a. Untuk komunikasi informasi ruang

b. Untuk menyimpan informasi

c. Digunakan untuk membantu suatu pekerjaan misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi,
perencanaan.

d. Digunakan untuk membantu dalam suatu desain, misalnya desain jalan

e. Untuk analisa data spasial, misalnya perhitungan volume.


E. LANGKAH KERJA
1. Mahasiswa dan asisten praktikum menyiapkan alat- alat praktikum kartografi dasar.
2. Mahasiswa mendengarkan penjelasan dari asisten praktikum kartografi dasar.
3. Mahasiswa dan asisten praktikum menyiapkan alat dan bahan praktikum kartografi dasar.
4. Mahasiswa memulai praktikum
5. Mahasiswa mendengarkan arahan dan penjelasan-penjelasan dari asisten praktikum kartografi
dasar.
6. Mahasiswa mengidentiikasi alat-alat praktikum yang digunakan dalam praktikum kartografi
dasar.
7. Mahasiswa mengidentiikasi setiap bagian ungsi, dan cara kerja alat tersebut
8. Mahasiswa mencari inormasi mengenai alat-alat praktikum kartografi dasar.
9. Mahasiswa menanyaka hal-hal yang kurang jelas kepada asisten raktikum.
10. Mahasiswa membuat hasil pengamatan alat-alat praktikum kartografi dasar dan menganalisisnya.
11. Mahasiswa menyusun laporan praktikum.
12. Mahasiswa mengumpulkan laporan praktikum kepada asisten praktikum sesuai waktu yang telah
ditetapkan.
F. PEMBAHASAN
1. HASIL PENGAMATAN
(CONTOH)
NAMA ALAT :KOMPAS MANUAL

Bagian alat:

1.Badan alat

2.Jarum penunjuk

3.Derajat pengukuran

4.Untuk gantungan

5.Penunjuk arah

Fungsi Alat:Untuk menentukan arah mata angin

Carakerja alat:

• Mahasiswa menyiapkan alat


• Mahasiswa memposisikan tangan 90 derajat
• Mahasiswamembidik objek
• Mahasiswa menunggu untuk melihat hasilnya
• Mahasiswa mencatat hasil perhitungan
• Mahasiswa merapikan dan menyimpan alat
NAMA ALAT: CURVIOMETER
N

Bagian alat:

1. Badan alat
2. Pegangan
3. Skala
4. Jarum penutup
5. Roda penggerak

Fungsi Alat:

• Untuk mengetahui jarak pada peta


• Menetukan Panjang sungai ,Panjang batas kecamatan,batas administrasi
pada peta.

Carakerja alat:

• Mahasiswa menyiapkan alat dan bahan


• Mahasiswa menetralisir alat dengan roda penggerak sampai menunjukkan
angaka 0
• Mahasiswa mengukur Panjang sungau,Panjang jalan dll.dengan
menggerakkan roda dari titik a ke titik b searah jarum jam.
• Mahasiswa mencatat hasil pengukuran
• Mahasiswa merapikan dan menyimpan alat.
NAMA ALAT:GLOBE

Bagian alat:

1. Badan alat
2. Tiang penyangga
3. Atlas
4. Bola bumi
5. Sudut kemiringan
6. Gambar Permukaan bumi

Fungsi Alat:

Untuk menentukan suatu wilayah/lokasi absolut pada bidang bulat

Carakerja alat:

• Mahasiswa menyiapkan alat


• Mahasiswa menentukan lokasi atau wilayah yang akan dicari
• Mahasiswa mencari wilayah dengan memutar bola bumi
• Mahasiswa mencatat hasil pengamatan
• Mahasiswa merapikan dan menyimpan alat
NAMA ALAT:HAND LEVEL

Bagian alat:

1. Badan alat
2. Skala dalam
3. Skala luar
4. Tuas penggerak
5. Water pass
6. Pembidik

Fungsi Alat:

Untuk mengukur kemiringan lereng dan ketinggiannya.

Carakerja alat:

• Mahasiswa menyiapkan alat


• Mahasiswa menetukan objek yang akan dibidik
• Mahasiswa memegang alat dan memposisikan dengan sudut 90 derajat
• Mahasiswa mendekatkan mata dengan pembidik
• Mahasiswa memutar tuas penggerak sampai gelembung waterpass berada di
tengah
• Mahasiswa melihat skala
• Mahasiswa mencatat hasil pengukuran
• Mahasiswa merapikan dan menyimpan alat
NAMA ALAT:ATLAS

Bagian alat:

1. Badan alat

2. Judul

3. Cover

4. Daftar isi

5. Isi peta

6. Glosarium

7. Indeks

• Fungsi alat :

- Untuk menemukan letak wilayah atau lokasi dari peta

• Cara kerja alat:

1. Mahasiswa menyiapkan alat

2. Mahasiswa mencari tempat atau lokasi yang ingin dicari

3. Mahasiswa melihat daftar isi

4. Mahasiswa mencari halaman

5. Mahasiswa menyesuaikan informasi yang ada dipeta dengan legenda

6. Mahasiswa mengamat peta yang ada di atlas

7. Mahasiswa mencatat hasil

8. Mahasiswa merapikan alat


NAMA ALAT:GPS

Bagian alat:
1. Badan alat 8. Tombol berhenti
2. Monitor 9. Tombol tanda
3. Antena 10. Tombol enter
4. Tombol on-off 11. Tombol memperbesar
5. Tombol menu 12. Tombol memperkecil
6. Tombol cari 13. Navigasi
7. Tombol halaman
• Fungsi alat:
- Untuk menunjukkan posisi di permukaan bumi
- Untuk menentukan koordinat suatu tempat.
• Cara kerja alat:
1. Mahasiswa menyiapkan alat
2. Mahasiswa menghidupkan alat dengan menekan tombol on-off
3. Mahasiswa memastikan dengan menekan tombol halaman
4. Mahasiswa memastikan satelit, jika sudah ada minimal 4 satelit, tekan
tombol mark tentukan jumlah nama dan simpan setelah itu akan terintegrasi
dalam GPS
5. Mahasiswa menekan tombol menu dan meráakan titik
6. Mahasiswa mernunggu
NAMA ALAT:PETA RBI

Bagian alat:

1. Badan alat
2. Garis tepi
3. Muka peta
4. Arah mata angin
5. Skala
6. Keterangan dan symbol
7. Judul peta

Fungsi Alat:

• Untuk menunjukkan kenampakan rupa bumi dalam bidang datar


• Mengetahui bentuk kenampakan apa saja yang berada di peta

Carakerja alat:

• Mahasiswa menyiapkan alat


• Mahasiswa membentangkan peta pada bidang datar
• Mahasiswa menentukan wilayah /lokasi
• Mahasiswa mengamati dan menganalisis peta
• Mahasiswa mencatat hasinya
• Mahasiswa merapikan Kembali alat
NAMA ALAT:PANTOGRAF

Bagian alat:

1. Badan alat
2. Tuas
3. Jarum
4. Pensil
5. Pengunci
6. Skala

Fungsi Alat:

Untuk memperbesar dan memperkecil sebuah peta

Carakerja alat:

• Mahasiswa menyiapkan lalat dan bahan


• Mahasiswa mengatur skala pantograph
• Mahasiswa menetukan daerah pada pete yang akan di perbesar maupun di
perkecil
• Mahasiswa Meletakkan jarum pada peta dan kertas kosong
• Mahasiswa menggerakkan jarum pada peta sesuai wilayah
• Mahasiswa menggambar hasil di kertas kosong
• Mahasiswa merapikan alat
NAMA ALAT:ALTIMETER MANUAL

Bagian alat:
1. Badan alat
2. Jarum penunjuk arah angin
3. Kemiringan lereng
4. Tombol mode
5. Jarum penunjuk derajat kemiringan
6. Satuan pengukuran
Fungsi Alat:
• Untuk mengukur ketinggian suatu tempat dalam mdpl.
• Untuk mengukur tekanan udara pada suatu tempat
Carakerja alat:

• Mahasiswa menyiapkan alat dan menetukan lokasi yang akan diukur


• Mahasiswa meletakkan alat pada tempat yang akan di ukur
• Mahasiswa menyetel tombol mode
• Mahasiswa menekan tombol start
• Mahasiswa menunggu beberapa menit unutk mengetahui hasinya
• Mahasiswa merapikan dan menyimpan alat.
G. ANALISIS
Altimeter digunakan sebagai alat pengukur ketinggian suatu tempat dari atas permukaaan laut.
Kegunaan lain dari altimeter adalah untuk mengukur tekanan udara karena terdapat fitur
barometer di dalam altimeter. Altimeter ini sangat mudah untuk dibawa karena bentuknya
yang tidak terlalu besar dan juga ringan sehingga tidak memakan tempat. Altimeter ini
menggunakan tenaga baterai sehingga harus mengganti setiap masa baterai habis. Altimeter ini
memiliki kekurangan yaitu tidak memperhitungkan hambatan berbahaya seperti gunung atau
bangunan (dalam pesawat terbang). Jika terkena air altimeter ini akan rusak. Prinsip kerja dari
altimeter ini yaitu memposisikan altimeter pada tempat yang akan diukur kemudian menyetel
tombol mode setelah itu menekan tombol sensor dan memilih hal yang akan diukur, lalu
menekan tombol start dan tunggu beberapa menit untuk melihat hasil pengukuran, setelah itu
catat hasilnya kemudian kalibrasikan alat dengan menekan tombol reset.
Hand level digunakan untuk mengukur kemiringan lereng. Hand level memiliki kelebihan
yaitu ukurannya yang tidak terlalu besar, mudah untuk digunakan, akurat dalam
pengukurannya, dan harganya yang relatif murah. Selain kelebihan, hand level memiliki
kekurangan yaitu tidak bisa membidik objek yang berjarak jauh, dan juga cara penggunaan
dalam menyamakan posisi antara benang visir dan waterpass karena lubang pembidik yang
kecil dan posisinya harus tetap stabil 90 derajat. Banyak juga yang belum mengetahui skala-
skala pada hand level karena skala hand level diatur sendiri oleh aturan yang lain. Prinsip kerja
dari hand level yaitu memposisikan tangan membentuk sudut 90 derajat kemudian membidik
objek, setelah itu mengatur tuas sampai gelembung waterpass berada di tengah benang visir
lalu melihat skala dan setelah itu catat hasil pengukuran.
Kompas Azimuth digunakan untuk menentukan arah mata angin pada suatu titik ataupun
kelurusan struktur, mengukur kemiringan lereng, maupun mengukur jurus ataupun kedudukan
perlapisan dan kemiringan lapisan batuan. Prinsip kerja Kompas Azimuth mengarahkan
kompas (kawat pisir) pada objek yang akan dibidik setepat mungkin. Lensa pembidik, kawat
pisir, dan objek bidik harus satu garis lurus atau sejajar. Setelah dipastikan sejajar,
pertahankan bidikan sambil melihat (membaca) hasil yangditunjukkan pada skala derajat.
Hasil penunjukan tersebut merupakan sudut objek bidik(Azimut) yang digunakan sebagai
dasar perhitungan untuk mengetahui posisi kita dan objekitu sendiri
GPS digunakan untuk menunjukkan posisi di permukaan bumi dan untuk menentukan
koordinat suatu tempat. GPS memiliki kelebihan yaitu Proses navigasi kendaraan lebih mudah
dan cepat, sangat membantu dalam meningkatkan tracking di dunia militer, mudah dalam
mengidentifikasi setiap lokasi yang ada di permukaan bumi serta mengetahui kondisinya
secara real time dan lebih ringkas dan mudah digunakan dibandingkan dengan peta
konvensional. Kelemahan GPS sendiri yaitu tingkat keakuratan GPS tak selamanya tepat,
biaya untuk dapat mengakses tidak murah, pengguna GPS akan cenderung bergantung pada
GPS ketika berkendara, sehingga kurang waspada terhadap kondisi lalu lintas sekitarnya.
Atlas digunakan untuk untuk menemukan letak wilayah atau lokasi dari peta. Atlas
mempunyai kelebihan yaitu berbentuk sebuah buku, sehingga mudah dibawa kemana-mana,
dapat membandingkan perbedaan relief antar wilayah. Sedangkan kelemahan atlas sendiri
yaitu tidak dapat digunakan untuk mengukur jarak antar wilayah.
Pantograf digunakan untuk memperbesar atau memperkecil sebuah peta atau gambar.
Dengan menggunakan alat ini kita dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang
diinginkan. Pada dasarnya, kerja pantograf berdasarkan jajaran genjang. Tiga dari empat sisi
jajaran genjang (a, b dan c) mempunyai skala faktor yang sama. Skala pada ketiga sisi tersebut
dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Atur masing-masing lengan pantograf sesuai
skala yang diinginkan. Kemudian letakkan peta yang akan diperbesar ditempat B dan kertas
gambar kosong letakkan di tempat gambar A yang sudah dilengkapi pensil. Lalu gerakkan B
mengikuti peta asal, melalui kaca pengamat.
Curvimeter digunakan untuk mengetahui jarak pada peta dan digunakan juga untuk
menentukan panjang jalan, panjang sungai, panjang batas kecamatan, batas administrasi yang
ada pada peta. Prinsip kerja curvimeter yaitu menyetel angka pada alat dengan roda
penggerak sampai menunjukkan angka 0. Kemudian mengukur panjang jalan, panjang sungai,
panjang batas kecamatan, atau batas administrasi pada peta dengan menggerakkan roda dari
titik B searah jarum jam. Setelah pengamatan selesai dilakukan mencatat hasil tersebut.
Globe digunakan untuk menemukan suatu wilayah/lokasi yang absolut/mutlak pada bidang
bulat. Globe mempunyai banyak kelebihan seperti dapat mengetahui bentuk daratan dan
persebarannya serta lautan yang serupa dengan kenyataan, dapat digunakan untuk
memperagakan proses terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari, bentuk globe
menyerupai bentuk bumi yang sebenarnya, Gambar daratan dan lautan pada globe dapat
terlihat persebarannya sesuai dengan kenyataan, dan masih banyak lagi. Sedangkan
kekurangan pada globe yaitu ukuran globe cukup besar dan tidak praktis untuk dibawa,
banyak informasi yang tidak terpetakan pada globe, globe juga terlalu kecil untuk
mendapatkan ukuran sebenarnya dari suatu area.
Peta RBI digunakan untuk menunjukkan suatu tempat pada bidang datar dengan ketentuan
pengetahuan panjang jalan atau sungai yang ada di suatu kota. Peta RBI adalah peta yang
menggambarkan semua unsur-unsur topografi yang nampak di permukaan bumi, baik unsur
alam (seperti sungai, garis pantai, danau, kehutanan, gunung, semak belukar, dll.) maupun
unsur buatan manusia (seperti jalan, jembatan, permukiman, pelabuhan, batas-batas
administratif suatu wilayah).
H. KESIMPULAN
1. Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yan berarti permukaan dan graft
yang berarti gambaran atau bentuk, sehingga kartografi adalah gambaran permukaan atau
gambaran permukaan bumi. Pengertian lain, kartografi merupakan ilmu tentang membuat
peta.
2. Altimeter digunakan sebagai alat pengukur ketinggian suatu tempat dari atas permukaaan
laut. Kegunaan lain dari altimeter adalah untuk mengukur tekanan udara karena terdapat
fitur barometer di dalam altimeter
3. Hand level digunakan untuk mengukur kemiringan lereng.
4. Kompas Azimuth digunakan untuk menentukan arah mata angin pada suatu titik ataupun
kelurusan struktur, mengukur kemiringan lereng, maupun mengukur jurus ataupun
kedudukan perlapisan dan kemiringan lapisan batuan.
5. GPS digunakan untuk menunjukkan posisi di permukaan bumi dan untuk menentukan
koordinat suatu tempat
6. Atlas digunakan untuk untuk menemukan letak wilayah atau lokasi dari peta.
7. Pantograf digunakan untuk memperbesar atau memperkecil sebuah peta atau gambar.
Dengan menggunakan alat ini kita dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran
yang diinginkan
8. Curvimeter digunakan untuk mengetahui jarak pada peta dan digunakan juga untuk
menentukan panjang jalan, panjang sungai, panjang batas kecamatan, batas administrasi
yang ada pada peta
9. Globe digunakan untuk menemukan suatu wilayah/lokasi yang absolut/mutlak pada bidang
bulat
10. Peta RBI digunakan untuk menunjukkan suatu tempat pada bidang datar dengan ketentuan
pengetahuan panjang jalan atau sungai yang ada di suatu kota.
DAFTAR PUSTAKA
• Setyowati, Dewi Liesnoor.dkk. (2017). Kartografi Dasar.Yogyakarta : Penerbit Ombak
• Juhadi. (2009). “FUNGSI DAN APLIKASI PETA RUPABUMI UNTUK PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH”

http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/GeoEdukasi/article/view/712 (diakses pada 13


Oktober 2021, pukul 16.54 WIB).

• Budi (2020). 15 Kelebihan dan Kelemahan Globe.

https://www.sridianti.com/kelebihan-dan-kelemahan-globe.html (diakses pada 13


Oktober 2021, pukul 17.15 WIB)

• Utoyo, B. (2009). Geografi: Membuka Cakrawala Dunia. PT Grafindo Media Pratama.


• Achmadi. (2021). “ALTIMETER”

https://www.pengelasan.net/altimeter/ (diakses pada 9 Oktober 2021, pukul 09.37 WIB).

Anda mungkin juga menyukai