(..................................) (..................................)
LAPORAN PRAKTIKUM
KARTOGRAFI DASAR
Oleh :
NIM : 3211421061
ULIN NUHA
LABORATORIUM GEOGRAFI
2021
A. JUDUL
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR
B. TUJUAN (MNIMIMAL 3)
1. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui alat- alat praktikum kartografi dasar.
2. Mahasiswa dapat memahami dasar-dasar kartografi
3. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat praktikum kartografi dasar
4. Mahasiswa mampu mengoperasikan alat-alat penunjang praktikum kartografi
- Bahan
1. Kertas HVS A4
2. Kertas Cover Praktikum
3. Kertas Print Gambar
D. DASAR TEORI
1. PENGERTIAN KARTOGRAFI (MENURUT 3 AHLI 1 UMUM)
Secara umum kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yan berarti
permukaan dan graft yang berarti gambaran atau bentuk, sehingga kartografi adalah gambaran
permukaan atau gambaran permukaan bumi.Pengertian lain, kartografi merupakan ilmu tentang
membuat peta.
Menurut Rystedt B, kartografi yakni disiplin ilmu yang menyatakan antara peta dan
pemetaan. Kartografi menyatukan tampilan atau representasi dari dua fenomena geografi yaitu
geografi dan virtual.
Menurut Taylor, kartografi sebagai sebuah organisasi, presentasi, komunikasi dan
penggunaan geo-informasi dalam bentuk grafis, digital atau format nyata.
Menurut Aryono Prihandito, kartografi adalah ilmu yang mempelajari peta, dimulai dari
pengumpulan data di lapangan, pengolahan data, simbolis,penggambaran, analisis peta, serta
interpretasi peta.
2. SEJARAH KARTOGRAFI
a. Sejarah Perkembangan Peta Masa Prasejarah
Kartografi merupakan ilmu dan seni dalam pembuatan peta. Pertama kali, peta dibuat oleh
bangsa Babylonia berupa lempengan berbentuk tablet dari tanah liat sekitar 2300 SM. Peta kuno
tersebut berupa sebuah ukiran peta kota suci bangsa Babylonia yaitu Nippur yang dibuat pada
periode Kassite (abad 14-12SM). Salah satunya menggambarkan Babylonia di Sungai Euphrats
yang dikelilingi oleh daratan Assyria, Urartu, dan beberapa kota lainnya yang juga dikelilingi
oleh “Sungai Pahit” (Bitter River, Oceanus) yang memiliki tujuh pulau disekitarnya.
Pemetaan di zaman Yunani Kuno sangat maju pesat. Pada saat itu, konsep Aristoteles
bahwa bumi berbentuk bola bundar telah dikenal oleh para ahli filsafat (sekitar 350 SM) dan
mendapat kesepakatan dari semua ahli bumi. Pemetaan masa Yunani dan Romawi mencapai
kejayaannya setelah Claudius Ptolemaeus(Ptolemy, ekitar 85-165 M) menemukan adanya garis
lintang. Peta dunia yang dihasilkannya menggambarkan dunia lama dengan pembagian garis
lintang (latitude) sekitar 60 derajat LU (N) sampai dengan 30 derajat LS (S).Eratosthenes, sekitar
250 SM, membuat kontribusi besar untuk kartografi.Ia mengukur lingkar bumi dengan akurasi
besar. Dia membuat sketsa, cukup tepat, rute dari Nil ke Khartoum, menampilkan dua anak
sungan Ethiopia. Dia memebuat kontribusi penting lain dalam menggunakan grid untuk mencari
posisi tempat di bumi.
Pada masa Cina kuno, literature geografis ada sejak abad ke-5 SM, Peta Cina tertua yang
masih ada berasal dari Negara bagian Qin pada abad ke-2 SM pada masa Warring States Period.
Di dalam buku Xin Yi Xiang Fa Yao yang diterbitkan pada 1092 oleh ilmuwan Cina Su Song,
terdapat sebuah peta bintang dalam proyeksi silindris equidistant (equidistant cylindrical
projection).Walaupun metode pemetaan tersebut sudah ada sebelum buku tersebut diterbitkan,
pengaruh besar pada peta buatan Su Song tetap ada karena merupakan peta bintang tertua yang
dicetak (printrd form).
b. Sejarah Perkembangan Peta Abad Pertengahan
Sepanjang periode pertengahan, peta-peta wilayah Eropa didominasi degan cara pandang
agama, yang dikenal dengan peta T-O. Pada bentuk peta seperti ini, Jerusalem dilukiskan di
tengah-tengah sebelah timur yang diorientasikan menuju bagian barat peta. Ilmu kartografi terus
berkembang dengan lebih praktis dan realistic di wilayah Arab, termasuk daerah Mediterania.
Cara pembuatan peta masih dilukis dengan tangan, dimana penyebarannya masih sangat dibatasi.
Penemuan kompas magnetic, teleskop, sextant, memberikan tingkat akurasi yang lebih tinggi.
Pada tahun 1942 seorang kartografer Jerman, Martin Behaim, membuat globe bumi tertua
dan masih ada hingga sekarang. Pada abad 15 terdapat penemuan berbagai alat cetak peta,
berupa papan kayu yang sudah diukir, lempeng tembaga yang diukir (abad 16). Informasi yang
diberikan semakin berkembang. Ditemukan Navigation Chart yang menyajikan garis pantai,
pulau, sungai, pelabuhan, simbol-simbol pelayaran, dan garis-garis kompas serta panduan
navigasi lainnya. Pertama kali Peta Dunia disajikan secara utuh pada awal abad 16. Gerardus
Mercator dari lands (Belgia) menajdi ahli pembuat peta terkenal pada pertengahan abad 16. Ia
mengembangakan proyeksi silindris yang semakin luas dihunakan untuk Navigation Chart dan
Peta Global.
Peta terus berkembang pada abad 17, 18, dan 19 secara lebih akurat dan nyata dengan
mengunakan metode-metode yang ilmiah. Low Countries telah mendominasi perkembangan
kartografi melalui abad ke-17 ke-16 dan awal.Pemetaan modern berdasarkan pada kombinasi
penginderaa jauh (remote sensing) dan pengecekan lapangan (ground observation). Geographic
information system (GIS) muncl pada periode 1970-80-an. GIS menggeser paradigm pembuatan
peta. Pada GIS, database, analisa dan tampilan secara fisik dan konseptual dipisahkan dengan
penanganan data geografinya. SIG meliputi, perangkat keras komputer, perangkat lunak, data
digital, pengguna, system kerja, dan instansi pengumpul peta, menyimpan, menganalisis dan
menampilakan inormasi georeferensi mengenai bumi (Nyerges 1993)
Kegiatan pemetaan dilakukan sejak 8 abad lalu. Pada masa Kerajaan Majapahit sekitar
tahun 1292, ditemukan bukti adanya peta administratif pada masa pemerintahan Raden Wijaya.
Sejarah mencatat tentang peta Indonesia, paling awal diperkirakan dibuat pada abad ke-15,
ketika Laksamana Cheng o dari Cina membuat peta navigasi pelayaran di wilayah negeri
(Mapitek, 2009).
Pada masa kedatangan Portugis, yang melakukan ekspedisi ke Pulau Jawa dan Kepulauan
Maluku tahun 1511. Fransisco Rodrigues, ahli kartografi yang ikut dalam ekspedisi itu membuat
peta dari kepulauan dan perairan yang dikunjungi.Selama ekspedisi tersebut diikut sertakan
sejumlah mualim pribumi yang berpengalaman sehingga akhirnya diperoleh salinan peta. Pada
tahun 1540 tercatat dua bangsa Jerman yaitu Sebastian Munster (1488-1550) kosmografer dan
pembuat karya geografi ilustrasi paling popular pada abad ke-16 bersama pelukis dan pembuat
cetakan Hans Holbein the Younger (1497-1543) mempublikasikan untuk pertama kalinya peta
Sumatera (Taprobana) termasuk didalamnya Java Minor sebagai Borneo yang terletak di utara
Jawa. Pada tahun 1548, bangsa Italia yaitu Cornelio Castaldi dan Girolamo Ramusio juga
mempublikasikan peta Borneo yang posisinya lebih mendekati kebenaran jika dibandingkan peta
Java Minor karya Munster.
Pada tahun 1561 terbit peta Pulau Jawa yang dikenal dengan Java Insula karya Johannes
Honter asal Hongaria dan Kronstad dari Norwegia.Pada pertengahan abad 19, orang Indonesia
mulai memainkan peran penting dalam pembuatan peta, yakni tidak lagi sekedar sebagai pemberi
informasi melainkan lebih akti dalam survei dan pembuatan peta dengan bekerja di Dinas
Topografi. Pada tahun 1938 Dinas Topografi menerbitkan sebuah karya
besar Altas an Tropisch Netherland, yang merupakan peta Indonesia yang rinci. Pada tahun 1969
diterbitkan KEPRES No. 83 tanggal 17 Oktober 1969 tentang pembentukn BAKOSURTANAL.
Salah satu produk ungglan bakosurtanal adalah peta rupabumi.
- Gambaran permukaan bumi yang dapat memberikan gambaran umum dari pola dan hubungan
keruangan dari setiap objek.
4. PENGERTIAN PETA
Peta adalah sebuah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui
sebuah sistem proyeksi. Peta dapat disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta
konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer.
Menurut Mutianto (2008:4), peta ialah gambaran konvensional permukaan bumi yang dilihat dari
atas, diperkecil dengan skala, serta dilengkapi dengan symbol dan warna. Konvensional disini
diartikan sebagai suatu kesepakatan bersama.
Menurut Mustofa dan Sektiawan (2010:318), peta ialah permukaan bumi yang dilukiskan pada
bidang datar dalam ukuran kecil.
Menurut Erwin Raisz, peta adalah suatu gambaran konvensional dari permukaan bumi, sepertinya
kenampakannya oleh kita tegak lurus dari atas, dan ditambah huruf-huruf dan angka-angka
sebagai informasi.
5. FUNGSI DAN TUJUAN PETA
1. Fungsi Peta
a. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
b. Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
c. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan
bentuk-bentuk lainnya.
d. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan
diteliti.
e. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
f. Sebagai alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
g. Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
2. Tujuan Peta
a. Untuk komunikasi informasi ruang
c. Digunakan untuk membantu suatu pekerjaan misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi,
perencanaan.
Bagian alat:
1.Badan alat
2.Jarum penunjuk
3.Derajat pengukuran
4.Untuk gantungan
5.Penunjuk arah
Carakerja alat:
Bagian alat:
1. Badan alat
2. Pegangan
3. Skala
4. Jarum penutup
5. Roda penggerak
Fungsi Alat:
Carakerja alat:
Bagian alat:
1. Badan alat
2. Tiang penyangga
3. Atlas
4. Bola bumi
5. Sudut kemiringan
6. Gambar Permukaan bumi
Fungsi Alat:
Carakerja alat:
Bagian alat:
1. Badan alat
2. Skala dalam
3. Skala luar
4. Tuas penggerak
5. Water pass
6. Pembidik
Fungsi Alat:
Carakerja alat:
Bagian alat:
1. Badan alat
2. Judul
3. Cover
4. Daftar isi
5. Isi peta
6. Glosarium
7. Indeks
• Fungsi alat :
Bagian alat:
1. Badan alat 8. Tombol berhenti
2. Monitor 9. Tombol tanda
3. Antena 10. Tombol enter
4. Tombol on-off 11. Tombol memperbesar
5. Tombol menu 12. Tombol memperkecil
6. Tombol cari 13. Navigasi
7. Tombol halaman
• Fungsi alat:
- Untuk menunjukkan posisi di permukaan bumi
- Untuk menentukan koordinat suatu tempat.
• Cara kerja alat:
1. Mahasiswa menyiapkan alat
2. Mahasiswa menghidupkan alat dengan menekan tombol on-off
3. Mahasiswa memastikan dengan menekan tombol halaman
4. Mahasiswa memastikan satelit, jika sudah ada minimal 4 satelit, tekan
tombol mark tentukan jumlah nama dan simpan setelah itu akan terintegrasi
dalam GPS
5. Mahasiswa menekan tombol menu dan meráakan titik
6. Mahasiswa mernunggu
NAMA ALAT:PETA RBI
Bagian alat:
1. Badan alat
2. Garis tepi
3. Muka peta
4. Arah mata angin
5. Skala
6. Keterangan dan symbol
7. Judul peta
Fungsi Alat:
Carakerja alat:
Bagian alat:
1. Badan alat
2. Tuas
3. Jarum
4. Pensil
5. Pengunci
6. Skala
Fungsi Alat:
Carakerja alat:
Bagian alat:
1. Badan alat
2. Jarum penunjuk arah angin
3. Kemiringan lereng
4. Tombol mode
5. Jarum penunjuk derajat kemiringan
6. Satuan pengukuran
Fungsi Alat:
• Untuk mengukur ketinggian suatu tempat dalam mdpl.
• Untuk mengukur tekanan udara pada suatu tempat
Carakerja alat: