0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan2 halaman
Peta telah ada sejak zaman prasejarah, dengan peta tertua dibuat oleh bangsa Babilonia pada 2300 SM. Sepanjang Abad Pertengahan, peta Eropa didominasi pandangan agama dengan Yerusalem di tengah. Peta semakin akurat di Abad ke-17 hingga 19 dengan metode ilmiah. Pemetaan modern menggunakan penginderaan jauh dan pengecekan lapangan, serta sistem informasi geografis yang menampilkan peta dan basis data secara bersama
Peta telah ada sejak zaman prasejarah, dengan peta tertua dibuat oleh bangsa Babilonia pada 2300 SM. Sepanjang Abad Pertengahan, peta Eropa didominasi pandangan agama dengan Yerusalem di tengah. Peta semakin akurat di Abad ke-17 hingga 19 dengan metode ilmiah. Pemetaan modern menggunakan penginderaan jauh dan pengecekan lapangan, serta sistem informasi geografis yang menampilkan peta dan basis data secara bersama
Peta telah ada sejak zaman prasejarah, dengan peta tertua dibuat oleh bangsa Babilonia pada 2300 SM. Sepanjang Abad Pertengahan, peta Eropa didominasi pandangan agama dengan Yerusalem di tengah. Peta semakin akurat di Abad ke-17 hingga 19 dengan metode ilmiah. Pemetaan modern menggunakan penginderaan jauh dan pengecekan lapangan, serta sistem informasi geografis yang menampilkan peta dan basis data secara bersama
NIM : 15/382395/GE/08165 SUMBER BACAAN : Setyowati, Dewi Liesnoor, DKK (2014) Kartografi Dasar
Suatu peta merupakan penggambaran secara grafis atau bentuk skala
perbandingan dan konsep mengenai bumi. Hal ini berarti bahwa peta merupakan alat untuk menyampaikan informasi mengenai ilmu bumi. Peta merupakan alat media universal untuk komunikasi sehingga dapat mudah dipahami dan dimengerti oleh setiap orang dengan mengabaikan budaya dan bahasa.
A. Sejarah Perkembangan Peta Masa Prasejarah
Kartografi adalah ilmu dan seni dalam pembuatan peta. Pertama kali dibuat oleh bangsa Babylonia berupa lempengan berbentuk tablet dari tanah liat sekitar 2300 SM. Peta kuno tersebut berupa sebuah ukiran peta kota suci bangsa Babylonia yaitu Nippur yang dibuat pada periode Kassite (abad 14-12 SM). Salah satunya menggambarkan Babylonia di Sungai Euphrats yang dikelilingi oleh daratan Assyria, Urartu, dan beberapa kota lainnya yang juga dikelilingi oleh Sungai Pahit yang memiliki tujuh pulau di sekitarnya.
B. Sejarah Perkembangan Peta Abad Pertengahan
Sepanjang periode pertengahan, peta peta wilayah eropa didominasi dengan cara pandang agama, yang dikenal dengan peta T-O. Pada bentuk ini, jerussalem dilukiskan ditengah tengah sebelah timur yang diorientasikan menuju bagian atas peta. Penjelajahan bangsa Viking pada abad 12 di utara Atlantik, secara perlaha menyatukan pemahaman mengenai bumi. Sementara itu, ilmu kartografi terus berkembang dengan lebih praktis dan realistik di wilayah Arab, termasuk daerah Mediterania. Tentu saja cara pembuatann peta masih dilukis dengan tangan, dimana penyebarannya masih sangat dibatasi. Pada abad 15 terdapat penemuan penemuan berbagai alat cetak peta, berupa papan kayu yang sudah diukir, lempeng tembaga yang diukir (abad 16). Informasi yang diberikan semakin berkembang. Ditemukan Navigation Chart, yang menyajikan garis pantai , pulau, sungai, pelabuhan, simbol – simbol pelayaran, dan garis garis kompas, serta panduan navigasi lainnya. C. Sejarah Perkembangan Peta Abad XX Peta terus berkembang pada abad 17, 18, dan 19 secara lebih akurat dan nyata dengan menggunakan metode metode yang ilmiah. Banyak negara melakukan pemetaan sebagai program nasional. Meskipun demikian, sebagian belahan dunia banyak yang tidak diketahui walaupun menggunakan potret udara dengan melanjutkan perjalanan perang dunia II. Kemajuan dalam kartografi sekarang menjadi tergantung pada memiliki cara akurat menentukan posisi tempat di dunia. Menghitung lintang mudah dan sudah lama dicapai dengan sextant, tetapi masalah akurat menghitung bujur terbukti menjadi tantangan besar. Pemetaan modern berdasarkan pada kombinasi penginderaan jauh(remote sensing) dan pengecekan lapangan(ground observation). Geographic Information Systems (GIS) muncul pada periode1970-1980 an. GIS menggeser paradigma pembuatan peta. Pemetaan secara tradisional menuju pemetaan yang menampilkan gambar dan database secara bersamaan dengan menggunakan Informasi Geografi. D. Perkembangan Perpetaan di Indonesia Kegiatan pemetaan di Nusantara di lakukan sejak delapan abad lalu. Pada masa kerajaan Majapahit sekitar tahun 1292, ditemukan bukti adanya peta administratif pada masa pemerintahan Raden Wijaya. Sejarah mencatat tentang peta Indonesia, paling awal diperkirakan dibuat pada abad 15, ketika laksamana Cheng Ho dari cina membuat peta navigasi pelayaran di wilayah negeri. E. Perkembangan Visualisasi Kartografi Sebelum era tahun 1990-an, peta dibuat dalam media kertas untuk menggambarkan lokasi dan data statistik. Peta dari kertas ini menjadi alat yang penting untuk pengguna atau peneliti dalam mempleajari data geospasial. Pengguna peta bekerja dengan peta-peta kertas dan melakukan analisis peta. Saat ini pengguna atau peneliti dapat mengakses alat-alat komputer yang berkemampuan besar dan canggih seperti basis data. Hal ini jelas dibutuhkan selama data geospasial yang tersedia cukup besar dan kompleks, ssehingga permasalahan tentang bagaiman cara mentransformasikan data dalam bentuk informasi merupakan tantangan dalam ilmu pengetahuan. Perkembangan kartografi sangat kuat dipengaruhi oleh beberapa perkembangan, khususnya dalam ilmu visualisasi dan pemahaman arti kata visualisasi. Perkembangan tersebut berhubungan dengan cara cara spesifik pemanfaatan teknologi yang modern dengan menggunakan komputer yang dapat memfasilitasi proses pembuatan secara nyata.
singkat yang dioptimalkan untuk dokumen tersebut. Judul tersebut berisi tentang topik utama dokumen yaitu Kartografi Digital dan masuk dalam batasan karakter yang diminta yaitu kurang dari