Anda di halaman 1dari 2

Bukan Sekedar Gelar mestinya, waktu-waktu tersebut mereka pergunakan

untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak


Pendidikan tinggi adalah salah satu cara untuk bermanfaat bahkan menyimpang.
menaikan derajat sosial seseorang. Walaupun
sebenarnya derajat sosial itu tidak berpengaruh besar. Berbeda sekali dengan mahasiswa zaman dulu
Namun manusia sebagai makhluk sosial senang apa bila yang serba keterbatasan, namun keterbatasan tersebut,
dirinya dihormati orang lain. Dengan begitu banyak yang menjadikan mereka mahasiswa yang ulet, cepat
ingin meningkatkan derajat sosial mereka agar tanggap, tidak suka beridam di kost. selain itu juga biaya
dipandang manusia terhormat. Itulah yang membuat kuliah yang mahal memacu diri mereka untuk selalu
seseorang berlomba-lomba untuk mengejar pendidikan lulus tepat waktu dan juga jika ada kesempatan sambil
tinggi. mencari pekerjaan lain yang bisa sedikit meringankan
beban orang tua mereka yang membiayainya mereka
Akan tetapi mereka mengejar pendidikan pasti akan mengambilnya . hasilnya? output sarjana
tinggi hanya untuk meningkatkan status mereka. Mereka sangat baik, nilai, soft skill, kecakapan berorganisasi
tidak peduli apa sebenarnya pendidikan itu. Bahkan semua dinilai baik. hasilnya? lulusan sarjana sangat
pada zaman modern ini yang makanan disajikan secara mudah diserap ke dalam bidang - bidang pekerjaan.
instan gelar tinggipun bisa didapatkan secara instan juga.
Memang bikin malu apa bila kita bandingan negara Perbedaan perilaku antara mahasiswa zaman
tercinta Indonesia ini dengan negara-negara lain. dulu dan sekarang sangat begitu terlihat. Untuk itulah
Masyarakat di negara lain terutama di negara maju Penerapan Tata Perilaku Mahasiswa dalam Kehidupan
mereka tak masalah apa bila nama mereka tidak ditulis Sebagai Mahasiswa sangat diperlukan agar kualitas
berserta gelar. Akan tetapi masyarakat Indonesia justru output dari mahasiswa nantinya sesuai dengan yang
sangat marah apabila gelar mereka tidak ditulis diharapkan.
walaupun gelar tersebut mereka dapatkan secara instan. Tata Perilaku adalah kebiasaan sopan santun
Memang begitulah kenyataannya, orang pintar yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar
tidak mementingkan gelar melainkan mereka hanya manusia setempat. Tata Perilaku terdiri atas tata dan
mementingkan ilmu. Sedangkan orang yang suka perilaku. Tata berarti adat, aturan , norma, peraturan.
dibilang pintar hanya mementingkan gelar agar mereka perilaku berarti kelakuan tindakan, perbuatan. Dengan
bisa diakui sebagai orang yang pintar. demikian, tata perilaku berarti adab sopan santun,
kebiasaan sopan santun, atau sopan santun.
Dewasa ini begitu banyak mahasiswa yang
sudah salah kaprah dalam berperilaku. Kuliah sebagai Tata Perilaku adalah tata cara atau aturan
jenjang pendidikan yang tertinggi ini kerap dijadikan turun-temurun yang berkembang dalam suatu budaya
pilihan sebagain pelajar yang telah menyelesaikan masyarakat yang mengatur pergaulan antar individu
kewajibannya belajar di jenjang SMA. Belajar dalam maupun kelompok untuk saling pengertian, hormat-
universitas atau perguruan tinggi semacamnya akan menghormati menurut adat yang berlaku. Tata perilaku
sangat berbeda sekali dengan belajar dalam lingkungan mengandung nilai-nilai yang berlaku pada daerah
sekolah menengah. Mahasiswa akan selalu dituntut setempat. Oleh karena itu tata perilaku suku bangsa
untuk bersikap reaktif namun arif, cepat tanggap, luwes, yang satu tentu berbeda dengan suku bangsa yang lain.
sopan, dan juga adaptif pastinya. Kuliahan pada zaman Tata perilaku, etika, atau sopan santun yang dimiliki oleh
sekarang tidak seperti Kuliah pada zaman dulu dimana suku bangsa Jawa tidak terlepas dari sifat-sifat halus dan
kuliah merupakan sesuatu yang mahal, dan istimewa. kasar. Tata perilaku suku bangsa Jawa terlihat dalam
Dahulu ketika seseorang berkuliah dan kemudian lulus, etiketnya meliputi banyak segi seperti unggah-ungguh,
diberi gelar sarjana maka hal itu akan dapat memberikan suba sita dan lain-lain, kesemuanya mencakup hubungan
rasa bangga tidak hanya pada mahasiswa tersebut tetapi selengkapnya antara manusia dengan Tuhan, manusia
juga pada keluarganya. Kuliah pada zaman dulu juga dengan sesamanya dan manusia dengan alam
benar - benar menguras fisik dan tenaga, tidak seperti sekitarnya.
kuliah zaman sekarang yang banyak dibantu oleh alat -
alat elektronik yang canggih sehingga mempermudah
mahasiswa dalam mengerjakan tugas - tugas kuliah. Tata perilaku seperti itu juga perlu diterapkan
dilingkungan perkuliahan agar nantinya mahasiswa
Namun adanya kemudahan tersebut bukannya paham seperti apa cara berperilaku yang benar antar
menjadi sebuah booster tetapi justru sebaliknya, sesama mahasiswa, mahasiwa dengan dosen atau
mahasiswa zaman sekarang banyak yang bersantai dan mahasiswa dengan orang yang lebih tua dari dia.
bermalas-malasan dalam setiap moment dalam Seseorang yang terpelajar pastilah akan mengikuti,
hidupnya. Contohnya saja pada suatu ketika mereka menaati dan menjunjung tinggi tata perilaku yang
mendapat tugas dari dosen mereka selalu saja bermalas- ditujukan padanya dengar cara menjalankan dengan
malasan dan menunda-nunda tugas tersebut dengan sepenuh hati dan bertanggung jawab, agar nantinya dia
dalih “Kan bisa tanya mbah google”. Akibatnya banyak dapat menjadi seseorang yang lebih baik untuk
waktu yang tidak dimanfaat dengan sebagaimana
kedepannya ketika terjun langsung untuk mengabdikan
diri kepada masyarakat.

Sumber :
http://www.kompasiana.com/bhaktiirawan/menilik-psikologi-
mahasiswa-pt-dari-masa-ke-masa_54f5e269a33311eb718b45ca
(29/07/15)
http://novitasoviana.blogspot.com/2013/01/pengertian-tata-
krama.html (29/07/15)
http://sidneycity.blogspot.com/2009/10/tata-cara-penulisan-
sitasi.html (29/07/15)

Anda mungkin juga menyukai