Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RUTIN 2 KARTOGRAFI

DOSEN PENGAMPU : ROHANI,S.Pd

NAMA : VALDA AZURA HUTAGAOL


NIM : 3203331010
KELAS : C GEOGRAFI 2020

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
”Sejarah Perkembangan Kartografi dan Perpetaan”

Sejarah Perkembangan Kartografi

Pada tahun 1700, teknologi pemetaan topografi Surfei modern diterapkan, termasuk
pemetaan tematik versi awal, seperti untuk data ilmiah atau sensus; pengembangan peta
fotografi kartografi dibagi menjadi beberapa lapisan pada awal abad ke-20; penelitian senjata
nuklir menjadikan pemetaan kartografi multifungsi Di awal 1960-an.

1967 adalah awal dari pengembangan sistem informasi geografis, yang dilaksanakan oleh
Kementerian Pertambangan dan Sumber Daya Ottawa. Di Kanada, digunakan untuk
menyimpan, menganalisis dan mengelola data yang dikumpulkan, dan menentukan kapasitas
lahan pedesaan di Kanada dengan memetakan berbagai informasi tentang lahan, pertanian,
dan wisata alam..

SEJARAH PETA DAN PERKEMBANGANNYA

Periode awal
Mulai tahun 2300 SM, orang Babilonia memiliki pemahaman tentang teknik menggambar
posisi atau menampilkan sesuatu. Pertama, gambar peta pada bebatuan kecil atau tanah liat
sebagai petunjuk arah. Namun, di Yunani kuno, perkembangan peta sangat pesat. Penemuan
Aristoteles tentang teori bahwa bumi itu bulat mendorong pemetaan yang lebih baik. Selama
periode ini, peta masih ditulis tangan.

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan kartografi mulai memasuki bidang


matematika. Jarak yang diukur juga digunakan sebagai salah satu alasan untuk mengubah
peta yang dibuat menjadi peta dengan nilai absolut. Pada titik ini, skala telah digunakan untuk
merepresentasikan citra peta.

Periode pertengahan
Pada Abad Pertengahan, tepatnya abad ke-15-17, perkembangan peta menjadi lebih maju.
Kartografi abad ini masih buatan tangan dan distribusinya terbatas. Tidak jarang banyak
ditemukan kesalahan pada peta, seperti informasi arah yang tidak tepat atau skala yang
berlebihan. Hal ini disebabkan minimnya peralatan yang digunakan, sehingga sepenuhnya
bergantung pada memori dan imajinasi sang kartografer. Namun peta yang dibuat pada
periode ini memiliki nilai seni yang tinggi. Sistem pewarnaan dan teknologi gambar
menghasilkan peta yang sangat artistik.

Masa kejayaan
Penemuan alat cetak oleh pembuat peta semakin banyak pada abad 15. Peta pada awalnya
dicetak pada panel kayu dalam bentuk peta. Penggunaan kertas berlapis terukir untuk
pencetakan muncul pada abad ke-16, dan itu telah menjadi standar untuk menggambar hingga
perkembangan teknologi fotografi. Selama eksplorasi abad ke-15 dan ke-16, kemajuan yang
signifikan dalam pembuatan peta mendapat perhatian, dan pembuat peta mendapat jawaban
dari "peta navigasi", yang menunjukkan garis pantai, pulau, sungai, pelabuhan, dan simbol
navigasi. Termasuk garis kompas dan campuran navigasi lainnya. Peta-peta ini sangat mahal
dan hanya digunakan sebagai dokumen rahasia pemerintah untuk keperluan militer dan
diplomatik.

Periode modern
Pada zaman modern di atas abad ke-17, perkembangan peta mulai memperhatikan keakuratan
dan ketepatan objek yang digambarkan. Dengan munculnya era digital, produksi peta telah
bergeser ke penggunaan berbagai alat. Perkembangan awal dari digitalisasi peta adalah
dengan bantuan meter digital, yang dihubungkan dengan perangkat lunak pengolah peta dan
perangkat keras komputer. Gunakan pena mouse untuk mendigitalkan, dan tampilkan hasil
digitisasi pada layar monitor komputer. Namun karena dianggap tidak praktis, penggunaan
pengukur digital sebagian besar sudah ditinggalkan. Saat ini, lebih banyak peta yang dibuat
secara digital menggunakan layar yang dilengkapi dengan layar monitor komputer atau
komputer nirkabel dan mouse. Dari sudut pandang praktis, digitalisasi pada layar memang
memberikan kenyamanan lebih, terutama karena tidak mungkin mempraktikkan meter digital
untuk bergerak. Perkembangan ini dibarengi dengan pengembangan SIG dan penginderaan
jauh (PJ) yang menjadi mitra yang digunakan dalam pembuatan peta. Pengolahan GIS dan PJ
sangat erat kaitannya dengan konversi sumber data spasial menjadi informasi spasial pada
peta. Dibandingkan dengan peta tahap tengah atau awal, informasi yang digunakan pada peta
saat ini juga lebih kompleks dan terstruktur.

Anda mungkin juga menyukai