Anda di halaman 1dari 4

Tugas Rutin 10

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Nama : Otniel Karen Tarigan


Kelas ; C-2020
Nim : 3203131061
Mata Kuliah : Geomorfologi
Dosen Pengampu : Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si, M.Sc

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A. 2020/2021
RANGKUMAN BENTUK LAHAN
ASAL PROSES ORGANIK

Bentuklahan Organik adalah Bentuklahan atau landform yang secara alamiah


terbentuk dari proses kegiatan makhluk hidup, contohnya adalah bentuklahan terumbu karang
(coral reefs). Pada dasarnya terumbu karang yang terbentuk berasal dari endapan kalsium
karbonat atau kapur yang dihasilkan oleh organisme karang dan tambahan dari alga berkapur
serta organisme lain yang mengsekresi kalsium karbonat lain. Proses pembentukan terumbu
karang membutuhkan waktu jutaan tahun yang lalu sebelum masehi. terumbu karang
terbentuk secara organik dan relatif perlahan sehingga lebih dimungkinkan adanya campur
tangan manusia dalam pertumbuhannya. Hasil identifikasi bentuklahan mencerminkan
karakteristik fisik lahan dan untuk mendapatkannya dengan melalui analisis geomorfologis.
1. Fringing Reefs (Terumbu karang tepi)
Terumbu karang tepi berkembang di pesisir pantai pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa
mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam
proses perkembangannya,terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya
bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Contoh Bunaken
(Sulawesi).
2. Barrier reefs (Terumbu karang penghalang)
Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52 km
ke arah laut lepas. Terbentuk pada kedalaman hingga 1.000 kaki atau 300 meter.Terkadang
membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan.Umumnya karang penghalang tumbuh di
sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-
putus. Contoh: Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan),
Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).
3. Atol (Terumbu karang cincin)
Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulaupulau vulkanik
yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Menurut Darwin,
terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang penghalang, dengan
kedalaman rata- rata 45 meter. Contoh: Taka Bone Rate (Sulawesi), Maratua (Kalimantan
Selatan), Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua).

Di dalam terumbu karang, koral adalah kerangka ekosistemnya.Sebagai hewan yang


menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya, koral merupakan komponen yang terpenting
dari ekosistem tersebut.Baik buruknya kondisi suatu ekosistem terumbu karang dilihat dari
komunitas karangnya. Kehadiran karang di terumbu akan diikuti oleh kehadiran ratusan biota
lainnya (ikan, invertebrata, algae), sebaliknya hilangnya karang akan diikuti oleh perginya
ratusan biota penghuni terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem
dengan efisiensi yang sangat tinggi. Lokasinya yang dekat pantai mengakibatkan pertemuan
berbagai komponen biotik yang memberikan banyak masukan dan menghasilkan energi yang
besar. Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih
terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut. Beberapa tipe terumbu
karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang
tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk karang.

Beberapa aktivitas manusia yang dapat merusak terumbu karang membuang sampah ke laut
dan pantai yang dapat mencemari air laut membawa pulang ataupun menyentuh terumbu
karang saat menyelam, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang pemborosan air,
semakin banyak air yang digunakan maka semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan
dan dibuang ke laut.pengunaan pupuk dan pestisida buatan, seberapapun jauh letak pertanian
tersebut dari laut residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke
laut juga.  Membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu
karang yang berada di bawahnya. terdapatnya predator terumbu karang, seperti sejenis siput
drupella.penambangan pembangunan pemukiman reklamasi pantai polusi penangkapan ikan
dengan cara yang salah, seperti pemakaian bom ikan.

Contoh manfaat Bentuklahan Organik bagi manusia adalah Terumbu Karang. Terumbu
karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi
maupun ekonomi.Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat
diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung.
1. Manfaat dari terumbu karang yang langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah:
─ sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan,
seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning), batu karang,
─ Pariwisata, wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya.
─ penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di dalamnya.

2. Pemanfaatan tidak langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan
gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman hayati.

Selain itu,manfaat lain dari terumbu karang adalah:


1) Proses kehidupan yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk tumbuh dan
berkembang biak untuk membentuk seperti kondisi saat ini.
2) Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan
tumbuhan yang menjadi tumpuan kita.
3) Indonesia memiliki terumbu karang terluas didunia, dengan luas sekitar 600.000 Km
persegi.

Anda mungkin juga menyukai