Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REVIEW

“KARTOGRAFI”

Dosen Pengampu: Ir.Mahara Sintong,M.Si.

Nama :Veronica Estafani Ariesta H

Nim :3193331031

Kelas :Geografi C’19

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITA NEGERI MEDAN

2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkatnya yang
melimpah masih dapat kita rasakan hingga saat ini, dan rahmat karunia-nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ‘’ Kartografi ‘’ dengan baik dan tepat pada
waktunya. Adapun judul makalah yang penulis buat yaitu Makalah Critical Book Review.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas mata kuliah ‘’ Kartografi ‘’ penulis mengucapkan terimakasih banyak
kepada Bapak Ir.Mahara Sintong,M.Si. ‘’ karena telah memberikan kesempatan kepada
saya dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Kartografi. Dan penulis juga mengucapkan
terimakasih banyak atas bantuan rekan-rekan dalam menyusun makalah Critical Book
Review mata kuliah Kartografi.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini tidaklah sempurna, baik
dari segi penyusunan, bahasannya, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penulis dapat memperbaiki
hasil dari makalah Critical Book Review mata kuliah ‘’ Kartografi ‘’. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menambah lagi pemahaman pembaca
mengenai Kartografi

Medan, 4 Mei 2020

Veonica Estafani

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.LATAR BELAKANG....................................................................................................4
2.TUJUAN..........................................................................................................................4
3.MANFAAT......................................................................................................................4
IDENTITAS BUKU..........................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................6
RINGKASAN BUKU............................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................11
PENILAIAN BUKU............................................................................................................11
A.Kelebihan Buku...........................................................................................................11
B.Kekurangan Buku.......................................................................................................11
BAB IV.................................................................................................................................12
KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................12
A.KESIMPULAN............................................................................................................12
B.SARAN..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13
LAMPIRAN BUKU............................................................................................................14

BAB I

PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Kartografi adalah studi dan praktik membuat peta atau globe. Kartografi juga dapat di
artikan sebagai suatu seni, ilmu dan teknik pembuatan peta yang melibatkan pekerjaan
geodesi, fotogrametri, kompilasi dan pembuatan ulang peta. Kartografi berkembang dari
kumpulan teknik menggambar menjadi sebuah ilmu. Seorang kartografer harus memahami
psikologi kognitif dan ergonomic untuk membuat symbol yang cocok untuk mewakili
informasi tentang bumi sehingga bisa dimengerti orang lain secara efektif. Kartografer juga
perlu memahami psikologi perilaku untuk mempengaruhi pembaca agar memahami
informasi yang dibuatnya. Mereka juga harus mempelajari ilmu geodesi dan matematika
yang tidak sederhana untuk memahami bagaimana bentuk bumi berpengaruh terhadap
penyimpangan atau distorsi dari proses proyeksi ke bidang datar.

Dan Secara umum, proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari cara
pemindahan data topografi dari permukaan Bumi ke atas permukaan peta. Pada prinsipnya
arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bidang lengkung ke bentuk bidang datar,
dengan persyaratan bentuk yang diubah itu harus tetap, luas permukaan yang diubah harus
tetap dan jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus
tetap.
Dalam pembuatan peta apabila kita ingin menggambarkan perubahan benda yang
berukuran tiga dimensi ke benda yang berukuran dua dimensi, benda itu harus
diproyeksikan ke bidang datar. Teknik proyeksi ini juga berlaku untuk memindahkan letak
titik-titik pada permukaan bumi ke bidang datar yang dinamakan Proyeksi Peta.

2.TUJUAN
Untuk memenuhi tugas Kartografi yang sesuai dengan KKNI yang dimana menjadi suatu
kewajiban dalam memenuhi tugas tugas kuliah kartografi

3.MANFAAT
a.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengertian kartografi dan proyeksi peta

b.Untuk mengetahui apa sejarah kartografi

IDENTITAS BUKU

Buku Pertama

Judul Buku  :  KARTOGRAFI DASAR


 
Pengarang  :   Dewi Liesnoor Setyowati, dkk.

Penerbit  :  Ombak
 
Tahun Terbit  :  2014
 
Kota Terbit  :  Yogyakarta
 
ISBN :  978-602-258-203-8
 
Tebal Buku :  xii + 131 hlm
 

 
Buku Pembanding

 
Judul  : Proyeksi Peta
 
Pengarang  : Ir. Aryono Prihandito, M. Sc
 
Penerbit  :  Kanisius
 
Tahun terbit :  1988

Kota terbit  :  Yogyakarta
 
ISBN  :  978-602-282-773-3

Tebal Buku :  v + 105 hlm

BAB II

RINGKASAN BUKU

Buku Pertama
1. Pendahuluan

Kartografi berasal dari bahasa yunani yaitu karto/ carto berarti permukaan dan graft
yang berarti gambaran atau bentuk, dapat diartikan bahwa Kartografi merupakan gambaran
permukaan bumi, dan pengertian lainnya Kartografi adalah Ilmu tentang membuat peta.
Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta, sekaligus
mencakup studi sebagai dokumen ilmiah dan hasil karya senia (ICA, 1974). Menurut
Aryono Prihandito (1984), kartografi adalah ilmu yang mempelajari peta, dimulai dari
pengumpulan data dilapangan, pengelolaan data, simbolisasi, penggambaran, analisis peta,
serta interprestasi.

2. Sejarah Kartografi

Pertama kali peta dibuat oleh bangsa babylonia berupa lempengan berbentuk tablet
dari tanah liat sekitar 2300 SM. Peta kuno ini berupa sebuah ukiran peta kota suci oleh
bangsa babylonia yaitu Nippur yang dibuat pada periode Kassite (14-12 SM). Pada saat itu
perkembangan yakni zaman Yunani kuno sangat pesat berkembang, dan konsep Aristoteles
bahwa bumi berbentuk bola bundar telah dikenal oleh para ahli filsafat sekitar 350 SM dan
telah mendapatkan kesepakatan semua ahli bumi. Pemetaan masa yunani dan romawi
mencapai kejaayaannya setelah Claudius Ptolemaeus sekitar 55-165 SM menemukan
adanya garis lintang. Dan sekitar 250 SM Eratosthenes membuat kontribusi besar untuk
kartografi, ia mengukur lingkar bumi dengan akurasi yang besar, dia membuat sketsa yang
cukup besar, cukup tepat dari Nil ke Khartoum dengan menampilkan dua anak sungai
ethiopia dan dia membuat kontribusi yang penting yaitu grid untuk mencari posisi tempat
bumi. Peta yang paling tua masih diperdebatkan karena definisi peta itu sendiri tidaklah
jelas dan karena beberapa artefak kuno yang dianggap sebagai peta bisa jadi merupakan
sesuatu hal yang penting. Seperti lukisan tembok yang menggambarkan kota kuno bangsa
Anatolia diperkirakan 7000 SM, lukisan tembok yang dibuat oleh bangsa Minoa yang
bernama Rumah sang laksamana diperkirakan sekitar 1600 SM, pada masa Cina kuno yang
bernama leteratur geografis ada sejak abad ke-5 SM.

3. Peta, Atlas dan Globe

Peta merupakan penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan keruangan antara
berabagai, perwujudan yang diwakili, menurut ICA (international Cartograhy Association),
peta adalah gambaran konvensional yang dibuat dengan menggambarkan elemen-elemen
yang ada dipermukaan bumi dengan melihat gejala yang ada hubungannya dengan elemen-
elemen tersebut. Menurut Erwin Raisz (1948), peta adalah suatu gambaran konvensional
dari permukaan bumi, seperti kenampakan oleh kita tegak lurus dari atas dan ditambah oleh
huruf-huruf dan angka-angka sebagai informasi.
Atlas merupakan kumpulan peta-peta yang dirancang untuk disimpan dalam bentuk jilid
atau dalam keadaan lepas-lepas tetapi dikumpulkan menjadi satu. Pada hakekatnya atlas
adalah sebuah buku acuan atau referensi. Menurut Erwin Raisz (1948; 216). Atlas adalah
sekumpulan peta-peta yang dijilid menjadi satu dengan bahasa, simbol dan proyeksi yang
seragam dan adapun skala atlas yang boleh tidak sama.

Globe adalah suatu peta pada medan bulat sebagai tiruan bumi (Erwin Raisz, 1948), globe
bumi yang pertama adalah buatan Martin Behaim di Nuremburg pada tahun 1492. Globe ini
didasarkan atas konsepsi ptolomeus tentang bumi dimana belum ada benua amerika. Pada
abad ke- 16 terjadi penemuan-penemuan besar, maka timbullah konsepsi baru tentang bumi
yang lebih baik dengan globe untuk mendemonstrasikan bentuk bumi.

4. Komponen Peta

Komponen peta merupakan informasi yang ada pada suatu peta baik itu meliputi
judul peta, orientasi peta, skala peta, garis tepi peta, koordinat peta, inset peta, sumber peta,
nama pembuat peta, dan legenda pada peta itu sendiri. Komponen peta diatur sedemikian
rupa yang disebut komposisi atau tata letak peta.

5. Tata Letak Peta

Pembuatan peta umum dan peta khusus itu berbeda, mengenai komposisi atau tata
letak peta sangat penting terutama untuk membedakan letak pada peta umum (peta
topografi) dan peta khusus (peta tematik). Tujuan dari kedua golongan besar peta ini
berbeda, maka cara membuat, menggunakan, sampai proses pencetakkan tata letak kedua
pada peta ini juga berbeda-beda.

6. Letering

Letering adalah semua tulisan dan angka-angka yang tertera didalam suatu peta,
lettering berfungsi untuk mempertegas arti dari simbol-simbol peta. Latering juga jangan
terlalu banyak dan biasanya ditulis dengan huruf cetak kecil yang representative terhadap
besarnya peta. Fungsi lain dari latering adalah untuk mempertebal arti dari simbol peta
yang ada. Paduan penting dalam menggunakan latering untuk obyek tertentu adalah pada
obyek hipsografis ditulis dengan huruf tegak dan pada obyek hidrografis ditulis huruf
miring pada peta.

7. Skala Peta

Skala adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak
yang sebenarnya dipermukaan bumi dengan satuan ukuran yang sama. Secara umum skala
ini dibagi menjadi tiga yaitu skala angka/ numerik, skala garis/ grafik dan skala kalimat/
verbal. Cara menentukan skala peta yaitu dengan membandingkan peta lain yang cakupan
daerahnya sama dan ada skalanya, membandingkan suatu jarak horizontal dilapangan
dengan jarak yang mewakilinya dipeta, memperhatikan garis kontur intervalnya dan
menghitung skala peta berdasarkan jarak kedua garis meredian peta.

8. Proyeksi Peta

Bentuk bumi bulat berukuran tiga dimensi sedangkan peta berbentuk datar
berukuran dua dimensi, proyeksi peta merupakan cara memindahkan letak titik-titik pada
permukaan bumi dibidang datar. Sistem proyeksi peta diperlukan untuk memindahkan
kenampakan bumi yang bulat pada bidang datar. Proyeksi peta didefinisikan sebagai ilmu
yang mempelajari cara pemindahan data topografi dari permukaan bumi keatas permukaan
peta pada bidang datar.

9. Simbol Peta

Simbol adalah suatu media komunikasi grafis, berupa gambar/ tanda. Secara
sederhana simbol diartikan sebagai suatu gambaran/ tanda yang mempunyai makna atau
arti sebagai alat untuk melakukan komunikasi antara pembuat dan pengguna peta itu.
Pembuat peta harus membuat simbol yang memungkinkan pengguna dapat memahami
maksud dari simbol tersebut dengan mudah dipahami oleh pengguna peta.

10. Penggambaran Relief

Daratan dimuka bumi tidak rata tetapi bervariasi, berupa dataran, dataran tinggi,
dataran rendah, tonjolan berupa bukit, gunung, dome maupun cekungan yang berupa
sungai, lebah, ngarai atau basin. Penggambaran bentuk muka bumi dapat digambarkan
melalui peta dengan menggambarkan dalam sebuah simbol peta. Peta topografi membuat
informasi relief berupa kontur yaitu garis menghubungkan titik-titik yang sama.

Buku Pembanding

1. Pendahuluan

Proyeksi peta adalah suatu sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-
titik dibumi dan dipeta, karena permukaan bumi fisik yang tidak datar, maka sulit
melakukan perhitungan-perhitungan dari hasil ukuran. Untuk itu dipilih suatu bidang yang
teratur yang mendekati bidang fisis bumi yaitu bidang elipsoid dengan besaran-besaran
yang tertentu. Suatu peta yang dikatakan ideal yaitu memiliki luas yang sesuai, bentuk yang
benar, arah yang benar dan jaraknya yang benar

2. Defenisi – Defenisi

Meridian merupakan garis yang menghubungkan antara kutub utara dengan kutub
selatan, garis-garis tersebut berupa setengah lingkaran yang sama besarnya. Dan Pararel
merupakan garis yang sejajar dengan ekuator, garis-garis tersebut berupa lingkaran-
lingkaran yang tidak sama besarnya, makin jauh dari ekuator lingkarannya makin kecil
maka lingkaran terbesar adalah ekuator.

Bujur/ longitude adalah busur yang diukur pada suatu pararel antara meridian tempat
tersebut dengan prime meridian, meridian Greenwith mempunyai harga bujur 0° (nol
derajat). Lintang yaitu suatu tempat yang didefinisikan sebagai busur yang diukur pada
suatu meridian antara tempat tersebut dengan ekuator dan lintang mempunyai harga dari 0°
pada ekuator sampai 90° dikutub utara dan kutub selatan.

Bidang datum merupakan bidang yang akan digunakan untuk memproyeksi titik-titik yang
diketahui oleh koordinatnya (φ , γ ) dan bidang proyeksi merupakan bidang yang akan
digunakan untuk memproyeksikan titik-titik yang mempunyai sistem koordinat (X,Y).
Garis geodesic merupakan garis/ kurva terpendek yang menghubungkan dua titik pada
permukaan elipsoid, dan garis loxodrome yaitu garis/ kurva yang memotong meridian
dengan asimut α yang konstan.

3. Geometri dari Elipsoid

Dimesi elipsoid telah diukur berkali-kali oleh sarjana geodesi, yang dahulunya indonesia
menggunakan elipsoid dari Bessel karena pada waktu itu elipsoid dari Bessel adalah yang
terbaru namun sekarang indonesia memakai elipsoid dari GRS ’67 sebagai elipsoid
referensi nasional yang dinamakan sebagai Indonesia National Spheroid (INS) atau Sferoid
Nasional Indonesia (SNI).

4. Teori Distorsi

Teori distorsi tentang distorsi menyatakan bahwa suatu lingkaran pada permukaan
datum dengan pusat P dan jari-jari d yang dianggap sebagai bidang datar dalam area yang
relatif kecil, area tersebut akan tetap kecil dan datar pada bidang proyeksi peta. Dan
terdapat teori yang digunakan dalam hal ini seperti teori Tissot Indicatrix, Distorsi Arah dan
Sudut, Distorsi Jarak, Distorsi Luas, Orientasi dari Tissot Indicatrix
5. Proyeksi Kerucut

Suatu kerucut diletakkan pada bola bumi, kerucut ini akan menyinggung bola bumi
sepanjang suatu lingkaran, kerucut ini berada pada posisi normal maka garis singgung
bidang kerucut dengan bola bumi ada disuatu pararel dan pararel ini disebut dengan pararel
standard. Berikut toeri kerucut yang digunakan seperti proyeksi kerucut konform, proyeksi
ekuivalen, proyeksi prseudo kerucut.

6. Proyeksi Silinder

Bidang proyeksi silinder merupakan semua titik diatas permukaan bumi di


proyeksikan pada bidang silinder yang kemudian diartikan, dengan kedudukan sumbu
simetri normal dan transversal, teori proyeksi pada silinder terbagi atas, proyeksi silinder
normal sederhana, proyeksi silinder konform, proyeksi silinder ekuivalen, proyeksi silinder
sentral, proyeksi silinder transversal, proyeksi sanson-flamsteed dan proyeksi silinder
lambert.

7. Proyeksi Azimutal

Proyeksi ini pada bidangnya berupa suatu bidang datar, pada permukaan bumi
diproyeksikan ke atas suatu bidang datar dari suatu titik sumbu proyeksi, gambar pada
bidang proyeksi akan berlainan tergantung dari letak titik sumbu proyeksi sehingga pararel
dan meridian akan tergambar sebagai gratikul yang berbeda-beda. Proyeksi azimutal
terbagi menjadi proyeksi azimutal gnomonis, proyeksi azimutal stereografi dan proyeksi
azimutal ortografi.

8. Teori Umum Proyeksi dari Elipsoid ke Bola Bumi

Dalam mengembangkan suatu proyeksi, diperlukan kondisi yang menyatakan


hubungan antara elipsoid dengan bola bumi seperti, meridian elipsoid harus sama dengan
meridian bola bumi dan pararel elipsoid harus sama dengan pararel bola bumi.
BAB III

PENILAIAN BUKU

A.Kelebihan Buku
 Buku Utama
Pada buku Pertama dapat kita pahami dikarenakan penulis memberikan
dasar-dasar mengenai kartografi, dan juga dalam penyampaian kalimat
didalam buku ini mudah dimengerti oleh pembaca. Buku ini cocok untuk
kita yang ingin mengetahui bagaimana cara pembuatan peta itu dari
dasarnya terlebih dahulu hingga pada akhirnya kita mengerti bagaimana cara
membuat peta yang baik dan benar.

 Buku Pembanding
Pada buku Kedua, lebih membahas tentang proyeksi pada peta. Topik yang
dibahas dan pengunaan kaliamt didalam buku ini rumit/ sulit untuk
dimengerti oleh pembaca, namun penulis menyajikan gambar/contoh atau
bagan agar pembaca mengetahui maksud dari penulis.

B.Kekurangan Buku
 Buku Uama
Pada buku pertama lebih memfokuskan pada pemahaman peta itu apa dan
bagaimana, namun di buku Kedua memfokuskan pemahaman pembaca akan
bagaimana cara pembuatan peta.

 Buku Pembanding
Kedua buku menyajikan gambar/ contoh proyeksi peta, namun penulis tidak
memberikan pengertian lebih mendalam akan contoh yang disajikan
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN
Kartografi berasal dari bahasa yunani yaitu karto/ carto berarti permukaan dan graft
yang berarti gambaran atau bentuk, dapat diartikan bahwa Kartografi merupakan gambaran
permukaan bumi, dan pengertian lainnya Kartografi adalah Ilmu tentang membuat peta.
Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta, sekaligus
mencakup studi sebagai dokumen ilmiah dan hasil karya senia (ICA, 1974). Menurut
Aryono Prihandito (1984), kartografi adalah ilmu yang mempelajari peta, dimulai dari
pengumpulan data dilapangan, pengelolaan data, simbolisasi, penggambaran, analisis peta,
serta interprestasi.

Proyeksi Peta yaitu Bentuk bumi bulat berukuran tiga dimensi sedangkan peta
berbentuk datar berukuran dua dimensi, proyeksi peta merupakan cara memindahkan letak
titik-titik pada permukaan bumi dibidang datar. Sistem proyeksi peta diperlukan untuk
memindahkan kenampakan bumi yang bulat pada bidang datar. Proyeksi peta didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari cara pemindahan data topografi dari permukaan bumi
keatas permukaan peta pada bidang datar.

B.SARAN
Penulis sebaiknya memperhatikan kembali dalam menyajikan gambar/ bagan dan
kosa kata yang disajikan karena dapat mempengaruhi pembaca dalam artian yang salah
nantinya. Kedua buku ini memberikan materi yang bagus untuk kita yang dahulunya tidak
mengerti tentang peta, maka dari itu cocok untuk kita baca agar menambah lagi ilmu
pengetahuan kita tentang peta dan cara pembuatan peta yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi,Liesnoor Setyowati,dkk,2014.KARTOGRAFI DASAR.Yogyakarta:Ombak

Ir.Aryono,Prihandito,M.Sc,1988.PROYEKSI PETA.Yogyakarta:Kanisius
LAMPIRAN BUKU

Anda mungkin juga menyukai