(ABKA 567)
Dosen Pengampu :
Di susun oleh:
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi, yang mana karena
limpahan kasih sayang dan kemurahan-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat
pada waktunya. Juga lantunan shalawat senantiasa tercurah pada junjungan kita semua, Nabi
Muhammad S.A.W.
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kosmografi,
dimana di dalamnya membahas tentang perhitungan waktu di bumi. Dalam laporan ini,
semua tentang perhitungan waktu di bumi dibahas, mulai dari macam-macam perhitungan,
metode, dan lain-lain. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat
banyak kekurangan dan keterbatasan.
Karena itulah penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar penulisan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi. Tak lupa, penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang memeberikan dukungan, baik
bersifat riil maupun matreriil sehingga penulisan laporan ini dapat terselesaikan. Akhirnya,
penulis berharap semoga penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta
sumbangsih ilmu yang bermanfaat bagi semua pihak
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan........................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA...................................................................................................................................5
A. Pengertian Kosmografi..............................................................................................................5
B. Tujuan dan Kosmografi..............................................................................................................6
C. Pengenalan Jagat Raya..............................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................10
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................10
BAB IV..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta sangatlah luas, akan tetapi, saat kita mulai berpikir tentang seberapa
luas hal ini sebenarnya, kita akan menjumpai gambaran yang jauh berbeda dari apa yang
bisaanya kita pahami. Garis tengah matahari adalah 103 kali lebih besar daripada garis
tengah bumi. Mari kita perjelas hal ini dengan menggunakan perbandingan. Jika kita
umpamakan bumi sebagai kelereng, matahari adalah bola yang dua kali lebih besar
daripada sebuah bola sepak. Hal yang menarik di sini adalah jarak di antara keduanya.
Agar dapat membuat tiruan yang mencerminkan ukuran sesungguhnya, kita perlu
menempatkan jarak sejauh kira-kira 280 meteri ( 920 kaki) di antara bumi berukuran
kelereng dengan Matahari berukuran bola tersebut. Dan bintang-bintang yang berada di
luar tata surya kita perlu ditempatkan berkilo-kilometer jauhnya.[CITATION Fat13 \l 1057 ]
Dengan perbandingan ini, dapat membayangkan bahwa tata surya merupakan tempat
yang sangat luas. Tetapi, saat kita membandingkannya dengan galaksi Bima Sakti, tempat
tata surya kita berada, tata surya kita akan tampak sangat kecil. Karena, di dalam galaksi
Bima Sakti, ada sekitar 250 miliar bintang yang mirip dengan matahari kita, dan
kebanyakan jauh lebih padat. Matahari kita terletak pada salah satu lengan galaksi yang
berbentuk spiral ini. Tetapi, yang menarik adalah galaksi Bima Sakti sesungguhnya
adalah tempat yang sangat “kecil” pula, bila kita memperhitungkan keseluruhan luar
angkasa. Sebab, ada juga galaksi-galaksi lain di ruang angkasa yang diperkirakan
berjumlah keseluruhan sekitar 300 miliar. Untuk mengetahui itu semua maka di perlukan
ilmu dalam hal mempelajari itu semua fenomena – fenomena tersebut oleh karena itu
diperlukan suatu kelilmuan khusus yaitu Kosmografi.[ CITATION Abd20 \l 1057 ]
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan tentang pengamatan bintang ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah kosmografi serta memberi informasi kepada pembaca tentang bagaimana
mengetahui rasi bintang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Kosmografi
Kosmografi diambil dari bahasa Yunani, cosmos dan graphein. Cosmos artinya alam
semesta atau jagad raya (universe), sedangkan graphein artinya tulisan, penggambaran
atau uraian tertulis. Dengan demikian secara harfiah kosmografi adalah ilmu pengetahuan
yang menguraikan atau menggambarkan tentang alam semesta serta menjelaskan
fenomena-fenomena dan hukum-hukum yang terjadi di alam semesta (universe).
Meski demikain pengetahuan tentang bumi dan sifat karakteristiknya akan mendapat
titik fokus kajian yang tentu dianggap paling penting meliputi rotasi, revolusi dan
hubungan dengan benda-benda angkasa lain serta akibat-akibat dari hubungan tersebut.
Kosmografi merupakan bagian dari ilmu-ilmu bintang yang disebut astronomi. Ilmu-ilmu
bantu lain dalam astronomi, selain kosmografi adalah:
Adapun manfaat dalam kosmografi adalah untuk pengkajian fenomena alam semesta
dalam hubungannya dengan iklim, penerbangan atau penjelajahan ruang angkasa,
teknologi komunikasi, serta ilmu pelayaran dan penerbangan karena bagi para pelaut dan
penerbangan. Langit perbintangan merupakan peta atau petunjuk jalan di tengah – tengah
samudra Dan angkasa. Dalam ilmu ukur tanah, dalam penetapan musim, perhitungan
tinggi air pasang, perhitungan gerhana dan lain-lainnya, kosmografi bermanfaat bagi
pemenuhan kebutuhan manusia.[ CITATION Abd20 \l 1057 ]
Jagad raya ( alam semesta = universum ) adalah ruang angkasa dengan segala zat serta
energy yang ada di dalamnya. Jagat raya terdiri dari galaksi-galaksi. Sudah sejak zaman
purbakala manusia berusaha mengetahui tentang jagad raya besrta isinya, sifat benda-
benda langit termasuk bagaimana bentuk, ukuran, dan jarak antara benda-benda langit
penghuni bola langit yang maha luas ini.
Makin maju cara berfikir mereka, anggapan geosentris itu ternyata tidak benar. Bukan
peninjau sebagai pusat alam semesta, tetapi bumi (geo) tempat mereka berdiri itulah
pusatnya.Demikian pendapat Claudius Ptolomeus, ahli astronomi Mesir 2 abad SM,
sehingga anggapan ini dikenal sebagai sistem Ptolomeus. Anggapan ini hanya bertahan
sampai abad 16 ( abad pertengahan )
Sebetulnya ahli-ahli astronomi Arab, seperti Muhammad Battani atau orang Barat
menyebutnya Albategnius, dan Ibnu Yunus menjelang tahun 1.000 telah mengadakan
observasi yang teliti dan tepat terhadap planet-planet, meramalkan terjadinya gerhana,
dan menghitung pergeseran matahari, sejalan dengan pengembangan agama Islam ke
Timur dan Barat. Namun pendapat mereka tidak dibukukan dan disebar luaskan, sehingga
tidak dikenal orang
Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700
juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak
terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk
bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain. Teori
”Big Bang” ini didukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin
Hubble. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa
jagat raya ini tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat
proses pengembangannya. Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari
Amerika Serikat, Arno Pnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap
radiasi yang ada di angkasa raya.[ CITATION Abd20 \l 1057 ]
Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini jagat
raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi
(mengembang) yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini
terbentuklah galaksi- galaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun.
Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian
memampat didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap
memampat, maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada
akhirnya memampat lagi.
Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama
berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari
ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama,
yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa. Teori
ini diajukan oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris. Dalam
teori ”keadaan tetap”, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang
angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna
menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal mula
bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen.[ CITATION Roy20 \l 1057 ]
BAB III
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasar uraian uraian diatas, maka isi laporan yang kami susun dapat di simpulkan
sebagai berikut.
Fathul. (2013). Diskursus Tentang Benda-Benda Angkasa Luar Menurut Para Mufassirdan
Astronom. Journal Hermeneutik.
Kohar, A. (2020). Tinjauan Astronomis Penetuan Awal Tahun Kalender Rowot Sasak
Berdasarkan Kemunculan Bintang Pleiades. Jurnal Ilmu Falak Dan Astronomi.
Kusuma, R. (2020). Pengembangan Media Diorama Materi Tata Surya Mata Kuliah
Kosmografi. Journal Swara Bhumi.