Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

BOLA LANGIT DAN MEKANIKA BENDA LANGIT

DI SUSUN OLEH KELOMPOK II

Riska (105391109216)

Sri Restika (105391106916)

Nurdilla (105391107216)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2018
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-
NYA sehingga makalah yang kami susun ini dapat selesai.salawat dan salam mudah-
mudahan tercurahkan kepada na Muhammad SAW.

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Astronomi oleh ibu
Azmi, selaku dosen pengampuh dari mata kuliah Filsafat Pendidikan, serta teman
kelompok yang telah ikut membantu menyusun makalah ini.

Kami sadari bahwa makalah yang kami susun belum mencapai


kesempurnaan,untuk itu kami harapkan kritikan dan saran yang membangun, kepada
pembaca jika ada dalam makalah ini rangkaian kata yang salah dalam
penyusunan,sehingga kedepannya dapat kami perbaiki

Demikianlah sepatah kata dari kami dan kami ucapkan terima kasih

Assalamu a’laikum wr.wb

Makassar, 25 Oktober 2018

Penyusun
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
A. Pengertian Bola Langit.................................................................................................3
B. Gerak Dan Peredaran Benda-Benda Langit..................................................................4
C. Akibat dan Pengaruh  Gerak dan Peredaran Benda-Benda Langit..............................13
D. Pola Gugusan bintang.................................................................................................18
BAB III PENUTUP..............................................................................................................21
A. Kesimpulan................................................................................................................21
B. Saran..........................................................................................................................21
Daftar Pustaka........................................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari kita melihat bahwa matahari terbit di kaki langit sebelah
Timur, lalu bergerak makin lama makin tinggi, hingga akhirnya pada tengah hari
mencapai tempat kedudukannya yang paling tinggi pada hari itu. Setelah itu ia
meneruskan perjalannya, tempatnya di langit makin lama makin rendah, dan pada
senja hari kita lihat ia terbenam di ufuk sebelah Barat. Bulan merupakan benda
langit yang tidak dapat mengeluarkan cahaya sendiri. Cahaya yang dipancarkan
oleh bulan merupakan sinar matahari yang dipatulkan olehnya. Dari hari ke hari
bentuk bulan itu berubah-ubah sesuai dengan posisi bulan terhadap bumi dan
matahari.
Sebuah galaksi terdiri dari berjuta-juta bintang atau benda langit yang
beraneka ragam tipenya, dari bintang raksasa yang berwarna merah sampai
bintang-bintang kerdil yang berwarna putih, jarak antar bintang-bintang itu
amatlah jauh, sehingga alam semesta Nampak kosong. Akan tetapi adapula
bintang yang nampaknya mengelompok(berdekatan) mengelilingi sebuah pusat
sehingga Nampak seperti kabut, tumpuk bintang atau star cluster. Hari pertama
adalah dimulai dari tempat sebelah barat garis terus berangsur kebarat. Jadi, bila
disebelah barat garis dimulai dengan hari minggu, maka disebelah garis sebelum
hari minggu berarti hari sabtu. Bila hari minggu kita terbang ke Kalifornia dari
Tokyo, kita sampai di Kalifornia menghadapi malam minggu. Demikian
seterusnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud bola langit?

1
2. Bagaimana gerak dan peredaran benda-benda langit?
3. Apa kibat dan Pengaruh  Gerak dan Peredaran Benda-Benda Langit?
4. Bagaimana pola gugusan bintang?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud bola langit
2. Untuk mengetahui gerak dan peredaran benda-benda langit
3. Untuk mengetahui kibat dan Pengaruh  Gerak dan Peredaran Benda-Benda
Langit
4. Untuk mengetahui pola gugusan bintang.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Bola Langit
Bola langit adalah bola khayal yang artinya adalah bola ini tidak benar-
benat nyata keberadaannya. Bola langit merupakan sebuah alat bantu yang sangat
penting di dunia astrometri. Bola langit ini bisa digunakan secara geosentrik
ataupun toposentrik. Geosentrik sendiri merupakan paham bahwa bumi sebagai
pusat, artinya apa? Artinya bahwa bola tersebut berpusat pada pengamat khayal
yang berada di pusat bumi serta efek paralaks tidak diperhitungkan. Sementara
toposentrik berarti bahwa bola tersebut berpusat pada pengamat yang berada di
permukaan bumi serta paralaks horizontal tidak bisa selalu diabaikan. Bola langit
sendiri benfungsi untuk pengolahan di bidang astrometri (astronomi dan
geometri), terlebih untuk menentukan aktivitas- aktivitas langit atau posisi langit
dari bumi dan lain sebagainya.nantinya posisi- posisi ini akan berbeda apabila
dilihat dari titik- titik yang berbeda, seperti dari kutub utara, dari kutub selatang,
di ekuator maupun di wilayah di wilayah antara keduanya yaitu antara ekuator
dan kutub.
Manfaat yang bisa kita dapatkan dengan mempelajari bola langit adalah
mengetahui letak sebuah bintang dan garis edar bintang tersebut. Jauh sebelum
ilmu pengetahuan cara menggambar bola langit ditemukan, manusia telah
menemukan cara alami tentang posisi bintang di langit. Kakek moyang bangsa
Indonesia dikenal sebagai bangsa pelaut yang memanfaatkan keberadaan bintang-
bintang di langit sebagai petunjuk dalam berlayar. Sebagian dari mereka juga
menggunakan rasi bintang sebagai petunjuk awal melaksanakan waktu yang tepat
untuk bercocok tanam.

3
B. Gerak Dan Peredaran Benda-Benda Langit
1. Dalil Al-Qur’an Mengenai Gerak dan Peredaran Benda-Benda Langit
Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan
yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. (QS. Yaasin : 38)

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan


ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan
itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah
tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak

Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa
yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-
tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang- orang yang bertakwa (QS. Yunus : 5-6)  

Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi
orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. (Al-
Furqon: 62)

Dan ayat-ayat yang lain yang menjelaskan tentang hal ini adalah QS.
Al-Imran : 190, Al-Mu’minun: 80, Al-Jatsiyah: 5, Al-Qashash: 71-72, dan
lain-lain.

2.  Gerak dan Peredaran Matahari

a. Peredaran Semu Matahari

Setiap hari kita melihat bahwa matahari terbit di kaki langit sebelah
Timur, lalu bergerak makin lama makin tinggi, hingga akhirnya pada tengah
hari mencapai tempat kedudukannya yang paling tinggi pada hari itu. Setelah

4
itu ia meneruskan perjalannya, tempatnya di langit main lama makin rendah,
dan pada senja hari kita lihat ia terbenam di ufuk sebelah Barat.

Perjalanan matahari seperti itu bukanlah gerak matahari yang


sebenarnya, akan tetapi terjadi akibat adanya perputaran bumi pada porosnya
(rotasi) selama sehari semalam. Peristiwa perjalanan matahari semacam itu
dinamakan perjalanan semu matahari.

b. Gerak Hakiki Matahari

Disamping melakukan perjalanan semu, matahari juga melakukan


perjalanan tahunannya yang sesungguhnya, yakni perjalanan matahari dari
arah Barat ke Timur dalam waktu satu tahun (365,2425 hari) untuk sekali
putaran. Dengan demikian dalam sehari matahari bergerak 000 59' 08,33".
Dengan kata lain, Suatu gerakan matahari yang mengitari pusat galaksi
bersama bintang-bintang lainnya.

Jalur perjalanan tahunan matahari itu tidak berimpit dengan equator


langit, tetapi ia membentuk sudut sekitar 230 27' dengan equator. Jalur
perjalanan matahari inilah yang disebut Ekliptika (da-iratul Buruj). Ekliptika
(da-iratul Buruj) ialah lingkaran besar pada bola langit yang memotong
lingkaran equator langit dengan membentuk sudut 230 27' .
Titik perpotongan antara lingkaran equator dengan ekliptika itu terjadi dua
kali. Perpotongan pertama terjadi pada saat matahari bergerak dari langit
bagian selatan ke langit bagian utara yaitu di titik Aries (tanggal 21 Maret)
yang disebut Vernal Equinox. Perpotongan kedua terjadi pada saat matahari
bergerak dari bagian langit utara ke bagian langit selatan yaitu pada titik Libra
(tanggal 23 September) yang disebut Auntumnal Equinox .

3.      Gerak dan Peredaran Bumi

5
1. Rotasi Bumi
Gerak bumi berputar pada porosnya disebut gerak rotasi bumi.
Arah berotasi dengan arah dari barat ke timur. Periode rotasi bumi
adalah 23 jam 56 menit 4 detik.
2. Revolusi Bumi
Gerak bumi mengedari matahari disebut gerak revolusi bumi.
Bidang orbit bumi mengedari disebut bidang ekliptika. Letaknya
miring 23o 30’ terhadap bidang equator langit (perpanjangan bidang
equator bumi). Periode revolusi bumi = 365.25 hari. Gerak revolusi
bumi disebut juga gerak tahunan bumi atau gerak annual.
3. Gerak Presesi
Gerak presesi bumi disebut juga gerak gasing bumi,
Maksudnya adalah perputaran sumbu rotasi bumi mengedari sumbu
bidang ekliptika. Periode gerak presesi bumi = 26.000 tahun. Terjadi
akibat kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika sebesar
66o30’. Matahari berusaha menarik bulatan bumi untuk jatuh ke
bidang ekliptika, namun karena bumi berotasi, akibatnya sumbu bumi
berputar bagaikan sebuah gasing yang mau jatuh.
4. Gerak Nutasi
Lingkaran gerak presesi bumi tidak mulus, melainkan
bergelombang dengan periode gerak gelombangnya 19 tahun. Gerak
gelombang ini disebut gerak nutasi. Gerak nutasi terjadi akibat
pengaruh bulan yang berusaha menarik bumi ke bidang orbit bulan.
Bidang orbit bulan miring 5o 12’ terhadap ekliptika.
5. Gerak Apsiden
Ialah gerak titik aphelium dan prehelium bergeser dari arah
Timur ke Barat. Pergeseran titik aphelium dan prehelium ini
menempuh sekali putaran (3600) selama sekitar 21.000 tahun sehingga
gerak ini sebesar 0,17" perhari.

6
1. Gerak dan Peredaran Bulan
Bulan merupakan salah satu benda langit pengikut bumi dan tidak
mengeluarkan cahaya sendiri. Cahaya  bulan diperoleh dari pantulan sinar
matahari. Al-quran secara teliti dan jelas membedakan matahari dan bulan.
“dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan
menjadikan matahari sebagai pelita”
Sebagaimana bumi, bulan juga mempunyai beberapa gerak yang
penting, yaitu:
a. Rotasi
Rotasi bulan adalah berputarnya bulan pada porosnya dari arah barat
ke timur secara lambat. Sekali berotasi bulan memerlukan waktu sama
dengan satu kali revolusinya mengelilingi bumi atau 1 bulan.
Itulah sebabnya, bulan itu hanya tampak sebelah saja tampak dari
bumi, sedangkan sebelahnya lagi tak pernah kelihatan.
b. Revolusi
Bulan berevolusi terhadap bumi, dari arah barat ke timur. Ssatu kali
penuh revolusi memmerlukan waktu rata-rata 27 hari 7 jam 43 menit 12
detik. Waktu peredaran bulan ini terbagi menjadi dua macam;
1. Sideris (Syahr Nujumi)
Yaitu waktu yang ditempuh bulan untuk kembali ke tempat asalnya.
Yakni memerlukan waktu sama dengan satu kali penuh revolusi bulan.  

2. Sinodis (Syahr Iqtironi)


Waktu yang diperlukan bulan baru sampai bulan baru lagi, Atau waktu
yang diperlukan bulan dari ijtima’ keijtima’ berikutnya, memerlukan
waktu kira-kira 29 hari 12 jam 44 menit  3detik. Waktu ini dijadikan dasar
perhitungan bulan qamariyah. 

7
Selain berotasi dan berevolusi terhadap bumi, bulan dan bumi bersama-sama
mengelilingi matahari.

Fase-fase Bulan

Sebagaimana yang telah kami uraikan tadi, bulan merupakan benda langit
yang tidak dapat mengeluarkan cahaya sendiri. Cahaya yang dipancarkan oleh
bulan merupakan sinar matahari yang dipatulkan olehnya. Dari hari ke hari
bentuk bulan itu berubah-ubah sesuai dengan posisi bulan terhadap bumi dan
matahari. Terkadang bulan berbentuk seperti sabit, terkadang berbentuk setengah
lingkaran bahkan terkadang berbentuk lingkaran penuh. Pada saat bulan persis
berada diantara bumi dan matahari-yaitu saat ijtima’-maka seluruh bagian bulan
yang tidak menerima sinar matahari sedang persis menghadap ke bumi. Begitu
bulan bergerak, maka ada sebagian bulan yang tampak dari bumi karena terkena
sinar matahari, dalam dunia falak sering disebut hilal.

Semakin jauh bulan bergerak meninggalkan ijtima’, tujuh hari setelah bulan
mati, semakin besar cahaya bulan yang nampak dari bumi, bulan tampak seperti
setengah lingkaran, inilah yang disebut kwartir 1 atau tarbi’ awwal. Kemudian
pada pertengahan bulan (tanggal 15 bulan qamariyah). Sampailah pada saat
dimana bulan pada titik oposisi dengan matahari yaitu saat istiqbal.pada saat ini
bumi berada persisi diantara mmatahari dan bulan, akibatnya bulan tampak seperti
satu lingkaran penuh dari bumi, inilah yang dinamakan dengan al-badr atau
bulan purnama.

Kemudian bulan berjalan terus hingga Nampak kembali seperti setengah


lingkaran, kira-kira setelah tujuh hari setelah bulan purnama. Inilah yang
dinamakan kwartir 2 atau  tarbi’ tsani. akhirnya bulan kembali pada posisi ijtima’
menjelang bulan baru, dimana bulan tidak terlihat cahayanya sama sekali dari
bumi.

8
5. Gerak dan Peredaran Benda Langit Lainnya

Pada saat itu Kepler (1571-1630) melakukan penyelidikan dan ia mengetahui


bahwa peredaran bintang-bintang itu terikat pada beberapa syarat-syarat tertentu.
Kemudian hasil penyelidikan itu dirumuskan dalam tiga buah hukum, hukum
tersebut diberi nama hukum kepler.  Hukum-hukum itu ialah;   

 Bintang (benda langit) beredar menngelilingi matahari menurut jalannya


seperti penampang corong, diman mmatahari itu senantiasa terletakpada salah
satu titik apinya.
 Dalam waktu yang sama garis-garis sinar suatu peredaran bintang melukiskan
bidang-bidang yang sama luasnya.
 Pangkat dua dari waktu peredaran dua buah bintang beredar adalah
berbanding sebagai pangat tiga dari jjarak rata-rata ke mmatahari. 

a. Planet

Semua planet melakukan gerakan yang sama yaitu rotasi pada sumbunya dan
revolusi mengelilingi matahari. Yang membedakan hanyalah frekuensi rotasi dan
revolusi yang disebabkan perbedaan jarak tiap planet dari matahari, massa, garis
edar, diameter planet itu sendiri.   Dalam tatasurya kita planet terbagi menjadi
dua golangan, yakni; golongan dalam dan golongan luar.

9
A.     Planet Dalam

Planet-planet yang termasuk dari golongan dalam ialah;

Merkurius

Planet yang terdekat dengan matahari. Planet in memilki Albedo, yaitu


perbandingann antara cahaya yang dipantulkan dengan diterima dari matahari
0.07. jarak rata-atanya dari matahari adalah kurang lebih 58 jt km. garis
tengahnya kira-kira 4500 km,  lebih besar daripada garis tengah bulan yang hanya
3160 km.karena letaknya yang begitu dekat dengan matahari maka bagian yang
menghadap matahari sangat panas. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu
58,6 hari. Ini berarti panjang siangnya 28 hari lebih demikian juga malam harinya.
Merkurius meneglilingi matahari dalam waktu 88 hari.

Venus

Planet ini lebihh kecil dari bumi.planet ini dikenal dengan sebutan bintang
kejora yang bersinar di sore hari atau pagi hari. Diameternya 1100 km, Bergaris
tengah 12.320 km. Venus berotasi kurang lebih 247 hari, dan berevolusi selama
225 hari.

Mars

Mars mempunyai dua satelit yaitu phobus dan daimus. Jaraknya dengan
matahari 226,48 jt km. Garis tengahnya adalah 6272 km, dan revolusinya 1,9
tahun, sedangkan rotasinya 24 jam 37 menit.

B. Planet Luar

10
Merupakan planet terbesar, mempunyai kurang lebih 14 satelit bulan.
mempunyai garis tengah 138.560 km, rotasinya lebih cepat dibandingkan bumi
yaitu 10 jam, sedangkan revolusinya 12 tahun sekali putaran karena jaraknya
yang jauh dari matahari maka lama juga revolusinya. Berdiameter 142.860 jt  km.
Jarak planet dengan matahari sekitar 779 jt km. Jarak terjauh dari matahari 966 jt
km, sedangkan jarak terdekatnya 59 jt km.

Saturnus

Saturnus mempunyai masa jenis lebih kecil dari air yaitu 0,75g/cm3. Jarak
rata-ratanya dari matahari 1428 jt km, menyelesaikan orbitnya sekali setiap 29,5
tahun. Mepunyai 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut titan (besarnya
dua kali bbesar bulan). planet saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah
yupiter. Mempunyai garis tengah 118.400 km. Berotasi cepat yaitu 10 jam 14
menit.

Uranus

Jarak rata-rata ke mmatahari adalah 2860 jt km dan mengelilingi matahari


dalam waktu 84 tahun, serta berotasi selama 10 jam 47 detik. Mempunyai garis
tengah 50.560 km.

Neptunus

Mempunyai jarak ke matahari sekitar 4470 jt km. Mempunyai diameter


48.600 km. berevolusi selama 165 tahun sekali seputar. Dan berotasi selama 2
jam.

Planet ini masih dipertanyakan lagi keberadaannya. Berevolusi selama 248,43


tahun. Periode rotasi kami belum mengetahuinya. Berdiameter 6.000 km dan
mmemepunyai jarak dengan matahari 6.000 jt km. Dari sekian planet yang telah

11
ada jelaslah bumi yan tterbaik menjadi semuber kehidupan manusia dan makhluk
lainnya, sebagimana firman Allah swt;

“ Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan


Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu
bersyukur.”

b. Bintang berekor (komet)

Komet merupakan anggota tatasurya, yang beredar mengelilingi matahari


dan menerima energinya dari matahari. Diameter komet termasuk selabung
gasnya urang lebih 100.000 km, sedangan diameter yang berupa bungkah-
bungkah batuerkisar antara  10 sampai 20 km.

c. Bintang beralih (meteor)

Meteor berupa batu-batu ecil yang berdiameter antara 0,2 sampai 0,5 mm
dan massanya tida lebih dari 1 gr. Meteor ini semacam debuangasa yang bergerak
dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik atau 60 x 60 x 60 km per jam.

d. Asteroid

Asteroid mengorbit mengelilingi matahari pada jarak dan lintaan tertentu.


Kebanyakan asteroid mempunyai lintasan edar diantara mars dan yupiter.
Lintasan asteroid tersebut dinamakan sabuk asteroid. Beberapa asteroid yang
sudah dikenal Ceres dengan diameter 770 km, Juno (190 km), Vesta (390 km),
Pallas (569 km), dan Gaspra. Pergerakan Asteroid dengan memanfaatkan energi 
matahari dan dengan sinar matahari pula asteroid berputar lebih cepat.

e.       Mereorid

12
  Meteorid merupakan benda-benda ruang angkasa yang tidak teratur orbitnya
dan terletak di dekat bumi. Karena pengaruh gaya gravitasi, meteorid kadang-
kadang masuk dan jatuh ke atmosfer bumi. Karena gerak jatuhnya cepat, meteorid
biasanya habis terbakar selama bergesekan dengan atmosfer.

f.  Galaksi

System bingtang seperti galaksi umumnya terdiri atas sebuah atau lebih
benda langit besar yang menjadi pusat atau induknya. Dan dikelilingi oleh benda
langit lain sebagai anggota-anggotanya yang semuanya bergerak atau beredar
selalu menmgelilingi pusatnya itu dengan gerakan-gerakan yang amat teratur

Sebuah galaksi terdiri dari berjuta-juta bintang atau benda langit yang
beraneka ragam tipenya, dari bintang raksasa yang berwarnma merah sampai
bintang-bintang kerdil yang berwarna putih, jarak antar bintang-bintang itu
amatlah jauh, sehingga alam semesta Nampak kosong. Akan tetapi adapula
bintang yang nampaknya mengelompok(berdekatan) mengelilingi sebuah pusat
sehingga Nampak seperti kabut, tumpuk bintang atau star cluster.

C. Akibat dan Pengaruh  Gerak dan Peredaran Benda-Benda Langit


1. Akibat dan Pengaruh Revolusi Bumi
a. Gerak semu tahunan matahari di daerah zodiak. Gerak harian matahari
terlambat 4 menit dari bintang setiap harinya, atau bergeser ke arah timur
sebesar 1o (satu derajat) busur di latar belakang bintang-bintang di daerah
zoodiak.
b. Terjadinya paralaks bintang

13
c. Terjadinya pergantian musim di permukaan bumi akibat kemiringan
sumbu bumi sebesar 66° 30’ terhadap bidang peredarannya (bidang
ekliptika).

Sumbu bumi condong 23,5 terhadap garis tegak lurus pada bidang
ekliptika. Selama bumi berevolusi kecondongan dan arah sumbu bumi tidak
berubah. Kala revolusi bumi 365,3 hari atau setahun dibagi atas 12 bulan.
Dalam peristiwa ini terdapat empat tanggal yang perlu kita perhatikan yaitu: 21
Maret, 21 Juni, 23b September, dan 22 Desember.

 Tanggal 22 Desember

Sumbu bumi dan poros bumi – matahari membuat sudut 90 + 23,5 –


113,5. Letak kutub utara paling jauh terhadap matahari. Akibatnya ialah
daerah kutub utara terus-menerus terlindung dari sinar matahari atau malam
terus-menerus. Daerah malam total ini makin hari makin sempit. Saat
demikian disebut sedang terjadi musim dingin di daerah bumi utara. Kita di
khatulistiwa pada tanggal 22 Desember melihat matahari berada didaerah
langit sebelah selatan. Pada jam 12.00 siang sinar matahari jatuh tegak lurus
pada garis 23,5 lintang selatan. Garis 23,5 lintang selatan itu kita sebut garis
balik selatan. Pada saat yang sama letak kutub selatan berada paling dekat
dengan matahari, sehingga terjadi siang terus-menerus, karena selalu
menghadap ke matahari. Daerah total siang ini makin hari makin sempit dan
berahir pada tanggal 21 maret. Selama itu didaerah bumi selatan kita sebut
letak bumi berada didaerah perihelium. Bumi berada dititik perihelium
tanggal 1 Januari. Kecepatan rrevolusi bumi didaerah perihelium rata-rata
30,2 km sejam yang merupakan kecepatan revolusi bumi tercepat. Sehingga
bumi berada didaerah perihelium. waktunya tidak lama atau kurang dari 0, 25
tahun. Dengan perkataan lain musim dingin di belah bumi utara atau musim

14
panas didaerah bumi selatan berlangsung lebih pendek, atau kurang dari 3
bulan. Hal ini dipandang lebih menguntungkan, karena sebagian besar dari
benua berada di belah bumi utara yang lebih singkat menderita karena musim
dingin.

Berdasarkan pengamatan dari bumi, pada tanggal 22 Desember letak


matahari berada pada satu arah dengan rasi bintang capicorn, sehingga
tanggal 22 Desember disebut juga matahari berada pada titik Capicornus.

 Pada tanggal 21 Maret dan 23 September

Pada kedua tanggal itu, bumi berada diarah yang berlawanan terhadap
matahari. Siumbu bumi membuat sudut 90 terhadap pporos bumi-matahari,
sehingga kutub utara dan kutub selatan terletak sama jauh terhadap matahari.
Akibatnya ialah lamanya waktu siang sama dengan lamanya waktu malam,
masing-masing.

Pada jam 12.00 siang sinar matahari jatuh tegak lurus pada katulistiwa.
Kita sebut matahari berada pada titik Okinoksi, artinya waktu siang sama
dengan waktu malam 12 jam.

 Pada tanggal 21 Juni

Pada tanggal itu sunmbu bumi dan poros bumi-matahari membuat


sudut 90- 23,5 = 66,5. Kutub utara terletak paling dekat dengan matahari.
Akibatnya ialah daerah kutub utara terus-menerus mendapat sinar matahari
atau terjadi siang terus-menerus. Daerah total siang ini semakin lama
semakin sempit. Selama waktu ini didaerah belah bumi utara sedang terjadi
musim panas.Kita dikatulistiwa melihat matahari berada dilangit sebelah
utara. Pada jam 12.00 siang sinar matahari jatuh tegak lurus pada garis 23,5

15
lintang utara. Garis itu kita sebut garis balik ( matahari ) utara. Pada saat
yang persamaan kutub selatan terus-menerus terlindung dari sinar matahari,
sehingga terjadi malam terus-menerus. Kita katakana disebelah bumi selatan
sedang terjadi musim dingin. Pada saat itu bumi ini sedang berada didaerah
Aphelium. Bumi berada dititik Aphelium tanggal 1 Juli. Kecepatan revolusi
didaerah Aphelium rata-rata 29,2 km sejam, yang merupakan kecepatan rata-
rata rendah. Sehingga bumi berada didaerah Aphelium lebih lama. Dengan
perkataan lain musim panas didaerah bumi utara atau musim dingin di daerah
bumi selatan berlangsung lebih lama. Hal ini menguntungkan lagi bagi belah
bumi utara.

Berdasarkan pengamatan dari bumi, matahari berada searah dengan


rasi bintang cancer. Sehingga pada tanggal 21 Juni itu disebut juga matahari
berada dititik Cancer.

2. Akibat dari gerak presesi bumi :


Kutub langit Utara dan Selatan tidak tetap letaknya, selalu berpindah
karena memutari kutub ekliptika dengan periode 26.000 tahun. Koordinat
seluruh benda langit selalu berubah untuk jangka waktu panjang. Letak
matahari dan titik Aries (Titik Hamal/Titik Aries)) berpindah letaknya di
zodiak ke arah barat (mundur) dengan periode 26.000 tahun. Setiap zodiak
ditempuh sekitar 2000 tahunan.

3. Akibat rotasi bumi


1. Terjadinya pergantian siang dan malam.
a. Siang terjadi apabila muka bumi menghadap ke matahari, sehingga
nendapat sinar langsung dari matahari.
b. Malam terjadi saat muka bumi membelakangi matahari sehingga
tidak mendapat sinar langsung.

16
Rotasi bumi yang sesuai dengan arah jarum jam mengakibatkan siang
atau malam selalu dimulai dari timur berurutan kearah barat. Dengan
demikian siang dan malam saling bergantian sambung-menyambung terus-
menerus. Kita di bumi satu siang dan satu malam sehingga disebut dengan
sehari semalam = 24 jam.
Pemberian nama dan saat dimulainya perhitungan hari dilakukan dengan
perjanjian dan batas tempat yang disebut Garis Batas Tanggal Internasional.
Yaitu garis Bujur Barat / Bujur Timur 180. Garis itu terletak membujur dari
kutub utara – selatan di tengah-tengah Samudera Pasifik, sehingga tidak
banyak mengganggu.
Hari pertama adalah dimulai dari tempat sebelah barat garis terus
berangsur kebarat. Jadi, bila disebelah barat garis dimulai dengan hari
minggu, maka disebelah garis sebelum hari minggu berarti hari sabtu. Bila
hari minggu kita terbang ke Kalifornia dari Tokyo, kita sampai di Kalifornia
menghadapi malam minggu. Demikian seterusnya.

2. Terjadinya perbedaan waktu setempat

Keliling khatulistiwa 360 busur. Sekali bumi berputar 360 selama 24


jam. Satu jam meliputi daerah waktu 360 : 24 = 15. Setiap 15 berbeda waktu 1
jam. Disebut perbedaan waktu setempat. Masing-masing disebut waktu
setempat.

Secara astronomis Indonesia terletak di antara 95 BT – 111 BT yang


berarti sepanjang 46 bujur bumi atau 3 x 15 bujur bumi atau meliputi 3 daerah
waktu setempat yaitu daerah waktu Indonesia bagian timur (WIT) yang
meliputi wilayah Maluku dan Irian. Daerah waktu Indonesia bagian tengah
(WITA) yang meliputi wilayah Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT  dan
Timor-Timur. Daerah waktu Indonesia bagian Barat (WIB) yang meliputi

17
wilayah Sumatera, Jawa, dan Bali. Terjadinya pembelokan arah angin.
Terjadinya pemepatan bumi didaerah kutub. Semua benda langit diluar bumi
seolah-olah beredar dari timur kearah barat.

D. Pola Gugusan bintang


     Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya , Bintang terdekat
dengan bumi adalah matahari dengan jarak 149,680,000 km,  yang memberi kita
kehidupan dengan energi yang dipancarkan. Terdapat bintang semu dan bintang
nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri,
tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah
bintang yang menghasilkan cahaya sendiri melalui proses fusi nuklir. sebagian
besar bintang berumur antara 1-10 miliar tahun, beberapa bintang mungkin
bahkan berumur mendekati 13,8 miliar tahun, bintang tertua yang ditemukan
hingga saat ini adalah HE 1523-0901 diperkirakan berumur 13,2 miliar tahun.
semakin tinggi masa sebuah bintang maka semakin pendek umurnya. Bintang
yang baru saja terbentuk mengionisasi gas yang ada di sekitarnya menciptakan
nebula emisi.
Gugus bintang atau dunia internasional menyebutnya sebagai “Star Cluster”
adalah kumpulan bintang-bintang yang masih berada didalam ruang lingkup
galaksi khususnya galaksi Bimasakti. Berdasarkan jenisnya, gugus bintang
terbagi atas dua macam yaitu Gugus bintang bola (Globular Cluster) dan gugus
bintang terbuka(Open Cluster).
a. Gugus Bintang Bola (Globular Cluster)
Gugus bintang bola atau Globular Cluster merupakan kumpulan
bintang yang memiliki bentuk simetri seperti bola. Diameternya mencapai 10
tahun cahaya hingga 30 tahun cahaya. Didalam gugus bintang bola hampir
sebagian besar terdiri atas bintang-bintang berumur tua dengan jumlah
bintang mencapai 10.000 bintang hingga jutaan bintang didalamnya. Saking
besarnya diameter yang dimiliki gugus bintang bola, seluruh bintang-bintang

18
yang ada didalam gugus ini terikat oleh besarnya gravitasi gugus bintang
yang menyebabkan bintang-bintang terkonsentrasi ke arah pusat. Dapat kita
lihat bersama bahwa pada wilayah pusat gugus bintang bola akan tampak
lebih terang dengan kerumunan bintang-bintang yang hampir tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lain. Massa dari bintang-bintang ini
memiliki massa yang kurang dari dua massa matahari kita.
Di dalam galaksi Bimasakti, gugus bintang bola tersebar luas di
kawasan halo galaksi dan pusat galaksi Bimasakti dengan orbit yang sangat
elips. Beberapa contoh gugus bintang bola yang dapat dengan mudah kita
temukan dilangit malam salah satunya adalah gugus bintang bola Omega
Centauri. Gugus bintang Omega Centauri dapat kita temukan di rasi bintang
Centaurus dengan semu +3,7. Jika cuaca cerah dan terbebas dari polusi
cahaya maupun terbebas dari awan dilangit, gugus bintang Omega Centauri
dapat kita temukan menggunakan binokuler bahkan mata telanjang. Satu
pertanyaan, apakah gugus bintang bola pasti berbentuk seperti bola? Ya!
Gugus bintang bola pasti memiliki bentuk seperti bola dengan kepadatan
bintang berada dipusat gugus bintang.

b. Gugus Bintang Terbuka (Open Cluster)


Jika gugus bintang bola memiliki bentuk simetri seperti bola, lain
halnya dengan gugus bintang terbuka. Gugus bintang terbuka tidak memiliki
bentuk simetri seperti yang dimiliki oleh gugus bintang bola. Hal ini
dikarenakan pada gugus bintang terbuka lemahnya gaya gravitasi yang
dimiliki gugus bintang menyebabkan jarak antara bintang satu dengan
lainnya tampak berjauhan, tidak teratur serta tidak memiliki kepadatan di
pusat gugus bintangnya. Jumlah bintang-bintang di dalam gugus bintang
terbuka berkisar antara puluhan hingga ratusan dengan rata-rata umur bintang
masih “remaja” yaitu antara ratusan tahun hingga jutaan tahun. Dalam studi
evolusi bintang, gugus bintang terbuka merupakan benda langit terpenting

19
karena bintang-bintang didalam gugus bintang terbuka masih memiliki umur
dan komposisi kimia serupa. Gugus bintang terbuka dapat kita temukan
disekitar wilayah lengan spiral galaksi.
Dalam beberapa buku, istilah Open Cluster atau gugus bintang terbuka
juga disebut sebagai gugus bintang galaktik atau Galactic Clusters.
Penyebutan Open Cluster atau galactic cluster sesungguhnya memiliki
pengertian yang sama yaitu gugus bintang terbuka. Salah satu contoh gugus
bintang terbuka yang dapat kita amati di musim penghujan adalah gugus
bintang terbuka Pleiades di rasi bintang Taurus. Gugus bintang Pleiades
merupakan gugus bintang terbuka paling terang dilangit malam yang dapat
diamati oleh mata telanjang.

20
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Bola langit adalah bola khayal yang artinya adalah bola ini tidak benar- benar
nyata keberadaannya. Bola langit merupakan sebuah alat bantu yang sangat
penting di dunia astrometri. Bola langit ini bisa digunakan secara geosentrik
ataupun toposentrik. Bola langit sendiri benfungsi untuk pengolahan di bidang
astrometri (astronomi dan geometri), terlebih untuk menentukan aktivitas -
aktivitas langit atau posisi langit dari bumi dan lain sebagainya nantinya posisi -
posisi ini akan berbeda apabila dilihat dari titik- titik yang berbeda, seperti dari
kutub utara, dari kutub selatan, di ekuator maupun di wilayah di wilayah antara
keduanya yaitu antara ekuator dan kutub. Rotasi bumi yang sesuai dengan arah
jarum jam mengakibatkan siang atau malam selalu dimulai dari timur berurutan
kearah barat. Dengan demikian siang dan malam saling bergantian sambung-
menyambung terus-menerus. Kita di bumi satu siang dan satu malam sehingga
disebut dengan sehari semalam = 24 jam.

B. Saran
Untuk menjaga bumi harus dilakukan dari kesadaran diri sendiri. Pada
aktivitas manusia yang sekiranya mampu menimbulkan efek negatif bagi bumi
harus ditanggulangi dan sebelum melakukan sesuatu hal harus dipikirkan akibat
dan solusi apa yang dapat dilakukan agar tidak menimbulkan efek negatif bagi
bumi kita.

21
Daftar Pustaka
gugusanbintang.weebly.com

mindafantastic.blogspot.com

Rafni, Ilmu Falak I, Padang : Hayfa Press, 2010

  Rachim Abdur,Ilmu Falak, Yogyakarta : Liberty, 1983

Maskufa, Ilmu Falak, Jakarta : Gaung Persada

Kindersley, Dorling, Jendela Iptek : Astronoimi, Jakarta : Balai Pustaka

22

Anda mungkin juga menyukai