Anda di halaman 1dari 21

KONSEP DASAR BUMI DAN ANTARIKSA

“KALENDER KOMARIAH, GERHANA MATAHARI, GERHANA


BULAN, PASANG SURUT AIR LAUT, DAN ATMOSFER”
DOSEN PENGAMPU : PAK MARTIN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. ANNISA CALLISTA NUR AVIVA (1701025036)
2. GITA PERMATA PUSPITA H. (1701025046)

KELAS 6A

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Konsep Dasar Bumi dan Antariksa,sehingga dapat tersusun dengan
maksimal karena mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu,
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasa.
Oleh karena itu, dengan terbuka kami menerima segala kritik dan saran
yang membangun guna makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata
kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambahkan
pengetahuan para pembaca. Amiin.

Jakarta, Mei 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan Masalah............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. Kalender Hiriah (Komariah)........................................................... 3
B. Gerhana Matahari............................................................................ 4
C. Gerhana Bulan................................................................................ 7
D. Pasang Surut Air Laut..................................................................... 10
E. Atmosfer......................................................................................... 12

BAB III SIMPULAN......................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalender Islam atau disebut kalender Hijriah merupakan kalender
yang perhitungannya didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.
Menurut Susiknan Azhari kalender Hijriah merupakan kalender yang
berdasarkan sistem Kamariah, awal bulannya terjadi setelah ijtimak dengan
posisi hilal di atas ufuk dan Matahari terbenam terlebih dahulu dibandingkan
Bulan. Pada awalnya penetapan awal bulan Kamariah ditentukan dengan
melihat hilal (bulan muda) seperti yang dilakukan Nabi karena memang pada
saat itu ilmu astronomi modern belum berkembang dalam masyarakat.
Tanpa disadari sebenarnya kita selalu berputar dimuka bumi ini
sesuai dengan bumi dan tata surya. Sistem tata surya kita yang terdiri dari 9
planet, bulan, komet (asteroid) sering disebut juga tubuh atau anggota benda-
bendaangkasa, dimana seluruh benda angkasa tersebut bergerak secara tetap.
Pusatdari benda-benda angkasa atau tata surya kita adalah Matahari.
Matahari berputar pada porosnya/ berotasi selama 25 hari. Bumi yang
merupakan planetketiga dari Matahari, berputar pada porosnya dalam jangka
waktu 24 jam.Inilah yang menyebabkan adanya siang dan malam. Selain
berputar pada porosnya bumi juga berputar mengelilingi matahari atau
disebut juga revolusi. Jalur bumi untuk mengitari matahari disebut dengan
"Orbit".Untuk mengelilingi matahari, bumi memerlukan waktu selama 365
¼hari atau kira-kira 1 tahun. Demikian juga dengan bulan. Bulan berevolusi
27½ hari. Tetapi karena bumi juga berputar, membuat bulan memerlukan
waktu lebih untuk kembali pada posisinya semula. Bulan merupakan
tetanggaterdekat Bumi dalam tata surya. Permukaannya bertabur batu dan
terdiri darihamparan titik-titik kawah yang tak terhitung jumlahnya.
Terkadang selamadalam jalur orbitnya, bulan dan bumi menjadi satu garis
atau sejajar. Ketika halini terjadi maka inilah yang disebut dengan Gerhana.
Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik
turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh
kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi
terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya
dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.
Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasut terutama di perairan semi
tertutup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dantopografi dasar perairan.
Data elevasi muka air tertinggi (pasang) dan terendah (surut) sangat penting
untuk merencanakan bangunan-bangunan pelabuhan. Sebagai contoh,elevasi
puncak bangunan pemecah gelombang, dermaga, dan sebagainya. Ditentukan

1
oleh elevasi muka air pasang, sementara kedalaman alur pelayaran/pelabuhan
ditentukan oleh muka air surut.
Atmosfer merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi
setiap lapisan di atmosfer mengandung peranan yang sangat vital untuk
keberlangsungankehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Lapisan
atmosfer juga disusun oleh berbagai lapisan yang mana masing-masing
lapisan penyusun atmosfer memiliki peranan yang berbeda-beda bagi bumi

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kalender Hijriah atau Komariah?
2. Bagaimana perhintungan kalender Hijriah?
3. Bagaimana proses terjadinya gerhana matahari?
4. Apa saja jenis-jenis gerhana matahari dan prosesnya?
5. Bagaimana proses terjadinya gerhana bulan?
6. Apa saja jenis-jenis gerhana bulan dan prosesnya?
7. Bagaimana proses terjadinya pasang surut?
8. Apa saja tipe-tipe pasang surut air laut?
9. Bagaimana proses terjadinya pasang laut purnama dan pasang surut
perbani?
10. Apa itu atmosefer?
11. Bagaimana proses terbentuknya atmosfer?
12. Apa saja lapisan-lapisan atmosfer?
13. Apa saja manfaat atmosfer?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kalender Hijriah atau Komariah.
2. Untuk mengetahui perhintungan kalender Hijriah.
3. Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana matahari.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis gerhana matahari dan prosesnya.
5. Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana bulan.
6. Untuk mengetahui jenis-jenis gerhana bulan dan prosesnya.
7. Untuk mengetahui proses terjadinya pasang surut.
8. Untuk mengetahui tipe-tipe pasang surut air laut.
9. Untuk mengetahui proses terjadinya pasang laut purnama dan pasang
surut perbani.
10. Untuk mengetahui pengertian atmosefer.
11. Untuk mengetahui proses terbentuknya atmosfer.
12. Untuk mengetahui lapisan-lapisan atmosfer.
13. Untuk mengetahui manfaat atmosfer.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kalender Hijriah (Komariah)


Tahun Hijriah (kalender komariah) dihitung berdasarkan revolusi
bulan terhadap bumi. Setiap 1 kali bumi berputar mengelilingi matahari,
bulan sudah mengelilingi bumi sebanyak 12 kali sehingga dalam tahun
Hijriah terdapat 12 bulan. Sekali revolusi bulan terhadap bumi memerlukan
29½ hari. Dengan demikian, 1 kali bulan berevolusi lamanya 12 x 29½ hari=
354 hari. Sehingga 1 tahun Hijriah ada 354 hari. 
Tahun Hijriah juga mengenal tahun kabisat. jumlah hari dalam satu
bulan merupakan bilangan bulat (29 hari atau 30 hari), maka selang waktu
kurang dari satu jam diabaikan. Jadi dalam setiap tahun akan terbuang waktu
12 x 44 menit 3 detik = 8 jam 48 menit 36 detik.  Dalam 30 tahun terbuang
waktu 30 x 8 jam 48 menit 36 detik = 10 hari 22 jam 38 menit atau hampir 11
hari. Untuk memperhitungkan waktu maka Kalender Komariah ditentukanlah
11 tahun kabisat setiap periode 30 tahun. Tahun biasa pada kalender
Komariah lamanya 354 hari dan tahun kabisat lamanya 355 hari. Artinya
setiap 8 tahun ada 3 tahun kabisat
Perhitungan kalender hijriah :
1. Supaya jumlah hari dalam satu bulan adalah bulat atau tidak 29.5 hari
maka jumlha hari dalam 1 bulan dibuat berselang-seling 29 dan 30 hari. 
2. Jumlah hari dalam satu tahun biasa adalah 12 x 29.5 hari = 354 hari
sedangkan dalam satu tahun kabisat = 355 hari. Dengan demikian selisih
tahun Masehi dengan tahun Hijriah adalah (365 - 354) hari = 11 hari
pada tahun biasa. Itulah sebabnya hari-hari besar Islam misalnya Idul
Fitri pada tahun berikutnya selalu lebih maju dibandingkan tahun
sebleumnya pada tahun Masehi. Contohnya Idul Fitri pada tahun 2000
jatuh di tanggal 27-28 Desmeber dan pada tahun 2001 jatuh pada tanggal
16-17 Desember.

3
Gambar 1. Kalender Komariah (Hijriah)
B. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di
antara bumi dan matahari sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh
cahaya matahari di langit bumi.
Berdasarkan cara tertutupnya matahari, terdapat empat jenis
gerhana matahari: gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, gerhana
matahari sebagian, dan gerhana matahari hibrida/campuran. Walaupun bulan
berukuran sekitar 400 kali lebih kecil daripada matahari, bulan terletak sekitar
400 kali lebih dekat ke bumi sehingga kedua benda langit ini tampak hampir
sama besar di langit bumi. Karena orbit bulan berbentuk elips, jaraknya dari
bumi sedikit berubah-ubah sehingga kadang tampak lebih besar dan mampu
menutupi matahari (menyebabkan gerhana total) atau kadang lebih kecil dan
hanya dapat menyebabkan gerhana matahari cincin.
Gerhana matahari tidak terjadi di setiap fase bulan baru, karena
orbit bulan memiliki kemiringan 5° terhadap bidang ekliptika (bidang orbit
bumi mengelilingi matahari) sehingga posisi bulan sering kali tidak satu
bidang dengan bumi dan matahari. Gerhana hanya terjadi jika bulan cukup
dekat dengan bidang ekliptika pada saat yang bersamaan dengan bulan baru.
Kedua peristiwa ini terjadi dengan jadwal berbeda: bulan baru terjadi sekali
setiap 29,53 hari (bulan iqtirani atau sinodis) sedangkan bulan melintasi
ekliptika dua kali setiap 27,21 hari (bulan drakonis). Karena itu, gerhana
matahari maupun bulan hanya terjadi pada saat kedua peristiwa ini terjadi
berdekatan, yaitu pada "musim gerhana".
Secara matematis, setiap tahunnya terjadi minimal dua musim
gerhana, dengan total dua hingga lima gerhana matahari, dan gerhana
matahari total terjadi maksimal dua kali. Gerhana matahari total lebih langka
karena posisi bulan harus lebih tepat berada di tengah-tengah garis antara
matahari dan pengamat di bumi, dan posisi bulan harus cukup dekat sehingga
tampak cukup besar dan tidak terjadi gerhana cincin. Selain itu, peristiwa
gerhana matahari total biasanya hanya terlihat di sebuah jalur kecil di
permukaan bumi; di luar jalur tersebut pada saat yang sama hanya terlihat
gerhana sebagian (di dalam penumbra).
Gerhana adalah fenomena alam, tetapi dalam sejarahnya sering
dianggap sebagai pertanda atau firasat, dan dapat memicu rasa takut karena
matahari tampak hilang dan langit menjadi gelap secara tiba-tiba. Karena
tempat dan waktu gerhana matahari masa lalu dapat diketahui melalui
perhitungan astronomi, catatan sejarah mengenai gerhana (misal Gerhana
Matahari Asyur) memungkinkan sejarawan mengetahui dengan pasti tanggal
sebagian peristiwa masa lalu dan memperkirakan tanggal atau tahun

4
peristiwa-peristiwa terkait. Perubahan posisi rasi bintang saat terjadi
saat gerhana matahari Mei 1919 digunakan sebagai salah satu bukti
teori relativitas umum Albert Einstein.
Mengamati gerhana matahari secara langsung dapat
membahayakan mata, karena di luar fase gerhana total radiasi dari matahari
akan langsung memancar ke retina dan mengakibatkan kerusakan permanen.
Untuk mengamati gerhana matahari dengan aman, digunakan filter tertentu
untuk melindungi mata, atau mengamatinya secara tidak langsung, misalnya
dengan memproyeksikannya ke sebuah layar kertas menggunakan kamera
lubang jarum, teropong, atau teleskop kecil.
Ada empat jenis gerhana matahari, yaitu:
1. Gerhana matahari total, yaitu ketika bulan menutupi seluruh matahari
sehingga korona (yang menyelubungi matahari dan biasanya jauh lebih
redup daripada matahari) menjadi terlihat. Pada peristiwa gerhana total,
gerhana total hanya tampak di sebuah "jalur" kecil di permukaan bumi.

Gambar 2. Penampakan Gerhana Matahari Total

Gambar 3. Diagram Gerhana Matahari Total


2. Gerhana matahari cincin, yaitu ketika bulan berada tepat di tengah-tengah
matahari dan bumi, tetapi ukuran tampaknya lebih kecil dibandingkan
dengan ukuran tampak matahari. Alhasil, pinggiran matahari terlihat
sebagai cincin yang sangat terang dan mengelilingi bulan yang tampak
sebagai bundaran gelap.

5
Gambar. 4. Penampakan Gerhana Matahari Cincin

Gambar 5. Diagram Gerhana Matahari Cincin

3. Gerhana matahari campuran atau hibrida, antara gerhana total dan gerhana


cincin. Di sebagian permukaan bumi terlihat gerhana total, sedangan di
titik lain terlihat gerhana cincin. Gerhana campuran seperti ini cukup
langka.

Gambar 6. Diagram Gerhana Matahari Hybrid dan Penampakannya


Permulaan proses gerhana Matahari hibrid, jarak antara Bumi dan Bulan
relatif jauh sehingga umbra tidak mencapai Bumi. Akibatnya, terjadi
gerhana Matahari cincin di wilayah perpanjangan umbra (antumbra). Jarak
bahwa jarak antara Bumi dan Bulan relatif jauh. Akibatnya, umbra
(bayang-bayang Bulan) tidak mencapai wilayah Bumi. Muncul kemudian
wilayah yang disebut antumbra. Wilayah Bumi yang masuk dalam
antumbra akan melihat gerhana Matahari cincin. Sementara itu, Bulan

6
terus bergerak. Akhirnya, Bulan sampai pada jarak yang lebih dekat
dengan Bumi. Jarak yang lebih dekat memungkinkan bayangan umbra
Bulan mencapai wilayah Bumi. Terjadilah kemudian gerhana Matahari
total di wilayah yang tercakup umbra serta gerhana Matahari sebagian di
wilayah sekitarnya. Diagram di bawah menunjukkannya. Pada proses
gerhana Matahari hibrid selanjutnya, Bulan mencapai jarak yang lebih
dekat dengan Bumi sehingga umbra mencapai Bumi. Wilayah tempat
jatuhnya umbra akan mengalami gerhana Matahari total.
4. Gerhana matahari sebagian, terjadi ketika bulan berada tidak tepat di
tengah-tengah garis antara matahari dan bumi, sehingga hanya menutupi
sebagian matahari. Fenomena ini biasanya terlihat di banyak titik di luar
jalur gerhana total atau cincin. Kadang, yang terlihat di bumi hanyalah
gerhana sebagian karena umbra (bayangan yang menyebabkan gerhana
total) tidak berpotongan dengan bumi dan hanya melewati daerah di atas
kawasan kutub.[2] Gerhana sebagian biasanya tidak begitu mempengaruhi
terangnya sinar matahari. Kegelapan baru dapat dirasakan ketika lebih dari
90% matahari tertutup bulan, dan bahkan gerhana sebagian yang mencapai
99% tidak lebih gelap dibanding keadaan senja atau fajar

Gambar 7. Diagram Gerhana Matahari Sebagian dan Penampakannya

C. Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan
penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di
antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar
Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang
beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan
terhadap bidang ekliptika sebesar 5°, maka tidak setiap oposisi bulan dengan
Matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang
orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong
yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika.
Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut.

7
Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi
ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan
diikuti dengan gerhana Matahari karena kedua node tersebut terletak pada
garis yang menghubungkan antara Matahari dengan bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, sering kali bulan masih
dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan
ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini
memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan,
bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga,
ataupun coklat.
Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak
berbahaya sama sekali. Ketika gerhana bulan sedang berlangsung,
umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan
untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf). Gerhana Bulan dapat dibagi
menjadi tiga yaitu:
1. Gerhana bulan total, Gerhana bulan total Gerhana bulan total terjadi
ketika bulan dan matahari persis berada di antara bumi. Kendati bulan
hanya jadi bayangan bumi, sebagian sinar matahari sampai ke bulan.
Sinar matahari sampai ke bulan lewat atmosfer bumi. Gerhana bulan total
dibagi menjadi 2 yaitu:
a. gerhana bulan total negatif: Pada gerhana ini, bulan akan tepat
berada pada daerah NTT dan warna bulan menjadi merah tetapi tidak
rata.
b. gerhana bulan total positif: Pada gerhana ini, bulan melalui titik
pusat daerah umbra dan warna bulan menjadi merah merata.

Gambar 8. Penampakan Gerhana Bulan Total

8
Gambar 9. Diagram Gerhana Bulan Total

Gerhana bulan total Gerhana bulan total terjadi ketika bulan dan matahari
persis berada di antara bumi. Kendati bulan hanya jadi bayangan bumi,
sebagian sinar matahari sampai ke bulan. Sinar matahari sampai ke bulan
lewat atmosfer bumi.
2. Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar
matahari. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di
daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang
sampai ke permukaan bulan.

Gambar 10. Penampakan Gerhana Bulan Sebagian

Gambar 11. Diagram Gerhana Bulan Sebagian

3. Gerhana bulan penumbra


Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra.
Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.

9
Gambar 12. Penampakan Gerhana Bulan Penumbra

Gambar 13. Diagram Gerhana Penumbra

D. Pasang Surut Air Laut


Pasang surut adalah naik atau turunnya permukaan air laut yang
disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada tiga
sumber gaya yang saling berinteraksi: laut, Matahari, dan bulan. Pasang laut
menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus
pusaran yang dikenal sebagai arus pasang, sehingga perkiraan kejadian
pasang sangat diperlukan dalam navigasi pantai. Wilayah pantai yang
terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu pasang surut,
disebut mintakat pasang surut.
Periode pasang surut laut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang
ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Panjang periode pasang surut
12 jam 25 menit atau 24 jam 50 menit.
Tipe Pasang Air Laut :
1. Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali air surut dengan tinggi
yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan secara teratur.
Periode pasang surut adalah 12 jam 24 menit. Pada jenis harian ganda
misalnya terdapat di perairan Selat Malaka sampai ke Laut Andaman.
2. Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut. Periode
pasang surut rata-rata adalah 24 jam 50 menit. Jenis harian tunggal
misalnya terdapat di perairan sekitar selat Karimata, antara Sumatra dan
Kalimantan.

10
3. Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailing
semidiurnal)
Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi
tinggi dan periodenya berbeda. Pada pasang-surut campuran condong ke
harian ganda (mixed tide, prevailing semidiurnal) misalnya terjadi di
sebagian besar perairan Indonesia bagian timur.
4. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing
diurnal)
Pada tipe ini dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air
surut, tetapi kadang-kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang
dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda.
Sedangkan jenis campuran condong ke harian tunggal (mixed tide,
prevailing diurnal) contohnya terdapat di pantai selatan Kalimantan dan
pantai utara Jawa Barat.
Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut berubah
secara sistematis terhadap siklus bulan. Rentang pasang laut juga bergantung
pada bentuk perairan dan konfigurasi lantai samudera.
Pasang laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan
efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar
pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi
berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari
Matahari, tetapi gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik
Matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih
dekat daripada jarak Matahari ke bumi. Gaya gravitasi menarik air laut ke
arah bulan dan Matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut
gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan
oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan
Matahari.
Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan
Matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang
naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang laut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.
Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan
Matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang
naik yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi
pada saat bulan kuarter pertama dan kuarter ketiga.

11
Gambar 14. Diagram Pasang Laut Purnama dan Pasang Laut Perbani

Pengetahuan tentang pasang laut sangat diperlukan


dalam transportasi perairan, kegiatan di pelabuhan, pembangunan di daerah
pesisir pantai, dan lain-lain. Karena sifat pasang laut yang periodik, maka ia
dapat diramalkan.
Untuk dapat meramalkan pasang laut, diperlukan
data amplitudo dan beda fase dari masing-masing komponen pembangkit
pasang laut. Seperti telah disebutkan, komponen-komponen utama pasang
surut terdiri dari komponen tengah harian dan harian. Namun, karena
interaksinya dengan bentuk (morfologi) pantai, superposisi antar komponen
pasang laut utama, dan faktor-faktor lainnya akan mengakibatkan
terbentuknya komponen-komponen pasang laut yang baru.
Pasang surut air laut dapat dipengaruhi oleh gravitasi bulan atau
gravitasi matahari. Akan tetapi gravitasi bulan memiliki pengaruh yang lebih
besar daripada gravitasi matahari karena jarak bulan lebih dekat ke bumi.
Kondisi air laut pasang terjadi dua kali yaitu saat bulan purnama dan bulan
baru. Pada belahan bumi yang mengalami bulan purnama, jarak air laut
dengan pusat bulan lebih dekat daripada jarak pusat bumi dengan pusat bulan.
Hal yang sama terjadi pada belahan bumi yang mengalami bulan baru, jarak
air laut dengan pusat bulan lebih jauh daripada jarak pusat bumi dengan pusat
bulan. Ini mengakibatkan gaya gravitasi bulan lebih kuat daripada bumi untuk
menarik air laut. Air laut menjadi sedikit lebih tinggi terhadap permukaan
bumi, inilah yang disebut air laut pasang.

E. Atmosfer
Atmosfer  berasal dari  bahasa Yunani "Atmos“ yang berarti  uap
air  atau gas dan"Sphaira“ yang berarti selimut. Jadi Atmosfer dapat diartikan

12
sebagi lapisan gas yang menyelimuti sebuahplanet, termasuk bumi, dari
permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa dengan ketebalan
kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi dan bermassa 59 x   1014 ton .
Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah,
sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.Atmosper mengikuti
peputaran bumi(rotasi) dan berevolusi mengelilingi matahari.
Pengukuran lapisan atmosfer antara permukaan bumi di ketinggian
30 km menggunakan radiosonde. Untuk lapisan atmosfer antara ketinggian 30
km dan 90 km pengukuran dilakukan dengan menggunakan roket, sedangkan
di atas ketinggian 90 km menggunakan satelit. Meteorologi adalah ilmu yang
mempelajari atmosfer yang menekankan pada lapisan udara yang
menyelubungi bumi. Beberapa hal pokok yang dipelajari dalam meteorologi
di antaranya adalah angin, awan, cuaca, guntur, gejala cahaya, endapan air di
udara, serta suhu dan tekanan udara.
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet,
termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa.
Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah,
sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun
atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan
tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung
bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan
masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam,
serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di
wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen
(20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi
sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan
di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan
mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada
dalam 11 km dari permukaan planet.
Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis
lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara
atmosfer dan angkasa luar.
Menurut ahli geologi, pada mulanya atmosfer bumi mengandum
CO2(karbon dioksida) berkadar tinggi, maka temperatur permukaan bumi
juga tinggi. Pada waktu itu oksigen(O2) belum terbentuk sehingga belum ada
lapisan ozon di stratosfer, karena itu sinar ultra violet dari matahari  yang
sampai ke permukaan bumi dengan intensitas radiasi yang sangat kuat.

13
Kondisi ini tidak mungkin adanya kehidupan, kecuali munkin ada kehidupan 
pada perairan yang dalam sehingga terhindar dari sinar ultra violet.
Proses terbentuknya atmosfer tidak terlepas dari awal proses
terbentuknya bumi. Awal pembentukan bumi diperkirakan dalam bentuk
massa batuan yang dikelilingi gas dan tidak mengandung air. Gaya berat yang
dimiliki bumi meningkatkan tekanan. Akibarnya bahan yang berat seperti
besi akan tertekan dan tenggelam ke dalam bumi, sedangkan bahan yang
ringan akan muncul dan mengapung ke permukaan membentuk kerak Bumi.
Cahaya matahari yang sampai ke bumi menyebabkan adanya pemanasan di
dalam Bumi sehingga menyebabkan terbentuknya uap air  dan gas-gas
lainnya hingga membentuk atmosfer. Diperkirakan unsur-unsur  yang
terkandung dalam atmosfer pada saat itu adalah hidrogen, helium,  metana,
dan amonia. Susunan unsur seperti itu sama dengan susunan unsur pada
planet Yupiter. Unsur Oksigen belum banyak terkandung dalam atmosfer.
Bertambah banyaknya kadar oksigen terjadi pada saaat batuan
yang leleh secara terus-menerus terurai hingga cukup untuk mendukung
kehidupan tumbuhan dan hewan. Seiring dengan terbentuknya atmosfer
tersebut, awan yang telah ada  sejak awal tersapu oleh angin matahari.
Atmosfer pun mengurangi pancaran langsung matahari ke bumi. Bumi
menjadi dingin dan uap air membentuk awan tebal di atmosfer. Perlahan-
lahan dan dalam kurun waktu jutaan tahun awan tersebut  mendingin, uap air
mengembun, selanjutnya menjadi hujan yang sangat lebat hingga membanjiri
bumi dan mendinginkan batuan di permukaan bumi.
Atmosfer adalah rahmat Allah kepada umat manusia.Tanpa atmosfer
hampir mustahil ada kehidupan di dunia ini. Atmosfer terdiri atas beberapa
lapisan:
1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada
ketinggian 0 - 20 km di atas permukaan bumi. Lapisan troposfer ini
pengaruhnya sangat besar sekali terhadap kehidupan mahkluk hidup di
muka bumi..Ciri-ciri lapisan troposfer adalah sebegai berikut:
a. Pada lapisan ini terjadi peristiwa-peristiwa cuaca, seperti: awan,
hujan, petir, angin.
b. Semakin tinggi tempatnya, semakin berkurang suhunya.
c. Kurang lebih 80% dari seluruh massa gas terdapat pada lapisan ini.
d. Puncak lapisan troposfer terdapat lapisan peralihan yang di
sebut tropopause.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari
troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari
matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika

14
ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak
(steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang
tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat
menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut. Pada troposfer
ini terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca
dan pemanasan global.
2. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer.Stratosfer terletak pada
ketinggian antara 20 - 60 km dari permukaan bumi. Lapisan ini
ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara
bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan
bumi. Ciri-ciri lapisan stratosfer adalah sebagai berikut:
a. Pada ketinggian diatas 30 km, terbentuk lapisan ozon (O 3) adalah
lapisan-lapisan yang melindungi troposfer dan permikaan bumi
dari radiasi sinar ultraviolet matahari yang berlebihan
(penyaringan sinar radiasi ultraviolet matahari).
b. Pada lapisan ini terjadi invers suhu, artinya suhu udara bertambah
tinggi seiring dengan naiknya ketinggian. Suhu rata-rata mencapai
max.sekitar 570C.
c. Terdapat lapisan antara yang di sebut stratopause.
Kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh adanya lapisan
ozon yang menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar
matahari.lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan ataupun
debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan
mesin jet terbang pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari gangguan cuaca. Pada lapisan ini angin yang sangat
kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Awan tinggi jenis
cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada
pola cuaca yang cukup signifikan.
3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan
berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat.
Mesosfer terletak pada ketinggian antara 60 - 85 km dari permukaan
bumi. Ciri-ciri lapisan mesosfer adalah sebagai beikut:
a. Suhu semakin berkurang pada ketinggian 55 km.
b. Merupakan tempat terbakarnya meteor-meteor hingga terurai dan
jatuh ke permukaan bumi.
c. Terdapat lapisan antara yang disebut mesopause, di mana pada
lapisan ini terjadi refleksi (pemantulan) gelombang radio dengan
ketinggian 50-90 km di atas permukaan bumiyang disebut dengan

15
lapisan D, dipancarkan dari bumi untuk kemudian diterima oleh
tempat-tempat lainnya.
4. Thermosfer (Ionosfer)
Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke
termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 85 km. Termosfer terletak
pada ketinggian antara 85 - 690 km dari permukaan bumi. Disebut
dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi
pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C.Perubahan ini terjadi karena
serapan radiasi sinar ultra ungu. Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai
berikut:
a. Pada lapisan ini terjadi invers suhu sangat tajam akibat penyerapan
radiasi sinar X dan ultraviolet yang dipancarkan matahari.
b. Pada ketinggian 90-120 km di atas permukaan bumi, terjadi
ionisasi di lapisan E yang disebabkan oleh sinar X dari matahari,
terdiri dari nitrogen dan eksgen.
c. Pada lapisan F pada ketinggian 150-300 km lebih terjadi ionisasi
karena sinar ultraviolet dari cahaya matahari banyak mengandung
ionitrigen.
d. Lapisan ionosfer sangat berguna untuk telekomunikasi karena
lapisan ini dapat memantulkan gelombang-gelombang radio yang
berfrekuensi lebih tinggi, misalnya gelombang yang dipancarkan
oleh stasiun pemancar televisi ke bumi dan diterima keseluruh
dunia.
5. Eksosfer
Lapisan ini berada pada ketinggian 690 - lebih dari 1000 km dari
permukaan bumi.Pada lapisan ini terjadi gerakan-gerakan atom secara
tidak beraturan.Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan
molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150
km dari muka bumi.Lapisan ini sering disebut lapisan antar planet dan
geostasioner.Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat
terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.Lapisan yang membatasi
antara eksosfer dengan angkasa luar adalah magnetopause.
Atmosfer memiliki manfaat untuk kehidupan diantaranya yaitu :
1. Melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar
ultravioletdari matahari.
2. Mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam.
3. Melindungi dari batu meteor-meteor yang hendak jatuh ke Bumi, dan
benda luar angkasa lainnya.
4. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
5. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
6. Wahana komunikasi.

16
7. Sebagai pengubah cuaca dan iklim di bumi.
8. Membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam.
9. Menyerap radiasi dan sinar ultraviolet nan sangat berbahaya bagi
manusia dan makhluk bumi lainnya.
10. Menciptakan cuaca, berupa hujan dan salju sehingga terjadilah musim
panas dan musim dingin.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Tahun Hijriah (kalender komariah) dihitung berdasarkan revolusi bulan


terhadap bumi. Setiap 1 kali bumi berputar mengelilingi matahari, bulan sudah
mengelilingi bumi sebanyak 12 kali sehingga dalam tahun Hijriah terdapat 12
bulan. Sekali revolusi bulan terhadap bumi memerlukan 29½ hari. Dengan
demikian, 1 kali bulan berevolusi lamanya 12 x 29½ hari= 354 hari. Sehingga 1
tahun Hijriah ada 354 hari. 
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi sebuah benda angkasa
bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Gerhana Matahari,
dimana matahari, bulan dan bumi berada dalam satu garis, maka daerah lintasan
proyeksi matahari, bulan dan bumi mengalami gerhana matahari, dimana jika
dilihat dari bumi matahari akan terhalang bulan. Penyebab terjadinya gerhana
matahari. Penyebab terjadinya gerhana matahari : bulan berada tepat segaris di
antara matahari dan bulan, bulan akan menghalangi cahaya matahari yang menuju
beberapa daerah di permukaan bumi. Jenis-jenis gerhana matahari : gerhana
matahari total, gerhana matahari cincin, dan gerhana matahari sebagian.
Gerhana Bulan, dimana matahari, bumi dan bulan berada dalam satu garis,
maka lintasan proyeksi matahari, bumi dan bulan, mengalami gerhana bulan
dimana jika dilihat dari bumi bulan akan tertutup oleh bayangan bumi.Gerhana
bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh
bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada
satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapatmencapai bulan
karena terhalangi oleh bumi. Jenis-jenis gerhana bulan: Gerhana Bulan Total,
Gerhana Bulan Sebagian, dan Gerhana Bulan Penumbra

17
Pasang laut adalah naik atau turunnya posisi permukaan perairan atau
samudera yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi
bulandan matahari. Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan.
Pasang dan Surut air laut ekstrim terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama
(Pasang purnama), sebaliknya Pasang terendah dan Suruttertinggi terjadi pada saat
saat bulan seperempat dan ¾ revolusi bualan terhadap bumi (Pasang Perbani).
Atmosfer  berasal dari kata amos berarti uap dan sphira
berarti bola bumi. Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi.
Lapisan atmosfer merupakan campuran dari berbagai unsure.pembagian
lapisan atmosfer juga dapat dilakukan dengan mempelajari sifat keteraturan
perubahan sifat fisik (tekanan dan temperatur). Atmosfer memiliki 5 lapisan yaitu
troposfer, stratosfer, mesosfer, thermosfer, dan ekosfer.
DAFTAR PUSTAKA

https://sains.kompas.com/read/2013/11/03/1924249/Gerhana.Matahari.Hibrid.Bag
aimana.Bisa.Terjadi..
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerhana_matahari
https://www.gurugeografi.id/2017/02/perhitungan-kalender-hijriah-atau.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerhana_bulan
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/11/183000669/gerhana-bulan--
pengertian-proses-dan-penampakannya-di-indonesia?page=all.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasang_laut
https://kartikaafriyanti.blogspot.com/2015/05/mengenai-atmosfer.html
https://aleniaside.wordpress.com/2014/12/11/atmosfer-dan-awal-terbentuknya/

18

Anda mungkin juga menyukai