Anda di halaman 1dari 19

KONSEP KEBUMIAN DAN BENDA LANGIT

YANG ADA DI ANGKASA

Dosen Pengampu:

Diva Apri Mulya, M.Pd

Disusun Oleh:

Nama : Annisa Salsahena

Nim : 23042811011

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MERANGIN

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran tentang benda-benda langit, seperti bumi, bulan matahari dan semua
tentang antariksa di sekolah dasar sangat penting. Karena itu merupakan benda-benda yang kita
jumpai di sepanjang hari. Matahari pada siang hari, bulan dan bintang pada malam hari.
Sehingga itu sangat penting bagi peserta didik di sekolah dasar yang mana masih dalam tahap
pengenalan saja. Hal ini dikarenakan peserta didik di sekolah dasar masih memiliki pemikiran
kongkrit mereka serba ingin tahu tentang hal-hal dengan jelas dan secara nyata. Untuk itu kami
bekerja kelompok menyusun makalah ini untuk membahas inti dari permasalahan tersebut diatas.
Hasil dari pembahasan kerja klompok kami tuangkan dalam bentuk makalah ini dan semoga
dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca yang budiman.

Akhirnya semoga pembahasan yang kami susun dalam makalah ini dapat dijadikan bekal
oleh kita sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar khususnya sebagai bekal kelak.
Kami mohon maaf apabila terdapat kekeliruan dan kesalahan dalam pembahasan kami. Harapan
dan niat baik kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua, mari kita budayakan
belajar seumur hidup.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Jelaskan Tentang Bumi


2. Jelaskan Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari
3. Jelaskan Tentang Sistem Tata Surya

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisannya adalah untuk mengetahui
1. Pengertian Bumi
2.SistemBumi,BulandanMatahari
3. Sistem Tata Surya
BAB II

PEMBAHASAAN

A. BENDA-BENDA LANGIT

1. Bumi

Bumi adalah planet ketiga dari matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar
kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau planet
biru.

Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di
permukaannya pada miliar tahun pertama. Biosfer bumi kemudian secara perlahan mengubah
atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan
organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet bumi menghalangi
radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak
dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit bumi memungkinkan kehidupan
untuk bisa terus bertahan.

Litosfer bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik, yang
mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70%
permukaan bumi ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki
banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan hidrosfer.
Kutub bumi sebagian besarnya tertutup es, es padat di lapisan es Antartika dan es laut di paket es
kutub. Interior Bumi masih tetap aktif, dengan inti dalam terdiri dari besi padat, sedangkan inti
luar berupa fluida yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di
bagian mantel.
a. Karakteristik Bumi

1) Mempunyai diameter 12.576 km,

2) Massa 5, 77 x 1027 gram,

3) Kecepatan rata-rata 5.500 kg/m3,


4) Gravitasi kira-kira 9,8 m/s2,

5) Permukaan bumi kira-kira 5,1 x 108 km2 dua pertiga diantaranya merupakan lautan dan
sepertiga sisanya adalah daratan.

6) Bumi diselubungi atmosfer yang semakin ke atas semakin renggang. Komposisi udara kering
pada lapisan atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi terdiri dari gas-gas hidrogen (78%)
oksigen (21%), dan sisanya adlah gas-gas argon, hidrogen, karbon dioksida, neon, krypton,
helium, xenon, dan sebagainya.

7) Bumi memiliki sifat kemagnetan dengan kutbu-kutubnya terletak di Pulau Bathurst (sebagai
utara Kanada) dan pantai Adelie (Antartika).

2. Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama
matahari dan bulan. Ketika mengelilingi matahari dalam satu orbit, bumi berputar pada
sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris.
Perputaran bumi pada sumbunya miring 23,4° dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan
perbedaan musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari matahari).
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit bumi sekitar 4,53 miliar
tahun yang lalu. Interaksi gravitasi antara bulan dengan bumi merangsang terjadinya pasang laut,
menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap memperlambat rotasi bumi.

a. Macam-macam Gerakan Bumi

1) Rotasi

Bumi berputar pada sumbunya, yang disebut rotasi. Rotasi merupakan suatu peraturan
benda pada sumbu yang tetap, sebagai contohnya perputaran bumi dan perputaran gasing pada
sumbu atau porosnya. Bagi bumi, rotasi ini terjadi pada sumbu/poros/garis
utara-selatan (gerak tegak dan sedikit miring ke kanan). Jadi garis utara-selatan pada bumi tidak
berimpit dengan sumbu rotasi bumi. Sama seperti yang kita lihat pada “globe bola dunia” yang
digunakan pada perjalanan ilmu bumi atau juga ilmu geografi.
Kecepatan putaran ini diukur oleh banyaknya putaran/banyaknya waktu. Sebagai contoh saja,
bumi berputar 1 putaran per 24 jam. Untuk sebuah rotasi mesin yang memiliki putaran lebih
cepat dari rotasi bumi, kita memakai rotasi per menit (rpm). Hasil dari gerak rotasi ini, maka
benda tersebut akan mengalami sebuah gaya yaitu gaya sentrifugal. Hal ini akan terlihat pada
saat kita menaiki sebuah mobil yang melewati sebuah tikungan yang melingkar. Pada saat mobil
bergerak melingkar dengan kecepatan yang agak tinggi, maka penumpang pada mobil akan
merasa seperti terlempar ke samping dari dalam mobil itu ke luar dari sisi lingkaran sebagai
akibat gaya senitrifugal.

Latar belakang munculnya gagasan mengenai gaya sentrifugal. Bumi berotasi pada
sumbunya dari barat ke timur dengan periode 23 jam 56 menit 4 sekon. Lingkaran imajiner pada
bola bumi yang membelah bumimenjadi dua bagian sama, yaitu belahan bumi utara dan belahan
bumi selatan disebut ekuator atau katulistiwa bumi. Salah satu bukti bahwa bumi berotasi adalah
pembelokan arah aliran angin pada permukaan bumi. Aliran angin dibelahan bumi utara selalu
membelok ke kanan dan aliran angin dibelahan bumi selatan selalu membelok ke kiri.

2) Revolusi

Bumi mengelilingi matahari dengan lintasan elips, yang disebut revolusi. Lintasan bumi
yang mengelilingi matahari disebut ekliptika. Bumi selain berputar pada porosnya, juga berputar
mengelilingi matahari yang juga disebut revolusi bumi. Jika bumi berputar mengelilingi matahari
diperlukan waktu untuk melakukan satu kali revolusi yang disebut kala revolusi. Pengertian dari
kala

Revolusi bumi 365 ¼ hari atau disebut dengan 1 tahun masehi. Daerah yang dilewati
bumi ketika melakukan revolusi disebut bidang ekliptika. Sama dengan rotasi bumi, revolusi
bumi juga tidak dapat kita rasakan namun hanya dapat dirasakan akibatnya.

3) Gravitasi

Gaya tarik gravitasi matahari tehadap gembungan ekuator bumi mengakibatkan


perubahan arah sumbu bumi selama berotasi di sekitar garis yang dibuat tegak lurus bidang
ekliptika. Gerak bumi semacam ini mirip gerak gasing yang disebut presesi.

4) Gerak Nutasi
Karena bidang edar bulan tidak berimpit dengan ekliptika dan perubahan perlahan arah lintasan
bulan, maka sumbu bumi mengalami gerak periodik yang tumpang tindih dengan gerak presesi,
sehingga bulan bergerak sedikit mengangguk-angguk yang disebut nutasi.
b. Akibat dari rotasi bumi antara lain:
1) Gerak semu harian benda-benda langit yang tampak terbit di timur dan tenggelam di barat,
2) Bumi perat pada kedua kutubnya dan mengembung pada ekuatornya,
3) Pergantian siang dan malam, dan
4) Pembagian daerah waktu.
c.Akibat dari RevolusiBumi
1) Terjadinya pergantian musim. Pergantian musim, selain dari akibat gerak semu tahunan
matahari dan perbedaan dari lamanya saing dan malam.Terlihatnya rasi bintang yang berbeda-
beda Bumi yang terus berevolusi mengakibatkan seorang pengamat bumi melihat bintang dari
arah yang berbeda. Sebab rasi bintang merupakan sekumpulan bintang-bintang yang
memberntuk pola-pola dilangit.

2) Terjadinya gerak semu tahunan matahari Posisi matahari tidak selalu telihat pada daerah
khatulistiwa, namun kadangkal berada pada daerah utara khatulistiwa dan daerah selatan
khatulistiwa.
3) Terjadinya perbedaan lamanya waktu siang dan malam

Saat berevolusi sumbu bumi miring 23.5⁰ atau sudut inklinasi. Terkadang bagian utara
bumi lebih condong atau miring yang seolah-olah matahari pada posisi utara khatulistiwa bumi.
d. Satelit Bumi

Bulan adalah satelit alami bumi satu-satunya. Bulan juga merupakan satelit alami terbesar
di Tata Surya menurut ukuran planet yang diorbitnya, dengan diameter 27%, kepadatan 60%,
dan massa 1⁄81 (1.23%) dari bumi. Di antara satelit alami lainnya, Bulan adalah satelit terpadat
kedua setelah Io, satelit Yupiter.

Bulan berada pada rotasi sinkron dengan Bumi, yang selalu memperlihatkan sisi yang
sama pada Bumi, dengan sisi dekat ditandai oleh mare vulkanik gelap yang terdapat di antara
dataran tinggi kerak yang terang dan kawah tubrukan yang menonjol. Bulan adalah benda langit
yang paling terang setelah matahari. Meskipun Bulan tampak sangat putih dan terang,
permukaan bulan sebenarnya gelap, dengan tingkat kecerahan yang sedikit lebih tinggi dari aspal
cair.

Sejak zaman kuno, posisinya yang menonjol di langit dan fasenya yang teratur telah
memengaruhi banyak budaya, termasuk bahasa, penanggalan, seni, dan mitologi. Pengaruh
gravitasi bulan menyebabkan terjadinya pasang surut di lautan dan pemanjangan waktu pada hari
di bumi.

Jarak orbit bulan dari bumi saat ini adalah sekitar tiga puluh kali dari diameter bumi,
yang menyebabkan ukuran bulan yang muncul di langit hampir sama besar dengan ukuran
matahari, sehingga memungkinkan bulan untuk menutupi matahari dan
mengakibatkan terjadinya gerhana matahari total. Jarak linear Bulan dari bumi saat ini
meningkat dengan laju 3.82±0.07 cm per tahun, meskipun laju ini tidak konstan.

Bulan diperkirakan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, tak lama setelah
pembentukan bumi. Meskipun terdapat sejumlah hipotesis mengenai asal usul bulan, hipotesis
yang paling diterima saat ini menjelaskan bahwa bulan terbentuk dari serpihan-serpihan yang
terlepas setelah sebuah benda langit seukuran mars bertubrukan dengan bumi.

Bulan adalah satu-satunya benda langit selain Bumi yang telah didarati oleh manusia.
Program Luna Uni Soviet adalah wahana pertama yang mencapai Bulan dengan pesawat ruang
angkasa nirawak pada tahun 1959, program Apollo NASA Amerika Serikat merupakan misi luar
angkasa berawak satu-satunya yang telah mencapai bulan hingga saat ini, dimulai dengan
peluncuran misi berawak Apollo 8 yang mengorbit bulan pada tahun 1968, dan diikuti oleh enam
misi pendaratan berawak antara tahun 1969 dan 1972, yang pertama adalah Apollo 11. Misi ini
kembali ke bumi dengan membawa 380 kg batuan Bulan, yang digunakan untuk
mengembangkan pemahaman geologi mengenai asal usul, pembentukan struktur dalam, dan
sejarah geologi Bulan.

Setelah misi Apollo 17 pada 1972, Bulan hanya disinggahi oleh pesawat ruang angkasa
nirawak. Misi-misi tersebut pada umumnya merupakan misi orbit; sejak tahun 2004, Jepang,
Tiongkok, India, Amerika Serikat, dan Badan Luar Angkasa Eropa telah meluncurkan wahana
pengorbit Bulan, yang turut bersumbangsih terhadap penemuan es air di kawah kutub Bulan.
Pasca Apollo, dua negara juga telah mengirimkan misi rover ke Bulan, yakni misi Lunokhod
Soviet terakhir pada tahun 1973, dan misi berkelanjutan Chang’e 3 RRC, yang meluncurkan
rover Yutu pada tanggal 14 Desember 2013.

Misi berawak ke Bulan pada masa depan telah direncakan oleh berbagai negara, baik
yang didanai oleh pemerintah atau swasta. Di bawah Perjanjian Luar Angkasa, Bulan tetap bebas
dijelajahi oleh semua negara untuk tujuan damai.

1) Gerakan Bulan

Bulan merupakan anggota tata surya yang merupakan satelit bumi. Bulan tidak memiliki
cahaya sendiri cahaya bulan yang memancar di malam hari adalah sinar matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bulan. Sebagai satelit bumi, bulan melakukan tiga gerakan
sekaligus, yaitu berevolusi terhadap Bumi, berotasi dan bersama-sama bumi mengelilingi
matahari.

Pada saat berputar mengelilingi matahari, bumi diiringi oleh bulan. Permukaan bulan
memantulkan cahaya matahari. Cahaya matahari yang dipantulkan oleh bulan sebenarnya tidak
terlalu banyak. Akan tetapi, karena cahaya matahari demikian terang, cahaya pantulan yang
sedikit itu mampu membuat bulan kelihatan seperti bola berpijar.

Jarak bulan dengan bumi sekitar 284.000 kilometer. Bulan selalu mengelilingi bumi
sebagaimana bulan mengelilingi matahari. Karenanya bulan disebut satelit bumi. Bulan selalu
beredar pada orbit yang tetap akibat adanya gaya gravitasi bumi yang kuat terhadapnya. Bulan
juga berotasi. Kala rotasi bulan sama dengan kala revolusinya, yaitu 29 ½ hari. Karena kala
rotasi bulan sama dengan revolusinya, permukaan bulan yang menghadap bumi selalu sama.

Fase bulan. Bulan mengitari bumi dalam waktu 29 ½ hari (1 bulan). Selama bulan
bergerak, terjadi perubahan sudut antara posisi matahari, bulan, dan bumi. Perubahan itu
menyebabkan perubahan bentuk bulan yang tampak dari bumi. Perubahan bentuk bulan ini
disebut fase bulan. Fase-fase bulan adalah sebagai berikut:

A) Bulan baru atau bulan mati


Pada saat terjadi bulan baru, posisi bulan berada di antara matahari dan bumi, sehingga
permukaan bulan yang gelap(tidak terkena sinar matahari) mengahadap ke bumi. Oleh karena itu
bulan tidak terlihat dari bumi.

B) Kuartir pertama

Dari posisi bulan muda atau bulan mati, bulan beredar ke arah posisi kuartir pertama
begitu meninggalkan posisi bulan muda, bulan sudah terlihat seperti bentuk sabit. Bulan sabit
terus makin besar sampai membentuk setengah lingkaran. Pada saat ini bulan berada di kuatir
pertama.

C) Kuartir kedua atau bulan purnama

Pada posisi ini, bumi berada di antara bulan dan matahari. Seluruh permukaan bulan yang
terang (terkena sinar matahari) menghadap ke bumi. Oleh karena itu, bulan terlihat lingkaran
penuh dari bumi disebut bulan purnama.

D) Kuartir ketiga

Dari posisi bulan purnama, bulan beredar ke arah kuartir ketiga begitu meninggalkan
posisi bulan purnama, bulan sudah mulai mengecil menjadi bulan sabit penampakan bulan terus
mengecil sampai terlihat sampai posisi pada kuarti pertama dari kuartir ketiga beredar kembali
ke bulan baru atau bulan mati.

Revolusi bulan dan rotasi bulan mengakibatkan terjadinya pasang naik dan pasang surut
air laut. Ketika pasang naik, permukaan air laut akan naik. Sebaliknya jika pasang surut,
permukaan air laut akan turun. Pada saat bulan berevolusi terhadap bumi, air laut di bagian bumi
yang menghadap bulan akan tertarik gravitasi bulan sehingga terjadi pasang naik. Sebaliknya, air
laut di bagian bumi yang tidak menghadap bulan akan pasang surut.

Kalender Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan terhadap Bumi. Sekali
berevolusi terhadap bumi, bulan membutuhkan waktu selama 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik.
Kala revolusi bulan terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh umat Islam untuk menentukan tahun
Hijriah atau Komariah. Jumlah hari pada setiap bulan di kalender Hijriah berselang-seling 30 dan
29 hari.

Dengan demikian, satu bulan dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka
pada tahun Hijriah pun ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355 hari. Dalam 30 tahun,
terdapat 11 tahun kabisat. Satu tahun Hijriah lamanya 354 hari. Sedangkan satu tahun Masehi
lamanya 365 hari. Oleh karena itu, tahun Hijriah lebih cepat 11 hari daripada tahun Masehi. Hal
ini menyebabkan hari-hari besar bagi umat Islam selalu berubah-ubah lebih cepat 11 hari dari
pada tahun sebelumnya pada kalender Masehi.

E. Gerhana

1) Gerhana Bulan

Gerhana bulan terjadi apabila posisi bumi berada di antara bulan dan matahari. Gerhana
bulan terjadi apabila bulan masuk ke dalam bayangan bumi inti (umbra) sehingga bulan tidak
menerima cahaya matahari. Dari bumi kenampakan bulan mula-mula seluruhnya terang,
kemudian pelan-pelan agak gelap, gelap semua. Pelan-pelan tampak kembali sampai kelihatan
seluruhnya.

2) Gerhana Matahari

Gerhana matahari terjadi apabila posisi bulan berada di antara bumi dan matahari
sehingga sebagian bumi tidak mendapatkan cahaya matahari. Perhatikan gambar di bawah ini.
Bumi yang terkena umbra mengalami gerhana matahari total, sedangkan yang terkena penumbra
mengalami gerhana matahari sebagian

3. Sistem Tata Surya

Tata surya terdiri atas matahari, planet-planet dan setelitnya, meteroid, komet, dan debu
antar-planet. Planet-planet itu adalah merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus,
neptunus, dan pluto.

a. Matahari
Matahari atau Surya adalah bintang di pusat tata surya. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri
dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya sekitar 1.392.684 km, kira-kira 109
kali diameter bumi, dan massanya (sekitar 2×1030 kilogram, 330.000 kali massa Bumi)
mewakili kurang lebih 99,86 % massa total tata surya.

Secara kimiawi, sekira tiga perempat massa matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan
sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi)
terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, besi, dan lain-lain.

Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu
wilayah di dalam sebuah awan molekul besar. Sebagian besar materi berkumpul di tengah,
sementara sisanya memimpih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi Tata Surya. Massa
pusatnya semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi termonuklir di intinya. Diduga
bahwa hampir semua bintang lain terbentuk dengan proses serupa. Klasifikasi bintang Matahari,
berdasarkan kelas spektrumnya, adalah bintang deret utama G (G2V) dan sering digolongkan
sebagai katai kuning karena radiasi tampaknya lebih intens dalam porsi spektrum kuning-merah.

Meski warnanya putih, dari permukaan Bumi Matahari tampak kuning dikarenakan
pembauran cahaya biru di atmosfer. Menurut label kelas spektrum,G2 menandakan suhu
permukaannya sekitar 5778 K (5505 °C) dan V menandakan bahwa Matahari, layaknya bintang-
bintang lain, merupakan bintang deret utama, sehingga energinya diciptakan oleh fusi nuklir
nukleus hidrogen ke dalam helium. Di intinya, Matahari memfusi 620 juta ton metrik hidrogen
setiap detik.

Dulu, Matahari dipandang para astronom sebagai bintang kecil dan tidak penting.
Sekarang, Matahari dianggap lebih terang daripada sekitar 85% bintang di galaksi Bima Sakti
yang didominasi katai merah. Magnitudo absolut Matahari adalah +4,83. Akan tetapi, sebagai
bintang yang paling dekat dengan Bumi, Matahari adalah benda tercerah di langit dengan
magnitudo tampak −26,74.[19][20] Korona Matahari yang panas terus meluas di luar angkasa
dan menciptakan angin Matahari, yaitu arus partikel bermuatan yang bergerak hingga heliopause
sekitar 100 AU. Gelembung di medium antarbintang yang terbentuk oleh angin Matahari,
heliosfer, adalah struktur bersambung terbesar di Tata Surya.
Matahari saat ini bergerak melalui Awan Antarbintang Lokal (dekat Awan G) di zona
Gelembung Lokal, tepatnya di dalam lingkaran terdalam Lengan Orion di galaksi Bima Sakti.
Dari 50 sistem bintang terdekat dalam jarak 17 tahun cahaya dari Bumi (bintang terdekat adalah
katai merah bernama Proxima Centauri sekitar 4,2 tahun cahaya), Matahari memiliki massa
terbesar keempat. Matahari mengorbit pusat Bima Sakti pada jarak kurang lebih 24.000–26.000
tahun cahaya dari pusat galaksi. Jika dilihat dari kutub utara galaksi, Matahari merampungkan
satu orbit searah jarum jam dalam kurun sekitar 225–250 juta tahun. Karena Bima Sakti bergerak
relatif terhadap radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis (CMB) ke arah konstelasi Hydra
dengan kecepatan 550 km/detik, kecepatan Matahari relatif terhadap CMB sekitar 370 km/detik
ke arah Crater atau Leo.

Jarak rata-rata matahari dari bumi sekitar 149.6 juta kilometer (1 AU), meski jaraknya
bervariasi seiring pergerakan Bumi menjauhi perihelion pada bulan Januari hingga aphelion pada
bulan Juli. Pada jarak rata-rata ini, cahaya bergerak dari Matahari ke Bumi selama 8 menit 19
detik. Energi sinar Matahari ini membantu perkembangan nyaris semua bentuk kehidupan di
Bumi melalui fotosintesis dan mengubah iklim dan cuaca Bumi. Dampak luar biasa Matahari
terhadap Bumi sudah diamati sejak zaman prasejarah. Matahari juga
dianggap oleh sejumlah peradaban sebagai dewa. Pemahaman ilmiah yang akurat mengenai
Matahari berkembang perlahan. Pada abad ke-19, beberapa ilmuwan ternama mulai sedikit tahu
tentang komposisi fisik dan sumber tenaga Matahari. Pemahaman ini masih terus berkembang
sampai sekarang. Ada sejumlah anomali perilaku Matahari yang belum dapat dijelaskan secara
ilmiah.

Bagian matahari yang bisa diamati secara langsung adalah bagian luarnya yang disebut
atmosfer matahari terdiri atas tiga lapisan yaitu: fotosfer, kromosfer, korona. Permukaan
matahari yang tampak cemerlang dari bumi adalah fotosfer. Pengamatan teliti menunjukkan
bahwa fotosfer terdiri atas butiran-butiran cahaya cemerlang yang disebut granule. Tebal lapisan
ini kira-kira 260 km dengan temperatur fotosfer bervariasi dari sekitar 4500 K pada permukaan
luar, dan kira-kira 6800 K. Pada fotosfer terdapat bagian-bagian yang realtif dingin dan tampak
sebagai bintik-bintik gelap yang disebut noda-matahari.

Lapisan yang menyelubungi fotosfer disebut kromosfer, yang teramati secara baik ketika
terjadi gerhana matahari. Tebal lapisan ini kira-kira 2000-3000 km, dengan temperatur bervariasi
dari 4500 K pada lapisan fotosfer sampai 100.000 K pada lapisan kromosfer bagian luar.
Lapisan paling luar atmosfer matahari disebut korona, yang teramati secara jelas pada waktu
gerhana matahari total. Lapisan ini membentang sampai jutaan kilometer dan temperaturnya bisa
mencapai 2000.000 K. Dalam lapisan korona terdapat gejala yang disebut prominens, yaitu
aliran gas panas berupa nyala-nyala api yang besar berasal dari tepi matahari sampai menembus
korona.

b. Bintang

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan
bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi
memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang
yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa
yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).

Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah Semua benda masif (bermassa antara
0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi
melalui reaksi fusi nuklir. Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang sudah
tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan
Bumi adalah Matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri
dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.

c. Planet

Planet-planet yang mempunyai lintasan lebih kecil daripada lintasan bumi


diklasifikasikan sebagai-sebagai interior. Planet-planet yang mempunyai lintasan lebih besar
daripada lintasan bumi dikelompokkan sebagai planet-planet superior. Metode mengelompokkan
yang lain dilakukan dengan mengelompokkan merkurius, venus, mars, bumi, maars sebagia
planet-planet dalam atau planet-planet terestrial (kebumian) karena mereka mirip bumi, jupiter,
saaturnus, uranus, neptunus dikelompokkan sebagai planet-planet jovian karena mereka mirip
jupiter.

1) Merkurius
Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan matahari dan tidak memiliki
satelit. Merkurius ini dapat terlihat di atas horison barat tepat setelah matahari terbenam atau di
atas horison timur tepat sebelum matahri terbit. Merkurius mengelilingi matahari dengan priode
revolusi 88 hari dan berputar pada porosnya dengan periode rotasi 59 hari.

Merkurius bervariasi dan adanya medan magnetic lemah di sekitar planet ini. Pada siang
hari temperature pernukaannya bisa
mencapai 700 K, tepat setelah matahari terbenam turun menjadi 150 K dan pada tengah malam
turun lagi menjadi 100 K.

2) Venus

Venus merupakan planet terestrial tanpa satelit, yang tampak pada waktu senja atau fajar,
sehingga venus sering disebut sebagai “bintang pagi” atau bintang “bintang sore”/ periode
revolusi Venus adalah 225 hari dan periode rotasinya adalah 243 hari.

3) Bumi

Bumi merupakan planet ketiga dalam tata surya. Bumi merupakan tempat kita hidup
menghirup udaranya, minum airnya, mengolah tanahnya dan memanfatkan kekayaan alamnya.

4) Mars

Mars adalah planet yang tampak kemerah-merahan jika dilihat dari bumi. Mars
mengelilingi bumi dengan periode revollusi 687 hari. Planet ini berputar pada sumbunya dengan
priode 24 jam 37,4 menit. Mars memiliki dua satelit yaitu: phobos dan deimos.

5) Jupiter

Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya, dengan masa kira-kira 318 kali bumi
dan kerapatan rata-rata kira-kira 1.330 kg/m3. Percepataan gravitasi pada permukaan jupiter
kira-kira 2,35 kali percepatan gravitasi bumi.

6) Saturnus

Saturnus mempunyai massa 95 kali massa bumi, tetapi kerapatannya kira-kira hanya
700kg/m3. Percepatan gravitasi di permukaan saturnus kira-kira hanya 0,07 kali percepatan
gravitasi bumi. Sebagian besar penyusunnya adalah hidrogen dan helium, bagian pusatnya
diduga terbentuk padat. Komposisi atmosfernya mirip komposisi atmosfer jupiter dengan
temperatur kira-kira -180°C

7) Uranus

Uranus ditemukan oleh William Herschel pada tanggal 13 maret 1781. Uranus
mempunyai massa kira-kira 14,5 massa bumi, kaerapatan rata-ratanya kira-kira 1.300 kg/m3.
Percepatan gravitasi Uranus kira-kira sama dengan percepatan gravitasi bumi. Komposisi kimia
planet ini mirip dengan komposisi Jupiter dan saturnus dengan temperature kira-kira -214oC.

Uranus mengelilinhi matahari dengan periode revolusi 84 tahun dan periode rotasi 10-25
jam. Saat ini ditemukan bahwa uranus juga memiliki 9 cinci yang mengelilingi bidang
ekuatornya dan 5 satelit. Mana satelit penemu dan tahun penemunya adalah Miranda ( Kuiper,
1948 ), Ariel ( Lassel, 1851 ), Titani ( Herschel, 1787) dan Oberon ( Herschel, 1787 ).

8) Neptunus

Neptunus ditemukan berdasarkan perhitungan matematis yang dilakukan oleh Leveire


(Perancis) dan Adams (Inggris). Massa Neptunus kira-kira 17,2 kali massa bumi, kerapatan rata-
ratanya kira-kira 1.500 kg/m3. Bagian dalam neptunus diduga mirip dengan uranus,
kemungkinan terdapat teras batuan yang dikelilingi oleh lapisan hydrogen dan helium cair.
Atmosfernya mengandung hydrogen dan metana dengan temperature kira-kira -217oC.
Neptunus mengelilingi matahari dengan periode revolusi 165 tahun dan ini kira-kira 18 jam.
Neptunus memiliki dua buah satelit. Satelit pertama adalah Triton, yang ditemukan oleh Lassel
dalam tahun 1846. Satelit kedua adalah Nereid yang ditemukan oleh Kuiper dalam tahun 1949.

9) Pluto

Pluto ditemukan oleh Clyde Toumbaugh dalam tahun 1930. Massa planet ini kira-kira
hanya 0,002 kali massa bumi. Permukaan tertutup oleh metana beku, yang diselubungi atmosfer
tipis dari garis metana dengan temparatur kira-kira -217oC.
Pluto mengelilingi matahri dengan periode revolusi kira-kira 248,6 tahun dan periode
rotasinya kira-kira 6,4 hari. Pluto memiliki sebuah satelit, yaitu Charon. Satelit ini ditemukan
oleh J.W. Christy dalam tahun 1978.

d. Asteroid

Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya
kita.Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga planetoida), namun jauh
lebih kecil dari sebuah planet. Asteroid berada dalam sebuah sabuk antara Mars dan Yupiter
yang disebut sabuk asteroid.

e. Komet

Komet adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari
gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan
yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet.
f. Meteoroid

Meteoroid adalah batu-batu angkasa berukuran kecil-kecil yang melayang-layang bebas


di angkasa dan bergerak cepat. Lintasan meteoroid tidak beraturan dan tidak mengorbit kepada
Matahari.
g. Meteor

Meteor ialah meteoroid yang tertarik masuk ke dalam atmosfer Bumi karena pengaruh
gravitasi Bumi. Karena mereka mengalami gesekan yang hebat oleh atmosfer dan gerakannya
pun yang cepat dapat menuju permukaan Bumi, meteoroid terbakar di atmosfer. Meteoroid yang
terbakar inilah yang disebut meteor. Penduduk Bumi melihat meteor yang terbakar sebagai
bintangjatuh.
h. Meteorit

Meteorit adalah meteoroid yang masuk ke dalam atmosfer Bumi, mengalami gesekan di
atmosfer, dan jatuh ke permukaan tanah. Dari temuan-temuan meteorit inilah, para ahli
mengetahui bahwa meteoroid terdiri atas batuan, besi, dan nikel.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:


Bumi dan antariksa adalah pelajaran yang mencakup keseluruhan dari isi bumi an benda-benda
yang ada diluar angkasa. Pembelajaran di sekolah dasar harus menggunakan media atau alat
peraga yang tepat agar siswa disekolah dasar dapat dengan mudah memahaminya. Untuk itu
inovasi dari guru sangat perlu untuk menunjang kegiatan pembelajaran disekolah dasar.
Pembelajaran tentang sistem bumi, bulan dan matahari disekolah sangat penting terkait
pemahaman dan pengetahuan siswa tentang kedudukan bumi dan matahari.

Pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru disekolah dasar tentang pembelajaran
sistem bumi, bulan dan matahari dapat menggunakan media gambar, video, dan peragaan yang
dilakukan oleh siswa. Pengukuran hasil pembelajaran dapat dilakukan dengan cara yang inovatif
yaitu melalui permainan atau games. Siswa akan terbawa oleh arus permainan sehingga merasa
senang dalam menjawab soal dari guru sekaligus sebagai tingkat mengukur sejauh mana siswa
telah menyerap pembelajaran tersebut.
B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Asteroid, Komet, Meteroid, Meteor, dan Meteorit


http://mbahtomo.com/2014/03/pengertian-asteroid-komet-meteoroid-meteor-dan-meteorit/

Evolusi Sistem Bumi dan Bulan. http://kliksma.com/2014/12/evolusi-sistem-bumi-dan-bulan.htm

Anda mungkin juga menyukai