Anda di halaman 1dari 26

LEMBAR PENGESAHAN

Judul karya tulis:

“matahari, bumi, bulan dan system matahari-

bumi-bulan serta hubungannya dengan Al-kitab”

Disusun oleh:

AGUS ALI SUBA (21376GSD0530)

VIVI FEBRIANTI PUTRI (21376GSD0553)

pengesahan

Dosen pengampu

Hanisu S.pd, M.pd

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT, penulis dapat

memnyelesaikan buku ini sesuai rencana. Buku ini di

susun untuk memenuhi tugas mata kuliah pendalaman

materi IPA di SD. Penulis juga mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan dan saran atas peneyusunan buku ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

penyususnan buku ini, untuk itu penulis mengharapkan

saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga buku ini

dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun para

pembaca.

Buton, 22 april 2024

penulis

2
BAB 10

Matahari, Bumi, Bulan dan System Matahari-

Bumi-Bulan serta Hubungannya dengan Al-Kitab

A. Matahari, Bumi dan Bulan

Matahari, bumi

dan bulan termasuk

bagian dari alam

semesta dalam system

tata surya. Lantas apa

hubungan antara bumi, matahari, dan bulan yang

menarik untuk diketahui ?

Untuk mempelajari hubungan antara matahari,

bumi dan bulan, sebaiknya terlebih dahulu memahami

pengertian dari masing-masing keiga kategori tersebut.

3
1. Matahari

Matahari merupakan salah satu bagian dari

system tata surya. Matahari adalah benda langit yang

memiliki bentuk seperti bola api raksasa dengan suhu

yang sangat panas. Matahari memiliki massa dengan

berat 300.000 kali massa bumi. Matahari memiliki

diameter sebesar 1.400.000 km atau 110 kali ukuran

diameter bumi.

Teori heliosentris adalah teori yang menyatakan

bahwa Matahari merupakan pusat tata surya. Bumi

beserta planet-planet lainnya secara bersamaan beredar

mengelilingi Matahari pada orbit-orbit tertentu yang

berbentuk epicycle (bulat). Teori ini dikemukakan oleh

Nicolas Copernicus pada abad ke-14 M untuk

membantah teori Geosentris yang selama ini dianut oleh

4
gereja. Teori ini sebenarnya bukanlah murni pemikiran

Copernicus, melainkan pengembangan dari teori

heliosentris yang pernah dikemukakan oleh Aristarchus

dari Samos pada abad ke-4 SM namun tidak mendapat

dukungan pada masa itu.

2. Bumi

Bumi merupakan planet ketiga dalam system tata

surya yang berjarak sekitar 150.000 km dari matahari.

Di perkirakan usia bumi mencapai 4,5 miliyar tahun.

Bumi berjarak dengan rotasi yang jelas, demikian juga

waktu berputarnya. Dengan adanya Cahaya matahari,

kehidupan di bumi dapat berjalan dengan baik.

Menurut teori Big Bang, proses terbentuknya

bumi telah terjadi lama sekali. Teori ini mengatakan

bahwa bumi terbentuk dari sebuah ledakan besar.

5
Pembentukan bumi dalam teori ini disebut terjadi

selama puluhan milyar tahun. Pada mulanya, terdapat

gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya.

Putaran itu menimbulkan bagian-bagian kecil dan ringan

kabut terlempar keluar sehingga berkumpul menjadi

sebuah cakram raksasa. Bagian ringan yang terlempar

keluar saat ledakan besar, membentuk gumpalan-

gumpalan dingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-

gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk

planet bumi. Seirig waktu planet bumi terus mengalami

proses perkembangan secara bertahap hingga terbentuk

sampai sekarang ini.

Secara sederhana, planet bumi terbagi menjadi

dua bagian pokok yaitu bagian dalam bumi dan bagian

luar bumi.

6
a. bagian dalam bumi

1). Lapisan terluar disebut kerak bumi (litosfer). Kerak

bumi berupa batuan keras dan sangat tipis. Sebagian

besar kerak bumi tertutup air.

2). Lapisan tengah disebut mantel. Mantel bumi terdiri

dari batuan cair pijar (magma), dengan suhu lebih dari

2.000℃

3). Lapisan terdalam disebut inti bumi. Inti bumi

berbentuk bola. Bagian terdalam padat dan bagin lebih

luar lebih cair. Lapisan inti bumi bersuhu lebih dari

3.000℃

b. bagian luar bumi

Bumi yang bulat ternyata memiliki bentuk permukaan

tidak rata. Ada bagian muka bumi yang tinggi dan ada

bagian yang rendah. Ada bagian yang cekung dan ada

7
yang menonjol. Perbedaan tinggi rendahnya muka bumi

disebut relief. Relief muka bumi terdiri dari dua macam,

yaitu relief daratan dan relief dasar laut.

3. Bulan

Bulan adalah benda langit yang terdekat dengan

bumi sekaligus merupakan satelit bumi. Karena bulan

merupakan satelit maka, bulan tidak dapat

memancarkan cahaya sendiri melainkan memancarkan

cahaya matahari.

Bulan berbentuk mirip seperti planet. Permukaan

bulan berupa dataran kering dan tandus, banyak kawah,

dan juga terdapat pegunungan dan dataran tinggi .

Bulan tidak memiliki atmosfer, sehingga sering terjadi

perubahan suhu yang sangat drastis. Selain itu, bunyi

8
tidak dapat merambat, tidak ada siklus air, tidak

ditemukan makhluk hidup dan sangat gelap gulita.

Dalam astronomi juga dikenal dua jenis gerak Bulan

yakni gerak hakiki dan gerak semu :

a) Gerak Bulan Hakiki Gerak Bulan hakiki adalah

gerak yang sebenarnya dilakukan oleh ketika beredar di

angkasa luar. Gerak hakiki Bulan terdiri dari tiga macam

gerak, yakni rotasi, revolusi dan gerak Bulan bersama

dengan Bumi mengitari Matahari.

i. Rotasi Bulan. Bulan berputar pada porosnya

dengan periode sekitar 27 hari lebih 7 jam dengan arah

rotasi berlawanan dengan jarum jam. Lama rotasi Bulan

adalah sama dengan lama revolusinya. Hal tersebut

yang mengakibatkan permukaan Bulan yang

menghadap ke Bumi selalu sama.

9
ii. Revolusi Bulan. Bulan mengelilingi Bumi

memerlukan waktu sekitar 27 hari 7j 43m 12d , sama

dengan periode rotasinya. Sebagaimana rotasinya, arah

revolusi Bulan juga berlawanan dengan arah jarum jam.

Lama revolusi Bulan tersebut kemudian disebut dengan

1 periode sideris Bulan

iii. Gerak Bulan bersama Bumi mengelilingi Matahari.

Bulan bergerak mengitari Bumi, maka secara otomatis

Bulan juga bergerak mengitari Matahari bersama-sama

dengan Bumi. Hal tersebut yang menyebabkan lintasan

revolusi Bulan tidak berbentuk lingkaran sempurna

melainkan lingkaran berpilin di mana titik awal revolusi

Bulan tidak bertemu titik akhirnya. Satu lingkaran

berpilin ini ditempuh Bulan dalam waktu 29,5 hari.

Adapun waktu yang diperlukan Bulan untuk mencapai

10
titik awalnya yakni sekitar 365,5 hari atau setelah

melewati 12 kali lingkaran berpilin

b) Gerak Semu Bulan Gerak rotasi Bumi

mengakibatkan penampakan benda langit, termasuk

Bulan, ketika diamati dari Bumi bergerak secara semu

dari arah timur ke barat. Pada saat yang bersamaan

Bulan juga melakukan gerak revolusi. Akibatnya, setiap

harinya Bulan terlambat terbit dari bintang tertentu

sekitar 50 menit atau sekitar 13° busur. Terhadap

Matahari, setiap hari Bulan terlambat sekitar 12° busur

atau 0,5° setiap jamnya.

Hal tersebut kemudian menimbulkan penampakan

Bulan yang berubah-ubah setiap harinya, mulai dari

sebatas garis kecil melengkung hingga semakin

membesar membentuk bulatan sempurna kemudian

11
mengecil kembali. Peristiwa perubahan fase-fase

penampakan semu Bulan tersebut diakibatkan oleh

fungsi elongasi Bulan, yakni sudut yang dibentuk Bulan

dari Matahari ketika diamati dari Bumi. Bulan mencapai

fase purnama ketika sudut elongasinya sebesar 180°

dan fase bulan mati pada sudut 0°.

B. System Matahari-Bumi-Bulan serta Hubungannya

dengan Al-Kitab

1. Fenomena yang terkait

sistem

2. bumi-Bulan-matahari

Bumi selain berotasi

juga berevolusi. Akan tetapi sumbu rotasi bumi ternyata

tidak tegak lurus terhadap sumbu revousinya melainkan

12
bentuk sudut kemiringan 23,45℃. Lintasan bumi Ketika

berevolusi ini akan melalui sebuah bidang maya pada

bola langit yang disebut ekliptika. Perpotongan antara

bidang ekliptika dan bidang ekuator ini adalah dua titik

penting yang menunjukan informasi musim yaitu vernal

equinox yang terjadi pada 21 maret dan autumnal

equinox pada tanggal 23 september. Pertengahan antara

dua titik tadi adalah titik summer dan titik winter yang

terjadi tanggal 21 juni dan 22 desember. Ketika

matahari berada vernal equinox, bumi bagian utara akan

mengalami musim semi dan bumi bagian selatan akan

mengalami musim gugur. Ketika matahari berada pada

autumnal equinox, bumi bagian utara akan mengalami

musi gugur dan bumi bagian selatan akan mengalami

musim semi. Puncak musim panas (summer) di utara

13
terjadi pada tanggal 21 Juni dan puncak musim dingin

terjadi pada tanggal 22 Desember.

3. Hubungan matahari, bumi dan bulan berdasarkan

AL-Kitab

Dalam kehidupan terdapat teori-teori para ilmuan

yang menjelaskan tentang masalah matahari, bumi dan

bulan tetapi, hal itu juga dijelaskan dalam al-kitab.

Terdapat 4 al-kitab yang diturunkan oleh Tuhan yaitu

zabur (Nabi Daud AS), taurat (Nabi Musa AS), injil (Nabi

Isa AS), dan Al- Quran (Nabi Muhammad SAW).

Berikut pandangan dari Al-kitab mengenai hubungan

antara matahari, bumi dan bulan.

1). Pandangan kitab zabur

Dikutip dari buku pengantar ilmu tauhid oleh A.

Muzammil Alfan Nasrullah (2019: 45), kitab zabur di

14
turunkan kepada Nabi Daud As di Yerussalem sekitar

abad ke 10 sebelum masehi. Kitab ini menggunakan

Bahasa tulisan Nabi Daud sendiri yaitu bahasa qibty.

Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani, kitab zabur

sekarang terdapat dalam kitab perjanjian lama

(Mazmur) dan terdiri dari 150 pasal.

Beberapa pasal membahas tentang kejadian atau

peristiwa alam semesta yaitu sebagai berikut:

 Di langit ia mendirikan sebuah kemah untuk matahari.

(19:5)

 Ia terbit dari ujung langit, lalu beredar sampai ke ujung

lainnya, tak ada yang terlindung dari panasnya. (19:7)

 Engkau menegakkan bumi di atas dasarnya sehingga

tidak akan goyah untuk seterusnya dan selamanya.

(104:5)

15
 Engkau menetapkan semua batas bumi, engkau

membuat musim panas dan musim dingin. (74:17)

2). Pandangan kitab taurat

Kitab taurat adalah kitab suci yang diwahyukan atau

di turunkan kepada Nabi Musa As sebagai pedoman dan

petunjuk bagi bani Israil. Dalam islam, taurat termasuk

salah satu kitab Allah yang wajib diimani dan yang

termasuk dalam rukun iman, yakni beriman kepada

kitab-kitab Allah. Taurat di turunkan kepada Nabi Musa

di bukit sinai atau tursina (Mesir) pada abad ke 12

sebelum Masehi. Kemudian kitab taurat diturunkan

selama 40 hari. Taurat mengggunakan bahasa Ibrani.

Perlu diketahui bahwa dalam kitab taurat ada

bagian-bagian dari kitab taurat yang membahas

mengenai peristiwa alam semesta yaitu sebagai berikut:

16
 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi

belum berbentuk dan kosong. Kegelapan meliputi

pemukaan Samudra, dan ruh Allah melayang-layang di

atas permukaan air. (Taurat kejadian pasal 1 ayat 1-2)

 Berfirmanlah Allah, “Jadiah penerang-penerang di langit

untuk memisahkan siang dari malam. Hendaklah semua

itu menjadi tanda yang menentukan musim, hari serta

tahun. Dan hendaklah semua itu menjadi penerang di

langit untuk menerangi bumi .” Lalu, jadilah demikian.

(Taurat kejadian Pasal 1 ayat 14-15)

 Allah menjadikan dua penerang yang besar, yaitu

penerang yang lebih besar untuk menguasai siang dan

penerang yang lebih kecil untuk menguasai malam. Ia

pun membuat bintang-bintang. (Taurat kejadian pasal 1

ayat 16).

17
 Selama bumi masih ada, tak akan putus-putusnya

musim menabur dan musim menuai, dingin dan panas,

musim kemarau dan musim hujan, siang dan malam,

tidak akan berhenti. (Taurat kejadian pasal 8 ayat 22).

4. Pandangan Kitab Injil

Kitab Injil adalah kitab ketiga dari keempat kitab

dalam agama islam. Kitab injil diturunkepada Nabi Isa

As, pada abad pertama masehi. Kitab injil merupakan

kitab yang diturunkan untuk kaum Nasrani, yang

pertama kali diturunkan dengan bahasa Suryani yaitu

bahasa aram timur yang digunakan oleh mayoritas

pemeluk agama Kristen di Suryah dan Timur Tengah.

Dalam kitab injil tidak secara spesifik memahas

matahari, bumi dan bulan dalam konteks ilmiah modern

seperti yang kita kenal hari ini. Namun, ada beberapa

18
ayat yang dapat diinterpretasikan sebagai perumpamaan

atau metafora terkait fenomena tersebut. Berikut

beberapa ayatnya yaitu sebagai berikut :

 Pada matahari, bulan, dan Bintang-bintang akan terjadi

tanda-tanda. Di bumi, bangsa- bangsa akan ketakutan

dan bingung menghadapi deru laut serta ombak. (Injil

Lukas pasal 21 ayat 25)

 Segera setelah masa kesusahan itu, matahri akan

menjadi gelap, bulan tidak akan bercahaya, bintang-

bintang di langit akan berguguran, dan semua kuasa

langit akan diguncangkan. (Injil Matius pasal 24 ayat 29)

5. Pandangan Kitab Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci yang di turunkan oleh

Allah SWT., kepada Nabi Muhammad SAW lewat

perantara malaikat Jibril yang diturunkan secara

19
beransur-ansur. Al-Qur’an diturunkan dengan tujuan

sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia yang ada

dibumi dan juga menjadi penyempurna bagi kitab-kitab

yang lain.

Dalam al-qur’an tidak sedikit yang menjelaskan

masalah alam semesta seperti matahari, bumi, dan

bulan. Berikut surah-surah yang menjelaskan mengenai

hal tersebut yaitu sebagai berikut :

 Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu

dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan

air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan)

itu buah-buahan sebagai rezekimu. Karena itu,

janganlah kamu mengadakan tandingan-tandigan bagi

Allah, padahal kamu mengetahui. (Al-Baqarah:17)

20
 Sungguh, Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan

langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia

bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam

kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dia

ciptakan matahari, bulan dan Bintang-bintang tunduk

kepada perintahnya. Ingatlah segala penciptaan dan

urusan menjadi haknya. Maha suci Allah, Tuhan seluruh

Alam. (Q.S al-‘Araf:54)

 Dia lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan

bercahaya, dan Dia lah yang menetapkan tempat-

tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun,

dan perhitungan waktu. Allah tidak menciptakan yang

demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan

tanda-tanda kebesarannya kepada orang-orang yang

mengetahui. (Q.S Yunus:5)

21
 Dan Dia lah yang telah menciptakan malam dan siang,

matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis

edarnya. (Q.S Al-Anbiya:33)

 Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan. (Q.S

Ar-Rahman:5

 demi matahari dan sinarnya pada pagi hari. Demi bulan

apabila mengiringinya. Demi siang apabila

menampakkannya. Demi malam apabila menutupinya

(gelap gulita). Demi langit serta pembinaannya (yan

menakjubkan). Demi bumi serta penghamparannya.

(Q.S As-Syams;1-6)

 Dan tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah

memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan

siang ke dalam malam dan dia menundukan matahari

dan bulan, masing-masing beredar sampai kepada

22
waktu yang ditentukan. Sungguh, Allah Maha

mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al-

Luqman:29)

 Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa

langit keduanya dahulu menyatu kemudian kami

pisahkan antara keduanya dan kami jadikan segala

sesuatu yang hidup berasal dari air, maka mengapa

mereka tidak beriman. (Q.S Al-Anbiya:30)

23
Glosarium

Matahari, bumi, dan bulan secara keseluruhan di anggap

sebagai ciptaan Allah yang mengandung kebesaran-Nya.

Setiap kitab suci memberikan pandangan yang serupa

tentang pentingnya menghargai dan memahami peran

penting matahari, bumi, dan bulan dalam menciptakan dan

menjaga kehidupan di alam semesta.

1. Matahari : Dilihat sebagai sumber cahaya, panas,

dan kehidupan yang penting bagi eksistensi

kehidupan makhluk hidup. Matahari dipandang

sebagai lambang kebesaran Allah dan sebagai

perintahnya untuk mengatur waktu dan musim.

2. Bumi : Dianggap sebagai tempat tinggal manusia

dan makhluk hidup lainnya, serta sebagai

pemberian Allah yang perlu dijaga dan dihormati.

24
Bumi dipandang sebagai ciptaan Allah yang indah

dan penuh keajaiban.

3. Bulan : dipandang sebagai salah satu dari dua

benda langit yang diperintahkan Allah untuk

mengukur waktu dan musim yang penting bagi

kehidupan di bumi.

25
DAFTAR PUSTAKA

kata, l. (2019). bumi dan antariksa. jakarta: PT Gramedia.


diakses tanggal 18 april 2024

Nasrullah, A. m. (2019). pengantar ilmu tauhid. diakses


tanggal 19 april 2024

vianty. (2021). seri surya matahari. jakarta: PT bumi


aksara .diakses tanggal 19 april 2024

kitab zabur, taurat, injil dan Al-quran diakses tanggal 20

april 2024

26

Anda mungkin juga menyukai