Anda di halaman 1dari 11

NAMA : Rafly Asshiddiqie

NIM : C02219039
PRODI : MUAMALAH/D
SEMESTER : 3

RESUME TENTANG SISTEM BUMI BULAN MATAHARI

A. BUMI
Tanpa kita sadari, bumi yang kita tempati tidak pernah berhenti berputar.Bumi m
erupakan planet ketiga dari Matahari, setelah Merkurius dan Venus. Diameter Bumi s
ekitar 12.769 km. Adapun jarak rata-rata Bumi-Matahari sekitar 149.597.871 km. Jar
ak tersebut dalam astronomi disebut dengan Astronomical Unit (AU), di mana 1 AU
= 149.597.871 km.1 Dapatkah kamu merasakan gerakan bumi? Lalu, gerak apa saja y
ang dilakukan bumi? Kemudian, akibat apa yang dirasakan kita sebagai penghuni bu
mi karena gerakkannya tersebut? Mari ikuti penjelasan berikut ini!
1. Rotasi Bumi
Jika kamu perhatikan, pagi hari matahari terbit di sebelah timur dan sore hari terb
enam di sebelah barat, seolah-olah matahari beredar mengitari bumi. Sebenarnya buk
an matahari yang mengelilingi bumi, melainkan bumi berputar pada sumbunya dari a
rah barat ke arah timur. Perputaran bumi pada sumbunya disebut rotasi. Waktu yang
diperlukan untuk satu kali rotasi disebut kala rotasi. Kala rotasi untuk bumi ialah 24 j
am. Pada saat bagian bumi menghadap matahari, bumi dalam keadaan siang, sedangk
an bagian bumi yang tidak mendapat cahaya matahari berada dalam keadaan malam
hari. Jadi, terjadinya siang dan malam disebabkan oleh terjadinya rotasi bumi, juga k
arena bentuk bumi yang bulat.

1
http://neo.jpl.nasa.gov/glossary/au.html diakses pada hari Jumat, 20 November 2020 pukul
01.09 WIB.
Arah rotasi bumi adalah dari barat ke timur. Oleh karena itu, matahari selalu terbi
t di timur dan terbenam di barat, akibatnya orang di daerah Indonesia Timur lebih dul
u melihat matahari terbit daripada orang di daerah Indonesia Barat.
Rotasi bumi dapat di gambarkan seperti sebuah gasing yang sedang berputar. Bag
ian-bagian gasing tampak bergerak. Akan tetapi, mengapa kita tidak merasakan getar
an akibat rotasi bumi? Hal ini disebabkan perputaran bumi sangat lambat. Bumi hany
a bergerak kurang lebih 15° dalam waktu 1 jam. Selain itu, gaya tarik bumi terhadap
benda di permukaannya sangat kuat. Semua yang berada di permukaan bumi termasu
k manusia, tidak terpelanting.
Bumi berputar pada sumbunya seksli setiap 24 jam. Selama 24 jam itu, daerah- d
aerah yang mengalami siang dan malam berubah-ubah. Bumi dibagi menjadi 360° bu
jur. Selama 24 jam bumi berputar sejauh 360° bujur. Berarti bumi bergerak 15° dala
m waktu 1 jam (15°=360°/24). Jadi, untuk dua tempat yang bujurnya berbeda 15°, ad
a perbedaan waktu 1 jam. Dengan perhitungan tersebut, kita dapat menghitung perbe
daan waktu berdasarkan garis bujur.
Perbedaan waktu Indonesia Barat (WIB) dengan waktu Indonesia tengah
(WITA) adalah 1 jam dan perbedaan dengan waktu Indonesia timur (WIT) adalah 2 j
am. Garis bujur 0° terletak di kota greenwich, Inggris. Karena kota greenwich dilalui
oleh garis bujur 0°, maka waaktu greenwich di jadikan patokan waktu internasional y
ang di kenal dengan GMT(Greenwich Mean Time). Karena arah rotasi bumi adalah d
ari barat ke timur maka wilayah –wilayah di sebelah timur garis bujur 0o(Greenwich)
mengalami siang lebih dulu daripada wilayah-wilayah di sebelah barat garis0o. Artin
ya , jika london (inggris) pukul 01.00dini hari, maka di jakarta yang terletak di sebela
htimur london menunjukan pukul 07.00 pagi pada hari yang sama.
2. Revolusi Bumi
Jika perputaran bumi pada porosnya disebut rotasi, perputaran bumi
mengelilingi matahari disebut revolusi. Waktu yang diperlukan oleh bumi untuk
mengelilingi matahari satu putaran adalah 365 hari atau satu tahun. Kecepatannya
lebih dari 106.000 kolimeter per jam. Bumi mengelilingi matahari dalam orbit yang
berbentuk elips.

Pada saat bumi berevolusi, sumbu bumi miring ke arah yang sama. Besar kemirin
gannya adalah 23 ° jika di hitung dari garis khatulistiwa (ekuator). Revolusi bumi de
ngan kemiringannya itu menyebabkan hal-hal sebagai berikut :
1. Pergantian musim di belahan bumi utara dan selatan. Di daerah ini terdapat 4
musim, yaitu musim panas, musim dingin, musim semi dan musim gugur.
2. Perbedaan lamanya siang dan malam. Pada tanggal 21 Maret – 21 Juni, di bela
han bumi utara siang hari lebih panjang dari pada malam hari. Sebaliknya, di belahan
bumi selatan siang hari lebih pendek daripada malam hari.
3. Gerak semu tahunan matahari adalah matahari seolah-olah melakukan pergeser
an dari utara ke selatan dari khatulistiwa.
4. Tahun Masehi.
Kita telah mengetahui bahwa bumi beredar mengelilingi matahari selama 365 ha
ri (satu tahun) untuk sekali putaran. Hal ini berarti bahwa bumi memulai putarannya
yang baru setiap 365 hari. Berdasarkan putaran bumi ini, setiap 365 hari terjadi perg
antian tahun. Pergantian tahun yang dihitung berdasarkan revolusi bumi ini disebut ta
hun Masehi atau tahun Syamsiah. Orang yang pertama kali menetapkan kalender Mas
ehi adalah kaisar Romawi bernama Julius Caesar. Dia dibantu oleh seorang astronom
bernama Sosiyenes. Dalam kalender masehi, 1 tahun dibagi menjadi 12 bulan yang te
rdiri dari 30 dan 31 hari, kecuali bulan februari yang hanya 28 hari. Kalau dijumlahka
n harinya akan berjumlah 365 hari. Berarti setiap tahun ada tersisa hari. Sisa hari ak
an menjadi 1 hari setelah kurun waktu 4 tahun. Oleh karena itu, kaisar menambah kel
ebihan 1 hari tersebut di bulan februari setiap empat tahun sekali. Pada tahun-tahun te
rsebut, jumlah hari pada bulan Februari menjadi 29 hari dan setahun menjadi 366 hari.
Tahun yang jumlah harinya 366 disebut Tahun kabisat. Untuk mengetahui sebuah ta
hun merupakan kabisat, kalian dapat membaginya dengan bilangan 4. Apabila tahun t
ersebut habis dibagi empat, maka tahun tersebut merupakan tahun kabisat. Contoh ta
hun kabisat adalah 1996, 2000, 2004.
Namun kalender yang ditetapkan oleh Julius Caesar ini sebetulnya tidak terlalu te
pat. Sebab sesungguhnya lama revolusi bumi adalah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik.
Jadi, kalau dihitung berdasarkan kalender Julius Caesar terdapat selisih waktu 11 me
nit 14 detik dalam setahun. Jumlah selisih ini jika dikumpulkan 128 tahun akan menj
adi 1 hari. Selisih ini tentu saja besar. Oleh karena itu, Paus Gregorius XIII menetapk
an penambahan 1 hari di bulan Februari setiap 128 tahun sekali. Jadi tahun kabisat bu
kan hanya tahun yang habis dibagi empat, tetapi juga tahun abad yang habis dibagi 4
00. Misalnya, tahun 1600 dan 2000.

B. BULAN
Bulan merupakan satu-satunya satelit Bumi. Jarak rata-rata Bumi-Bulan adalah 3
85.000,56 km32. Titik perigee Bulan berjarak sekitar 363.300 km, sedangkan titik ap
ogee-nya mencapai sekitar405.500 km. Meski jarak Bulan-Bumi cukup dekat bahkan
masih dalam jangkauan gravitasi Bumi, Bulan tidak sepenuhnya tertarik gaya gravita
si Bumi, sebab Bulan memiliki gaya sentrifugal yang membuatnya tetap dapat bertah
an pada lintasannya.33Namun akibat gaya sentrifugal Bulan yang sedikit lebih besar
dibanding gaya gravitasi Bumi-Bulan, Bulan semakin menjauh sekitar 3,8 cm setiap t
ahunnya.
Sebagaimana gerak Matahari, di dalam astronomi juga dikenal dua jenis gerak Bulan
yakni gerak hakiki dan gerak semu.
a) Gerak Bulan Hakiki

Gerak Bulan hakiki adalah gerak yang sebenarnya dilakukan oleh ketika
beredar di angkasa luar. Gerak hakiki Bulan terdiri dari tiga macam gerak, yakni
rotasi, revolusi dan gerak Bulan bersama dengan Bumi mengitari Matahari.

i. Rotasi Bulan. Bulan berputar pada porosnya dengan periode sekitar 27 hari
lebih 7 jam dengan arah rotasi berlawanan dengan jarum jam. Lama rotasi
Bulan adalah sama dengan lama revolusinya. Hal tersebut yang
mengakibatkan permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi selalu sama.

ii. Revolusi Bulan. Bulan mengelilingi Bumi memerlukan waktu sekitar 27 hari
7j 43m 12d, sama dengan periode rotasinya. Sebagaimana rotasinya, arah
revolusi Bulan juga berlawanan dengan arah jarum jam. Lama revolusi Bulan
tersebut kemudian disebut dengan 1 periode sideris Bulan.

iii. Gerak Bulan bersama Bumi mengelilingi Matahari. Bulan bergerak mengitari
Bumi, maka secara otomatis Bulan juga bergerak mengitari Matahari
bersama-sama dengan Bumi. Hal tersebut yang menyebabkan lintasan
revolusi Bulan tidak berbentuk lingkaran sempurna melainkan lingkaran
berpilin di mana titik awal revolusi Bulan tidak bertemu titik akhirnya.Satu
lingkaran berpilin ini ditempuh Bulan dalam waktu 29,5 hari. Adapun waktu
yang diperlukan Bulan untuk mencapai titik awalnya yakni sekitar 365,5 hari
atau setelah melewati 12 kali lingkaran berpilin.

b) Gerak Semu Bulan

Gerak rotasi Bumi mengakibatkan penampakan benda langit, termasuk


Bulan, ketika diamati dari Bumi bergerak secara semu dari arah timur ke barat.
Pada saat yang bersamaan Bulan juga melakukan gerak revolusi. Akibatnya,
setiap harinya Bulan terlambat terbit dari bintang tertentu sekitar 50 menit atau
sekitar 13° busur. Terhadap Matahari, setiap hari Bulan terlambat sekitar 12°
busur atau 0,5° setiap jamnya

c)Fase Bulam

Fase bulan. Bulan mengitari bumi dalam waktu 29 ½ hari (1 bulan).


Selama bulan bergerak, terjadi perubahan sudut antara posisi matahari, bulan,
dan bumi. Perubahan itu menyebabkan perubahan bentuk bulan yang tampak dari
bumi. Perubahan bentuk bulan ini disebut fase bulan.
Fase-fase bulan adalah sebagai berikut:
a. Bulan baru atau bulan mati
Pada saat terjadi bulan baru, posisi bulan berada di antara matahari dan bumi,
sehingga permukaan bulan yang gelap(tidak terkena sinar matahari) mengahadap
ke bumi. Oleh karena itu bulan tidak terlihat dari bumi.
b. Kuartir pertama
Dari posisi bulan muda atau bulan mati, bulan beredar ke arah posisi kuartir
pertama begitu meninggalkan posisi bulan muda, bulan sudah terlihat seperti
bentuk sabit. Bulan sabit terus makin besar sampai membentuk setengah
lingkaran. Pada saat ini bulan berada di kuatir pertama.
c. Kuartir kedua atau bulan purnama
Pada posisi ini, bumi berada di antara bulan dan matahari. Seluruh
permukaan bulan yang terang (terkena sinar matahari) menghadap ke bumi. Oleh
karena itu, bulan terlihat lingkaran penuh dari bumi disebut bulan purnama.
d. Kuartir ketiga
Dari posisi bulan purnama, bulan beredar ke arah kuartir ketiga begitu
meninggalkan posisi bulan purnama, bulan sudah mulai mengecil menjadi bulan
sabit penampakan bulan terus mengecil sampai terlihat sampai posisi pada kuarti
pertama dari kuartir ketiga beredar kembali ke bulan baru atau bulan mati.

Revolusi bulan dan rotasi bulan mengakibatkan terjadinya pasang naik dan
pasang surut air laut. Ketika pasang naik, permukaan air laut akan naik.
Sebaliknya jika pasang surut, permukaan air laut akan turun. Pada saat bulan
berevolusi terhadap bumi, air laut di bagian bumi yang menghadap bulan akan
tertarik gravitasi bulan sehingga terjadi pasang naik. Sebaliknya, air laut di
bagian bumi yang tidak menghadap bulan akan pasang surut.
Kalender Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan terhadap Bumi.
Sekali berevolusi terhadap bumi, bulan membutuhkan waktu selama 29 hari 12
jam 44 menit 3 detik. Kala revolusi bulan terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh
umat Islam untuk menentukan tahun Hijriah atau Komariah. Jumlah hari pada
setiap bulan di kalender Hijriah berselang-seling 30 dan 29 hari. Dengan
demikian, satu bulan dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka
pada tahun Hijriah pun ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355 hari. Dalam
30 tahun, terdapat 11 tahun kabisat. Satu tahun Hijriah lamanya 354 hari.
Sedangkan satu tahun Masehi lamanya 365 hari. Oleh karena itu, tahun Hijriah
lebih cepat 11 hari daripada tahun Masehi. Hal ini menyebabkan hari-hari besar
bagi umat Islam selalu berubah-ubah lebih cepat 11 hari dari pada tahun
sebelumnya pada kalender Masehi.
C. MATAHARI
Menurut teori heliosentris, Matahari merupakan pusat peredaran benda-benda lan
git di dalam tata surya kita. Planet Bumi selain berputar pada porosnya, bersama deng
an Bulan bergerak mengitari Matahari melalui lintasan khayal berbentuk ellips, sebag
aimana yang dijelaskan dalam hukum Kepler. Sedangkan Bulan pada saat yang bersa
maan berputar pada porosnya sembari mengitari Bumi. Pergerakan-pergerakan terseb
ut ketika diamati dari Bumi terlihat sebagai pergerakan yang bersifat semu. Gerak se
mu inilah yang sejak lama telah banyak dimanfaatkan oleh manusia khususnya dalam
perhitungan waktu.

D. GERHANA
A. Gerhana bulan
Gerhana bulan terjadi apabila posisi bumi berada di antara bulan dan
matahari. Seperti gambar dibawah ini.
Gerhana bulan terjadi apabila bulan masuk ke dalam bayangan bumi inti
(umbra) sehingga bulan tidak menerima cahaya matahari. Dari bumi kenampakan
bulan mula-mula seluruhnya terang, kemudian pelan-pelan agak gelap, gelap semua.
Pelan-pelan tampak kembali sampai kelihatan seluruhnya.

B. Gerhana Matahari

Gerhana matahari terjadi apabila posisi bulan berada di antara bumi dan matahari
sehingga sebagian bumi tidak mendapatkan cahaya matahari. Seperti gambar
dibawah ini.
Bumi yang terkena umbra mengalami gerhana matahari total, sedangkan yang
terkena penumbra mengalami gerhana matahari sebagian

E. SISTEM KALENDER SYAMSIYAH DAN QAMARIYAH


Dalam surah Al Kahfi Allah tabaraka wa taala memberikan kita pelajaran menari
k tentang berapa lama para pemuda itu mati dan tinggal di gua. Di dalam surah Al Ka
hfi ayat 25 Allah berfirman: "Dan mereka tinggal di dalam gua mereka selama 300 ta
hun di tambah 9 tahun". Allah tabaraka wa taala tidak langsung menyebut 309 tahun.
Jika dibaca sekilas, tak ada yang istimewa kenapa ditulis 300 ditambah 9 tahun.

Dalam sistem penanggalan syamsiyah dan qamariyah ada selisih 11 hari setiap ta
hunnya. Jika 300 tahun dikalikan 11 hari akan ada sekitar 3.300 hari yang kurang lebi
h setara dengan 9 tahun. Al Quran mengajarkan kepada kita tentang perbedaan itu. 30
0 tahun menurut hitungan kalender syamsiyah dan 309 tahun dihitung kalender qama
riyah. Sungguh menarik.

Al quran menggunakan dua perhitungan sekaligus tanpa perbedaan. Dan digunak


an secara ber-iringan, maka mestinya kita menggunakan secara proporsional dan tida
k menjadikan dua sistem kalender syamsiyah dan qamariyah saling berhadapan, Buka
n pula mengharamkan tahunnya tapi perayaan dan gaya hidup hedon dan kebiasaan p
agan itu yang dilarang. Meski perayaan tahun Hijriah jika dilakukan dengan cara hed
on sebaiknya juga dihindari.

Kalender Masehi/syamsiyah merupakan kalender yang didasarkan pada peredara


n bumi mengelilingi matahari atau peredaran matahari semu. Lama revolusi bumi ada
lah 365,25 (lebih tepatnya 365,2425) hari. Sisa waktu yang ada dikumpulkan selama
4 tahun menjadi 1 hari dan ditambahkan dalam bulan Februari, sehingga menjadi 29
hari. Sehingga 1 tahun menjadi 366 hari dan dikenal sebagai tahun kabisat/tahun panj
ang (yaitu tahun yang habis dibagi 4), sedangkan tahun yang bukan kabisat dinamaka
n tahun basitah/tahun pendek yang jumlah harinya 365 hari yang jumlah hari bulan F
ebruarinya adalah 28 hari. Satu tahun terdiri dari 12 bulan.

Kalender Syamsiyah pertama kali di perkenalkan oleh Numi Phumpillus pada tah
un 750 SM pada awal berdirinya kerajaan Roma. Juni 46 SM dikoreksi Sosigenis lebi
h dikenal dengan kalender Yulian. Januari 350 M dikoreksi kembali yang kemudian d
ikenal dengan kalender Yustinian. 15 Oktober 1582 dikoreksi oleh Gregorian sejak it
u mengalami perubahan menjadi penanggalan Masehi yang dinisbatkan pada kelahira
n nabi Isa bin Maryam as.

Sejak itu pula kalender syamsiyah mengalami infiltrasi budaya, Nasrani mengkoo
ptasi penghitungan berdasar matahari seakan mewakili agama Nasrani. Maka dimasu
kkanlah ritual-ritual ke agama-an didalamnya. Sedangkan qamariyah mewakili Islam
kemudian keduanya saling berhadapan. Syamsiyah dan qamariyah keduanya milik Al
lah dan tidak mewakili golongan atau aliran apapun.
Sedangkan kalender hijriah adalah sistem kalender yang didasarkan pada
perputaran bulan mengelilingi bumi. Satu tahun dalam sistem ini adalah 12 bulan.
Dalam satu edar bulan membutuhkan waktu 29 hari 12 jam 44 menit 2,5 detik. Untuk
menghindari adanya pecahan hari, maka ditentukan bahwa umur bulan ada yang 30
hari dan ada pula yang 29 hari. Bulan-bulan ganjil berumur 30 hari dan bulan-bulan
genap berumur 29 hari kecuali bulan Dzulhijjah (bulan ke-12) yang berumur 30 hari
ketika tahun kabisah. Setiap 30 tahun terdapat 11 tahun kabisah/tahun panjang yang
berumur 355 hari dan 19 tahun basitah/tahun pendek yang berumur 354 hari. Tahun-
tahun kabisah jatuh pada urutan ke 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21, 24, 26 dan 29.

Kalender Hijriah pertama kali di publis pada bulan Agustus 638 masehi oleh Kha
lifah Umar Ibnu Khattab. Dengan awal penghitungan hijrah nabi saw dari Mekkah ke
Madinah tanggal 15 Juli 622 Masehi.

Dua sistem penanggalan baik syamsiyah atau qamariyah keduanya legitimate dan
diakui Allah dalam Kitab yang mulia. Tak ada perbedaan bagi keduanya: tak ada yan
g lebih tinggi atau lebih rendah. Keduanya disebut setara sebagai sistem penghitunga
n tahun dan bilangan waktu.

F. DAFTAR PUSTAKA
Nasa, Astronomical Unit. http://neo.jpl.nasa.gov/glossary/au.html diakses pada hari Jumat,
20 November 2020 pukul 01.09 WIB.
Khazin, Muhyiddin. 2008.
Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta: Buana Pustaka,
Slamet Hambali,2012. Pengantar Ilmu Falak, Banyuwangi: Bismillah Publisher,
Khazin, Muhyiddin, 2004, Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktik, Yohyakarta, Buana Pustaka

Anda mungkin juga menyukai