Anda di halaman 1dari 43

ROTASI DAN REVOLUSI BUMI SERTA PENGARUHNYA

Pengertian Rotasi Bumi


Rotasi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi sumbunya atau porosnya dari arah
barat ke timur. Lamanya rotasi bumi disebut kala rotasi yaitu selama 23 jam 56 menit 4
detik (disebut satu hari).

Akibat Rotasi Bumi


Akibat perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) maka akan terjadi beberapa
peristiwa di bumi yaitu :
1). Terjadinya siang dan malam
Bagian bumi yang menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya akan
mengalami siang, sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari akan
mengalami malam, dan hal ini terjadi secara bergantian yaitu panjang waktu siang dan
malam rata-rata 12 jam. Perbedaan waktu siang dan malam akan menjadi lebih besar
pada tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa.

2). Terjadinya perbedaan waktu diberbagai tempat di muka bumi


Orang-orang yang berada disebelah timur akan mengalami matahari terbit dan terbenam
lebih dahulu. Hal ini dikarenakan bumi berputar dari arah barat ke timur. Daerah yang
berada pada sudut 15 derajat lebih ke timur akan melihat matahari terbit lebih dahulu
selama 1 jam, maka jika di Nusa Tenggara Barat matahari telah terbit, maka kita di
Jakarta baru melihat matahari terbit satun jam setelahnya. Atau jika di Nusa Tenggara
Barat pukul 06.00 WITA, maka di Jakarta baru pukul 05.00 WIB.

3). Gerak semu harian bintang


Akibat rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah mataharilah yang
bergerak berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi. Padahal yang terjadi
sebenarnya adalah matahari tidak bergerak, tetapi bumilah bergerak berputar
mengelilingi matahari dari barat ke timur. Gerak yang tidak sebenarnya ini dinamakan
gerak semu harian bintang. Disebut gerak semu harian karena kita dapat mengamatinya
setiap hari atau setiap saat.

4). Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi


Pengertian Revolusi Bumi

Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan
akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi, selain
perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi.

Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi
berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah
yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner
yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi.

Pengaruh Revolusi Bumi

1. Perbedaan Lama Siang dan Malam


Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika
menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya.

Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September


- Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.
- Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi
selatan.
- Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan.
- Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah disekitar
kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
- Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
- Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di
khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.

Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret


- Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi
matahari.
- Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi
utara.
- Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara.
- Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di
sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
- Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
- Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22
Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke
selatan.

Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember


- Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari.
- Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama
banyaknya.
- Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
- Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala.

2. Gerak Semu Tahunan Matahari


Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan
pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21
Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya
matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang
miring.

3. Perubahan Musim
Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah
musim semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel
musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan bumi

Musim-musim dibelah bumi utara


Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
Musim panas : 21 Juni – 23 September
Musim gugur : 23 September – 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret

Musim-musim dibelah bumi selatan


Musim semi : 23 September – 22 Desember
Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni – 23 September

4. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang


Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-
pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada
lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika
diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara
lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain
Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang
yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita
hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat
adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah.

5. Kalender Masehi
Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada
tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap
empat tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih
panjang sehari ini disebut tahun kabisat. Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih
sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya adalah
1984,2000, dan lain-lain
 Android

Pelajaran Paling Lengkap Se-Indonesia


 Beranda

12 akibat rotasi bumi


Kali ini saya akan membagikan info mengenai 12 akibat rotasi bumi. Sesuai judul blog ini ,
mungkin kalian tidak akan menemukan akibat rotasi bumi di sumber lain sebanyak di postingan
ini. Langsung baca aja ya!! jangan lupa komen
1.Terjadinya perubahan waktu
2.Terjadinya perubahan arah angin
3.Terjadinya perbedaan ketebalan atmosfer
4.Terjadinya perbedaan percepatan gravitasi
5.Terjadinya pergantian siang dan malam
6.Bentuk bumi menjadi bulat spheroid
7.Terjadinya pembelokan arah angin
8.Terjadinya gerak semu harian matahari dan benda - benda langit lainnya
9.Terjadinya gaya coriolis
10.Dapat berfungsinya satelit
11.Terjadi perubahan arah bandul ( efek faucault )
12.Adanya Jetlag Bila kita naik pesawat

Sekolah Berbasis Rumah GAFATAR

 MATERI 3-7
o Science
o Matematika
o IT
o Bhs. Inggris
o Bhs. Indonesia
o Seni
 MATERI 8-12
o Science
o Matematika
o IT
o Bhs. Inggris
o Bhs. Indonesia
o Seni
 MATERI 13-15
o Science
o Matematika
o IT
oBhs. Inggris
oBhs. Indonesia
oSeni
 MATERI 16-18
o Science
o Matematika
o IT
o Bhs. Indonesia
o Seni
o Olahraga
 DAFTAR ISI

Pengaruh Rotasi dan Revolusi Bumi Terhadap Alam (SC


16-18)

Leave a comment

Posted on September 30, 2012 by sbrgafatar

Rotasi Bumi

Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Gerak ini dapat dimisalkan ketika
seseorang naik kereta api yang sedang melaju. Jika orang itu melihat keluar maka pohon,
tiang telepon, rumah dan lain-lain disekitar jalan kereta api akan tampak seolah-olah
bergerak mendekat kemudian menjauh terhadap pengamat. Demikian pula halnya dengan
gerak rotasi bumi. Pengamat yang berada di bumi sesungguhnya mengalami gerak rotasi
dari barat ke timur seperti halnya dengan orang berada diatas kereta api yang sedang
berjalan, sehingga benda-benda diluar bumi (matahari, bulan dan bintang) kelihatan
bergerak dari timur ke barat.

Waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan satu kali rotasi adalah 23 jam 56 menit
4,09 detik atau satu hari.

Akibat rotasi bumi adalah :

Peredaran semu harian benda-benda langit

 Benda-benda langit yang terlihat setiap hari (terutama malam hari) seolah-olah
melintas dari timur ke barat. Pergerakan ini selanjutnya disebut peregrakan semu
harian benda langit. Pergerakan ini bukan disebabkan oleh gerakan benda-benda
langit terhadap bumi tetapi disebabkan adanya rotasi bumi pada porosnya.
 Peristiwa siang dan malam, Rotasi bumi meyebabkan bagian-bagian bumi yang
berhadapan secara langsung dengan matahari akan mendapat sinar, sedang bagian
sebaliknya tidak mendapat sinar. Bagian bumi yang mendapat sinar matahari akan
terjadi siang, sedang bagian yang tidak terkena sinar matahari akan mengalami
malam. Perbubahan siang dan malam berlangsung secara perlahan sehingga
daerah-daerah yang berada pada posisi lebih timur dari daerah lain akan
mengalami siang lebih dahulu.
 Perbedaan waktu, Gari Bujur adalah garis khayal yang digunakan untuk
menentukan waktu waktu di permukaan bumi dan di dasarkan pada kota
Greenwich di Inggris. Kota Greenwich ditetapkan garis bujurnya 0 o. Daerah
disebelah timur disebut bujur timur, sedang daerah disebelah barat disebut bujur
barat. Selanjutnya daerah barat dan timur masing-masing dibagi menjadi 180o

Pembagian waktu Internasional

 Pembelokan arah angin, Angin bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan rendah. Meskipun demikian arah angin tidak sama persis dengan arah
gradien tekanan, hal ini disebabkan adanya efek gaya Coriolis pada angin. Gaya
Coriolis adalah gaya semu yang timbul akibat efek dua gerakan yaitu gerak rotasi
bumi dan gerak benda relatif terhadap bumi.
Pembelokan arah angin akibat efek Coriolis

  Pembelokan arus laut, Arus laut pada umumnya disebabkan oleh angin yang
bertiup dipermukaannya. Seperti halnya arah angin, arah arus laut juga
disimpangkan oleh adanya rotasi bumi. Arus laut dipaksa membelok ketika sampi
di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan
 Perbedaan percepatan gravitasi bumi, Benda yang berputar/berrotasi akan
menyebabkan terjadinya gaya sentripetal. Semakin besar jari-jari rotasi akan
semakin besar juga gaya sentripetal yang timbul.  

 Gaya sentrifugal ini akan mengakibatkan bumi pepat di bagian kutub (garis
tengah bumi bagian kutub lebih kecil dibanding garis tengah bumi bagian
katulistiwa). Perbedaan garis tengah ini mengakibatkan percepatan gravitasi bumi
berbada, sesuai hukum Newton tentang gravitasi.

 Revolusi bumi evolusi bumi merupakan gerakan bumi mengelilingi matahari.


Gerakan ini juga terjadi pada planet-planet lain anggota tatasurya. Bumi
berevolusi dari barat ke timur dengan sudut kemiringan 66,5 o terhadap sumbu
rotasi bumi. Bidang yang dibentuk bumi selama berevolusi dinamakan bidang
ekliptika.
Tiap planet memiliki bidang orbit sendiri-sendiri, sudut yang dibentuk oleh bidang
ekliptika dengan bidang orbit planet tertentu disebut sudut inklinasi.

Matahari yang terbit setiap pagi tidak selalu muncul ditempat yang sama, tetapi bergesar
sedikit demi sedikit mulai dari atas katulistiwa sampai garis balik utara dan garis balik
selatan.
Pergeseran titik terbit matahari mengikuti garis edar matahari, yaitu mulai dari
katulistiwa ke garis balik utara kemudian ke garis balik selatan dan kembali lagi ke
katulistiwa. Pergeseran ini berlangsung selama satu tahun

Gambar matahari terbit diambil dari tempat yang sama berturut-turut dari kiri ke kanan
pada tanggal 10, 11 dan 12 Februari 1970. Pada gambar terlihat jelas titik terbit matahari
bergeser ke kiri

 Perubahan lamanya siang dan malam; Pergeseran garis edar matahari akan


mengakibatkan perubahan / perbedaan lamanya siang dan malam. Pada saat-saat
tertentu disuatu tempat akan mengalami malam yang lebih panjang dibanding
siang demikian sebaliknya saat yang lain siang lebih lama dari malam. Di kutub
Utara malam hari dapat berlangsung selama 24 jam sebaliknya pada saat yang
sama di kutub selatan siang hari berlangsung selama 24 jam demikian pula
sebaliknya.

 Pergantian musim; Selain mengakibatkan perbedaan lamanya siang dan malam,


pergeseran garis edar matahari juga mengakibatkan perubahan musim. Didaerah
tropis secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 musim, yaitu musim kemarau
yang kering dan musim penghujan yang basah. Sedang didaerah sub tropis dapat
dibedakan menjadi 4 musim, yaitu musim semi, musim hujan, musim panas dan
musim gugur. Musim-musim baik di daerah tropis maupun sub tropis berulang
dalam satu tahun.
Pergantian musim di Indonesia

 Terjadinya paralaks bintang; Paralaks merupakan gerakan atau pergeseran suatu


benda jauh ketika dilihat dari dua atau lebih tempat yang berjauhan

REVOLUSI BUMI

Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan
akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi, selain
perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi.

Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi
berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah
yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner
yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi.

Pengaruh Revolusi Bumi

1. Perbedaan Lama Siang dan Malam


Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika
menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya.

Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September

 Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.


 Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi
selatan.
 Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan.
 Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah
disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
 Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
 Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat
di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.

Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret

 Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih
menjauhi matahari.
 Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan
bumi utara.
 Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara.
 Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah
di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
 Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
 Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22
Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser
23,5o ke selatan.

Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember

 Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari.


 Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama
banyaknya.
 Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
 Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala.

2. Gerak Semu Tahunan Matahari


Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan
pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21
Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya
matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang
miring.

3. Perubahan Musim
Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah
musim semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel
musim pad waktu dan daerah tertentu di belahan bumi

Musim-musim dibelah bumi utara

 Musim semi : 21 Maret – 21 Juni


 Musim panas : 21 Juni – 23 September
 Musim gugur : 23 September – 22 Desember
 Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret

Musim-musim dibelah bumi selatan


 Musim semi : 23 September – 22 Desember
 Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
 Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
 Musim Dingin : 21 Juni – 23 September

4. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang


Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-
pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada
lokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika
diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara
lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain.

Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang
yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita
hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat
adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah.

5. Kalender Masehi
Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada
tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap
empat tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih
panjang sehari ini disebut tahun kabisat. Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih
sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya adalah
1984,2000, dan lain-lain
  Tabel periodik unsur

Struktur Lapisan Bumi dan Material Pembentuknya


Posted on May 13, 2011 by Saumi Amrani
Standard
 
 
 
 
 
 
 
22 Votes
Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang  lalu. Bumi merupakan planet dengan
urutan ketiga dari delapan planet yang dekat dengan  matahari. Jarak bumi dengan
matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km.  Bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. 
Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Secara struktur, lapisan bumi dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi).  Tebal
lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri
dari batu-batuan basa dan masam.  Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi
seluruh mahluk hidup.  Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. 
Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km
dinamakan litosfer.

1. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan
kerak bumi.  Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km, mencakup sekitar 80% total
isi bumi, dan merupakan lapisan batuan padat.  Suhu di bagian bawah selimut
bumi mencapai 3.000 oC.

Berdasarkan konstruksi kimia atau materialnya, mantel bumi dibedakan sebagai berikut.

1. Mantel luar, jauh lebih tipis dari mantel dalam. Mantel luar berada sekitar 10-300
km di bawah permukaan bumi. Temperaturnya sekitar 1.400-3.0000C dan berat
jenisnya 3,4-4,3 g/cm3.
2. Mantel dalam, berada diantara 300-2.890 km di bawah permukaan bumi.
Temperaturnya sekitar 3.0000C. Batuannya tidak selalu cair karena tekanan yang
tinggi. Berat jenisnya 4,3-5,4 g/cm3.

Berdasarkan arus atau gerakan lapisannya, mantel bumi dibedaka menjadi litosfer dan
astenosfer. Astenosfer adalah bagian cair yang liat dari mantel luar. Litosfer adalah
bagian kental dari kerak dan mantel luar. Litosfer mengapung di atas astenosfer, seperti
halnya es di atas air.

1. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam
besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat  pada kedalaman 2900 – 5200
km.  Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam.
1. Inti luar

Berada di kedalaman sekitar 2.890-5.150 km di bawah permukaan bumi. Ketebalan inti


sekitar 2.200 km. Inti tersusun dari unsur utama besi, sedikit nikel, serta sekitar 10%
sulfur dan oksigen. Inti luar begitu panas sehingga material logamnya mencair.
Temperatur nagian inti luar sekitar 4.000-5.0000C. Berat jenisnya antara 10-12 gr/cm3.

1. Inti dalam
Berada 5.150-6.370 km di bawah permukaan bumi. Inti dalam yang menjadi pusat bumi
bersifat padat dan ketebalannya sekitar 1.250 km. Inti dalam tersusun dari unsur utama
besi, nikel, dan unsur ringan seperti sulfur, karbon, oksigen, silikon, dan potasium.
Temperatur bagian inti dalam sekitar 5.000-6.0000C. Tekanan yang sangat kuat
menyebabkan inti bumi bersifat padat meskipun temperaturnya sangat panas. Berat jenis
inti dalam sekitar 15 gr/cm3. Perputaran bumi menyebabkan inti luar berputar
mengelilingi inti dalam dan bumi menjadi magnetis.

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian
padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri
dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai; bagian udara
(atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh
berbagai jenis organisme (biosfer).

Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam
siklus biogeokimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan
perpindahan materi padat.

1. A.      ATMOSFER

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan
ketebalan lebih dari 650 km.  Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena
adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi.  Perputaran bumi ini
akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan
udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin.

B.  HIDROSFER

 Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen menjadi
H2O.  Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan.  Lapisan air yang
menyelimuti permukaan bumi  disebut hidrosfer.

C.  LITHOSFER

Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya
lapisan. Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan
dengan ketebalan rata-rata 1200 km.  Lithosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang
berupa batuan padat.  Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung,
yang tebalnya 50 – 100 km.  Lithosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat
menimbulkan pergeseran benua.

Lithosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan.  Tanah terbentuk


apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses
fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir.  Selanjutnya bagian ini bercampur
dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang kemudian membentuk
tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup.  Dalam wujud
aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak berlapis di permukaan
bumi.  Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi usmber makanan mahluk
hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut.

Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu :

1.    Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium dan
alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan
metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga
lapisan kerak, bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35 km.  Kerak bumi ini terbagi
menjadi dua bagian yaitu :

a.     Kerak benua, kerak bumi paling tebal yang berada di bawah benua dengan ketebalan
30-40 km dan ketebalan maksimum 70 km. Umurnya lebih tua dari kerak samudra
dengan batuan berumur 3,8 miliar tahun. Tersusun atas batuan induk dan terbagi atas dua
lapisan, dengan bagian atas dari batuan granit dan bagian bawah dari batuan basal dan
diorit. Berat jenis sekitar 2,7 gram/cm3.

b.    Kerak samudera, berada di bawah samudra dengan ketebalan sekitar 6-11 km.
Umurnya sangat muda dibanding kerak benua dengan umur tidak lebih dari 200 juta
tahun. Material pembentuk sebagian besar batuan basal, yang berwarna gelap, halus,
berpasir, dan lebih berat. Kerak samudra terbentuk dari lava sangat cair yang mendingin
cepat. Berat jenisnya sekitar 3 gram/cm3.

2.    Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh
logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini
mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi
dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan
bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .

  

Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan
memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Lithosfer bagian atas
merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman.

Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer.  Selanjutnya lithosfer bagian bawah


mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan
mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer bagian bawah diantaranya minyak bumi
dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.

D.    Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan ekosistem
yang ada di planet bumi.  Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang berinteraksi
dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh.

BATUAN PEMBENTUK KERAK BUMI

1. 1.         BATUAN BEKU

Batuan yang terbentuk dari proses pembekuan/pengkristalan magma dalam perjalanannya


menuju permukaan bumi, termasuk hasil aktivitas gunungapi.

1. Batuan Beku Dalam                         = batuan plutonik, batuan yg membeku jauh


di bawah permukaan bumi, contoh: granit
2. Batuan Beku Korok/Gang             = batuan intrusif / hipabisal, batuan yg
membeku sebelum sampai ke permukaan bumi, contoh: granit porfir
3. Batuan Beku Luar/Leleran            = batuan ekstrusif / efusif, batuan yg membeku
di permukaan bumi, contoh: batuan vulkanis

2. BATUAN SEDIMEN/ENDAPAN

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses pengendapan
(sedimentasi). Butir-bitir batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui
proses pelapukan, baik pelapukan oleh angin maupun air. Butiran-butiran hasil pelapukan
atau pengikisan tersebut mengnedap secara berlapis yang makin lama makin tebal dan
padat. Padatnya lapisan itu disebabkan adanya tekanan atau beban yang terlalu berat.
Tekanan yang terlalu lama membentuk agregat batuan yang padat. Karena pemadatan dan
sedimentasi itulah endapan-endapan berangsur-angsur berubah menjadi batuan sedimen.

Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut
Penamaan tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batu lempung

 Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan
bentuk butitan yang bersudut
 Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm
dengan bentuk butiran yang membudar
 Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16
mm
 Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai
1/256 mm
 Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256
mm

Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu menurut tenaga yang
mengendapkan, tempat pengendapan, dan cara pengendapan.
a). Menurut Tenaga yang Mengendapkannya
1) Batuan Sedimen Akuatis, yaitu batuan sedimen yang berasal dari pengendapan
butiran- butiran batuan oleh air sungai, danau, atau air hujan.
2) Batuan Sedimen Aerolis (Aeris), yaitu batuan sedimen yang berasal dari pengendapan
butir-butir batuan oleh angin.
3) Batuan Sedimen Glasial, yaitu batuan sedimen yang berasal dari pengendapan butiran-
butiran batuan oleh gletser.

b. Menurut Tempat Pengendapan


1) Batuan Sedimen Terestris, yaitu batuan sedimen yang di endapkan di darat.
2) Batuan Sedimen Marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut.
3) Batuan Sedimen Limnis, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di danau.
4) Batuan Sedimen Fluvial, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di sungai
5) Batuan Sedimen Sedimen, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di daerah-daerah
yang terdapat es atau gletser.

c. Menurut Cara Pengendapannya


Batuan Sedimen Mekanis, yaitu batuan sedimen yang diendapkan secara mekanis  tanpa  
mengubah susunaan kimianya. Sebuah pengamatan menunjukkan bahwa batuan kerikil
ataun pasir merupakan potongan sederhana dari batuan dan mineral.

1. Batuan Sedimen Kimiawi, yaitu batuan sedimen yang diendapkan secara kimiawi.
Pada proses pembentukan batuan ini terjadi perubahan susunan kimianya.
Contohnya batu kapur.
2. Batuan Sedimen Organik, yaitu batuan sedimen yang diendapkan melalui
kegiatan organik. Contohnya terumbu karang.
3. Batuan Sedimen Piroklastik, yaitu batuan sedimen hasil erupsi gunung api berupa
abu/debu. Contohnya tufa

1. 3.         BATUAN METAMORF/MALIHAN

Batuan yang terbentuk dari proses perubahan batuan asal (batuan beku maupun sedimen),
baik perubahan bentuk/struktur maupun susunan mineralnya akibat pengaruh tekanan
dan/atau temperatur yang sangat tinggi, sehingga menjadi batuan yang baru.

1. Batuan Metamorf Kontak/Sentuh/Termal , yaitu batuan malihan akibat


bersinggungan dengan magma, contoh: marmer, kuarsit, batu tanduk.

2. Batuan Metamorf Tekan/Dinamo/Kataklastik = batuan malihan akibat tekanan


yang sangat tinggi, contoh: batusabak, sekis, filit
3. Batuan Metamorf Regional/Dinamo-Termal = batuan malihan akibat pengaruh
tekanan dan temperatur yang sangat tinggi, contoh: genes, amfibolit, grafit

SIKLUS BATUAN
Sebelumnya kita sudah tahu bahwa di bumi ada tiga jenis batuan yaitu batuan beku,
batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut dapat berubah menjadi
batuan metamorf tetapi ketiganya juga bisa berubah menjadi batuan lainnya. Semua
batuan akan mengalami pelapukan dan erosi menjadi partikel-partikel atau pecahan-
pecahan yang lebih kecil yang akhirnya juga bisa membentuk batuan sedimen. Batuan
juga bisa melebur atau meleleh menjadi magma dan kemudian kembali menjadi batuan
beku. Kesemuanya ini disebut siklus batuan atau Rock Cycle.

Semua batuan yang ada di permukaan bumi akan mengalami pelapukan. Penyebab
pelapukan tersebut ada 3 macam:

1. Pelapukan secara fisika: perubahan suhu dari panas ke dingin akan membuat
batuan mengalami perubahan. Hujan pun juga dapat membuat rekahan-rekahan
yang ada di batuan menjadi berkembang sehingga proses-proses fisika tersebut
dapat membuat batuan pecah menjadi bagian yang lebih kecil lagi.
2. Pelapukan secara kimia: beberapa jenis larutan kimia dapat bereaksi dengan
batuan seperti contohnya larutan HCl akan bereaksi dengan batu gamping.
Bahkan air pun dapat bereaksi melarutan beberapa jenis batuan. Salah satu contoh
yang nyata adalah “hujan asam” yang sangat mempengaruhi terjadinya pelapukan
secara kimia.
3. Pelapukan secara biologi: Selain pelapukan yang terjadi akibat proses fisikan
dan kimia, salah satu pelapukan yang dapat terjadi adalah pelapukan secara
biologi. Salah satu contohnya adalah pelapukan yang disebabkan oleh gangguan
dari akar tanaman yang cukup besar. Akar-akar tanaman yang besar ini mampu
membuat rekahan-rekahan di batuan dan akhirnya dapat memecah batuan menjadi
bagian yang lebih kecil lagi.

Setelah batuan mengalami pelapukan, batuan-batuan tersebut akan pecah menjadi bagian
yang lebih kecil lagi sehingga mudah untuk berpindah tempat. Berpindahnya tempat dari
partikel-partikel kecil ini disebut erosi. Proses erosi ini dapat terjadi melalui beberapa
cara:

1. Akibat grafitasi: akibat adanya grafitasi bumi maka pecahan batuan yang ada
bisa langsung jatuh ke permukaan tanah atau menggelinding melalui tebing
sampai akhirnya terkumpul di permukaan tanah.
2. Akibat air: air yang melewati pecahan-pecahan kecil batuan yang ada dapat
mengangkut pecahan tersebut dari satu tempat ke tempat yang lain. Salah satu
contoh yang dapat diamati dengan jelas adalah peranan sungai dalam mengangkut
pecahan-pecahan batuan yang kecil ini.
3. Akibat angin: selain air, angin pun dapat mengangkut pecahan-pecahan batuan
yang kecil ukurannya seperti halnya yang saat ini terjadi di daerah gurun.
4. Akibat glasier: sungai es atau yang sering disebut glasier seperti yang ada di
Alaska sekarang juga mampu memindahkan pecahan-pecahan batuan yang ada.

Pecahan-pecahan batuan yang terbawa akibat erosi tidak dapat terbawa selamanya.
Seperti halnya sungai akan bertemu laut, angin akan berkurang tiupannya, dan juga
glasier akan meleleh. Akibat semua ini, maka pecahan batuan yang terbawa akan
terendapkan. Proses ini yang sering disebut proses pengendapan. Selama proses
pengendapan, pecahan batuan akan diendapkan secara berlapis dimana pecahan yang
berat akan diendapkan terlebih dahulu baru kemudian diikuti pecahan yang lebih ringan
dan seterusnya. Proses pengendapan ini akan membentuk perlapisan pada batuan yang
sering kita lihat di batuan sedimen saat ini.

Pada saat perlapisan di batuan sedimen ini terbentuk, tekanan yang ada di perlapisan yang
paling bawah akan bertambah akibat pertambahan beban di atasnya. Akibat pertambahan
tekanan ini, air yang ada dalam lapisan-lapisan batuan akan tertekan sehingga keluar dari
lapisan batuan yang ada. Proses ini sering disebut kompaksi. Pada saat yang bersamaan
pula, partikel-partikel yang ada dalam lapisan mulai bersatu. Adanya semen seperti
lempung, silika, atau kalsit diantara partikel-partikel yang ada membuat partikel tersebut
menyatu membentuk batuan yang lebih keras. Proses ini sering disebut sementasi.
Setelah proses kompaksi dan sementasi terjadi pada pecahan batuan yang ada, perlapisan
sedimen yang ada sebelumnya berganti menjadi batuan sedimen yang berlapis-lapis.
Batuan sedimen seperti batu pasir, batu lempung, dan batu gamping dapat dibedakan dari
batuan lainnya melalui adanya perlapisan, butiran-butiran sedimen yang menjadi satu
akibat adanya semen, dan juga adanya fosil yang ikut terendapkan saat pecahan batuan
dan fosil mengalami proses erosi, kompaksi dan akhirnya tersementasikan bersama-sama.

Pada kerak bumi yang cukup dalam, tekanan dan suhu yang ada sangatlah tinggi. Kondisi
tekanan dan suhu yang sangat tinggi seperti ini dapat mengubah mineral yang dalam
batuan. Proses ini sering disebut proses metamorfisme. Semua batuan yang ada dapat
mengalami proses metamorfisme. Tingkat proses metamorfisme yang terjadi tergantung
dari:

1. Apakah batuan yang ada terkena efek tekanan dan atau suhu yang tinggi.
2. Apakah batuan tersebut mengalami perubahan bentuk.
3. Berapa lama batuan yang ada terkena tekanan dan suhu yang tinggi.

Dengan bertambahnya dalam suatu batuan dalam bumi, kemungkinan batuan yang ada
melebur kembali menjadi magma sangatlah besar. Ini karena tekanan dan suhu yang
sangat tinggi pada kedalaman yang sangat dalam. Akibat densitas dari magma yang
terbentuk lebih kecil dari batuan sekitarnya, maka magma tersebut akan mencoba
kembali ke permukaan menembus kerak bumi yang ada. Magma juga terbentuk di bawah
kerak bumi yaitu di mantle bumi. Magma ini juga akan berusaha menerobos kerak bumi
untuk kemudian berkumpul dengan magma yang sudah terbentuk sebelumnya dan
selanjutnya berusaha menerobos kerak bumi untuk membentuk batuan beku baik itu
plutonik ataupun vulkanik.

Kadang-kadang magma mampu menerobos sampai ke permukaan bumi melalui rekahan


atau patahan yang ada di bumi. Pada saat magma mampu menembus permukaan bumi,
maka kadang terbentuk ledakan atau sering disebut volcanic eruption. Proses ini sering
disebut proses ekstrusif. Batuan yang terbentuk dari magma yang keluar ke permukaan
disebut batuan beku ekstrusif. Basalt dan pumice (batu apung) adalah salah satu contoh
batuan ekstrusif. Jenis batuan yang terbentuk akibat proses ini tergantung dari komposisi
magma yang ada. Umumnya batuan beku ekstrusif memperlihatkan cirri-ciri berikut:

1. Butirannya sangatlah kecil. Ini disebabkan magma yang keluar ke permukaan


bumi mengalami proses pendinginan yang sangat cepat sehingga mineral-mineral
yang ada sebagai penyusun batuan tidak mempunyai banyak waktu untuk dapat
berkembang.
2. Umumnya memperlihatkan adanya rongga-rongga yang terbentuk akibat gas yang
terkandung dalam batuan atau yang sering disebut “gas bubble”.

Batuan yang meleleh akibat tekanan dan suhu yang sangat tinggi sering membentuk
magma chamber dalam kerak bumi. Magma ini bercampur dengan magma yang
terbentuk dari mantle. Karena letak magma chamber yang relatif dalam dan tidak
mengalami proses ekstrusif, maka magma yang ada mengalami proses pendinginan yang
relatif lambat dan membentuk kristal-kristal mineral yang akhirnya membentuk batuan
beku intrusif. Batuan beku intrusif dapat tersingkap di permukaan membentuk pluton.
Salah satu jenis pluton terbesar yang tersingkap dengan jelas adalah batholit seperti yang
ada di Sierra Nevada – USA yang merupakan batholit granit yang sangat besar. Gabbro
juga salah satu contoh batuan intrusif. Jenis batuan yang terbentuk akibat proses ini
tergantung dari komposisi magma yang ada. Umumnya batuan beku intrusif
memperlihatkan cirri-ciri berikut:

1. Butirannya cukup besar. Ini disebabkan magma yang keluar ke permukaan bumi
mengalami proses pendinginan yang sangat lambat sehingga mineral-mineral
yang ada sebagai penyusun batuan mempunyai banyak waktu untuk dapat
berkembang.
2. Biasanya mineral-mineral pembentuk batuan beku intrusif memperlihatkan
angular interlocking.

Proses-proses inilah semua yang terjadi dimasa lampau, sekarang, dan yang akan datang.
Terjadinya proses-proses ini menjaga keseimbangan batuan yang ada di bumi

STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI (LITHOSFER) DAN BENTUK


MUKA BUMI
Posted in
16.41
A. Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a. Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun
dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
b. Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km.
Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair
bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara
dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3. Pada lapisan sial
(silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit
andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang
terdapat di daratan benua.
Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu
bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di
bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian
bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
- Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut
pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang
paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini
menempati dasar samudra
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun
oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan
Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial
karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan
batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai
ketebalan rata rata 65 km .
1. Batuan pembentuk lithosfer
Pada lithosfer terdapat tiga jenis batuan yaitu:
a. Batuan beku
b. Batuan sedimen
c. Batuan metamorf
Semua batuan pada mulanya dari magma Magma keluar di permukaan
bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan
ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan
membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan
beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai
selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan
ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut
batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat
berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan
temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan
atau batuan metamorf.
Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:
a. Batuan Beku
Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya batu
granit), dan batuan beku luar (contohnya batu andesit ). Untuk mengetahui
ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji laboratorium dengan
menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya.
b. Batuan sedimen
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen
klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organic. Sedimen
klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya
breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari
suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa
endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan
koral.
c. Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang
berubah bentuk. Contohnya kapur (kalsit) berubah menjadi
marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit.
2. Pemanfaatan lithosfer
Lithosfer merupakan bagian bumi yang
langsung berpengaruh terhadap kehidupan
dan memiluki manfaat yang sangat besar bagi
kehidupan di bumi. Litosfer bagian atas merupakan
tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas
di atas lithosfer. Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan
bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral
atau tambang yang berasal dari lithosfer bagian bawah diantaranya minyak
bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.
3. Bentuk muka bumi sebagai akibat proses vulkanisme dan diatropisme.
Mengapa bentuk permukaan bumi tidak merata. Hal ini disebabkan
karena adanya pengaruh dari luar bumi dan dalam bumi itu sendiri. Pengaruh
dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga dapat
membentuk muka bumi yang beraneka ragam. Tenaga yang berasal dari dalam
bumi disebut endogen. Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga
eksogen. Tenaga eksogen bersifat merusak bentuk bentuk permukaan bumi
yang dibangun atas tenaga endogen.
Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme, sedangkan
tenaga eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan. Tenaga eksogen
antara lain meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan).
1. Gejala vulkanisme.
Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari
dalam perut bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair,
liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma
disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung
di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng
kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair. Proses terjadinya
vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer
(kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian
dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai
keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Sampai di sini apakah
anda dapat memahami. kalau anda sudah
intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-
batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat
dibedakan menjadi empat, yaitu:
a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara
dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas.
Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan
membeku di sela sela lipatan (korok).
d) Diatroma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung
berapi bentuknya seperti silinder memanjang .
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar
Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas
cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di
bedakan Menjadi:
a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi,
berbentukKerucut gunung api.
b) Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan
bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak
Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk
kawah gunung berapi yang sangat luas.
Gunung merupakan tonjolan pada kulit bumi yang terdiri dari lerengdan
puncak.
Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut).
Gunung berapi yang pernah meletus, umunya berpuncak datar. Oleh karena
itu, di Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus. Magma yang keluar
ke permukaan bumi ada yang padat cair dan gas. Material yang digunakan
oleh gunung api tersebut, antara lain:
1) Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
2) Lava dan lahar, berupa material cair.
3) Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.
Ciri cirri gunung api yang akan meletus, antara lain:
1) Suhu di sekitar gunung naik.
2) Mata air mejadi kering
3) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran
(gempa)
4) Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
5) Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Tanda tanda ini menandakan intrusi magma yang terus mendesak
kepermukaan, apabila desakan ini cukup kuat, yang terjadi adalah letusan
gunung berapi. Setelah terjadi letusan Gunung itu mengalami istirahat, tetapi
aktifitas gunung tersebut masih berlangsung, sehingga suatu saat dapat
mengeluarkan suatu tanda tanda aktif kembali. material vulkanik yang
terdapat pada gunung berapi setelah meletus (post vulkanik), antara lain:
1) terdapatnya sumber gas H2 S, H2O,dan CO2.
2) Sumber air panas atau geiser.
Sumber gas ini ada yang sangat berbahaya bagi kehidupan. Bahkan
dapat mematikan misalnya yang terjadi pada Kawah Sinila (Dieng) disamping
berbahaya, gejala post vulkanik bermanfaat juga bagi kehidupan manusia.
bahkan dapat juga dijadikan objek wisata , Misalnya air panas dan kawah
gunung berapi
Manfaat dan kerugian vulkanisme
Peristiwa vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan
kerugian harta benda maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah
vulkanisme berlangsung antara lain:
1) objek wisata berupa kawah (Kawah gunung bromo ), sumber air panas yang
memancar (Yellowstone di amerika serikat, dan pelabuhan ratu di cisolok),
sumber air mineral (Maribaya di jawa barat dan Baturaden di jawa tengah)
2) Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.
3) Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.
Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda,
karena:
1) gempa bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
2) Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.
3) Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan
mengotori sarana yang ada.
2. Bentuk muka bumi akibat diatropisme
Ditropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi
pembentukan gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan
retakan. Proses pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya
tenaga tektonik.
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan
perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Tenaga
tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi gerak orogenetik
dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epiro genesa).
Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan
retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi
daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat.
a). Lipatan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan
berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit
bumi berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya
menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan aliklinal, daerah lembah
(sinklinal) yang sangat luas dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan,
yaitu lipatan tegak miring, rebah,menggantung, isoklin dan kelopak.

a. lipatan tegak d. lipatan menggantung


b. lipatan miring e. lipatan isoklin
c. lipatan rebah f. lipatan kelopak
Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan
berlangsung yang dalam waktu yang sangat cepat, sehingga
menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Bagian muka bumi yang
mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst adalah tanah naik, terjadi
bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan
mengalami penurunan.
b). Gerak epirogenetic yaitu gerak yang dapat menimbulkan permukaan bumi
seolah turun atau naik, disebabkan karena gerakan di bumi yang lambat dan
meliputi daerah yang luas gerak epirogenetik di bedakan menjadi dua, yaitu
gerak epiro genetic positif dan gerak epiro genetic negatif.
1.) Gerak epirogenetic positif adalah gerakan permukaan bumi turun dan
seolah olah permukaan air laut naik. Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan
Indonesia timur (Kepulauan Maluku dan kepulauan Benda.
2.) Gerak epirogenetic negatif adalah gerakan permukaan bumi seolaholah
permukaan bumi naik dan seolah olah permukaan air turun.
Contoh, naiknya dataran tinggi Colorado. Supaya lebih jelas, lihatlah gambar
di bawah ini.

PERUBAHAN BENTANG ALAM DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN


A. Bentang Alam Akibat Proses Pengikisan dan Proses Pengendapan
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat
merusak berupa air, gletser maupun sinar matahari.
Pengrusakan bentuk muka bumi oleh tenaga eksogen berupa pelapukan,
pengikisan (erosi) dan pengendapan. Dalam modul ini akan dibahas satu
persatu.
1. Pelapukan
Pelapukan adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi
oleh tenaga eksogen. Pelapukan di daerah daerah berbeda beda tergantung
unsur unsur dari daerah tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh
suhu dan air sangat dominan, tebal pelapukan dapat mencapai seratus meter,
sedangkan daerah sub tropis pelapukannya hanya beberapa meter saja.
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
- pelapukan fiik atau mekanik
- pelapukan organis
- pelapukan kimiawi
Penjelasan ketiga jenis tersebut adalah:
a. Pelapukan fisik dan mekanik.
Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik baik bentuk maupun
ukuranya. Batuan yang besar menjadi kecil dan yang kecil menjadi halus.
Pelapukan ini di sebut juga pelapukan mekanik sebab prosesnya berlangsung
secara mekanik.
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.
Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau
beriklim Gurun di daerah gurun temperatur pada siang hari dapat mencapai 50
Celcius. Pada siang hari bersuhu tinggi atau panas. Batuan menjadi
mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut.
Apabila hal itu terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan batuan
pecah atau retak-retak.
2. Adapun pembekuan air di dalam batuan
Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini
menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batubatuan
menjadi rusak atau pecah pecah. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim
sedang dengan pembekuan hebat.
3. Berubahnya air garam menjadi kristal.
Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguapdan
garam akan mengkristal. Kristal garam garam ini tajam
sekali dan dapat merusak batuan pegunungan di sekitarnya, terutama batuan
karang di daerah pantai.
b. Pelapukan organik
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan
manusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah,
serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang
yang dibuat oleh binatang.Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan
ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu
berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak
tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang
dikeluarkan oleh akarakar serat makanan menghisap garam makanan. Zat
asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar.
Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon,
pembangunan maupun penambangan.
c. Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang
umumnya berupa pengelupasan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada
pegunungan kapur (Karst). Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan
suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat
dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO2). Peristiwa ini merupakan
pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Di Indonesia pelapukan yang
banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini karena di Indonasia banyak
turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.
Gejala atau bentuk - bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:
a. Dolina
Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi
karena erosi (pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di
semua bagian pegununga kapur di jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan
seribu.
b. Gua dan sungai di dalam Tanah
Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan
akan semakin besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang,
karena pengaruh larutan.Jika lubang-lubang itu berhubungan, akan
terbentuklah sungai-sungai di dalam tanah.
c. Stalaktit adalah kerucut kerucut kapur
yang bergantungan pada atap gua. Terbentuk dari kapur yang tebal
akibat udara masuk dalam gua. Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang
berdiri pada dasar gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabunan dan
gua Gong di Pacitan, jawa Timur serta Gua jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.
2. Bentangan alam akibat pengikisan.
Air yang mengalir menimbulkan gesekan terhadap tanah dan batuan
yang di laluinya. Gesekan akan semakin besar jika kecepatan dan jumlah air
semakin besar. Kecepatan air juga akan semakin besar jika gradien
(kemiringan) Lahan juga besar. Gesekan antara air dengan tanah atau batuan
di dasar sungai dan gesekan antara benda benda padat yang terangkat air
oleh tanah atau batuan di bawahnya dapat menyebabkan terjadinya
pengikisan. Pengikisan oleh air sungai yang terjadi secara terus menerus
dapat mengakibatkan terbentuk v, jurang atau ngarai, aliran deras dan air
terjun.
Lembah
Apabila kecepatan aliran air di dasar sungai vepat maka akan terjadi
pengikisan di dasar sungai capat maka akan terjadi pengikisan di dasar
sungai atau sering di sebut erosi vertical. Apabila aliran aliran air yang cepat
terjadi di tepi sungai maka akan manyebabkan terjadinya pengikisan ke arah
samping atau erosi ke samping. Hasil erosi vertical, sungai semakin lama
semakin dalam, sedang erosi ke samping menyebabkan sungai samakin lebar.
Erosi vertical membentuk huruf v. Contoh lembah aria, Ngarai sianak serta
Grand di Amerika Serikat.
b. Jurang
Perhatikan anda melihat adanya sungai yang sangat dalam dan sempit.
Bentang alam seperti itu termasuk jurang. Jurang terbentuk jika pengikisan
terjadi pada batuan yang resisten. Batuan resistenyang ada di kanan kiri
sungai tidak mudah terkikis oleh air, sedangkan erosi veritikal terus
berlangsung. Oleh karena itu erosi vertical berlangsung lebih cepat
dibandingkan erosi ke samping. Akibatnya, dinding sungai sangat miring atau
cenderung vertical dan dasar sungai dalam.bahan yang resisten adalah batuan
yang keras dan tidak mudah terkikis air.
c. Aliran deras
Kadang kala kita temui sungai yang pada beberapa bagianya sangat
deras, sedangkan bagian yang lain tidak deras. Aliran air sungai yang
deras terbentuk dari adanya jenis batuan yang selang- seling antara batuan
yang resisten dan batuan yang tidak resisten pada dasar sungai. Saat air
melewati batuan yang resisten, air akan sulit melakukan pengikisan,
akibatnya dasar sungai menjadi tidak rata. Pada saat air melewati batuan
yang tidak resisten, terjadi turbulensi dan terbentuk seperti air terjun pendek
yang aliranya deras. Bentang alam seperti ini disebut rapit atau aliran deras.
d. Air terjun
Air terjun terbentuk pada sungai yang jenis batuan di dasar sungai ada
yang resisten yang tidak resisten.Proses yang terjadi hampir sama dengan
aliran deras. Hanya saja, pengikisan air mengakibatkan perbedaan air yang
cukup besar antara batuan resisten dan batuan tidak resisten. Akibatnya, air
jatuh dari ketinggian membentuk air terjun.

3. Pengikisan (erosi) oleh air laut


Erosi oleh air laut merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan
gelombang laut yang Terjadi secara terus - menerus terhadap dinding pantai.
Bentang alam yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff (tebing
terjal), notch (takik), gua di pantai, wave cut platform (punggung yang
terpotong gelombang), tanjung, dan teluk. Cliff terbentuk karena gelombang
melemahkan batuan di pantai. Pada awalnya gelombang meretakan batuan di
pantai. Akhirnya, retakan semakin membesar dan membentuk notch yang
semakin dalam akan membentuk gua. Akibat diterjang gelobang secara terus
menerus mengakibatkan atap gua runtuh dan membentuk cliff dan wave cut
playform.
Selanjutnya bagaimana tanjung dan teluk dibentuk?
Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut, sedang teluk adalah laut yang
menjorok ke arah daratan. Pantai memiliki jenis batuan yang berselang seling
antara batuan resisten dan tidak resisten. Pada batuan yang tidak resisten
akan dengan mudah tererosi, sedangkan batuan yang resisten sulit untuk
tererosi. Akibatnya, pada batuan yang tidak resisten akan terbentuk teluk
yang menjorok ke daratan pada batuan yang resisten terbentuk tanjung yang
menjorok ke laut.
1. Erosi oleh es/gletser
Erosi oleh gletser merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser
(lapisan es) di daerah pegunungan. Pengikisan ini terjadi di daerah yang
memiliki empat musim. Pada saat musim semi, terjadi erosi oleh gletser yang
meluncur menuruni lembah. Akkibatnya lereng menjadi lebih terjal. Contoh
bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai fyord, yaitu
pantai dengan dinding yang berkelok kelok.
2. Erosi oleh angin
Pengikisan oleh angin banyak terjadi di daerah gurun atau di daerah yang
beriklim kering. Jika angin dan pasir mengikis batu batuan yang dilaluinya
maka akan membentuk batu cendawan di gunung pasir. Contohnya, Tanah
Loss di cina Utara (Gurun Gobi) yang memiliki tebal 600 m.
B. Bentang Alam Akibat Proses Pengendapan (sedimentasi)
Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan
pelapukan oleh Air, angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian
diendapkan. Semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan
lama kelamaan akan menjadi batuan sedimen. Hasil proses sedimentasi di
suatu tempat dengan tempat lain akan berbeda. Berikut ini akan dijelaskan
ciri bentang lahan akibat proses pengendapan berdasarkan tenaga
pengangkutnya.
1) Pengendapan oleh air
Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam
hasil pengendapan oleh air, antara lain meander, dataran banjir, tanggul alam
dan delta.
a) Meander
Meander merupakan sungai yang berkelok - kelok yang terbentuk karena
adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai
bagian hulu.Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga
kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang
paling mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu
belum terjadi pengendapan. Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar
aliran air mulai lambat
dan membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungi, baik bagian
dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat akan terjadi
pengikisan sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya akan terjadi
pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara terus-menerus akan
membentuk meander.
Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana
pengikisan dan Pengendapan terjadi secara berturut turut. Proses
pengendapan yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan kelokan
sungai terpotong dan terpisah dari aliran sungai, Sehingga terbentuk oxbow
lake.

b. Delta
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut maka
kecepatan aliranya menjadi lambat. Akibatnya, terkadi pengendapan sedimen
oleh air sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan Lumpur akan
tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama , akan terbentuk lapisan -
lapisan sedimen. Akhirnya lapian lapisan sedimen membentuk dataran yang
luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta.
Pembetukan delta memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang dibawa
oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. Kedua, arus
panjang di sepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga , pantai harus dangkal.
Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.
c. Dataran banjir dan tanggul alam
Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya
terjadi banjir dan meluapnya air hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut,
bahan bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai.
Akibatnya, terbentuk suatu Dataran di tepi sungai. Timbulnya material yang
tidak halus (kasar) terdapat pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai lebih
tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu disebut
tanggul alam.
2) Pengendapan oleh Air Laut
Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine. Pengendapan
oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam
hasil pengendapan oleh air laut, Antara lain pesisir, spit, tombolo, dan
penghalang pantai.
Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya
terdiri dari material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat
berfariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus
laut. Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika
terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material
material ke laut yang dalam. ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi
pengendapan material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang
ada di atas permukaan laut. Akumulasi material itu Disebut spit. Jika arus
pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang kadang spit
terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier beach).
Apabila di sekitar spit terdapat pulam, biasanya spit akhirnya
tersambung
dengan daratan, sehingga membentuk tombolo.
3) Pengendapan oleh angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam
hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk
pantai dapat terjadi di daerah pantai maupun gurun. Gumuk pasir terjadi bila
terjadi akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin
mengangkut dan mengedapkan Pasir di suatu tempat secara bertahap
sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.
4) Pengendapan oleh gletser.
Ssedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang
alam hasil Pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula
berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh
gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan
juga menuruni lereng dan mengendap di lemah. Akibatnya, lembah yang
semula berbentuk V menjadi berbentuk U.
C. Dampak Perubahan Lithosfer Terhadap Kehidupan
Perubahan lithosfer yang akan dibahas di sini adalah perubahan yang
mengarah kepada kerusakan di muka bumi yang dinamakan juga sebagai
degradasi. Degradasi di sini artinya penurunan kwalitas maupun perusakan
lahan. Penebangan hutan yang semena - mena penyebab utama degradasi
lahan. Selain itu tidak terkendali dan tidak terencananya penebangan hutan
secara baik merupakan bahaya Ekologis yang paling besar. Ada beberapa
faktor penyebab terjadinya degradasi yaitu:
- Erosi
- Pestisida
- bahan radio aktif
- pupuk kimia
- deterjen
- sampah organic (terutama dari derah perkotaan )
- wabah dan penyakit (baik bagi manusia, hewan maupun pertumbuhan) dan
penyebaran organisma yang menyebabkan infeksi,
- limbah industri anorganik (berbentuk gas, cair dan padat.
Dampak erosi yaitu:
Erosi mempunyai beberapa akibat buruk. Penurunan kesuburan tanah. Kedua
menurunnya produksi sehingga akan mengurangi pendapatan petani.Erosi
tanah dapat terjadi karena adanya curah hujan yang tinggi, vegetasi penutup
lahan yang kurang, Kemiringan lereng, dan tata guna lahan yang kurang tepat.
Pendangkalan sungai untuk mengalirkan air juga berkurang dan menyebabkan
bahaya banjir. Pendangkalan saluran pengairan mengakibatkan naiknya ...,
mengurangi luas lahan pertanian yang mendapat aliran irigasi. Kerusakan
sumber daya air selain banjir dan erosi adalah kekeringan dan pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Kerusakan sumber daya
tanah dan air merupakan masalah yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini karena
sebagai sumber daya alam, tanah mempunyai peranan yang sangat penting
Sebagai sumber unsur bagi tumbuhan dan sebagai media akar tumbuhan
berjangkar dan tempat air tanah tersimpan.
Masalah tanah dan air merupakan salah satu masalah yang kini
menonjol di Daerah Aliran Sungai DAS, yang diorientasikan kepada segi- segi
pemgawetan tanah dan air dengan titik berat kepada peningkatan
kesejahteraan masyarakat harus dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat.
Dampak degradasi lahan terhadap lingkungan Degradasi lahan dapat terjadi di
lingkungan kota maupun pedesaan.
a. Kerusakan Lingkungan Kota
Migrasi penduduk merupakan salah satu mekanisme untuk menjaga
agar kepadatan penduduk tidak melampaui daya dukung lingkungan. Salah
satu migrasi yang banyak terjadi aalah migrasi dari desa ke kotayang disebut
urbanisasi. Proses urbanisasi itu umumnya makin kuat seiring dengan makin
meningkatkan fasilitas suatu kota.
Kebiasaan yang membuang sampah di mana dilakukan di kota. Di kota
tidak ada daur ulang sampah padahal pelayanan sanitasi di kata bertambah
danbahkan menurun. Penurunan fungsi sanitasi dan tidak tersedianya
airminum yang bersih mengakibatkan terjadinya ledakan penyakit kolera
secara berkala. Bentuk kerusakan lingkungan kota yang lain adalah terjadinya
banjir, kenaikan jumlah Penduduk dan kesadaran lingkungan. Hal ini
mengakibatkan permukaan tanah yang kedap terhadap air bertambah.
Sehingga sedikit air hujan yang dapat meresap ke dalam tanah. Di samping
kerusakan sosial budaya, orang desa yang bermigrasi ke kota banyak yang
mempunyai pendidikan yang rendah dan tidak terampil. Oleh sebab itu,
mereka kesukaran mendapatkan pekerjaan yang layak.
b. Kerusakan Lingkungan Desa
Usaha untuk menaikan daya dukung lingkungan dengan menambah luas
lahan yang digunakan untuk pertanian merupakan reaksi terhadap kenaikan
kepadatan penduduk. Reaksi tersebut merupakan kekuatan yang disebut
tekanan penduduk. Tekanan penduduk terhadap lahan semakin diperbesar
oleh bertambah sempitnya lahan pertanian karena digunakan untuk
kepentingan lain, misalnya permukiman, jalan, dan pabrik. Kerusakan hutan
membawa banyak akibat. Hutan mempunyai fungsi perlindungan terhadap
tanah.Tetesan air hujan dengan energinya memukul permukaan tanah
mengakibatkan mengelupasnya butir-butir tanah. Proses ini disebut dengan
erosi percikan (splash erosion
LITOSFER dan PEDOSFER

A.Pengertian litosfer
B. Struktur lapisan litosfer

C. Batuan pembentuk muka bumi


D. Tenaga pengubah bentuk muka bumi
E. Pengertian pedosfer
F. Faktor pembentuk tanah
G. Profil tanah
H. Ciri-ciri tanah
I. Jenis tanah di Indonesia
J. Erosi tanah
K. Metode konservasi tanah.

Anda mungkin juga menyukai