Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TATA SURYA

TENTANG
SISTEM BUMI, BULAN, DAN MATAHARI

Disusun Oleh :

EVA ROSITA
NIP. 197405011998072001

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI PARANG 3
KECAMATAN PARANG KABUPATEN MAGETAN
TAHUN 2015

Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Pembelajaran bumi dan antariksa di sekolah dasar sangat penting. Hal ini

dikarenakan peserta didik di sekolah dasar masih memiliki pemikiran


kongkrit. Untuk itu kami menyusun makalah ini untuk membahas inti dari
permasalahan tersebut diatas. Hasil dari pembahasan ini dituangkan dalam bentuk
makalah dan semoga dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca yang budiman.
Akhirnya semoga pembahasan yang kami susun dalam makalah ini dapat
dijadikan bekal bagi kita sebagai Guru Sekolah Dasar khususnya. Kami mohon
maaf apabila terdapat kekeliruan dan kesalahan dalam pembahasan kami. Harapan
dan niat baik kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua, mari
kita budayakan belajar seumur hidup.
B.

Rumusan Masalah
Penyusunan makalah yang kami susun dengan judul pembelajaran

tentang sistem bumi, bulan dan matahari memuat permasalahan dan inti pokok
sebagai berikut:
1.

Peristiwa rotasi bumi.

2.

Revolusi bumi dan bulan

3.

Gerhana

4.

Pengaruh rotasi dan revolusi bumi

5.

Penentuan kalender masehi dan hijriah.

C.

Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah tentang Sistem Bumi, Bulan dan
Matahari adalah sebagai berikut:
1.

Agar dapat mengetahui hakikat kedudukan sistem bumi, bulan dan matahari.

2.

Agar dapat mengajarkan kepada peserta didik di sekolah dasar tentang


bagaimana kedudukan bumi, bulan dan matahari.

Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

3.

Agar dapat membuat alat peraga unutk mengajarakan kepada peserta didik
terkait sistem bumi, bulan dan matahari di sekolah dasar.

4.

Sebagai bekal kita sebagai guru Sekolah Dasar, untuk bahan melaksanakan
pengajaran baik teori maupaun dalam aplikasi pembelajaran.

Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

BAB II
PEMBELAJARAN IPA TENTANG SISTEM BUMI BULAN DAN
MATAHARI DI SEKOLAH DASAR

A.

GERAK BUMI

Tanpa kita sadari, bumi yang kita tempati tidak pernah berhenti berputar.
Dapatkah kita merasakan gerakan bumi? Lalu, gerak apa saja yang dilakukan
bumi? Kemudian, akibat apa yang dirasakan kita sebagai penghuni bumi karena
gerakkannya tersebut? Mari ikuti penjelasan berikut ini!
1.

Rotasi Bumi

Jika kita perhatikan, pagi hari matahari terbit di sebelah timur dan sore hari
terbenam di sebelah barat, seolah-olah matahari beredar mengitari bumi.
Sebenarnya bukan matahari yang mengelilingi bumi, melainkan bumi berputar
pada sumbunya dari arah barat ke arah timur. Perputaran bumi pada sumbunya
disebut rotasi. Waktu yang diperlukan untuk satu kali rotasi disebut kala rotasi.
Kala rotasi untuk bumi ialah 24 jam. Pada saat bagian bumi menghadap matahari,
bumi dalam keadaan siang, sedangkan bagian bumi yang tidak mendapat cahaya
matahari berada dalam keadaan malam hari. Jadi, terjadinya siang dan malam
disebabkan oleh terjadinya rotasi bumi, juga karena bentuk bumi yang bulat.
Arah rotasi bumi adalah dari barat ke timur. Oleh karena itu, matahari selalu
terbit di timur dan terbenam di barat, akibatnya orang di daerah Indonesia Timur
lebih dulu melihat matahari terbit daripada orang di daerah Indonesia Barat.
Rotasi bumi dapat di gambarkan seperti sebuah gasing yang sedang berputar.
Bagian-bagian gasing tampak bergerak. Akan tetapi, mengapa kita tidak
merasakan getaran akibat rotasi bumi? Hal ini disebabkan perputaran bumi sangat
cepat. Bumi hanya bergerak kurang lebih 15 dalam waktu 1 jam. Selain itu, gaya
tarik bumi terhadap benda di permukaannya sangat kuat. Semua yang berada di
permukaan bumi termasuk manusia, tidak terpelanting.

Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

Bumi berputar pada sumbunya sekali setiap 24 jam. Selama 24 jam itu, daerahdaerah yang mengalami siang dan malam berubah-ubah. Bumi dibagi menjadi
360 bujur. Selama 24 jam bumi berputar sejauh 360 bujur. Berarti bumi
bergerak 15 dalam waktu 1 jam (15=360/24). Jadi, untuk dua tempat yang
bujurnya berbeda 15, ada perbedaan waktu 1 jam. Dengan perhitungan tersebut,
kita dapat menghitung perbedaan waktu berdasarkan garis bujur.
Perbedaan waktu Indonesia Barat (WIB) dengan waktu Indonesia tengah (WITA)
adalah 1 jam dan perbedaan dengan waktu Indonesia timur (WIT) adalah 2
jam. Garis bujur 0 terletak di kota Greenwich, Inggris. Karena kota Greenwich
dilalui oleh garis bujur 0, maka waaktu Greenwich di jadikan patokan waktu
internasional yang di kenal dengan GMT(Greenwich Mean Time). Karena arah
rotasi bumi adalah dari barat ke timur maka wilayah wilayah di sebelah timur
garis bujur 0o(Greenwich) mengalami siang lebih dulu daripada wilayah-wilayah
di sebelah barat garis 0o. Artinya , jika london (Inggris) pukul 01.00dini hari,
maka di Jakarta yang terletak di sebelahtimur london menunjukan pukul 07.00
pagi pada hari yang sama.
2.

Revolusi Bumi

Jika perputaran bumi pada porosnya disebut rotasi, perputaran bumi mengelilingi
matahari disebut revolusi. Waktu yang diperlukan oleh bumi untuk mengelilingi
matahari satu putaran adalah 365

hari atau satu tahun. Kecepatannya lebih

dari 106.000 kolimeter per jam. Bumi mengelilingi matahari dalam orbit yang
berbentuk elips.
Pada saat bumi berevolusi, sumbu bumi miring ke arah yang sama. Besar
kemiringannya adalah 23 jika di hitung dari garis khatulistiwa (ekuator).
Revolusi bumi dengan kemiringannya itu menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
1.

Pergantian musim di belahan bumi utara dan selatan. Di daerah ini terdapat

4 musim, yaitu musim panas, musim dingin, musim semi dan musim gugur.

Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

2.

Perbedaan lamanya siang dan malam. Pada tanggal 21 Maret 21 Juni, di

belahan bumi utara siang hari lebih panjang dari pada malam hari. Sebaliknya, di
belahan bumi selatan siang hari lebih pendek daripada malam hari.
3.

Gerak semu tahunan matahari adalah matahari seolah-olah melakukan

pergeseran dari utara ke selatan dari khatulistiwa.


4.

Tahun Masehi.

Kita telah mengetahui bahwa bumi beredar mengelilingi matahari selama


365

hari (satu tahun) untuk sekali putaran. Hal ini berarti bahwa bumi

memulai putarannya yang baru setiap 365

ini, setiap 365

hari. Berdasarkan putaran bumi

hari terjadi pergantian tahun. Pergantian tahun yang dihitung

berdasarkan revolusi bumi ini disebut tahun Masehi atau tahun Syamsiah. Orang
yang pertama kali menetapkan kalender Masehi adalah kaisar Romawi bernama
Julius Caesar. Dia dibantu oleh seorang astronom bernama Sosiyenes. Dalam
kalender masehi, 1 tahun dibagi menjadi 12 bulan yang terdiri dari 30 dan 31 hari,
kecuali bulan februari yang hanya 28 hari. Kalau dijumlahkan harinya akan
berjumlah 365 hari. Berarti setiap tahun ada tersisa

hari. Sisa

hari akan

menjadi 1 hari setelah kurun waktu 4 tahun. Oleh karena itu, kaisar menambah
kelebihan 1 hari tersebut di bulan februari setiap empat tahun sekali. Pada tahuntahun tersebut, jumlah hari pada bulan Februari menjadi 29 hari dan setahun
menjadi 366 hari. Tahun yang jumlah harinya 366 disebut Tahun kabisat. Untuk
mengetahui sebuah tahun merupakan kabisat, kita dapat membaginya dengan
bilangan 4. Apabila tahun tersebut habis dibagi empat, maka tahun tersebut
merupakan tahun kabisat. Contoh tahun kabisat adalah 1996, 2000, 2004.
Namun kalender yang ditetapkan oleh Julius Caesar ini sebetulnya tidak terlalu
tepat. Sebab sesungguhnya lama revolusi bumi adalah 365 hari 5 jam 48 menit 46
detik. Jadi, kalau dihitung berdasarkan kalender Julius Caesar terdapat selisih
Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

waktu 11 menit 14 detik dalam setahun. Jumlah selisih ini jika dikumpulkan 128
tahun akan menjadi 1 hari. Selisih ini tentu saja besar. Oleh karena itu, Paus
Gregorius XIII menetapkan penambahan 1 hari di bulan Februari setiap 128 tahun
sekali. Jadi tahun kabisat bukan hanya tahun yang habis dibagi empat, tetapi juga
tahun abad yang habis dibagi 400. Misalnya, tahun 1600 dan 2000.
B.

GERAKAN BULAN

Bulan merupakan anggota tata surya yang merupakan satelit bumi. Bulan tidak
memiliki cahaya sendiri cahaya bulan yang memancar di malam hari adalah sinar
matahari yang dipantulkan oleh permukaan bulan. Sebagai satelit bumi, bulan
melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu berevolusi terhadap Bumi, berotasi dan
bersama-sama bumi mengelilingi matahari.
Pada saat berputar mengelilingi matahari, bumi diiringi oleh bulan. Permukaan
bulanmemantulkan cahaya matahari. Cahaya matahari yang dipantulkan oleh
bulan sebenarnya tidak terlalu banyak. Akan tetapi, karena cahaya matahari
demikian terang, cahaya pantulan yang sedikit itu mampu membuat bulan
kelihatan seperti bola berpijar.
Jarak bulan dengan bumi sekitar 284.000 kilometer. Bulan selalu mengelilingi
bumi sebagaimana bulan mengelilingi matahari. Karenanya bulan disebut satelit
bumi. Bulan selalu beredar pada orbit yang tetap akibat adanya gaya gravitasi
bumi yang kuat terhadapnya. Bulan juga berotasi. Kala rotasi bulan sama dengan
kala revolusinya, yaitu 29 hari. Karena kala rotasi bulan sama dengan
revolusinya, permukaan bulan yang menghadap bumi selalu sama.
Fase bulan. Bulan mengitari bumi dalam waktu 29 hari (1 bulan). Selama bulan
bergerak, terjadi perubahan sudut antara posisi matahari, bulan, dan bumi.
Perubahan itu menyebabkan perubahan bentuk bulan yang tampak dari bumi.
Perubahan bentuk bulan ini disebut fase bulan.
Fase-fase bulan adalah sebagai berikut:
a. Bulan baru atau bulan mati

Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

Pada saat terjadi bulan baru, posisi bulan berada di antara matahari dan bumi,
sehingga permukaan bulan yang gelap(tidak terkena sinar matahari) mengahadap
ke bumi. Oleh karena itu bulan tidak terlihat dari bumi.

b. Kuartir pertama
Dari posisi bulan muda atau bulan mati, bulan beredar ke arah posisi kuartir
pertama begitu meninggalkan posisi bulan muda, bulan sudah terlihat seperti
bentuk sabit. Bulan sabit terus makin besar sampai membentuk setengah
lingkaran. Pada saat ini bulan berada di kuatir pertama.
c. Kuartir kedua atau bulan purnama
Pada posisi ini, bumi berada di antara bulan dan matahari. Seluruh permukaan
bulan yang terang (terkena sinar matahari) menghadap ke bumi. Oleh karena itu,
bulan terlihat lingkaran penuh dari bumi disebut bulan purnama.
d. Kuartir ketiga
Dari posisi bulan purnama, bulan beredar ke arah kuartir ketiga begitu
meninggalkan posisi bulan purnama, bulan sudah mulai mengecil menjadi bulan
sabit penampakan bulan terus mengecil sampai terlihat sampai posisi pada kuarti
pertama dari kuartir ketiga beredar kembali ke bulan baru atau bulan mati.
Revolusi bulan dan rotasi bulan mengakibatkan terjadinya pasang naik dan pasang
surut air laut. Ketika pasang naik, permukaan air laut akan naik. Sebaliknya jika
pasang surut, permukaan air laut akan turun. Pada saat bulan berevolusi terhadap
bumi, air laut di bagian bumi yang menghadap bulan akan tertarik gravitasi bulan
sehingga terjadi pasang naik. Sebaliknya, air laut di bagian bumi yang tidak
menghadap bulan akan pasang surut.
Kalender Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan terhadap Bumi.
Sekali berevolusi terhadap bumi, bulan membutuhkan waktu selama 29 hari 12
jam 44 menit 3 detik. Kala revolusi bulan terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh
umat Islam untuk menentukan tahun Hijriah atau Komariah. Jumlah hari pada
setiap bulan di kalender Hijriah berselang-seling 30 dan 29 hari. Dengan

Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

demikian, satu bulan dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka
pada tahun Hijriah pun ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355 hari. Dalam 30
tahun, terdapat 11 tahun kabisat. Satu tahun Hijriah lamanya 354 hari. Sedangkan
satu tahun Masehi lamanya 365 hari. Oleh karena itu, tahun Hijriah lebih cepat 11
hari daripada tahun Masehi. Hal ini menyebabkan hari-hari besar bagi umat Islam
selalu berubah-ubah lebih cepat 11 hari dari pada tahun sebelumnya pada kalender
Masehi.
C. GERHANA
Pernahkah kita melihat gerhana matahari atau gerhana bulan? Apayang dirasakan
pada saat itu terjadi? Bagaimana terjadinya peristiwa gerhana matahari atau
gerhana bulan?
1.

Gerhana Bulan

Gerhana bulan terjadi apabila posisi bumi berada di antara bulan dan matahari.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Gerhana bulan terjadi apabila bulan masuk ke dalam bayangan bumi inti (umbra)
sehingga bulan tidak menerima cahaya matahari. Dari bumi kenampakan bulan
mula-mula seluruhnya terang, kemudian pelan-pelan agak gelap, gelap semua.
Pelan-pelan tampak kembali sampai kelihatan seluruhnya.
2.

Gerhana Matahari

Gerhana matahari terjadi apabila posisi bulan berada di antara bumi dan matahari
sehingga sebagian bumi tidak mendapatkan cahaya matahari. Perhatikan gambar
di bawah ini.
Bumi yang terkena umbra mengalami gerhana matahari total, sedangkan yang
terkena penumbra mengalami gerhana matahari sebagian.
D.

SKENARIO PEMBELAJARAN

Langkah-langkah pembelajaran untuk materi ini yaitu:


1.

Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian


berdoa dan melakukan presensi.

Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

2.

Apresepsi dengan menampilkan video 1.

3.

Memasuki materi selanjutnya guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan


dengan materi.

Misalkan,
a.

Apa saja yang ada di bumi ini?

b.

Pernahkah kalian berfikir mengapa terjadi siang dan malam, bulan setiap
malam berubah-ubah bentuknya, dll??

4.

Menyanyikan lagu Kenapa yang terdapat pada video 2.

5.

Menerangkan tentang sistem bumi, bulan dan matahari menggunakan


demonstrasi dengan melibatkan beberapa siswa secara langsung.

6.

Memasuki materi rotasi bumi, siswa diajak berdialog tentang pengertian


rotasi, kala rotasi, setelah itu di kenalkan tentag akibat rotasi bumi dengan
memutar video 3.

7.

Kemudian main map.

8.

Menerangkan tentang revolusi bumi menggunakan video 4.

9.

Kembali main map.

10. Menerangkan tentang gerakan bulan sebagai satelit bumi, kala rotasi dan fase
bulan.
11. Untuk menambah pengetahuan maka diputarkan video yang ke 5.
12. Kembali main map.
13. Menerangkan revolusi bulan serta akibatnya.
14. Materi Gerhana matahari dan gerhana bulan menggunakan video 7.
15. Kembali main map.
16. Permainan Papan IPA.
17. Pemutaran video tentang cita-cita yaitu video 7. Apa yang menjadi cita-cita
kalian? Tuliskan dalam bentuk karangan dan dikumpulkan pada pertemuan
selanjutnya.
18. Guru menyimpulkan berdasarkan main map yang telah di buat.
19. Menutup pembelajaran dengan kembali menyanyikan lagu kenapa.

Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

20. Mengucapkan salam.

Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

10

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Bumi dan antariksa adalah pelajaran yang mencakup keseluruhan dari isi bumi an
benda- benda yang ada diluar angkasa. Pembelajaran di sekolah dasar harus
menggunkan media atau alat peraga yang tepat agar siswa disekolah dasar dapat
dengan mudah memahaminya. Untuk itu inovasi dari guru sangat perlu untuk
menunjang kegiatan pembelajaran disekolah dasar. Pembelajaran tentang sistem
bumi, bulan dan matahari disekolah sangat penting terkait pemhaman dan
pengetahuan siswa tentang kedudukan bumi dan matahari.
Pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru disekolah dasar tentang
pembelajaran sistem bumi, bulan dan matahari dapat menggunakan media
gambar, video, dan peragaan yang dilakukan oleh siswa. Pengukuran hasil
pembelajaran dapat dilakukan dengan cara yang inovatif yaitu melalui permainan
atau games. Siswa akan terbawa oleh arus permainan sehingga merasa senang
dalam menjawab soal dari guru sekaligus sebagai tingkat mengukur sejauh mana
siswa telah menyerap pembelajaran tersebut.

B.

Saran
Pembelajaran di sekolah dasar harus memperhatikan kondisi dan

pemahaman siswa. Pelaksanaan kegiatan juga harus inovatif dan menyenangkan.


Guru kelas harus bisa menyesuaikan pembelajaran yang dilaksananakan dengan
tingkat kesulitan dan kondisi siswanya. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh
seorang guru adalah membuat alat peraga pembelajaran.
Agar pembelajaran yang kita lakukan lebih mantap dan kita juga
mempunyai gambaran yang lebih jelas, alangkah baiknya kita melaksanakan
observasi ke sekolah- sekolah untuk mengamati secara langsung kegiatan

Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

11

pembelajaran di sekolah dasar. Selain itu kita juga harus memperbanyak referensi
dan bertanya kepada narasumber seperti guru dan orang yang ahli dibidangnya
untuk lebih mendalami ilmu tentang pembelajaran bumi dan antariksa khususnya
tentang sistem bumi, bulan dan matahari.

Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

12

DAFTAR PUSTAKA

Sulistiyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008.Ilmu Pengetahuan Alam kelas


VI.Jakarta:Pusat Perbukuan.
www.youtube.com

Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

13

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya.Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi
beserta

keluarganya,

para sahabatnya serta

Muhammad

kami

SAW

selaku umatnya.

Semoga kita mampumeneladani beliau sebagai manusia yang berguna.


Adapun tujuan makalah ini di buat yaitu untuk meningkatkan kompetensi
Guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Makalah ini tentu tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari ber
bagaipihak.

Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak

yang

telah

membantu memberikan saran serta masukan untuk menyempurnakan makalah ini.


Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya
membangun, agar makalah ini menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan
datang.
Parang, Maret 2015
Penyusun

Makalah tata Surya Tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari

14

Anda mungkin juga menyukai