Anda di halaman 1dari 11

A.

Globalisasi

Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi

secara mendunia melalui media cetak maupun elektronik.atau juga bisa diartikan globalisasi

itu hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi. Suatu proses tatanan

masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.Globalisasi pada hakikatnya adalah

suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain

yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi

bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu kelompok sosial

tertentu. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.Jadi

adanya kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk

Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh

negatif. Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam

mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung.

Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan

dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Bisa dibilang bahwa globalisasi

membawa perspektif baru tentang konsep “Dunia Tanpa Batas” yang saat ini menjadi realita dan

sangat mempengaruhi perkembangan budaya dan membawa perubahan baru. Globalisasi ini akan

membentuk tatanan baru atau kehidupan yang lebih bersatu karena seolah-olah tanpa batas

geografis, batas ekonomi maupun batas budaya di dalamnya. Karena globalisasi merupakan

perubahan yang tengah terjadi di masyarakat berupa keterkaitan antara elemen-elemen dengan

semakin canggihnya teknologi baik dari segi komunikasi maupun informasi, tidak heran jika
globalisasi akan menjadi jalan pertukaran budaya hingga jainan hubungan ekonomi, sosial, dan

segala hal secara internasional antara negara-negara di dunia tanpa memandang batas wilayah,

status sosial maupun perkembangan yang ada di dalamnya.

Para ahli mendefinisikan pengertian dari globalisasi. Beberapa diantaranya pengertian globalisasi

adalah sebagai berikut:

 Globalisasi adalah suatu hubungan sosial yang mendunia yang kemudian terhubung satu

sama lain sehingga antara kejadian dari tempat yang berbeda bisa berdampak juga bagi

tempat yang lain. (Anthony Giddens),

 Globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di

seluru dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama. (Selo Soemardjan).

 Globalisasi adalah tindakan dari suatu proses atau pengambilan kebijakan yang

menjadikan sesuatu mendunia, baik dalam lingkupnya ataupun aplikasinya. (The

American Heritage Dictionary).

Secara sederhana era globalisasi dapat dipahami sebagai era dimana kemajuan ilmu pengetahuan,

teknologi dan alat transportasi yang mendorong kehidupan manusia menjadi tanpa batasan. Baik

itu batasan geografis ataupun budaya.

Contoh globalisasi dalam bentuk sederhana adalah kita bisa mengetahui informasi apa yang

sedang terjadi dibelahan bumi lain. Atau kita dapat bepergian dari tempat satu ke tempat lainnya

dengan cepat meskipun jaraknya ratusan atau ribuan kilometer.

Teori Globalisasi
Ada beberapa teori Globalisasi yang dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya adalah teori

yang dikemukakan oleh Cochrane dan Pain yang menyatakan bahwa ada 3 pemeran utama

penting dalam Globalisasi yaitu

 Globalis,

 Para Tradisionalis

 Para Transformalis.

1. Teori Globalisasi Para Globalis

Para Globalis mengatakan bahwa dengan adanya Globalisasi ini akan membawa konsekuensi

secara langsung pada kehidupan di seluruh dunia bahwa nantinya akan ada serangan

budaya homogen yang menyebar ke seluruh dunia.

Mengenai hal ini, para globalis yang positif mengatakan bahwa hal tersebut bisa menjadikan

masyarakat dunia yang memiliki pemikiran yang lebih terbuka dan toleran terhadap budaya dari

luar budayanya sendiri,

Namun para globalis negatif mengatakan bahwa hal tersebut bisa melunturkan budaya asli

masing-masing masyarakat dan menganggap itu juga salah satu upaya Negara adidaya untuk

menjajah budaya lain.

2. Teori Globalisasi Para Tradisionalis

dalam teori ini adalah orang-orang yang tidak menganggap bahwa Globalisasi tengah terjadi,

mereka menganggap bahwa proses yang saat ini terjadi adalah dampak dari perubahan yang

sudah terjadi sejak zaman dulu.


3. Teori Globalisasi Para Transformalis

adalah orang yang berada diantara globalis dan tradisionalis, yang menganggap bahwa benar

Globalisasi sedang terjadi namun terlalu dilebih-lebihkan.

4. Teori Globalisasi Lain

Teori Globalisasi yang kedua disebutkan seorang ahli bernama George Ritzer yang mengatakan

bahwa era Globalisasi ini ditandai dengan adanya perkembangan dalam bidang komunikasi

seperti munculnya telepon dan televisi kemudian diakhiri dengan kesadaran masyarakat secara

global mengenai hal tersebut.

Ciri Ciri Globalisasi

Globalisasi mempunyai beberapa ciri, diantaranya:

1. Perubahan Dalam Konsep Jarak Ruang dan Waktu

Dengan dukungan teknologi berupa televisi, smartphone dan internet komunikasi dapat

dilakukan secara cepat. informasi-informasi dari satu belahan dunia dapat langsung diketahui

oleh seseorang dibelahan dunia lainnya.

Kemajuan dalam bidang transportasi juga membuat jarak ratusan atau ribuan kilometer dapat

ditempuh dengan waktu beberapa jam atau hari saja.

2. Adanya Saling Ketergantungan Dalam Bidang Ekonomi dan Perdagangan


ini disebabkan oleh pertumbuhan perdaganan internasional dan juga dominasi organisasi

semacam WTO atau world trade Organization yang menaungi perdagangan dunia dan lain

sebagainya.

3. Adanya Peningkatan Interkasi Kultural

Melalui televisi dan media lainnya manusia daoat mendapat pengetahuan baru dan lebih

mengenal keanekaragaman yang ada di dunia luar

4. Meningkatnya Masalah Bersama

di era globalisasi, masalah yang timbul dalam suatu negara dapat menjadi masalah yang menjadi

perhatian bersama atau dunia internasional, seperti masalah ham, lingkungan hidup, kejahatan

perang yang terjadi di suatu negara.

Faktor Penyebab Proses Globalisasi

Tentunya ada penyebab dan pendorong yang akhirnya membuat proses Globalisasi ini bisa

terjadi, yang diantarnya adalah:

1. Perkembangan Teknologi dan Informasi

Adanya perkembangan dalam teknologi informasi dan komunikasi yang kemudian berdampak

pada mudahnya transaksi keuangan yang terjadi di seluruh Negara.

Selama beberapa waktu terakhir terdapat banyak sekali perkembangan dalam bidang teknologi

yang berkaitan langsung dengan transaksi keuangan yang bisa memudahkan Anda untuk

melakukan transaksi tidak hanya di Negara sendiri melainkan di Negara lain.


2. Banyaknya Kerja Sama Internasional

Penyebab kedua terjadinya Globalisasi adalah karena terjadinya banyak kerja sama internasional

yang memudahkan terjadinya transaksi keuangan sebelumnya yang dilakukan oleh berbagai

Negara.

Sehingga melalui sektor ekonomi inilah yang membuat banyaknya produk dari luar negeri masuk

ke dalam negeri dan sebaliknya.

3. Kemudahan Transportasi

Sistem transportasi yang semakin maju menyebabkan masyarakat mudah dalam bepergian

ataupun mengirimkan barang meski terpisah jarak yang sangat jauh.

4. Ekonomi Terbuka

Selanjutnya era Globalisasi juga terjadi karena Negara-negara di dunia mulai terbuka dalam

bidang ekonomi, sehingga terjadilah perdagangan-perdagangan global yang menyebabkan

berbagai macam produk saling bertukar dari satu tempat ke tempat yang lain.

Dari produk-produk yang masuk itu tentunya juga mengandung budaya dan unsur dari Negara

lain yang mempengaruhi budaya di dalam Negara sendiri. Kemudian yang terakhir era

Globalisasi ini juga terdorong karena pasar uang saat ini sudah sangat mendunia yang

menjadikan transaksi keuangan dalam satu Negara menjadi lebih besar.


Pada intinya semua penyebab terjadinya era Globalisasi ini adalah karena kegiatan ekonomi

antar Negara yang semakin terbuka sehingga memudahkan Negara-negara di dunia untuk saling

berinteraksi, menjalin kerja sama dalam bermacam bidang yang mengakibatkan masuknya

budaya-budaya baru, pengetahuan baru, hal-hal baru dari luar ke dalam negeri ataupun

sebaliknya.

Tentunya agar tidak berdampak negatif bagi suatu Negara maka Globalisasi harus didukung

dengan kesadaran untuk tetap melestarikan dan mencintai budaya sendiri.

B. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana

yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di

sekitarnya.Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18

tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum

cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi. Fase perkembangan

yang harus dijalani oleh remaja salah satunya adalah mengatasi ketegangan emosi. Remaja

sering kali belum mampu untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan pengendalian

emosi secara maksimal. Akibatnya remaja terjerumus kedalam kenakalan remaja. Menurut

Kartono, Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile

delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk

pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.


C. Perilaku Menyimpang Anak Remaja Sebagai Dampak dari Globalisasi

Globalisasi sangat menjadi hal yang berdampak negatif jika si pemakai tidak siap untuk memakai

dan menerima globalisasi ini. Sebagian besar dari golongan masyarakat yang belum siap untuk

menerima globalisasi itu adalah anak – anak remaja. Seperi kita ketahui globalisasi yang berasal

dari barat ini sudah pasti membawa kebudayaan sesuai negeri asalnya, dan celakanya bagi negara-

negara berbudaya ketimuran yang sangat bertolak belakang dengan kebudayaan barat seperti

Indonesia, hal tersebit tidak bisa dihindari dan sudah menyebar dalam praktik kehidupan

bermasyarakat Indonesia. Dan yang lebih parahnya lagi pola hidup barat tersebut banyak

memengaruhi dan di salah artikan oleh para remaja Indonesia sebagai trend yang justru menjadi

boomerang bagi mereka untuk membawa ke arah masa depan kehancuran.

Sex bebas juga merupakan salah satu bentuk tindakan penyimpangan kenakalan remaja yang

sekarang ini semakin marak terjadi seiring berkembangnya zaman. Seperti kita ketahui sex bebas

diluar ikatan pernikahan merupakan salah satu budaya barat yang sangat bertolak belakang dengan

budaya ketimuran Indonesia. Akan tetapi dengan berkembangnya globalisasi, dimana batas antar

negara seakan hilang, dengan mudahnya, mau tidak mau budaya negatif bagi anak remaja

Indonesia tersebut masuk dan berkembang di Indonesia. Dan lagi-lagi korban utama dari

kebudayaan negatif ini adalah remaja. Kebanyakan para remaja di Indonesia terjebak akan perilaku

seperti ini akibat minimnya pengetahuan mereka akan resiko dan tanggung jawab yang harus

ditanggung nantinya. Faktor rentannya kontrol diri dan iman serta godaan lingkungan sosial dan

juga rasa keingintahuan yang berlebihan seiring hasrat tanpa pikiran jernih, membuat banyak

remaja yang terjerumus dalam budaya surga dunia ini. Dapat diungkapkan bahwa perilaku seksual

bebas bisa sangat beresiko bagi para remaja. Mulai dari hamil di luar nikah sampai terjangkitnya
penyakit kelamin mematikan seperti AIDS berpotensi sangat besar terjadi bagi mereka para remaja

yang melakukannya. Dan yang tak kalah fatalnya, akibat sex bebas pra-nikah ini masa depan

mereka bisa hancur begitu saja dan akan menodai nama baik keluarga mereka. Apabila para remaja

tidak diawasi oleh orangtuanya ketika menggunakan akses yang merujuk pada globalisasi ini akan

menimbulkan bahwa yang membuahkan perilaku penyimpangan sosial. Kontrol sosial dalam

keluarga sangat dibutuhkan dalam hal ini.

Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, tentunya membawa dua aspek yang saling

berlawanan, di satu sisi membawa aspek positif yang sangat membantu, tepi di lain sisi membawa

aspek negatif yang bisa sangat merusak. Akan tetapi dal tersebut kembali lagi pada SDM sebagi

pengguna dari teknologi dan informasi itu sendiri. Dalam hal kenakalan remaja, perkembangan

teknologi juga memiliki peranan penting dalam penyebaran aspek-aspek negatif globalisasi, bisa

dikatakan perkembangan teknologi sebagai media pengantar pengaruh-pengaruh, aspek-aspek,

maupun kebudayaan-kebudayaan negara lain, khusunya bangsa barat ke negara lainnya di dunia

ini. Tak terkecuali Indonesia sebagai negara yang terletak di jalur perdagangan dan penerbangan

dunia. Baik media elektronik seperti televisi atau internet, maupun media cetak berupa koran dan

majalah, banyak yang menampilkan dan membawa hal-hal yang negatif bagi kehidupan para

remaja. Utamanya melalui internet, banyak remaja-remaja Indonesia yang menyalahgunakan

perkembangan teknologi ini ke arah yang buruk. Contohnya dalam hal pornografi. Hal ini

merupakan bentuk kebudayaan barat yang paling menonjol implikasinya dalam kehidupan remaja

di Indonesia. Tak hanya melahirkan sebuah kenakalan, tapi juga menimbulkan efek kriminal bagi

siapapun yang terjerat.


Kita ketahui bersama, bahwa seiring canggihnya zaman, hal negatif tersebut semakin mudah pula

terakses dan menyebar dalam kehidupan remaja Indonesia. Banyak remaja yang terjebak

menyalahgunakan berbagai perkembangan teknologi tersebut untuk hal-hal yang justru merusak

diri mereka sendiri. Situs-situs porno yang banyak berkembang di internet dapat dengan mudahnya

diakses oleh siapapun, tayangan-tayangan televisi yang semakin berani menampilkan tayangan-

tayangan bergenre kekerasan maupun pornoaksi, serta penyalahgunaan teknologi dalam hal

pornografi, dan pornoaksi semakin memperburuk aspek psikologis para remaja, yang sebagian

besar terpengaruh dan tersalahgunakan akan hal-hal tersebut. Hasilnya banayk dari mereka yang

tumbuh dewasa sebelum waktunya, dan tak sesuia dengan yang seharusnya. Berbagai kasus

kenakalan bahkan kriminal pun banyak terimplikasi di masyarakat, seperti; remaja yang

melakukan hubungan sex diluar nikah, remaja yang terkena penyakit kelamin akibat sex bebas

tanpa pengaman, remaja yang hamil diluar nikah, remaja yang melakukan aksi anarkis dan

premanisme, tawuran antar pelajar, remaja yang vandalis, dll. Semua hal ini terjadi bukan karena

arus globalisasi itu sendiri, tetapi kontrol sosial yang masih kesulitan dalam menekan dan

menyaring arus globalisasi itu.


ANALSIS

Ketidaksiapan si pemakai untuk mengkonsumsi ini yang didukung dengan SDM yang kurang

untuk menggunakan globalisasi membuat para remaja mudah terpengaruh dengan hal yang negatif

yang berorientasi pada sifat hedonis. Perkembangan Iptek di era globalisasi sekarang harusnya

bisa dimanfaatkan dengan baik sebagai pembentuk kepribadian generasi cerdas bagi para remaja

sekarang ini. Serta bisa disikapi dengan baik dan bijaka akan berbagaid dampak negatif dari

perkembangan teknologi ini. Sehingga tidak terlahir kenakalan remaja berupa atau akibat

disfungsional teknologi. Semua pihak yang terkait, khususnya keluarga dan sekolah sebagai dua

lingkungan terdominan remaja, wajib memberi pendidikan dan pengetahuan yang baik berdasar

tata nilai, norma, agama, serta hokum yang berlaku di negarai ini, serta menjadi pembentuk,

pembimbing sekaligus pengawas kepribadian dan pertumbuhan remaja ke arah yang positif

terhindar dari efek-efek negatif, termasuk salah satunya ke dalam kenakalan remaja.

Anda mungkin juga menyukai