Anda di halaman 1dari 33

Nama : Yogi Abdul Matin

Asal Sekolah : SDN 3 Cimuncang Garut

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis eksplorasi penyebab


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi masalah
1 Pedagogik Asumsi: Berdasarkan penelitian yang
Semangat belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi dilihat dari kajian Literatur, hasil
motivasi peserta semangat belajar dan motivasi peserta wawancara dan hasil analisis
didik didik, yaitu: sendiri dapat diketahui bahwa
1. Rasa keingintahuan peserta didik terdapat faktor-faktor penyebab
yang rendah. yang mempengaruhi semangat
2. Kurang menariknya media belajar dan motivasi peserta didik,
pembelajaran. yaitu faktor internal dan faktor
3. Masih suka bermain dari pada eksternal. Faktor internal seperti
belajar. rasa ingin tahu peserta didik yang
4. Sarana prasarana yang masih masih rendah, masih suka bermain
terbatas. dari pada belajar, sehingga guru
harus bisa memotivasi peserta
Hasil Kajian Literatur: didik untuk lebih semangat dalam
1. Rismawati & Khairiati (2020, hlm. 203) belajar dan mengurangi waktu
menyatakan ditemukan 6 faktor yang bermain peserta didik untuk belajar
mempengaruhi rendahnya motivasi belajar
siswa yang diberi nama faktor sarana
di sekolah maupun di rumah.
belajar, faktor minat, faktor perhatian, Selain itu guru juga harus bisa
faktor kemampuan diri, fakor teman membuat pelajaran semenarik
sebaya, dan faktor kesehatan. mungkin untuk membuat siswa
lebih senang belajar dan tidak
2. Sabrina, Fauzi & Yamin (2017, hlm. 108) terpaku dengan segala keterbatasan
menyatakan faktor-faktor penyebab
rendahnya motivasi belajar siswa pada
sarana dan prasarana yang ada.
proses pembelajaran matematika di kelas Untuk faktor eksternal bisa dilihat
V SD Negeri Garot Geuceu Aceh Besar dari dorongan yang diberikan oleh
ada tiga, yaitu: (1) kemampuan siswa, (2) guru maupun oleh orang tua yang
kondisi lingkungan siswa, dan (3) tata cara masih kurang, sehingga siswa
guru dalam membimbing siswa.
memiliki motivasi belajar yang
rendah. Seperti perhatian orang tua
3. Hidayati, Sulastri & Husni (2022, hlm. yang masih kurang, dan hal itu
1153) menyatakan bahwa faktor-faktor benar adanya dirasakan di sekolah
penyebab siswa mengalami penurunan saya mengajar. Selain itu , ada juga
motivasi dalam belajar adalah faktor dari lingkungan sekolah dan
menurunnya minat, sikap siswa dan aspek
jasmani pada siri siswa. Faktor lain yang
keluarga atau teman. Seperti
juga mempengaruhi diantaranya kurang nyamannya tempat belajar,
lingkungan keluarga, lingkungan sosial kelas yang kotor, berdebu atau dari
dan lingkungan sekolah. Guru perlu teman sebaya yang suka masih usil
meningkatkan motivasi siswa terhadap ketika sedang belajar. Oleh karena
pembelajaran dengan menciptakan kondisi itu guru harus bisa membuat siswa
belajar yang menyenangkan,
merasa nyaman saat belajar dan
menggunakan metode pembelajaran yang
bervariasi, serta penggunaan media betah berada di dalam kelas. Faktor
pembelajaran yang konkrit. penyebab dari eksternal lainnya
muncul adanya pembelajaran yang
Hasil wawancara dengan pakar kurang tepat dengan tahap
Bapak Deddy sofyan, M.Pd. perkembangan peserta didik.
Faktor-faktor yang menyebabkan
Semangat belajar dan motivasi peserta
didik, yaitu:
1. Konten materi pelajaran yang sulit.
2. Dorongan belajar dari orang tua
ketika siswa berada di rumah.
3. Untuk anak usia dini atau sisawa
sekolah dasar bisa dari kemauan
belajar yang masih rendah karena
masih suka bermain.

Hasil wawancara dengan pengawas


Bapak Asep Rohmat, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
Semangat belajar dan motivasi peserta
didik, yaitu:
1. Dorongan belajar dari orang tua.
2. Motivasi belajar dari orang tua.
3. Orang tua yang masih kurang
peduli terhadap pendidikan anak.

Hasil wawancara dengan kepala


sekolah
Bapak Aris, S.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
Semangat belajar dan motivasi peserta
didik, yaitu:
1. Kurang memahami pelajaran yang
disampaikna oleh guru.
2. Dorongan belajar dari orang tua
masih kurang.
3. Lingkungan sekolah yang kurang
mendukung untuk proses belajar
mengajar.
Hasil wawancara dengan guru
Ibu Daningsih, S.Pdi & Bapak Ahmad
Hidayat, S.Sos.
Faktor-faktor yang menyebabkan
Semangat belajar dan motivasi peserta
didik, yaitu:
1. Kurangnya dorongan dari orang tua
untuk belajar.
2. Cara pembelajaran yang kurang
tepat.
3. Kesiapan belajar dari peserta didik.

Hasil wawancara dengan teman


sejawat
Bapak Moch Yaya Maryadin, S.pdi. &
Bapak Hanif Ahmad
Faktor-faktor yang menyebabkan
Semangat belajar dan motivasi peserta
didik, yaitu:
1. Kurangnya motivasi belajar.
2. Kurangnya perhatian dari orang
tua.
3. Strategi pembelajaran yang kurang.

Literasi Asumsi: Berdasarkan penelitian yang


1) Rendahnya Faktor-faktor yang mempengaruhi dilihat dari kajian Literatur, hasil
kemampuan kemampuan siswa dalam membaca, wawancara dan hasil analisis
siswa dalam yaitu: sendiri dapat diketahui bahwa
membaca. 1. Jam tambahan untuk belajar terdapat faktor-faktor penyebab
membaca. yang mempengaruhi kemampuan
2. Dorongan orang tua untuk belajar siswa dalam membaca baik dari
membaca di rumah masih kurang. internal peserta didiknya maupun
3. Latar belakang siswa masuk dari eksternal peserta didiknya.
sekolah belum mengenal huruf. Faktor internal seperti latar belakng
siswa yang masih kurang,
Hasil Kajian Literatur: rendahnya minat belajar membaca
1. Menurut Sari (2018, hlm. 3128) yang masih rendah, sikaf malas
menyatakan rendahnya kemampuan belajar dan masih suka bermain dan
membaca siswa dipengaruhi oleh faktor
internal penyebab rendahnya minat
tingkat intelegensi dari peserta
membaca siswa kelas IV SD N 1 Padas didiknya. Itu semua benar adanya
adalah kemampuan membaca dan dan terjadi di sekolah tempat kami
kurangnya kebiasaan membaca. Faktor mengajar sehingga guru harus bisa
eksternal penyebab rendahnya minat membuat peserta didiknya
membaca siswa adalah lingkungan
semangat dalam belajar dan
sekolah kurang mendukung, peran
perpustakaan belum maksimal, meningkatkan lagi kuantitas dalam
keterbatasan buku/bahan bacaan, keluarga mendampingi peserta belajar.
kurang mendukung, dan pengaruh
Faktor eksternal yang jadi
menonton televisi serta penggunaan
handphone. penyebab dapat dilihat dari,
kurangnya dukungan belajar dari
2. Menurut Hijjayati. Dkk. (2022, hlm. orang tua, lingkungan sekolah dan
1435) menyatakan faktor penyebab teman yang ada di sekolah. Seperti
rendahnya kemampuan literasi baca-tulis lingkungan sekolah yang tidak
siswa kelas 3 di SDN Sapit dibebabkan
mendukung, peran perpustakaan
oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Fakor internal meliputi dan pustakawan yang belum
rendahnya kemampuan intelegensi siswa, maksimal, kurangnya perhatian dari
rendahnya minat belajar siswa, dan orang tua dan metode belajar
rendahnya motivasi belajar siswa. Faktor membaca yang belum tepat sasara.
eksternal meliputi kurangnya perhatian
Itu semua benar terjadi dan adanya
orang tua, pengaruh televisi dan
handphone, pengaruh teman bermain, di lingkungan saya mengajar. Oleh
kemampuan guru, serta sarana dan karena itu guru harus bisa
prasarana yang kurang memadai. mensiasati itu semua untuk
meningktakan kemampuan
3. Menurut Rohani. (2020, hlm. 8) membaca peserta didik secara
menyatakan Faktor-faktor rendahnya
maksimal.
kemampuan siswa dalam membaca dan
menulis di SDN 85 Kota Lubuk Linggau,
adalah siswa malas atau kurang motivasi
dari diri sendiri, kurang minat belajar
membaca dan menulis, kurang dukungan
dari orang tua, dan pengaruh dari teman
sekelas. Jadi terdapat beberapa faktor
penyebab rendahnya kemampuan
membaca dan menulis siswa yaitu faktor
internal dan eksternal.

Hasil Wawancara dengan pakar


Bapak Deddy Sofyan, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya kemampuan siswa dalam
membaca, yaitu:
1. Kemampuan penalaran siswa
dalam membaca.
2. Faktor usia anak yang sesuai
dengan perkembangan kemampuan
anak.

Hasil Wawancara dengan pengawas


Bapak Asep Rohmat, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya kemampuan siswa dalam
membaca, yaitu:

1. Latar belakang siswa yang masuk


sekolah bukan dari belajar di pra
sekolah
2. Pembekalan belajar merangkai
hurup menjadi kata yang masih
kurang
3. Sedikitnya waktu belajar membaca
di rumah.

Hasil wawancara dengan kepala


sekolah
Bapak Aris, S.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya kemampuan siswa dalam
membaca, yaitu:
1. Peserta didik masih belum
mengenal hurup.
2. Pendampingan belajar dari orang
tua masih rendah.
3. Metode belajar membaca yang
belum tepat.

Hasil wawancara dengan guru


Ibu Daningsih, S.Pdi & Bapak Ahmad
Hidayat, S.Sos.
Faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya kemampuan siswa dalam
membaca, yaitu:
1. Latar belakang peserta didik yang
turun temurun.
2. Metode belajar membaca yang
tidak tepat.
3. Rendahnya minat baca peserta
didik.

Hasil wawancara dengan teman


sejawat
Bapak Moch Yaya Maryadin, S.pdi. &
Bapak Hanif Ahmad
Faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya kemampuan siswa dalam
membaca, yaitu:
1. Peserta didik masih malas
membaca.
2. Kurang minatnya membaca dari
peserta didik.
3. Kurang disiplin dalam membaca.
4. Cara bimbingan belajar membaca
yang belum tepat.

2) Kemampuan Asumsi: Berdasarkan penelitian yang


menulis siswa Faktor-faktor yang mempengaruhi dilihat dari kajian Literatur, hasil
yang masih kemampuan siswa dalam menulis, wawancara dan hasil analisis
rendah. yaitu: sendiri dapat diketahui bahwa
1. Siswa masih kesulitan membaca. terdapat faktor-faktor penyebab
2. Sedikitnya waktu siswa untuk yang mempengaruhi kemampuan
belajar menulis. siswa menulis yaitu faktor internal
3. Siswa masih malas untuk belajar dan faktor eksternal. Faktor internal
menulis. seperti peserta didik yang masih
belum bisa membaca, belum
Hasil Kajian Literatur: mengenal hurup, malas dalam
1. Menurut Mardika (2019, hlm. 28) belajar, kurangnya waktu dalam
mengatakan fakto-faktor penyebab belajar, latihan menulis yang
kemampuan menulis dan membaca siswa
yaitu faktor lingkungan, keluarga,
kurang,. Dan itu semua saya
perhatian orang tua, pendampingan dan rasakan di tempat saya mengajar
pengawasan yang dianggap sangat penting sehingga saya sebagai guru harus
dan mempengaruhi minat dan motivasi bisa mengatasi semua
siswa serta lingkungan siswa pada proses permasalahan itu. Selain faktor
pembelajaran. Strategi guru untuk
internal ada juga faktor eksternal
mengatasi kesulitan membaca, menulis
dan berhitung dengan memberikan seperti dukungan dari orang tua
perhatian, latihan, bimbingan oleh guru yang masih rendah, pendampingan
dan juga orang tua agar proses belajar yang belum maksimal
pembelajaran dapat berjalan dengan maupun dari sarana prasaran yang
lancar.
menunjang untuk kemampuan
2. Menurut Widyaningrum & Hasanudin. peserta didik menulis.
(2019, hlm. 189) mengatakan faktor
penyebab kesulitan membaca menulis
siswa kelas II adalah belum matangnya
umur, suka bermain dari pada belajar,
suka ramai sendiri saat guru mengajar,
belajar di rumah ketika ada PR, kurangnya
perhatian orang-orang terdekat, guru
kurang memberikan perhatian, dan guru
kurang tegas.

3. Menurut Siti. (2019. hlm. 8) menyatakan


faktor-faktor rendahnya kemampuan siswa
dalam membaca dan menulis di SDN 85
Kota Lubuk Linggau, adalah siswa malas
atau kurang motivasi dari diri sendiri,
kurang minat belajar membaca dan
menulis, kurang dukungan dari orang tua,
dan pengaruh dari teman sekelas. Jadi
terdapat beberapa faktor penyebab
rendahnya kemampuan membaca dan
menulis siswa yaitu faktor internal dan
eksternal.

Hasil wawancara dengan pakar


Bapak Deddy sofyan, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan menulis siswa yang masih
rendah, yaitu:
1. Kesiapan siswa saat belajar.
2. Pengawasan guru saat siswa
belajar.

Hasil wawancara dengan pengawas


Bapak Asep Rohmat, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan menulis siswa yang masih
rendah, yaitu:
1. Kurangnya latihan menulis.
2. Penugasan menulis di rumah yang
masih kurang.

Hasil wawancara dengan kepala


sekolah
Bapak Aris, S.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan menulis siswa yang masih
rendah, yaitu:
1. Keinginan belajar dari peserta
didik yang masih rendah.
2. Peserta didik yang masih belum
mengenal hurup.
3. Pendampingan belajar dari guru
dan orang tua terhadap peserta
didik yang masih rendah.

Hasil wawancara dengan guru


Ibu Daningsih, S.Pdi & Bapak Ahmad
Hidayat, S.Sos.
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan menulis siswa yang masih
rendah, yaitu:
1. Kebiasaan belajar peserta didik.
2. Peserta didik tidak fokus saat
belajar.
3. Kemampuan membaca peserta
didik yang masih rendah
Hasil wawancara dengan teman
sejawat
Bapak Moch Yaya Maryadin, S.pdi. &
Bapak Hanif Ahmad
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan menulis siswa yang masih
rendah, yaitu:
1. Motivasi belajar peserta didik yang
masih rendah.
2. Peserta didik tidak fokus /
konsentrasi saat belajar.
3. Pendampingan saat belajar yang
belum maksimal.
4. Perhatian orang tua masih rendah.

Numerasi Asumsi: Berdasarkan penelitian yang dilihat


Kemamapuan Faktor-faktor yang mempengaruhi dari kajian Literatur, hasil wawancara dan
hasil analisis sendiri dapat diketahui
matematis siswa kemampuan matematis siswa, yaitu:
bahwa terdapat faktor-faktor penyebab
yang masih kurang. 1. Kemampuan siswa dalam yang mempengaruhi kemampuan
memahami bacaan. matematis siswa yang masih kurang. Baik
2. Siswa tidak terbiasa dengan soal dari internal peserta didik maupun
soal matematis. eksternal peserta didik. Faktor internal
seperti, kemampuan siswa dalam
3. Kurangnya siswa berlatih dengan
memahami soal, kemampuan siswa dalam
angka-angka. membaca, kurangnya latihan yang
dilakukan oleh siswa, minat belajar dan
Hasil Kajian Literatur: bakat peserta didiknya. Itu semua benar
1. Menurut Kurniadi & Purwaningrum dirasakan sehingga guru harus bisa
(2018, hlm. 55) menyatakan penyebab membuat peserta didik mahir dalam
terjadinya kesalahan yang dilakukan siswa membaca dan memahami setiap apa yang
dalam menyelesaikan tes kemampuan dibaca. Untuk faktor eksternalnya seperti
pemecahan masalah matematis pada strategi belajar yang kurang tepat, sarana
kelompok siswa rendah adalah: (1) Siswa belajar yang kurang mendukung, serta
tidak membaca soal dengan seksama lingkungan keluarga dan masyarakat.
sehingga ada informasi yang terlewat; dan Penyebab lainnya muncul dari guru seperti
(2) Siswa tidak bisa menyebutkan apa guru jarang memberikan soal-soal yang
yang diketahui dengan lengkap, tidak tidak rutin (hots) terbiasa dengan soal-soal
mengidentifikasi apa yang diketahui rutin. Oleh karena itu guru harus bisa
dengan tepat sehingga menyebabkan salah beradaptasi dengan pemberian soal-soal
penfasiran. yang tidak rutin dan melaksanakan
pembelajaran ke arah yang hots.
2. Anggraeni,. Muryaningsi, & Ernawati. Memberikan materi prasyarat untuk materi
(2020. hlm. 25) menyatakan Hasil analisis materi berikutnya. Selain itu untuk
data dari penelitian menunjukkan 1) matematika soal cerita dapat disebabkan
Karakteristik kesulitan belajar matematika juga dari muatan pelajaran yang menuntut
yang dialami oleh siswa yaitu berpikir tinggi dan satu materi dengan
abnormalitas persepsi visual-spasial; 2) materi berikutnya saling berhubungan.
Faktor internal dan faktor eksternal yang
menyebabkan siswa kesulitan belajar
matematika. Faktor internalnya adalah
sikap siswa, minat belajar, motivasi siswa,
dan kemampuan penginderaan, sedangkan
faktor eksternalnya adalah strategi
pembelajaran, peralatan belajar,
lingkungan keluarga, dan lingkungan
masyarakat;

3. Menurut Putri, Muslim & Bintaro (2019.


hlm. 68) menyatakan faktor rendahnya
minat belajar siswa pada mata pelajaran
matematika sebagai berikut Faktor
Internal siswa dapat ditunjukan dengan
kurangnya rasa suka siswa terhadap mata
pelajaran matematika dan beranggapan
bahwa mata pelajaran matematika
merupakan mata pelajaran yang
sulit ,perhatian siswa yang masih rendah
terhadap pembelajaran matematika, serta
rendahnya perstasi belajar siswa pada
mata pelajaran matematika. Faktor
rendahnya minat belajar siswa juga
berasal dari faktor eksternal. Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru
menunjukkan bahwa cara guru dalam
mengajar masih monoton dan jarang
menggunakan media pembelajaran pada
saat pembelajaran matematika. Selain dari
cara guru mengajar juga dipengaruhi oleh
perilaku dan sikap orang tua yang dirasa
kurang tepat ketika terhadap siswa.

Hasil wawancara dengan pakar


Bapak Deddy sofyan, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan matematis yang masih
kurang, yaitu:
1. Tingkat kesulitan materi yang
dipelajari.
2. Materi prasyarat yang menjadi
penunjang pembelajaran
berikutanya.
3. Kurangnya pemberian soal yang
tidak rutin.

Hasil wawancara dengan pengawas


Bapak Asep Rohmat, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan matematis yang masih
kurang, yaitu:
1. Kemampuan membaca siswa.
2. Kemampuan pemahaman siswa
dari soal yang dibaca.

Hasil wawancara dengan kepala


sekolah
Bapak Aris, S.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan matematis yang masih
kurang, yaitu:
1. Kemampuan dasar matematika
yang masih rendah.
2. Peserta didik kurang terbiasa
dengan latihan matematika secara
kontinyu.
3. Kemampuan membaca peserta
didik yang kurang apalagi untuk
memahami soal soal matematika
dalam bentuk cerita.

Hasil wawancara dengan guru


Ibu Daningsih, S.Pdi & Bapak Ahmad
Hidayat, S.Sos.
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan matematis yang masih
kurang, yaitu:
1. Belum hafal dasar-dasar
matematika
2. Daya serap peserta didik masih
rendah.
3. Kebiasaan belajar melihat dari
teman.
Hasil wawancara dengan teman
sejawat
Bapak Moch Yaya Maryadin, S.pdi. &
Bapak Hanif Ahmad
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan matematis yang masih
kurang, yaitu:
1. Penggunaan metode dan media
yang belum tepat.
2. Latar belakang peserta didik masih
rendah.
3. Pengaruh lingkungan keluarga.

2 Kemampuan peserta Asumsi: Berdasarkan penelitian yang


didik yang lambat Faktor-faktor yang mempengaruhi dilihat dari kajian Literatur, hasil
dalam memahami kemampuan peserta didik yang lambat wawancara dan hasil analisis
pelajaran. dalam memahami pelajaran, yaitu: sendiri dapat diketahui bahwa
1. Latar belakang peserta didik yang terdapat faktor-faktor penyebab
mayoritas bukan dari pra-sekolah. yang mempengaruhi lambatnya
2. Faktor lingkungan yang kurang pas peserta didik dalam memahami
dengan pola asuh yang diberikan. pelajaran. Ada dua faktor, faktor
3. Kemampuan dasar peserta didik internal dapat disebabkan oleh latar
yang masih kurang. belakang siswa, sulitnya daya serap
4. Proses belajar mengajar yang terhadap materi, kurang fokus dan
belum memperhatikan konsentrasi, semangat belajar yang
perkembangan kemampuan peserta kuarang. Itu semua saya rasakan di
didik. tempat saya mengajar dan benar
adanya oleh karena itu guru harus
Hasil Kajian Literatur: bisa membuat semua itusiswa lebih
1. Menurut Melinia., Saputra. & Oktaviyanti. semangat lagi untuk belajar, fokus
(2022, hlm. 158) menyatakan bahwa dalam belajar, dan meningkatkan
faktor penyebab kesulitan belajar
membaca pemahaman siswa kelas III di
kemampuan peserta didiknya.
SDN 37 Ampenan disebabkan oleh faktor Selain itu ada juga faktor eksternal
internal (Kesehatan tubuh yang kurang seperti dorongan belajar dari orang
optimal, rendahnya intelegensi, rendahnya tua yang kurang, perhatian orang
motivasi belajar siswa, rendahnya minat tua masih rendah, pendampingan
siswa dalam membaca, dan kematangan
belajar yang diberikan belum
sosial dan emosi serta penyesuaian diri
siswa yang belum stabil) dan faktor maksimal, kurang tepatnya model
eksternal (cara guru dalam mengajar yang pembelajaran yang dilakukan yang
tidak bervariasi dan lingkungan keluarga tidak berinovasi dengan model-
berupa perhatian orang tua yang kurang model pembelajaran yang dapat
pada siswa).
meningkatkan kemampuan
2. Menurut Wicaksono, Rulviana & Marlina pemahamn peserta didiknya. Itu
(2022, hlm. 1736) menyatakan faktor yang semua benar dirasakan oleh saya
menyebabkan siswa mengalami kesulitan dan guru harus bisa dan siap untuk
belajar yaitu: 1) sikap siswa yang kurang menjawab tantangan itu semua
wajar khususnya dalam hal bersosial terutama tantangan abad 21, melek
cukup rendah. 2) siswa kesulitan dalam
digital dan berani untuk
membuat pemahaman baru dalam hal ini
pad konsep pembelajaran yang baru atau menyesuaikan diri dengan
materi ajar yang baru. 3) siswa sulit dan kemajuan zaman di dunia
lambat dalam menafsirkan apa yang pendidikan.
dirasakan, didengar, dan dilihat. 4) siswa
kurang perhatan dan fokus dalam belajar.
5)siswa terlalu banyak kegiatan yang
kurang bermanfaat sehingga sulit dalam
mengingat materi pelajaran.

3. Menurut Anggun. (2021, hlm. 3)


menyatakan Faktor yang menyebabkan
siswa mengalami kesulitan belajar yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal yang mempengaruhinya yaitu
kurangnya perhatian dalam belajar
(konsetrasi), kurangnya partisipasi dan
respons siswa saat mengikuti kegiatan
belajar mengajar (reaksi), lambatnya siswa
dalam memahami materi (pemahaman),
dan nilai ulangan yang tidak tuntas
(ulangan). Sedangkan faktor eksternal
yang mempengaruhinya yaitu pengaruh
teman di lingkungan masyarakat
(lingkungan sosial masyarakat).

Hasil wawancara dengan pakar


Bapak Deddy sofyan, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan peserta didik yang lambat
dalam memahami pelajaran, yaitu:
1. Latar belakang peserta didik.
2. Tingkat kesulitan dari materi yang
dipelajari.
3. Kurangnya pendampingan orang
tua selama belajar di rumah.

Hasil Wawancara dengan pengawas


Bapak Asep Rohmat, M.pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan peserta didik yang lambat
dalam memahami pelajaran, yaitu:
1. Kurangnya perhatian orang tua
terhadap three pusat pendidikan.
2. Latar belakang pesesrta didik.
3. Pola pembelajaran yang tidak
sesuai dengan kemampuan siswa
Hasil wawancara dengan kepala
sekolah
Bapak Aris, S.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan peserta didik yang lambat
dalam memahami pelajaran, yaitu:
1. Latar belakang peserta didik yang
kurang, atau warisan dari kelas
sebelumnya.
2. Pendekatan belajar yang belum
tepat terhadap peserta didik.
3. Pendampingan orang tua yang
masih rendah terhadap peserta
didik.

Hasil wawancara dengan guru


Ibu Daningsih, S.Pdi & Bapak Ahmad
Hidayat, S.Sos.
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan peserta didik yang lambat
dalam memahami pelajaran, yaitu:
1. Kurangnya motivasi belajar dari
peserta didik.
2. Materi yang disampaikan tidak
rutin.
3. Kemampuan pemahaman yang
masih rendah.

Hasil wawancara dengan teman


sejawat
Bapak Moch Yaya Maryadin, S.pdi. &
Bapak Hanif Ahmad
Faktor-faktor yang menyebabkan
kemampuan peserta didik yang lambat
dalam memahami pelajaran, yaitu:
1. Semangat belajar peserta didik
yang masih rendah.
2. Model pembelajaran yang kurang
inovatif.
3. Rasa ingin tahu peserta didik yang
masih rendah.
3 Rendahnya perhatian Asumsi: Berdasarkan penelitian yang
orang tua terhadap Faktor-faktor yang mempengaruhi dilihat dari kajian Literatur, hasil
peserta didik. perhatian orang tua terhadap peserta wawancara dan hasil analisis
didik, yaitu: sendiri dapat diketahui bahwa
1. Sibuknya pekerjaan orang tua. terdapat faktor-faktor penyebab
2. Masih kurang akan kesadaran yang mempengaruhi rendahnya
pentingnya belajar bagi peserta perhatian orang tua terhadap
didik. peserta didik pertama kesibukan
3. Orang tua melimpahkan tugas bekerja orang tua untuk memenuhi
belajar peserta didik sepenuhnya kebutuhan hidup sehari hari
kepada guru di sekolah. sehingga waktu untuk
4. Sulitnya orang tua memenuhi mendampingi belajar peserta didik
kebutuhan hidup sehari-hari, yang berkurang. kedua kurang pahamnya
mengakibatkan orang tua harus orang tua terhadap pentingnya
kerja lebih. pendidikan bagi anaknya dimasa
yang akan datang. Ketiga orang tua
Hasil Kajian Literatur: merasa sudah menyerahkan segala
1. Menurut Hapipudin (2022, hlm. 19-20) urusan pendidikan kepada sekolah,
menyatakan Ada beberapa faktor yang sehingga merasa cukup siswa
menjadi kurangnya perhatian orangtua
terhadap pendidikan anak, diantaranya:
belajar di sekolah. Keempat orang
Orangtua terlalu sibuk pada pekerjaannya tua yang masih beranggapan tidak
Salah satu faktor kelalaian tersebut adalah penting sekolah yang penting kerja.
kesibukan orangtua dan kurang Itu semua menjadi tanggung jawab
harmonisnya keadaan keluarga. Keadaan bersama untuk merubah pola pikir
ini juga dapat mengakibatkan anak
orang tua terhadap pentingnya
terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak
baik serta pendidikan anak menjadi pendidikan dan memerlukan jalina
terabaikan. b. Broken Home Merupakan kerjasama yang harmonis untuk
salah satu faktor yang banyak terjadi dan memenuhi kebutuhan pendidikan
mengakibatkan orangtua kurang perhatian peserta didik. Itu semua benar saya
terhadap anaknya. Sehingga pendidikan
rasakan di tempat saya tinggal dan
anak pun ikut terpengaruhi. c. Kondisi
Ekonomi Kurang Pendidikan bagi anak harus bisa membuktikan bahwa
sangatlah penting. Akan tetapi, ekonomi pendidikan bisa merubah status
yang kurang mendukung juga menjadi hidup seseorang.
salah satu faktor yang menjadi penyebab
orangtua kurang memberikan pendidikan
pada anaknya. d. Kurang Kesadaran
Orangtua terhadap Pendidikan Sampai
saat ini, masih banyak orangtua yang
kurang perhatian terhadap pendidikan
anaknya. Padahal dukungan terhadap
pendidikan anak sangatlah penting dan
merupakan hal utama yang harus
diperhatikan oleh orangtua

2. Menurut Amalia (2021, hlm. 127)


menyatakan kendala orang tua
mendampingi anak belajar (…)
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal dimana faktor
internal lebih banyak dibandingkan faktor
eksternal. Faktor internal diantaranya
yaitu karakteristik, minat, kecakapan,
pengalaman sikap, motivasi, konsentrasi,
kecerdasan serta kesiapan fisik dan
mental. Faktor eksternal antara lain sibuk
bekerja, lingkungan, masyarakat,
kurikulum, media, pembiayaan, sarana
dan prasarana.

3. Menurut Pratiningsih (2017, hlm. 207-


208) menyatakan Hambatan pertama yaitu
pandangan orang tua yang menganggap
bahwa nasihat guru lebih didengarkan
anak, dan pandangan bahwa jika orang tua
sudah membayar sekolah untuk dititipi
anak, maka mereka tidak ada campur
tangan lagi. Hambatan kedua yaitu
tuntutan hidup yang berkaitan dengan
masalah waktu dan ekonomi. Maksudnya,
orang tua memiliki pekerjaan yang tidak
bisa ditinggalkan Hambatan ketiga yaitu
sikap orang tua yang malas, cuek, pelupa,
dan maunya mengikuti saja.
Hasil wawancara dengan pakar
Bapak Deddy sofyan, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya perhatian orang tua
terhadap peserta didik, yaitu:
1. Orang tua sibuk dengan
pekerjaannya.
2. Kemampuan orang tua dalam
memahami pelajaran sehingga
orang tua tidak bisa mendampingi
proses pembelajaran selama di
rumah.
3. Orang tua sudah menyerahkkan
tugas pendidikan kepada sekolah.

Hasil wawancara dengan pengawas


Bapak Asep Rohmat, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya perhatian orang tua
terhadap peserta didik, yaitu:
1. Orang tua sibuk dengan
pekerjaannya.
2. Orang tua kurang memahami three
pusat pendidikan.
3. Komunikasi guru dengan orang tua
yang kurang tersampaikan.

Hasil wawancara dengan kepala


sekolah
Bapak Aris, S.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya perhatian orang tua
terhadap peserta didik, yaitu:
1. Orang tua sibuk bekerja.
2. Orang tua belum memahami
pentingnya pendidikan bagi peserta
didik.
3. Orang tua kurang peduli terhadap
pendidikan anaknya di masa depan.

Hasil wawancara dengan guru


Ibu Daningsih, S.Pdi & Bapak Ahmad
Hidayat, S.Sos.
Faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya perhatian orang tua
terhadap peserta didik, yaitu:
1. Kesibukan orang tua dalam
bekerja.
2. Pola pikir orang tua masih
tradisional.
3. Dasar pendidikan orang tua masih
rendah.
4. Fokus mencari kerja.

Hasil wawancara dengan teman


sejawat
Bapak Moch Yaya Maryadin, S.pdi. &
Bapak Hanif Ahmad
Faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya perhatian orang tua
terhadap peserta didik, yaitu:
1. Orang tua sibuk bekerja
2. Kuraang sadarnya akan pentingnya
pendidikan.
3. Tuntutan kerja orang tua.
4 Belum maksimalnya Asumsi: Berdasarkan penelitian yang dilihat
model pembelajaran Faktor-faktor yang mempengaruhi dari kajian Literatur, hasil wawancara dan
hasil analisis sendiri dapat diketahui
yang inovatif yang belum maksimalnya model
bahwa terdapat faktor-faktor penyebab
disesuaikan dengan pembelajarang yang inovatif yang yang mempengaruhi belum maksimalnya
karakteristik materi disesuaikan dengan karakteristik model pembelajaran yang berinovatif yang
dan peserta didik. materi peserta didik, yaitu: disesuaikan dengan karakteristik peserta
1. Model pembelajaran yang tidak didik, diantaranya, guru masih kesulitan
memahami langkah langkah perencanaan
sesuai dengan karakteristik materi.
dalam melaksanakan pembelajaran yang
2. Guru kesulitan menerapkan inovatif. Guru masih kurang menguasai
langkah langkah media model model pembelajaran yang
pembelajaran yang inovatif. berinovatif dengan karakter peserta didik.
3. Guru masih terbiasa dengan model Guru masih terbiasa dengan pembelajaran
ceramah. Materi pelajaran yang tidak
konvensional.
sesuai dengan lingkungan tempat tinggal.
4. Kurangnya keaktifan guru dalam Tidak adanya pelatihan tentang proses
mempelajari model-model belajar mengajar yang berinovatif dengan
pembelajaran yang ada. karakteristik peserta didik. Kurangnya
buku atau jurnal yang memuat tentang
Hasil Kajian Literatur: model-model pembelajaran yang inovatif.
Itu semua benar adanya di sekolah saya
1. Menurut Tyas (2017, hlm. 43)
dan saya rasakan, sehingga guru harus
menyatakan hambatan yang dialami guru
mulai keluar dari zona nyaman untuk
pada tahap perencanaan adalah sulitnya
meningkatkan kemampuan dan keahlian
menentukan masalah yang tepat sehingga
menggunakan model-model pembelajaran
mampu menstimulus suasana diskusi yang
dan memanfaatkan semaksimal mungkin
baik dan mampu menstimulus
media-media ajar yang ada di sekolah,
perkembangan intelektual siswa.
mulai terbiasa dengan pembelajaran yang
Hambatan waktu yang lama dalam
memerlukan tingkat berpikir yang tinggi
perencanaan dan pelaksanaan
(hots). Untuk menyongsong generasi abad
pembelajaran disebabkan karena guru
21.
belum terbiasa dengan pembelajaran PBL.
Secara khusus pada pelaksanaan,
hambatan yang dialami guru dalam
implementasi setiap tahap PBL terletak
pada tahap ketiga, ketika membantu
investigasi mandiri dan kelompok. Guru
tidak mudah dalam memposisikan diri
sebagai fasilitator, membimbing, menggali
pemahaman yang lebih dalam,
mendukung inisiatif siswa. Faktor
kemampuan awal siswa, tingkat dan
kecepatan berpikir dan aspek-aspek lain
yang heterogen membuat guru perlu terus
melatih kepekaan agar mampu
menempatkan dirinya pada posisi yang
tepat agar proses inkuiri berjalan dengan
baik.

2. Menurt Koesnandar (2020, hlm. 34)


menyatakan bahwa para guru masih
banyak menghadapi kesulitan dalam
menerapkan model-model pembelajaran
inovatif. Dari hasil analisis kebutuhan
diperoleh informasi bahwa (1) secara
umum guru sudah berusaha menerapkan
model pembelajaran inovatif sesuai
tuntutan Kurikulum 2013 sekalipun masih
mengalami kesulitan, (2) masih dirasakan
kurangnya contoh-contoh dan pelatihan
implementasi model pembelajaran inovatif
menyebabkan masih lemahnya
pemahaman guru terhadap konsep
pembelajaran inovatif, (3) guru masih
memerlukan tambahan pengetahuan dan
bimbingan dalam penerapan pembelajaran
inovatif, (4) guru juga menyatakan siap
untuk memanfaatkan aplikasi
pendampingan pembelajaran inovatif
apabila tersedia, dan (5) guru Duta Rumah
Belajar (DRB) menyatakan kesiapannya
membantu guru lainnya mengatasi
kesulitan mengembangkan model-model
pembelajaran inovatif.

3. Menurut Anugraheni (2017, hlm. 211)


menyatakan Hambatan-hambatan yang
dialami guru dalam merencanakan dan
menggunakan metode serta media yang
sesuai dengan pembelajaran yaitu: 1)
kurangnya pengetahuan tentang motode-
metode, model-model, serta trategi-
strategi dalam pembelajaran, 2) materi
yang ada dibahan ajar tidak sesuai dengan
kondisi di lapangan (contohnya: materi
tentang candi Borobudur tidak sesuai
dengan kondisi di Biak karena di Biak
tidak ada candi; materi tentang
transportasi seperti becak, di Papua tidak
ada becak sehingga anak kesulitan untuk
membayangkan alat transportasi becak).
Hambatan yang dialami guru adalah 1)
kurangnya refrensi (sumber-sumber)
media pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang akan diajarkan, 2) terbatarnya
pengetahuan tentang media pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang diajarkan,
3) terbatasnya dana bagi pembuatan
media.

Hasil wawancara dengan pakar


Bapak Deddy sofyan, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
belum maksimalnya model
pembelajaran yang berinovatif yang
disesuaikan dengan karakteristik
materi dan peserta didik, yaitu:
1. Kemampuan guru dalam
menguasai pelaksanaan model
pembelajaran yang berinovatif
2. Kemampuan guru dalam memilih
dan memilah model pembelajaran
yang tepat dengan karakteristik
peserta didik.

Hasil wawancara dengan pengawas


Bapak Asep Rohmat, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
belum maksimalnya model
pembelajaran yang berinovatif yang
disesuaikan dengan karakteristik
materi dan peserta didik, yaitu:
1. Model pembelajaran yang tidak
sesuai dengan materi ajar.
2. Tidak memperhatikan kebutuhan
anak dengan model pembelajaran
yang diberikan.
3. Tidak menggunakan metode yang
bervariasi.
4. Penggunaan teknologi inormasi
dan komunikasi.

Hasil wawancara dengan kepala


sekolah
Bapak Aris, S.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan
belum maksimalnya model
pembelajaran yang berinovatif yang
disesuaikan dengan karakteristik
materi dan peserta didik, yaitu:
1. Kreatifitas guru yang masih rendah
dalam proses pembelajaran.
2. Guru terbiasa dengan pembelajaran
satu arah.
3. Kurang pelatihan tentang model-
model pembelajaran dan cara
melaksanakan di lapangan.
Hasil wawancara dengan guru
Ibu Daningsih, S.Pdi & Bapak Ahmad
Hidayat, S.Sos.
Faktor-faktor yang menyebabkan
belum maksimalnya model
pembelajaran yang berinovatif yang
disesuaikan dengan karakteristik
materi dan peserta didik, yaitu:
1. Kemampuan guru yang masih
terbatas
2. Guru sudah terbiasa dengan model
pembelajaran ceramah.
3. Susah beradaftasi dengan model
pembelajaran yang berinovasi.
4. Kurangnya media pembelajaran.
5. Keaktifan peserta didik yang fasif.

Hasil wawancara dengan teman


sejawat
Bapak Moch Yaya Maryadin, S.pdi. &
Bapak Hanif Ahmad
Faktor-faktor yang menyebabkan
belum maksimalnya model
pembeljaran yang berinovatif yang
disesuaikan dengan karakteristik
materi dan peserta didik, yaitu:
1. Guru kurang memahami model
pembelajaran.
2. Kurangnya media pembelajaran
yang ada.
3. Guru terbiasa dengan metode
ceramah.

5 Sulitnya peserta Asumsi: Berdasarkan penelitian yang dilihat


didik memahami Faktor-faktor yang mempengaruhi dari kajian Literatur, hasil wawancara dan
hasil analisis sendiri dapat diketahui
soal-soal matematika kesulitan soal-soal metematika dalam
bahwa terdapat faktor-faktor penyebab
dalam bentuk cerita. bentuk cerita, yaitu: yang mempengaruhi sulitnya peserta didik
1. Kemampuan pemahaman dalam memahami soal-soal matematika dalam
membaca soal. bentuk cerita. Ada dua faktor penyebab
2. Siswa tidak terbiasa dengan soal- yaitu faktor internal dan faktor eksternal,
faktor internal seperti Intelegensi (IQ)
soal cerita.
yang rendah, sikap belajar yang kurang
3. Guru belum bisa mengarahkan proses baik, motivasi belajar yang rendah,
belajar mengajar yang mengarah ke hots. kesehatan fisik yang terganggu, serta
4. Kurangnya keterampilan siswa kemampuan membaca dan keahlian
dalam mengubah soal cerita ke memahami soal soal cerita matematika.
Oleh karena itu guru harus bisa
dalam bentuk kalimat matematika.
meningktkanitu semua yang mampu
mendorong ke proses belajar mengajar
Hasil Kajian Literatur: yang lebih efektif. Adapun fakstor
1. Menurut Utari, Wardana & Damayani. eksternal seperti, kurangnya variasi
(2019 hlm. 534) menyatakan Faktor yang pembelajaran, penggunaan media
menyebabkan kesulitan belajar pembelajaran yang kurang tepat, prasaran
matematika berasal dari faktor internal yang kurang menunjang terhadap proses
dan faktor eksternal. Faktor internal yang belajar mengajar yang inovatif, perhatian
berasal dari siswa meliputi IQ atau orang tua yang masih rendah, keadaan
intelegensi, sikap siswa dalam belajar keluarga yang tidak harmonis dan terlalu
matematika, motivasi belajar siswa yang banyak aktifitas yang dapat mengganggu
masih rendah, kesehatan tubuh yang tidak kesiapan belajar matematika hususnya.
optimal, dan kemampuan pengindraan Oleh karena itu guru harus bisa memilih
siswa yang kurang. Sedangkan faktor dan memilah model pembelajaran yang
eksternal yang berasal dari luar siswa tepat yang sesuai dengan tingkat
antara lain kurangnya variasi mengajar kemampuan peserta didiknya agar tercipta
guru, penggunaan media pembelajaran hasil belajar yang maksimal. Adapun dari
yang belum maksimal, sarana prasarana di segi pelajaran matematika merupakan
sekolah, serta lingkungan keluarga. materi yang dapat dikatakan sulit.
Memerlukan penalaran yang baik. Oleh
2. Menurut Ayu, Ardianti & Wanabuliandari. karena itu guru harus mulai memberikan
(2021, hlm. 1611) menyatakan Faktor soal-soal yang tidak rutin terutama
penyebab kesulitan belajar matematika kaitannya dengan soal cerita matematika
terdiri dari faktor internal dan faktor dan proses belajar mengajar yang
eksternal. Faktor internalnya adalah mengarah kepada tingkat berpikir tinggi
kesehatan tubuh yang tidak optimal, cacat (hots)
tubuh yaitu penglihatan yang lemah atau
mata minus dan pendengaran yang kurang,
kecerdasan yang rendah, minat siswa pada
pelajaran matematika masih rendah, serta
motivasi siswa dalam pembelajaran
matematika juga rendah. Sedangkan faktor
eksternalnya adalah faktor lingkungan
sekolah yaitu penggunaan media
pembelajaran matematika yang kurang
inovatif, faktor lingkungan keluarga
adalah orang tua kurang memperhatikan
kegiatan belajar matematika siswa,
suasana dirumah kurang baik saat siswa
belajar matematika, kegiatan dalam
masyarakat yaitu siswa yang terlalu
banyak aktivitas sehingga kegiatan belajar
siswa menjadi terbengkalai, dan faktor
media massa yaitu pengaruh penggunaan
gadget dan TV.

3. Menurut Kamillah. (2020, hlm. 14)


menyatakan Hal-hal yang membuat siswa
sulit dalam mengerjakan soal cerita yaitu :
a) Kemampuan dan keterampilan
berhitung yang kurang dalam
menyelesaikan soal-soal cerita. b)
Kemampuan berbahasa, karena tidak
sedikit soal-soal operasi hitung campuran
yang dituangkan dalam bentuk soal cerita
terutama yang menyangkut penerapan,
maka bagi siswa yang kurang memahami
kalimat dan kata-kata dalam soal dapat
dipastikan siswa tersebut tidak dapat
mengarahkan jawaban sesuai dengan jalan
penyelesaian yang dikehendaki. c) Tingkat
kemampuan berfikir siswa yang rendah.
Pada umumnya siwa Sekolah Dasar kelas
IV kemampuan berfikirnya mulai
kongkrit, sementara suatu ilmu
menyangkut ide-ide abstrak. Oleh karena
itu penguasaan siswa tentang soal
matematika yang berbentuk soal cerita,
memerlukan pemahaman. d) Kurang
memahami atau mengerti materi yang
diajarkan.

Hasil wawancara dengan pakar


Bapak Deddy sofyan, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya
peserta didik memahami soal soal matematika
dalam bentuk cerita, yaitu:
1. Soal cerita bukan soal yang ruitin.
2. Kemampuan pemahaman siswa
dalam memahami pesan yang ada
dari soal.

Hasil wawancara dengan pengawas


Bapak Asep Rohmat, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya
peserta didik memahami soal soal matematika
dalam bentuk cerita, yaitu:
1. Kemampuan membaca siswa
Sekolah Dasar yang masih rendah.
2. Kemampuan penalaran peserta
didik.

Hasil wawancara dengan kepala


sekolah
Bapak Aris, S.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya
peserta didik memahami soal soal matematika
dalam bentuk cerita, yaitu:
1. Kemampuan membaca peserta
didik yang masih kurang.
2. Peserta didik terbiasa dengan soal-
soal rutin.
3. Guru belum melaksanakan
pembelajaran yang mengarah ke
soal-soal tidak rutin.

Hasil wawancara dengan guru


Ibu Daningsih, S.Pdi & Bapak Ahmad
Hidayat, S.Sos.
Faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya
peserta didik memahami soal soal matematika
dalam bentuk cerita, yaitu:
1. Kemampuan pemahaman membaca
soal cerita rendah
2. Dasar ilmu matematika masih
kurang.
3. Pemberian soal soal yang biasa,
bukan hots

Hasil wawancara dengan teman


sejawat
Bapak Moch Yaya Maryadin, S.pdi. &
Bapak Hanif Ahmad
Faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya
peserta didik memahami soal soal matematika
dalam bentuk cerita, yaitu:
1. Kurangnya kemampuan memahami
pesan dari yang dibaca.
2. Peserta didik terbiasa dengan soal-
soal rutin.
3. Pembelajaran yang tidak mengarah
kepada hots.

6 Pemaksimalan sarana Asumsi: Berdasarkan penelitian yang


dan prasarana yang Faktor-faktor yang mempengaruhi dilihat dari kajian Literatur, hasil
ada. kurang maksimalnya sarana dan wawancara dan hasil analisis
prasarana sekolah, yaitu: sendiri dapat diketahui bahwa
1. Terbatasnya sarana dan prasarana terdapat faktor-faktor penyebab
yang ada di sekolah. yang mempengaruhi pemaksimalan
2. Kelengkapan IT yang dimiliki oleh sarana prasaran yang ada. Ada dua
guru. faktor yang dapat menyebabkan itu
3. Keterampilan guru dalam semua terjadi baik dari internal
menggunakan teknologi. gurunya maupun eksternal guru.
4. Memerlukan waktu persiapan Internal guru seperti, Kurangnya
yanglebih lama dari pada mengajar keahlian pengoprasian teknologi
secara langsung. informasi atau media-media belajar,
5. Keadaan lingkungan sekolah yang kurangnya kompetensi guru, kurang
tidak aman, yang mengakibatkan mampunya bahasa pemograman,
fasilitas sekolah banyak yang anggapa TIK tidak penting dan
hilang. guru malas menggunakan sarana
prasarana yang ada di sekolah, guru
Hasil Kajian Literatur: malas menggunak media
1. Menurut Kusuma Kurniansyah & pembelajaran, guru terbiasa dengan
Ramdani. (2021, hlm. 45) menyatakn gaya mengajar yang instan/
kurangnya kemampuan aparatur dalam
melaksanaan pekerjaan sesuai tugas pokok
spontanitas dengan apa yang di
dan fungsinya, terkendalanya sekolah tanpa menyiapka jauh jauh
singkronisasi data yang akurat mengenai hari, minimal satu hari sebelumnya.
kebutuhan rill di terkait sarana dan Adapun dari faktor eksternal seperti
prasarana di 26 Sekolah Dasar (SD), sarana prasarana yang terbatas.
belum menggunakan prinsip the right man
Oleh karen itu guru harus bisa
on the right pleace dalam organisasi, di
samping peguasaan teknologi informasi memanfaatkan dan memaksimalkan
komunikasi yang masih minim dari sarana prasarana yang ada yang
lemahnya skill aparatur, kondisi tersebut dapat mendukung proses belajar
diperparah dengan ketiadaan kendaraan mengajar yang inovatif dan lebih
oprasional, yang berdampak dari tidak
berkesan terhadap peserta didik.
optimalnya kinerja Korwil cambidik
Kutawaluya.

2. Menurut hartami (2020, hlm. 5)


menyatakan kendala dalam pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran abad 21 di
sekolah dasar adalah (1) Kurangnya
kompetensi guru dalam mengintegrasikan
teknologi dalam pembelajaran; (2) Tidak
semua guru kelas memiliki kemampuan
dalam bahasa pemrograman; (3) Persepsi
guru yang menganggap penggunaan TIK
tidak memiliki manfaat (4) Jumlah media
berbasis TIK yang masih kurang; (5)
Fasilitias IT kurang memadai; (6) Daerah
pedesaan menggunakan perangkat
multimedia bekas yang memiliki
spesifikasi lama serta tertinggal dari
perkembangan TIK saat ini.

3. Sahelatua, Vitoria & Mislinawati (2018,


hlm. 131) menyatakan kendala dalam
mengoperasikan IT sebagai media
pembelajaran diantaranya yaitu kurangnya
pengetahuan guru tentang IT, kurangnya
fasilitas IT yang tersedia di sekolah, arus
listrik di sekolah tidak normal, internet
tidak dapat menjangkau ke seluruh kelas,
serta tidak adanya kewajiban dari pihak
sekolah agar guru yang mengajar harus
menggunakan IT. D

Hasil wawancara dengan pakar


Bapak Deddy sofyan, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan kurang
maksimalnya sarana prasarana yang ada,
yaitu:
1. Kurang memanfatkan sarana
prasarana yang ada dalam proses
pembelajaran.
2. Sarana prasarana yang terbatas
sehingga harus bergantian satu
sama lain.
3. Terbiasa dengan gaya mengajar
tanpa memanfaatkan sarana
prasarana yang ada di lingkungan
sekolah.

Hasil wawancara dengan pengawas


Bapak Asep Rohmat, M.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan kurang
maksimalnya sarana prasarana yang ada,
yaitu:
1. Kurangnya inovasi dari guru.
2. Guru masih terbiasa dengan
pembelajaran yang spontan, tanpa
memperhatikan media
pembelajaran yang ada di sekolah
(tidak mau ribeut).

Hasil wawancara dengan kepala


sekolah
Bapak Aris, S.Pd.
Faktor-faktor yang menyebabkan kurang
maksimalnya sarana prasarana yang ada,
yaitu:
1. Guru masih terbiasa dengan media
pembelajaran yang instan.
2. Guru masih kurang mempersiapkan
pelaksanaan pembelajaran,
sehingga proses belajar mengajar
apa adanya.
3. Kurang berinovasi dalam
melaksanakan pembelajaran yang
berinovatif .

Hasil wawancara dengan guru


Ibu Daningsih, S.Pdi & Bapak Ahmad
Hidayat
Faktor-faktor yang menyebabkan kurang
maksimalnya sarana prasarana yang ada,
yaitu:
1. Guru kurang berinovasi dengan
model model pembelajaran yang
menarik.
2. Media pembelajaran yang kurang
lengkap.
3. Guru masih mengajar dengan
ceramah.

Hasil wawancara dengan teman


sejawat
Bapak Moch Yaya Maryadin, S.pdi. &
Bapak Hanif Ahmad
Faktor-faktor yang menyebabkan kurang
maksimalnya sarana prasarana yang ada,
yaitu:
1. Guru kurang mahir menggunakan
pembelajaran berbasis teknologi
informasi.
2. Guru masih terbiasa mengajar
dengn simple. ceramah
3. Semangat mengajar yang masih
rendah.
DAFTAR FUSTAKA

Amalia, S. R. (2021). Kendala Orangtua Kelas Iv Sd Negeri Tembongraja 02 Dalam Mendampingi


Anak Belajar Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Tahun Ajaran 2020/2021. Dialektika
Jurnal Pendidikan, 5(2): halaman 127-137.
http://journal.peradaban.ac.id/index.php/dfkip/article/view/908

Anggraeni, S. T., Muryaningsih, S., & Ernawati, A. (2020). Analisis faktor penyebab kesulitan
belajar matematika di sekolah dasar. Jurnal Riset Pendidikan Dasar (JRPD), 1(1): halaman 25-
37.
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/jrpd/article/view/7929

Anggun, P. (2021). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas
V Sdn 5 Merak Batin Natar Lampung Selatan (Doctoral dissertation, Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan).
http://repository.radenintan.ac.id/13224/

Anugraheni, I. (2017). Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar guru-guru sekolah
dasar. Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, 4(2): halamn 205-212.
https://ejournal.uksw.edu/kelola/article/view/1297

Ayu, S., Ardianti, S. D., & Wanabuliandari, S. (2021). Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Matematika. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 10(3): halaman 1611-
1622.
https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i3.3824

Hapipudin, I. (2022). Rational Emotive Therapy (R ET) dalam Membangun Kesadaran Orangtua


terhadap Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)(Studi Kasus di Kp. Ciampo, Desa
Cisangu, Kecamatan Cibadak, Lebak-Banten) (Doctoral dissertation, UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten).
http://repository.uinbanten.ac.id/10032/3/S_BKI_171340019_Bab%20I.pdf#

Hartami, Y., & Kaltsum, H. U. (2020). Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran Abad 21 Di Sekolah
Dasar (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
http://eprints.ums.ac.id/87071/16/Naskah%20Publikasi-16.pdf

Hidayati, R., Triyanto, M., Sulastri, A., & Husni, M. (2022). Faktor Penyebab Menurunnya Motivasi
Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Peresak. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 8(3): halaman 1153-
1160.
https://doi.org/10.31949/educatio.v8i3.3223

Hijjayati, Z., Makki, M., & Oktaviyanti, I. (2022). Analisis Faktor Penyebab Rendahnya
Kemampuan Literasi Baca-Tulis Siswa Kelas 3 di SDN Sapit. Jurnal Ilmiah Profesi
Pendidikan, 7(3b): halaman 1435-1443.
http://jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/view/774

Kamillah, T. N. (2020). Analisis Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Pelajaran Matematika (Doctoral dissertation, FKIP UNPAS).
http://repository.unpas.ac.id/48893/

Koesnandar, A. (2020). Pengembangan model pembelajaran inovatif berbasis teknologi informasi


dan komunikasi (TIK) sesuai kurikulum 2013. Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan, 8(1),:
halaman 33-61.
https://jurnalkwangsan.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalkwangsan/article/view/121

Kurniadi, G., & Purwaningrum, J. P. (2018). Kesalahan siswa pada kategori kemampuan awal
matematis rendah dalam penyelesaian tes kemampuan pemecahan masalah matematis. JPPM
(Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika), 11(2).
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPPM/article/view/3754

Kusuma, S. T., Kurniansyah, D., & Ramdani, R. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Pelayanan Publik Pada Bidang Pendidikan (Studi pada Kinerja Koordinator Wilayah
Kecamatan Bidang Pendidikan dalam Pemenuhan Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar
Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang). MODERAT: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pemerintahan, 7(1): halaman 45-58.
https://doi.org/10.25157/moderatjurnalilmiahilmupemerintahan.v7i1.2397

Mardika, T. (2019). Analisis Faktor-faktor Kesulitan Membaca Menulis dan Berhitung Siswa Kelas 1
SD. Dinamika Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 10(1).
http://www.jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/Dinamika/article/view/4049

Melinia, S., Saputra, H. H., & Oktaviyanti, I. (2022). Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan
Belajar Pada Keterampilan Membaca Pemahaman. Journal of Classroom Action
Research, 4(3): halaman 158-163.
https://www.jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/2039

Pratiningsih, D. (2017). Efektivitas Kerjasama Guru dan Orang Tua dalam Mendukung Pembelajaran
Baca al-Quran Anak di SD IT Nurul Ishlah Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Didaktika: Media
Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran, 17(2): halaman 194-209.
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/didaktika/article/view/1639/1183

Putri, B. B. A., Muslim, A., & Bintaro, T. Y. (2019). Analisis Faktor Rendahnya Minat Belajar
Matematika Siswa kelas V Di SD Negeri 4 Gumiwang. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 5(2):
halaman 68-74.
https://www.ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/view/14

Rismawati, M., Khairiati, E., & Khatulistiwa, S. P. (2020). nalisis Faktor Yang Mempengaruhi
Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika. J-PiMat: Jurnal
Pendidikan Matematika, 2(2): halaman 203-212.
file:///C:/Users/boimn/Downloads/860-2921-2-PB%20(4).pdf

Rohani, S. (2020). Faktor-Faktor Rendahnya Kemampuan Siswa Dalam Membaca Dan Menulis
Kelas Iv Di Sdn 85 Kota Lubuk Linggau. Jurnal Skripsi, halaman 17-18.
http://repository.iainbengkulu.ac.id/4553/

Sabrina, R., Fauzi, F., & Yamin, M. Y. M. (2017). Faktor-faktor penyebab rendahnya motivasi
belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika di Kelas V SD Negeri Garot Geuceu
Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(4).
https://jim.unsyiah.ac.id/pgsd/article/view/7736

Sahelatua, L. S., Vitoria, L., & Mislinawati, M. (2018). Kendala Guru Memanfaatkan Media It
Dalam Pembelajaran Di Sdn 1 Pagar Air Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, 3(2).
https://jim.unsyiah.ac.id/pgsd/article/viewFile/8579/3601

Sari, C. P. (2018). Faktor-faktor penyebab rendahnya minat membaca siswa kelas IV. Basic
Education, 7(32): halaman 3-128.
https://journal.student.uny.ac.id/index.php/pgsd/article/view/13875
Siti, R. (2019). Faktor-Faktor Rendahnya Kemampuan Siswa Dalam Membaca Dan Menulis Kelas Iv
Di Sdn 85 Kota Lubuk Linggau (Doctoral dissertation, IAIN BENGKULU).
http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/4553

Tyas, R. (2017). Kesulitan penerapan problem based learning dalam pembelajaran


matematika. Jurnal Tecnoscienza, 2(1): halaman 43-52.
https://ejournal.kahuripan.ac.id/index.php/TECNOSCIENZA/article/view/26

Utari, D. R., Wardana, M. Y. S., & Damayani, A. T. (2019). Analisis kesulitan belajar matematika
dalam menyelesaikan soal cerita. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 3(4): halaman 534-540.
https://doi.org/10.23887/jisd.v3i4.22311

Wicaksono, D. P., Rulviana, V., & Marlina, D. (2022). Analisis Faktor Penghambat Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas III SDN Cepoko 4. Prosiding Konferensi
Ilmiah Dasar, 3, 1736-1744.
http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/KID/article/view/3176

Widyaningrum, H. K., & Hasanudin, C. (2019). Kajian Kesulitan Belajar Membaca Menulis
Permulaan (MMP) di Sekolah Dasar. Pedagogia: Jurnal Pendidikan, 8(2): halaman 189-199.
https://pedagogia.umsida.ac.id/index.php/pedagogia/article/view/1441

DOKUMENTASI WAWANCARA
Wawancara dengan pakar dosen IPI garut
Bapak Deddy Sofyan, M.Pd.
Wawancara dengan Pengawas Bina
Bapak Asep Rohmat, M.Pd.

Wawancara dengan Kepala Sekolah


Bapak Aris, S.Pd.
Wawancara dengan Guru
Bapak Ahmad Hidayat, S.Sos. dan Ibu Daningsih, S.Pdi.

Wawancara dengan teman sejawat


Bapak Moch, Yaya M., S.pdi. dan Bapak Hanif Ahmad,

Anda mungkin juga menyukai