PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernahkah kita memikirkan mengapa ada siang dan malam, dan bagaimana mungkin
itu bisa terjadi? Dan mengapa pada setiap Negara itu memiliki perbedaan waktu dan musim,
di benua asia tenggara memiliki 2 musim kemarau dan hujan, dan sedangkan di belahan
benua Eropa dan Amerika mereka memiliki 4 musim, musim panas, dingin, semi, dan musim
gugur.
Berdasarkan data diatas dalam makalah ini kita akan membahas mengenai Rotasi dan
Revolusi Bumi yang menyebabkan perbedaan waktu pada setiap tempat dibumi ini. Anggota
tata surya, dalam mengitari matahari, mempunyai dua gerakan yakni rotasi dan revolusi.
Rotasi adalah gerakan benda langit dalam mengitari sumbunya atau porosnya. Kala rotasi
adalah waktu yang digunakan untuk sekali rotasi. Sedangkan Revolusi adalah gerakan
benda langit dalam mengitari matahari. Kala revolusi adalah waktu yang diperlukan untuk
sekali revolusi.
B. Tujuan Penulisan
C. Rumusan Masalah
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya dari barat ke timur. Gerak ini dapat
dimisalkan ketika seseorang naik komidi putar yang sedang melaju, jika orang itu melihat ke
arah luar maka orang-orang di luar pagar, tiang listrik, loket dan lain2 di sekitar komedi putar
akan tampak seolah-olah bergerak mendekat kemudian menjauh. Kejadian ini merupakan
gerakan semu. Untuk melakukan satu kali rotasi, bumi mememrlukan waktu 23 janm 56
menit 4 detik, dibulatkan menjadi 24 jam. Waktu untuk satu kali rotasi disebut kala rotasi.
Permukaan bumi yang sedang menghadap matahari mengalami siang. Sedangkan permukaan
yang membelakangi matahari mengalami malam. Akibat Rotasi bumi, permukaan bumi
menghadap dan membelakangi matahari berganti secara bergantian. Ini adalah peristiwa
siang dan malam. Karena periode peredaran semu harian matahari 24 jam, maka panjang
siang atau malam rata-rata 12 jam. Perbedaan waktu siang dan malam akan menjadi lebih
besar pada tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa.
b. Perbdaan waktu di berbagai tempat di Dunia
Rotasi bumi menyebabkan adanya perbedaan waktu di berbagai tempat di dunia. Dalam satu
kali rotasi, Bumi membutuhkan waktu 24 jam (satu hari) dan sudut 15o memiliki perbedaan
waktu satu jam. Jika jaraknya 30o , maka perbedaan waktunya 2 jam, dan seterusnya. Angka
ini berasal dari pembagian sudut tempuh dengan waktu tempuh
(360o : 24 = 15o ). Indonesia terletak di antara 95o BT dan 141o BT. Artinya, panjang
wilayah indonesia adalah 46o. Karena setiap jarak 15o selisih waktunya satu jam, maka
indonesia memiliki tiga daerah waktu. Tiga daerah waktu tersebut yaitu Waktu Indonesia
Barat (WIB), WITA (Waktu indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur).
Waktu yang diperlukan bintang untuk menempuh lintasan peredaran semunya adalah 23 jam
56 menit atau satu hari bintang. Periode peredaran semu harian matahati dan bulan tidak 23
jam 56 menit. Satu hari matahari tepat 24 jam sedang satu hari bulan lebih lambat lagi yaitu
24 jam 50 menit, hal ini disebabkan karena kedudukan bintang sejati di langit selalu tetap.
Matahari memiliki periode semu harian yang berbeda akibat revolusi, sedangkan bulan
sebagai satelit bumi memiliki peredaran bulanan mengitari bumi.
Adanya rotasi bumi akan menyebabkan pembelokan arah angin. Karena arah rotasi dari barat
ke timur, maka angin yang berasal dari utara ke selatan akan terbelokkan ke arah timur dan
angin yang berasal dari selatan ke utara akan terbelokkan ke arah barat. Pada bulan
September – Maret angin dari utara bertiup menuju khatulistiwa berbelok ke arah timur.
Sedangkan pada bulan Maret – September angin dari arah selatan bertiup menuju
khatulistiwa berbelok ke arah barat.
Hal ini berkaitan dengan bunyi hukum Boys Ballot, yang berbunyi :
1. Udara bergerak dari tekanan udara maksimum ke daerah yang bertekanan minimum.
2. Di belahan utara angin membelok ke kanan di belahan bumi selatan ke kiri.
B. REVOLUSI BUMI
Sesuai dengan pendapat Copernicus, maka bumi di samping berputar mengelilingi sumbunya
sekali sehari, juga berputar mengelilingi matahari atau yang disebut dengan revolusi
Bumi berevolusi dapat dibuktikan dengan percobaan-percobaan yang dilakukan oleh para
ahli, sebagai berikut.
Bersamaan dengan berjalannya cahaya dari titik O sampai B, teropong berpindah tempat atau
berubah arahnya, berakibat cahaya tidak lagi jatuh di titik B, melainkan di samping titik B'.
Dapat dilihat bintang tidak lagi dalam arah OS, tetapi dalam arah OS'. Bintang seolah-olah
bergeser dengan arah yang sama dengan gerakan itu. Gejala ini disebut sesatan cahaya, atau
aberasi cahaya.
Parallaxis adalah sudut dengan seluruh jari-jari lintasan bumi dilihat dari sebuah bintang.
Sudut akan semakin kecil jika jarak bintang semakin jauh dari matahari. Bintang-bintang di
langit mempunyai jarak yang sangat jauh dari bumi, menyebabkan sudut parallaxis bintang-
bintang pun sangat kecil.
Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika
menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya.
Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan.
Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan.
Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah disekitar
kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di
khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.
Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi
matahari.
Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara.
Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara.
Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di
sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22
Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.
Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember
Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan
pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21
Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian karena sebenarnya
matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.
3. Perubahan Musim
Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim
semi, musim panas, musim gugur,, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel musim pad
waktu dan daerah tertentu di belahan bumi
Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang
berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya
dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi
bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah.
5. Kalender Masehi
Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada tiap
tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat
tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih panjang sehari
ini disebut tahun kabisat. Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih sebagai tahun
kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya adalah 1984,2000, dan lain-lain