Dengan adanya bagian gelap terang pada bumi, yang menjadi bagian siang dan
malam maka terjadilah perbedaan waktu. Yang bagian terang sedang mengalami
waktu siang hari sedangkan pada bagian gelap mengalami malam hari. Selain itu
juga, untuk memudahkan pembagian waktu maka waktu dibagi berdasarkan
dengan garis bujur dengan titik pusatnya di Greenwich (GMT 0).
Greenwich adalah kota di London, Inggris yang dilalui garis bujur 0 derajat dan
setiap pergeseran 15 derajat dari Greenwich maka akan berbeda satu jam ( GMT +1
disetiap 15 derajat). 15 Derajat ini diperoleh dari 360 derajat dibagi 24 (jumlah
waktu dalam jam). Indonesia sendiri memiliki perbedaan waktu 7 jam ( GMT +7
pada WIB), 8 Jam (GMT +8 pada WITA) dan 9 Jam (GMT +9 pada WIT) dari
Greenwich, London, Inggris.
Pergantian siang dan malam
Perputaran Bumi pada porosnya mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Bumi membutuhkan waktu 24 jam
untuk menyelesaikan perputaran pada porosnya, dan inilah yang dikenal sebagai 1 hari bagi manusia. Matahari
tampak terbit di Timur karena Bumi bergerak ke arah timur dan menuju ke barat.
Permukaan Bumi yang sedang menghadap Matahari mengalami siang. Sebaliknya permukaan Bumi yang
membelakangi Matahari mengalami malam. Akibat rotasi Bumi, permukaan Bumi yang menghadap dan
membelakangi Matahari bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena periode peredaran semu harian
Matahari 24 jam, panjang siang atau malam di sekitar garis khatulistiwa rata-rata 12 jam.
Namun, panjang siang hari yang dialami di lokasi-lokasi tertentu pada waktu tertentu di sepanjang tahun sebenarnya
berbeda. Ada kalanya suatu lokasi di utara/selatan mengalami siang / malam yang panjang. Hal ini disebabkan
karena poros atau sumbu Bumi ternyata memiliki kemiringan 23,5º. Sudut kemiringan tersebut dihitung dari
perpotongan bidang ekuatorial Bumi dan bidang orbit Bumi terhadap Matahari. Kemiringan poros Bumi ini juga
memberi pengaruh pada musim di Bumi dan menyebabkan terjadinya perubahan musim (panas, dingin, gugur dan
semi)
Waktu GMT (Greenwich Mean Time) sebagai waktu pangkal yang berada pada garis bujur nol derajat yang melalui
kota Greenwich di London. Sebagai contoh Indonesia memiliki tiga bujur standar yaitu 105 derajat, 120 derajat, 135
derajat Bujur Timur, dengan demikian waktu lokalnya berturut-turut adalah waktu Greenwich ditambah 7 jam, 8 jam,
dan 9 jam.
1. Waktu Indonesia Barat atau WIB dengan bujur standar 105 ⁰ BT yang mencakup Pulau Jawa, Madura,Sumatra, serta
Kalimantan Barat dan Tenggara
2. Waktu Indonesia Tengah atau WITA dengan bujur standar 120 ⁰ BT yang mencakup Sulawesi, Kepulauan Sunda
Kecil, serta Kalimantan Utara, Selatan dan Timur
3. Waktu Indonesia Timur atau WIT dengan bujur standar 135⁰ BT yang mencakup Maluku dan Papua
Rotasi Bumi adalah pergerakan bumi yang berputar pada porosnya dari arah barat ke timur.
Perputaran bumi pada porosnya terjadi tiap hari. Bumi memiliki satelit yaitu Bulan,bumi juga
melakukan perputaran pada bulan. Lama proses peredaran bumi mengelilingi porosnya ini
disebut dengan kala rotasi, yaitu selama 23 jam 56 menit 4 detik. Kala rotasi dikenal juga
dengan satu hari.
Peredaran bumi mengelilingi sumbunya tidak akan terasa oleh kita karena adanya gravitasi.
Jadi, gravitasi bumi dapat menarik semua benda yang ada ke arah pusat gravitasi. Walaupun
bumi itu berputar, kita tidak akan merasakan pergerakan dari rotasi bumi pada posisi kita ada di
bawah bumi.
Gerak semu matahari terbentuk karena perubahan sudut inklinasi bumi terhadap porosnya. Kita tahu
bumi berotasi terhadap porosnya. Ternyata rotasi bumi tersebut tidak tegak lurus terhadap bidang
ekliptika namun miring dengan sudut 23,5°.
Poros bumi dan sudut iklinasi yang
terbentuk.
Saat bumi berevolusi mengelilingi matahari dalam 1 tahun maka bidang di permukaan bumi yang
menerima radiasi matahari maksimal akan berubah secara teratur. Hal ini akan berdampak pada
panjang siang dan malam dan terjadinya musim, seperti terlihat pada gambar berikut.
Revolusi bumi dan gerak semu matahari (Sumber : Ahrens - Essential of Meteorology)
Perubahan sudut inklinasi bumi tersebut menyebabkan seolah-olah matahari bergerak ke utara
kemudian kembali ke selatan bumi secara teratur. Keadaan ini kemudian disebut sebagai gerak semu
matahari karena sebenarnya yang berubah adalah kemiringan poros bumi saat berevolusi terhadap
matahari.
Revolusi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari sambil berotasi. Satu kali bumi mengelilingi matahari dinamakan satu
periode atau satu tahun (kalender Masehi). Revolusi bumi mengakibatkan beberapa fenomena berikut yaitu:
Pada postingan ini saya hanya akan fokus dulu di gerak semu harian dan tahunan matahari. Jadi gerak semu harian
matahari adalah gerakan matahari dari mulai terbit hingga terbenam selama satu hari. Kenapa dinamakan "semu" karena
seolah-olah matahari yang bergerak padahal pada kenyataannya bumi lah yang bergerak (berotasi). Sedangkan gerak semu
tahunan matahari adalah gerak peredaran matahari selama satu tahun. Pergerakan matahari dalam satu tahun ini
berubah-ubah karena sudut rotasi bumi yang miring. Gerak semu tahunan matahari dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Gerak Semu Tahunan Matahari, pic:alasan-kenapa.blogspot.com
Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi
matahari dengan gaya gravitasi bumi, selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi.
Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika
melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang
menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi.