MODUL IPA
IPA KD 3.8 dan 4.8
Peristiwa Rotasi dan Revolusi Bumi serta Terjadinya Gerhana Bulan
dan Gerhana Matahari
Garis yang tampak pada bola dunia atau peta dunia disebut garis lintang (paralel) dan garis bujur
(meridian).
Garis lintang adalah garis khayal horizontal yang melingkari Bumi. Garis lintang dibedakan
menjadi dua, yaitu Lintang Utara (LU) dan Lintang Selatan (LS). Garis lintang itu digunakan sebagai
pedoman untuk pembagian wilayah iklim.
Garis bujur adalah garis khayal membujur yang membelah Bumi menjadi belahan barat dan
belahan timur. Garis bujur yang terletak di belahan barat disebut garis Bujur Barat (BB), sedangkan
yang terletak di belahan timur disebut garis Bujur Timur (BT). Garis bujur digunakan sebagai pedoman
untuk pembagian wilayah waktu.
Garis Bujur Barat (BB) dan garis Bujur Timur (BT) berhimpit di garis 0˚ Greenwich. Garis ini
melalui Greenwich Observatory di Kota London, Inggris. Oleh karenanya, kota itu ditetapkan sebagai
penentu waktu internasional.
Saat berotasi 1° derajat, maka Bumi membutuhkan waktu 4 menit. Apabila berputar 15°, Bumi
membutuhkan waktu satu jam. Berdasarkan perhitungan itulah, setiap tempat di muka Bumi yang
mempunyai selisih garis bujur 15° akan mempunyai perbedaan waktu satu jam.
Gerhana bulan total terjadi apabila bulan berada tepat pada daerah umbra (bayangan inti bumi).
Apabila hanya sebagian saja permukaan bulan yang masuk ke dalam bayangan inti dan sebagian yang
lainnya ada dalam bayangan kabur, maka dinamakan gerhana bulan sebagian (parsial). Sedangkan
gerhanan bulan penumbra jika seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra bumi. Pada saat gerh
ana bulan penumbra, bulan masih terlihat meskipun tidak terlalu terang. Lamanya gerhana bulan bisa
mencapai 6 bulan. Akan tetapi untuk gerhana total hanya 1 jam 40 menit.
Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi pada siang hari ketika bulan baru atau bulan mati. Gerhana matahari yaitu
peristiwa tertutupnya matahari oleh bulan yang mengakibatkan terhalangnya cahaya matahari untuk
sampai ke bumi. Gerhana matahari akan terjadi jika matahari, bumi, dan bulan terletak pada satu garis
lurus. Pada saat gerhana matahari, bulan terletak di antara matahari dan bumi. Gerhana matahari tidak
dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah
matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan
mengakibatkan kebutaan. Gerhana matahari ada tiga macam yaitu gerhana matahari total, gerhana
matahari sebagian, dan gerhana matahari cincin.
Tata Surya
Kumpulan bintang besar membentuk sebuah galaksi yang besar dan luas. Salah
satu galaksi adalah Galaks Bimasakti. Di dalam Galaksi Bimasakti terdapat Matahari dan
tata surya. Tata surya merupakan suatu sistem yang terdiri atas benda-benda langit yang
beredar atau mengorbit mengelilingi Matahari sebagai pusatnya. Mengorbit artinya
bergerak berkeliling pada orbitnya. Orbit merupakan lintasan yang dilalui oleh benda
langit dalam peredarannya mengelilingi benda langit lain yang lebih besar gaya
gravitasinya.
Identifikasi anggota tata surya (selain Matahari) dapat dilihat dari aktivitas benda
langit terhadap Matahari. Jika benda langit tersebut mengorbit Matahari, benda itu
termasuk dalam sistem tata surya. Matahari dikelilingi oleh berbagai benda langit seperti
planet, asteroid, komet, satelit, dan juga planet kecil.
Bintang Matahari
Bintang adalah benda langit yang mampu menghasilkan cahayanya sendiri. Jika
sebuah benda langit hanya memantulkan cahaya dari benda lain, benda langit itu tidak
bisa disebut sebagai bintang. Matahari merupakan bintang di sistem tata surya yang
terbentuk bulat dan terdiri atas plasma panas bercampur medan magnet, berada di
gugusan Galaksi Bimasakti. Cahaya Matahari berasal dari energi panas yang
dipancarkan Matahari. Energi panas Matahari dihasilkan dari reaksi nuklir di bagian inti
Matahari.
Matahari memiliki panjang diameter sebesar 1,39 juta kilometer atau setara
dengan 109 kali diameter Bumi. Massa Matahari sebesar 330.000 kali dari Bumi dan
merupakan 99,86% dari total massa semua benda langit di sistem tata surya. Matahari
tersusun atas hidrogen sebesar 73%, helium sebesar 25%, serta sisanya oksigen,
karbon, neon, besi, dan unsur-unsur lain. Suhu bagian inti Matahari mencapai 15 juta 0C,
sedangkan suhu permukaan Matahari mencapai 5.000 – 6.0000C. Oleh karena itu,
Matahari tampak seperti bola pijar di tata surya. Jarak rata-rata Matahari dari Bumi sekitar
149,6 juta kilometer sehingga cahaya Matahari sampai Bumi selama 8 menit 19 detik.
Bagian-bagian Matahari sebagai berikut.
Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan
rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alami dan satelit buatan. Contoh satelit
alami dalah bulan. Bulan adalah satelit Bumi.
Satelit Bulan
Bulan tidak mempunyai cahaya sendiri, melainkan hanya memantulkan cahaya
matahari. Bulan merupakan satelit alami Bumi. Bulan bergerak mengelilingi Bumi.
Adakalanya Bulan menerima cahaya Matahari secara utuh, Sebagian, dan tidak
menerima cahaya. Kondisi tersebut menyebabkan kenampakan Bulan dari Bumi seakan-
akan berubah bentuk. Proses perubahan bentuk Bulan yang terlihat dari Bumi disebut
fase-fase bulan. Bentuk Bulan yang terlihat dari Bumi tergantung pada luasnya
permukaan Bulan yang terkena cahaya Matahari yang menghadap ke arah Bumi. Bentuk
Bulan berubah-ubah selama 29,5 hari.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dapat menapakkan
kakinya di Bulan dan meneliti keadaan Bulan. Penjelajahan ke Bulan pertama kali
dilakukan pada Bulan Juli 1969 menggunakan pesawat ruang angkasa Apollo XI oleh
tiga orang astronaut Amerika Serikat, yaitu Neil Amstrong, Edwin Aldrin, dan Michael
Collins.
Bulan bebentuk bulat seperti bola. Massa Bulan kira-kira 8,1 x 1022 kg. Diameter
Bulan sekitar 3.183.875 km. Permukaan Bulan tampak gersang. Di Bulan tidak ditemukan
kehidupan karena tidak adanya atmosfer. Kondisi ini menyebabkan perbedaan suhu di
Bulan sangat mencolok. Pada siang hari permukaan Bulan sangat panas, suhunya
mencapai 1000C. Suhu ini sama dengan suhu air mendidih di Bumi. Sebaliknya, pada
malam hari sangat dingin -1730C. Siang dan malam di Bulan berlangsung selama kira-
kira dua minggu.
Pada permukaan Bulan terdapat banyak lautan dan kawah. Terjadinya kawah-
kawah tersebut diperkirakan karena hujan meteor yang menimpa Bulan berjuta-juta tahun
yang lalu. Gaya gravitasi Bulan memengaruhi keadaan Bumi, yaitu terjadinya peristiwa
pasang naik dan pasang surut air laut.
Komet
Komet adalah benda langit yang mengelilingi Matahari dengan lintasan edar
berbentuk lonjong, parabolis, dan hiperbolis. Komet adalah benda dingin di tata surya
yang tersusun atas es, debu, dan partikel serta orbit lebar. Komet mempunyai tiga Komet
mempunyai ekor panjang. bagian penting yaitu inti (nukleus), koma, dan ekor. Inti
(nukleus) komet tersusun atas bahan yang sangat padat dan beku. Koma merupakan
daerah kabut di sekeliling inti. Bagian ekor dapat berupa gas atau debu yang tampak
bercahaya ketika komet mendekati Matahari.
Proses terbentuknya ekor komet dijelaskan sebagai berikut.Ketika komet melewati
Matahari, bagian padat yang membeku dari komet berubah wujud. Bagian yang berubah
wujud ini tertinggal di belakang dan membentuk pola seperti ekor. Jadi, ekor komet
menjauhi Matahari.
Ada ribuan komet yang telah diidentifikasi oleh para astronom. Para astronom
membagi komet menjadi dua jenis berdasarkan periode orbitnya, yaitu komet periode
pendek dan komet periode panjang. Salah satu komet yang mempunyai periode Panjang
dang paling terkenal adalah komet Halley. Komet ini melintas di dekat Bumi setiap 75
tahun sekali.
Asteroid
Asteroid (planet minor) adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi
lebih besar daripada meteoroid. Oleh karena itu, asteroid disebut planet kerdil. Sebagian
besar asteroid mengorbit di antara Planet Mars dan Yupiter. Kumpulan asteroid
membentuk sabut asteroid. Sabuk asteroid menjadi pembatas antara planet dalam dan
planet luar. Contoh asteroid adalah Ceres. Planet katai adalah sebutan bagi benda-benda
langit seperti planet tetapi memiliki lintasan orbit yang bercampur dengan benda langit
lain. Contoh planet katai adalah Pluto.
Meteoroid
Meteoroid merupakan benda langit yang berukuran lebih kecil daripada asteroid.
Jumlah meteoroid di angkasa luar sangat banyak, tidak terhitung jumlahnya. Meteoroid
tidak mempunyai orbit dan bebas bergerak melayang bebas di angkasa luar dengan
cepat. Akibatnya, meteoroid dapat menabrak benda-benda langit lainnya, termasuk
menabrak planet Bumi.
Namun, Bumi mempunyai sistem perlindungan alami untuk menhadang meteoroid
maupun benda langit yang akan menabrak Bumi. Sistem perlindungan alami itu berupa
lapisan atmosfer. Sebeum menghantam Bumi, benda-benda langit (termasuk meteoroid)
akan bergesekan dengan lapisan udara di atmosfer. Gesekan ini menyebabkan benda-
benda langit tersebut terbakar. Selama terbakar di atmosfer akan Nampak pijaran api
dan cahaya terang selama beberapa saat.
Benda-benda langit memasuki atmosfer Bumi ini dinamakan meteor. Ketika
terbakar di atmosfer, meteor terlihat bercahaya terang seperti bintang yang bergerak atau
jatuh ke Bumi. Oleh karena itu, masyarakat menyebutnya sebagai bintang jatuh. Dengan
demikian, bintang jatuh merupakan sebutan nama lain dari meteor. Jika jumlah meteor
tersebut sangat banyak, akan menimbulkan terjadinya fenomena hujan meteor.
Sebenarnya, setiap hari lapisan atmosfer Bumi dimasuki benda-benda langit,
seperti meteoroid, pecahan asteroid, hingga debu-debu angkas luar. Namun, Sebagian
besar benda-benda langit tersebut habis terbakar di atmosfer sebelum mencapai
permukaan Bumi. Meskipun begitu, ada juga meteor berukuran besar yang dapat
mencapai permukaan Bumi. Batu meteor yang sampai di permukaan Bumi dinamakan
meteorit.
Meteor berukuran kecil tidak berdampak besar bagi kehidupan di Bumi. Namun,
hantaman batu meteor besar dapat menimbulkan ledakan besar di permukaan bumi.
Pada bekas hantaman meteor akan tercipta kawah besar. Contohnya batu meteor yang
jatuh di Arizona, Amerika Serikat.
Misteri Alam Semesta
Para astronom dunia melakukan berbagai penelitian untuk menemukan asal-usul
alam semesta dan mengemukakan tentang teori asal-asul alam semesta. Beberapa teori
yang sangat popular yaitu teori Big Bang (Big Bang Theory), teori Keadaan Tetap (Steady
State Theory), dan teori Alam Semesta Quantum.
Teori Big Bang pertama kali dicetuskan oleh seorang fisikawan Rusia bernama
Alexander Friedman pada tahun 1922. Menurut teori ini, alam semesta terbentuk dari
ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan
tersebut banyak materi terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut
akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-
partikel lain.
Pada abad VII M Nicolaus Copernicus membantah teori Geosentris dari Claudius
Ptolemaeus. Teori Geosentris menganggap bahwa pusat alam semesta adalah Bumi
sehingga Bumi dikelilingi oleh Matahari dan bintang-bintang lainnya. Sementara itu,
Nicolaus Copernicus yang mengatakan Matahari merupakan pusat alam semesta. Ia juga
mengatakan bahwa Bumi bergerak seperti gasing mengelilingi Matahari.
Christian Huygens (1629 – 1695): menyempurnakan teleskop Galileo dan menemukan
Titan, satelit Saturnus.
Johannes Kepler (1571 – 1630): perhitungan gerak benda-benda langit
Sir Isaac Newton (1642 – 1727) : menemukan hukum gravitasi
Tidak berhenti pengamatan di Bumi, manusia ingin mencoba menapakkan kaki di
angkasa luar. Roket modern pertama menggunakan bahan abakar cair ditemukan oleh
seorang ilmuwan Amerika Serikat bernama Robert Hutchings Goddard (5 Oktober 1882
– 10 Agustus 1945). Goddard berhasil meluncurkan roket tersebut pada 16 Maret 1926.
Sementara itu, Sputnik I buatan Uni Soviet (diluncurkan 4 Oktober 1957) merupakan
satelit pertama dan mampu bertahan selama 3 bulan.
Pada 12 April 1961 Yuri Gagarin dari Rusia berhasil mengelilingi Bumi dalam
waktu 108 menit menggunakan pesawat antariksa Vostok I. Selanjutnya, pada 5 Mei
1961 astronaut Amerika Serikat bernama Alan B. Sherpard, Jr. melakukan penerbangan
ke ruang angkasa. Dua peristiwa penting ini merupakan awal penerbangan manusia ke
ruang angkasa.
Pendaratan pertama kali di Bulan terjadi pada 20 Juli 1969. Astronaut pertama
yang menginjakkan kakinya di Bulan adalah Neil Amstrong dan disusul oleh Edwin Aldrin.
Keduanya menggunakan pesawat ruang angkasa Apollo XI berpenumpang tiga
kosmonout dan Michael Collins. Mereka melakukan penelitin di Bulan. Mereke membawa
contoh batu dan tanah yang ada di Bulan.
Luna I merupakan pesawat penjelajah Bulan pertama milik Uni Soviet. Roket ini
beredar dalam jatak 6.000 km dari permukaan Bulan. Luna III merupakan pesawat
penjelajah pertama yang mengirimkan foto Bulan dari sisi jauh ke Bumi. Luna XVI
berhasil membawa contoh tanah Bulan ke Bumi. Beberapa satelit buatan juga telah
dikirim untuk meneliti keberadaan planet-planet dan kemungkinan kehidupan di beberapa
planet. Sebagai contoh, Satelit Voyager 2 diluncurkan pada tahun 1977. Satelit ini dikirim
ke planet Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Mariner berturut-turut meluncurkan 10 penjajak planet pada tahun 1960-an dan
1970-an. Satelit mariner tersebut terbang dekat dengan Merkurius, Venus, dan Mars.
Selanjutnya, sejak tahun 1981 Amerika Serikat memelopori penggunaan pesawat
antariksa yang dapat digunakan ulang untuk beberapa kali penerbangan. Pesawat
antariksa seperti itu disebut space shuttle (pesawat ulang-alik).