Anda di halaman 1dari 22

Home » Kelas VI » Rangkuman Materi Kelas VI Tema 7

Rangkuman Materi Kelas VI Tema 7


Posted by Nanang Ajim | Posted on 1:23 PM | with 1 comment
Selamat datang di blog ini, semoga apa yang anda butuhkan ada di sini. Pada tulisan kali ini saya
mencoba menyajikan muatan pembelajaran pada kelas VI tema 7 Tema 7 : Kepemimpinan.
Tema 7 Tema 7 : Kepemimpinan terbagi menjadi tiga subtema yaitu Subtema 1: Pemimpin di
Sekitarku, Subtema 2: Pemimpin Idolaku, dan Subtema 3: Ayo, Memimpin. Rangkuman atau
resume ini ditulis dengan harapan semoga dapat membantu bapak ibu guru untuk lebih mudah
memahami materi tematik tema 7 kurikulum 2013. Secara garis besar materi yang ada di dalam
tema 8 ini mencakup tentang:

1. PPKn : penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari


2. Bahasa Indonesia : menggali isi teks pidato
3. IPA : ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan
4. IPS : posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial,
budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN
5. SBdP : interval nada sebuah lagu, tari kreasi daerah dan reklame.

A. Rangkuman Muatan PPKN


Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari

Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku


Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila kesatu Pancasila, yaitu “Ketuhanan yang
Maha Esa”.

1. Percaya dan takwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.


2. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antarpemeluk agama dan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan yang Maha Esa.
3. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan yang Maha Esa.
4. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan yang Maha Esa.
5. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama
dan kepercayaan masing-masing.
6. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa kepada
orang lain.
Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila, yaitu “Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab”.

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persaman hak, serta kewajiban setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, dan warna kulit.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Nilai-nilai kepemimpinan dari beberapa tokoh idola.

1. Mendengarkan masukan artinya sebagai seorang pemimpin harus mau mendengarkan


masukan yang berasal dari siapapun yang dapat mengembangkan kepemimpinannya.
Masukan yang berupa saran maupun pendapat perlu dperhatikan demi perbaikan ke
depan.
2. Memperhatikan kesejahteraan, sebagai seorang pemimpin harus mau memperhatikan
kesejahteraan anggota organisasi yang dipimpinnya. Dengan kesejahteraan anggota yang
terjamin kinerja organisasi akan berjalan dengan baik sehingga tujuan tercapai.
3. Menghormati perbedaan artinya setiap anggota memiliki kemampuan dan karakter yang
berbeda. Sebagai seorang pemimpin harus dapat menggabungkan kemampuan dan
karakter yang berbeda tersebut menjadi padu sehingga menunjang jalannya organisasi.
4. Jujur, pemimpin yang baik harus jujur karena dengan kejujuran akan menumbuhkan
kepercayaan anggota kepada pemimpinya. Sikap jujur menimbulkan perasaan enak dan
hati tenang, jujur akan membuat pelakunya menjadi tenang karena ia tidak takut akan
diketahui kebohongannya.
5. Berkomunikasi dengan baik. Pemimpin yang baik dapat memastikan pesan yang
disampaikannya diterima oleh setiap orang dalam organisasinya dengan persepsi yang
sama dan jelas.
6. Menjadi Teladan. Pemimpin harus berada di garda terdepan dan memberikan pengaruh
yang baik bagi anggotanya. Dalam segala hal dirinya mampu menjadi teladan.
7. Tekun. Seorang pemimpin tidak cukup hanya punya kemampuan, pemimpin yang baik
sangat tekun dalam pencapaian tujuan dan visi yang telah ditetapkan.
8. Penuh Semangat. Seorang pemimpin yang baik harus membawa energi yang sangat besar
bagi bawahannya, dan selalu mempunyai semangat yang senantiasa dikobarkan dalam
setiap tugas yang diberikan, dalam setiap bidang yang ditangani kapanpun dan
dimanapun.
Subtema 2: Pemimpin Idolaku
Berikut nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila, yaitu “Persatuan Indonesia”.

1. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan.
2. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
3. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
4. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
5. Memajukan persatuan dan kesatuan bangsa.

Berikut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila, yaitu “Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”.

1. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.


2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
3. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
4. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
6. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, mengutamakan nilai-
nilai kebersamaan dan keadilan, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.

Semangat kekeluargaan Musyawarah Gotong Royong


1. Menjenguk teman 1. Memilih ketua 1. Membersihkan
sakit di rumah sakit kelompok diskusi lingkungan sekitar
2. Membantu tetangga 2. Musyawarah 2. Membersihkan tempat
yang sedang hajatan menentukan ibadah
3. Membantu tetangga pembagian tugas acara 3. Membantu persiapan
yang terkena musibah kegiatan warga acara lomba
4. Menyediakan 3. Musyawarah panitia kemerdekaan Republik
konsumsi acara rapat acara lomba Indonesia
pembangunan jalan kemerdekaan Republik 4. Membersihkan jalan
desa Indonesia desa yang akan
4. Musyawarah dibangun
pemilihan ketua kelas

Subtema 3: Ayo, Memimpin


Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban merupakan salah satu nilai yang terkandung
dalam sila kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Berikut nilai-
nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila.

1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan


dan gotong royong.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Memberi pertolongan orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Suka bekerja keras.
7. Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan&nbs
kesejahteraan bersama.

Dheda dan Lima Butir Kentang


No. Peristiwa dalam Cerita Nilai-Nilai Pancasila yang Sesuai
1. “Aku tahu. Bersabarlah, semoga besok Sila Pertama (percaya dan taqwa kepada
tidak hujan dan aku dapat pergi bekerja Tuhan YME)
2. Sisa kentang yang ada biarlah untuk Sila Ketiga (Rela berkorban)
makan anak-anak saja,” kata Dheda.
3. Dheda kasihan melihat si pengemis Sila Kedua (mengakui dan memberlakukan
manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya)
4. Dheda bermusyawarah dengan istri dan Sila Keempat (mengutamakan musyawarah
anak-anaknya. dalam mengambil keputusan)
5. Akhirnya, mereka bersepakat untuk Sila Keempat (musyawarah untuk mencapai
memberikan sisa makanan kepada si mufakat diliputi oleh semangat
Pengemis. kekeluargaan)
6. "Baiklah, kami akan memberikan lima Sila Kelima (Memberi pertolongan kepada
butir kentang itu kepadamu" orang lain)
7. Kami sangat kasihan melihatmu,” kata Sila Kedua (mengembangkan sikap saling
Dheda kepada si pengemis. mencintai sesama manusia)
8. Dheda juga membagi-bagikan kentangnya Sila Kedua (gemar melakukan kegiatan
kepada tetangganya kemanusiaan, dan Sila Kelima (memberi
pertolongan kepada orang lain)

B. Rangkuman Muatan Bahasa Indonesia


Kompetensi Dasar
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca
4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan diri

Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku


Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi dengan susunan yang baik
untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya
dibawakan oleh seseorang yang memberikan orasi-orasi dan pernyataan tentang suatu hal/
peristiwa yang penting dan layak untuk diperbincangkan.

Teks pidato harus memuat hal-hal pokok berikut.

1. Salam pembuka. Berisi kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat malam, dan
lain-lain)
2. Pendahuluan. Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas
3. lnti. Berisi pembahasan topik secara lengkap. Kalimat ajakan atau bujukan digunakan
untuk mengajak pendengar melakukan kegiatan yang diharapkan.
4. Penutup. Penyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan.
5. Salam penutup. Berisi kalimat salam penutup seperti “terima kasih”

Tujuan pidato antara lain:

1. Memberikan sapaan dalam suatu acara.


2. Memberi suatu pemahaman atau informasi kepada orang lain.
3. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti keinginan kita dengan suka rela.
4. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang
dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.

Teks Ibu RT, Sang Pemersatu

1. Tema: Rencana mendirikan Posyandu


2. Pembicara: Ibu Erika
3. Pendengar: Warga Kampung
4. Tempat: Balai desa
5. Urutan isi pidato: (1) Pembukaan (2) Memotivasi warga kampung.(3) Meminta peran
serta masyarakat dalam kegiatan Posyandu (4) Mengajak tenaga kesehatan untuk
menyisihkan waktu membantu pelaksanaan posyandu. (5) Penutup

Teks Pidato tentang RA Karini

1. Pembicara Pidato : Siswa


2. Pendengar Pidato : Siswa
3. Tempat Pidato : Sekolah
4. Suasana saat disampaikannya pidato : Tenang mendengarkan pidato
5. Poin-poin penting isi Pidato (1) Salam pembuka, (2) Pendahuluan : Menyampaikan
tentang bersejarahnya tanggal 21 April, (3) Inti : Memaknai hari Kartini dengan
meningkatkan peran wanita demi kemajuan bangsa, (4) Penutup, dan (5) Salam penutup

Subtema 2: Pemimpin Idolaku


Contoh Teks Pidato

1. Salam Pembuka
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh....
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

2. Pendahuluan
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pidato tentang gemar membaca. Era globalisasi
memudahkan kita memeproleh informasi. Membaca merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk dapat memperoleh informasi tersebut. Membaca memiliki banyak sekali
manfaat. Membaca sangatlah penting untuk semua orang.

3. Inti
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan minat membaca, yaitu dimulai
dengan kemauan dari diri kita sendiri untuk membaca. Kita membiasakan diri untuk membaca
seperti yang kita lakukan pada kebiasaan lain. Kita bisa membaca koran, majalah, buku- buku
pelajaran dan sebagainya untuk membiasakannya. Bisa juga dengan sering mengunjungi
perpustakaan dan meminjam buku di perpustakaan.

Dari membaca, banyak manfaat yang bisa kita dapat yaitu kita lebih disiplin dalam mengatur
waktu, terutama waktu luang, dapat memperoleh informasi dan menambah wawasan. Harapan
saya semoga dengan membaca, wawasan kita akan lebih luas dan minat membaca kita semakin
besar.

4. Penutup
Marilah kita tumbuhkan minat membaca, untuk menambah wawasan kita mengenai dunia dan
lingkungan sekitar kita. Mulailah membaca dari diri sendiri dengan membaca bacaan yang ada di
sekitar kita.

5. Salam Penutup
Demikian pidato ini saya sampaikan. Bila ada kata- kata yang kurang berkenan, saya mohon
maaf dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan.

Wabillahi taufik walhidayah


Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Pidato Topik : Pentingnya Gotong Royong


1. Salam Pembuka
Assalamualaikum Wr Wb.
2. Pendahuluan
Gotong royong atau kerja bakti merupakan satu hal yang sangat positif, dimana dengan adanya
gotong royong, rasa kebersamaan dan rasa toleransi antar warga atau antar sesama akan semakin
tinggi. Masyarakat Indonesia dikenal senang membantu dan bahu membahu. Salah satu bukti
dari kebiasaan saling membantu yang dimiliki orang Indonesia adalah adanya budaya gotong
royong.

3. Inti
Budaya gotong royong kaya akan nilai-nilai positif yang sudah semestinya terus dilestarikan.
Melalui budaya gotong royong kita bisa meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan antar
individu dalam suatu lingkungan masyarakat. Adanya kerja sama antar manusia menjadi cikal
bakal terbentuknya rasa persatuan dan kesatuan. Nantinya jika setiap pekerjaan yang berat
dilakukan dengan cara gotong royong maka kerukunan hidup antar anggota masyarakat akan
semakin terjalin kuat.

4. Keterangan lengkap tentang topik disampaikan secara rinci.


Sebagai contoh pada saat terjadi bencana alam setiap orang berusaha untuk mengumpulkan dana
dan membenahi sarana yang rusak serta membantu pihak keamanan untuk mencari korban. Para
warga akan secara otomatis sigap dalam membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.
Dengan kebersamaan segala masalah dapat diatasi.

Marilah kita mengawali segala sesuatunya dari diri kita sendiri, sempatkan sedikit waktu kita
untuk bersosialisasi dengan warga serta lingkungan di sekitar kita, tingkatkan ke-ikhlasan kita.
Marilah kita lanjutkan dan kita kembangangkan warisan budaya luhur bangsa kita agar kita dapat
menghadapi globalisasi yang sedang terjadi saat ini.

5. Penutup
Dari pidato yang telah saya sampaikan di atas maka dapat saya simpulkan pentingnya bergotong
royong. Kesimpulannya adalah gotong royong merupakan budaya luhur dari bangsa kita. Gotong
royong bermanfaat untuk membuat setiap pekerjaan menjadi lebih ringan, mempercepat
penyelesaian pekerjaan, mempererat rasa persatuan dan kesatuan, serta menghemat biaya.

Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. mohon maaf bila ada kata atau kalimat yang kurang
jelas. Terima kasih.

6. Salam Penutup
Wasalamualaikum wr.wb

Subtema 3: Ayo, Memimpin


Rancangan Teks Pidato
Rancangan berisi tentang pentingnya bemusyawarah.
Rancangan Teks Pidato
Unsur Pidato Keterangan
Topik "Bermusyawarah untuk kepentingan bersama"
Salam Pembuka Berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat malam, dan
lain-lain)
Pendahuluan Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas. Pidato kali ini akan
membahas topil Bermusyawarah untuk kepentingan bersama
Inti Berisikan pembahasan topik secara lengkap mengenai musyawarah. Kalimat
ajakan atau bujukan digunakan untuk mengajak pendengar melakukan
kegiatan ymusyawarah Keterangan lengkap tentang topik disampaikan
secara rinci.
Penutup Penyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan
Salam Penutup Berisikan kalimat salam penutup seperti ‘terima kasih’.

Teks Pidato Bermusyawarah untuk Kepentingan Bersama


Unsur Pidato Keterangan
Topik "Bermusyawarah untuk kepentingan bersama"
Salam Pembuka Assalamualaikum Wr Wb. Yang terhormat Bapak/Ibu Guru yang saya
hormati, juga teman-teman yang saya cintai. Pada kesempatan ini saya akan
menyampaikan pidato dengan topik Bermusyawarah untuk kepentingan
bersama.
Pendahuluan Musyawarah merupakan kegiatan membahas suatu masalah dengan tujuan
agar mendapatkan solusi. Musyawarah sering juga kita lakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh kecil di saat kita menentukan waktu
belajar kelompok.
Inti Beberapa manfaat musyawarah antara lain sebagai berikut : Pertama
musyawarah melatih untuk menyuarakan pendapat (ide). Setiap orang pasti
memiliki ide atau gagasan yang dapat diungkapkan dalam memecahkan
suatu permasalahan yang sedang dibahas.

Kedua melalui musyawarah masalah dapat segera terpecahkan. Dengan


bermusyawarah, akan bisa didapatkan beberapa jalan alternatif dalam
menyelesaikan suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan bersama.

Ketiga musyawarah dapat mengambil keputusan yang memiliki nilai


keadilan. Musyawarah merupakan proses dengar pendapat yang nantinya
keputusan yang diambil adalah merupakan kesepakatan bersama antar
sesama anggota.

Keempat musyawarah menghasilkan keputusan yang dapat menguntungkan


semua pihak. Keputusan yang diambil dalam suatu musyawarah tidak boleh
merugikan salah satu pihak atau anggota dalam musyawarah.

Marilah mulai sekarang kita membudayakan musyawarah dalam kehidupan


sehari-hari karena melalui musyawarah kepentingan bersama akan tetap
terjaga. Musyawarah memiliki kelebihan, salah satu diantaranya adalah
keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama yang merupakan
jalan tengah yang membuat masalah teratasi.
Penutup Dari pidato yang telah saya sampaikan di atas maka dapat saya simpulkan
tentang musyawarah untuk kepentingan bersama yaitu: pertama
musyawarah dapat melatih menyuarakan ide. Kedua musyawarah dapat
memecahkan masalah yang sedang kita hadapi. Ketiga musyawarah dapat
menghasilkan keputusan yang menguntungkan semua pihak. Keempat
musyawarah menghasilkan keputusan yang dapat menguntungkan semua
pihak.
Salam Penutup Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. mohon maaf bila ada kata atau
kalimat yang kurang jelas. Terima kasih. Wasalamualaikum wr.wb

C. Rangkuman Muatan IPA


Kompetensi Dasar
3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan
reproduksi
4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami

Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku


Perubahan fisik selama masa pubertas kemungkinan akan mempengaruhi kegiatanmu sehari-hari.
Mungkin kamu akan merasakan sedikit ketidaknyamanan. Berikut beberapa cara menyikapi
masa pubertas yang akan kamu alami.

1. Menjaga kebersihan tubuh.


Dalam masa pubertas, aktivitas kelenjar minyak dan kelenjar keringat meningkat. Akibatnya,
wajah mudah berjerawat dan tubuh berbau kurang sedap. Mandilah dua kali sehari dan kenakan
pakaian yang mudah menyerap keringat. Apabila keringatmu berlebih, bersihkan tubuhmu dan
gantilah pakaianmu. Pakaian yang lembap oleh keringat menjadi sarang kuman. Kuman dapat
menyebabkan bau tidak sedap dan menimbulkan penyakit kulit.

2. Menjaga kesehatan dengan memilih makanan sehat dan berolahraga.


Makanan diperlukan untuk pertumbuhan badan. Pilihlah makanan yang berasal dari bahan-bahan
segar dan diolah dengan cara yang sehat, misalnya tanpa pengawet, pemanis buatan, atau
penyedap rasa. Perbanyak pula minum air putih untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar
berupa keringat.

3. Hati-hati dalam bergaul dengan lawan jenis.


Pada masa puber, organ reproduksi telah aktif. Oleh karena itu, sebaiknya kamu bergaul dengan
lawan jenis dalam batas yang wajar. Hindari berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan.

4. Memilih bacaan dan tontonan yang sesuai umur.


Saat ini akses untuk bacaan dan tontonan dengan mudah dapat kita peroleh. Namun, pilihlah
bacaan dan tontonan yang baik, menambah wawasan, dan sesuai umurmu. Hindari membaca
bacaan dan menonton tontonan dewasa.

5. Rajin beribadah sesuai agama masing-masing.


Dengan rajin beribadah, kita mendekatkan diri kepada Tuhan. Kita akan mematuhi aturan-aturan
agama untuk berperilaku dan berbuat sesuai tuntunan agama.

Subtema 2: Pemimpin Idolaku


Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas
Pada masa pubertas, terjadi perubahan pada remaja pria dan remaja putri. Pada masa ini,
produksi hormon meningkat. Peningkatan produksi hormon ini menyebabkan aktifnya kelenjar
minyak dan kelenjar keringat. Aktifnya kedua kelenjar ini dapat mengakibatkan jerawat dan
tubuh berbau kurang sedap. Kebersihan dan kesehatan tubuh harus selalu dijaga, termasuk
kebersihan dan kesehatan alat reproduksi. Berikut cara-cara menjaga kebersihan dan kesehatan
alat reproduksi.

1. Biasakan mengenakan pakaian dalam dari katun. Katun bersifat menyerap keringat
sehingga kita terhindar dari kelembapan. Kelembaban pada lipatan kulit dapat
menyebabkan tumbuhnya jamur kulit. Gantilah pakaian dalam setiap kali habis mandi
atau setiap saat kamu merasa lembap pada pakaian dalammu.
2. Bilaslah setiap kali habis buang air kecil. Gunakan air bersih. Setelah dibasuh, keringkan
dengan handuk atau tisu.
3. Bagi remaja putri yang sedang menstruasi, gunakan pembalut yang lembut. Gantilah
pembalut setiap kali pembalut yang kamu pakai terasa lembap. Gantilah minimal empat
kali sehari.

Cara menjaga organ reproduksi antara lain sebagai berikut:

1. Memakai handuk yang lembut, bersih, tidak berbau/lembab


2. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat dan tidak terlalu
ketat.
3. Hindari bertukar pakaian dalam dan handuk dengan orang lain
4. Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari
5. Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dari
arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam
organ reproduksi
6. Bagi perempuan saat menstruasi dianjurkan untuk mengganti pembalut 4 kali sehari atau
setelah buang air kecil
7. Laki-laki dianjurkan untuk disunat/khitan agar menurunkan resiko kanker.

Subtema 3: Ayo, Memimpin


Perubahan pada Masa Pubertas
Tahapan perkembangan dan pertumbuhan manusia umumnya terbagi menjadi: balita, kanak-
kanak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Masa remaja merupakan peralihan dari masa anak-anak
menuju masa dewasa. Pada awal masa remaja, kita mengalami masa pubertas. Pada masa ini
terjadi perubahan pada tubuh, baik yang terlihat maupun tidak.

Di dalam tubuh, hormon reproduksi mulai dihasilkan. Pada perempuan, hormon ini akan
mengakibatkan sel telur matang. Pada laki-laki, hormon reproduksi akan mengakibatkan tubuh
memproduksi sel sperma. Jika sel telur dan sel sperma bertemu, dapat terjadi pembuahan dan
tumbuh menjadi bayi.

Pada umumnya, pada masa ini kesehatan reproduksi remaja akan memperlihatkan ciri-ciri
pubertas. Pada perempuan, dia akan mengalamimenstruasi setiap jangka waktu tertentu
(umumnya setiap 28 hari sekali). Pada laki-laki, dia akan mengeluarkan sperma.

Ciri-ciri lain ditandai dengan perubahan tubuh yang terlihat. Pada perempuan, misalnya payudara
akan tumbuh sebagai persiapan untuk memberikan ASI (air susu ibu) bagi bayinya kelak. Pada
laki-laki, otot-otot tubuhnya berkembang lebih besar dan kuat, sehingga diharapkan laki-laki
lebih kuat secara fisik untuk melindungi keluarganya.

D. Rangkuman Muatan IPS


Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di bidang ekonomi, politik,
sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkup ASEAN
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama di
bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan di ASEAN

Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku


ASEAN merupakan salah satu kerjasama Regional di kawasan Asia Tenggara yang biasa
Bangkok pada 8 Agustus 1967. ASEAN terbentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok yang
dipelopori oleh 5 negara yaitu

1. Indonesia di wakili Adam Malik


2. Malaysia oleh Tun Abdul Razak
3. Thailand oleh Thanat Khoman
4. Filipina diwakili Narsisco Ramos, dan
5. Singapura oleh S. Raja Ratnam.

Latar Belakang berdirinya ASEAN antara lain :

1. Memiliki nasib yang hampir sama yaitu pernah dijajah oleh bangsa lain kecuali Thailand
2. Memiliki ras dan kebudayaan yang hampir sama adanya persamaan letak geografis yaitu
di kawasan Asia Tenggara sama-sama sebagai negara agraris yang berkembang
Tujuan berdirinya ASEAN adalah:

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan Asia Tenggara


2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
3. Memberikan bantuan dalam bidang pendidikan, industri, pertanian dan lainnya
4. Menangani dan meneliti masalah yang timbul di kawasan Asia Tenggara
5. Meningkatkan stabilitas politik dan keamanan

Jumlah negara ASEAN saat ini ada 10 negara. : Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Laos,
Myanmar, Thailand, dan Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja

Subtema 2: Pemimpin Idolaku


Kerja Sama Bidang Sosial Budaya Negara-Negara ASEAN
Kerja sama dalam bidang budaya negara-negara ASEAN ditandai dengan pembentukan
komunitas sosial budaya negara-negara ASEAN (ASEAN Social Cultural Community/ASCC).
Komunitas ini memiliki empat bagian utama sebagai berikut.

1. Mengelola dampak-dampak sosial dari integrasi ekonomi.


2. Membentuk masyarakat yang lebih peduli dan berbagi untuk mengatasi isu-isu
kemiskinan, keadilan, dan pengembangan sumber daya manusia.
3. Meningkatkan perlindungan lingkungan.
4. Memperkuat dasar-dasar bagi ikatan sosial kawasan.

Kerja sama nyata dalam bidang sosial budaya negara-negara ASEAN antara lain sebagai berikut.

1. Pertukaran kunjungan antarseniman ASEAN.


2. Festival lagu dan lomba menyanyi negara-negara ASEAN.
3. Kerja sama promosi pariwisata.
4. Kerja sama budaya serumpun Melayu.
5. Pertukaran berita dan penyiaran informasi mengenai ASEAN melalui televisi dan radio.
6. Penyelenggaraan pesta olahraga SEA-Games setiap dua tahun sekali.

Peran Indonesia
Bidang Peran Indonesia
Pendidikan 1. Mengembangkan Pendidikan Vokasi SMK di Indonesia
2. Sebagai Anggota SEAMEO
3. Berperan Dalam Iptekin ASEAN
4. Berperan Dalam ASEAN University Network [AUN]
5. Memberikan Penawaran Beasiswa Pendidikan

Pangan 1. Indonesia mendukung ketahanan pangan di ASEAN


2. Indonesia mendukung keamanan pangan di ASEAN
3. Indonesia berperan dalam penyediaan sandang pangan di ASEAN
4. Pengembangan pusat-pusat produksi
5. Mempromosikan praktik perikanan yang bertanggungjawab

Sosial 1. Menyepakati pembentukan ASEAN Ministerial Meting on Women


(AMMW).
2. Menjalin kerja sama kepemudaan dengan mengadakan temu karya pemuda
ASEAN.
3. Menjalin kerja sama di bidang kepegawaian dan administrasi. .
4. Menjalin kerja sama penanggulangan, pemberantasan penyalahgunaan,
dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di tingkat regional ASEAN.
5. Menjalin kerja sama di bidang pembangunan sosial. Kerja sama ini
menekankan pada kesejahteraan golongan berpenghasilan rendah dan
penduduk pedesaan

Kesehatan 1. Melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.


2. Menciptakan Masyarakat Sehat ASEAN tahun 2025
3. Bekerja sama menanggulangi ancaman penyakit menular seperti virus zika
dan MERS CoV
4. Mengikuti Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN ke 13 yang
menghasilkan naskah deklarasi untuk mengakhiri semua bentuk
malnutrisi.
5. Menyelenggarakan seminar bertema “Optimalisasi Pemanfaatan
Kerjasama ASEAN Bidang Kesehatan

Pariwisata 1. Ikut membina Tim Komunikasi Krisis Pariwisata ASEAN (ATCCT).


2. Ikut mengintensifkan kolaborasi Organisasi Pariwisata Nasional (NTOs)
ASEAN
3. Mendukung pengembangan dan implementasi kemampuan pariwisata
ASEAN
4. Ikut mempercepat penerapan kebijakan mikro dan makro ekonomi bagi
para stakeholder industri perjalanan dan pariwisata.
5. Ikut empercepat kerja sama dengan mitra dialog ASEAN mengenai
pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.

Kerja Sama Bidang Sosial Budaya Negara-Negara ASEAN


Kerja sama dalam bidang budaya negara-negara ASEAN ditandai dengan pembentukan
komunitas sosial budaya negara-negara ASEAN (ASEAN Social Cultural Community/ASCC).
Komunitas ini memiliki empat bagian utama sebagai berikut.

1. Mengelola dampak-dampak sosial dari integrasi ekonomi.


2. Membentuk masyarakat yang lebih peduli dan berbagi untuk mengatasi isu-isu
kemiskinan, keadilan, dan pengembangan sumber daya manusia.
3. Meningkatkan perlindungan lingkungan.
4. Memperkuat dasar-dasar bagi ikatan sosial kawasan.

Kerja sama nyata dalam bidang sosial budaya negara-negara ASEAN antara lain sebagai berikut.

1. Pertukaran kunjungan antarseniman ASEAN.


2. Festival lagu dan lomba menyanyi negara-negara ASEAN.
3. Kerja sama promosi pariwisata.
4. Kerja sama budaya serumpun Melayu.
5. Pertukaran berita dan penyiaran informasi mengenai ASEAN melaluitelevisi dan radio.
6. Penyelenggaraan pesta olahraga SEA-Games setiap dua tahun sekali

Subtema 3: Ayo, Memimpin


Beberapa kerja sama ASEAN di bidang pendidikan, di antaranya:

1. Penawaran beasiswa pendidikan, seperti Indonesia yang memberikan pendidikan


kedokteran, bahasa, dan seni untuk mahasiswa terpilih dari negara-negara ASEAN.
2. ASEAN Council of Teachers (ACT) sebagai bentuk pertemuan guru-guru dari berbagai
negara anggota ASEAN. Dengan adanya ACT pada pendidik berdiskusi dan berbagi ide-
ide untuk mengembangkan kemampuan guru dan lingkungan belajar global.
3. Mengadakan olimpiade regional Asia Tenggara di bidang pendidikan untuk negara-
negara anggota ASEAN.
4. ASEAN-Japan Scholarship Fund, fasilitas beasiswa untuk negara-negara anggota
ASEAN belajar di berbagai universitas ASEAN dan Jepang.
5. Adanya program ASEAN-EU Cooperation and Scholarships Day, di mana memberikan
beasiswa kepada negara-negara anggita ASEAN untuk menjalani pendidikan di Eropa
khususnya pendidikan tinggi. Pemberian beasiswa ini tidak hanya untuk mahasiswa,
melainkan juga tenaga pendidik dari ASEAN.

E. Rangkuman Muatan SBdP


Subtema 1: Pemimpin di Sekitarku
Kompetensi Dasar
3.2 Memahami interval nada
4.2 Memainkan interval nada melalui lagu dan alat musik

Tangga Nada Diatonis Mayor


Tangga nada merupakan susunan berjenjang, misalnya do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Dalam seni
musik ada jenis tangga nada diatonis. Tangga nada diatonis terdiri atas delapan nada. Tangga
nada diatonis dibagi lagi dalam dua jenis tangga nada, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada
minor. Tangga nada diatonis mayor memiliki interval (jarak nada) 1 1 ½ 1 1 1 ½ . Ciri-ciri
tangga nada diatonis mayor biasanya sebagai berikut.
1. Bersifat riang gembira.
2. Bersemangat.
3. Biasanya diawali dan diakhiri nada do. Namun, tidak menutup kemungkinan diawali
dengan nada 5 (sol) atau 3 (mi) dan diakhiri nada 1 (do).

Lagu Ibu Kita Kartini diciptakan oleh WR Supratman dinyanyikan dengan nada dasar C = Do
birama 4/4 dan tempo Andante. Lagu Gundul Pacul dari Jawa Tengah ciptaan RC Harjosubroto
dinyanyikan dengan nada dasar Do= C, birama 4/4 dan tempo moderato artinya dinyanyikan
dengan tempo sedang

Tangga Nada Diatonis Minor


Tangga nada diatonis minor memiliki interval (jarak nada) 1 ½ 1 1 1 ½ 1 1. Tangga nada diatonis
minor ada bermacam-macam salah satunya tangga nada diatonis minor harmonis. Tangga nada
diatonis minor harmonis adalah tangga nada diatonis minor dengan nada ketujuh dinaikkan
setengah. Perhatikan contoh urutan tangga nada diatonis minor harmonis berikut.

Ciri-ciri tangga nada diatonis minor biasanya sebagai berikut.

 Lagu bersifat sedih.


 Lagu kurang bersemangat.
 Melodi lagu biasanya diawali dan diakhiri nada 6 (la). Namun, tidak menutup
kemungkinan diawali nada 3 (mi) dan diakhiri nada 6 (la).

Secara umum, lagu bertangga nada diatonis minor bersifat sedih dan kurang bersemangat.
Namun, ada pula lagu bertangga nada minor yang gembira dan bersemangat, misalnya lagu
“Ayam Den Lapeh” dan “Bungong Jeumpa”.

Subtema 2: Pemimpin Idolaku


Kompetensi Dasar
3.3 Memahami penampilan tari kreasi daerah
4.3 Menampilkan tari kreasi daerah

Tari Daerah Berpasangan


Terdapat berbagai jenis tari di Indonesia. Ada tari daerah dan ada pula tari kreasi modern.
Berdasarkan banyaknya penari yang menarikan, ada tari tunggal, tari berpasangan, dan tari
kelompok. Berikut beberapa contoh tari daerah berpasangan.

1. Tari Piring berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat


2. Tari serampang dua belas terkenal di daerah melayu (Melayu Deli), Sumatera Utara,
(Ranah Minang) Sumatera barat, Pekanbaru (RIAU)
3. Tari Payung berasal dari Sumatera Barat
4. Tari Legong dari Bali
5. Tari Janger Dari Bali
6. Tari Ketuk tilu dari Jawa Barat
7. Tari Bamabangan Cakil Dari Jawa Tengah
8. Tari Zapin dari Riau
9. Tari Gandrung dari Banyuwangi, Jawa timur
10. Tari Golek Menak dari Yogyakarta

Unsur Tari
Dalam tarian terdapat berbagai unsur yang saling mendukung sehingga memunculkan perpaduan
yang harmonis. Keharmonisan itu akan membuat sajian tari menjadi indah dan menarik. Unsur
tari terdiri atas gerak, busana, tata rias, properti, dan iringan.

1. Gerak
Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang dapat dinikmati oleh orang
lain. Gerak tari diperagakan berdasarkan ruang, waktu, dan tenaga. Ciri khas gerak tari setiap
daerah di Indonesia berbeda-beda.

Gerak tari terbagi atas dua macam, yaitu gerak murni dan gerak maknawi. Gerak tari murni yaitu
gerak yang tidak mengandung arti tetapi tetap mementingkan keindahan. Sebaliknya, gerak tari
maknawi mempunyai arti tertentu.

2. Tata busana
Tata busana tari meliputi semua pakaian yang dikenakan penari saat mempertunjukkan suatu
karya tari di atas pentas sesuai peran yang ditampilkan. Tata busana tari disesuaikan dengan
konsep, tema, karakter, dan bentuk tarian. Tata busana membantu penonton menangkap ciri
sebuah peran atau tokoh. Tata busana juga memperlihatkan kesesuaian hubungan antara peran
dengan karakter tarian yang dibawakan.

3. Tata rias
Dalam mempertunjukkan suatu tarian, penari harus merias wajahnya. Alat-alat rias yang
digunakan meliputi bedak, lipstik, pensil alis, dan perona mata serta perona pipi. Tujuan rias
wajah untuk mengubah tampilan wajah penari sesuai dengan jenis karakter tarian yang
dibawakan.

4. Iringan tari
Iringan tari merupakan bunyi-bunyian untuk mendukung suasana penampilan tari. Iringan tari
dapat berupa permainan alat-alat musik modern atau tradisional. Iringan tari juga dapat berupa
bunyi yang berasal dari gerakan tubuh, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki, siulan, atau
nyanyian.

5. Properti tari
Properti tari meliputi semua alat yang digunakan oleh penari dalam melakukan gerakan tari.
Properti tari dapat berupa selendang, kipas, topeng, piring, kuda kepang, keris, tombak, tameng,
atau benda-benda lain. Pemilihan properti tari disesuaikan dengan jenis tari yang akan
ditampilkan.

6. Tempat pertunjukan
Seni tari memerlukan tempat untuk mempertunjukkanya. Tempat pertunjukan tari biasa disebut
panggung. Secara umum, jenis pentas tari ada dua: pentas tertutup dan pentas terbuka. Pentas
tertutup diadakan di dalam ruang kelas, gedung, atau aula. Sebaliknya, pentas terbuka dapat
diadakan di lapangan, halaman rumah, atau bahkan di jalan.
Tari Piring
Unsur Tari Keterangan
Gerak Berbagai macam gerak tari Piring tersebut dibagi ke dalam tiga fase, yaitu gerak
awal yang terdiri atas gerak pasambahan dan singanjuo lalai. Bagian tengah
terdiri atas gerak mencangkul sampai gerak menampih padi, dan bagian akhir
terdiri atas gerak menginjak pecahan kaca.
Tata Busana Busana yang dikenakan para pria terdiri dari atasan lengan lebar berhias renda
benang emas (busana rang mudo), celana dengan bagian tengah berukuran besar
(saran galembong), kain songket (sisamping), ikat pinggang dari kain songket
(cawek songket), serta penutup kepala berbentuk segitiga (destar).

Busana yang dikenakan para penari wanita terdiri atas baju kurung dari kain satin
atau beludru, bawahan kain songket, selendang, penutup kepala berbentuk tanduk
khas Minang (Tikuluak tanduak balapak), serta aksesoris berupa kalung gadang,
anting, dan kalung rambai. Pakaian yang digunakan para penaripun tersebut
harus berwarna cerah dan sarat dengan nuansa warna merah dan kuning
keemasan.
Tata Rias Tari piring ini banyak menggambarkan kegembiraan, kebersamaan,
kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat Minangkabau. Rias aksen akan
memberikan tekanan pada pemain yang sudah mendekati peranan yang akan
dimainkannya.
Iringan Tari Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari Piring adalah talempong,
gandang, seruling, dan jentikan jari penari terhadap piring yang dipegang.
Properti Tari Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai properti utama.
Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang
teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan.
Tempat Tari piring dipentaskan pada upacara adat, upacara pernikahan, upacara setelah
Pertunjukan panen padi maupun hasil bumi lainnya, khitanan dan pengangkatan penghulu.
Biasanya tari piring dipertunjukan di tempat terbuka.

Tokoh tari daerah


Nama
Hasil Karya
Tokoh
Retno Retno Maruti merupakan salah satu pencipta dan penata tari sekaligus penari. Ia
Maruti mengembangkan tari Jawa terutama untuk gaya Surakarta. Karya-karya Retno
Maruti banyak mengambil cerita epos Ramayana seperti “Alap-Alap Sukesi”,
“Dewabrata”, “Abimanyu Gugur”. Ide cerita diambil dari babad tanah Jawa
seperti “Ki Ageng Mangir” dan juga cerita tentang kepahlawanan “Untung
Suropati.” Retno Maruti membuat inovasi baru terhadap seni tradisional
disesuaikan dengan kondisi terkini sehingga tetap relevan untuk ditonton sebagai
seni pertunjukan
Huriah Huriah Adam merupakan salah satu tokoh seni tradisional tari Minang. Dia
Adam menggali semua potensi ragam gerak Randai ke dalam bentuk tarian baik
dilakukan secara berkelompok maupun perseorangan atau pasangan. Ragam
gerak pencak silat merupakan materi pada tari tradisional Minang. Hurian Adam
juga menciptakan tari Payung yang melihat bahwa budaya Minang juga memiliki
persinggungan dengan budaya Melayu.
Rasinah Rasinah merupakan salah satu maestro tari Topeng Cirebonan.
Sepanjanghidupnya didedikasikan pada perkembangan dan pertumbuhan seni
tradisional Topeng Cirebon terutama untuk gaya Indramayuan. Iravati Durban
juga salah satu tokoh yang senantiasa mengembangkan tari tradisional Sunda.
Trisna Bulan Trisna Bulan Jelantik merupakan salah satu tokoh dari sekian banyak tokoh
Jelantik penari dan penata tari tradisional Bali. Bulan Jelantik mengembangkan seni
tradisi tari Bali. Bersama dengan Retno Maruti membuat dramatari “Calonarang”
yang memadukan konsep dua budaya berbeda Bali dan Jawa dalam bentuk
Bedayan dan Langendriyan. Trisna Bulan Jelantik adalah penari yang menyanyi
dan menari dalam dua budaya Jawa dan Bali dalam iringan musik yang sama.
Raden Tjetje Raden Tjetje Somantri adalah saeorang pelopor tari kreasi Jawa Barat. R. Tjetje
Somantri Somantri menciptakan Tari Dewi, Anjasmara I dan II, Puragabaya, Kendit
Birayung, Dewi Serang dan Sulintang, Komala Gilang Kusumah, Ratu Graeni,
Topeng Koncaran, Srigati, Golek Purwokertoan, Rineka Sari, Kukupu, Sekar
Putri, Tari Merak, Golek Rineka, Nusantara, Anjasmara III dan Renggarini.
S. Maridi S. Maridi terkenal sebagai seniman tari yang karya-karyanya banyak
menggunakan gerak tradisional. Beliau berasal dari Surakarta. Hasil-hasil
karyanya, yaitu: Tari Gombyang Pareanom, Tari Merak Subai, Tari Bondan Tani
R.I. Sasmita Beliau berasal dari Yogyakarta. Seni tari yang beliau ciptakan merupakan hasil
Mardono dari pengembangan tari-tari klasik gaya Yogyakarta. R.I. Sasmito Mardono
adalah seniman yang mengembangkan Tari Meraj Yogyakarta. Karya-karya
beliau adalah: Tari Golek Ayun-Ayun, Tari Golek Kenya Tinembe, Beksan
Menak Umaryono-Umardi
Sesuai dengan namanya. I Wayan Dibia berasal dari Bali. Beliau adalah seniman
I Wayan
yang banyak mengembangkan tari gaya Bali, karya beliau yang terkenal adalah
Dibia
Tari Jaran Teji.
Wiwik Wiwik Widiastutik Seorang pinata tari dari jakarta yang aslinya dari yogyakarta
Widiastutik ini tidak diragukan lagi . Sebagai pinata tari beliau selalu menggali dan
mengembangkan budaya betawi . Karyanya antara lain sebagai berikut : Tari
Ronggeng blantek, Tari Ngarojeng, Tari Topeng, Tari Kembang Lambangsari
Gugun Gugun Gumbira Seorang pinata tari yang juga berasal dari jawa barat ini
Gumbira mengembangkan tari rakyat ketuk tilu menjadi sebuah tontonan yang menarik
yaitu tari Jaipongan . Bahkan tari ini sampai di kenal hingga ke mancanegara .
Beliau juga mempunyai sanggar tari yaitu Sanggar tari jugala yang di khususkan
untuk membuat tari-tarian jaipongan . Karyanya antara lain : Tari Daunpulus,
Tari Serat Salira, Tari Kameutmeut
Bagong Bagong Kusudiarjo Beliau merupakan seorang pelukis dan juga pinata tari dari
Kusudiarjo yogyakarta yang sudah terkenal . Bahkan karyanya telah menyebar keseluruh
pelosok nusantara . Tari ini di sukai karena beragam dan berlatar belakang tradisi
dari budaya-budaya diseluruh indonesia . Ini adalah karya tarinya : Tari Tani,
Tari Batik, Tari Wira Pertiwi, Tari Reog, Tari Keris, Tari Bhayangkari

Subtema 3: Ayo, Memimpin


Kompetensi Dasar
3.4 Memahami patung
4.4 Memainkan patung

Seni Patung
Seni patung adalah sebuah karya tiga dimensi yang menyuguhkan sebuah keindahan atau nilai
estetika.
Aspek Keterangan
Ciri-ciri 1. Memiliki volume (panjang, lebar dan tinggi).
Patung 2. Memiliki tekstur. Tekstur adalah sifat permukaan yang memiliki karakter
halus, licin, polos, kasap, mengkilap, berkerut, dan sebagainya
3. Memiliki warna. Unsur warna yang ada pada patung dapat dimanfaatkan
sebagai salah satu nilai estetis pada karya seni patung.
4. Memiliki bentuk. Bentuk (form) adalah wujud fisik yang dapat dilihat
5. Berbentuk manusia, hewan, maupun tumbuhan

Jenis-jenis A. Berdasarkan bentuk :


patung Berdasarkan bentuknya, karya seni patung dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu Figuratif dan Nonfiguratif.

1. Figuratif merupakan bentuk patung yang dibuat dengan meniru bentuk


secara alamiah, Misalnya : manusia, hewan atau tumbuhan. Bentuk karya
ini dibuat secara utuh sesuia dengan keasliannya.
2. Nonfiguratif merupakan karya seni rupa patung yang dibuat tidak seperti
bentuk figuratif, yaitu dibuat diluar bentuk aslinya. Bentuk ini biasanya
menampilkan garis-garis melintang atau memanjang, lubang, lekukan,
benda dll.

B. Berdasarkan jenis :
Berdasarkan jenisnya, karya seni patung dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
Zonde Bosse dan Relief

1. Zonde Bosse (bentuk patung yang berdiri sendiri dan terlepas di kanan
kirinya)
2. Relief adalah bentuk patung yang menempel pada permukaan dinding.
Relief dibagi menjadi 3 yaitu : Baserelief (menampilkan bentuk-bentuk
yang timbul kurang dari setengahnya, Demirelief (menampilkan bentuk
persis setengah dari bentuknya), Hautrelief (menampilkan bentuk yang
sama dengan bentuknya).

C. Berdasarkan Fungsi :
Berdasarkan fungsinya patung dikelompokkan menjadi 6 kelompok sebagai
berikut :

1. Patung Religi Patung religi adalah jenis-jenis patung yang dibuat untuk
tujuan patung untuk sarana beribadah Patung-patung pada zaman dahulu
seringkali di buat untuk kepentingan keagamaan. Misalnya, pada era
kejayaan Hindu dan Budha, patung di buat untuk menghormati dewa atau
untuk mengenang orang-orang yang yang diagungkan. Misalnya raja atau
pimpinan keagamaan atau komunitas mereka.
2. Patung Monumen Patung monumen adalah jenis-jenis patung yang
kedua. Patung monumen biasa dibuat untuk peringatan sebuah peristiwa
atau kejadian yang bersejarah. Patung monumen juga dibuat untuk
mengenang jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau
kelompok kenegaraan.
3. Patung Arsitektur Patung arsitektur adalah patung yang memiliki nilai
estetika, dan berfungsi untuk menopang suatu konstruksi bangunan.
Patung arsitektur mengutamakan kekokohan dan detil-detil keindahan
guna memanjakan mata bagi yang memandangnya.
4. Patung Dekorasi Patung dekorasi adalah patung yang biasanya berfungsi
untuk menghias suatu bangunan atau suatu tempat. Patung dekorasi juga
bisa Anda temukan terletak di sebuah taman baik taman pribadi maupun
taman umum. Tujuannya untuk mempercantik atau memperindah
pemandangan di sekitarnya.
5. Patung Seni. Patung seni adalah patung yang dibuat dengan tujuan murni
untuk estetika. Artinya, fungsi patung seni murni untuk dinikmati
keindahannya dari segi bentuk dan makna bagi yang memahaminya.
Patung seni bisa Anda temukan dalam pameran-pameran kesenian, di
museum, atau di sebuah gedung dan tempat penting.
6. Patung Kerajinan Patung kerajinan adalah jenis patung yang murni
diproduksi untuk tujuan konsumerisme. Artinya, patung kerajinan adalah
patung yang diperjual-belikan secara bebas, dengan berbagai tujuan. Baik
untuk hiasan rumah, taman dan lain sebagainya.

D. Berdasarkan corak
Berdasarkan coraknya, jika dilihat dari perwujudannya ragam seni patung
modern dapat dibedakan menjadi 3 corak :

1. Corak Imitatif/realis/representatif adalah patung berdasarkan tiruan dari


bentuk alam, berdasarkan bentuk fisik, baik anatomi, proporsi maupun
gerak
2. Corak Deformatif adalah patung yang telah mengalami perubahan dari
tiruan alam, diubah menjadi bentuk baru berdasarkan imajinasi pematung
3. Corak Nonfiguratif/abstrak adalah patung yang secara umum sudah
meninggalkan bentuk-bentuk alam untuk perwujudannya. Corak abstrak
dipengaruhi oleh aliran konstruksi. Patung dipandang sebagai bentuk
konstruksi, yaitu besi, kayu, plat, plastik, kawat, dan lain-lain.

Bahan 1. Bahan lunak yaitu bahan yang digunakan lunak dan mudah dibentuk.
pembuat Seperti tanah liat, plastisin, sabun dan lainnya.
patung 2. Bahan sedang yaitu bahan yang digunakan tidak lunak dan tidak keras.
Misal kayu sengon, kayu waru, kayu mahoni, kayu randu dan lainnya
3. Bahan keras yaitu bahan yang dapat berupa kayu atau batu-batuan. Misal
kayu jati, kayu ulin, batu andesit, batu granit, batu marmer dan lainnya
4. Bahan campuran yaitu bahan yang bukan berasal dari 3 jenis bahan di
atas. Misal dari semen, pasir, perunggu, kuningan, emas dan lainnya.

Teknik 1. Teknik pahat adalah pembuatan patung dengan mengurangi bagian-


pembuatan bagian tertentu pada bahan dasar keras.
patung 2. Teknik cor adalah pembuatan patung dengan memanaskan logam hingga
mencair kemudian dituangkan dalam cetakan patung yang telah dibentuk
rupa patungnya.
3. Teknik butsir adalah pembuatan patung dengan mengurangi bahan lunak
seperti tanah liat, gips dan bahan yang berstruktur lunak lainnya.
4. Teknik modeling adalah pembuatan patung dengan membuat model
terlebih dahulu dan setelah itu dibentuk patung sebenarnya.
5. Teknik merakit adalah pembuatan patung dengan cara merakit bahan
dasar patung kemudian merangkainya.
6. Teknik membentuk adalah pembuatan patung dengan cara membentuk
patung secara bertahap sehingga tercipta patung yang diinginkan.

Membuat Patung Berbahan Kertas

1. Siapkan kertas bekas.


2. Rendam kertas kira-kira selama 24 jam sampai lunak.
3. Buatlah kerangka menggunakan kawat. Besar kecilnya kawat menyesuaikan besar
kecilnya patung yang akan dibuat.
4. Kertas yang sudah lunak dapat ditumbuk lagi, lalu diperas dan dicampur dengan lem
kanji (sampai berbentuk seperti tanah liat).
5. Tempelkan bubur kertas pada kerangka kawat sesuai dengan bentuk yang dinginkan.
6. Untuk mendapatkan lapisan luar yang halus, lapislah dengan kertas yang berwarna putih
dengan lem.
7. Jemur patung di bawah sinar matahari.
8. Setelah kering, warnai patung dengan cat kayu atau cat tembok, sesuai warna yang kamu
suk

Anda mungkin juga menyukai