Anda di halaman 1dari 13

TEMA 8

A. Rangkuman Materi

Rotasi Bumi dan Akibatnya:


Rotasi Bumi merupakan perputaran Bumi pada porosnya. Akibat rotasi Bumi:
• terjadi siang dan malam,
• perbedaan waktu di Bumi,
• gerak semu harian Matahari,
• perubahan arah angin.Gerak semu Matahari mengesankan seolah Matahari
bergerak dari timur ke barat. Sebenarnya, Bumi lah yang bergerak pada
porosnya sehingga seolah-olah benda langit di sekitarnya bergerak.

Perbedaan Wilayah Waktu di Bumi:


Perbedaan waktu di Bumi merupakan salah satu akibat dari rotasi Bumi.
Setiap satu kali berotasi, Bumi berputar 360°. Perputaran 360° tersebut
ditempuh dalam waktu sekitar 24 jam, maka setiap 1 jam Bumi berputar sejauh
15°.
Letak Indonesia:
• Indonesia terletak diantara 95° BT dan 141°BT, sehingga panjang wilayah
Indonesia adalah 46°.
• Jika setiap 15° terdapat selisih waktu 1 jam,maka Indonesia memilikitiga
daerah waktu (WIB, WITA, dan WIT). Menurutmu, jika di Jakarta jam
08.30, maka jam berapa di kota-kota berikut:
Semarang, Palangkaraya, Kendari

Mengidentifikasi Revolusi Bumi dan Pengaruhnya:


Revolusi Bumi merupakan perputaran bumi mengelilingi Matahari. Waktu
revolusi Bumi adalah 1 tahun atau 365 ¼ hari.
Pengaruh revolusi Bumi:
1. Penanggalan kalender Masehi (Syamsiah).
2. Terjadinya gerak semutahunan Matahari.
3. Terjadinya perbedaan lamanya siang dan malam.
4. Perbedaan empat musim di negara-negara yang terletak pada wilayah
subtropis Bumi.
5. Adanya rasi bintang yang tampak berbeda setiap bulannya.
Gerak semu Matahari merupakan posisi Matahari yang berubah-ubah. Hal ini
dikarenakan Bumi mengalami revolusi dengan sumbu rotasi yang miring.
Gerak semu tahunan Matahari karena pengaruh revolusi Bumi
Pergantian Musim di Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan:
Bumi memiliki poros yang miring dan membentuk sudut 23,5° terhadap bidang
edar.
• Akibat kemiringan tersebut, Matahari kadang lebih banyak menyinari belahan
Bumi utara atau selatan..
• Perpindahan posisi Matahari tersebut berdampak pada perbedaan empat
musim di wilayah subtropik Bumi.
Tanggal 21 Maret–21 Juni
belahan Bumi utara: musim semi
belahan Bumi selatan: musim gugur
Tanggal 21 Juni–23 September
belahan Bumi utara: musim panas
belahan Bumi selatan: musim dingin
Tanggal 23 September–21 Desember
belahan Bumi utara: musim gugur
belahan Bumi selatan: musim semi
Tanggal 21 Desember–21 Maret
belahan Bumi utara: musim dingin

Gerak Bulan dan Kenampakannya dari Bumi:


Bulan merupakan satelit alami Bumi. Jika dilihat dari Bumi, Bulan tampak
bersinar terang karena memantulkan cahaya dari Matahari. Kenampakan bentuk
Bulan dapat berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan oleh pengaruh rotasi dan
revolusi Bulan. Waktu untuk Bulan berotasi sama dengan waktu Bulan
berevolusi
yaitu 29,5 hari. Fase bulan sabit terjadi pada hari ke-4 dan ke-25.

Gerakan Bulan dan Peristiwa Gerhana Bulan:


Kenampakan Bulan selalu tampak berubah-ubah dari Bumi karena
mengalami pergerakan. Salah satu dampak pergerakan Bulan adalah peristiwa
gerhana Bulan.
Gerhana Bulan, yaitu saat posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu
garis. Bulan akan terkena bayang-bayang gelapBumi karena Matahari terhalang
oleh Bumi.

SKEMA GERHANA BULAN

Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada pada satu
garis lurus. Cahaya Matahari yang menuju ke Bumi terhalang oleh Bulan,
sehingga bayangan Bulan jatuh kepermukaan Bumi.

SKEMA GERHANA MATAHARI

Membandingkan Proses Terjadinya Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari


Proses terjadinya:
• Gerhana Bulan terjadi ketika posisi Bumi terletak di antara Matahari dan
Bulan sehingga Bulan memasuki daerah bayangan gelap Bumi.
• Gerhana Matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Matahari dan
Bumi sehingga menghalangi sebagian atau seluruh sinar Matahari.
Posisi Bumi:
• Gerhana Bulan: Matahari–Bumi–Bulan berada pada satu garis
• Gerhana Matahari: Matahari–Bulan–Bumi berada pada satu garis.
Waktu terjadinya:
• Gerhana Bulan terjadi malam hari dan lebih dari 1 jam.
• Gerhana Matahari terjadi pagi, siang, atau sore hari dan hanya beberapa
menit saja.
Jenis gerhana:
• Gerhana Bulan:
Gerhana Bulan Penumbra, Gerhana Bulan Sebagian, dan Gerhana Bulan
Total
• Gerhana Matahari:
Gerhana Matahari Sebagian, Gerhana Matahari Cincin, dan Gerhana
Matahari

Peristiwa Gerhana Bulan Total:


Bulan memasuki wilayah umbra Bumi Total
Ciri penampakan:
• Gerhana Bulan: Bulan tampak berwarna merah karena efek dari atmosfer
Bumi.
• Gerhana Matahari: Matahari tampak berwarna merah karena cahaya yang
berasal dari korona dan semburan gas.

Mengenal Sistem Penanggalan:


Kalender yang biasa dilihat menggunakan dua sistem penanggalan, yaitu
penanggalanMasehi dan penanggalan Hijriah.
• Penanggalan Masehi menggunakan dasar revolusi Bumi.
• Penanggalan Hijriah menggunakan dasar peredaran Bulan.Tahun Masehi
atau Syamsiah didasarkan pada revolusi Bumi. Bumi mengelilingi Matahari
adalah 1 tahun atau setara 365¼ hari. Tahun Hijriah atau tahun Kamariah
didasarkan pada revolusi Bulan. Bulan mengelilingi Bumi dalam satu bulan
selama 29½ hari. Dalam satu tahun ada 12 bulan, maka jumlah hari dalam
satu tahun Hijriah adalah 354 hari.

TEMA 9

A. Rangkuman Materi

GALAKSI DAN SISTEM TATA SURYA:


Bumi tempat kita hidup merupakan salah satu planet dalam tata surya.
Tata surya terdiri dari matahari denga planet, asteroid, dan meteor yang
mengelilinginya. Tata surya juga menjadi bagian dari sistem yang lebih besar
lagi disebut galaksi. Galaksi merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan gas
dan benda-benda angkasa dengan gaya gravitasinya masing-masing.

Bumi adalah bagian dari tata surya di galaksi Bimasakti. Tata surya yang
kita tinggali ini berpusat di matahari. Namun, matahari bukanlah pusat galaksi
Bimasakti. Terdapat banyak sistem tata bintang lain di galaksi Bimasakti. Tata
surya merupakan Matahari dan semua benda yang berputar mengelilinginya,
yaitu planet; satelit alami seperti bulan; dan benda langit lainnya, seperti komet,
asteroid, dan meteorit.

Sistem Tata Surya:

Matahari adalah pusat sistem tata surya. Matahari dikelilingi oleh 8 planet dan
benda-benda kecil lainnya yang tak terhitung jumlahnya. Masing-masing berada
pada garis edar berbentuk elips yang disebut orbit. Selama tetap berada di orbitnya,
planet-planet tersebut tidak akan saling bertabrakan. Kedelapan planet tersebut
adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Setiap planet berputar pada porosnya, dan berputar mengelilingi matahari. Hal ini
yang disebut rotasi dan revolusi.

PETA PIKIRAN SISTEM TATA SURYA


PERAN MATAHARI DALAM KEHIDUPAN

Salah satu peranan Matahari yang amat penting bagi kehidupan di Bumi
adalah sebagai sumber energi. Pernahkah kamu mendengar tentang mobil yang
menggunakan Matahari sebagai sumber energinya? Indonesia sudah dapat
membuat mobil bertenaga Matahari. Bahkan sudah berpartisipasi dalam World Solar
Challenge 2013. Acara tersebut merupakan upaya mengajak berbagai negara di
dunia untuk menyelamatkan lingkungan, dengan menggunakan Matahari, bukan
dengan bahan bakar minyak (BBM), sebagai sumber energinya.

Mobil “Sapu Angin Surya” buatan Institut

Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

yang berpartisipasi dalam World Solar


Challenge 2013

Selain menjadi “bahan bakar” mobil, Matahari juga dapat digunakan untuk
memasak, yakni dengan memakai kompor tenaga surya. Yuk, kita coba
membuat kompor sederhana bertenaga surya. Seperti apa hasilnya nanti?
BINTANG DAN MATAHARI:

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya yang tersusun


atas gas hidrogen, helium, dan unsur-unsur lainnya. Warna bintang bervariasi dari
merah, oranye, kuning, putih, jingga, biru tergantung dari suhu permukaannya.
Matahari adalah bintang yang letaknya paling dekat dengan Bumi. Oleh
karena itu, cahaya Matahari tampak lebih terang dan ukurannya tampak lebih besar
dibandingkan dengan berjuta-juta bintang lainnya. Matahari berputar pada porosnya
dari barat ke timur.
Volume Matahari hampir 1 juta kali volume Bumi. Dengan ukuran Matahari
yang sangat besar itu, maka Matahari memiliki gaya gravitasi yang sangat besar
pula. Gaya gravitasi Matahari 28 kali lebih besar daripada gaya gravitasi Bumi.
Dengan gaya gravitasi tersebut, maka terjadi gaya tarik-menarik antara Matahari
dengan planet-planet dan benda langit lainnya. Hal inilah yang menyebabkan planet-
planet dan benda langit lainnya selalu beredar mengelilingi Matahari sehingga
Matahari disebut sebagai pusat tata surya.
Matahari memancarkan cahaya dan panasnya karena pada inti Matahari terjadi
reaksi yang menghasilkan energi yang sangat besar. Suhu inti
Matahari ± 15 juta°C dan suhu di permukaan lebih kurang 6.000°C. Panas yang
dipancarkan Matahari merupakan sumber energi utama di Bumi. Energi pancaran
Matahari telah membuat Bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara dan air
di Bumi bersirkulasi, tumbuhan dapat berfotosintesis, dan banyak hal lainnya.
Selain planet, ada benda-benda angkasa yang juga bergerak mengeilingi
matahari pada lintasan tertentu. Ada kalanya terjadi gangguan gravitasi yang
membuat benda-benda angkasa bergerak keluar dari lintasannya. Akibatnya, benda-
benda angkasa tersebut dapat bertumbkan atau mungkin juga tertarik oleh gravitasi
planet. Berikut beberapa benda angkasa di sistem tata surya.

1. Asteroid
Asteroid merupakan benda angkasa berukuran kecil yang juga mengorbit
matahari. Sebagian besar asteroid pada tata surya mengorbit sebagai sabuk
asteroid yang terletak antara planet Mars dan Jupiter.

2. Meteoroid
Meteoroid merupakan benda angkasa berukuran kecil yang bergerak dengan
kecepatan tinggi. Meteoroid tidak mengorbit matahari pada lintasan tertentu.
3. Meteor
Meteor merupakan meteoroid yang memasuki atmosfer bumi. Meteor biasanya
terlihat menyala sehingga disebut sebagai bintang jatuh atau bintang beralih.
Meteor berpijar saat memasuki bumi akibat pergesekan dengan udara di lapisan
atmosfer. Lebih dari 20 juta meteor memasuki bumi setiap harinya. Meteor-meteor
tersebut berukuran sangat kecil dan habis terbakar sebelum sampai permukaan
bumi.

4. Meteorit
Meteorit merupakan meteoroid yang masuk ke atmosfer bumi dan tidak habis
terbakar. Meteorit yang sampai ke permukaan bumi biasanya berukuran kecil

Seperti telah diketahui, di angkasa luar bertebaran batu dan debu angkasa -
asteroid dan meteorit- dengan berbagai ukuran. Ketika mengorbit, Bumi beberapa
kali menumbuk jutaan meteorit. Ada kalanya pula asteroid yang mengorbit dekat
dengan Bumi tertarik gravitasi Bumi. Ketika asteroid atau meteorit masuk ke dalam
Bumi, partikel pada lapisan atmosfer di permukaan Bumi menggeseknya hingga
sebagian besar habis terbakar. Sebagian yang tidak terbakar terlihat seperti pita
cahaya di langit malam, yang kita sebut dengan meteor. Tidak semua meteorit
berakibat fatal seperti yang terjadi di Chelyabinsk. Dua per tiga wilayah Bumi yang
terdiri atas air memberi kemungkinan lebih besar atas jatuhnya meteorit di lautan.
Berdasarkan data Masyarakat Meteorit (Meteoritical Society), ada 34.513
meteorit yang tercatat sejak tahun 2300 sebelum Masehi. Data tersebut bersumber
dari temuan batu meteorit atau kawah yang tercipta akibat tumbukannya.

Planet:

Karakteristik Planet:
Nama
No. Gambar Karakteristik
Planet

Merkurius merupakan planet yang paling dekat


dengan matahari dan memiliki revolusi terpendek
yaitu 88 hari mengitari matahari. Rotasi
merkurius sangat lambat yaitu sekali putaran
ditempuh dalam 59 hari. Merkurius merupakan
planet terkecil dengan diameter 4.850 km.
Merkuri Karena sangat dekat dengan matahari, planet ini
1.
us memiliki permukaan yang sangat panas hampir
700 derajat Kelvin. Jika dilihat menggunakan
teleskop, Merkurius terlihat berwarna abu-abu
mengarah ke oranye dan dihiasi banyak kawah-
kawah bekas tumbukkan asteroid. Merkurius
merupakan nama salah satu Dewa zaman kuno
yang memiliki kecepatan gerak sangat tinggi.

Diameter Venus hampir sama dengan Bumi yaitu


12.000 km. Venus memiliki atmosfer yang
sangat tipis dan kaya akan CO2 dan Sulfur.
Mahluk hidup tidak dapat bernafas di permukaan
Venus karena banyak racun. Atmosfer yang
seperti ini mengakibatkan Venus berwarna
2. Venus cokelat kekuningan. Adanya efek rumah kaca
yang besar di Venus juga mengakibatkan suhu
permukaan Venus paling panas di Tata Surya
yaitu mencapai 750 derajat Kelvin. Venus
berotasi sangat lambat, 234 hari sekali rotasi.
Nama Venus diambil dari Dewa Cinta era
Romawi.
Nama
No. Gambar Karakteristik
Planet

Bumi merupakan planet ketiga dan satu-satunya


yang dapat dihuni mahluk hidup. Diameter Bumi
12.000 km dan dari angkasa terlihat berwarna
biru kehijauan. Bumi berbeda dengan planet
lainnya karena memiliki berbagai macam
3. Bumi kenampakan seperti udara yang mengandung
banyak oksigen, air, tanah yang mampu
menopang kehidupan di atasnya. Rotasi Bumi
berlangsung selama 24 jam dan berevolusi
selama 365 hari. Bumi memiliki satu satelit alami
yaitu Bulan. 

Mars memiliki diameter yang lebih kecil dari bumi


yaitu 6.790 km. Mars berevolusi 687 hari. Lama
rotasi Mars hampir sama dengan bumi yaitu 24,6
jam. Mars memiliki atmosfer yang tipis yang
sebagian besar tersusun atas CO2. Permukaan
4. Mars
Mars sangat dingin dan tersusun atas kawah,
gunung dan ngarai-ngarai. Planet Mars berwarna
kemerahaan dan memiliki 2 satelit alami yaitu
Phobos dan Deimos. Nama Mars diambil dari
Dewa Perang era Romawi.

Jupiter adalah planet terbesar dalam Tata Surya


dengan diameter mencapai 142.980 km hampir
11 kali lebih besar dari Bumi. Jupiter mengorbit
Matahari setiap 12 tahun sekali dan berotasi
setiap 12 jam. Permukaan Jupiter adalah gas
(dominan Hidrogen). Inti Jupiter diperkirakan
tersusun atas Hidrogen padat dan batuan
5. Jupiter
walaupun belum ada bukti otentiknya.
Permukaan Jupiter banyak dihiasi oleh badai
angin yang sangat besar. Gas-gas di permukaan
Jupiter menghamburkan warna putih, merah,
cokelat dan kuning. Hingga saat ini Jupiter
terdeteksi memiliki 63 satelit alami. Jupiter
merupakan nama Dewa Surga di era Romawi.
Nama
No. Gambar Karakteristik
Planet

Saturnus merupakan planet yang terkenal


dengan cincin yang melingkarinya. Saturnus
tergolong planet raksasa dengan diameter
120.536 km, hanya sedikit lebih kecil dari Jupiter.
Saturnus mengorbit Matahari setiap 12 tahun
sekali dan berotasi dalam waktu 10 jam. Sama
halnya seperti Jupiter, Saturnus tersusun atas
6. Saturnus gas dan intinya diperkirakan merupakan
hidrogen padat. Permukaan Saturnus terlihat
berlapis dengan warna  cokelat kekuningan dan
sedikit rona merah. Cincin Saturnus diperkirakan
tersusun atas es dan batu berukuran kecil.
Saturnus memiliki 42 satelit alami hingga saat
ini. Nama Saturnus berasal dari Dewa Pertanian
era Romawi.

Uranus memiliki diameter 51.118 km atau sekitar


4 kali Bumi. Uranus mengorbit Matahari dengan
kecepatan lambat yaitu 84 tahun dan berotasi
dalam waktu 17 jam. Permukaan Uranus
tersusun atas gas yang tebal dan
7. Uranus
menghamburkan warna biru kehijauan. Uranus
terdeteksi memiliki  21 satelit alami dan dikelilingi
cincin tipis berjumlah sembilan unit. Uranus
diambil dari nama Dewa Romawi yaitu kakek
dari Jupiter

Neptunus memiliki ukuran lebih sedikit kecil dari


Uranus dengan diameter 49.500 km. Neptunus
mengorbit Matahari dalam waktu 165 tahun
sekali dan berotasi dalam waktu 16 jam.
8. Neptunus
Permukaan Neptunus terlihat biru. Neptunus
terdeteksi memiliki 13 satelit dan 9 cincin yang
mengelilinginya. Neptunus diambil dari nama
Dewa Laut Romawi.

Penemuan Bidang Astronomi


Astronomi adalah cabang ilmu yang mempelajari berbagai benda langit dengan
sifat dan gejalanya. Manfaat ilmu astronomi:
1. Penanggalan waktu
2. Perkembangan teknologi satelit
3. Dampak dari peristiwa alam

Anda mungkin juga menyukai