Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TATA SURYA DAN BENDA-BENDA LANGIT

Disusun oleh:
Maria Ulfah, A.Md

Dosen Pengampu:
Sintia Nurila, M.Pd

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) PEMALANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang senantiasa
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
ini tepat pada waktu. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata
kuliah atas bimbingannya.

Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Konsep
Dasar Sains MI/SD. Kami berharap makalah ini bisa bermanfaat khususnya untuk kami dan
kepada pembaca pada umumnya. Semoga makalah ini bisa memberikan informasi dan ilmu
yang bermanfaat bagi kita semua.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah membaca makalah ini
hingga akhir. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.

Oktober, 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tata Surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek
tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips,
lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit
(meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid,
empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar.
Karena itu dalam makalah ini akan dijelaskan pengertian tata surya, bagian-bagian dari tata
surya, teori benda langit, dan macam-macam benda langit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tata surya?
2. Apa saja yang temasuk dalam bagian-bagian dari tata surya?
3. Bagaimana teori benda langit dapat terbentuk?
4. Apa saja macam-macam benda langit?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami pengertian tata surya
2. Untuk memahami bagian-bagian dari tata surya
3. Untuk memahami teori benda langit
4. Untuk memahami macam-macam benda langit
5.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tata Surya


Tata Surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas Matahari dan semua
objek yang berputar mengelilinginya, termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui
dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Semua objek ini berputar di sekitar matahari karena adanya gaya tarik gravitasi. Tata
surya sebagai sistem antariksa yang saling terikat gravitasi dimana terdapat matahari dan
benda-benda langit yang mengitarinya secara langsung maupun tidak langsung. Dari sekian
banyak benda langit yang mengitari matahari secara langsung, terdapat benda langit yang
paling besar yang dinamakan dengan planet.
Bulan merupakan benda langit yang mengitari matahari secara tidak langsung, bulan
merupakan satelit alami planet yang mengitari planet. Terdapat delapan planet besar yang
mengitari matahari dengan lebih dari 160 buah bulan yang sudah diketahui, 5 atau lebih
planet katai (dwarf planet), serta jutaan asteroid dan komet. Secara bersama-sama, semua
benda langit tersebut membentuk tata surya yang menempati ruang angkasa dengan
diameter 15 triliun kilometer.
Bagian yang terdekat dengan matahari adalah bagian sistem yang berbentuk piringan
dimana seluruh planet berada pada bagian ini. Pada daerah yang lainnya yang jauh dari
matahari, terdapat awan Oort, yakni daerah berbentuk bola yang menjadi tempat
kedudukan komet. Tahukah kamu antara Bumi dan Matahari terdapat jarak dengan rata-
rata 149.600.000 km? Jarak tersebut sendiri membuat cahaya Matahari membutuhkan
waktu 8,3 menit untuk sampai ke permukaan Bumi.

B. Bagian-bagian Tata Surya


Secara umum, susunan tata surya dipimpin oleh bintang yang sangat panas yang
menjadi pusatnya yaitu matahari. Matahari menjadi pusat dan dikelilingi oleh benda langit
seperti planet, asteroid, komet, satelit alam dan lain-lain yang secara lengkap dibahas
dalam buku Eksplorasi Tata Surya dibawah ini.
1. Matahari
Matahari merupakan bintang di pusat tata surya. Memiliki bentuk hamper bulat dan
terdiri dari plasma panas bercampur dengan medan magnet. Secara spesifik, tata surya
yang ada terdiri dari Matahari, 8 planet, satelit, dan berbagai benda langit yang dibahas
di dalam buku Bumi Dan Tata Surya.
Diameter matahari sekitar 1.392.684 km dan massanya sekitar 330.000 kali massa
bumi. Secara kimiawi, sekitar ¾ massa matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya
didominasi helium. Sisa massa yang lain terdiri dari elemen-elemen berat seperti
oksigen, karbon, besi, neon, dan lain-lain.
Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat meluruhnya gravitasi
suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar. Sebagian besar materi berkumpul
di tengah dan sisanya menjadi cakram beredar yang kelak menjadi tata surya. Massa
pusatnya menjadi semakin panas dan padat sehingga memulai fusi termonuklir di
intinya.
Matahari berputar 25,04 hari bumi setiap putaran dan memiliki gravitasi 27,9 kali
gravitasi bumi. Terdapat julangan gas yang panas dan dapat mencapai 100.000
kilometer ke angkasa. Semburan matahari ini dapat mengganggu gelombang
komunikasi seperti radio, TV, radar di bumi dan bisa merusak satelit atau stasiun angka
yang tidak terlindungi. Matahari juga menghasilkan gelombang radio, ultraviolet, sinar
inframerah, sinar X, dan angina matahari yang merebak ke seluruh tata surya.
Matahari merupakan bola gas raksasa yang energinya sangat besar menyebabkan
menjadi sangat panas. Suhu di pusat matahari mencapai 15 juta derajat celcius.
Sedangkan suhu permukaan matahari 50 kali suhu air mendidih. Akibatnya planet
terdekat yaitu Merkurius dan Venus menjadi sangat panas juga. Sementara panas
matahari ke bumi tidak terlalu panas dikarenakan jaraknya yang sangat jauh. Bumi
menerima panas yang tidak terlalu tinggi.
2. Planet
Planet merupakan bintang yang letaknya berubah-ubah karena planet bergerak
mengitari matahari. Planet tidak dapat memancarkan cahay matahari dan bintang.
Cahaya yang dipancarkan planet berasal dari cahaya matahari yang dipantulkannya
sehingga pada malam hari planet dapat dilihat dengan mata telanjang dan kelihatan
terang seperti bintang. Setiap planet memiliki lintasan orbitnya seendiri-sendiri dan
berbentuk elips.
Johannes Kepler pada abad ke-17 membuktikan bahwa lintasan orbit planet
berbentuk lonjong (elips) dan matahari berada di salah satu titik fokus elips (lonjong).
Susunan delapan planet mulai dari yang jaraknya terdekat dengan matahari adalah
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Berdasarkan jarak dengan matahari, planet yang disebut inferior (planet dalam)
adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan yang disebut planet superior
(planet luar) adalah Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Selain bergerak mengelilingi matahari, Sembilan planet juga berputar pada
porosnya (rotasi). Arah sumbu pada porosnya juga berbeda-beda. Tetapi hampir semua
berputar ke arah yang sama. Gerak rotasi planet menentukan pergantian siang dan
malam pada permukaan planet. Pelajari secara lengkap mengenai susunan tata surya
yang ada melalui buku Komik Sains Bocah Pintar: Tata Surya yang dilengkapi dengan
ilustrasi menarik!
Gerak sebuah planet dalam orbitnya mengitari matahari disebut revolusi, sedangkan
perputaran planet mengitari sendiri porosnya disebut rotasi. Periode revolusi adalah
waktu yang diperlukan oleh sebuah planet untuk beredar sekali mengitari matahari,
sedangkan periode rotasi adalah waktu yang diperlukan oleh sebuah planet untuk
berputar sekali mengitari porosnya sendiri.
Sebuah benda langit bisa mendapatkan status planet apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut: mengorbit matahari, memiliki massa yang cukup untuk bergravitasi
sendiri sehingga memiliki bentuk yang relatif bulat, dan tidak membagi orbitnya dengan
benda lain yang relatif sama ukurannya selain satelitnya sendiri.
Dengan demikian, karena orbit Pluto memotong orbit neptunus sehingga dalam
perjalanannya mengelilingi matahari dan kadang berada lebih dekat dengan matahari
dibanding neptunus, maka pluto tidak berhak menyandang nama planet karena tidak
memenuhi syarat ketiga. Pluto kemudian masuk dalam keluarga baru yang disebut
planet kerdil.
Keluarga ini anggotanya Pluto dan benda-benda langit lain di tata surya yang mirip
dengan pluto termasuk di dalamnya asteroid Ceres, satelit Pluto, Charon, dan beberapa
benda langit lain.
3. Asteroid
Asteroid adalah bongkahan batu langit dan sisa logam dengan ukuran yang berbeda-
beda dan tidak beraturan sisa pembentukan tata surya di masa lalu. Sebagian dari
asteroid yang terdapat di tata surya berada di antara planet mars dan Jupiter. Mereka
bergerombol membentuk suatu gugusan mirip sabuk yang beredar bersama mengorbit
matahari.
Menurut ahli lain juga mengatakan bahwa asteroid merupakan sisa-sisa bahan
pembentuk planet yang memiliki diameter sabuk sekitar 100 km. Dalam berevolusi,
sabuk asteroid membutuhkan waktu selama tiga hingga enam tahun dan jumlah steroid
ini sangat banyak serta jarak antar satu asteroid dengan asteroid lain ribuan kilometer.
Kelompok asteroid tersebut sering disebut sabuk asteroid. Sabuk asteroid
merupakan rumah bagi ratusan ribu asteroid dari yang berukuran sekecil partikel debu
kosmik hingga yang sebesar miniatur planet.
Beberapa asteroid tersebut diberi nama Ceres, Pallas, Juno, Eros, dan Vesta.
Diameter asteroid berkisar 1 hingga 750 km. massa keseluruhan asteroid hanya sekitar
0,001 massa bumi. Selain itu di antara orbit mars dan yupiter, asteroid juga ditemukan
di antara saturnus dan Uranus. Asteroid ini dinamakan Chiron.
Diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tata
surya berjumlah total antara 1,1 hingga 1,9 juta. Asteroid terluas dalam sistem tata
surya sebelah dalam yaitu 1 Ceres dengan diameter 900-1000 km.
Dua asteroid sabuk sistem tata surya sebelah dalam ialah dua Pallas dan empat
Vesta. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang terkadang terlihat oleh mata
telanjang. Massa seluruh asteroid sabuk utama diperkirakan sekitar kurang lebih empat
persen dari massa bulan.
4. Satelit
Satelit berasal dari bahasa latin ”Satelles” yang memiliki arti pelayan, atau
seseorang yang melayani pihak lain. Satelit memiliki pengertian yaitu benda langit yang
bergerak mengitari sebuah planet. Berdasarkan cara terbentuknya, satelit dapat
dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
a. Satelit Alam
Satelit alam adalah satelit yang terbentuk karena adanya peristiwa alam
bersamaan dengan terbentuknya planet. Contohnya: bulan sebagai satelit bumi,
titan sebagai satelit alam Saturnus.
b. Satelit Buatan
Satelit buatan adlaah satelit yang dibuat leh manusia dan digunakan untuk tujuan
tertentu. Contohnya, satelit cuaca, satelit komunikasi, satelit mata-mata, dan
lain-lain.
5. Komet
Komet merupakan benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang
berbentuk elips. Komet menyerupai bintang dan sering disebut orang sebagai bintang
berekor. Komet tersusun atas gas, es, dan debu. Ketika komet bergerak mendekati
matahari, lapisan es pada komet menguap.
Kumpulan uap dan debu itu terdorong oleh angina mengelilingi matahari sehingga
menjauhi matahari. Itulah sebabnya, saat komet mendekati matahari, ekornya berada
di depan. Panjang ekor komet dapat mencapai jutaan kilometer. Semakin mendekati
matahari maka ekor komet semakin panjang.
Jumlah komet di angkasa diperkirakan lebih dari 100 miliar. Komet yang paling
terkenal adalah Halley. Komet yang muncul 76 tahun sekali. Selain Halley ada juga
Komet Encke yang muncul 3,3 tahun sekali, komet Biela muncul 6,6 tahun sekali, dan
Kohoutek muncul dua tahun sekali.
Astronom dari Universitas Harvard, Fred Whipple, pertama kali mengusulkan pada
tahun 1950 mengenai struktur komet yang berupa gumpalan es kotor berdiameter 1-10
kilometer karena tersusun dari berbagai senyawa seperti karbondioksida, sianida,
amonia, air, metana, serta berbagai macam logam yang bercampur dengan batu dan
debu.
Saat komet bergerak mendekati matahari pada jarak kurang dari 3 SA, kemudian
muncul selubung gas dan debu yang berukuran 100.000 hingga 1 juta kilometer yang
disebut Coma. Dari kata inilah sebutan ‘Komet “ berasal. Gas dalam coma beragam
seperti CO, HCN, CH, CN, air dan formaldehid.
Coma ini diselubungi oleh awan hidrogen yang memiliki ukuran jutaan kilometer
dan muncul dari disosiasi radikal hidroksil (OH) akibat radiasi matahari pada materi yang
ada di Coma. Ketika jarak komet kian mendekat ke matahari, maka muncul ekor komet
akibat partikel yang dipancarkan matahari menguapkan materi yang menyelubungi inti
komet. Terdapat dua ekor matahari yaitu ekor ion yang arahnya selalu menjauhi
matahari, dan ekor debu yang arahnya melengkung ke matahari akibat tarikan gravitasi
matahari.
Menurut catatan sejarah, pengamatan komet telah dilakukan ratusan tahun yang
lalu. Seiring dengan perkembangan teknologi pengamatan, penemuan komet kini
semakin banyak. Sudah ada ribuan komet yang ditemukan sekarang ini.
Misal, komet Shoemaker-Levy 9 yang sebagian materinya menabrak yupiter pada
tahun 1994. Komet tersebut ditemukan oleh pasangan Eugene dan Carolyn Shoemaker
serta David Levy pada 23 Maret 1993. Tata cara penamaan yang lain adalah dengan
menurut tahun ditemukannya komet diikuti huruf kecil pada tahun ditemukannya.
Misalnya, komet ketujuh yang ditemukan pada tahun 2004 adalah 2004g.
6. Meteor
Meteor merupakan benda angkasa yang berupa pecahan batuan angkasa yang jatuh
dan masuk ke dalam atmosfer bumi. Ketika meteor masuk ke dalam atmosfer bumi
maka akan terjadi gesekan dengan udara sehingga benda tersebut akan menjadi panas
dan terbakar.
Meteor yang tidak habis terbakar di atmosfer bumi dan sampai pada permukaan
bumi disebut meteorit. Tumbukan meteorit berukuran besar pada permukaan bumi
seringkali menimbulkan lubang besar di permukaan bumi yang disebut dengan kawah
meteorit contohnya kawah meteorit di Arizona Amerika Serikat.
Di angkasa, banyak ditemukan benda-benda langit berukuran kecil yang tidak
memiliki lintasan tertentu. Benda yang bergerak bebas dengan kecepatan tinggi ini
disebut (meteoroid). Apabila benda ini tertarik oleh planet yang memiliki atmosfer
seperti bumi, maka benda tersebut akan berpijar karena bergesekan dengan atmosfer.
Benda yang berpijar tersebut dinamakan meteor. Benda inilah yang sering kita lihat di
angkasa, bergerak cepat. Beberapa orang menyebut meteor sebagai bintang jatuh atau
bintang pindah tempat.
Apabila meteor tidak habis terbakar di atmosfer, maka akan sampai di bumi. Batu
meteor tersebut yang dinamakan meteorit. Karena batu meteor tersebut bergerak
dengan kecepatan yang tinggi, ditambah lagi dengan ukurannya yang besar, maka
ketika jatuh ke permukaan bumi biasanya menimbulkan suara yang sangat keras seperti
ledakan. Tabrakan ini juga bisa menyebabkan terbentuknya sebuah kawah yaitu kawah
meteor seperti yang berada di Australia.

C. Teori Benda-benda Langit


1. Teori Planetesimal oleh Ahli Geologi Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Astronom
Forest R. Moulton (1872-1952)
Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya terbentuk karena adanya benda
langit lain yang lewat cukup dekat dengan matahari pada saat awal pembentukan
matahari. Akibat dari kedekatan benda langit tersebut dengan matahari
mengakibatkan adanya tonjolan pada permukaan matahari.
Dengan adanya bantuan bintang yang dekat dengan matahari akan memberikan
efek gravitasi sehingga terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang pada matahari.
Setelah itu sebagian besar materi akan tertarik kembali, dan sebagian benda langit
lainnya akan tetap di orbit akan mendingin dan memadat dan akan menjadi benda-
benda berukuran kecil yang disebut dengan planetisimal.
Beberapa benda planet lainnya yang berukuran besar disebut dengan proto planet.
Dan objek-objek tersebut akan bertabrakan dari waktu ke waktu dan akan membentuk
bulan dan planet dan sisa dari materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
2. Teori Awan Debu oleh Carl Von Weizsaeker (1940) dan Gerard P Kuiper (1950)
Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya terbentuk dari gumpalan gas dan
debu kemudian gumpalan awan mengalami penyumbatan dan pada proses
penyumbatan tersebut partikel-partikel debu akan tertarik masuk ke bagian pusat awan
membentuk gumpalan bola dan kemudian mulai terikat yang akan membentuk cakram
yang tebal di bagian tengah dan bagian tepi nya yang tipis.
Lalu partikel-partikel di bagian tengah cakram akan saling menekan dan kemudian
menimbulkan panas dan berpijar , dan bagian inilah yang akan menjadi matahari.
Sementara itu bagian yang luar akan berputar sangat cepat sehingga akan terpecah-
pecah membentuk gumpalan yang lebih kecil dan gumpalan kecil ini akan terikat dan
kemudian membeku yang akan menjadi planet-planet.
3. Teori Nebule (Teori Kabut) oleh Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de
Laplace (1796)
Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya melalui proses yaitu matahari dan
planet berasal dari kabut yang berpijar yang terikat di dalam jagat raya. Karena berupa
kabut yang berbentuk bulat seperti bola yang besar dan jika semakin bola itu mengecil
akan semakin cepat putarannya.
Lalu akibatnya bentuk bola tersebut mendekat pada kutubnya lalu melebar di
bagian equatornya sehingga bagian massa dari kabut gas menjauh dari gumpalan
intinya dan akan membentuk gelang-gelang pada sekeliling bagian utama kabut
kemudian gelang-gelang tersebut akan membentuk gumpalan yang akan menjadi
planet-planet dan satelit. Sedangkan bagian tengah yang masih berpijar akan selalu
membentuk gas pijar yang disebut dengan matahari.

D. Macam-macam Benda Langit


1. Matahari
Matahari merupakan bintang yang menjadi pusat atau komponen utama dalam
tatanan tata surya. Matahari terdiri dari plasma panas yang bercampur dengan medan
magnet sehingga mampu memancarkan energi terutama sebagai ultraviolet, radiasi
inframerah, dan cahaya.
Peran matahari tidak hanya sebagai pusat atau bintang utama. Matahari juga
menjadi sumber energi terpenting bagi kehidupan di bumi. matahari memiliki diameter
kurang lebih 1,39 juta kilometer (864.000 mil), atau 109 kali diameter bumi. Massanya
sekitar 330.000 kali massa bumi, terdiri dari sekitar 99,86% dari total massa tata surya.
2. Planet
Planet merupakan benda besar yang mengorbit sebuah bintang. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) dimaknai sebagai benda langit (seperti Mars, Venus) yang tidak
mengeluarkan panas ataupun cahaya dan bergerak mengelilingi matahari secara tetap;
bintang siarah.
Kemudian, para ilmuwan percaya bahwa planet terbentuk dari gugusan awan padat
debu dan gas yang disebut dengan nebula. Ia berputar di sekitar bintang yang baru
terbentuk. Sampai pada akhirnya secara perlahan gravitasi menyebabkan potongan-
potongan materi nebula yang menggumpal. Planet terdiri dari 8 planet yang mengorbit
tata surya di antaranya.
a. Merkurius
Nama planet pertama, yaitu merkurius. Planet ini menjadi planet yang paling
dekat dengan matahari. Jaraknya dengan matahari kurang lebih 57,9 juta km.
Diameternya berkisar 4.870 km atau hanya sekitar 1/3 diameter bumi.
Revolusi atau waktu yang dibutuhkan planet ini untuk mengelilingi matahari,
yakni kurang lebih 88 hari. Adapun, rotasi atau perputaran planet pada
lingkarannya, yakni selama 59 hari. Karena jarak planet merkurius dengan
matahari, suhu planet ini sangat panas, yakni mencapai 4390C.
Suhu panas dan gravitasi yang lemah membuat udara di permukaan menguap
dan akibatnya lapisan atmosfer menjadi tipis. Oleh sebab itu, planet merkurius ini
memiliki lubang di permukaan akibat tumbukan batu-batu angkasa atau meteor
yang jatuh.
b. Venus
Venus menjadi urutan kedua planet yang dekat dengan matahari. Jaraknya
sekitar 108,9 juta km dengan waktu revolusi 225 hari dan rotasi 243 hari. Ukuran
venus kurang lebih 12.104 km. Planet ini memiliki ukuran, kepadatan udara, dan
lapisan atmosfer yang mirip dengan bumi.
Permukaan planet ini terdiri dari awan gas yang panas. Suhu venus mencapai
4620C. Hal tersebut menyebabkan venud memiliki julukan planet terpanas di tata
surya. Keunikan dari planet venus adalah gerak rotasinya. Ia berotasi berlawanan
arah dengan gerak edar planet ketika mengelilingi bumi.
c. Bumi
Bumi menjadi planet ketiga dari sistem tata surya. Planet ini berisi kehidupan
manusia. Komposisi udara dalam lapisan atmosfer paling tepat dengan
kebutuhan makhluk hidup. Oleh sebab itu, di bumi tumbuh kehidupan dari
berbagai makhluk hidup.
Jarak bumi ke matahari kurang lebih 149,7 juta km dengan diameter 12.756 km.
Adapun, revolusi bumi selama 365, 25 hari dengan periode rotasi selama 24 jam.
d. Mars
Planet mars dikenal dengan sebutan planet merah. Ia menduduki posisi keempat
dalam tata surya. Planet mars disebut dengan planet merah karena permukaan
mars berwanrna merah,
Mars memiliki jarak rata-rata 228 km dengan diameter 6.794 km. waktu revolusi
kurang lebih 1,9 tahun dengan periode rotasi 24,6 jam.
e. Jupiter
Planet jupiter menjadi planet yang paling besar dibandingkan dengan planet lain.
Diameternya kurang lebih 142.860 km atau 10 kali diameter bumi. Jaraknya ke
matahari kurang lebih 778,2 km dengan waktu revolusi selama 12 rahun dan
periode rotasi 9,8 jam.
Tidak hanya berukuran besar, planet ini memiliki cincin di sekitar garis ekuator.
Namun, untuk melihat cincin tersebut harus dilakukan dengan pengamatan yang
teliti.
f. Saturnus
Nama planet keenam dalam sistem tata surya adalah saturnus. Planet ini cukup
mudah dikenali karena memiliki cincin yang dapat dilihat dengan jelas meskipun
dari kejauhan.
Adapun, jaral rata-rata saturnus ke matahari kurang lebih 1.430 juta km dengan
masa revolusi sekitar 29,5 tahun. Sementara itu, rotasi saturnus selama 10,7 km
dengan diameter kurang lebih 120.000 km.
g. Uranus
Uranus memiliki jarak dengan matahari kurang lebih 2.875 jam dan waktu
revolusi 84 tahun. Adapun, diameter planet kurang lebih 51.180 km. Sementara
itu, rotasi uranus kurang lebih 17,3 jam. Rotasi uranus sama dengan venus.
Planet ini berotasi berlawanan dengan arah edar planet ketika mengelilingi
matahari. Uranus menjadi planet paling dingin dalam sistem tata surya. Karena,
suhu permukaannya mencapai -2240C. Pada permukaan planet ini banyak
ditemui es sehingga tidak heran jika beberapa menyebut uranus sebagai raksasa
es.
h. Neptunus
Planet neptunus memiliki ukuran kurang lebih 50.135 km. Jaraknya jauh dengan
bumi. Ia menduduki urutan kedelapan atau terakhir dalam sistem tata surya.
Jaraknya dngan matahari kurang lebih 4.497 juta km dengan masa revolusi 165
tahun. Sedangkan, untuk massa rotasi selama 16 jam.
Dari delapan planet tersebut terbagi menjadi dua kategori, yakni planet paling dekat
dengan matahati dan planet yang lebih jauh dengan matahari. Empat planet yang paling
dekat denga matahari, yakni merkurius, venus, bumi, dan mars. Keempat planet
tersebut disebut sebagai planet terestrial.
Sementara itu, empat planet yang lebih jauh dari matahari, yakni Jupiter, saturnus,
uranus, dan neptunus yang disebut dengan raksasa gas. Planet mengorbit pada bintang
dan berotasi (berputar pada porosnya). Sebagai contoh bumi yang berotasi selama 24
jam, sedangkan jupiter membutuhkan waktu 9,8 jam untuk mengorbit.
3. Komet
Komet merupakan benda besar yang terbuat dari debu dan es yang mengorbit
matahari. Salah satu ciri khas dari komet adalah ekornya yang panjang dan mudah
dikenali. Biasanya komet dapat ditemukan di luar jajaran tata surya.
Beberapa komet ditemukan di luar orbit neptunus yang disebut dengan sabuk
Kuiper. Komet yang berlokasi di sabuk Kuiper ini disebut dengan komet periode pendek.
Tidak hanya itu, komet lainnya terletak di awan oort, tepi luar tata surya yang berjarak
kurang lebih 50 kali lebih jauh dari matahari.
4. Asteroid
Dalam tata surya asteroid terletak di sabuk asteroid yang berada di antara orbit
mars dan jupiter. Asteroid menjadi benda kecil berbatu yang mengorbit matahari.
Meskipun asteroid mengorbit matahari seperti planet, tetapi mereka memiliki bentuk
yang jauh lebih kecil daripada planet.
Asteroid tidak bulat seperti planet bahkan mereka memiliki bentuk bergerigi dan
tidak beraturan. Beberapa asteroid berdiameter ratusan mil, tetapi ada juga yang
bentuknya seukuran dengan kerikil.
5. Meteoroid
Meteoroid merupakan benda kecil berbatu atau logam di luar angkasa yang
ukurannya lebih kecil dari asteroid. Meteroid terbentuk dari bongkahan puing
potongan-potongan kecil batu atau besi sisa dari pembentukan tata surya. Diperkirakan
25 juta meteoroid, mikrometeoroid, dan puing-puing ruang angkasa lainnya memasuki
bumi setiap hari.
6. Bintang
Bintang menjadi benda langit yang dapat dilihat dengan mata telanjang seperti
matahari. Hal ini terjadi karena lokasi bintang terbilang cukup dekat dengan bumi.
bintang menjadi objek astronomi yang terbentuk dari bola plasma bercahaya yang
disatukan oleh gravitasi yang dapat memancarkan cahaya.
Namun, kecerahan cahaya bintang menjadi faktor intensitas banyak energi yang
dikeluarkan. Hal ini biasanya dikenal sebagai luminositas. Selain luminositas, kecerahan
bintang juga dapat dilihat dari jaraknya dengan bumi.
7. Meteor
Meteor merupakan penampakan ketika meteoroid memasuki atmosfer bumi (atau
planet lain, seperti mars) dengan kecepatan tinggi. Ketika meteoroid memasuki
atmosfer bagian atas bumi maka akan memanas karena gesekan dari udara.
Panas tersebut dapat menyebabkan gas di sekitar meteoid sehingga akan bersinar
terang dan sebuah meteor muncul. Oleh sebab itu, meteor juga sering kali disebut
sebagai bintang jatuh. Hal tersebut disebabkan karena ekor cahaya terang yang
diciptakan ketika melewati langit.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tata Surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek
tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips,
lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit
(meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet
bagian dalam dan empat planet bagian luar.

B. Saran
Saran yang hendak penulis sampaikan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi pembaca hasil tulisan ini diharapakan dapat menambah wawasan terkait dengan
tata surya dan benda-benda langit.
2. Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa penting untuk mengetahui sistem tata
surya dan benda-benda langit
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.gramedia.com/literasi/susunan-tata-surya/
2. https://www.gramedia.com/literasi/sistem-tata-surya/#Pengertian_Tata_Surya
3. https://www.gramedia.com/literasi/sistem-tata-surya/
#Definisi_Terbentuknya_Tata_Surya_Menurut_Ahli
4. https://www.gramedia.com/best-seller/mengenal-benda-benda-langit/
5. https://www.youtube.com/watch?v=libKVRa01L8

Anda mungkin juga menyukai