Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH GEOGRAFI

Teori Pembentukan Planet Bumi

Kelompok 3
1. Muhammad Risky Gucie Parera
2. M Rozer Al Bukhari
3. M Zevariyan Bumi
4. Riki Tri Noviansyah
5. Suci Tri Aulia
6. Mamik Yunika Susanti
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Mahaesa, yang atas rahmat dan kasih-Nya,
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Teori Pembentukan
Planet Bumi”.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk memenuhi nilai
tugas mata Pelajaran Geolografi di Universitas SMA Negeri 4 Rejang Lebong. Secara khusus
penulis menyampaikan terima kasih kepada Guru dan teman-teman yang telah memberikan
dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti
pelajaran maupun dalam menyelesaikan makalah ini.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan
dalam penulisan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan baik pada penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan karya tulis ini.

Curup, 7 November 2022


Penyusun

Muhammad Risky Gucie


Parera
Daftar Isi
A. KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….i
B. DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..ii
C. BAB I……………………………………………………………………………………………………
1. PENDAHULUAN.…………………………………………………………………………….
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………….
1.2 BATASAN MASALAH…………………………………………………………………
1.3 TUJUAN PENELITIAN………………………………………………………………..
2. BAB II ……………………………………………………………………………………………
2.1 PEMBAHASAN………………………………………………………………………….
3. BAB III ………………………………………………………………………………………….
3.1 KESIMPULAN …………………………………………………………………………..
3.2 SARAN……………………………………………………………………………………..
3.3 PENUTUP……………………………….………………………………………………..
D. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..
E. LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai
tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-
bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan,
pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu
planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti
apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada
porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem
tata surya.

Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh
karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata
surya kita. Permulaan terjadinya Bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari
Matahari. Gumpalan gas yang besar tersebut selalu dalam keadaan berputar.
Dikarenakan sesuatu hal, terlepaslah sebagian gumpalan itu, walaupun seolah-olah
dicampakkan sangat jauh, tetapi gumpalan itu masih tetap berputar terus menerus
mengelilingi gumpalan besar (Matahari) tersebut. Gumpalan-gumpalan yang
terpisah dan masih tetap berputar tersebut setelah mengalami proses pendinginan
akan menjadi padat.

B. Batasan Masalah
- Menjelaskan sejarah terbentuknya bumi
- Teori-teori penyebab terbentuknya bumi
- Menjelaskan perkembangan terbentuknya bumi

C. Tujuan Makalah
a. Mengetahui terbentuknya dan sejarah pembentukan muka bumi
b. Mengetahui semua yang ada di dalam jagat raya dan permukaan bumi serta
mengetahui faktor-faktor mendorong terbentuknya
BAB II
PEMBAHASAN

B. Pengertian Bumi

Bumi Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta
isinya. Kira-kira 250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua di Bumi
merupakan satu massa daratan yang dikenal sebagai Pangea. Kemudian, kira-kira
dua ratus juta tahun yang lalu Pangea terpecah menjadi dua benua besar yaitu
Laurasia, yang sekarang terdiri dari Amerika Utara, Eropa, sebagian Asia Tengah
dan Asia Timur; dan Gondwana yang terdiri dari Amerika Selatan, Afrika India,
Australia dan bagian Asia lainnya. Bagian-bagian dan dua benua besar ini
kemudian terpecah-pecah, hanyut dan bertubrukan dengan bagian lain.

Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan
bumi.Bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari
daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi
sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta
ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi
melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi
matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan
terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses
terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.

Kita semua bertempat tinggal di permukaan bumi, yang sangat kita rasakan
luas sekali. Bayangkan saja jari-jari bumi 6.370 km. Bumi merupakan salah satu
anggota tata surya (sistem matahari).

Permulaan terjadinya Bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari


Matahari. Gumpalan gas yang besar tersebut selalu dalam keadaan berputar.
Dikarenakan sesuatu hal, terlepaslah sebagian gumpalan itu, walaupun seolah-
olah dicampakkan sangat jauh, tetapi gumpalan itu masih tetap berputar terus
menerus mengelilingi gumpalan besar (Matahari) tersebut.
1. Teori Pembentukan Planet Bumi
Penjelasan tentang asal muasal terbentuknya bumi beserta
serangkaian gejala didalamnya disebut sebagai teori pembentukan bumi.
Melalui berbagai penelitian yang dilakukan, para ilmuwan mencoba untuk
menjawab hipotesis dari pertanyaan-pertanyaan terkait pembentukan bumi.
Inilah yang melatarbelakangi lahirnya berbagai macam teori. Teori
pembentukan bumi tersebut kemudian menjadi rujukan para ahli geografis
untuk mendalami sifat-sifat yang terkandung dalam bumi itu sendiri. Nah,
selanjutnya kita bahas contoh-contoh teori pembentukan bumi:

2. Contoh Teori Pembentukan Bumi


Teori pembentukan bumi mencoba menjelaskan bagaimana awal mula
bumi. Nah, beberapa ilmuwan banyak menyatakan pendapatnya
berdasarkan sebuah kajian, penelitian, pengamatan serta gejala-gejala yang
timbul. Berikut beberapa ulasan terkait teori-teori pembentukan bumi:

a. Teori Ledakan Besar


Setelah bermunculan banyak teori, Big Bang atau teori ledakan
besar menjadi paling populer di kalangan akademisi. Teori Big
Bang menyatakan bahwa bumi telah terbentuk selama puluhan miliar
tahun. Awalnya terdapat gumpalan kabut yang berputar pada suatu
poros.

Putaran pada poros tersebut membuat bagian yang ringan


terlempar ke luar angkasa dan membentuk sebuah piring cakram
raksasa. Hingga pada suatu waktu cakram raksasa yang terdiri dari
kabut dan gas meledak.Ledakan besar tersebut akhirnya membentuk
galaksi serta nebula-nebula. Tercatat selama 4,6 miliar tahun, nebula-
nebula membeku dan menjadi galaksi, salah satunya Galaksi Bima Sakti.
Kemudian bagian dari galaksi tersebut mengalami kondensasi
membentuk gumpalan kecil yang dinamai planet, termasuk bumi di
dalamnya.

b. Teori Bintang Kembar


Teori pembentukan bumi ini dicetuskan oleh seorang ahli astronomi
yang bernama Raymond Arthur Lyttleton. Menurut Arthur, bintang
kembar merupakan bagian terkecil dari sebuah galaksi. Salah satu
bintang dalam galaksi meledak sehingga banyak material yang
dikandungnya terlempar. Sedangkan bintang yang lain tidak mengalami
ledakan karena adanya gaya gravitasi. Oleh sebab itu, sebaran material
akibat ledakan bintang satunya mengelilingi bintang yang tidak meledak.
Bintang yang tidak meledak dikenal sebagai matahari, lainnya dalam
bentuk pecahan akibat ledakan dikenal sebagai planet, salah satunya
bumi.
c. Teori Kabut Nebula
Teori pembentukan bumi menurut Immanuel Kant disebut juga
dengan teori kabut nebula. Teori ini muncul sekitar tahun1755,
kemudian disempurnakan oleh Piere de Laplace pada tahun 1796. Teori
kabut nebula menjelaskan bahwa terdapat kumpulan gas bebas di luar
angkasa yang disebut kabut nebula. Kemudian terjadi tarik menarik
antar gas yang membentuk kabut semakin besar dan bergerak
cepat.proses perputaran ini menyebabkan materi kabut terlempar dan
terpisah. Hingga akhirnya materi yang terlempar mengalami
pendinginan dan penggumpalan menjadi sebuah planet.

C. Susunan Interior Bumi


bumi tempat kita tinggal ini berbentuk bola tak sempurna. Jari-jari
bumi diukur dari permukaan menuju pusat sekitar 6.371 km. Namun, akibat
rotasi bumi yang menghasilkan gaya sentrifugal membuat jari-jari bumi
bertambah besar di daerah ekuator. Sebaliknya, jari-jari bumi dengan nilai
terkecil terdapat pada daerah kutub. Selanjutnya, untuk mempelajari
susunan interior bumi maka manusia menggunakan ilmu geofisika. Geofisika
merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik bumi.
Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan gelombang seismik
pasif yaitu, gelombang S dan gelombang P.
Dari hasil pengukuran tersebut, secara umum dapat dibagi menjadi tiga
bagian susunan interior bumi, yaitu:

1. Kerak bumi
Kerak bumi merupakan bagian terluar dari bumi. Memiliki sifat
kaku dan tidak elastis. Kerak bumi sendiri terdiri atas dua bagian, yaitu
kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua memiliki ketebalan 20-70
km dengan kisaran suhu 200-5000C.

Komposisi penyusun kerak benua adalah silika (Si), aluminium (Al),


natrium (Na), dan kalium (K), selain itu kerak benua juga bersifat asam.
Selanjutnya bagian kedua disebut sebagai kerak samudera, dengan
ketebalan 8-15 km. Adapun suhu kerak samudera kisaran 400-7000C.

Kerak samudera bersifat basa. Oleh sebab itu, kandungan bahan


penyusunnya mayoritas adalah silika (Si), magnesium (Mg), kalsium
(Ca), dan besi (Fe). Densitas rata-rata kedua bagian tersebut adalah 2,7
g/cc dan 3,3 g/cc.
2. Mantel
Mantel merupakan bagian kedua setelah kerak bumi. Mantel bumi
terdiri atas dua bagian, yaitu mantel luar (astenosfer) dan manatel dalam
(mesosfer). Pertama, mantel luar (astenosfer) bersifat plastis, serta dapat
bergerak layaknya fluida. Astenosfer membentang dari kedalaman 200
km hingga 660 km di bawah permukaan bumi.

Sedangkan suhu dari astenosfer adalah 1.100-2.0000C serta memiliki


densitas rata-rata 3,3 g/cc. Sebagian dari lapisan astenosfer bergabung
dengan kerak membentuk lempeng bumi. Bagian inilah yang disebut
dengan litosfer.

Selanjutnya bagian kedua yaitu, mantel dalam (mesosfer). Mesosfer


memiliki sifat kaku dan basa. Kedalaman mesosfer berkisar 660-2.900
km dengan rentang suhu 2.000-3.0000C serta memiliki densitas sekitar 5,7
g/cc. Kedua bagian mantel ini memiliki perbedaan sifat sehingga
memunculkan bidang diskontinuitas rapetti.

3. Inti
Inti merupakan bagian terdalam dari bumi. Sama halnya dengan
kerak dan mantel bumi, inti juga dibagi dalam dua bagian, yaitu inti luar
dan dalam. Inti luar bersifat cair, sedangkan inti dalam bersifat padat.

Perbedaan sifat itulah yang membentuk gelombang elektromagnetik


dan kutub bumi. Inti luar bumi berada pada kedalaman 2.900-5.150 km
dengan densitas 10-12 g/cc. Adapun suhu inti luar berkisar 3.000-3.8000C.

Adapun komposisi utama dari inti luar terdiri dari besi (Fe), nikel (Ni),
dan sulfur (S). Sedangkan komposisi inti dalam adalah besi (Fe), nikel
(Ni), dan uranium (U). Berbeda dengan inti luar, suhu inti dalam
sangatlah tinggi, berkisar 3.800-6.0000C akibat dari reaksi nuklir.

Suhu tersebut sangatlah tinggi, sama halnya dengan suhu permukaan


bumi. Namun, lapisan inti dalam bersifat padat. Hal ini dikarenakan
adanya energi gravitasi dengan memiliki densitas yang sangat tinggi pula
yaitu, >12 g/cc.
D. Proses Pembentukan Muka Bumi
Proses pembentukan muka bumi disebut juga dengan proses geologis.
Proses ini terdiri dari dua macam, yaitu proses dari dalam (endogen) dan
proses dari luar (eksogen). Kedua proses inilah yang membetukan muka
bumi tidak rata, berikut penjelasan dari kedua proses tersebut:

1. Proses Endogen
Proses pembentukan muka bumi dari dalam disebut juga dengan
proses endogen. Proses ini disebabkan adanya energi panas dari mantel
dan kerak bumi. Energi panas yang timbul berasal dari disintegrasi
unsur radioaktif mantel bumi.

Hal tersebut berakibat pada munculnya fenomena-fenomena alam


seperti, gempa bumi, berkembangnya benua, munculnya palung
samudera dan pegunungan, aktivitas vulkanik, pembentukan bantuan
dan lainnya.

2. Proses Eksogen
Selain proses dari dalam atau proses endogen, pembentukan muka
bumi juga dipengaruhi oleh proses eksogen. Proses dari luar atau eksogen
ini merupakan tenaga pembentuk muka bumi yang bersifat merombak,
memperbaiki, dan membangun. Adapun proses pembentukan terjadi di
lapisan listosfer.

Pada lapisan litosfer akan terjadi penggerusan atau perombakan oleh


tenaga eksogen, seperti pelapukan, pengikisan, dan sedimentasi. Awal
mulanya sebuah gumpalan tanah akan dihancurkan dengan pelapukan.
Kemudian dikikis dan diangkut oleh air, gletser atau lainnya. Setelah itu
akan terjadi pengendapan atau sedimentasi, sehingga menjadi hamparan
batuan dari kasar hingga halus.
E. Jenis-jenis Gejala Geografis dalam Kehidupan
Setelah kita mengenal bumi dari awal mula pembentukannya, susunan
interior serta pembentukan muka bumi, selanjutnya kita perlu tahu terkait
gejala-gejala alam yang terjadi ya. Berikut penjelasannya yaitu:
1. gejala geografis yang terjadi di atmosfer seperti, angin, petir, awan, dan
hujan.
2. gejala geografis yang terjadi di lapisan litosfer seperti, gempa bumi,
gunung berapi, patahan, dan lipatan.
3. gejala geografis yang terjadi pada pedosfer yaitu, pembentukan tanah
dan batuan, erosi, serta sedimentasi.
4. gejala geografis yang terjadi di hidrosfer seperti, banjir, abrasi, dan
tsunami.
5. gejala geografis yang terjadi di biosfer seperti migrasi penduduk.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari keseluruhan penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa bumi


yang kita tinggali sekarang membutuhkan waktu miliaran tahun untuk
terbentuk. Banyak teori yang disampaikan terkait pembentukan bumi,
seperti teori big bang, kabut nebula, bintang kembar, dan lainnya.
Dengan demikian, kita dapat mengetahui bagaimana proses
terbentuknya bumi.

Bukan hanya itu saja ya, Bumi juga begitu kompleks, seiring dengan
perkembangannya maka terjadi banyak fenomena-fenomena alam di
dalamnya. Misalnya seperti pembentukan interior bumi, pembentukan
muka bumi, gejala geografis serta penampakan bentang alam.

B. Saran

1. Hendaknya kita sebagai manusia harus bisa menikmati dan menjaga sebaik-
baiknya segala sesuatu yang telah tercipta (alam semesta beserta isinya).
2. Sebaiknya ilmu pendidikan yang kita pergunakan tidak terlepas dari koridor
keilmuan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/teori-pembentukan-bumi/#:~:text=Teori%20Big
%20Bang%20menyatakan%20bahwa,membentuk%20sebuah%20piring%20cakram
%20raksasa.

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/5-teori-pembentukan-bumi-4249/

https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_pembentukan_Bumi

https://www.gokampus.com/blog/inilah-5-teori-pembentukan-bumi-menurut-ahli

https://www.gokampus.com/blog/inilah-5-teori-pembentukan-bumi-menurut-ahli
LAMPIRAN
Teori kabut nebula

Teori bintang kembar


Teori big bang

Lapisan bumi

Anda mungkin juga menyukai