Anda di halaman 1dari 23

Makalah Ipa Terpadu

BUMI

Disusun

Oleh :

FETTY JUMIATI (170204002)


ZAHRATUL MUNIRA IS (170204024)
CYCILIA SYLVANA (150204030)

Dosen Pengampu :

Fera Annisa, S. Pd., M. Sc.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI AR-RANIRY
BANDA ACEH 2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha menguasai seluruh alam semesta
beserta isinya, Maha yang berkehendak atas segala sesuatu, dan telah menjadikan
manusia sebaik-baiknya ciptaan yang diberikan akal untuk berfikir. Sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa pula kami
curahkan kepada nabi kita Muhammad SAW.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan berhasil
dengan baik tanpa adanya bimbingan dan sumbangan pemikiran dari berbagai
pihak. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat serta hidayahnya sebagai
balasan atas amal baik dari semua pihak yang sudah menolong kami dalam
menulis makalah ini. Aamiin.

Sadar akan kekurangan dan keterbatasan yang kami miliki, kami mohon
maaf jika ada penulisan yang kurang berkenan dihati pendengar dan pembaca.
Saran dan kritik sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah kami
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Banda Aceh, 28 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar isi ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumus Masalah 2
C. Tujuan Masalah 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Bumi 3

B. Bumi Secara Kimia 7


C. Bumi Secara Biologi7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 21

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terjadinya alam semesta hanya Allah SWT yang tahu. Bagi manusia alam
semesta masih merupakan misteri, masih merupakan peristiwa yang gaib dan
penuh rahasia. Namun walaupun demikian para ahli ilmu pengetahuan alam masih
terus mengadakan penelitian-penelitian untuk mengungkap tabir misteri tersebut.
Apa, mengapa, bagaimana dan kapan terjadi alam semesta ini. Oleh karena
manusia dengan mempergunakan segala kemampuannya, mempergunakan
teknologi canggih terus berusaha untuk mengungkapkann misteri alam semesta
ini.

Pada awalnya, manusia menganggap bahwa bumi ini mempunyai


kedudukan yang istimewa di alam semesta ini, karena melihat bahwa matahari
terbit di sebelah timur, pada tengah hari ada di atas kepala kita dan terbenam di
sebenam barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi. Anggapan ini pula yang
mendasari hipotesis “Geosentris” dari Ptolomeus.

Pandangan geosentris berubah, setelah Copernicus mengemukaan teori


“Heliosentris”, yang mengemukaan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki
kedudukan istimewa di alam semesta ini. Bumi adalah salah satu planet,yang
bersama planet-planet lain bergerak mengitari bumi. Meskipun sejak abad 18
manusia sudah menyadari bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerak
mengitari matahari, kesadaran ini baru muncul dengan kuat pada para kedua abad
ke-20. Pada masa ini penerbanagan pesawat ruang angkasa semakin maju.
Gambar-gambar bumi yang dilihat dari angkasa hasil pemotretan pesawat-pesawat
angkasa ini membuat kesadaran yang muncul menjadi makin berkembang.

Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya.
Kirakira 250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua di Bumi merupakan
satu massa daratan yang dikenal sebagai Pangea. Manusia adalah salah satu
maklhuk yang mendiami planet bumi, terasa aneh jika kita sebagai manusia yang

4
hidup dibumi tidak mengetahui tentang bumi. Dalam makalah ini akan dibahas
mengenai bumi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bumi ?
2. Bagaimana pembentukkan bumi ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian bumi.
2. Mengetahui pembentukkan bumi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bumi

Bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengelilingi matahari, dalam


satu putaran penuh memerlukan waktu 365,25 hari. Waktu yang diperlukan bumi
mengitari matahari disebut satu tahun. Garis lintasan ini disebut orbit. Bumi
juga berputar pada sumbunya seperti gasing di kenal dengan rotasi, satu putaran
perlu waktu 23 jam 35 menit 9 detik. Menurut ekspedisi ilmiah di Pransis
mengungkapkan bahwa bumi tidak bulat sempurna. Garis tengah ekuator lebih
panjang dari garis tengah antara dua kutub, dengan menggunakan satelit terlihat
lebih nyata bahwa bagian kutub utara menjorok keluar, sedangkan bagian kutub
selatan masuk ke dalam. Mirip bentuk buah apel. Apabila dilihat dari kutub utara,
rotasi bumi berlawanan arah jarum jam. Akibat rotasi ini terjadilah pergantian
siang dan malam dan benda-benda langit seolah bergerak. Pergantian siang dan
malam dialami oleh seluruh permukaan bumi secara bergantian. Bulan juni
sampai desember, bola bumi bagian utara dekat dengan matahari dari pada
bagian bumi sebelah selatan. Keadaan sebaliknya terjadi pada bulan desember-
juni. Pada juni belahan utara mengalami musim panas, sedangkan desember
mengalami musim dingin. Makin jauh suatu daerah di permukaan bumi dari
kutub, pergantian siang dan malam semakin pendek.

Bumi adalah planet ketiga dari matahari yang merupakan planet terpadat


dan terbesar kelima dari delapan planet dalam tata surya. Bumi juga
merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian tata surya. Bumi terkadang
disebut dengan dunia atau planet biru. Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun
yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya pada miliar tahun pertama.
Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik
dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta
pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet bumi menghalangi
radiasi surya berbahaya dan mengiginkan makhluk hidup mikroskopis untuk
berkembang biak dengan aman di daratan.

6
Bumi merupakan salah satu planet yang masuk ke dalam system tata surya
dalam alam semesta, tapi bumi tidak hanya diam seperti apa yang di perkirakan
selama ini, sebaliknya bumi melakukan perputaran pada porosnya atau yang
disebut rotasi serta bergerak mengitari matahari disebut revolusi. Semua itulah
yang menyebabkan terjadinya siang dan malam serta pasang surut air laut. Karena
semua itulah proses terbentuknya bumi juga disebabkan oleh terbentuknya tata
surya.

 Teori pembentukkan bumi

Pembentukan bumi terdiri dari beberapa teori sebagai berikut :

1. Teori kabut (Nabula)

Teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan
Piere De Laplace(1796). Dimana mereka terkenal dengan teori Kabut Kant-
Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang
kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini
membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat.
Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa
terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar
inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.Teori nebula ini
terdiri dari beberapa tahap. Matahari beserta planet-planet yang masih berbentuk
gas, dimana kabut yang masih berputar serta berpilin dengan kuat, dimana
pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk menjadi
matahari.

Pada saat yang bersamaan materi lainnya membentuk menjadi massa yang
lebih kecil dan pada matahari dan kemudian planet, serta bergerak memutari
matahari kemudian materi tersebut semakin besar dan selalu melakukan gerakan
yang teratur mengitari matahari dalam satu orbit yang tetap kemudian membentuk
tingkatan keluarga matahari.

2. Teori Planetisimal

7
Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi
Amerika bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi,
mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri
dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang
ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat
sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya
gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi
ringan pada bagian tepi. Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi
terlempar meninggalkan permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-
materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang
disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat
yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.

3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun
1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek,
sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat
matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut
yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya
massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi,
jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat,
maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh
matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut
akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang
besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar.

Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-
kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-
planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh
matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan
hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan
berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses
pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter

8
dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan
berjalan relatif lebih cepat.

4. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton.


Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu
bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang
tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan
ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang
yang tidak meledak itu sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan
bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.

5. Teori Big Bang

Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari


puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa
yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian
kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat,
membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak
dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-
nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula
tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama
Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu,
bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga
membentuk gumpalangumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian,
gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.

B. Bumi Secara Kimia

Atmosfer adalah lapisan gas yang melindungi sebuah planet, termasuk


bumi dari permukaan planet tersebut sampai jauh diluar angkasa. Di bumi
atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan
sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa

9
lapisan antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Atmosfer
bumi terdiri atas nitrogen (78,17 %) dan oksigen (20,97 %) dengan sedikit argon
(0,9 %), karbondioksida (variable, sekitar 0,0357 %), uap air dan gas lainnya.
Asmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar
vitraviotlet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem antara siang dan malam,
75 % dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tersusun
oleh : Nitrogen (N2 78 %), Oksigen (O2 21 %), Argon ( ar 1 %), Air (H2O 0-7 %),
Ozon (O 0-0,01 %), Karbondioksida (Co2 0,01-0,1 %).

C. Bumi Secara Biologi

Sejarah alam semesta jauh lebih panjang dibandingkan sejarah manusia


hidup dimuka bumi. Terbentuknya bumi menurut pakar ilmiah tebentuk dari
ledakan yang disebabkan oleh tabrakan dua bintang. Beberapa ahli berpendapat
bahwa serpihan tabrakan dua bintang mengakibat terbentuknya planet-planet
seperti di Tata Surya. Awalnya keadaan bumi sangat panas yang terjadi dari
tabrakan tadi sehingga tidak ada satu makhluk hidup yang hidup, kemudian
pendinginan suhu bumi dan terbentuklah kerak bumi. Makhkluk hidup mulai
bermunculan dengan semakin mendinginnya suhu bumi. Proses perubahan bumi
terbagi menjadi 4 pembagian yaitu:

1. Zaman Arkeozoikum (Arkaekum)

Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan Purba, Masa Arkeozoikum


(Arkean) atau Arkaekum merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi
yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Zaman arkaekum adalah
zaman tertua yang diperkirakan telah berusia sekitar 2.500 juta tahun yang lalu.
Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton
atau perisai benua. Pada zaman ini belum ada kehidupan di bumi berlangsung
sekitar 2.500 juta hingga 1.200 tahun yang lalu. Pada zaman ini kulit bumi masih
sangat panas karena dalam proses pembentukan sehingga belum ada tanda-tanda
kehidupan. Hal ini disebabkan bola gas panas yang berputar pada porosnya.

10
Lingkungan

Atmosfer Arkaekum diperkirakan hampir kekurangan oksigen bebas. Para


astronom berpikir bahwa matahari memiliki sekitar 70-75% dari luminositas saat
itu, namun suhu tampaknya sudah mendekati tingkat modern.

Menjelang akhir Arkaekum c. 2500 Ma (juta tahun lalu), aktivitas lempeng


tektonik mungkin mirip dengan Bumi modern. Ada cekungan sedimen yang
terpelihara dengan baik, dan bukti busur vulkanik, keretakan antar benua, tabrakan
benua-benua dan peristiwa orogenik yang menyebar di seluruh dunia yang
menunjukkan perakitan dan penghancuran satu dan mungkin beberapa
superkontinen. Air cair lazim, dan cekungan samudra dalam diketahui telah ada
dengan adanya formasi besi berpita, hamparan rijang, sedimen kimia dan basal
bantal.

Geologi

Meskipun beberapa butiran mineral diketahui adalah zaman Hadean,


formasi batuan tertua yang terpapar di permukaan bumi adalah zaman Arkaekum
atau sedikit lebih tua. Batuan purba dikenal dari Greenland, Perisai Kanada,
Perisai Baltik, Skotlandia, India, Brasil, Australia Barat, dan Afrika Selatan.
Meskipun benua pertama terbentuk selama tahun ini, batu karang pada zaman ini
hanya membentuk 7% dari kraton dunia saat ini.

Masa ini adalah masa pembentukan kerak bumi. Jadi kerak bumi terbentuk
setelah pendinginan bagian tepi dari “balon bumi” (bakal calon bumi). Plate
tectonic atau Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu terbentuk pada
masa ini. Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar
mata-air panas. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun.
Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal
muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri

11
dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan
Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.

Bukti fosil tentang bentuk kehidupan primitif paling awal-mikroba


prokariotik dari domain yang disebut Archaea dan bakteri-muncul di bebatuan
sekitar 3,5-3,7 miliar tahun; Namun, keberadaan fragmen kuno grafit (yang
mungkin diproduksi oleh mikroba) menunjukkan bahwa kehidupan dapat muncul
sekitar 3,95 miliar tahun yang lalu. Sabuk granit greenstone-Archean mengandung
banyak deposit mineral ekonomi, termasuk emas dan perak.

Pada zaman itu bumi masih merupakan bola gas sangat panas yang
berputar pada porosnya sehingga zaman arkaekum belum ada tanda-tanda
kehidupan. Tetapi kita juga mengenal kingdom monera yang dapat hidup di
kondisi ekstrim seperti itu. Apakah masa arkaekum sudah terdapat tanda-tanda
kehidupan? Berikut penjelasannya.

Kehidupan

Fosil tikar cyanobacterial (stromatolit, yang berperan penting dalam


menciptakan oksigen bebas di atmosfer) ditemukan di seluruh Arkaekum. Selain
domain Bakteri (dulu dikenal sebagai Eubacteria), mikrofosil dari domain
Archaea juga telah diidentifikasi.

Kehidupan mungkin ada di seluruh zaman Arkaekum, tetapi mungkin


terbatas pada organisme bersel tunggal non-nukleasi, yang disebut Prokaryota
(sebelumnya dikenal sebagai Monera). Tidak ada fosil eukariotik yang diketahui,
meskipun mereka mungkin telah berevolusi selama Archean tanpa meninggalkan
fosil apa pun. Tidak ada bukti fosil yang ditemukan untuk replikator intraseluler
ultramatroskopi seperti virus.

Ciri-ciri zaman arkaekum:

1. Belum ada kehidupan.


2. Bumi masih berupa bola gas yang sangat panas.
3. Berlangsung kurang lebih 2.500 juta tahun yang lalu.

12
4. Bahan terestrial yang paling awal bukanlah batu, melainkan mineral.
5. Akumulasi oksigen mulai terbentuk dari atmosfer yang anoksik dan
sebagain. besar dari sinobakteri anaerob selama zaman arkaekum.
6. Emisi karbon dioksida berlimpah dari gunung berapi.
7. Sebagian besar batuan arkaekum adalah batuan beku.

2. Zaman Paleozoikum

Zaman Paleozoikum atau juga dikenal sebagai zaman Palaeozoic dimulai


pada 541 juta tahun lalu dan berakhir pada sekitar 252 juta tahun yang lalu.
Zaman ini merupakan suatu perubahan besar di Bumi yang dimulai dengan
pecahnya satu superkontinen dan mulainya pembentukan kontinen lainnya. Asal
katanya dari bahasa Yunani yaitu Palaios yang artinya tua dan Zoion yang berarti
hidup, sehingga arti keseluruhannya adalah “Kehidupan Purba” dan merupakan
awal, era tertua dan terlama dari tiga zaman geologi di era eon Fanerozoikum.
Masa Paleozoikum yang juga dinamakan zaman pertama atau zaman primer
merupakan masa dimana terjadi perubahan geologi, iklim dan evolusi yang sangat
dramatis dan berakhir dengan terjadinya kepunahan massal terbesar yang pernah
dialami oleh dunia. Di masa ini keadaan bumi belum terlalu stabil, curah hujan
sangat besar dan masih sering terjadi perubahan iklim dan terjadi sebelum sejarah
manusia purba. Kehidupan dalam bentuk paling sederhana mulai muncul dari laut
berupa mikroorganisme bersel satu juga beberapa hewan tak bertulang belakang,
juga rumput-rumputan, ganggang, dan ikan.

Periode di Zaman Paleozoikum

Zaman Paleozoikum merupakan era dimana mulai muncul tanda-tanda


kehidupan di bumi yang sedang mengalami pendinginan, munculnya makhluk
bersel satu yang jenisnya berupa bakteri dan juga kehidupan di laut. Ada enam
periode yang terbagi pada zaman paleozoikum mulai dari periode yang paling tua
hingga paling muda. Pembagian zaman Paleozoikum adalah:

13
1) Periode Kambrium

Kambrium atau Cambrian yang namanya berasal dari daerah Cambria di


Wales, Inggris merupakan masa dimana terjadinya evolusi rangka tubuh, ketika
semua hewan memiliki cangkang atau pelindung pada tahun 488-542 juta tahun
lalu. Fosil yang ditemui pada umumnya adalah alga, spons, cacing, koral,
arthropoda, branchiopoda, echinodermata dan mollusca. Pada periode awal pada
pembagian zaman Paleozoikum ini, makhluk hidup mulai menguasai daratan.
Iklim pada masa Kambrium tergolong sedang bahkan bisa dibilang panas,
dibuktikan dengan penemuan fosil pada endapan gamping yang memerlukan air
hangat untuk pembentukannya. Zaman Kambrium terbagi lagi menjadi tiga
macam yaitu:

 Fauna Kambrium Bawah – Sifatnya kosmopolit, yang dimaksud bahwa


binatang-binatang masih tersebar di banyak bagian dunia.
 Fauna Kambrium Tengah – Daerah kambrium ini terbagi menjadi daerah -
daerah fauna di Pasifik dan Atlantik.
 Fauna Kambrium Atas – Daerahnya meliputi fauna Pasifik dengan ciri
Diclocephalus dan menembus Eropa, tiongkok, Tibet hingga Spanyol. Ciri
Olenus ada di daerah fauna Atlantik.

2) Periode Ordovisum
Masa Ordovisum berlangsung sekitar 443-488 juta tahun yang lalu.
Namanya mengacu kepada salah satu nama suku di Wales yaitu Ordovices. Ciri
zaman ini adalah kemunculan ikan tanpa rahang yang menjadi hewan bertulang
belakang paling tua dan juga kemunculan beberapa hewan bertulang belakang
untuk pertama kalinya seperti tetrakoral, graptolit, ekonoid (landak laut), asteroid
(bintang laut), krinoid (lili laut ) dan bryozona. Di zaman ini karang terbentuk dari
perkembangan koral dan alga, serta aktivitas mencari mangsa dari trilobit dan
branchiopoda. Terjadi perkembangan pesat pada Graptolit dan Trilobit, sementara
mulai ada aktivitas penyebaran echinodermata dan branchiopoda. Samudera dari
zaman es meluap di zaman ini sehinga Gondwana serta benua lainnya mulai
menutup celah yang ada di antaranya.

14
3) Periode Silur

Silur mengambil masa sekitar 443-416 juta tahun lalu. Masa-masa


awalnya ditentukan dari terjadinya peristiwa kepunahan besar yang memusnahkan
60 persen spesies laut, atau dikenal dengan peristiwa kepunahan Ordovisum-Silur.
Pada masa ini mulai muncul tanda-tanda kehidupan hewan bertulang belakang
yang paling tua seperti ikan yang memiliki pelindung di sebelah luarnya.
Walaupun lapisan batuan yang dapat membantu mengidentifikasi masa ini dapat
dikenali dengan baik, namun tanggal pasti dari masa ini memiliki ketidakpastian
sebesar 5-10 juta tahun.

4) Periode Devon

Devon mengambil masa pada 360-416 juta tahun lalu, dan asal namanya
adalah kota Devon, Inggris yang menjadi tempat asal mulanya lapisan batuan
yang ditemukan dari periode ini mulai dipelajari. Periode ini menunjukkan bahwa
vertebrata dan antropoda awal mulai melakukan kolonisasi di daratan,
memaksimalkan asupan oksigen yang dihirup dan mengurangi resiko kehilangan
air sehingga mereka dapat menyebar ke seluruh dunia dan melakukan invasi ke
semua daratan. Masa ini merupakan perkembangan besar-besaran hiu dan ikan
yang mempunyai rahang sebagai pemangsa lautan.

Hewan amfibi berkembang dan mulai melakukan invasi ke daratan,


kemudian binatang berjenis serangga dan tumbuhan darat mulai bertambah. Ikan
berevolusi menjadi berkaki sebagai tetrapoda di darat, dan tumbuhan berbiji
pertama mulai tersebar di daratan kering membentuk hutan yang luas, kemunculan
moluska amonite, ikan bertulang, dan ikan bersirip cuping, terumbu karang besar,
brachiopoda, dan trilobit. Bumi terdiri dari tiga benua utama yaitu Eropa dan
Amerika Utara yang menyatu dan terletak di sekitar ekuator, dan Daratan
Gondwana yang letaknya di bumi bagian selatan merupakan gabungan dari
Australia, India, Antartika, Afrika dan Amerika Selatan.

15
5) Periode Karbon

Periode Karbon terjadi sekitar 360-299 juta tahun yang lalu dibuktikan
dengan penemuan lapisan batuan yang berasal dari masa ini di daratan Eropa.
Dinamakan periode karbon karena ada lapisan tebal kapur yang terdapat pada
batuannya. Banyak benua yang menyatu pada masa ini untuk membentuk daratan-
daratan yang lebih luas dan adanya kemunculan daratan penghubung antara
Amerika Utara ke Eropa dan terhubungnya Amerika Selatan ke benua Afrika,
Australia dan Antartika. Bukti hasil dari tabrakan antar benua tersebut adalah
sabuk pegunungan Appalachian di bagian timur Amerika Utara dan juga
pegunungan Hercynian di Inggris. Kemudian juga ada pegunungan Ural yang
merupakan hasil dari tumbukan benua Eropa Timur dan Siberia. Pohon dan hutan
amfibi terus berkembang pada periode Karbon sehingga serangga raksasa dan
reptilia muncul untuk pertama kalinya.

6) Periode Permian

Pembagian zaman Paleozoikum yang paling muda disebut dengan Permian


yang berlangsung pada 299-252 juta tahun lalu. Permian adalah periode paling
akhir dari zaman Paleozoikum. Periode ini dibagi oleh para ahli menjadi tiga kala
yaitu Cisuralian, Guadalupian, dan Lopongian dimana terjadi perkembangan reptil
yang mirip mamalia cukup pesat. Daratan dan benua saling bergerak semakin
dekat, dan bagian selatan serta utara benua besar Gindwana dan Laurasia
bergabung membentuk Pangea. Periode ini dinamakan berdasarkan tempat dimana
batu yang berasal dari periode ini mulai dipelajari, yaitu kota Perm di Rusia.

Zaman Paleozoikum menandakan bahwa kehidupan dalam bentuk yang


paling sederhana mulai menunjukkan wujudnya di bumi, itulah sebabnya zaman
ini disebut sebagai zaman pertama. Peninggalan fosil yang berasal dari flora
maupun fauna didapatkan dari zaman ini. Pembagian zaman Paleozoikum
menunjukkan perkembangan pertumbuhan makhluk hidup dari masa ke masa di
dalam zaman tersebut. Kepunahan massal sebanyak 96% spesies laut dan 70%
spesies vertebrata mengakhiri zaman Paleozoikum tersebut dengan efek begitu

16
dahsyat yang membuat pemulihan kehidupan di bumi memerlukan waktu puluhan
juta tahun hingga mencapai era Mesozoikum.

3. Zaman Mesozoikum

Pengertian zaman Mesozoikum berasal dari bahasa Yunani yaitu meso


artinya "antara" sedangkan kata zoon yang berarti "binatang" atau "makhluk
hidup" maksud istilah tersebut yaitu makhluk hidup yang hidup di zaman
pertengahan . Mesozoikum disebut juga kehidupan tengah. Penamaan
Mesozoikum dipelopori oleh ahli geologi Inggris John Phillips (1800–1874).
Masa di era Mesozoikum antara 252 juta hingga 66 juta tahun yang lalu.
Zaman ini disebut juga zaman reptil dan zaman konifer. Karena pada waktu itu di
bumi ini didominasi oleh reptil.

Adapun ciri-ciri kehidupan zaman mesozoikum antara lain:

1. Berlangsung sekitar 252 juta hingga 66 juta tahun yang lalu atau jarak
interval waktu 186 juta tahun.

2. Puncak evolusi dinosaurus.

3. Hewan didominasi oleh reptil atau disebut zaman reptil.

4. Tumbuhan darat didominasi oleh Konifer (gymnospermae).

5. Banyak terjadinya aktivitas vulkanik dan tektonik.

6. Iklim di bumi mulai hangat.

7. Terjadi kenaikan air laut.

8. Pemisahan Pangaea/induk benua.

9. Terjadinya tabrakan meteorit besar.

10. Zaman dimana dinosaurus punah.

4. Zaman Hidup Baru (Neozoikum) atau Kainozoikum

Zaman neozoikum, atau dalam istilah lain disebut zaman Senozoikum atau
Kenozoikum, berasal dari bahasa Yunani yaitu kainos yang berarti “baru” dan zoe
yang berarti “kehidupan”. Bisa dibilang zaman neozoikum merupakan salah satu

17
periode zaman prasejarah yang baru setelah periode sebelumnya terjadi. Dimana
kondisi bumi sudah lebih baik dan stabil dari periode sebelumnya (mesozoikum) .
Pada zaman inilah kehidupan manusia sudah bisa dibilang muncul, dimana pada
beberapa periode zaman ini perkembangan manusia sudah cukup pesat dibarengi
dengan hilangnya reptil atau dinosaurus berukuran besar yang menghuni bumi
jutaan tahun yang lalu, sehingga dengan kondisi bumi yang ‘baru’ ini zaman ini
disebut zaman kehidupan baru oleh berbagai ilmuwan. Menurut penelitian, zaman
neozoikum dimulai setelah akhir dari zaman Meozoikum, sekitar 65 juta tahun
yang lalu dengan berakhirnya periode kapur (cretaseous) dari zaman dimana
dinosaurus berkembang pesat.

Kehidupan Zaman Neozoikum & Pembagian Waktu

Zaman ini merupakan zaman yang cukup panjang karena berlangsung


lebih dari 65 juta tahun, namun kehidupan manusia sudah ada keberadaannya di
masa ini. Jenis manusia purba telah muncul pada zaman neozoikum. Manusia
merupakan makhluk hidup yang muncul paling terakhir di dunia. Sebelumnya,
dunia ini telah dihuni oleh makhluk-makhluk seperti hewan menyusui dan jenis
kera atau kera-manusia. Selain itu, sebelumnya pun telah muncul jenis reptil purba
seperti dinosaurus dan atlantasaurus. Hewan raksasa ini ada yang menjadi
pemakan tumbuhan dan ada juga yang menjadi pemakan daging. Jenis hewan
seperti ini sudah punah pada jutaan tahun yang lalu. Zaman ini dibagi ke dalam
beberapa masa (epoch) periodenya, yakni zaman tersier dan kuarter, dimana pada
setiap epoch dibagi lagi dalam beberapa kala (periode). Zaman tersier dibagi ke
kala Paleosen, Eosen, Miosen, Oligosen, dan Pliosen, zaman tersier ini dimulai
sejak 65 juta tahun yang lalu hingga 600.000 tahun yang lalu. Sedangkan zaman
kuarter berlangsung dari akhir zaman terseier hingga sekarang, yang dibagi ke
dalam kala pleistosen (600.000-10.000 tahun yang lalu), dan kala holosen (10.000
tahun yang lalu-sekarang).

Ciri Utama Zaman Neozoikum

Sesuai dengan topik diatas bahwa zaman ini memiliki cirri-ciri yang
menandakan zaman ini unik dan berbeda dengan zaman lainnya seperti Ciri

18
Zaman Mesolitikum, kami merangkum ciri utama zaman neozoikum ke dalam
beberapa poin berikut:

1. Masa Puncak Kehidupan Hewan Mamalia di Bumi

Dengan berakhirnya zaman meozoikum dan kepunahan massal pada waktu


itu, ototmatis hewan bertahan hidup menyesuaikan lingkungannya. Hewan besar
seperti reptil dan dinosaurus punah seiring waktu. Begitu keadaan bumi membaik
dan dimulainya zaman neozoikum, maka kehidupan baru pun muncul, salah
satunya pada mamalia. Hewan ini mendominasi kehidupan pada masa ini
dikarenakan iklim bumi yang membaik dan pemangsa atau hewan predator yang
besar seperti dinosaurus telah punah sebelumnya.

2. Punahnya Reptil Besar

Sesuai dengan poin sebelumnya, kepunahan besar-besaran dikarenakan


alam pada zaman mesozoikum telah membuat dampak bagi makhluk reptil besar
seperti dinosuaurus, baik di darat maupun di air hampir semua punah kecuali
spesies tertentu. Karena kondisi iklim yang jauh berbeda dengan zaman
sebelumnya, menjadikan bangsa reptil besar ini punah dengan sendirinya karena
hal tersebut.

3. Manusia Memulai Kehidupan di Bumi

Bebarengan dengan mamalia yang memulai eksistensinya di zaman ini,


manusia juga mulai bermunculan dan dapat menghuni bumi dengan leluasa. Iklim
dan kondisi sudah aman bagi manusia sehingga mereka bebas hidup tanpa
gangguan berbahaya di zaman sebelumnya, sehingga pada zaman neozoikum bisa
melakukan aktivitas kehidupan dengan baik.

4. Terbagi atas Zaman Tersier dan Kuarter

Meskipun memiliki banyak pembagian periode, zaman neozoikum bisa


dibilang dapat dibagi kedalam dua zaman (epoch) yang besar, yakni awalnya di
zaman tersier dan akhir di zaman kuarter hingga saat ini.

5. Dimulai 60 Juta Tahun yang Lalu

19
Zaman ini dimulai sejak berakhirnya zaman mesozoikum berakhir, yakni
pada sekitar 60 juta tahun yang lalu sesuai dengan pembagian kalender masa
menurut sudut padang geologi. Sebenarnya terdapat banyak ciri yang lain yang
mengindikasikan akan zaman ini, namun akan dibahas pada poin berikutnya yang
lebih detail.

Ciri Zaman Neozoikum Berdasar Pembagian Waktu

Sesuai dengan poin sebelumnya, zaman neozoikum dibagi menjadi


beberapa bagian waktu (epoch) dan kala (periode) yang mana masing-masing
memiliki ciri khas masing-masing, baik itu per epoch maupun per kala, kami akan
memberikan ciri berdasarkan waktu dan kala pada beberapa poin berikut ini:

Ciri Zaman Neozoikum – Zaman Tersier

1. Dimulai 60 Juta Tahun yang Lalu


2. Kemunculan Awal Manusia Purba
3. Migrasi Hewan sesuai iklim ( Hewan menyesuaikan diri dengan
lingkungan)
4. Kemunculan hewan menyusui

Ciri Zaman Neozoikum – Zaman Kuarter

1. Kemunculan Manusia Modern (Homo Sapiens)


2. Dimulai 600.000 Tahun yang Lalu
3. Kondisi Alam Masih liar
4. Zaman Es pada Kala Pleistosen
5. Mencairnya Es di Akhir Kala Pleistosen
6. Punahnya Manusia Purba
7. Punahnya Manusia Purba digantikan oleh manusia modern (homo sapiens)

Dalam ciri di atas merupakan salah satu ciri zaman kuarter- neozoikum secara
umum, namun pada zaman kuarter ini terdapat pembagian lagi berdasar kala
waktunya, yakni pleistosen dan holosen yang memiliki ciri sebagai berikut:

1. Kala Pleistosen

20
 Dimulainya zaman es silih berganti (glasial dan interglasial).
 Terbentuk pada 600.000 tahun yang lalu.
 Awal mula kehidupan manusia purba jenis homo sapiens.
 Migrasi hewan dan manusia menyesuaikan iklim
2. Kala Holosene
 Mencairnya es kutub dan kenaikan muka air laut dari kala sebelumnya.
 Manusia telah mengetahui alat bantu berburu dari batu.
 Dimulainya tradisi berburu dan meramu manusia purba.
 Terciptanya awal kehidupan sosial manusia purba berdasarkan jenis
kelamin
Bisa dilihat bahwa masing-masing zaman dan kala di neozoikum memiliki
ciri yang berbeda-beda dan bervariasi. Atas dasar peninggalan purba tersebutlah
para peneliti mulai menganalisis ciri ciri zaman neozoikum dan
perkembangannya, namun dari semua itu dapat disimpulkan bahwa zaman
neozoikum kehidupan sudah lebih baik dari zaman sebelumnya dimana manusia
dan hewan mamalia sudah muncul untuk menghuni muka bumi ini dan
berkehidupan pada zaman itu.

21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengelilingi matahari, dalam satu
putaran penuh memerlukan waktu 365,25 hari. Waktu yang diperlukan bumi
mengitari matahari disebut satu tahun. Garis lintasan ini disebut orbit. Bumi
juga berputar pada sumbunya seperti gasing di kenal dengan rotasi, satu putaran
perlu waktu 23 jam 35 menit 9 detik. Menurut ekspedisi ilmiah di Pransis
mengungkapkan bahwa bumi tidak bulat sempurna. Bumi adalah planet ketiga
dari matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan
planet dalam tata surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet
kebumian tata surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau planet biru. Bumi
terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di
permukaannya pada miliar tahun pertama.

 Teori pembentukkan bumi

Pembentukan bumi terdiri dari beberapa teori sebagai berikut :

6. Teori kabut (Nabula)


7. Teori Planetisimal
8. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
9. Teori Bintang Kembar
10. Teori Big Bang

22
DAFTAR ISI

Subiyanto. 1990. Ilmu Pengetahuan Alam. Malang: IKIP Malang.

Noerdin Isjrin. 1985. Buku Materi Pokok Perkembangan Sains dan Teknologi.
Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud.

https://www.sridianti.com/ciri-ciri-zaman-arkaekum.html

https://zonapenemuan.blogspot.com/2019/04/zaman-mesozoikum.html

https://sejarahlengkap.com/pra-sejarah/ciri-zaman-neozoikum

https://sejarahlengkap.com/pra-sejarah/pembagian-zaman-paleozoikum

23

Anda mungkin juga menyukai