Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“KONSEP MATAHARI”
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah

Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Derlina, M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10

Mery Cintia Afrilya Sitinjak (4193121035)


Pimpy Sheila Sigalingging (4192421011)

PENDIDIKAN FISIKA A 2019


PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kuliah Tugas Rutin dengan membuat
makalah ini dengan baik.

Tugas membuat makalah ini merupakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Dalam proses menyelesaikan tugas ini penulis mendapat
berbagai bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Ibu Prof. Dr. Derlina, M.Si selaku Dosen Pengampu. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kritik konstruktif sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah. Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua terutama dalam mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.

Medan, 06 November 2021

KELOMPOK 10

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Matahari ...................................................................................................... 3
2.2 Pergerakan Matahari ..................................................................................................... 3
2.3 Struktur Matahari.......................................................................................................... 4
2.4 Karakteristik Matahari ................................................................................................. 7
2.5 Merancang Eksplanasi Gerak Semu Matahari Relative Terhadap Bumi .............. 10
2.6 Bencana Akibat Matahari ........................................................................................... 14
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 15
3.2 Saran.............................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Matahari adalah sumber energi tak terbatas dan sangat diharapkan dapat menjadi
sumber energi pengganti yang sangat berpontensi. Kebutuhan energi di Indonesia masih
dipenuhi dengan energi berbahan bakar minyak bumi dan batubara yang bersifat polutif dan
tidak dapat diperbaharui. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, pengembangan wilayah,
dan pembangunan dari tahun ke tahun, kebutuhan akan pemenuhan energi listrik dan juga
bahan bakar secara nasional pun semakin besar. Maka tidak tertutup kemungkinan bahwa
nantinya negara ini akan mengalami krisis energi. Maka dari itu dibutuhkan pola piker untuk
mengembangkan pontensi yang dimiliki matahari agar nantinya Indonesia tidak termasuk
negara terkena dampak krisis energi global. Indonesia merupakan salah satu negara yang
terletak di khatulistiwa serta beriklim tropis sehingga matahari bersinar sepanjang tahun dan
berpotensi untuk memanfaatkan energi matahari sebagai energi alternatif.
Matahari juga merupakan bintang yang jaraknya paling dekat dengan bumi baik
padagugusan galaksi bima sakti maupun pada galaksi andromeda. Sumber energi matahari
berasaldari reaksi fusi hidrogen menjadi helium. Tekanan dan suhu yang sangat tinggi akan
mengubahinti hidrogen menjadi helium dan menghasilkan energi yang sangat besar. Kadang
kala energiyang dihasilkan pada inti matahari menyembur keluar (ke atmosfer matahari)
sejauh ribuankilometer. Semburan ini disebut angin surya (angin matahari) yang dapat
mengacaukan arahkompas dan sistem komunikasi di bumi.

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa pengertian matahari?
B. Bagaimana pergerakan matahari?
C. Bagaimana struktur matahari?
D. Bagaimana karakteristik matahari?
E. Bagaimana merancang eksplanasi gerak semu matahari relative terhadap bumi?
F. Apa bencana akibat matahari?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui pengertian matahari

1
b. Untuk mengetahui pergerakan matahari
c. Untuk mengetahui struktur matahari
d. Untuk mengetahui karakteristik matahari
e. Untuk mengetahui rancangan eksplanasi gerak semu matahri relative terhadap bumi
f. Untuk mengetahui bencana akibat matahari

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Matahari
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Matahari
termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen
tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet,
dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai pusat peredaran,
Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari
menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta
dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan
di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita. Benda langit ini adalah sebuah
bintang sejati. Matahari merupakan sebuah bintang yang sebenarnya hanyabiasa-biasa saja.
Matahari berukuran sedang, banyak bintang yang lain yang lebih besar, lebih berat, lebih
panas, dan cahaya lebih cerah lagi. Matahari tampak jauh lebih besar karena letaknya jauh
lebih dekat kita dari pada bintang-bintang lainnya. Jauhnya kira-kira 149.600.000 km. bintang
yang terdekat lainnya adalah bintang Alpha Centuri, Jauhnya lebih dari 40.000.000.000.000
km.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari
adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo
Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama
heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang
dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Konsep
fusi nuklir yang dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun
1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.

2.2 Pergerakan Matahari


Matahari mempunyai dua macam pergerakan, yaitu sebagai berikut :
• Matahari berotasipada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satukali
putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap
perubahan posisi bintik Matahari. Sumbu rotasi Matahari miring sejauh 7,25° darisumbu

3
orbit Bumi sehingga kutub utara Matahari akan lebih terlihat di bulanSeptember
sementara kutub selatan Matahari lebih terlihat di bulan Maret. Matahari bukanlah bola
padat, melainkan bola gas, sehingga Matahari tidak berotasi dengan kecepatanyang
seragam. Ahli astronomi mengemukakan bahwa rotasi bagian interior Mataharitidak
sama dengan bagian permukaannya. Bagian inti dan zona radiatif berotasi bersamaan,
sedangkan zona konvektif dan fotosfer juga berotasi bersama namundengan kecepatan
yang berbeda. Bagian ekuatorial (tengah) memakan waktu rotasisekitar 24 hari sedangkan
bagian kutubnya berotasi selama sekitar 31 hari. Sumber perbedaan waktu rotasi
Matahari tersebut masih diteliti.
• Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi
galaksiBimasakti. Matahari terletak sejauh 28.000tahun cahayadari pusat galaksi
Bimasakti. Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828.000 km/jam sehingga
diperkirakan akanmembutuhkan waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran
sempurnamengelilingi galaksi.

2.3 Struktur Matahari


Apabila dilihat dari strukturnya, secara kimiawi matahari tersebut berupa bola pijar
raksasa yang bagian permukaannya itu tidak berbentuk padat. Bagian permukaan matahari
tersebut terbentuk dari gabungan gas serta medan megnet. Dengan berdasarkan penelitian
yang sudah atau telah dilakukan oleh para ahli hasilnya itu adalah menunjukkan bahwa tiga
per empat dari bagian matahari ini adalah bagian yang didominasi oleh adanya hidrogen.
Bagian tersebut sekitar 70 % dari bagian matahari. Sedangkan untuk seperempat atau 30%
bagian lainnya itu didominasi oleh adanya helium. Unsur-unsur lain yang menyusun matahari
tersebut ialah oksigen, karbon, neon, besi, serta gas lain.

4
Matahari apabila dilihat dari bumi itu terlihat seperti bola api yang memancarkan suatu
cahaya. Namun tetapi apabila dikaji lebih dalam lagi matahari tersebut tersusun dari beberapa
bagian. Bagian-bagian matahari itu ialah sebagai berikut:
1. Inti matahari
Inti matahari ini adalah suatu lapisan matahari yang paling dalam. Inti matahari
tersebut merupakan sumber energi paling utama matahari. Didalam inti matahari tersebut
terdapat proton, elektron, serta neutron. Pada bagian tersebut terjadi reaksi fusi atau juga
rekasi termo nuklir. Pada bagian inti matahari tersebut terdapat gaya gravitasi yang bisa
atau dapat menarik seluruh materi. Disebabkan karna materi-materi tersebut tertarik maka
terjadilah suatu tekanan. Tekanan tersebut kemudian akan memicu terjadinya reaksi fusi
matahari.
Jarak inti kepermukaan matahari itu adalah 50.2000 km. Diameter inti matahari
386.160 km. Bagian inti matahari ini adalah bagian bersuhu paling panas apabila
dibandingkan dengan suhu bagian lainnya. Suhunya itu adalah sekitar 15.000.000 derajat
celcius.
2. Zona radiasi
Bagian matahari yang terdapat diatas dari bagian inti matahari itu adalah zona radiasi.
Zona radiasi ini adalah bagian matahari yang menyelimuti atau mengelilingi inti matahari.
Bagian tersebut memiliki fungsi sebagain tempat terjadinya suatu distribusi energi. Energi
yang dibentuk oleh inti matahari tersebut kemudian akan didistribusikan ke suluruh bagian

5
pada matahari dengan melalui foto yang terdapat pada bagian ini. Foto ini adalah suatu
radiasi yang terjadi disebabkan karna adanya hasil reksi antara hydrogen serta helium. Suhu
pada bagian zona radiasi tersebut lebih rendah apabila dibandingkan dengan suhu inti
matahari. Suhunya itu dapat lebih rendah yakni 2.000.000 derajat Kelvin itu sampai pada
7.000.000 derajat Kelvin dari bagian inti. Zona tersebut mengisi sekitarnya itu 45% radius
matahari.
3. Zona konvetif
Diatas zona radiasi kemudian terdapat zona konvektif. Zona konvektif ini adalah zona
yang terdapat arus konveksi. Arus konveksi tersebut digunakan di dalam membawa energi
matahari itu kebagian lapisan atmosfer planet-planet seperti halnya bumi. Arus konveksi
tersebut membawa foton lebih cepat dari transfer yang terjadi pada zona radiasi. Waktu
yang dibutuhkan foto untuk bisa atau dapat terdistribusi dari inti melewati zona radiasi serta
juga zona konveksi itu menuju permukaan matahari itu ialah sekitar 100.000 tahun sampai
pada 200.000 tahun.
4. Photosphere
Photosphere ini adalahsuatu bagian matahari yang memisahkan antara bagian didalam
matahahari atau disebut juga interior matahari (inti matahari dan zona radiasi serta juga
zona konveksi) itu dengan atmosfer matahari. Bagian inilah yang bisa atau dapat dilihat
terlihat apabila diamati. Photosphere tersebut adalah suatu tempat didalam meradiasikan
cahaya matahari itu sampai pada bumi. Kepadatan daripada lapisan tersebut kurang lebih
antara 0,37% dari kepadatan atmosfer pada permukaan laut. Diatas lapisan photosphere itu
juga terdapat suatu lapisan terdingin dari dimatahari, suhu lapisan ini adalah sekitar 4100
K. bagian tersebut juga terletak 500 km diatas photosphere.
5. Cromosphere
Cromosphere ini adalah suatu lapisan terdapat diatas lapisan terdingin dimatahari.
Lapisan tersebut merupakan lapisan atmosfer matahari. Cromosphere lapisan matahari
yang mempunyai radius 2000 km. sebagian besar bagian itu terdiri atas spectrum emisi
cahaya serta juga jalus penyerapan. Bagian ini dapat atau bisa terlihat pada saat terjadi
gerhana matahari. Saat terjadi gerhana matahari total, cromosphere tersebut kemudian lebih
terlihat seperti cahaya yang mempunyai warna kemerahan.
6. Zona transisi matahari

6
Zona transisi matahari ini terdapat diatas cromosphere. Zona transisi ini adalah suatu
bagian yang memisahkan antara cromosphere itu dengan korona. Bagian ini juga masih
termasuk pada bagian atmosfer matahari.
7. Korona
Korona ini juga masih bagian dari atmosfer matahari. Bagian tersebut merupakan suatu
bagian yang paling luas dari atmosfer matahari itu sendiri. Temperaturnya itu adalah sekitar
1.000.000 sampai pada 2.000.000 K. Namun tetapi temperature tersebut bisa atau dapat
berubah diwaktu tertentu, hal tersebut karena untuk bagian korona ini terdapat bagian yang
paling aktif yang suhunya itu dapat atau bisa menjadi sangat begitu panas. Suhu bagian itu
ialah 8.000.000 K sampai pada 20.000.000 K.
8. Heliosphere
Heliosphere ini adalah bagian yang berada diluar atmosfer matahari, bagian tersebut
sangat tipis dan juga tersusun atas plasma serta juga angina matahari. Angina matahari ini
adalah arus konstan partikel-partikel yang bermuatan dan dilepaskan dari atmosfer
matahari. Bagian tersebut sangat luas, keluasannya sampai melewati orbit pluto itu sampai
heliopouse. Heliopouse ini adalah bagian permukaan terluar heliosphere yang berhadapan
dengan medium antar bintang.

2.4 Karakteristik Matahari

7
Adapun matahari ini memiliki Ciri atau karakteristik diantaranya sebagai berikut :
1. Lidah api matahari (prominensa)
Lidah api matahari itu menyerupai lidah api yang sangat besar serta terang. Lidah api
tersebut mencuat dari permukaan berbentuk seperti lidah itu dengan gerakan mengelilingi
(loop). Bagian tersebut disebut juga sebagai filamen matahari, hal tersebut disebabkan
karna walaupun mempunyai cahaya terang apabila dilihat dari luar angkasa namun
cahayanya itu masih kalah terang dengan cahaya matahari itu secara keseluruhan.
2. Bintik matahari
Pada matahari itu juga terdapat satu ciri khas ialah granula-granula yang berbentuk
cembung itu dengan ukuran kecil. Granula-granula ini terdapat suatu diphotisphere dengan
jumlah yang tak terhitung banyak. Granula-granula ini disebut juga dengan bintik
matahari. Bintik matahari tersebut terbentuk disebabkan karna adanya medan medan yang
menembus photosphere. Walaupun ukurannya itu terbilang kecil akan tetapi binti matahari
ini dapat lebih besar apabila dibandingkan dengan ukuran bumi kita. Bintik matahari ini
tersusun oleh 2 (dua) daerah yakni umbra serta penumbra. Daerah umbra ini adalah gelap
pada bintik matahari juga dikelilingi oleh daerah penumbra yang merupakan suatu daerah
terang pada bintik matahari. Namun dengan secara tidak langsung warna bintik matahari

8
tersebut terlihat lebih gelap. Hal tersebut disebabkan karna suhu pada bintik matahari ini
lebih rendah apabila dibandingkan suhu photosphere.
3. Angin matahari
Angin matahari ini adalah suatu aliran partikel-partikel yang dikeluarkan dari atas
atmosfer matahari yang pergerakannya ini mengjangkau seluruh tata surya. Partikel ini
mempunyai kandungan eneregi yang sangat tinggi, namun pergerakannya itu keluar dari
medan gravitasi matahari itu dengan kecepatan yang tinggi. Bukti adanya angin matahari
yang bisa atau dapat terlihat dari bumi ialah adanya badai geomagnetic yang berenergi
tinggi. Badai geomagnetic tersebut bisa atau dapat merusak satelit serta sistem listrik.
Selain badai geomagnetic bukti lainnya ialah aurora didaerah kutub serta jugapartikel yang
menyerupai ekor panjang komet. Ekor panjang pada komet tersebut disebabkan oleh
karena adanya hembusan angin matahari.
4. Badai matahari
Badai Matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yangterbentuk
di atmosfer Matahari. Plasma Matahari yang meningkat suhunya hingga jutaan Kelvin
beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan cahaya. Total energi
yang dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen berukuran 100megaton. Jumlah dan
kekuatan badai Matahari bervariasi. Ketika Matahari aktif danmemiliki banyak bintik,
badai Matahari lebih sering terjadi. Badai Matahari seringkaliterjadi bersamaan dengan
luapan massa korona. Badai Matahari memberikan risikoradiasi yang sangat besar
terhadap satelit, pesawat ulang alik, astronot, dan terutamasistem telekomunikasi Bumi.
Badai Matahari yang pertama kali tercatat dalam pustakaastronomi adalah pada tanggal 1
September 1859. Dua peneliti, Richard C. Carringtondan Richard Hodgson yang sedang
mengobservasi bintik Matahari melalui teleskop ditempat terpisah, mengamati badai
Matahari yang terlihat sebagai cahaya putih besar disekeliling Matahari. Kejadian ini
disebut Carrington Event dan menyebabkanlumpuhnya jaringan telegraf transatlantik
antara Amerika dan Eropa.
Karakteristik matahari adalah sebagai berikut :
• Diameter : 1,392684 x 106 km
• Radius Katulistiwa : 6,96342 x 105 km
• Keliling Khatulistiwa :4,379 x 106 km

9
• Kepepatan : 9 x 10 -6
• Luas Permukaan : 6,0877 x 1012 km
• Volume : 1,412 x 1018 km
• Massa : 1,8991 x 1030 km
• Suhu Pusat : 15.000.000 oC
• Suhu Permukaan : 6000 oC
• Kala Rotasi : 27 Hari
• Komposisi : Hidrogen, Helium, Oksigen, Karbon, dll

2.5 Merancang Eksplanasi Gerak Semu Matahari Relative Terhadap Bumi


Gerakan Semu Matahari
Adanya pergantiam musim sepanjang tahun disebabkan oleh gerak semu matahari.
Gerak semu ini adalah peredaran matahari jika dilihat dari bumi sepanjang tahun. Pada tanggal
21 Juni, matahari akan terbit di koordinat 23,5 derajat, atau sejauh 23,5 derajat arah utara dari
khatulistiwa. Sebaliknya di bulan Desember tanggal 22, matahari terbit di -23,5 derajat, atau
sejauh 23,5 derajat arah selatan khatulistiwa.

Karena kemiringan itu, wilayah yang diterangi matahari sepanjang tahun berbeda-
beda. Selama setengah tahun, matahari lebih banyak menerangi wilayah utara ketimbang
wilayah selatan, dan setengah tahun berikutnya hal sebaliknya yang terjadi. Jika fenomena ini
diamati sepanjang tahun dari bumi, maka terlihat seolah-olah matahari itu bergerak dari utara
ke selatan selama setengah tahun, dan kemudian balik lagi bergerak dari selatan ke utara pada

10
setengah tahun berikutnya. Dalam bola langit, lintasan gerak semu matahari itu disebut
ekliptika.

Deklinasi Matahari
Lintasan semu matahari itu menggambarkan adanya perubahan deklinasi matahari secara
periodik. Deklinasi adalah jarak sudut antara sebuah benda langit dengan “khatulistiwa
langit”. Khatulistiwa langit ini sendiri merupakan proyeksi khatulistiwa bumi terhadap
bola langit – kalau diambil asumsi bahwa langit berbentuk bola. Jadi, deklinasi itu analog
dengan lintang di bumi.
Deklinasi matahari selalu bertambah dan berkurang setiap hari secara periodik.
Pertambahan/pengurangannya per hari adalah kira-kira sebesar 0.9856 derajat. Dengan
begitu, waktu yang dibutuhkan untuk deklinasi matahari berubah dari +23,5 derajat ke -
23,5 derajat adalah 182,6211 hari.
Equinoxes dan Solstices
Equinox maksudnya adalah saat malam dan siang sama panjang di seluruh permukaan
bumi. Bagi orang di khatulistiwa, tiap saat malam dan siang itu sama saja panjangnya.
Namun tidak demikian dengan orang lain yang ada di kawasan utara atau kawasan selatan.
Pada musim dingin, orang Eropa merasakan malam yang lebih panjang ketimbang siang,
dan pada saat yang bersamaan, orang di Australia merasakan siang yang lebih lama. Nah,

11
pada saat equinox ini orang utara atau selatan itu merasakan panjang siang dan malam
yang sama.
Solstice maksudnya “matahari tetap” kalau diterjemahkan dari bahasa Yunani. Disebut
begitu karena matahari pada tanggal-tanggal solstice tampak tidak banyak bergerak ke
utara ataupun ke selatan. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, sepanjang tahun matahari
bergerak dari deklinasi +23,5 derajat ke -23,5 derajat lalu kembali lagi ke +23,5 derajat.
Tanggal-tanggal solstice merupakan “titik balik” nya.
Equinox dan solstice terjadi dua kali dalam setahun, yakni tanggal 21 Maret dan 23
September (equinox) serta 21 Juni dan 22 Desember (solstice).
Bagi manusia yang tinggal di kawasan dengan 4 musim, saat equinox dan solstice ini juga
menjadi penanda pergantian musim. Sebagai contoh, di kawasan utara, tanggal 21 Maret
(Vernal Equinox) adalah penanda masuknya musim semi, 21 Juni (spring solstice) masuk
musim panas, 23 September (autumnal equinox) masuk musim gugur dan 22 Desember
(winter solstice) masuk musim dingin.

“Matahari Tak Pernah Tenggelam”


Di kawasan kutub utara dan selatan, ada waktu-waktu dimana siang itu berlangsung
sepanjang hari, atau malam berlangsung sepanjang hari. Maksudnya, ada beberapa waktu
dimana matahari tak pernah tenggelam (siang terus) walaupun jam tangan dan kalender
sudah menunjukkan pergantian hari. Di waktu lain, matahari malah tak pernah terbit
(malam terus).
Hal ini juga merupakan efek dari gerak semu matahari tadi. Ketika matahari beredar di
belahan utara (deklinasi positif), orang eskimo di kutub utara akan melihat matahari terus

12
sepanjang hari, dan pinguin di kutub selatan malah tak pernah melihat matahari. Hal
sebaliknya terjadi kalau matahari beredar di belahan selatan (deklinasi negatif).

2.5.1 Gerak Semu Harian Matahari


Fenomena ini terjadi setiap hari yang terlihat saat matahari seolah-oleh bergerak ke
arah Barat. Hal ini lantaran matahari selalu terbit dari Timur dan tenggelam di arah Barat.
Matahari yang seolah bergerak dari Timur ke Barat ini membuat orang bisa menebak waktu
dari posisi matahari yang seolah berpindah tempat.
Hal ini juga membuat waktu bisa diketahui dari panjang bayangan benda yang
berbeda-beda akibat dari pantulan sinar matahari. Padahal matahari tidak benar-benar
‘berjalan’ dari arah Timur ke arah Barat. Matahari terbit dari Timur dan tenggelam di Barat,
karena adanya rotasi Bumi.
Rotasi Bumi adalah berputarnya Bumi pada porosnya dari Barat ke Timur. Satu kali
Bumi melakukan rotasi membutuhkan waktu 23 jam 56 menit 41 detik. Jadi, yang
sebenarnya bergerak adalah Bumi, dan bukannya matahari. Namun, menurut pengamat yang
ada di Bumi, kesannya justru matahari yang seolah muncul di Timur, lalu bergerak ke arah
Barat, sehingga sore hari, matahari seolah lenyap di arah Barat. Itulah yang dimaksud dengan
gerak semu harian yang biasanya berlangsung selama 12 jam. Bandingkan dengan rotasi
Bumi yang membutuhkan waktu sampai 24 jam. Siang hari selama 12 jam terjadi ketika satu
belahan Bumi menghadap matahari, sementara belahan Bumi lainnya yang ‘membelakangi’
matahari sedang ada pada posisi malam, karena itu saat malam hari tidak akan terlihat
‘pergerakan’ matahari ini.
2.5.2 Gerak Semu Tahunan Matahari
Fenomena ini terjadi akibat revolusi Bumi atau gerak Bumi saat mengelilingi matahari.
Bumi bergerak mengelilingi matahari dalam 1 tahun. Karena itu terlihat seolah-olah
posisinya berubah-ubah, yakni di Utara dan Selatan Bumi. Namun akibatnya posisi matahari
jarang berada tepat di atas equator. Hanya saja pada bulan September, matahari seolah
bergerak ke arah Selatan. Pada bulan Oktober ketika matahari seolah-olah berada di sebelah
Selatan garis khatulistiwa, radiasi sinarnya meluas dan berakibat suhu udara di beberapa
wilayah di Bumi makin panas.

13
2.6 Bencana Akibat Matahari
• Pergeseran arah terbit matahari, menyebabkan matahari seolah terbit dari Utara atau
selatan.
• Perubahan iklim, saat matahari seolah bergerak ke utara maka belahan bumi bagian itu
akan mendapatkan lebih banyak cahaya matahari sehingga memicu munculnya musim
semi dan panas. Sebaliknya, jika matahari seolah bergerak ke Selatan maka bumi bagian
Utara tidak mendapatkan sinar yang melimpah sehingga datanglah musim dingin.
• Hari tanpa bayangan, ketika gerak semu matahari berada di khatulistiwa, wilayah
Indonesia mengalami hari tanpa bayangan. Fenomena ini terjadi antara Maret dan
September setiap tahunnya.
• Perbedaan panjang waktu siang dan malam.
• Pada belahan Bumi bagian selatan, siang hari akan lebih panjang antara 23 September
hingga 21 Maret. Sementara di belahan Bumi utara siang hari akan lebih panjang pada 21
Maret hingga 23 September.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Matahari
termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen
tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet,
dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai pusat peredaran,
Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari
menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta
dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan
di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita. Benda langit ini adalah sebuah
bintang sejati. Matahari merupakan sebuah bintang yang sebenarnya hanyabiasa-biasa saja.
Matahari berukuran sedang, banyak bintang yang lain yang lebih besar, lebih berat, lebih
panas, dan cahaya lebih cerah lagi. Matahari tampak jauh lebih besar karena letaknya jauh
lebih dekat kita dari pada bintang-bintang lainnya. Jauhnya kira-kira 149.600.000 km. bintang
yang terdekat lainnya adalah bintang Alpha Centuri, Jauhnya lebih dari 40.000.000.000.000
km.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu penulis
menyarankan agar pembaca tidak hanya menjadi kan makalah ini sebagai referensi tetapi juga
harus menambahkan referensi lain, contohnya buku dan jurnal. penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Endarto, Danang. 2014. KOSMOGRAFI. Yogyakarta. Penerbit : Ombak

Jamil. 2009. Ilmu Falak. Jakarta. Penerbit : Amzah

Jasin, Maskoeri. 1998. Ilmu Alamiah Dasar Cetakan Ketujuh. Jakarta. Penerbit : PT. Raja Grafindo
Persaja

Shodiq, Mochammad. 2014. Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta. Penerbit : Kencana

Tjasyono, Bayong. 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung. Penerbit : Rosda

https://www.harapanrakyat.com/2019/10/gerak-semu-matahari/

16

Anda mungkin juga menyukai