Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FISIKA LINGKUNGAN

“STRUKTUR MATAHARI DAN POLUSI MATAHARI”

DISUSUN :

OCTARIA NURISKA

REGITA DWI YANTI

DOSEN PENGAMPU:

Dr. LENI MARLINA, S.Pd., M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seandainya kita berada di dalam ruang angkasa beribu-ribu kilometer jauhnya
dari bumi, kita akan melihat bumi itu seperti bola kecil sekali yang bergerak sepanjang
lintasan luas di sekeliling sebuah bintang yang dikenal sebagai Matahari. Pada dasarnya
matahari merupakan salah satu bintang yang berada di tata surya dan menjadi pusatnya.
Matahari termasuk bintang karena dapat menghasilkan energi cahaya sendiri. Cahaya
matahari dibandingkan bintang yang lain terlihat lebih cemerlang. Hal itulah yang
menyebabkan pada waktu siang hari kita tidak dapat melihat bintang selain matahari.
Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita. Benda langit ini adalah sebuah
bintang sejati. Matahari merupakan sebuah bintang yang sebenarnya hanya biasa-biasa
saja. Matahari berukuran sedang, banyak bintang yang lain yang lebih besar, lebih
berat, lebih panas, dan cahaya lebih cerah lagi. Matahari tampak jauh lebih besar karena
letaknya jauh lebih dekat dari pada bintang-bintang lainnya. Jauhnya kira-kira
149.600.000 km. Bintang yang terdekat lainnya adalah bintang Alpha Centuri, Jauhnya
lebih dari 40.000.000.000.000 km.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Bagaimana struktur matahari?
2. Apa itu polusi matahari?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan masalah dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui struktur matahari
2. Untuk mengetahui polusi matahari
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Matahari
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.
Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya.
Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-
planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di
samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk
kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk
iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses
fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi karena banyak reaksi
kimia yang tidak dapat berlangsung.
Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita. Benda langit ini adalah sebuah
bintang sejati. Matahari merupakan sebuah bintang yang sebenarnya hanya biasa-biasa
saja. Matahari berukuran sedang, banyak bintang yang lain yang lebih besar, lebih
berat, lebih panas, dan cahaya lebih cerah lagi. Matahari tampak jauh lebih besar karena
letaknya jauh lebih dekat kita dari pada bintang-bintang lainnya. Jauhnya kira-kira
149.600.000 km. bintang yang terdekat lainnya adalah bintang Alpha Centuri, Jauhnya
lebih dari 40.000.000.000.000 km.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa
Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan
oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal
dengan nama heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat
tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua
sebelum masehi. Konsep fusi nuklir yang dikemukakan oleh Subrahmanyan
Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun 1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu
Matahari secara tepat.
B. Terbentuknya Matahari

Seperti semua bintang, Matahari terbentuk dari awan gas dan debu yang
mengerut. Partikel gas di tepi luar awan itu, atau nebula, mulai jatuh ke pusat, dan
gravitasi partikel-partikel ini bersama-sama menarik atom lebih banyak lagi. Selama 10
juta tahun, awan gas itu bertambah mampat dan panas. Kemudian suatu perubahan
penting terjadi pada intinya. Karena tarikan gravitasi, tekanan yang makin besar
memaksa inti-inti atom berpadu dalam proses fusi nuklir, dan mengeluarkan energi
sangat besar. Begitu api intinya menyala, Matahari telah menjadi bintang.

Beberapa proses:

1. Awan Gas yang Mengerut


Kira-kira lima miliar tahun silam, debu dan gas (nebula) bercahaya mulai
menggumpal dan mengerut. Seperti adonan piza yang dilempar dan berputar di
udara, nebula ini memipih seperti cakram
2. Tarikan Gravitasi
Selagi nebula terus berputar, gravitasi menarik materi ke pusat. Atom gas yang
tertarik jatuh ke tengah menuju inti semakin banyak, sehingga kemampatan dan
suhu terus meningkat. Akibatnya, inti dalam yang panas mulai memijar.
3. Hampir Menjadi Bintang
Dengan mengerut lebih jauh lagi, inti yang cerah itu mengecil sampai kira-kira 50
kali ukuran Matahari sekarang. Atom-atom terus jatuh ke dalam inti, dan di situ
gravitasi yang sangat kuat memampatkannya menjadi sangat padat.
4. Sebuah Bintang Lahir
Setelah mengecil terus selama 10 juta tahun, Matahari muda menjadi mantap pada
ukuran sedikit di atas ukurannya sekarang. Suhu intinya telah mencapai 10 juta°
Kelvin dan reaksi inti pun mulai.
5. Matahari sekarang
Pada umurnya sekarang 4,6 miliar tahun, Matahari telah membakar kira-kira
setengah hidrogen dalam intinya. Pembakaran ini akan terus berlangsung lima
miliar tahun lagi.
C. Dimensi Matahari
Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak
rata-rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil). Jarak Matahari ke Bumi ini dikenal
sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan)
menjadi 150 juta km.
Matahari merupakan bola gas mahabesar yang menyala dan panasnya luar biasa.
Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km lebih dari 100 kali diameter bumi. Massa
matahari sama dengan 333.420 kali massa bumi. Karena berat jumlah gasnya
mahabesar , tekanan pada pusat matahari lebih dari satu juta metric ton setiap cm2..

D. Kepadatan Matahari
Meskipun massa matahari itu besar, kepadatan rata-rata berat suatu volume
standar zatnya hanya 1,4 kali berat satu volume air yang sama. Sebaliknya, bumi 5,5
kali lebih padat dari pada air.
Keadaan matahari yang rendah ini dapat diterangkan dengan mudah. Pusat
matahari, Karena tekanan yang maha besar, lebih dari 100 kali kepadatan air. Namun,
sebagian besar matahari diluar pusatnya tersusun oleh gas yang sering kali lebih tipis
dari pada atmosfer bumi. Bila berbagai kepadatan ini diambil rata-rata secara bersama,
maka kepadatan umum matahari sangatlah rendah.

E. Gravitasi Matahari
Gaya gravitasi di Matahari sebanding dengan 28 kali gravitasi di Bumi. Secara
teori hal tersebut berarti bila seseorang memiliki berat 100 kg di Bumi maka bila
berjalan di permukaan Matahari beratnya akan terasa seperti 2.800 kg. Gravitasi
Matahari memungkinkannya menarik semua komponen-komponen penyusunnya
membentuk suatu bentuk bola sempurna. Gravitasi Matahari jugalah yang menahan
planet-planet yang mengelilinginya tetap berada pada orbit masing-masing. Pengaruh
dari gravitasi Matahari masih dapat terasa hingga jarak 2 tahun cahaya.

F. Suhu Matahari
Matahari seperti tungku yang maha besar yang pusatnya di kobarkan oleh energi
nuklir atau atom. Di pusatnya, suhunya mungkin mencapai 14.000.000 ˚C atau lebih.
Namun, suhu pada permukaan matahari menjadi jauh lebih dingin yaitu 5.000 ˚C –
6.000 ˚C. suhu ini masih cukup panas untuk dapat menguapkan hampir semua zat yang
ada di bumi, baik cair maupun gas.

G. Struktur Matahari

Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik


tertentu. Keenam lapisan tersebut meliputi inti matahari, zona radiative, dan zona
konvektif yang membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer, kromosfer, dan korona
sebagai daerah terluar dari matahari.
1. Inti Matahari

Inti merupakan bagian yang terbesar pada bola gas ini. Inti adalah area
terdalam dari Matahari yang memiliki suhu sekitar 20 juta derajat Fahrenheit.
Berdasarkan perbandingan radius/diameter, bagian inti berukuran seperempat jarak dari
pusat ke permukaan dan 1/64 total volume Matahari. Kepadatannya adalah sekitar 150
g/cm3. Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya
pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron. Neutron yang tidak
bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian Matahari yang lebih luar.
Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron
dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi
fusi nuklir (sering juga disebut termonuklir). Inti Matahari adalah tempat
berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen. Energi hasil reaksi
termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar
sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi. Energi
tersebut dibawa keluar dari Matahari melalui radiasi.

2. Zona Radiatif

Zona radiatif adalah lapisan yang menyelubungi bagian inti. Lapisan ini
mempunyai suhu dari dalam ke luar adalah sekitar tujuh juta sampai dua juta derajat
celsius.

3. Zona Konvektif

Zona konvektif adalah lapisan yang suhunya sudah menurun. Suhu lapisan ini
sekitar dua juta derajat celcius. Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom bagian
inti ini akan bergerak menuju lapisan yang lebih luar dengan suhu yang lebih
rendah.
4. Fotosfer (Lapisan Cahaya)

Fotosfer adalah permukaan matahari yang tebalnya kurang lebih 350 km.
Lapisan inilah yang memancarkan cahaya sangat kuat. Sebagian cahaya tersebut sampai
di bumi. Oleh karena itu, fotosfer disebut juga lapisan cahaya. Karena fotosfer terlalu
kuat memancarkan cahaya (energi panas), suhunya menjadi sangat rendah. Berdasarkan
spektrum cahaya matahari yang sampai di bumi, suhu di fotosfer diperkirakan rata-rata
5.700 K. Pada suhu tersebut, suatu benda memancarkan cahaya berwarna kuning. Hal
ini sesuai dengan cahaya matahari yang berwarna kekuning-kuningan.

5. Kromosfer

Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer, merupakan lapisan gas yang sangat
panas dan renggang yang menyelubungi matahari. Warna dari kromosfer biasanya
tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer.
Namun saat terjadi gerhana Matahari total, di mana bulan menutupi fotosfer, bagian
kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling Matahari. Warna
merah tersebut disebabkan oleh tingginya kandungan helium di sana. Penyelidikan
tentang spektrum kromosfer memberikan keterangan adanya zat cair, helium, dan
kalsium didalamnya.

6. Korona

Korona merupakan lapisan terluar dari Matahari. Lapisan ini berwarna putih,
namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak
sekuat bagian Matahari yang lebih dalam. Saat gerhana total terjadi, korona terlihat
membentuk mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling Matahari. Lapisan korona
memiliki tempratur yang lebih tinggi dari bagian dalam Matahari dengan 1.000.000
derajat Fahrenheit.

H. Ciri Khas Matahari


1. Prominensa (lidah matahari)

Adalah bagian Matahari menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang
yang mencuat keluar dari bagian permukaan serta seringkali berbentuk loop (putaran).
Prominensa hanya dapat dilihat dari bumi dengan menggunakan bantuan teleskop dan
filter. Prominensa terbesar yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric
Observatory) diestimasi berukuran panjang 350 ribu km.

2. Bintik Matahari

Adalah granula-granula cembung kecil yang ditemukan di bagian fotosfer


Matahari dengan jumlah yang tak terhitung. Bintik Matahari tercipta saat garis medan
magnet Matahari menembus bagian fotosfer. Ukuran bintik Matahari dapat lebih besar
daripada Bumi. Bintik Matahari memiliki daerah yang gelap bernama umbra, yang
dikelilingi oleh daerah yang lebih terang disebut penumbra.
3. Angin Matahari

Angin Matahari terbentuk aliran konstan dari partikel-partikel yang


dikeluarkan oleh bagian atas atomosfer Matahari, yang bergerak ke seluruh tata surya.
Partikel-partikel tersebut memiliki energi yang tinggi, namun proses pergerakannya
keluar medan gravitasi Matahari pada kecepatan yang begitu tinggi belum dimengerti
secara sempurna. Kecepatan angin surya terbagi dua, yaitu angin cepat yang mencapai
400 km/s dan angin cepat yang mencapai lebih dari 500 km/s. Kecepatan ini juga
bertambah secara eksponensial seiring jaraknya dari Matahari. Angin Matahari yang
umum terjadi memiliki kecepatan 750 km/s dan berasal dari lubang korona di atmosfer
Matahari.

4. Badai Matahari

Badai Matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang
terbentuk di atmosfer Matahari. Plasma Matahari yang meningkat suhunya hingga
jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan
cahaya. Total energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen berukuran 100
megaton. Jumlah dan kekuatan badai Matahari bervariasi. Ketika Matahari aktif dan
memiliki banyak bintik, badai Matahari lebih sering terjadi. Badai Matahari seringkali
terjadi bersamaan dengan luapan massa korona. Badai Matahari memberikan risiko
radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang alik, astronot, dan terutama
sistem telekomunikasi Bumi. Badai Matahari yang pertama kali tercatat dalam pustaka
astronomi adalah pada tanggal 1 September 1859. Dua peneliti, Richard C. Carrington
dan Richard Hodgson yang sedang mengobservasi bintik Matahari melalui teleskop di
tempat terpisah, mengamati badai Matahari yang terlihat sebagai cahaya putih besar di
sekeliling Matahari. Kejadian ini disebut Carrington Event dan menyebabkan
lumpuhnya jaringan telegraf transatlantik antara Amerika dan Eropa.
I. Manfaat dan Peran Matahari

Matahari adalah sumber energi bagi kehidupan. Matahari memiliki banyak


manfaat yang sangat penting bagi kehidupan seperti:

1. Panas Matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan hidup organisme di
Bumi. Bumi juga menerima energi Matahari dalam jumlah yang pas untuk membuat air
tetap berbentuk cair, yang mana merupakan salah satu penyokong kehidupanSelain itu
panas Matahari memungkinkan adanya angin, siklus hujan, cuaca, dan iklim.
2. Cahaya Matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan berklorofil untuk
melangsungkan fotosintesis, sehingga tumbuhan dapat tumbuh serta menghasilkan
oksigen dan berperan sebagai sumber pangan bagi hewan dan manusia. Mahluk hidup
yang sudah mati akan menjadi fosil yang menghasilkan minyak Bumi dan batu bara
sebagai sumber energi. Hal ini merupakan peran dari energi Matahari secara tidak
langsung
3. Panel surya dipasang di atap rumah untuk menangkap sinar Matahari dan mengubahnya
menjadi energi listrik.
4. Pembangkit listrik tenaga Matahari adalah mode baru pembangkit listrik dengan
sumber energi terbarukan. Pembangkit listrik ini terdiri dari kaca-kaca besar atau panel
yang akan menangkap cahaya Matahari dan mengkonsentrasikannya ke satu titik. Panas
yang ditangkap kemudian digunakan untuk menghasilkan uap panas bertekanan, yang
akan dipakai untuk menjalankan turbin sehingga energi listrik dapat dihasilkan. Prinsip
panel surya adalah penggunaan sel surya atau sel photovoltaic yang terbuat dari silikon
untuk menangkap sinar Matahari. Sel surya sudah banyak dipakai untuk kalkulator
tenaga surya. Panel surya sudah banyak dipasang di atap bangunan dan rumah di daerah
perkotaan untuk mendapatkan listrik dengan gratis.
5. Pergerakan rotasi Bumi menyebabkan ada bagian yang menerima sinar Matahari dan
ada yang tidak. Hal inilah yang menciptakan adanya hari siang dan malam di Bumi.
Sedangkan pergerak Bumi mengelilingi Matahari menyebabkan terjadinya musim.
6. Matahari menjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain di sistem tata surya
yang bergerak atau berotasi mengelilinya. Keseluruhan sistem dapat berputar di luar
angkasa karena ditahan oleh gaya gravitasi Matahari yang sangat besar.
J. Polusi Matahari
Polusi adalah suatu perubahan kondisi lingkungan yang merugikan banyak
pihak yang disebabkan oleh hasil aktivitas manusia secara keseluruhan atau sebagian
melalui pengaruh langsung/ tidak langsung.
Akibat dari polusi dapat menimbulkan perubahan unsur fisik, biologis,
kimiawi dan thermis dalam suatu lingkungan yang berpotensi membuat lingkungan
sekitar menjadi tidak nyaman, kesehatan terancam karena banyak bakteri dan virus
yang menyebar, serta berdampak pada keselamatan makhluk hidup sekitar.
Paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa berdampak buruk bagi
manusia terutama pada bagian kulit, dampak tersebut diantaranya:

1. Kulit Terbakar
Paparan sinar matahari berlebih bisa menyebabkan kulit mengalami kondisi
yang disebut dengan istilah sunburn atau terbakar. Biasanya kondisi ini disebabkan
karena Anda mengalami sengatan matahari secara langsung dalam waktu yang lama.
Kulit akan menunjukkan tanda-tanda terbakar setelah empat hingga lima jam
setelah tepapar sinar matahari. Saat mengalami sunburn biasanya Anda akan
mengalami berbagai gejala seperti kulit kemerahan, nyeri, pembengkakan, melepuh,
dan berkerak.

2. Memunculkan tanda-tanda penuaan

Paparan sinar matahari berlebih biasanya membuat kulit Anda mengalami


berbagai perubahan dari mulai warna hingga teksturnya. Pasalnya, seiring dengan
berjalannya waktu, sinar UV dapat merusak serat-serat di kulit yang disebut elastin.
Ketika serat ini rusak maka kulit akan mengendur dan meregang.

Tak hanya itu, paparan sinar UV berlebih juga menyebabkan kulit mengalami
bintik putih dan juga gelap. Selain itu, Anda juga akan merasakan kulit yang lebih kasar
dari biasanya dan juga kering. Saat terlalu kering, kulit akan mudah keriput sehingga
Anda akan terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.
3. Meningkatkan resiko kanker kulit

Sinar UVB pada cahaya matahari selain menyebabkan kulit terbakar juga
dapat merusak DNA dan menekan sistem kekebalan kulit. Sementara sinar UVA dapat
menembus dan merusak membran sel kulit serta DNA di dalamnya.

Kerusakan yang berkembang selama bertahun-tahun ditambah dengan


pertambahan usia meningkatkan risiko Anda terkena kanker kulit seperti karsinoma sel
basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma ganas.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.
Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya.
Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-
planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di
samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk
kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk
iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses
fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi karena banyak reaksi
kimia yang tidak dapat berlangsung.

Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak
rata-rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil). Jarak Matahari ke Bumi ini dikenal
sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan)
menjadi 150 juta km.

Matahari merupakan bola gas mahabesar yang menyala dan panasnya luar
biasa. Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km lebih dari 100 kali diameter bumi.
Massa matahari sama dengan 333.420 kali massa bumi. Karena berat jumlah gasnya
mahabesar , tekanan pada pusat matahari lebih dari satu juta metric ton setiap cm2..

Beberapa proses terbentuknya matahari :

1. Awan Gas yang Mengerut


2. Tarikan Gravitasi
3. Hampir Menjadi Bintang
4. Sebuah Bintang Lahir
5. Matahari sekarang
DAFTAR PUSTAKA
Rosmin, Adelina, dkk.2016. Makalah Kosmografi Matahari.Universitas Negeri Medan.
http://www.vaseline.co.id/skin-health-care/sinar-matahari-pencemaran-udara-mengintai-
kesehatan-kulit.html

https://andimaryamblog.wordpress.com/2016/04/17/makalah-ilmu-alamiah-dasar-matahari/

http://kedungkucing.blogspot.com/2013/03/makalah-matahari.html

http://makalahabdi98.blogspot.com/2017/02/matahari-sebagai-sistem-tata-surya.html

https://satujam.com/struktur-matahari/

Anda mungkin juga menyukai