Anda di halaman 1dari 13

FLUIDA DINAMIS

Tentang ASAS BERNOULLI

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


PRAKTIKUM FISIKA SEKOLAH

Disusun Oleh:
Bella Soraya Putri (06111381621041)
Octaria Nuriska (06111381621042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
KELAS : XI
SEMESTER : II
MATERI : FLUIDA DINAMIK TENTANG ASAS BERNOULLI
OLEH : 1. BELLA SORAYA PUTRI (06111381621041)
2. OCTARIA NURISKA (06111381621042)
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
DOSEN PENGAMPUH : Dr.Kistiono, M.T.

KOMPETENSI MATERI KBM PERALATAN FUNGSI


DASAR YANG
DIPERLUKAN
4.4. Membuat Fluida Mengamati  2 buah  Botol/kaleng
dan menguji Dinamik  Menyimak botol/kaleng ukuran
proyek  Fluida informasi dari bekas ukuran sedang/besar:
sederhana Ideal berbagai sumber sedang/besar sebagai tangki
yang  Asas tentang asas  Air bocor sederhana
menerapkan Kontinuitas kontinuitas dan  Lakban  Air : sebagai
prinsip  Asas asas Bernoulli serta ukuran besar bahan fluida
dinamika Bernoulli aplikasi dalam  Paku Dinamik
fluida dan  Penerapan kehidupan melalui  Mistar  Lakban ukuran
makna asas berbagai sumber  Pemantik besar: untuk
fisisnya kontinuitas  Lilin menutup lubang
dan asas Mempertanyakan  Gunting  Paku: untuk
Bernoulli  Mempertanyakan  Stopwatch melubangi
dalam penerapan prinsip botol/kaleng
kehidupan fluida dinamik plastik setelah
dalam teknologi paku tersebut
dan kehidupan dipanaskan
sehari-hari  Pemantik: untuk
menghidupkan
Mengeksplorasi/ lilin
eksperimen  lilin: sebagai
 Mendiskusikan penghasil api
kaitan antara untuk
kecepatan aliran memanaskan
dengan luas paku
penampang  Gunting:
menurut asas sebagai alat
kontinuitas, serta bantu untuk
hubungan antara memanaskan
kecepatan aliran paku.
dengan tekanan
fluida menurut asas
Bernoulli  Mistar: untuk
 Merancang dan mengukur
membuat tiruan panjang
aplikasi asas pancaran air
Bernoulli (alat dari ketiga
venturi, kebocoran lubang
air, atau sayap
pesawat) secara
berkelompok
 Eksplorasi
pemecahan
masalah terkait
penerapan asas
kontinuitas dan
Bernoulli

Mengomunikasikan
 Membuat laporan
dan
mempresentasikan
hasil produk tiruan
aplikasi asas
Bernoulli (alat
venture, kebocoran
air, atau sayap
pesawat)
MATERI : FLUIDA DINAMIK TENTANG ASAS BERNOULLI
KELAS : XI
SEMESTER : II

Tujuan :
1. Untuk membandingkan waktu yang dibutuhkan air(fluida) dari lubang kebocoran ke titik
pancar pertama diantara masing-masing lubang
2. Untuk membandingkan kecepatan pancaran air pada tiap-tiap lubang kebocoran dari kedua
botol
3. Untuk menyelidiki perbedaan jarak pancar yang dicapai oleh pancaran air dari kedua
botol/kaleng yang berbeda
4. Untuk menyelidiki hubungan antara tekanan dengan kecepatan pancaran air sesuai dengan
asas bernoulli

Alat dan Bahan


 2 buah botol/kaleng bekas ukuran sedang/besar
 Air
 Lakban ukuran besar
 Paku
 Mistar
 Pemantik
 Lilin
 Gunting

Catatan: untuk melubangi botol/kaleng bisa juga menggunakan bantuan solder.


Prosedur
1. Bagaimana langkah untuk melakukan percobaan ini?
Jawab:
a) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

AIR AIR
h1 h1

h2

Gambar A Gambar B
b) Buatlah 3 lubang pada botol/kaleng pertama dengan susunan vertikal dengan syarat jarak
lubang paling bawah dengan permukaan tanah adalah 3 cm, lalu jarak antara lubang kedua
dengan lubang paling bawah 2 cm, dan jarak lubang paling atas dengan lubang kedua 2
cm. (seperti gambar A)
c) Pada botol kedua, buat tiga lubang yang disusun secara horizontal dengan syarat jarak
lubang tengah dengan permukaan tanah adalah 3 cm, dan jarak lubang pertama dan ketiga
dengan lubang tengah adalah 2 cm. (seperti gambar B)
d) Buatlah lubang tersebut menggunakan bantuan paku yang telah dipanaskan atau
menggunakan solder, usahakan setiap lubang memiliki diameter yang sama.
e) Ukur dan catatlah tinggi permukaan air dari tanah (h1) dan tinggi dari masing-masing
lubang dari permukaan tanah (h2)
f) Lalu tutup setiap lubang menggunakan lakban dan isi penuh botol dengan air.
g) Pada botol/kaleng pertama (vertikal) dengan tutup terbuka, buka lakban yang menutupi
lubang 1 (paling bawah) pada botol, amati dan catatlah jarak yang dicapai pancaran air.
h) Tutup kembali lubang paling bawah, isi penuh air, dan lakukan langkah g pada lubang 2
(tengah) dan lubang 3 (paling atas)
i) Lakukan langkah g dan h pada botol/kaleng kedua (horizontal)
j) Catatlah data yang didapat ke dalam tabel 3 dan 4!
2. Lengkapilah Tabel-Tabel Berikut!

Tabel 1. Pada Botol/Kaleng Pertama (Lubang Vertikal)

Tinggi Tinggi lubang Tinggi Lubang


Jarak (S) permukaan air dari tanah (h2) dari
dari tanah (h1) Permukaan air
(h = h1-h2)

Lubang 1
(Paling 0,2 m 0,11 m 0,03 m 0,08 m
Bawah)
Lubang 2
0,14 m 0,11 m 0.05 m 0,06 m
(Tengah)
Lubang 3
0,13 m 0,11 m 0,07 m 0,04 m
(Paling Atas)

Tabel 2. Pada Botol/Kaleng Kedua (Lubang Horizontal)

Tinggi Tinggi lubang Tinggi Lubang


Jarak (S) permukaan air dari tanah (h2) dari
dari tanah (h1) Permukaan air
(h = h1- h2)

Lubang 1
0,19 m 0,11 m 0,03 m 0,08 m
(kiri)
Lubang 2
0,19 m 0,11 m 0,03 m 0,08 m
(tengah)
Lubang 3
0,19 m 0,11 m 0,03 m 0,08 m
(kanan)
3. Hitunglah kecepatan pancaran air dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik pancaran
air pertama dari percobaan ini!
Jawab:

a) Bagaimana cara menghitung kecepatan pancaran air ?


Jawaban :
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi
yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan, energi
kinetik per satuan volume dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama
pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.

Jika m adalah massa zat cair yang berpindah, ρ ( rho) adalah massa jenis zat cair,
dan m/ρ adalah volume zat cair yang berpindah, maka jumlah semua usaha yang
menggerakkan zat cair adalah sama dengan bertambahnya energi kinetik dan energi
potensial.
Dari persamaan diatas, dalam percobaan ini pada titik lubang kebocoran kecepatan
fluida turun relatif kecil sehingga dianggap nol (v1=0) maka persamaan Bernoulli nya dapat
diformulasikan sebagai berikut :

p1 + ρgh1 + 0 = p2 +ρgh2 + ρv22

g(h1 – h2) = v2

v=

v=
formulasi diatas dapat kita gunakan untuk mengukur kecepatan pancaran air.

b) Bagaimana cara menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mecapai titik pancaran air
pertama?

Dari gambar diatas, jika air jatuh dari titik B (anggap lubang kebocoran pada botol
sederhana) dengan kelajuan v yang jatuh pada titik D (titik pancar pertama), maka terlihat lintasan
airnya berbentuk parabola. Berdasarkan analisis gerak parabola, kecepatan awal fluida pada arah
mendatar sebesar vbx = v = √2𝑔ℎ. Sedangkan kecepatan awal pada saat air jatuh merupakan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) dengan percepatan ay = g. berdasarkan persamaan jarak Y = v0y.t
1
+ ay t2 dengan Y = h1 - h2, v0y = 0, dan ay = g, maka diperoleh persamaan untuk menghitung
2

waktu yang dibutuhkan air untuk mencapai titik pancar pertama diformulasikan sebagai berikut :
1
h1 – h2 = 0 + 2 gt2

𝟐(𝒉𝟏−𝒉𝟐)
t=√ 𝒈

Dengan menggunakan formula yang telah didapat di atas, tampilkanlah hasil perhitungan
pada percobaan ini kedalam tabel-tabel berikut!

Tabel 3. Pada Botol/Kaleng Pertama (Lubang Vertikal)

Kecepatan (v) Waktu (t)


Lubang 1 (paling
1,2649 m/s 0,1264 s
bawah)
Lubang 2 (tengah) 1,0954 m/s 0,1095 s
Lubang 3 (paling
0,894 m/s 0,0894 s
atas)

Tabel 4. Pada Botol/Kaleng Kedua (Lubang Horizontal)

Kecepatan (v) Waktu (t)


Lubang 1 (kiri) 1,2649 m/s 0,1264 s
Lubang 2 (tengah) 1,2649 m/s 0,1264 s
Lubang 3 (kanan) 1,2649 m/s 0,1264 s

Tabel 5. Tabel Hubungan Kecepatan Pancaran Dengan Tekanan Pada Botol/Kaleng Pertama
(Lubang Vertikal)

Kecepatan Tekanan (P)


pancaran air (v)
Lubang 1 (paling Besar
1,2649 m/s
bawah)
Lubang 2 (tengah) 1,0954 m/s Sedang
Lubang 3 (paling atas) 0,894 m/s Kecil

Tabel 6. Tabel Hubungan Kecepatan Pancaran Dengan Tekanan Pada Botol/Kaleng Kedua
(Lubang Horizontal)

Kecepatan Tekanan (P)


pancaran air (v)
Lubang 1 (kiri) 1,2649 m/s Sama
Lubang 2 (tengah) 1,2649 m/s Sama
Lubang 3 (kanan) 1,2649 m/s Sama

Analisis
1. Dari tabel 1 dan 2, bagaimanakah hubungan antara jarak pancar, waktu, dan tinggi lubang ?
Jawab :
Untuk botol pertama lubang vertikal, hasil yang dapatkan adalah pada lubang 1
(paling bawah) dengan h = 0,08 m, jarak yang kami dapatkan adalah 0,2 m atau 20 cm,
sedangkan untuk lubang 2 (di tengah) dengan h = 0,06 m, jarak yang didapat adalah 0,14 m
dan untuk lubang 3 (paling atas) dengan h = 0,04 m jarak yang kami dapatkan adalah 0,13
m. dari data ini kami simpulkan bahwa semakin tinggi letak atau posisi lubang kebocoran
maka semakin pendek jarak yang dapat ditempuh oleh pancaran air nya. Artinya hubungan
ketinggian dengan jarak pancar adalah berbanding terbalik.
Untuk botol kedua lubang horizontal, karena ketiga lubang pada botol kedua berada
pada ketinggian yang sama yaitu h = 0,08 m dari permukaan air maka jarak pancar yang
kami dapatkan adalah sama juga yaitu 0,19 m. dari hasil ini kami dapatkan adalah lubang
kebocoran pada ketinggian yang sama akan memiliki jarak pancar yang sama pula.
2. Dari tabel 5, bagaimana keadaan tekanan pada masing-masing lubang botol/kaleng pertama?
Dan jelaskanlah hubungannya dengan kecepatan pancaran air!
Jawab:
Besar tekanan pada sebuah tabung yang diisi air bergantung pada kedalaman nya.
Semakin dalam titik nya maka semakin besar tekanannya. Untuk botol pertama, yang
memiliki tekanan paling besar adalah pada lubang 1 (lubang paling bawah) karena lubang
1 berada dikedalaman yang lebih dalam dibandingkan kedua lubang lainnya sehingga
tekanan pada lubang 1 dipengaruhi oleh tekanan atmosfer dan tekanan hidrositas dari
lapisan-lapisan air diatasnya. Sedangkan yang memiliki tekanan paling kecil adalah
lubang 3 (lubang paling atas).
Menurut asas Bernoulli “semakin besar tekanan pada suatu fluida maka semakin
kecil kecepatan yang dimiliki fluida”. Namun, pada percobaan ini hasil yang kami
dapatkan tidak sama dengan yang disebutkan dalam asas Bernoulli. Pada lubang 1 (paling
bawah) yang memiliki tekanan paling besar memiliki kecepatan pancaran yang besar pula
sedangkan untuk lubang 3 (paling atas) yang memiliki tekanan paling kecil menghasilkan
kecepatan pancaran yang kecil pula. Dari hasil ini kami menyimpulkan bahwa hubungan
antara kecepatan pancaran dan tekanan pada tangki bocor fluida dinamis adalah
berbanding lurus, yaitu semakin besar tekanan nya maka semakin besar pula kecepatan
pancaran yang dihasilkannya.

3. Dari tabel 6, bagaimana keadaan tekanan pada masing-masing lubang botol/kaleng kedua ?
Dan jelaskanlah pengaruhnya terhadap kecepatan pancaran air?
Jawab :
Pada botol kedua, ketiga lubang kami susun secara horizontal sehingga ketiganya
berada pada titik kedalaman yang sama. Konsep tekanan hidrositas menyatakan bahwa
tekanan pada titik yang berbeda di kedalaman yang sama adalah sama besar. Jadi, ketiga
lubang pada botol kedua memiliki tekanan yang sama besar sehingga ketiganya
menghasilkan kecepatan pancaran air yang sama pula yaitu sebesar 1,2649 m/s.
Kesimpulan
1. Bagaimana hasil perbandingan dari waktu yang dibutuhkan air untuk sampai ke titik pancar
pertama pada kedua botol/kaleng ?
Jawab :
Waktu yang dibutuhkan Dari setiap lubang pada kedua botol untuk mencapai titik
pancar pertama rata-rata adalah sekitar 0,1 detik.
2. Bagaimana hasil perbandingan dari kecepatan pancaran air dari kedua botol ?
Jawab :
Pada botol pertama, yang memiliki kecepatan pancaran air paling cepat adalah
lubang 1(lubang paling bawah) dan kecepatan paling lambat adalah lubang 3 (paling atas)
perbedaan kecepatan ini juga dipengaruhi oleh perbedaan tekanan dan tinggi lubang.
Sedangkan, pada botol kedua ketiga lubang memiliki kecepatan pancaran yang sama, hal
ini karena ketiga lubang memiliki tekanan dan tinggi yang sama.
3. Bagaimana hasil Perbedaan Jarak Pancar yang dicapai oleh pancaran air dari kedua
botol/kaleng ?
Jawab :
Pada botol pertama lubang 1 (paling bawah) memiliki jarak pancar yang lebih jauh
disbanding kedua lubang lainnya yaitu 20 cm atau 0,2 m. sedangkan, pada botol kedua
ketiga lubang memiliki jarak pancar yang sama.
4. Bagaimana hubungan antara tekanan dengan kecepatan pancaran air sesuai dengan asas
Bernoulli ?
Jawab :
Hubungan antara tekanan dengan kecepatan pancaran air adalah berbanding lurus,
semakin besar tekanan maka semakin besar pula kecepatan pancaran airnya.

Dalam melakukan percobaan ini tentulah pasti data yang didapatkan tidak 100%
tepat. Ada banyak factor yang menyebabkan ketidakpastian pada data-data yang didapat,
diantaranya factor lingkungan, kurang telitinya pengamat dalam mengamati data, dan
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai