Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 8

Nama anggota;

Azzahra syifa

Oktaviana zulaika

Tresya novia a

Wawan Hermawan

Page | 1
Kata pengantar

Puji syukur senantiasa saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala rahmat,
petunjuk, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugasIPA.
Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan
sebagai referensi tambahan dalam belajar Tata Surya. Makalah ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca
dapat dengan mudah mempelajari dan memahami Matahari dan Jupiter dalam alam semesta secara lebih
lanjut. Makalah ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga pembaca tidak bosan.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya telah dilakukan
untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan
masukan dalam menyempurnaan makalah selanjutnya.

Baleendah, 20 januari 2018

Page | 2
Daftar isi

Kata pengantar............................................................................................................................................i

Daftar isi......................................................................................................................................................ii

1. Matahari

1.1 Pengertian
1.2 ciri-ciri
1.3 atmosfer
1.4 stuktur
1.5 sejarah
1.6 suhu
1.7 medan magnet

2. Yupiter

2.1 Pengertian
2.2 ciri-ciri
2.3 atmosfer & magnetosfer
2.4 satelit
2.5 stuktur
2.6 sejarah
2.7 rotasi dan revolusi
2.8 medan magnet
2.9 suhu, cuaca dan iklim
2.10 cincin planet yupiter

Page | 3
1. Matahari

1.1 Pengertian
Matahari atau surya adalah bintang di tata surya dan berjarak 150 juta kilometer dari orbit Bumi.
Matahari adalah bintang tedekat dan pusat tata surya yang diperkirakan sudah berusia 4,5 miliar tahun.
Dalam umur enam miliar tahun diperkirakan masa hidupnya habis. Matahari berupa bola pijar yang
berukuran sangat besar, akan tetapi jika dibandingkan dengan bintang-bintang di jagad raya yang lain,
matahari adalah bintang biasa berukuran rata-rata dan sedikit massive (padat). Matahari dapat dikatakan
sebagai bintang karena memiliki energi cahaya sendiri. Cahaya matahari terlihat lebih cemerlang di
bandingkan dengan cahaya bintang yang lainnya. matahari disebut sebagai pusat tata surya karna memiliki
gaya gravitasi yang tinggi. Hal ini menyebabkan matahari dikelilingi oleh planet-planet dan benda langit
yang terdapat dalam tata surya. Pada tata surya 98% massa tata surya terkumpul dalam matahari. Matahari
diketahui memancarkan radiasi dengan spektrum kontinyu. Pada saat cahaya tersebut merambat melalui
atmosfer Matahari,beberapa cahaya tersebut di serap oleh berbagai gas yang membungkus
Matahari,sehingga terdapat beberapa garis serap gelap bertumpang-tindih dengan spektrum pancar
kontinyunya. Dalam kesehariannya, Matahari terus-menerus melakukan aktivitas. Aktivitas tersebut ditandai
dengan jumlah bintik hitam yang terlihat pada permukaannya. Bintik hitam tersebut terjadi akibat adanya
ledakan atau flare yang terus menerus pada permukaan Matahari. Jumlah bintik-bintik hitam tersebut
selanjutnya oleh para ahli diberi nama sunspot. Sebagai mana bintang pada umumnya, matahari terus
membangkitkan energi dalam reaksi fusi pada tingkat laju reaksi yang ditentukan oleh massanya. Massa itu
diperkirakan bertahan selama 1010 tahun.

1.2 Ciri-ciri
 Ciri matahari
1. Matahari adalah pusat tata surya
2. Suhu intinya mencapai 16 juta derajat celcius
3. Suhu permukaannya mencapai 6k derajat celcius
4. Mengandung hidrogen 69,5%
5. Mengandung helium 28% dan sisanya karbon, nitrogen, dll.
6. Sumber energi terbesar tata surya
7. Lapisan terluar matahari adalah fotofer
8. Mempunyai gaya tarik terbesar di tata surya
 Ciri khas matahari
1. Lidah matahari (prominensa) merupakan bagian matahari yang terbesar, terang, yang mencuat keluar dari
permukaan matahari, seringkali berbentuk loop (putaran).
2. Bintik matahari(spot) adalah granula-granula cembung kecil yang ditemukan dibagian fotosfer matahari
dengan jumlah yang tak terhitung.
3. Angin matahari adalah suatu aliran partikel bermuatan(yakni plasma) yang menyebar kesegara arah dari
atmosfer terluar matahari yang dikenal dengan korona.

Page | 4
4. Badai matahari adalah ledakan besar di atmosfer matahari yang dapat melepas energi sebesar 6x1025
joule

1.3 Atmosfer
Bagian matahari diatas fotosfer disebut atmosfer matahari. Atmosfer dapat diamati menggunakan
teleskop yang beroperasi di seluruh spektrum elektromagnet, mulai dari radio hingga cahaya tampak sampai
sinar gamma, dan terdiri dari 5 zona utama : suhu rendah, kromosfer, wilayah transisi, korona, dan heliosfer.
Heliosfer dianggap sebagai atmosfer terluar tipis matahari membentang keluar melewati orbit pluto hingga
heliopause yang membentuk batas dengan medium antar bintang. Kromosfer, wilayah transisi, dan korona
jauh lebih pasnas ketimbang permukaan matahari.

1.4 Struktur matahari


 Lapisan matahari
1.Lapisan Fotosfer
Ini dinamakan dengan lapisan cahaya. Fotosfer merupakan bagian permukaan matahari yang
merupakan bola gas sangat besar dan mempunyai ketebalan sekitar 350 km. Lapisan fotosfer memancarkan
cahaya yang paling kuat. Selain cahaya atau sinar lapisan tersebut juga memancarkan enertgi panas yang
bersamaan dengan sinar atau cahaya matahari. Suhu yang dimiliki lapisan fotosfer sekitar 5700 k.
2.Lapisan Kromosfer
Lapisan ini berada diatas lapisan fotosfer, lapisan ini sering juga dikataan sebagai atmosfernya
mathari dan lapisan kromosfer ini adalah bagian paling bawah dari atmosfer matahari. Komosfer tebalnya
sekitar 16000 km. Lapisan komosfer mengandung partikel-partikel seperti proton, elektron dan neutron.
Suhu yang dimiliki lapisan ini rata-rata sekitar 6000 sampai 20000 kelvin. Lapisan kromosfer tampak seperti
cincin yang berwarna merah. Warna meeah pembuktian bahwa lapisan kromosfer ini memancarkan cahaya
lebih lemah dari lapisan fotosfer.
3.Lapisan Korona
Lapisan korona merupakan lapisan mathari yang paling luar. Korona merupakan lapisan yang berupa
gas, gas yang dimilikinya sangatlah sedikit atau sangat tipis. Lapisan korona seringkali terlihat sebagai
mahkota yang berwarna putih cemerlang yang mengelilingi matahari. Temperatur korona dapat mencapai 4
juta derajat celcius. Lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 2.500.000 km.
4..Inti Matahari
Bagian terdalam matahari adalah inti yang radiusnya 268.500 km. Dari inti lah matahari diproduksi.
Di sini hidogen diubah menjadi helium dan menghasilkan panas 15 juta derajat celcius. Energi dipancarkan
dlam bentuk sinar gama yang menerobos lapisan matahari setebal 445.000 km. Bagian inti memiliki
kerapatan 160g/cm3 atau 160 kali kerapatan air. Inti matahari merupakan lapisan matahari yang paling
panas.

1.5 Sejarah matahari


Proses terbentuknya matahari terjadi dalam beberapa proses, yaitu :
a.Awan gas yang mengerut

Page | 5
Kira-kira lima miliyar tahun silam, debu dan gas (nebula) bercahaya mulai menggumpal dan
mengerut. Seperti adonan pizza yang dilempar dan berputar diudara, nebula ini memipih seperti cakram.
b.Tarikan gravitasi
Selagi nebula masih berputar gravitasi menarik materi ke pusat. Atom gas yang tertarik jauh
ketengah menuju inti semakin banyak, sehingga kemampatan dan suhu terus meningkat. Akibatnya, inti
dalam yang panas mulai memijar.
c.Hampir menjadi bintang
Dengan mengerut lebih jauh lagi, inti yang cerah itu mengecil sampai kira-kira 50 kali ukuran
matahari sekarang. Atom-atom terus jatuh kedalam inti, dan disitu gravitasi yang sangat kuat
memampatkannya menjadi sangat padat.

d.Sebuah bintang lahir


Setelah mengecil terus selama sepuluh juta tahun, matahari muda menjadi mantap pada ukuran sediki
diatas ukurannya sekarang . Suhu intinya mencapai sepuluh juta derajat kelvin dan reaksi inti pun mulai.
e.Matahari sekarang
Pada umumnya sekarang 4,6 milyar tahun, matahari telah membakar kira-kira setengah hidrogen
dalam intinya. Pembakaran ini akan terus berlangsung 5miliyar tahun lagi.

1.6 suhu matahari


Suhu di permukaan matahari 6000 derajat celcius dan suhu pada inti dalam berkisar 15 juta derajat
celcius sedangkan pada inti luar suhu mencapai 7 juta derajat celcius.

1.7 medan magnet


Matahari adalah bintang yang magnetnya aktif. Matahari memiliki medan magnet kuat dan berubah-
ubah tiap tahun dan berbalik arah setiap 11 tahun disekitak maksimum matahari. Medan magnet matahari
menjadi penyebab sejumlah dampak yang secara kolektif disebut aktifitas. Dampak aktifitas matahari pada
bumi meliputi aurora di lintang tengah sampai tinggi dan gangguan komunikasi radio dan tenaga listrik.
Aktifitas matahari diduga memainkan peran besar dalam pembentukan dan evolusi tata surya.
Medan magnet matahari membentang jauh mlewati matahari itu sendiri. Plasma angin matahari yang
termagnetkan membawa medan magnet matahri keluar angkasa dan membentuk medan magnet antar planet.
Medan magnet antar planet lebih kuat dari pada komponen dipol medan magnet matahari. Medn magnet
matahri dipol matahari sebesar 50-400(h tibalik tambah T gede) berkurang seiring jaraknya menjadi sekitar
0,1 nT pada jarak bumi titik.

Page | 6
2.Pengetian Yupiter
Yupiter disebut sebuah planet yang tertinngi dan terindah. Planet ini adalah planet terbesar, sagat
kuat, dan paling mengesankan diantara planet tetangga. Planet ini dan raksasa gas lain di Tata Surya
(yaitu Saturnus, Uranus, dan Neptunus) kadang-kadang disebut planet Jovian atau planet luar. Yupiter
memiliki masa dua setengah kali massa keseluruhan planet jika digabung dan volumnya kurang lebih 1000
kali volume bumi. Yupiter adalah planet gas yang tidak memiliki permukaan yang padat. Yupitre hanya
besar pada diameter karena ia merupakan planet gas, namun yupiter memiliki kerapatan yang kecil
dibandingkan planet-planet terestrial. Yupiter merupakan planet yang berwarna cukup menarik, warna-
warna itu dihasilkan oleh reaksi kimia dari elemen yang ada di atmosfernya.

Yupiter sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium. Seperempat massa Yupiter
merupakan helium, walaupun jumlahnya hanya sepersepuluh komposisi Yupiter. Planet ini mungkin
memiliki inti berbatu yang terdiri dari unsur-unsur berat, namun tidak memiliki permukaan yang padat
layaknya raksasa gas lainnya. Akibat rotasinya yang cepat, planet ini berbentuk bulat pepat (terdapat
tonjolan di sekitar khatulistiwa Yupiter). Atmosfer luar terbagi menjadi beberapa lapisan di lintang yang
berbeda, dan interaksi antara batas-batas lapisan tersebut menghasilkan badai. Salah satu dampaknya
adalah Bintik Merah Raksasa, yaitu badai besar yang telah diketahui keberadaannya semenjak abad ke-17
dengan menggunakan teleskop. Di sekeliling Yupiter terdapat cincin yang tipis dan magnetosfer yang kuat.
Selain itu terdapat paling tidak 67 satelit alami, termasuk empat satelit besar yang disebut satelit-satelit
Galileo yang pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610. Satelit terbesar Yupiter,
yaitu Ganymede, memiliki diameter yang lebih besar daripada planet Merkurius.

Yupiter masih tampak sangat cerah atau terang karen bersarnya,maka tingkat kecerahannya
mencapai empat kali kecerahan objek langit di malam hari. Kecerahannya ini membuat Galileo Galilei
segera dapat melihatnya setelah memutar teleskopnya yang baru unutuk melihat bintang, dari rumahnya di
padova, pada 1610. Dia juga menemukan empat buah bulan yang saat ini dikenal dengan sebutan bulan
Galileo untuk Yupiter yaitu Io,Europa, Kalisto,dan Ganymed, dan masing-masing memiliki sifat yang unik.

2.2 ciri-ciri
 Jika dilihat dari ruang angkasa, Jupiter tamak memiliki warna yang berlapis-lapis kombinasi warna
oranye dan putih. Warna oranye berasal dari awan amonium hidrosulfida dan warna putih dari awan
amonia.

Page | 7
 Memiliki cincin yang tipis yang terdiri dari 3 bagian yang terbuat dari debu.

 Jarak rata-rata planet Jupiter dan Matahari adalah 778,55 juta km.

 Planet Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya kita.

 Diameternya adalah 139.822 km dan volumenya adalah 1,43×1015 km3.

 Termasuk planet luar dan planet raksasa gas.

 Planet Jupiter tidak memiliki permukaan padat seperti halnya planet gas lainnya.

 Suhu permukaanya berkisar antara -108 ºC sampai -158 ºC.

 Atmosfer Jupiter merupakan atmosfer terbesar di tata surya dan terdiri dari beberapa lapisan yang
tersusun secara horizontal. Lapisan tersebut ada yang berwarna gelap (oranye) dan cerah (putih).

 Pada atmosfer terdapat “bintik merah besar”, yaitu sebuah badai besar yang muncul akibat perbedaan
aliran lapisan yang berlawanan.

 Periode rotasi 10 jam dan periode revolusi 11,86 tahun.

 Menurut NASA, planet ini memiliki 67 satelit. Namun baru 16 satelit saja yang sudah diberi nama.
Satelit tersebut ialah Metis, Andrastea, Almathea, Thebe, Io, Europa, Ganymede, Calistio, Leda,
Himalia, Lysithea, Elara, Aananke, Carme, Pasiphea, dan Sinope.

2.3 atmosfer
Yupiter memiliki atmosfer planet terbesar di Tata Surya dengan ketinggian yang membentang hingga
5.000 km (3.107 mi). Karena Yupiter tidak memiliki permukaan, dasar atmosfer ditentukan terletak di
bagian dengan tekanan atmosfer sebesar 10 bar, atau sepuluh kali tekanan permukaan di Bumi.

Lapisan awan

Yupiter dilapisi oleh awan yang terdiri dari kristal amonia dan kemungkinan amonium hidrosulfida.
Awan-awan tersebut terletak di tropopausedan tersusun menjadi lapisan-lapisan yang terletak di lintang yang
berbeda. Lapisan-lapisan tersebut terbagi lagi menjadi “zona” dengan warna yang lebih cerah dan “sabuk”
yang lebih gelap. Interaksi antara pola sirkulasi yang saling berlawanan mengakibatkan terjadinya badai
dan turbulensi. Kecepatan angin sebesar 100 m/s (360 km/j) umum ditemui di zonal jet Yupiter. Zona-zona
tersebut memiliki lebar, warna, dan intensitas yang berbeda setiap tahunnya, namun cukup stabil sehingga
dapat diberi penandaan.

Page | 8
Kedalaman lapisan awal Yupiter tercatat sebesar 50 km (31 mi), dan terdiri dari paling tidak dua dek
awan: dek bawah yang tebal dan wilayah yang tipis dan lebih jelas. Mungkin terdapat lapisan awan air yang
tipis di bawah lapisan amonia, yang dibuktikan dengan ditemukannya kilatan di atmosfer Yupiter. Hal ini
disebabkan oleh polaritas air yang memungkinkan terjadinya pemisahan muatan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan petir.Kekuatan pelepasan elektrik ini dapat mencapai seribu kali kekuatan petir di Bumi. Di
awan-awan air dapat berlangsung badai petir yang didorong oleh panas dari bagian dalam.
Warna jingga dan coklat di awan Yupiter dihasilkan oleh senyawa yang berubah warna ketika
terpapar dengan sinar ultraviolet dari Matahari. Susunannya masih belum pasti, namun substansi yang
diduga terkait adalah fosfor, sulfur, atau kemungkinan hidrokarbon. Senyawa-senyawa berwarna yang
disebut kromofor ini bercampur dengan dek awan yang hangat di bagian bawah. Zona-zona terbentuk
ketika sel konveksi membentuk amonia terkristalisasi yang menutupi awan di bagian bawah.
Akibat kemiringan sumbu Yupiter yang rendah, kutub-kutub Yupiter menerima lebih sedikit radiasi
matahari bila dibandingkan dengan wilayah khatulistiwa. Konveksi di bagian dalam planet mengalirkan
lebih banyak energi ke wilayah kutub, sehingga menyeimbangkan suhu di lapisan awan.

Bintik Merah Raksasa dan badai besar lainnya

Pemandangan Bintik Merah Raksasa Yupiter ini diabadikan oleh wahana Voyager 1 pada 25 Februari 1979,
saat wahana tersebut berada pada jarak 9,2 juta km (5,7 juta mi) dari Yupiter. Detail awan sebesar 160 km (99 mi)
(100 mi) dapat terlihat di gambar ini. Pola awan yang berwarna dan bergelombang di sebelah kiri merupakan wilayah
dengan pergerakan gelombang yang sangat kompleks dan beragam. Sebagai gambaran ukuran, badai oval putih di
bawah Bintik Merah Raksasa memiliki diameter yang kurang lebih sama dengan Bumi.

Ketampakan Yupiter yang paling dikenal adalah Bintik Merah Raksasa, yaitu badai antisiklon yang
lebih besar dari Bumi dan terletak di 22° sebelah selatan khatulistiwa. Badai ini sudah ada paling tidak
semenjak tahun 1831, dan kemungkinan dari tahun 1665.Model matematis menunjukkan bahwa badai ini
stabil dan mungkin merupakan ketampakan permanen. Badai ini cukup besar sehingga dapat dilihat dengan
menggunakan telesko dari Bumi dengan bukaan 12 cm atau lebih besar.
Objek yang berbentuk oval ini berotasi melawan arah jarum jam dengan periode rotasi selama enam
hari. Dimensi Bintik Merah Raksasa tercatat sebesar 24–40.000 km × 12–14.000 km. Diameternya cukup
besar untuk menampung dua atau tiga diameter Bumi. Ketinggian maksimal badai ini adalah 8 km (5 mi).
Badai semacam ini banyak ditemui pada raksasa gas dengan atmosfer yang bergolak. Yupiter juga memiliki
oval putih dan coklat yang biasanya lebih kecil dan tidak dinamai. Oval putih biasanya terdiri dari awan

Page | 9
yang relatif dingin di atmosfer atas. Oval coklat merupakan awal yang lebih hangat dan terletak di “lapisan
awan normal”. Badai semacam ini dapat berlangsung selama beberapa jam hingga berabad-abad.

Bahkan sebelum wahana Voyager membuktikan bahwa Bintik Merah Raksasa merupakan badai,
terdapat bukti kuat bahwa bintik tersebut tidak terkait dengan ketampakan di permukaan karena
pergerakannya berbeda dengan pergerakan atmosfer Yupiter: kadang-kadang lebih cepat dan kadang-kadang
lebih lambat. Dalam sejarah bintik ini telah bergerak beberapa kali di Yupiter relatif terhadap patokan rotasi
tetap manapun.

Pada tahun 2000, muncul ketampakan di belahan selatan yang mirip dengan Bintik Merah Raksasa,
namun lebih kecil. Ketampakan ini merupakan gabungan dari beberapa badai oval yang lebih kecil dan
berwarna putih. Ketampakan gabungan ini dinamai Oval BA, dan kadang-kadang dijuluki Bintik Merah
Kecil. Intensitas badai tersebut semenjak itu meningkat dan warnanya berubah dari putih menjadi merah.
Magnetosfer

Aurora di Yupiter. Tiga titik yang cerah dihasilkan oleh tabung fluksmagnetik yang terhubung dengan satelit
Io (di kiri), Ganymede (bawah), dan Europa (juga di bawah). Wilayah yang sangat terang dan hampir berbentuk bulat
(yang disebut oval utama) dan aurora kutub yang lebih redup juga dapat terlihat.

Medan magnet Yupiter 14 kali lebih kuat dari medan magnet Bumi, dengan intensitas
4,2 gauss (0.42 mT) di khatulistiwa dan 10–14 gauss (1,0–1,4 mT) kedua kutub, sehingga menjadikannya
yang terkuat di Tata Surya (setelah bintik matahari). Medan ini diyakini dihasilkan oleh arus eddy di inti
hidrogen metalik cair. Gunung berapi di Io menghasilkan sulfur dioksida yang membentuk torus gas di
sekeliling orbit satelit tersebut. Gas ini terionisasi di magnetosfer sehingga
menghasilkan ion sulfur dan oksigen. Ion-ion ini bersama dengan ion hidrogen dari atmosfer Yupiter
membentuk helai plasma di bidang khatulistiwa Yupiter. Plasma di helai tersebut turut berotasi dengan

Page | 10
Yupiter sehingga menyebabkan deformasi medan magnet dipol menjadi magnetodisk. Elektron di helai
plasma menghasilkan semburan radio dengan kekuatan 0,6–30 MHz.
Dijarak sejauh 75 radius dari Yupiter, interaksi magnetosfer dengan angin
matahari menghasilkan kejutan busur. Magnetosfer Yupiter dikelilingi oleh magnetopause, yang terletak di
dalam magnetosheath—wilayah di antara magnetopause dan kejutan busur. Angin matahari berinteraksi
dengan wilayah ini dan memanjangkan magnetosfer di sisi yang membelakangi angin and merentangkannya
hingga mencapai orbit Saturnus. Empat satelit terbesar Yupiter mengorbit di dalam magnetosfer Yupiter,
yang melindungi satelit-satelit tersebut dari angin matahari.
Magnetosfer Yupiter menyebabkan pemancaran radio yang intens dari wilayah kutub planet. Gunung
berapi di Io mengeluarkan gas ke magnetosfer Yupiter, sehingga menghasilkan torus partikel di sekeliling
planet. Saat Io bergerak melalui torus ini, interaksi ini menghasilkan gelombang Alfvén yang mengangkut
materi yang terionisasi ke wilayah kutub Yupiter. Akibatnya, gelombang radio dihasilkan
melalui mekanisme maser siklotron, dan pancaran radio tersebut berbentuk kerucut. Ketika Bumi melewati
kerucut ini, pancaran radio dari Yupiter dapat melebihi pancaran radio Matahari.

2.4 satelit

Yupiter dan satelit-satelit Galileo

Yupiter memiliki 67 satelit alami. Dari satelit-satelit tersebut, diameter 51 satelit tercatat kurang dari
10 kilometer dan baru ditemukan setelah tahun 1975. Empat satelit terbesar Yupiter, yang dijuluki satelit-
satelit Galileo, adalah Io, Europa, Ganymede, dan Callisto.
Satelit-satelit Galileo
Page | 11
Satelit-satelit Galileo. Dari kiri ke kanan: Io, Europa, Ganymede, dan Callisto.

Orbit-orbit Io, Europa, dan Ganymede membentuk pola yang disebut resonansi Laplace; setiap kali
Io menyelesaikan empat orbit Yupiter, Europa menyelesaikan dua orbit dan Ganymede menyelesaikan satu
orbit. Resonansi ini membuat efek gravitasi satelit-satelit tersebut mengubah orbitnya menjadi berbentuk
elips karena masing-masing satelit menerima tarikan tambahan dari tetangganya setiap kali menyelesaikan
satu orbit. Di sisi lain, gaya pasang surut dari Yupiter membulatkan orbit satelit-satelit ini.
Eksentrisitas orbit satelit-satelit ini merenggangkan bentuk ketiga satelit tersebut, sementara gravitasi
Yupiter merenggangkannya saat sedang mendekati Yupiter dan bentuknya kembali lebih bulat saat menjauh.
Perenggangan pasang surut ini memanaskan bagian dalam satelit-satelit akibat friksi. Hal inilah yang
menyebabkan Io memiliki aktivitas vulkanik, walaupun efeknya juga dapat dilihat di permukaan Europa
yang secara geologis muda (sehingga menunjukkan terjadinya pelapisan kembali).

Satelit-satelit Galileo dibandingkan dengan Bulan

Diameter Massa Jari-jari orbit Periode orbit


Nama Pelafalan
Km % kg % km % hari %

Io ˈaɪ.oʊ 3643 105 8,9×1022 120 421.700 110 1,77 7

Europa jʊˈroʊpə 3122 90 4,8×1022 65 671.034 175 3,55 13

ˈɡænimiː
Ganymede 5262 150 14,8×1022 200 1.070.412 280 7,15 26
d

Page | 12
Callisto kəˈlɪstoʊ 4821 140 10,8×1022 150 1.882.709 490 16,69 61

Klasifikasi satelit

Satelit Europa.

Sebelum misi Voyager diluncurkan, satelit-satelit Yupiter disusun berdasarkan empat kategori yang
didasarkan pada kesamaan elemen orbit. Namun, penemuan satelit-satelit kecil telah memperumit
klasifikasi. Saat ini diduga terdapat enam kelompok utama, walaupun beberapa lebih berbeda dari yang lain.
Pembagian dasar adalah pengelompokan delapan satelit dalam yang memiliki orbit yang hampir bulat di
dekat bidang khatulistiwa Yupiter dan diduga terbentuk bersama Yupiter. Satelit-satelit lainnya terdiri dari
satelit-satelit ireguler kecil dengan orbit yang elips dan terinklinasi, yang diduga merupakan asteroid yang
tertangkap oleh gravitasi Yupiter atau pecahan asteroid yang tertangkap. Satelit-satelit ireguler dalam suatu
kelompok memiliki elemen orbit yang serupa dan mungkin asal usulnya sama (mungkin satelit besar atau
objek yang tertangkap dan kemudian pecah).

Satelit-satelit reguler

Kelompok dalam terdiri dari empat satelit kecil dengan diameter kurang dari 200 km,
Kelompok
mengorbit dari radii kurang dari 200.000 km, dan memiliki inklinasi orbit kurang dari
dalam
setengah derajat.

Keempat satelit yang ditemukan oleh Galileo Galilei ini mengorbit dari jarak antara
Satelit-satelit
400.000 hingga 2.000.000 km, dan beberapa anggotanya merupakan salah satu yang
Galileo[110]
terbesar di Tata Surya.

Page | 13
Satelit-satelit ireguler

Satelit ini merupakan satelit yang termasuk dalam kelompoknya sendiri, dan mengorbit di
Themisto
antara satelit Galileo dan kelompok Himalia.

Kelompok
Kelompok satelit yang mengorbit dari jarak 11.000.000–12.000.000 km dari Yupiter.
Himalia

Satelit lain yang memiliki kelompoknya sendiri. Satelit ini mengorbit Yupiter
Carpo
secara prograd

Kelompok Satelit yang mengorbit secara retrograd ini memiliki batas yang kurang jelas, dengan rata-
Ananke rata jarak 21.276.000 km dari Yupiter dan rata-rata inklinasi 149 derajat.

Kelompok Kelompok dengan orbit retrograd dengan batas yang cukup jelas dengan rata-rata jarak
Carme 23.404.000 km dari Yupiter dan rata-rata inklinasi 165 derajat.

Kelompok
Kelompok retrograd yang tersebar dan terdiri dari satelit-satelit terluar.
Pasiphaë

2.5 stuktur
Yupiter sebagian besar terdiri dari materi gas dan cair. Planet ini merupakan planet terbesar di antara
empat raksasa gas dan terbesar di Tata Surya dengan diameter sebesar 142.984 km (88.846 mi)
di khatulistiwanya. Kepadatan Yupiter, yaitu 1,326 g/cm3, merupakan yang terbesar kedua di antara raksasa
gas, namun lebih rendah dari empat planet kebumianlainnya.
Komposisi
Atmosfer atas Yupiter terdiri dari 88–92% hidrogen dan 8–12% helium berdasarkan persen volume
atau fraksi molekul. Karena massa atom helium empat kali lebih besar dari massa atom hidrogen, komposisi
berubah bila dideskripsikan berdasarkan proporsi massa. Maka, atmosfer Yupiter terdiri dari 75% hidrogen
dan 24% helium berdasarkan massa, dengan satu persen sisanya merupakan massa unsur-unsur lainnya.
Page | 14
Bagian dalam Yupiter mengandung materi yang lebih padat sehingga persebarannya berdasarkan massa
kurang lebih 1% hidrogen, 24% helium, dan 5% unsur lain. Atmosfer Yupiter mengandung metana, uap
air, amonia, dan senyawa berbasis silikon. Terdapat pula karbon, etana, hidrogen
sulfida, neon, oksigen, fosfin, dan sulfur. Lapisan atmosfer terluar mengandung kristal amonia beku. Melalui
pengukuran inframerahdan ultraviolet, keberadaan benzena dan hidrokarbon lain juga ditemukan.

Proporsi hidrogen dan helium di atmosfer hampir sama dengan komposisi nebula
matahari primordial secara teoretis. Kandungan neon di atmosfer atas hanya 20 bagian per juta, kurang lebih
sepersepuluh dari Matahari.Kandungan helium juga terkuras hingga hanya 80% dari komposisi helium
Matahari. Hal ini mungkin disebabkan oleh presipitasi unsur tersebut di bagian dalam
planet. Keberlimpahan gas lembam berat di atmosfer Yupiter kurang lebih dua hingga tiga kali kandungan di
Matahari.
Spektroskopi menunjukkan bahwa komposisi Saturnus mirip dengan Yupiter, namun raksasa-raksasa
gas lain, yaitu Uranusdan Neptunus, relatif memiliki lebih sedikit hidrogen dan helium.

Massa

Diameter Yupiter sepuluh kali lebih kecil dari Matahari, tetapi sepuluh kali lebih besar dari Bumi. Keliling
Bintik Merah Raksasa kurang lebih sebesar Bumi.

Massa Yupiter 2,5 kali lebih besar dari massa seluruh planet lain di Tata Surya—planet ini begitu
besar sehingga barisenter Yupiter dengan Matahari berada di luar permukaan Matahari pada jarak
1,068 radius matahari dari pusat Matahari. Walaupun diameter Yupiter sepuluh kali lebih besar dari Bumi,
kepadatannya lebih rendah.

Volume Yupiter kurang lebih 1.321 kali Bumi, tetapi massanya hanya 318 kali Bumi. Jari-jari planet
ini tercatat sebesar 1/10 radius matahari, dan massanya 0,001 kali massa matahari, sehingga kepadatan dua
objek tersebut serupa. "Massa yupiter" (MJ or MJup) seringkali digunakan sebagai satuan untuk
mendeskripsikan massa objek lain, terutama planet luar surya dan katai coklat. Misalnya, planet luar
surya HD 209458 b memiliki massa sebesar 0,69 MJ, sementara massa Kappa Andromedae b tercatat
sebesar 12,8 MJ.
Berdasarkan permodelan teoretis, jika Yupiter memiliki massa yang lebih rendah, planet ini akan
menciut. Bila massa sedikit berubah, jari-jari tidak akan banyak berubah, dan bila massa lebih besar dari
500 M⊕ (1,6 massa Yupiter) bagian dalam Yupiter akan terkompresi akibat peningkatan gaya gravitasi
sehingga volume planet akan berkurang walaupun jumlah materi bertambah. Akibatnya, Yupiter diduga
Page | 15
memiliki diameter terbesar yang dapat dicapai oleh planet dengan komposisi dan sejarah evolusioner
semacam itu. Proses penciutan yang diiringi dengan peningkatan massa akan berlanjut hingga
berlangsung ignisi bintang seperti yang terjadi pada katai coklat dengan massa sekitar 50 massa Yupiter.
Walaupun massa Yupiter harus 75 kali lebih besar untuk memfusikan hidrogen dan menjadi bintang,
jari-jari bintang katai merah terkecil hanya 30 persen lebih besar daripada Yupiter. Walaupun begitu,
Yupiter menghasilkan lebih banyak panas daripada yang diterima dari Matahari; panas yang dihasilkan
dalam suatu planet biasanya tidak berbeda dari jumlah radiasi matahari yang diterima. Panas tambahan ini
dihasilkan oleh mekanisme Kelvin–Helmholtz melalui kontraksi adiabatik. Proses ini membuat Yupiter
mengecil dengan laju 2 cm per tahun. Saat pertama kali terbentuk, Yupiter jauh lebih panas dan diameternya
dua kali lebih besar dari diameter saat ini.
Struktur dalam

Model yang menggambarkan bagian dalam Yupiter, dengan inti berbatu yang dilapisi oleh lapisan hidrogen
metalik cair.

Yupiter diduga terdiri dari inti yang padat, lapisan hidrogen metalik dengan sedikit helium, dan
lapisan luar yang sebagian besar terdiri dari hidrogen molekuler. Hal lain di luar garis besar ini masih
dianggap belum pasti. Inti Yupiter biasanya dikatakan berbatu, namun komposisi detailnya masih belum
diketahui, dan begitu pula properti material-material pada suhu dan tekanan di kedalaman semacam itu (lihat
di bawah). Pada tahun 1997, keberadaan inti pada planet Yupiter telah ditunjukkan melalui pengukuran
gravitasi, yang diperkirakan memiliki massa 12 hingga 45 kali lebih besar dari Bumi atau kurang lebih 3%–
15% jumlah massa YupiterKeberadaan inti dalam sejarah Yupiter ditunjukkan oleh model pembentukan
planet yang melibatkan pembentukan inti berbatu atau ber-es yang cukup besar untuk mengumpulkan
hidrogen dari helium dari nebula protomatahari. Jika inti dianggap tidak ada, Yupiter akan mengecil karena
aliran konveksi hidrogen metalik cair yang panas bercampur dengan inti cair dan membawa isinya ke atas
bagian dalam planet. Mungkin saat ini tidak terdapat inti di Yupiter karena pengukuran gravitasional saat ini
masih belum dapat membuktikan secara pasti bahwa hal tersebut tidak benar.
Ketidakpastian permodelan bagian dalam Yupiter disebabkan oleh batas kesalahan dalam parameter
yang diukur, yaitu salah satu koefisien rotasi (J6) yang digunakan untuk mendeskripsikan momen gravitasi
planet, jari-jari khatulistiwa Yupiter, dan suhunya pada tekanan 1 bar. Wahana Juno, yang diluncurkan pada
Agustus 2011, diperkirakan dapat memperbaiki parameter tersebut dan membantu menyelesaikan misteri
inti Yupiter.
Wilayah inti dikelilingi oleh hidrogen metalik padat yang membentang hingga 78% jari-jari
planetHelium dan neon berpresipitasi di lapisan ini, sehingga mengurangi keberlimpahan unsur-unsur
tersebut di atmosfer atas.
Di atas lapisan hidrogen metalik terdapat atmosfer dalam yang transparan dan terdiri dari hidrogen.
Pada kedalaman ini, suhu berada di atas suhu kritis, yaitu sebesar 33 K untuk hidrogen, Dalam keadaan ini,
hidrogen berada pada fase cair superkritis. Untuk mempermudah pengkategorian, hidrogen di lapisan atas
yang membentang dari lapisan awan hingga kedalaman sekitar 1.000 km ada dalam bentuk gas, sementara

Page | 16
hidrogen di lapisan dalam ada dalam bentuk cair. Namun, secara fisik tidak terdapat batas yang jelas—dari
atas ke bawah gas secara perlahan menjadi lebih panas dan padat.
Semakin dekat ke inti, semakin tinggi suhu dan tekanan. Di wilayah transisi fase, yaitu tempat
hidrogen menjadi metalik karena suhunya melebihi suhu kritis, suhunya diperkirakan sebesar 10.000 K dan
tekanannya sebesar 200 GPa. Suhu di batas inti diperkirakan sebesar 36.000 K dan tekanannya kurang lebih
3.000–4.500 GPa.

2.6 sejarah ditemukannya planet yupiter


Planet yupiter ditemukan dengan cara pengamatan. Pengamatan terhadap yupiter telah dilakukan
oleh astronom-astronom babilonia dari abad ke 7-8 SM. Sejarawan astronomi china Xi Zezong telah
mengkalim bahwa astronom china Gan De telah menemukan satu satelit yupiter pada tahun 362 SM tanpa
meggunakan teleskop. Jika benar,penemuan ini mendahului Galileo selama dua milenium. Dalam karyanya
pada abad ke-2 yang berjudul Alagest, astronom yunani Claudius Ptomaeus membuat moddel planet
Geosentri berdasarkan deferent dan episiklus untuk menjelaskan pergerakan Yupiter relatif terhadap bumi,
dan memberinya periode orbit selama 4332,38 hari atau 11,86 tahun. Pada tahun 499, matematikawan dan
astronom India Arya Bhata juga menggunakan model geosentri untuk memperkirakan periode orbit Yupiter
sebesar 4332,2722 hari atau 11,86 tahun.

Selama tahun 1660-an, Casini menggunakan teleskop baru untuk menemukan bintik-bintik dan pita-
pita berwarna di Yupiter dan menemukan bahwa planet ini berbentuk pepat. Ia juga dapat memperkirakan
periode rotasi planet Yupiter. Lebih lagi, pada tahun 1690, Casini menyadari bahwa atmosfer Yupiter
mengalama rotasi diferensial.

Bintik merah besar, yaitu kenampakan berbentuk oval di belahan selatan Yupiter, telah diamati pada
tahun 1664 oleh Robert Hooke dan pada tahun 1665 oleh Giovanni Cassini, walaupun hal ini masih
diperdebatkan. Heinrich Schwabe sendiri memproduksi gambar yang menunjukkan detail bintik merah besar
pada tahun 1831.

2.7 rotasi dan revolusi


Kala rotasi Planet Jupiter adalah 9 jam 55 menit,sehingga lamanya satu hari di jupiter sama dengan 9
jam 55 menit.Sedangkan kala revolusi planet Jupiter adalah 11,86 tahun(11 tahun 315 hari),sehingga satu
tahun di Jupiter sama dengan 11 tahun 315 hari ukuran waktu di Bumi.ini berarti jika di Bumi kita berusia
25 tahun,maka jika kita berada di Jupiter usia kita 2 tahun 11 bulan menurut ukuran waktu
Jupiter.Sebaliknya jika kita berusia 25 tahun waktu Jupiter,maka jika di Bumi kita sudah berusia 296,5 tahun
waktu Bumi

2.8 medan magnet


Seperti halnya bumi dan planet-planet lain, Yupiter memiliki sebuah magnet raksasa. Kekuatan
magnet yang meluas jauh ke angkasa di wilayah sekitar planet, yang disebut dengan medan magnet. Medan
magnet Yupiter, 14kali blebih kuat dari bumi. Yan terkuat dalam tata surya, kecuali dalam hal yang
berhubungan dalam bintik matahari serta daerah-daerah kecil lainnya pada permukaan matahari.

Medan magnet Yupiter terperangakap dalam elektron, proton, partikel elektri lainnya dalam sabuk
radiasi di sekitar planet. Begitu kuatnya partikel ini, sehingga dapa merusak instrumen operasi pesawat
ruang angkasa yang berada dekat dengan planet ini.

Page | 17
Dalam sebuah ruang ruang disebut magnetosfer, medan magnet Yupiter berfungsi sebagai perisai.
Melindunginya dari angin matahari, aliran yang bermuatan partikel yang terus menerus dari matahari.
Sebagian besar partikel, elektron, dan proton berpergian pada kecepatan sekitar 500km/detik.

2.9 suhu dan iklim


Suhu
Suhu di planet yupiter sangat dingin nyaitu sekitar -161 derajat celsius ( pada tekanan 0,1 bar )
sampai -108 derajat celsius ( pada tekanan 1 bar ) dan suhu rata-ratanya -130 derajat celsius. Yupiter
mempunyai gravitasi 2.52 kali bumi, jika di bumi beratmu 50 kg maka di yupiter beratmu menjadi 126 kg.
Selain itu, planet yupiter memilii suhu yang lebih panas dari bumi. Suhu udara di yupiter bisa mencapai 420-
720 derajat celsius. Akan tetapi, planet yupiter juga memiliki titik merah besar pada permukaannya.
Penelitian dan observasi yang di lakukan baru-baru ini mengungkapkan bahwa suhu udara di atas titik merah
besar tersebut, saat badai begemuruh tidak berhenti terjadi,bisa mencapai 1.300 derajat celsius. Suhu ini
lebih panas daripada lava paling panas yang ada di bumi. Itu sebabnya disebut “ NERAKA “ di yupiter.
Iklim
Iklim disini adalah sejuk, dan umumnya hangat dan sedang. Ini adalah banyak curah hujan di
Yupiter, bahkan di bulan terkering. Iklim ini dianggap menjadi Cfb menurut klasifikasi iklim Koppen-
Geiger. Suhu rata-rata tahunan di Yupiter adalah 12,0 derajat Celcius. Tentang 453 mm presipitasi yang
jatuh setiap tahunnya.

2.10 cincin planet yupiter

Yupiter memiliki cincin yang tipis yang terdiri dari tiga bagian: cincin halo, cincin utama yang relatif
terang, dan cincin gossamer. Cincin tersebut tampaknya terbuat dari debu, sementara cincin Saturnus terdiri
dari es. Cincin utama Yupiter kemungkinan terdiri dari materi yang terlempar dari
satelit Adrastea dan Metis. Materi yang biasanya akan jatuh kembali ke satelit-satelit tersebut tertarik ke
arah Yupiter akibat gravitasinya yang kuat. Materi-materi tersebut pun mengorbit Yupiter dan terus
dipertebal oleh materi hasil tubrukan lainnya. Dua bagian cincin lainnya kemungkinan terbentuk dari
satelit Thebe dan Amalthea dengan cara yang sama.Telah ditemukan pula cincin berbatu di sepanjang orbit
Amalthea yang mungkin terdiri dari materi yang berasal dari satelit tersebut.

Daftar Pustaka
Ensiklopedi Fisika 4, Penerbit Republika, Dr. Siti Zulaikah.
Ensiklopedi Fisiska 5, Penerbit Republika, Dr. Siti Zulaikah.
Ensiklopedia Astronomi Matahari Dan Bintang, Penerbit Erlangga, Rohmat Haryadi,S.SI.

Page | 18
Ensiklopedia Astronomi Planet, Penerbit Erlangga, Rohmat Haryadi,S.SI.
www. Wikipedia.org
www. Kompas.com
https://id.climate-data .org

Page | 19

Anda mungkin juga menyukai