Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala
rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Makalah ini
dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami Tata
Surya  secara lebih lanjut.

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang namanya tidak bisa saya sebutkan
satu per satu yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan
penulisan makalah ini. Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini,
namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam
menyempurnaan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang Tata Surya. Jangan segan bertanya jika pembaca menemui kesulitan. Semoga
keberhasilan selalu berpihak pada kita semua.

Lanosi, 28 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN

Asal Usul Tata Surya……………………………………………………………………..


1. Teori Nebula atau Kabut (Kant-Laplace)………………………………………..
2. Teori Pasang Surut (Jeans dan Jeffreys)…………………………………………
3. Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlain)…………………………………
4. Teori Bintang Kembar (Lyttleton)……………………………………………….
5. Teori Big Bang (George Lemaitre)……………………………………………….
6. Teori Keadaan Tetap atau Steady-State (Bondi, Gold, dan Hoyle)……………...

Anggota Tata Surya……………………………………………………………………….


A. Satelit Alami………………………………………………………………………
B. Satelit Buatan……………………………………………………………………..

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut
termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet
kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid,
komet) lainnya.

Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid,
empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam
dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa
disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian
luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.

Itulah sedikit gambaran tentang Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya bisa
berbentuk seperti sekarang? Bagaimana awal mula terbentuknya Tata Surya? Apa yang
menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di sekitar kita dan
saya akan mencoba menjawab lewat makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini
penulis membuat makalah yang berjudul “Tata Surya dan Semua Benda Langit yang Terikat
dengan Gravitasi” dengan harapan dapat membantu para pembaca.. Dengan adanya makalah
ini bukan berarti benda langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak lagi yang tidak dapat
ditangkap oleh indera manusia sehingga kita harus banyak belajar agar dapat menemukan
benda langit yang baru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah dijelaskan, maka secara garis besar
ada empat rumusan masalah sebagai berikut.

 Bagaimana Asal-usul Pembentukan Tata Surya?

BAB II
PEMBAHASAN

ASAL USUL TATA SURYA


Tata surya (solar system) adalah  suatu system antariksa yang saling terikat gravitasi,
dimana terdapat matahari dan benda-benda langit yang mengitari secara langsung maupun tidak
langsung. Didalamnya juga terdapat benda-benda langit yang besar seperti planet. Tak lupa juga
bulan, bulan merupakan satelit alami planet yang mengitari planet.

Terkait dengan asal-usul tata surya, para ahli astronomi yang mempelajari asal usul tata
surya berpendapat bahwa seluruh sistem tata surya telah terbentuk kurang lebih 4,5 milyar tahun
yang lalu. Hal tersebut berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan menghitung umur batuan-
batuan yang ada di ruang angkasa dan juga di bumi. Berikut adalah berbagai macam teori asal
usul tata surya yang dikemukakan oleh beberapa orang ahli :

1. Teori Nebula atau Kabut (Kant-Laplace)

Yang pertama adalah teori Nebula atau teori kabut. Teori Nebula pertama kali
dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) dan tahun 1734 disempurnakan lagi
oleh Immanuel Kant (1274-1804) pada tahun 1775.

Teori serupa ternyata juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara
mandiri pada 1796. Teori Nebula ini menyebutkan bahwa pada ahap awal, tata surya masih
berkabut raksasa. Kabut raksasa ini terbentuk dari elemen debu, es dan gas yang itu disebut
nebula dan unsur gasnya sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya tersebut
menyebabkan kabut menyusu dan berputar dengan arah tertentu. Suhu kabut memanas dan
akhirnya menjadi bintang terbesar tata surya yakni matahari. Matahari juga terus menyusut
dan berputar semakin cepat dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari.
Akibat gaya gravitasi tersebut. Gas-gas memadat seiring dengan penurunan suhu, lalu
membentuk planet dalam dan planet luar.

Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet


merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka. Teori Kabut (Nebula) menceritakan
kejadian tersebut dalam 3 (tiga ) tahap :\

1. Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan
besar
2. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat
lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun
terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet,
bergerak mengelilingi matahari.
3. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur
mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga
Matahari.

Kelebihan teori kabut/Teori Nebula: 


Teori ini berhasil menjelaskan bahwa tata surya datar, orbit ellips planet mengelilingi
matahari hampir datar. 

Kelemahan teori kabut/Teori Nebula:


1. James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans menunjukkan bahwa massa bahan dalam
gelang-gelang tak cukup untuk menghasilkan tarikan gravitasi sehingga memadat
menjadi planet. 
2. F. R. Moulton pun menyatakan bahwa teori kabut tidak memenuhi syarat bahwa yang
memiliki momentum sudut paling besar haruslah planet bukan matahari. Teori kabut
menyebutkan bahwa matahari yang memiliki massa terbesar akan memiliki momentum
sudut yang paling besar.

Berbagai Modifikasi Teori Nebula


Astronom Jerman C. von Weizsaeckar memperkenalkan hipotesis nebulanya pada
tahun 1940-an. Dia berpendapat bahwa suatu lapisan materi bersifat gas pernah muncul dan
keluar sampai jauh sekali dari garis khatulistiwa matahari di jaman purba. Sebagian besar 
lapisan ini terdiri dari unsur ringan hidrogen dan helium. Akhirnya, tekanan panas dan radiasi
matahari menghilangkan sebagian besar hidrogen dan helium serta meninggalkan unsur-unsur
yang lebih berat. Unsur-unsur yang lebih berat itu secara bertahap berkumpul dalam suatu
deretan konsentris yang berbentuk seperti ginjal. Deretan massa ini menarik bahan-bahan lain
yang terdapat di ruang angkasa dan berkembang menjadi planet.

2. Teori Pasang Surut atau Tidal (Jeans dan Jeffreys)

Pada tahun 1991, ada dua ilmuwan yang bernama James H. Jeans dan Harold Jeffers.
Mereka menyampaikan teori Pasang Surut atau bisa disebut Tidal. Menurut teori pasang
surut, ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian
menghilang. Kejadian itu menyebabkan separuh bagian dari matahari tertarik dan lepas. Dari
bagian matahari yang terlepas inilah yang kemudian membentuk planet-planet.

Kejadian tersebut hampir sama dengan pasang surut air laut yang ada di muka bumi
yang disebabkan oleh gaya tarik gravitasi bulan. Bedanya pasang surut air laut ukurannya
lebih kecil dibandingkan teori pasang surut tata surya. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan
kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak antara bulan dan bumi (60 kali jari-jari bumi).
Teori asal usul tata surya menurut Jeans dan Jeffreys, bintang raksasa yang mendekati
matahari massanya sama dengan massa matahari. Sehingga ketika bintang tersebut mendekat,
pada permukaan matahari, maka akan terbentuk gunung-gunung gelombang yang besar
sekali. Gunung-gunung tersebut memiliki ketinggian yang luar biasa dan berbentuk seperti
lidah pijar raksasa. Lidah pijar yang menjulur dari matahari sampai ke bintang raksasa.

Lidah tersebut diperkirakan sangat panas dan mempunyai rongga-rongga yang


nantinya akan pecah menjadi planet-planet. Bintang raksasa itu bergerak menjauhi matahari
sehingga lama kelamaan pengaruhnya akan hilang. Selanjutnya planet-planet tersebut
mengalami pendinginan dan bergerak memutari matahari. Pada planet-planet besar, proses
pendinginan berlangsung lebih lambat daripada planet-planet kecil seperti Merkurius dan
Bumi.

Selama proses pendinginan tersebut, planet-planet memutari matahari dengan orbit


elips. Sehingga pada suatu saat memungkinkan jarak planet-planet itu menjadi lebih pendek
dari biasanya. Pada saat itu terjadi pasang surut pada permukaan planet-planet dan
menyebabkan sejumlah materi terlontar keluar dan membentuk satelit-satelit planet.

Pada teori pasang dijelaskan juga bahwa planet-planet tersebut berasal dari pecahan
gas matahari yang berbentuk seperti cerutu. Sehingga ukuran planet-planet menjadi berbeda-
beda, akibatnya planet-planet dibagian tengah seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus
memiliki ukuran yang besar. Sedangkan pada bagian ujung planet-planetnya berukuran lebih
kecil.

Kelebihan Dan Kelemahan Teori Pasang Surut


Dalam perkembangannya, semua teori mengenai penciptaan tata surya memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal tersebut tidak terlepas dari pendapat serta
bukti-bukti yang ada di lapangan, dimana bukti – bukti tersebut masih memiliki keterkaitan
dengan objek yang lain. Begitu pula yang terjadi pada teori pasang surut ini. Masih terdapat
kekurangan di dalam teori ini, namun kita masih bisa menemukan kelebihan di dalamnya.
Berikut kelebihan yang dimiliki oleh teori pasang surut ini:

Kelebihan Teori Pasang Surut


Banyak ilmuan dan para astronom setuju dan menerima teori ini sebab masih dapat
dilogika dan masuk akal. Di dalam teori ini menjelaskan mengenai pembentukan tata surya
yang berasal dari efek pasang gas-gas yang dimiliki oleh matahari, akibat dari gaya gravitasi
yang berasal dari bintang saat melintasi matahari. Gas tersebut terlepas dan pada akhirnya
mengelilingi matahari(sesuai dengan orbit) dan membentuk planet dengan ukuran yang
teratur.

Kekurangan Teori Pasang Surut


1. Kemungkinan untuk matahari bertemu dengan bintang masif sangat sulit, mengingat saat
itu bintang masif masih jarang untuk ditemukan.

2. Materi yang terlepas dari matahari berupa gas tersebut dalam keadaan yang sangat panas.
Sehingga sangat sulit untuk memadat kemudian mendingin lalu berputar di dalam orbit
secara teratur.
3. Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlin)

Teori Planetesimal pada dasarnya hampir sama dengan teori pasang surut. Teori ini
pertama kali dicetuskan oleh seorang astronom bernama Forest R. Moulton (1878-1952) dan
ahli kebumian yakni Thomas C. Chamberlin (1834-1928). Planetesimal sendiri berarti planet
kecil yang memutari sebuah inti yang berbentuk gas.

Menurut Teori Planetesimal ini, Matahari telah ada sebagai salah satu dari sekian
banyak bintang, pada suatu waktu ada sebuah bintang yang melintas dari kejauhan yang tidak
terlalu jauh, sehingga terjadi pasang naik antara bintang dan juga matahari. Pada saat bintang
itu berada jauh dari massa matahari jatuh ke permukaan matahari dan sebagian tersebar di
sekitar matahari, maka ini disebut planetisimal yang dikenal sebagai planet yang berada di
orbitnya dan di sekitar matahari.

Kelebihan Teori Planetesimal

Semua teori pembentukan jagat raya memiliki kelebihan dan juga kelemahan. Hal ini
merupakan sifat alamiah karena memang teori dikemukakan oleh manusia. Demikian pula
halnya dengan teori planetesimal ini. Teori Planetesimal memiliki beberapa kelebihan.
Kelebihan yang dimiliki oleh teori planetesimal teori ini memberikan penjelasan secara
teoritis dan masuk akal sehingga bisa diterima oleh logika. Hal ini menyebabkan teori ini
mudah diterima di kalangan para ilmuwan sehingga mudah pula untuk disetujui bersama.
Namun kembali lagi dengan bukti- bukti atau fakta ilmiah yang ada. Apabila ada fakta ilmiah
yang menyimpang dari teori planetesimal yang telah dikemukakan, maka hal itu menjadi
kelemahan yang dimiliki oleh teori ini. Dan ternyata teori planetesimal juga memiliki
beberapa kelemahan yang akan kita jelaskan di bawah ini.

Kelemahan Teori Planetesimal

Jika teori planetesimal ini memiliki kelebihan yakni mudah diterima di kalangan
ilmuwan karena penjelasannya yang masuk akal dan teoritis, maka teori ini juga memiliki
kelemahan. Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh teori planetesimal antara lain sebagai
berikut:

 Gas seharusnya terpancar ke seluruh angkasa

Di teori planetesimal disebutkan bahwa materi- materi gas dari matahari yang
terlempar keluar kemudian menjadi cair dan kemudian memadat di sekitar matahari
membentuk sebuah planet. Ada kejanggalan di dalam proses ini. Seharusnya gas yang
terlempar tersebut terpancar ke seluruh angkasa mengingat suhu dari materi yang terlepas
dari matahari sangat tinggi, dan bukan malah memadat di sekitar matahari.
 Materi yang berhamburan lebih memungkinkan untuk melayang- layang di angkasa

Teori planetesimal menyebutkan bahwa materi yang berhamburan kemudian


memadat dan mengelilingi matahari. Hal ini merupakan sebuah kejanggalan juga.
Seharusnya materi gas yang tertarik ketiak ada bintang besar yang melintas maka materi-
materi tersebut lebih mungkin untuk melayang- layang bebas di angkasa dan kecil
kemungkinannya untuk kembali berputar mengelilingi matahari.

4. Teori Bintang Kembar (Fred Hoyle)

Teori selanjutnya adalah teori yang sangat tidak asing yakni bintang kembar. Teori
bintang kembar adalah salah satu dari banyaknya teori tentang pembentukan dan evolusi tata
surya. Teori ini disampaikan oleh astronom Inggris R.A. Lyttleton, pada tahun 1956. Menurut
teori, tata surya awalnya terbentuk dari dua buah bintang kembar raksasa.

Kemudian, salah satu bintang dari bintang kembar ini meledak sehingga menghasilkan
puing-puing dan debu. Hingga akhirnya berevolusi mengelilingi mengelilingi bintang yang
satunya (matahari) dan membentuk planet-planet beserta benda-benda langit lainnya..

Karena bintang yang tidak hilang masih memiliki gravitasi yang kuat, puing-puing
tersebut tidak tertarik masuk ke dalam matahari melainkan bergerak mengelilinginya. Hingga
akhirnya serpihan-serpihan debu dari ledakan tadi menyatu dan memilin hingga akhirnya
membentuk planet.

Sedangkan batuan-batuan dari puing-puing bintang yang meledak berputar dan


membentuk orbit asteroid. Teori ini mengacu pada hasil penelitian yang membuktikan bahwa
pada sistem tata surya lainnya terdapat bintang kembar.

Sehingga Lyttelton meyakini bahwa asal usul tata surya kita adalah dari hasil ledakan
dua buah bintang kembar. Dimana salah satu bintang meledak dan membentuk anggota tata
surya. Sedangkan yang tidak hancur menjadi pusat tata surya.

Kelebihan dan Kekurangan Teori Bintang Kembar

Seperti penjelasan sebelumnya. Beberapa ahli astronomi dan ilmuan setuju dengan
teori yang dikemukakan oleh Lyttleton. Mereka beranggapan jika teori bintang kembar
memiliki kelebihan di dalamnya. Sehingga banyak yang percaya dengan proses pembentukan
tata surya yang berawal dari ada 2 bintang kembar. Berdasarkan penelitian yang lebih
mendalam, para astronom dan ilmuan menemukan terdapat bintang kembar atau bintang
ganda yang juga memiliki nama lain bintang ekor, terdapat di dalam sistem tata surya.
Keberadaan bintang kembar tersebut yang memberikan pendapat jika teori yang dibuat oleh
Lyttleton benar adanya. Kesimpulannya, ada kemungkinan jika terdapat bintang kembar saat
jutaan tahun yang lalu, jauh sebelum adanya tata surya dan planet.
Beberapa ahli yang kurang setuju dengan teori ini menjelaskan kekurangan yang
dimiliki teori bintang kembar. Bintang kembar yang ditemukan oleh para ahli astronom
memiliki ukuran yang tidak terlalu besar selayaknya matahari. Bintang kembar yang
ditemukan oleh ahli astronomi memiliki ukuran paling besar setara dengan ukuran planet.
Oleh karena itu, kemungkinan terdapat 2 bintang kembar tidak dapat memberikan keyakinan
kepada pada ahli astronomi.

Selain itu, teori bintang kembar juga tidak sesuai dengan fakta yang ada pada planet
bumi. Seperti yang kita ketahui jika planet bumi yang kita huni memiliki struktur alam yang
beda dengan planet lain. Tidak hanya daratan saja, di bumi juga terdapat lautan yang begitu
luas. Sehingga teori bintang kembar ini begitu lemah jika dibandingkan dengan kondisi planet
bumi.

5. Teori Big Bang (George Lemaitre)

Teori yang paling kontroversial adalah teori Big Bang. Teori ini pertama kali
ditemukan oleh Abbe Georges Lemaitre. Ia adalah seorang kosmolog asal Belgia pada tahun
1920-an. Menurutnya, alam semester ini mulanya berasal dari gumpalan superatom yang
berbentuk bola api kecil dengan ukuran sangat kecil. Gumpalan itu semakin lama, semakin
memadat dan juga memanas, kemudian meledak dan memuntahkan seluruh isi dari alam
semesta. Bigbang melepaskan sejumlah besar energi di alam semesta yang kemudian
membentuk seluruh materi alam semesta dan kemudian berkembang hingga menjadi bentuk
yang sekarang ini dan akan terus berkembang.

Teori Big bang atau ledakan besar ini adalah teori yang paling terkenal dan juga paling
disetujui oleh para peneliti dan ilmuwan yang lainnya.

6. Teori Keadaan Tetap atau Steady-State (Bondi, Gold, dan Hoyle)

Selanjutnya adalah teori Steady state. Menurut teori ini, yaitu teori steady state (teori
keadaan tetap) bahwa alam semesta belum memiliki awal dan tidak akan berakhir. Alam
semesta dari dulu selalu tampak sama seperti sekarang, tidak ada yang berubah.
Semua materi di alam semesta terus berekspansi dan bergerak menjauhi kita. Teori
keadaan tetap disampaikan oleh H. Bondi, T. Gold dan F. Foil dari Universitas Cambridge
pada tahun 1948. Teori mengacu kepada prinsip kosmologi sempurna, yaitu pernyataan
bahwa alam semesta dimanapun dan kapan pun akan tetap sama.

Teori ini di dukung oleh hasil penemuan galaksi baru yang mempunyai massa yang
sebanding dengan galaksi lama. Sehingga beranggapan bawah alam semesta termasuk tata
surya memiliki luas dan umur yang tak terhingga.

ANGGOTA TATA SURYA


A. Satelit Alami

Baik langsung saja saya jelaskan. Satelit alami adalah benda langit atau benda – benda
luar angkasa bukan merupakan buatan manusia yang mengorbit atau mengelilingi sebuah
planet atau bahkan benda langit lain yang lebih besar dari dirinya. Bisa kita ambil contoh
adalah bulan mengelilingi bumi.

Sesungguhnya pernyataan itu bisa berlaku untuk bintang yang mengelilingi pusat
galaksi, atau planet yang mengelilingi matahari (bintang), tetapi pernyataan tersebut jarang
digunakan dalam menjelaskan apa itu satelit alami. Jadi, pada akhirnya pernyataan umum
tentang satelit alami adalah benda yang mengelilingi sebuah planet atau benda yang lebih
besar disbanding dirinya.

Jika saya jelaskan hanya sebatas benda yang mengelilingi planet nanti akan muncul
perbedaan ketika kamu mengetahui ada benda lain bukan planet yang dikelilingi sebuah benda
kecil. Bahkan ada asteroid yang memiliki sebuah satelit alami, makanya saya tidak
menjelaskan hanya sebatas planet saja.

Asteroid yang memiliki satelit alami sendiri adalah asteroid 243, ukurannya cukup


besar dan memiliki bentik yang tidak beraturan tetapi memiliki sebuah satelit alami disebut
dengan Dactyl. Tentu saja satelit alami tersebut selalu mengorbit terhadap asteroidtersebut.

Fungsi Satelit Alami :

1. Menyebabkan pasang surut air pada objek yang di orbit, di bumi dapat dimanfaatkan oleh
para nelayan dalam mencari ikan.

2. Memantulkan sinar dari Bintang pada bagian gelap objek yang terpantulkan,
sebagaimana bulan yang menerangi bumi di malam hari sangat bermanfaat sebagai
penerangan pada saat gelap.
3. Menarik benda-benda kecil yang melayang-layang di angkasa yang mungkin menabrak
tubuh yang Objek yang deorbit, benda benda langit berbahaya yang akan menabrak bumi
jika melintasi bulan maka dapat tertarik gaya gravitasi bulan sehingga bumi terhindar dari
benturan tersebut.

Dalam system Tata surya kita, terdapat sekitar 137 satelit alami. Tentu saja 137 satelit
alami tersebut mengorbit di 6 planet. Dan perlu kamu tahu sobat, bahwa Planet Merkuriusdan
Palnet Venus tidak memiliki satelit. Selain planet itu, sejumlah planet katai seperti Pluto, Eris
dan Haumea juga memiliki satelit sendiri.

Belum tahu pengertian planet katai ? Planet katai atau biasa disebut dengan planet
kerdil dan berukuran lebih kecil dibanding dengan planet sepeti bumi, merkurius dan venus.
Tetapi planet katai memiliki karakteristik seperti planet pada umumnya, yaitu memiliki
cukup masa untuk membuat gravitasi tersendiri serta memiliki satelit sendiri.

B. Satelit Buatan

Selanjutnya saya akan membahas mengenai satelit buatan. Setelah kita mengetahui
apa itu satelit alami, saatnya kita membahas mengenai satelit buatan. Satelit buatan
adalahsatelit yang dibuat oleh manusia dan mengitari benda lain.

Dalam pelajaran kita disekolah kita mengenal satelit buatan seperti satelit Palapa.
Benar sekali, Indonesia memiliki satelit buatan sendiri yaitur satelit Palapa. Dimanakah letak
satelit palapa tersebut ? Tentu saja, semua satelit buatan manusia berada di luar angkasa.
Untuk menerbangkannya ke angkasa, satelit biasa menggunakan roket yang meluncur ke
angkasa dan menerbangkannya ke angkasa.

Berbicara mengenai satelit buatan, saya jelaskan sedikit sejarahnya. Satelit buatan


manusia pertama kali adalah Sputnik 1 yang diluncurkan oleh Rusia atau saat itu adalah Uni
Soviet. Satelit Sputnik 1 diluncurkan pada tanggal 4 Oktober 1957. Satelit ini dikepalai oleh
Segei Korolev dan asistennya Kerim Kerimov. Peluncuran roket ini memicu dua Negara
raksasa untuk berlomba ruang angkasa, yaitu antara Amerika dan Uni Soviet (Rusia).

Akhirnya America seerikat juga meluncurkan satelit pertamanya pada tanggal 31


Januari 1958, karena Angkatan Udara America dan Laut America mengerjakan projek Orbiter
yang menggunakan wahana Jupiter C pelunjuran Satelit berhasil ke ruang angkasa.

Pada tahun 1961, Angkatan Udara Amerika telah menggunakan beragam fasilitas dari
jaringan Mata Angkasa Amerika (The United States Space Surveillance Network) untuk
mengkatalogkan sejumlah 115 satelit yang mengorbit bumi.

Saat ini, satelit buatan manusia terbesar yang mengorbit bumi adalah Station Angkasa
Internasional (International Space Station). Sebagai makhluk bumi, kita harus bangga akan
kekayaan intelektual manusia dan harus berusaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
diri agar tidak kalah dari bangsa lain.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis
Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah
penemuan Tata surya di awali dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga
ditemukannya alat untuk mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo.
Perkembangan teleskop diimbangi dengan perkembangan perhitungan benda-benda langit dan
hubungan satu dengan yang lainnya. Dari mulai mengetahui perkembangan planet-planet
hingga puncaknya adalah penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit.

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk
delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil
atau katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor,
asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam,
sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan
Tersebar.

B. Saran

Sebaiknya semua pihak mempelajari Tata Surya agar dapat mengetahui dari mana
sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau
merekayasanya. Mengetahui Tata Surya juga sangat penting agar kita dapat mengetahui
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan
ketakwaan.
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia.2009.Tata Surya,(Online),(http://wikipediafoundation.org/

Wikipedia.2009.Planet,(Online),(http://wikipedia.org/wiki/Planet

Wikipedia.2009.Bulan,(Online),(http://id.wikipedia.org/Bulan_%28satelit%29

Anda mungkin juga menyukai