PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hindu-Budha yang cukup kokoh, kuat dan tangguh, bahkan sampai saat ini hasil
peninggalan Budha Mahayana dan candi Roro Jonggrang di desa Prambanan. Demikian juga
halnya dari segi literatur, seperti buku Pararaton dan Negara Kertagama. Wajarlah jika
Setelah agama Islam datang di Jawa dan Kerajaan Majapahit semakin merosot
suatu proses yang terjadi cepat, terutama sebagai hasil dakwah para wali sebagai perintis dan
penyebar agama Islam di Jawa. Di samping kewibawaan rohaniah, para wali juga
berpengaruh dalam bidang politik, bahkan ada yang memegang pemerintahan. Otoritas
pedalaman yang semula kuat ke-Hinduannya bahkan sampai ke Madura dan kota-kota lain di
Nusantara.
B. Rumusan Masalah
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerajaan Demak
Pada waktu Sunan Ampel (Raden Rahmat) wafat, maka para wali songo berkumpul
di Ampel Denta, Surabaya, mereka sepakat untuk mendirikan sebuah pusat pemerintahan
yang mengatur urusan-urusan umat Islam, juga sepakat untuk mendirikan masjid di Bintaro.
Raden Patah adalah anak Raja Prabu Brawijaya V (Raja Majapahit). Beliau
Palembang. Kepada beliau inilah Prabu Brawijaya menitipkan ibu Raden Patah yang sedang
hamil, ia adalah seorang selir Prabu Brawijaya, maka lahirlah putra yang diberi nama Raden
Joyowiseno. Setelah besar, dia ke Jawa dan belajar kepada Sunan Ampel. Dan Sunan
Ampellah yang memberi nama Abdul Fatah artinya pembuka pintu gerbang kemenangan.
Raden Patah (Pangeran Jimbun) kemudian dikawinkan dengan cucu raden Rahmat.
Setelah beberapa lama berguru kepada Raden Rahmat, diutuslah beliau ke Bintaro. Di sana
beliau hidup bersama isterinya mengepalai satu masyarakat kecil kaum Islam.
Keberangkatannya ke Bintaro adalah hasil kesepakatan para wali, hendak membuat Bintaro
sebagai pusat kegiatan umat Islam. Akhirnya atas usul para wali Raden Patah diangkat
menjadi adipati Bintaro (Demak) pada tahun 1462 M. Dan atas perintah Sunan Ampel,
Raden Patah ditugaskan mengajar agama Islam serta membuka pesantren di desa Glagat
Wangi (Demak).
Islam tempat masjid Agung yang didirikan oleh Raden Patah bersama para wali. Dijadikan
pesantren tempat mendidik dan mengajar kader-kader Islam dan menjadi pusat kegiatan
dalam lapangan politik bagi umat Islam. Sekarang masjid tersebut masih berdiri dengan
megahnya. Inilah masjid yang paling suci di mata orang Islam di Jawa. Tiap tahun banyak
orang pergi ziarah untuk mengenang dan menghormati pejuang-pejuang Islam yang telah
2|Page
Akhirnya Raden Patah secara terang-terangan memutuskan segala ikatannya dengan
Majapahit, di tengah suasana interen kerajaan terjadi konflik yang sedang dirobek oleh
komplotan golongan petualang dalam istana. Dengan bantuan daerah-daerah lainnya di Jawa
Timur yang sudah Islam, seperti Jepara, Tuban ,dan Gresik, akhirnya dapat merobohkan
Kerajaan Majapahit. Kemudian, beliau memindahkan semua alat upacara kerajaan dan
atau mengangkat Raden Patah sebagai sultan pertama Kerajaan Demak dengan gelar Sultan
Alam Akbar Al-Fatah. Pada tahun 1478 Demak diproklamirkan menjadi Kerajaan Islam
pertama di Jawa dengan beliau sebagai sultan pertamanya. Kerajaan ini bertahan sampai
tahun 1546 setelah terjadi perebutan kekuasaan antara Arya Panangsang dengan Adiwijoyo.
Sunan Kudus ulama yang besar rupanya memihak kepada Arya Panangsang karena memang
dia yang berhak melanjutkan kesultanan. Akan tetapi Arya Panangsang dibunuh oleh
Adiwijoyo (Joko Tingkir). Dengan tindakan ini berakhirlah Kerajaan Demak dan Joko
B. Kerajaan Pajang
Secara resmi Keraton Demak dipindahkan ke pajang pada tahun 1568 sebagai tanda
berdirinya Kerajaan Pajang. Joko Tingkir atau Sultan Adiwijoyo menjadi raja pertama
Kerajaan Pajang (dekat Solo sekarang). Kedudukannya disyahkan oleh Sunan Giri dan segera
mendapat pengukuhan dari adipati-adipati di seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sultan
Adiwijoyo mengangkat pula Arya Pengiri anak Sunan Prawoto (cucu Trenggono) menjadi
Peralihan kekuasaan politik dari keturunan Sultan Demak kepada Sultan Pajang
Adiwijoyo diikuti oleh perubahan pusat pemerintahan dari pinggir laut yang bersifat maritim,
Selama pemerintahan Joko Tingkir, kesusastraan dan kesenian keraton yang sudah
maju peradabannya di Demak dan Jepara, lambat laun dikenal di pedalaman Jawa Tengah.
Kesusastraan berkembang dengan pesat dan seorang pujangga terkenala adalah Pangeran
Karang Gayam.
3|Page
Kyai Gede Pamanahan adalah pengikut Joko Tingkir yang paling banyak jasanya
dalam pembunuhan Arya Panangsang. Atas jasanya itulah dihadiahkan daerah Mataram
sekitar kota Gede Yogyakarta sekarang. Dalam waktu singkat kota ini menjadi sangat maju.
ayahnya membangun kota tersebut. Ia orang yang gagah berani, mahir dalam peperangan
oleh karena itu, ia terkenal dengan nama Senopati Ing Alaga (Panglima Perang).
Ketika Joko Tingkir wafat, ia digantikan oleh Arya Pengiri, namun banyak
masyarakat yang tidak menyukainya. Kesempatan itu dipergunakan oleh Pangeran Benawa
putra Joko Tingkir untuk merebut kembali kekuasaannya. Ia minta bantuan kepada Senopati
Mataram yang dianggapnya sebagai kakak yang memang juga menginginkan lenyapnya
Kerajaan Pajang.
Majapahit dalam istana Pajang dibawa ke Mataram. Maka daerah Pajang dapat dipersatukan
C. Kerajaan Mataram
Senapati Sayyidin Panotogomo (yang dipertuan mengatur agama) dengan ibu kotanya Kota
Jawa di bawah kekuasaan Mataram sebelum niat tersebut tercapai dia wafat. Lalu digantikan
oleh Mas Jolong atau Panembahan Seda Ing Krapyah dengan gelar Sultan Anyokrowati
(1601-1613).
Pada masa dia memerintah Mataram goncang. Demak dan Ponorogo berontak namun
beliau dapat mengatasinya. Tahun 1612, Surabaya tidak bersedia lagi mengakui kedaulatan
Mataram. Akhirnya sultan menduduki Mojokerto, merusak Gresik dan membakar desa-desa
sekitar Surabaya. Namun Surabaya tetap bertahan, sultan mengalami kegagalan dan wafat
4|Page
Sebagai penggantinya Raden Rangsang dengan gelar Sultan Agung Hanyokrokusumo
(1613-1645). Ia dikenal orang yang kuat, jujur dan adil. Pada masanya, Mataram mengalami
kejayaan sebagai kerajaan yang terhormat dan disegani, tidak saja di pulau Jawa tetapi juga
di pulau-pulau lainnya. Sebagai orang muslim taat, beliau patuh menjalankan ibadah tidak
pernah melalaikan sembahyang Jumat ke Masjid bersama pembesar keraton dan alim ulama.
dan pemerintahan. Dan pada masa beliau Jawa Timur, Jawa Tengah dan di luar Jawa di
2. Perayaan Grebeg yang telah menjadi tradisi nenek moyang sejak sebelum Islam,
disesuaikan dengan perayaan hari raya Idul Fitri dan Maulid Nabi Muhammad, Saw.
3. Sejak Tahun 1633, ia mengadakan tareh baru. Tahun 1633 itu adalah tahun caka 1555.
4. Gamelan Sekaten yang semula hanya dibunyikan pada Grebeg Maulid itu, atas kehendak
daerah lainnya.
Tahun 1645, beliau wafat di gantikan anaknya, Amangkurat I atau Sunan Tegalwangi
yang memerintah selama 32 tahun (1645-1677). Amangkurat I terkenal sebagai raja yang
lalim dan curiga terhadap siapa saja. Sementara itu terjadi juga pemberontakan Trunojoyo
yang mendapat bantuan dari beberapa daerah seperti Banten. Pada tanggal 2 Juli 1677
Mataram jatuh ke tangan Trunojoyo. Namun Amangkurat II pada tahun 1677-1679 yang
memerintah. Dia hendak merebut Mataram dengan meminta bantuan Belanda, maka orang-
5|Page
orang Jawa yang kuat Islamnya tidak mau mengakui Amangkurat II sebagai rajanya.
terkabul. Adapun Trunojoyo dengan pengiringnya melarikan diri dan pada tahun 1679
pemerintahan Amangkurat II. Satu demi satu wilayah kekuasaan Mataram dikuasai oleh
Mataram, sampai ia wafat 1702. Keruntuhan Mataram sudah diambang pintu. Tahun 1755,
dengan campur tangan VOC, kerajaan Mataram dibagi menjadi dua wilayah melalui
Pakubuwono III.
Pada tahun 1757, kembali dengan campur tangan VOC, Mataram terpecah belah lagi
1. Kesultanan Yoyakarta
2. Kesultanan Surakarta
3. Kadipaten Pakualaman
4. Kadipaten Mangkunegaran.
Sehingga Kerajaan Mataram Islam akhirnya tinggal nama saja sedangkan kekuasaan
6|Page
D. Kerajaan Banten
Kedatangan Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah ke Banten dari Demak
adalah untuk meletakkan dasar bagi pengembangan agama Islam dan perdagangan orang-
orang Islam. Setelah itu, beliau kembali dan menetap di Cirebon kemudian Banten
diserahkan kepada putranya, yaitu Hasanuddin. Sejak saat itu, Hasanuddin resmi menjadi
sultan pertama di Banten tahun 1552-1570 dan Banten diumumkan sebagai kerajaan Islam
(kesultanan) di Jawa.
Sumber lain menyebutkan bahwa Hasanuddin menikah dengan putri raja Demak dan
kemudian dinobatkan sebagai penguasa Banten pada tahun 1552. Pada tahun 1568, saat
Demak. Dengan demikian, Hasanuddin merupakan pendiri dan sekaligus sebagai raja
makin kuat. Pelabuhan Banten menjadi Bandar dan pusat perdagangan yang ramai
dikunjungi saudagar-saudagar dari luar negeri seperti dari Gujarat, Persia, Tiongkok, Turki,
membawa porselin, sutra, beledru, benang mas, jarum, sisir, paying, slop, kipas, kertas dan
lain-lain. Sedangkan dari Banten mereka membeli lada, nila, cendana, cengkeh, buah pala,
penyu, dan gading. Orang-orang Persia membawa permata dan obat-obatan. Orang Gujarat
menjual kain-kain kapas, sutra, batik koromandel, kain putih, kain mona kemudian dibatik
atau disulam oleh wanita-wanita Banten. Di Banten merekapun membeli rempah-rempah dan
lain-lain.
Sultan Hasanuddin wafat. Penggantinya Pangeran Yusuf (1570-1580) anak beliau sendiri.
Beliau menaklukan Pajajaran yang masih belum Islam tahun 1579. Memajukan pertanian dan
pengairan. Mendirikan masjid Agung Banten dan membuat benteng dari batu bata. Tahun
1580, beliau wafat, meninggalkan kerajaan yang sudah kuat dan luas.
7|Page
Maulana Muhammad (1580-1596) yang baru berumur 9 tahun menggantikan
melancarkan serangan terhadap Palembang, dengan maksud agar hasil bumi berada dalam
Pada tanggal 22 juni 1596, mendaratlah orang Belanda di pelabuhan Banten di Bawah
Pimpinan Cornelis de Houtman. Kedatangan Bangsa Belanda ini merupakan titik awal dari
hari depan Indonesia yang gelap. Yang memerintah pada waktu itu adalah anak Sultan
Muhammad yang baru berumur 5 bulan yang bernama Abu Mufakhir Mahmud Abdul Kadir
oleh Abu Ma’ali. Abu Ma’ali digantikan oleh Sultan Agung Tirtayasa. Di bawah
mempertahankan Banten sebagai salah satu pusat perdagangan di Nusantara, Sultan Agung
Tirtayasa berani bersikap tegas terhadap persekutuan dagang Belanda, Verenigde Oost
Indische Compagnie (VOC) yang berkedudukan di Batavia. Sultan Agung Tirtayasa menolak
Jarak antara Banten dan Batavia yang dekat membuka peluang meletusnya konflik
Ternyata sikap tegas Sultan Agung Tirtayasa terhadap VOC tidak diteruskan oleh
putranya, Sultan Haji, ia cenderung berkompromi dengan VOC. Perbedaan sikap itu
memuncak terjadi perang saudara. Dalam perang tersebut Sultan Haji dibantu oleh VOC,
akibatnya Sultan Agung Tirtayasa terdesak dan kemudian tertangkap. Peristiwa kemenangan
Sultan Haji menandai berakhirnya kejayaan Kerajaan Banten. Setelah itu, Banten berada di
8|Page
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demak pada awalnya merupakan sebuah kadipaten yang ada di bawah kekuasaan dari
Kerajaan majapahit. Disaat Majapahit itu runtuh, maka Demak kemudian mulai memisahkan
diri dari Ibu Kota di Bintoro. Kerajaan Demak adalah kerajaan islam yang pertama ada di
Jawa dan berpengaruh besar pada lahirnya kerajaan-kerajaan Islam di Jawa serta merupakan
B. Saran
Belajar dari sejarah adalah yang terpenting karena dengan mempelajari, menganalisa
dan memahami apa yang terjadi dengan sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Jawa maka
Lihat saja buktinya bahwa lahirnya kerajaan-kerajaan Islam di Jawa bahkan lahirnya
raja atau kesultanan di Jawa merupakan keturunan dari Majapahit yang kemudian lahir
Kerajaan Demak hingga membentuk kerajaan-kerajaan selanjutnya dengan tali keluarga yang
berkesinambungan.
9|Page