Anda di halaman 1dari 11

KERAJAAN MATARAM

ISLAM

SUMBER SEJARAH MATARAM ISLAM


Sumber sejarah mengenai periode kerajaan Pajang
dan permulaan kerajaan Mataram Islam
sebenarnya sangat terbatas. Sumber tersebut
sebagian besar terdiri dari naskah-naskah Babad,
Serat ataupun tradisi lisan. Sumber asing baik dari
Portugis pada abad ke 16 dan permulaan abad ke
17 sebagian besar hanya menyinggung kejadiankejadian di kota-kota pantai, baik yang mengenai
kegiatan perdagangan ataupun sedikit mengenai
kerajaan. Oleh karena itu untuk menguraikan
sejarah timbulnya kerajaan Mataram Islam terpaksa
hanya didasarkan atas sumber-sumber dalam negeri
tersebut.

AWAL PERKEMBANGAN MATARAM ISLAM.


Pada waktu Sultan Hadiwijaya berkuasa di Pajang, Ki Ageng
Pemanahan dilantik menjadi Bupati di Mataram sebagai imbalan atas
keberhasilannya membantu menumpas Aria Penangsang. Sutawijaya,
putra Ki Ageng Pemanahan diambil anak angkat oleh Sultan Hadiwijaya.
Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat pada tahun 1575 M, Sutawijaya
diangkat menjadi bupati di Mataram. Setelah menjadi bupati, Sutawijaya
ternyata tidak puas dan ingin menjadi raja yang menguasai seluruh
Jawa, sehingga terjadilah peperangan sengit pada tahun 1528 M yang
menyebabkan Sultan Hadiwijaya mangkat. Setelah itu terjadi perebutan
kekuasaan di antara para Bangsawan Pajang dengan pasukan
Pangeran Pangiri yang membuat Pangeran Pangiri beserta pengikutnya
diusir dari Pajang, Mataram. Setelah suasana aman, Pangeran Benawa
(putra Hadiwijaya) menyerahkan takhtanya kepada Sutawijaya yang
kemudian memindahkan pusat pemerintahannya ke kotagede pada
tahun 1568 M. Sejak saat itu berdirilah Kerajaan Mataram.

LETAK GEOGRAFIS MATARAM ISLAM.


Kerajaan Mataram terletak di Jawa Tengah dengan daerah
intinya disebut Bhumi Mataram. Daerah tersebut dikelilingi oleh
pegunungan dan gunung-gunung, seperti Pegunungan Serayu,
Gunung Prau, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung
Ungaran, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Pegunungan
Kendang, Gunung Lawu, Gunung Sewu, Gunung Kidul. Daerah
itu juga dialiri banyak sungai, diantaranya Sungai Bogowonto,
Sungai Progo, Sungai Elo, dan yang terbesar dalah Sungai
Bengawan Solo.

RAJA-RAJA MATARAM ISLAM.


1. Kiai Ageng Pamanahan
2. Panembahan Senopati (1584-1601 M)
3. Mas Jolang atau Seda Ing Krapyak (1601- 1613 M)
4. Mas Rangsang dengan gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma (16131646 M)
5. Amangkurat I (1646- 1676 M)
6. Amangkurat II dikenal juga sebagai Sunan Amral (1677-1703 M)
7. Sunan Mas atau Amangkurat III pada 1703 M
8. Pangeran Puger yang bergelar Paku Buwana I (1703-1719 M)
9. Amangkurat IVdikenal sebagai Sunan Prabu (1719-1727 M)
10. Paku Buwana II (1727-1749 M)
11. Paku Buwana III pada 1749 M pengangkatannya dilakukan oleh
VOC.

KEHIDUPAN POLITIK MATARAM ISLAM


Dalam menjalankan pemerintahannya, Sutawijaya, Raja Mataram banyak
menghadapi rintangan. Para bupati di pantai utara Jawa seperti Demak,
Jepara, dan Kudus yang dulunya tunduk pada Pajang memberontak ingin
lepas dan menjadi kerajaan merdeka. Akan tetapi, Sutawijaya berusaha
menundukkan bupati-bupati yang menentangnya dan Kerajaan Mataram
berhasil meletakkan landasan kekuasaannya mulai dari Galuh (Jabar)
sampai pasuruan (Jatim).
Setelah Sutawijaya mangkat, tahta kerajaan diserahkan oleh putranya, Mas
Jolang, lalu cucunya Mas Rangsang atau Sultan Agung. Pada masa
pemerintahan Sultan Agung, muncul kembali para bupati yang
memberontak, seperti Bupati Pati, Lasem, Tuban, Surabaya, Madura, Blora,
Madiun, dan Bojonegoro. Untuk menundukkan pemberontak itu, Sultan
Agung mempersiapkan sejumlah besar pasukan, persenjataan, dan armada
laut serta penggemblengan fisik dan mental. Usaha Sultan Agung akhirnya
berhasil pada tahun 1625 M. Kerajaan Mataram berhasil menguasai seluruh
Jawa, kecuali Banten, Batavia, Cirebon, dan Blambangan. Untuk menguasai
seluruh Jawa, Sultan Agung mencoba merebut Batavia dari tangan
Belanda. Namun usaha Sultan mengalami kegagalan.

KEHIDUPAN EKONOMI MATARAM ISLAM.

Kerajaan Mataram adalah kelanjutan dari Kerajaan


Demak dan Pajang. Kerajaan ini menggantungkan
kehidupan ekonominya dari sektor agraris. Hal ini karena
letaknya yang berada di pedalaman. Akan tetapi,
Mataram juga memiliki daerah kekuasan di daerah
pesisir utara Jawa yang mayoritas sebagai pelaut.
Daerah pesisir inilah yang berperan penting bagi arus
perdagangan Kerajaan Mataram.

KEHIDUPAN SOSIAL MATARAM ISLAM.


Kehidupan masyarakat di kerajaan Mataram, tertata
dengan baik berdasarkan hukum Islam tanpa
meninggalkan norma-norma lama begitu saja. Dalam
pemerintahan Kerajaan Mataram Islam, Raja merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi, kemudian diikuti oleh
sejumlah pejabat kerajaan. Di bidang keagamaan
terdapat penghulu, khotib, naid, dan surantana yang
bertugas memimpin upacara-upacara keagamaan. Di
bidang pengadilan,dalam istana terdapat jabatan jaksa
yang bertugas menjalankan pengadilan istana. Untuk
menciptakan ketertiban di seluruh kerajaan, diciptakan
peraturan yang dinamakan anger-anger yang harus
dipatuhi oleh seluruh penduduk

KEHIDUPAN BUDAYA MATARAM ISLAM.


Kebudayaan yang berkembang pesat pada masa
Kerajaan Mataram berupa seni tari, pahat, suara,
dan sastra. Bentuk kebudayaan yang berkembang
adalah Upacara Kejawen yang merupakan
akulturasi antara kebudayaan Hindu-Budha
dengan Islam. Di samping itu, perkembangan di
bidang kesusastraan memunculkan karya sastra
yang cukup terkenal, yaitu Kitab Sastra Gending
yang merupakan perpaduan dari hukum Islam
dengan adat istiadat Jawa yang disebut Hukum
Surya Alam.E.

FAKTOR KEMAJUAN MATARAM ISLAM.


Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan
pada masa Sultan Agung. Beliau banyak
berjasa dalam bidang kebudayaan dan agama.
Beliau mengarang Serat Sastra Gending yang
berisi filsafat Jawa, menciptakan penanggalan
tahun Jawa, dan memadukan unsur Jawa dan
Islam, seperti penggunaan gamelan dalam
perayaan Sekaten untuk memperingati MaulId
Nabi.

FAKTOR KEMUNDURAN MATARAM ISLAM.

Kemunduran Mataram Islam berawal saat


kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dan
menguasai seluruh Jawa dari Belanda. Setelah
kekalahan itu, kehidupan ekonomi rakyat tidak
terurus karena sebagian rakyat dikerahkan
untuk berperang.

Anda mungkin juga menyukai