Kerajaan Demak
Ketika kerajaan Mapahit melemah memberikan peluang kepada Raden Patah untuk
mendirikan kerajaan Demak yang beribukota di kota Demak, setelah Raden Patah
wafat digantikan oleh Pati Unus, ia ingin menaklukan Malaka tetapi digagalkan oleh
Portigis dan kerasnya ombak. Pati Unus lalu digantikan oleh Sultan Trenggono yang
dilantik oleh sunan Gunung Jati. Pada masanya agama Islam tersebar hingga
Kalimantan Selatan. Keruntuhan kerajaan ini saat kepemimpinan Prawoto, terjadi
konflik yang membuatnya terbunuh dan digantikan oleh Joko Tingkir. Pusat kerajaan
Islam berpindah ke Pajang.
Kerajaan Pajang
Kerajaan Mataram
Kerajaan ini didirikan oleh sunan Gunung Jati, penyebar agama Islam di Jawa Barat.
Sepeninggal Sunan Gunung Jati, Seharusnya pewaris tahtanya adalah Pangeran Dipati
dikarenak ia meninggal pada tahun 1565 M. karena ada kekosongan pemerintahan
Fatahillah yang memimpin naik tahta tahun 1568 M, ia meninggal setelah dua tahun
berkuasa. Kekuasaan diserahkan kepada Sultan Hasanuddin, ia menyebarkan agama
Islam hingga ke Lampung dan Sumatra selatan dan berhasil menguasai Sunda Kelapa.
Pelaksanaan Pendidikan Islam Demak hampir sama dengan Aceh, yaitu mendirikan
masjid sebagai pusat daerah dan tempat Pendidikan agama yang mengajar seorang
badal sekaligus guru. Walisongo muncul di Demak serta menyebarkan agama Islam
hingga keseluruh pulau Nusantara. Peninggalan dari kerajaan Demak adalah Masjid
agung Demak, masjid ini mempengaruhi pemikiran masyarakat Jawa dan menjadi
pusat kegiatan keagamaan.