DEMAK
DAN
PAJANG
Kelompok 3 :
• AZARINE ZULFA
AMANDA (04)
• EKA NURWATUN
KHASANAH (08)
• FADIA ZAHWA
NUZULUL AULIA (10)
KERAJAAN
DEMAK
ADIPATI UNUS
Pati Unus atau Adipati Unus adalah
1518-1521
raja Demak kedua. Ia adalah anak
sulung Raden Patah, pendiri Demak
SULTAN TRENGGANA
Sultan Trenggana alias Tung Ka Lo
1521-1546 adalah raja Demak ketiga , dan
merupakan putradari Pati Unus
KEHIDUPAN POLITIK
Kehidupan politik Demak dapat dikatakan kacau dan rumit pasca wafatnya
Pati Unus pada tahun 1521, Kondisi Pati Unus yang tidak memiliki putra,
memicu terjadi konflik siapa yang akan menggantikan menjadi raja, jika ia
wafat. Kondisi itu memicu perebutan tahta antara Pangeran Sekar Seda Lepen
dengan Pangeran Trenggono. Kedua pangeran ini merasa berhak menduduki
tahta Demak. Pangeran Sekar lebih tua sehingga merasa lebih berhak atas tahta
Demak, tetapi ia lahir dari istri ketiga Raden Patah, yaitu putri Adipati Jipang.
Pangeran Trenggono lahir dari istri pertama, putri Sunan Ampel, sehingga ia
yang terpilih menjadi sultan Demak karena status anak dari istri pertama lebih
kuat dibanding anak dari istri ketiga. Konflik perebutan tahta di antara anggota
keluarga kesultanan Demak berubah lebih parah menjadi perang saudara. Pati
Unus seharusnya digantikan saudaranya, Pangeran Sekar Seda Lepen. Namun,
Pangeran Sekar dibunuh oleh Pangeran Prawoto (putra Sultan Trenggono).
Pembunuhan terjadi di sebuah jembatan sungai saat Pangeran Sekar pulang
dari shalat Jumat.
KEHIDUPAN EKONOMI
Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa. Sistem
ekonomi kerajaan tersebut bercorak agraris maritim sehingga
masyarakat banyak yang menjadi petani dan nelayan. Demak
memiliki daerah pertanian yang luas sebagai penghasil bahan
makanan, terutama beras. Selain itu, Demak juga menjadi
kerajaan maritim karena letaknya di jalur perdagangan antara
malaka dan maluku.Dengan demikian, perekonomian kerajaan
Demak berbasis agraris dan maritim dengan komoditas utama
perdagangan beras dan menjadi bandar transit perdagangan
rempah-rempah dari Maluku
KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA
Kehidupan Sosial-budaya. Kehidupan sosial masyarakat
Kerajaan Demak telah berjalan teratur. Pemerintahan diatur
dengan hukum Islam. Akan tetapi, norma-norma atau tradisi-
tradisi lama tidak ditinggalkan begitu saja. Hasil kebudayaan
Kerajaan Demak merupakan kebudayaan yang berkaitan dengan
Islam. Hasil kebudayaannya yang cukup terkenal dan sampai
sekarang masih tetap berdiri adalah Masjid Agung Demak.
Masjid itu merupakan lambang kebesaran Demak sebagai
kerajaan Islam. Masjid Agung Demak selain kaya dengan ukir-
ukiran bercirikan Islam juga memiliki keistimewaan, yaitu salah
satu tiangnya dibuat dari kumpulan sisa-sisa kayu bekas
pembangunan masjid itu sendiri yang disatukan (tatal).
Peninggalan Kerajaan
Demak
1. Piring Campa
2. Dampar Kencana
4. Pintu Bledek
Keruntuhan Kerajaan
Demak
Setelah wafatnya Sultan Trenggana menimbulkan kekacauan politik yang hebat
di keraton Demak. Negeri-negeri bagian (kadipaten) berusaha melepaskan diri
dan tidak mengakui lagi kekuasaan Demak. Di Demak sendiri timbul
pertentangan di antara para ahli waris yang saling berebut tahta. Orang yang
seharusnya menggantikan kedudukan Sultan Trengggono adalah pengeran
Sekar Seda Ing Lepen. Namun, ia dibunuh oleh Sunan Prawoto yang berharap
dapat mewarisi tahta kerajaan. Adipati Jipang yang beranama Arya
Penangsang, anak laki-laki Pangeran Sekar Seda Ing Lepen, tidak tinggal diam
karena ia merasa lebih berhak mewarisi tahta Demak. Sunan Prawoto dengan
beberapa pendukungnya berhasil dibunuh dan Arya Penangsang berhasil naik
tahta. Akan tetapi, Arya Penangsang tidak berkuasa lama karena ia kemudian
di kalahkan oleh Jaka Tingkir yang di bantu oleh Kiyai Gede Pamanahan dan
putranya Sutawijaya, serta KI Penjawi. Jaka tingkir naik tahta dan
penobatannya dilakukan oleh Sunan Giri. Setelah menjadi raja, ia bergelar
Sultan Handiwijaya serta memindahkan pusat pemerintahannya dari Demak ke
Pajang pada tahun 1568.
KERAJAAN
PAJANG
AWAL MULA KERAJAAN
Kerajaan Pajang berdiri pada tahun 1568 dan runtuh pada 1587.
Berdasarkan naskah babad, Negeri Pengging (Daerah di bawah
kekuasan Demak) disebut sebagai awal mula kerajaan Pajang
Joko Tingkir diangkat menjadi menantu Trenggana (Raja Demak
ketiga) dan menjadi Bupati Pegging.
3. Pasar Laweyan
Keruntuhan Kerajaan
Pajang
Karena adanya perebutaan tahta di kerajaan juga adanya
usaha balas dendam oleh Arya Pangiri,sehingga
kehidupan para rakyat diabaikan. Pangeran Benowo pun
tidak sanggup menggantikan kedudukan ayahnya sebagai
sultan Pajang,oleh karenanya ia menyerahkan tahta
Sutawijaya,kerajaan pajang dipindahkan ke Mataram
pada tahun 1586.Berakhirlah riwayat pajang,dan berdiri
kerajaan Mataram yang bercorak Islam di Yogyakarta.
TERIMAKASIH
Any Question?