Anda di halaman 1dari 21

KERAJAAN

DEMAK
DAN
PAJANG
Kelompok 3 :
• AZARINE ZULFA
AMANDA (04)
• EKA NURWATUN
KHASANAH (08)
• FADIA ZAHWA
NUZULUL AULIA (10)
KERAJAAN
DEMAK

AWAL MULA KERAJAAN


Demak merupakan kerajaan Islam Kerajaan Demak didirikan oleh
yang pertama di Jawa, dan berdiri Raden Fatah. Beliau selalu
pada tahun 1478 M. Hal ini memajukan agama islam
didasarkan atas jatuhnya kerajaan
dibantu oleh para wali dan
Majapahit yang diberi tanda
Candra Sengkala : Sirna hilang
saudagar islam
Kertaning Bumi,yang berarti tahun
saka 1400 atau 1478 M.
Letak Kerajaan Demak
Secara geografis Kerajaan Demak terletak di daerah
Jawa Tengah. Pada sebelumnya, daerah Demak
bernama Bintoro yang merupakan daerah Vasal atau
bawahan Kerajaan Majapahit. Kekuasaan
Pemerintahannya diberikan kepada Raden Fatah ( dari
Kerajaan Majapahit ) yang ibunya menganut agama
Islam dan berasal dari Jeumpah. Pusat Kerajaan
Demak terletak antara pelabuhan Bergota dan Jepara.
MASA KEJAYAAN
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan
Trenggono, yaitu pada pemerintahan tahun 1521-1546. Sultan Trenggono
dikenal ѕebagai raja уang ѕangat bijakѕana dan gagah berani. Pada masa
pemerintahan Sultan Trenggono, Kerajaan Demak berhasil memperluas
kekuasaannya hingga ke Sunda Kelapa, Tuban, Surabaya, Pasuruan, Malang,
dan Blambangan. Dengan adanya kekuasaan yang dimilikinya, akhirnya
Kerajaan juga berhasil menyebarkan agama Islam secara luas. Dapat dikatakan
pada saat itu Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam terkuat di Jawa.
RAJA RAJA KERAJAAN DEMAK
RADEN PATAH
Raden Patah adalah pendiri dan raja
1478-1518 pertama Kerajaan Demak. Menurut
cerita rakyat Jawa Timur, Raden Fatah
termasuk keturunan raja terakhir dari
kerajaan Majapahit, yaitu Raja
Brawijaya V.

ADIPATI UNUS
Pati Unus atau Adipati Unus adalah
1518-1521
raja Demak kedua. Ia adalah anak
sulung Raden Patah, pendiri Demak

SULTAN TRENGGANA
Sultan Trenggana alias Tung Ka Lo
1521-1546 adalah raja Demak ketiga , dan
merupakan putradari Pati Unus
KEHIDUPAN POLITIK
Kehidupan politik Demak dapat dikatakan kacau dan rumit pasca wafatnya
Pati Unus pada tahun 1521, Kondisi Pati Unus yang tidak memiliki putra,
memicu terjadi konflik siapa yang akan menggantikan menjadi raja, jika ia
wafat. Kondisi itu memicu perebutan tahta antara Pangeran Sekar Seda Lepen
dengan Pangeran Trenggono. Kedua pangeran ini merasa berhak menduduki
tahta Demak. Pangeran Sekar lebih tua sehingga merasa lebih berhak atas tahta
Demak, tetapi ia lahir dari istri ketiga Raden Patah, yaitu putri Adipati Jipang.
Pangeran Trenggono lahir dari istri pertama, putri Sunan Ampel, sehingga ia
yang terpilih menjadi sultan Demak karena status anak dari istri pertama lebih
kuat dibanding anak dari istri ketiga. Konflik perebutan tahta di antara anggota
keluarga kesultanan Demak berubah lebih parah menjadi perang saudara. Pati
Unus seharusnya digantikan saudaranya, Pangeran Sekar Seda Lepen. Namun,
Pangeran Sekar dibunuh oleh Pangeran Prawoto (putra Sultan Trenggono).
Pembunuhan terjadi di sebuah jembatan sungai saat Pangeran Sekar pulang
dari shalat Jumat.
KEHIDUPAN EKONOMI
Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa. Sistem
ekonomi kerajaan tersebut bercorak agraris maritim sehingga
masyarakat banyak yang menjadi petani dan nelayan. Demak
memiliki daerah pertanian yang luas sebagai penghasil bahan
makanan, terutama beras. Selain itu, Demak juga menjadi
kerajaan maritim karena letaknya di jalur perdagangan antara
malaka dan maluku.Dengan demikian, perekonomian kerajaan
Demak berbasis agraris dan maritim dengan komoditas utama
perdagangan beras dan menjadi bandar transit perdagangan
rempah-rempah dari Maluku
KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA
Kehidupan Sosial-budaya. Kehidupan sosial masyarakat
Kerajaan Demak telah berjalan teratur. Pemerintahan diatur
dengan hukum Islam. Akan tetapi, norma-norma atau tradisi-
tradisi lama tidak ditinggalkan begitu saja. Hasil kebudayaan
Kerajaan Demak merupakan kebudayaan yang berkaitan dengan
Islam. Hasil kebudayaannya yang cukup terkenal dan sampai
sekarang masih tetap berdiri adalah Masjid Agung Demak.
Masjid itu merupakan lambang kebesaran Demak sebagai
kerajaan Islam. Masjid Agung Demak selain kaya dengan ukir-
ukiran bercirikan Islam juga memiliki keistimewaan, yaitu salah
satu tiangnya dibuat dari kumpulan sisa-sisa kayu bekas
pembangunan masjid itu sendiri yang disatukan (tatal).
Peninggalan Kerajaan
Demak
1. Piring Campa

2. Dampar Kencana

3. Masjid Agung Demak

4. Pintu Bledek
Keruntuhan Kerajaan
Demak
Setelah wafatnya Sultan Trenggana menimbulkan kekacauan politik yang hebat
di keraton Demak. Negeri-negeri bagian (kadipaten) berusaha melepaskan diri
dan tidak mengakui lagi kekuasaan Demak. Di Demak sendiri timbul
pertentangan di antara para ahli waris yang saling berebut tahta. Orang yang
seharusnya menggantikan kedudukan Sultan Trengggono adalah pengeran
Sekar Seda Ing Lepen. Namun, ia dibunuh oleh Sunan Prawoto yang berharap
dapat mewarisi tahta kerajaan. Adipati Jipang yang beranama Arya
Penangsang, anak laki-laki Pangeran Sekar Seda Ing Lepen, tidak tinggal diam
karena ia merasa lebih berhak mewarisi tahta Demak. Sunan Prawoto dengan
beberapa pendukungnya berhasil dibunuh dan Arya Penangsang berhasil naik
tahta. Akan tetapi, Arya Penangsang tidak berkuasa lama karena ia kemudian
di kalahkan oleh Jaka Tingkir yang di bantu oleh Kiyai Gede Pamanahan dan
putranya Sutawijaya, serta KI Penjawi. Jaka tingkir naik tahta dan
penobatannya dilakukan oleh Sunan Giri. Setelah menjadi raja, ia bergelar
Sultan Handiwijaya serta memindahkan pusat pemerintahannya dari Demak ke
Pajang pada tahun 1568.
KERAJAAN
PAJANG
 AWAL MULA KERAJAAN
 Kerajaan Pajang berdiri pada tahun 1568 dan runtuh pada 1587.
 Berdasarkan naskah babad, Negeri Pengging (Daerah di bawah
kekuasan Demak) disebut sebagai awal mula kerajaan Pajang
 Joko Tingkir diangkat menjadi menantu Trenggana (Raja Demak
ketiga) dan menjadi Bupati Pegging.

Setelah kepemimpinan Raja Trenggana terjadi perebutan kekuasaan di


kerajan Demak Pangeran Sedo Lepen dibunuh oleh Sunan Prawoto
dibunuh oleh Arya Penangsang. Arya Penangsang dikalahkan oleh Joko
Tingkir. Joko Tingkir Merebut tahta Demak dan memindahkan pusat
kerajaan ke kerajaan Pajang.
Letak Kerajaan
Pajang
Kerajaan Pajang adalah sebuah kerajaan yang
berpusat di Jawa Tengah sebagai kelanjutan kerajaan
Demak.Kompleks keraton,yang sekarang tinggal
batas-batas fondasinya saja, berada di perbatasan
kelurahan pajang,Kota Surakarta dan Desa
Makamhaji,Kartasura, Sukoharjo.
MASA KEJAYAAN
Kerajaan Pajang merupakan Kerajaan Islam pertama yang letaknya berada di
daerah pedalaman Jawa. Pada saat Kerajaan Islam Pajang berdiri, kekuasaan
hanya ada di sekitaran sekitar Jawa Tengah. Hal ini terjadi karena ketika
kerajaan Islam Demak mengalami kemunduran, banyak wilayah di Jawa Timur
yang mulai melepaskan diri. Namun kemudian pada tahun 1586 M, Sultan
Hadiwijaya beserta beberapa adipati yang ada di Jawa Timur kemudian
dipertemukan di Giri Kedaton oleh Sunan Prepen. Nah, pada pertemuan
tersebut kemudian para adipati di Jawa Timur mengakui kedaulatan Kerajaan
Pajang atas kadipaten yang ada di Jawa Timur.Kerajaan Islam Pajang sendiri
mengalami masa keemasan atau masa kejayaan kerajaan Pajang adalah pada
masa Sultan Hadiwijaya. Ada banyak pencapaian yang berhasil diraih pada
masa Sultan Hadiwijaya. Perpindahan kekuasaan Islam Demak ke Pajang
sendiri seakan menjadi sebuah simbol dari kemenangan Islam kejawen atas
Islam ortodok pada masa itu
RAJA RAJA KERAJAAN PAJANG
RAJA ADIWIJAYA
Dalam traditi Jawa Jaka Tingkir atau Mas
1549-1582 Karebet, kadang-kadang juga di tulis Joko
Tingkir,adalah pendiri sekaligus raja pertama
kerajaan.Raden Wijaya termasuk raja termashur
di Kerajaan
ARYA pajang.
PANGIRI Ia Adipati Demak yang berhasil
menjadi raja kedua kesultanan pajang bergelar
Sultan Ngawantipuro. Ketika menjadi sultan,
1582-1586 tindakan Arya pangiri sangat meresahkan
masyarakat karena menyita sepertiga sawah rakyat
untuk diberikan kepada para pengikutnya dari
Demak. Kesempatan inilah yang diambil oleh
pangeran Benawa.
PANGERAN BENAWA
Ketika Sultan Adiwijaya wafat pada tahun 1582.
Seharusnya, digantikan oleh pangeran Benawa. Namun, Ia
1586-1587 berhasil disingkirkan oleh Arya pangiri. Sedangkan
pangeran Bewana hanya dijadikan Adipati di Jepang. Di
sebuah serangan Arya Pangiri dapat dikalahkan oleh
Pangeran Benawa yang dibantu Sutawijaya pada tahun
1586. Pangeran Benawa memerintah dan bergelar
Prabuwijaya
KEHIDUPAN POLITIK
Kerajaan Pajang ini bisa dikatakan sebagai kerajaan bekas dari Demak. Hal ini karena
sejarah berdirinya Kerajaan Pajang tidak bisa dipisahkan dari Kerajaan Demak.
Pendiri Kerajaan Pajang adalah Joko Tingkir yang kala itu berhasil menumpas Aryo
Penangsang. Aryo Penangsang sendiri adalah raja di Demak yang tidak diinginkan
oleh peihak keluarga besar Demak. Dari sini kemudian keluarga meminta bantuan
Joko Tingkir untuk menyingkirkan Aryo Penangsang. Setelah berjalannya waktu,
Kerajaan Demak runtuh maka Joko Tingkir kemudian menggeser pusat pemerintahan
di Demak ke Pajang yang sekaligus menjadi penanda berdirinya Kerajaan Islam
Pajang.
Kehidupan politik Kerajaan Pajang ini sebenarnya mulai mapan dan stabil. Namun
disayangkan perjalanan Kerajaan Islam Pajang tidak cukup lama karena beberapa
konflik yang terjadi. Kerajaan Pajang sendiri berpusat di Jawa Tengah bekas Kerajaan
Demak lebih tepatnya yaitu di daerah Kartasura dekat Surakarta atau Solo. Kerajaan
Pajang ini sebenarnya meski muncul belakangan, pernah juga disebut oleh Hayam
Wuruk dalam kitab Negarakertagama. Pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit,
kerajaan Pajang dan kerajaan Demak sudah disinggung di dalam kitab tersebut
KEHIDUPAN EKONOMI
Meski merupakan kerajaan baru jika dibanding dengan Kerajaan Demak, namun
secara ekonomi Kerajaan Pajang sangatlah baik. Kesejahteraan rakyatnya cukup
terjamin dengan berbagai hasil bumi yang dihasilkan. Ketika Kerajaan Demak masih
berkuasa, bahkan Kerajaan Pajang ini sudah berhasil mengekspor beras ke beberapa
daerah melalui perniagaan dengan memanfaatkan Bengawan Solo sebagai jalur
transportasi. Pada umumnya, masyarakat Pajang mengandalkan hasil kebun dan
pertanian untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Bahkan Pajang berhasil menjadi
lumbung beras pada sekitar abad ke 16 dan ke 17. Hal ini karena irigasi di daerah
Pajang sangat bagus dengan adanya Bengawan Solo sehingga irigasi lancar yang
kemudian membuat hasil pertanian melimpah.Kelemahan masyarakat Pajang pada
saat itu adalah ketidakmampuan dalam bidang perniagaan. Sehingga meski memiliki
hasil agraris yang sangat melimpah, kedigdayaan ekonomi Kerajaan Pajang ini tidak
berlangsung lama. Terlebih lagi perniagaan dengan basis laut atau maritim yang
sedang ngetrend pada saat itu, semakin membuat Kerajaan Pajang tertinggal dengan
kerajaan lain di bidang ekonomi perniagaan. Karena masyarakat pajang kurang ahli
dalam masalah kelautan, padahal pada saat itu semua perdagangan hampir dilakukan
di lautan.
KEHIDUPAN SOSIAL
BUDAYA
Pada zaman Pakubuwono I dan Jayanegara bekerja
sama untuk menjadikan Pajang semakin maju dibidang
pertanian sehingga Pajang menjadi lumbung beras
pada abad ke-16 sampai abad 17, kerja sama tersebut
saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Kehidupan rakyat Pajang mendapat pengaruh
Islamisasi yang cukup kental sehingga masyarakat
Pajang sangat mengamalkan syariat Islam dengan
sungguh-sungguh.
Peninggalan Kerajaan
Pajang
1. MasjiD peninggalan
Jaka Tingkir

2. Makan Raden Adiwijaya


Gunung Jati

3. Pasar Laweyan
Keruntuhan Kerajaan
Pajang
Karena adanya perebutaan tahta di kerajaan juga adanya
usaha balas dendam oleh Arya Pangiri,sehingga
kehidupan para rakyat diabaikan. Pangeran Benowo pun
tidak sanggup menggantikan kedudukan ayahnya sebagai
sultan Pajang,oleh karenanya ia menyerahkan tahta
Sutawijaya,kerajaan pajang dipindahkan ke Mataram
pada tahun 1586.Berakhirlah riwayat pajang,dan berdiri
kerajaan Mataram yang bercorak Islam di Yogyakarta.
TERIMAKASIH
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai