Kerajaan
Islam di Jawa
APRIL 2023
Outline
1. Kerajaan Demak
2. Kerajaan Pajang
3. Kesultanan Mataram
4. Kesultanan Cirebon
5. Kesultanan Banten
KESULTANAN DEMAK
Melemahnya kedudukan Majapahit pada akhir abad ke-15
yang diakibatkan oleh banyaknya daerah taklukan Majapahit
yang melakukan perlawanan dan melepaskan diri, sedangkan
pengaruh Islam menjadi semakin kuat di daerah Jawa,
termasuk di Demak (salah satu daerah kekuasaan Majapahit).
Kesultanan Demak terletak di Utara Pulau Jawa dan memiliki ibukota bernama Bintoro.
RADEN PATAH PATI UNUS SULTAN
Memerintah Kesultanan -Berkuasa di Kesultanan
TRENGGONO
Demak sampai 1518 M. demak dari 1518-1521 M. Memerintah sejak tahun
Adipati Unus dijuluki 1521-1546 M.
Beliau wafat pada tahun "Pangeran Sabrang Lor".
1518. Puncak kejayaan Demak
ada pada masa
pemerintahannya.
Sistem
Pemerintan
Raden Patah bekerjasama
dengan para wali untuk
menentukan dasar negara yang
berlandaskan ajaran Islam
murni, yaitu Al-Qur'an dan
Hadist Nabi.
Rolena Park Church | Jan. 2020
Pelaksanaan Hukum di
Kesultanan Demak
Penyusunan kitab undang-undang.
Peraturan pelaksanaan hukum Raja Penghulu Jaksa
berdasarkan:
- Fungsi
- Kedudukan
- Peranan seseorang di masyarakatnya.
Sabrang = menyebrang
Lor = utara
Panggilan ini disematkan kepadanya karena beliau memimpin armada Demak dalam
penyerangan ke Malaka yang terletak di Utara Pulau Jawa.
Adipati Unus hanya memerintah selama 3 tahun. Hal ini disebabkan saat beliau
melakukan penyerangan terhadap kedudukan Portugis di Malaka pada tahun 1521,
saat itu kapal yang ditumpangi oleh Adipati Unus terkena tembakan meriam
Portugis, kemudian beliau pun wafat.
SULTAN
TRENGGONO
SEJARAH RAJA-RAJA
Sultan Hadiwijaya menggantikan
1. Jaka Tingkir atau Sultan
kedudukan Arya Penangsang dan
Hadiwijaya (1549-1582).
mengganti Kesultanan Demak menjadi
2. Arya Pangiri atau Sultan
Kesultanan Pajang.
Ngawantipura (1582-1286).
3. Pangeran Banawa atau Sultan
Kesultanan Pajang berusia tidak lebih
Prabuwijaya (1586-1587)
dari 50 tahun (1549-1587).
Kesultanan Pajang tidak pernah benar-benar
KESULTANAN PAJANG
memiliki masa kejayaan.
Kesultanan Pajang dalam masa pemerintahan
Sultan Hadiwijaya dinilai cukup baik, namun
kesultanan ini diwarnai oleh konflik keluarga
mulai dări berdiri hingga keruntuhannya .
"Saat Sultan Hadiwijaya memerintah, wilayah Mataram Keinginan Panembahan Senopati tidak
merupakan wilayah bawahan Kesultanan Pajang. pernah terlaksana, bahkan diketahui
Setelah Ki Ageng Mataram meninggal, oleh Sultan Hadiwijaya.
kekuasaan di Mataram digantikan oleh anaknya Sultan Hadiwijaya bertekad menangkap
yang bernama Panembahan Senopati. Panembahan Senopati dan
Panembahan Senopati sangat ingin menyebabkan perang besar antara
membebaskan Mataram dari Kerajaan Pajang. Kesultanan Pajang dengan Mataram.
Setelah perang antara Kesultanan Pajang
dengan Mataram, Sultan Hadiwijaya sakit dan
wafat.
Masa Pemerintahan
Arya Pangiri Tahta kekuasaan Pajang diserahkan kepada
Adipati Demak, Arya Pangiri.
Arya Pangiri adalah anak dari Sunan Prawata
dan menantu dari Sultan Hadiwijaya.
"Arya Pangiri memiliki banyak
"Menurut Sulendraningrat,
Percampuran tersebut menjadikan pedukuhan ini
Kesultanan Cirebon merupakan
diberi nama Caruban yang berarti campuran.
pedukuhan kecil yang dibangun
Pedukuhan ini dihuni oleh penduduk yang bekerja
oleh Ki Gede Tapa pada 1445."
sebagai penangkap ikan dan udang kecil atau rebon.
...SEJARAH KESULTANAN CIREBON
Pada tahun 1526, Kesultanan Demak bermaksud memperluas kekuasaannya hingga ke kawasan
pesisir barat Pulau Jawa.
Maulana Hasanuddin beserta pasukannya datang dari Demak ke wilayah Banten untuk memperluas
kekuasaan dan menyebarkan ajaran Islam.
MASA PEMERINTAHAN MAULANA HASANUDDIN
"Banten melepaskan diri dan menjadi kerajaan yang mandiri dan dipimpin
oleh Maulana Hasanuddin".
Abu Mufakir Mahmud Abdul Kadir, putra Maulana Muhammad masih anak-
anak saat menggantikan ayahnya.
Pemerintahan dipegang oleh Pangeran Manggala, wali dari Abu Mufakir
Mahmud Abdul Kadir.
Pangeran Menggala berhasil mengendalikan kekuasaan di Banten.
Saat dewasa Banten secara penuh diperintah oleh Abu Mufakir Mahmud
Abdul Kadir yang kemudian dikenal sebagai "Pangeran Ratu".
Abu Mufakir merupakan salah satu pangeran terkenal di Kerajaan Banten.
Kepemimpinan beliau berakhir setelah wafat pada tahun 1561.
PEMERINTAHAN ABU MAALI ACHMAD DAN SULTAN AGENG TIRTAYASA
"Setelah Sultan Abu Mufakir wafat, Kesultanan Banten dipimpin oleh Abu Maali Achmad".
Kepemimpinan di Kesultanan Banten dilanjutkan oleh Sultan Abdulfatah atau Sultan Ageng (1651-1682)..