Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SEJARAH

ALFALOUIS DILLON MARYONO (X MIPA 2/01)

SMA NEGERI 4 SEMARANG


A. KRONOLOGI KERUNTUHAN MAJAPAHIT
Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan Hindu di Jawa Timur yang
didirikan oleh Raden Wijaya (1293 M). Kerajaan kuno di Indonesia ini berdiri pada tahun
1293-1500 Masehi. berdirinya Kerajaan Majapahit yakni adanya serangan dari Adipati Kediri
yang berhasil membunuh penguasa Kerajaan Singasari terakhir akibat menolak pembayaran
upeti. Kemudian Raden Wijaya (menantu Kertanegara) berhasil melarikan diri ke Madura
untuk meminta perlindungan kepada Aryawiraraja. Raden Wijaya diberikan hutan Tarik oleh
Aryawiraraja sebagai daerah kekuasaanya kemudian dijadikan desa baru yang diberi nama
“Majapahit”.Kerajaan Majapahit mencapai puncak keemasannya berada dibawah kekuasaan
Hayam Wuruk (1350-1389 M). Berdasarkan isi Kitab Negerakertagama, wilayah kekuasaan
Majapahit pada masa itu hampir sama luasnya dengan wilayah Indonesia yang sekarang,
bahkan pengaruh kerajaan Majapahit sampai ke negara-negara tetangga. Namun, terdapat
satu daerah yang tidak tunduk pada kekuasaan Majapahit, yakni Kerajaan Sunda dengan
penguasa Sri baduga Maharaja.

Ketika Hayam Wuruk ingin menjadikan Diah Pitaloka sebagai permaisuri, Gajah
Mada tidak menyetujuinya. Gajah Mada menginginkan putri Sri baduga Maharaja
dipersembahkan kepada Majapahit sebagai upeti. Terjadilah salah paham yang melahirkan
peperangan yang pada akhirnya Sri Baduga gugur dan putri Sunda bunuh diri.Runtuhnya
Kerajaan Majapahit akibat terjadi perang saudara antara Wirabhumi melawan
Wikramawardhana pada tahun tahun 1405-1406 M. Selain itu, adanya pergantian raja yang
menjadi perdebatan pada tahun 1450-an dan terjadi pemberontakan besar-besaran pada
tahun1468 M oleh seorang bangsawan. Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran pada
akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15.

B. KRONOLOGI BERDIRINYA KERAJAAN DEMAK


 PROFIL KERAJAAN DEMAK
Demak atau Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di pantai
utara Jawa. Menurut tradisi Jawa, Demak sebelumnya merupakan kadipaten dari
kerajaan Majapahit, kemudian muncul sebagai kekuatan baru mewarisi legitimasi dari
kebesaran Majapahit. Kerajaan ini tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau
Jawa dan Indonesia pada umumnya, Walaupun tidak berumur panjang dan segera mengalami
kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun 1560,
kekuasaan Demak beralih ke Kerajaan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir/Hadiwijaya.
Salah satu peninggalan bersejarah Demak ialah Mesjid Agung Demak, yang menurut tradisi
didirikan oleh Wali Songo.
Lokasi keraton Demak, yang pada masa itu berada di tepi laut, berada di kampung
Bintara (dibaca "Bintoro" dalam bahasa Jawa), saat ini telah menjadi bagian
kota Demak di Jawa Tengah. Sebutan kerajaan pada periode ketika beribu kota di sana
dikenal sebagai Demak Bintara. Pada masa raja ke-4 (Sunan Prawoto), keraton dipindahkan
ke Prawata (dibaca "Prawoto") dan untuk periode ini kerajaan disebut Demak Prawata.
Sepeninggal Sunan Prawoto, Arya Penangsang memerintah kesultanan yang sudah lemah ini
dari Kadipaten Jipang (sekarang dekat Cepu). Kotaraja Demak dipindahkan ke Jipang dan
untuk periode ini dikenal dengan sebutan Demak Jipang. Hadiwijaya dari Pajang mewarisi
wilayah Demak yang tersisa setelah ia, bersama-sama dengan Ki Gede Pamanahan dan Ki
Penjawi, membunuh Arya Penangsang. Demak kemudian menjadi vasal dari Pajang.
 SEJARAH BERDIRINYA
Menurut cerita tradisi Jawa, Kerajaan Demak berdiri pada 1403 saka (tahun 1481), didahului
oleh runtuhnya Majapahit pada 1400 saka (tahun 1478). Tetapi, sumber-sumber sekunder,
terutama dari penelitian ilmiah, menyimpulkan bahwa sekitar tahun 1478 adalah waktu
berdirinya Demak.[3][4]
Sementara Demak yang berada di wilayah utara pantai Jawa muncul sebagai kawasan yang
mandiri. Dalam tradisi Jawa digambarkan bahwa Demak merupakan penganti langsung dari
Majapahit, sementara Raja Demak (Raden Patah) dianggap sebagai putra Majapahit terakhir.
Kerajaan Demak didirikan oleh kemungkinan besar seorang Tionghoa Muslim bernama Cek
Ko-po. Kemungkinan besar putranya adalah orang yang oleh Tomé Pires dalam Suma
Oriental-nya dijuluki "Pate Rodim", mungkin dimaksudkan "Badruddin" atau "Kamaruddin"
dan meninggal sekitar tahun 1504. Putra atau adik Rodim, yang
bernama Trenggana bertakhta dari tahun 1505 sampai 1518, kemudian dari tahun 1521
sampai 1546. Di antara kedua masa ini yang bertakhta adalah iparnya, Raja Yunus (Pati
Unus) dari Jepara. Sementara pada masa Trenggana sekitar tahun 1527 ekspansi militer
Kerajaan Demak berhasil menundukkan Majapahit.
Berdasarkan Babad Tanah Jawi, pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Fatah atau
Praba atau Raden Bagus Kasan (Hasan) memiliki gelar Jin Bun (gelar Tiongkok) sering
disebut juga Senapati Jinbun atau Panembahan Jinbun bergelar Sultan Syah Alam Akbar Al-
Fatah. (1455-1518) Memerintah Kerajaan Demak tahun 1500 - 1518.
 MASA KEEMASAN
Pada awal abad ke-16, Kerajaan Demak telah menjadi kerajaan yang kuat di Pulau Jawa,
tidak satu pun kerajaan lain di Jawa yang mampu menandingi usaha kerajaan ini dalam
memperluas kekuasaannya dengan menundukkan beberapa kawasan pelabuhan dan
pedalaman di Nusantara. Masa keemasan/kejayaan tersebut dibawah :
Di bawah Pati Unus
Demak di bawah Pati Unus adalah Demak
yang berwawasan nusantara. Visi besarnya adalah
menjadikan Demak sebagai kerajaan maritim yang
besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa
terancam dengan pendudukan Portugis di Malaka.
Kemudian beberapa kali ia mengirimkan armada
lautnya untuk menyerang Portugis di Malaka.

Di bawah Trenggana
Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di
Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawahnya, Demak
mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti
merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau
tentara Portugis yang akan mendarat di sana (1527),
juga menaklukkan hampir seluruh Pasundan/Jawa Barat
(1528 - 1540) serta wilayah-wilayah bekas Majapahit di
Jawa Timur seperti Tuban (1527), Madura (1528),
Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527 - 1529),
Kediri (1529), Malang (1529 - 1545), dan Blambangan,
kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa
(1529 - 1546). Trenggana meninggal pada tahun 1546
dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan, dan
kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto. Salah
seorang panglima perang Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (Sumatra),
yang juga menjadi menantu raja Trenggana. Sementara Maulana Hasanuddin putra Sunan
Gunung Jati diperintah oleh Trenggana untuk menundukkan Banten Girang. Kemudian hari
keturunan Maulana Hasanudin menjadikan Banten sebagai kerajaan mandiri.
Sedangkan Sunan Kudus merupakan imam di Masjid Demak juga pemimpin utama dalam
penaklukan Majapahit sebelum pindah ke Kudus.
C. PERPINDAHAN KEKUASAAN KERAJAAN DEMAK KE PAJANG
Kerajaan Pajang merupakan Kerajaan yang mewarisi Demak. Diperoleh melalui
politik dan Genealogi, sebagai keturunan Majapahit serta sebagai menantu Sultan
Trenggana, Sultan terakhir Demak. Pergantian kekuasaan dari Demak ke Pajang tentu
saja penuh dengan konflik yang menimbulkan pertikaian dan pembunuhan di dalam
keluarga kerajaan demi meraih takhta. Pertikain ini diakhiri oleh pertarungan antara
Jaka Tingkir dan Arya Panangsang. karena pemenangnya adalah Jaka Tingkir, maka
Demak Jatuh ke tangan Jaka Tingkir dan kemudian memindah wilayah kekuasaan
berpusat di Pajang.
Penelitian ini menggunakan metode Heuristik dengan menggunakan sumber
skunder yaitu sumber pustaka sebagai rujukan, kritik sumber dilakukan baik kritik
ekstern dan intern sebagai dasar pertanggungjawaban keabsahan tulisan. Metode
berikutnya adalah mengintepretasi yang digunakan untuk menganalisa maupun
mensintesiskan tulisan sehingga menjadi karya sejarah secara utuh dan
berkesinambungan. Terakhir adalah historiografi yang digunakan untuk pemaparan hasil
penelitian.
Penitikberatan tulisan ini adalah : proses peralihan kekuasaan dari kesultanan Demak ke
Pajang dan masa kesultanan Hadiwijaya di Pajang tahun 1546-1586M. Detail
pembahasan meliputi proses keruntuhan Demak yang disebabkan oleh beberapa
kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Demak. Pembahasan berikutnya adalah
konflik dan pertikaian yang terjadi dalam keluarga kerajaan demi memperoleh
kekuasaan. Kemudian pepindahan Kesultanan ke Pajang yang membawah banyak
perubahan corak agama dan mata pencaharian. Perpindahan ini mengakibatkan
beralihnya sistem Negara maritim berpindah menjadi Negara yang agraris, hal ini
didukung oleh wilayah geografis antara Demak dan Pajang. peralihan aliran agama juga
terlihat dengan berpindahnya aliran syariat ke makrifat (aliran Syeikh Siti Jenar).
Dengan dasar Manunggaling Kawulo Gusti yang mampu menyebar cepat karna dirasa
cocok dan sesuai dengan kehidupan dan keyakinan masyarakat Jawa sebelumnya yang
mayoritas beragama Hindu-Budha.
D. KRONOLOGI BERDIRINYA KERAJAAN MATARAM ISLAM
Kerajaan Mataram Islam menjadi salah satu Kerajaan Islam yang ada di wilayah
Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri pada abad 16, tepatnya pada tahun 1582 dengan pusat
pemerintahan di wilayah Kutagedhe yang sekarang dikenal sebagai Yogyakarta.
 BERDIRINYA KERAJAAN MATARAM
Pada awalnya, Kerajaan Mataram adalah bagian dari daerah Kadepaten di bawah
pemerintahan Kerajaan Pajang. Itu karena Ki Ageng Pemanahan berhasil menumpas
kawanan perang Aria Penangsang yang kemudian mendapatkan imbalan dari Sultan
Adiwijaya yaitu Hutan Mentaok. Sepeninggalan Ki Ageng Pemanahan, putranya yang
bernama Sutawijaya memegang kendali atas kawasan Hutan Mentaok. Pusat
pemerintahannya berpindah dari Banguntapan ke Kotagede. Karena ketidakpuasan dari
Sutawijaya, ia melakukan pemberontakan dan berusaha menjadi raja yang menguasai seluruh
Pulau Jawa. Pada akhirnya, hal tersebut menimbulkan peperangan dan mangkatnya Sultan
Adiwijaya.
 MASA KEJAYAAN
Kerajaan Mataram Islam berganti kepemimpinan seiring berjalannya waktu. Mereka
mencapai puncak kejayaannya pada masa kepemimpinan Raden Mas Rangsang atau yang
dikenal dengan sebutan Sultan Agung pada tahun 1713-1645. Kejayaan Sultan Agung dapat
dilihat melalui bidang perdagangan dan budaya yang mengalami kemajuan pesat. Ia berhasil
mengekspansi dan menguasai hampir seluruh wilayah Pulau Jawa. Ia juga berani menumpas
perlawanan VOC bekerjasama dengan Kerajaan Banten dan Kerajaan Cirebon.

Anda mungkin juga menyukai