Anda di halaman 1dari 12

SILSILAH RAJA

& KEADAAN
EKONOMI
KERAJAAN
PAJANG
Di susun Oleh :
Nama : Putri Laila Rahmawati
NIM : 3111419065
Rombel : Ilmu Sejarah - B
RAJA – RAJA
KERAJAAN PAJANG
1 2 3

Pangeran
Jaka Tingkir Arya Pangiri
Benawa
1. Jaka Tingkir
( Hadiwijaya)
Nama kecilnya ialah Mas Krebet. Jaka Tingkir berasal dari daerah
Pengging, di Lereng Gunung Merapi. Jaka Tingkir juga merupakan
cucu dari Sunan Kalijaga yang berasal dari daerah Kadilangun.
Setelah berkuasa di Pajang, ia mendapat gelar “Hadiwijaya”.

Kebo Kenanga
Andayaningrat
& Mas Krebet /
Silsilah &
Jaka Tingkir
Ratu Pembayun Nyai Ageng
Pengging
1549 - 1582
Masa pemerintahan
 masa kejayaan kerajaan Pajang
adalah pada masa Sultan
Hadiwijaya. Ada banyak
pencapaian yang berhasil diraih
pada masa Sultan Hadiwijaya.
Perpindahan kekuasaan Islam
Demak ke Pajang sendiri seakan
menjadi sebuah simbol dari
kemenangan Islam kejawen atas
Islam ortodok pada masa itu.

 Meski dalam Babad Jawa,


Adiwijaya lebih dilukiskan
2. Arya Pangiri
Arya Pangiri adalah putra Sunan Prawoto raja keempat
Demak, yang tewas dibunuh Arya Penangsang tahun 1549. Ia
kemudian diasuh bibinya, yaitu Ratu Kalinyamat di Jepara. Arya
Pangiri dinikahkan dengan Ratu Pembayun, putri tertua Sultan
Hadiwijaya dan dijadikan sebagai bupati Demak.Sepeninggal Sultan
Hadiwijaya akhir tahun 1582 terjadi permasalahan takhta di Pajang.
Putra mahkota yang bernama Pangeran Benawa disingkirkan Arya
Pangiri dengan dukungan Sunan Kudus. Alasan Sunan Kudus adalah
usia Pangeran Benawa lebih muda daripada istri Pangiri, sehingga
tidak pantas menjadi raja Pangeran Benawa yang berhati lembut
1582 - 1586
merelakan takhta Pajang dikuasai Arya Pangiri sedangkan ia sendiri
kemudian menjadi bupati Jipang Panolan (bekas negeri Arya
Penangsang).
Masa pemerintahan
 Arya Pangiri dikisahkan hanya peduli pada usaha untuk
menaklukkan Mataram daripada menciptakan kesejahteraan
rakyatnya. Dia melanggar wasiat mertuanya (Hadiwijaya)
supaya tidak membenci Sutawijaya.Ia bahkan membentuk
pasukan yang terdiri atas orang-orang bayaran dari Bali, Bugis,
dan Makassar untuk menyerbu Mataram.
 Ia juga berlaku tidak adil terhadap penduduk asli Pajang.Ia
mendatangkan orang-orang Demak untuk menggeser
kedudukan para pejabat Pajang. Bahkan, rakyat Pajang juga
tersisih oleh kedatangan penduduk Demak. Akibatnya, banyak
warga Pajang yang berubah menjadi perampok karena
kehilangan mata pencaharian.Sebagian lagi pindah ke Jipang
mengabdi pada Pangeran Benawa.
3. Pangeran Benawa(Sultan
Prabuwijaya)
Pangeran Benawa adalah putra Sultan Hadiwijaya alias Jaka
Tingkir, raja pertama Pajang. Sejak kecil ia dipersaudarakan
dengan Sutawijaya, anak angkat ayahnya, yang mendirikan
Kesultanan Mataram. Pangeran Benawa memiliki putri bernama
Dyah Banowati yang menikah dengan Mas Jolang putra Sutawijaya.
Dyah Banowati bergelar Ratu Mas Adi, yang kemudian melahirkan
Sultan Agung, raja terbesar Mataram. Pangeran Benawa dikisahkan
sebagai seorang yang lembut hati. Ia pernah ditugasi ayahnya
untuk menyelidiki kesetiaan Sutawijaya terhadap Pajang.
Sutawijaya menjamu ketiga tamunya dengan pesta.Putra sulung
Sutawijaya yang bernama Raden Rangga tidak sengaja membunuh
1586 - 1587 seorang prajurit Tuban, membuat Arya Pamalad mengajak
rombongan pulang.Sesampai di Pajang, Arya Pamalad melaporkan
keburukan Sutawijaya, bahwa Mataram berniat memberontak
terhadap Pajang. Sementara itu Benawa melaporkan kebaikan
Masa pemerintahan
 Sutawijaya akhirnya terbukti memerangi Pajang tahun 1582, dan berakhir
dengan kematian Sultan Hadiwijaya. Pangeran Benawa yang seharusnya
naik takhta disingkirkan oleh kakak iparnya, yaitu Arya Pangiri adipati
Demak. Benawa kemudian menjadi adipati Jipang Panolan. Pada tahun
1586 ia bersekutu dengan Sutawijaya untuk menurunkan Arya Pangiri dari
takhta, karena kakak iparnya itu dianggap kurang adil dalam memerintah.
Arya Pangiri hanya sibuk menyusun usaha balas dendam terhadap
Mataram. Orang-orang Demak juga berdatangan, sehingga warga asli
Pajang banyak yang tersisih. Akibatnya, penduduk Pajang sebagian
menjadi penjahat karena kehilangan mata pencaharian, dan sebagian lagi
mengungsi ke Jipang.
 Persekutuan Benawa dan Sutawijaya terjalin. Gabungan pasukan Mataram
dan Jipang berhasil mengalahkan Pajang. Arya Pangiri dipulangkan ke
Demak. Benawa menawarkan takhta Pajang kepada Sutawijaya. Namun
Sutawijaya menolaknya. Ia hanya meminta beberapa pusaka Pajang untuk
dirawat di Mataram. Sejak itu, Pangeran Benawa naik takhta menjadi raja
KEADAAN EKONOMI
KERAJAAN PAJANG
– Pajang mengalami kemajuan di bidang pertanian sehingga
menjadi lumbung beras dalam abad ke-16 dan 17. Lokasi
pusat kerajaaan Pajang ada di dataran rendah tempat
bertemunya sungai Pepe dan Dengkeng (ke dua-duanya
bermata air di lereng Gunung Merapi) dengan Bengawan Solo.
Irigasi berjalan lancar karena air tanah di sepanjang tahun
cukup untuk mengairi sehingga pertanian di Kerajaan Pajang
menjadi maju. Keadaan tersebut mendukung kesuburan tanah
wilayah Pajang dan menjadi faktor pendukung
berkembangnnya sistem Agraris di kerajaan ini.  .
 Di zaman Kerajaan Demak baru muncul, Pajang telah
mengekspor beras dengan mengangkutnya melalui perniagaan
yang berupa Bengawan Solo. Sejak itu Demak sebagai negara
maritim menginginkan dikuasainya lumbung-lumbung beras di
pedalaman yaitu Pajang dan kemudian juga mataram, supaya
dengan cara demikian dapat berbentuk negara ideal agraris
maritim.
 Kesejahteraan rakyatnya cukup terjamin dengan berbagai hasil
bumi yang dihasilkan.
Kelemahan Pajang Bidang
Perniagaan
– Kelemahan masyarakat Pajang pada saat itu adalah
ketidakmampuan dalam bidang perniagaan. Sehingga meski
memiliki hasil agraris yang sangat melimpah, kedigdayaan
ekonomi Kerajaan Pajang ini tidak berlangsung lama. Terlebih
lagi perniagaan dengan basis laut atau maritim yang sedang
ngetrend pada saat itu, semakin membuat Kerajaan Pajang
tertinggal dengan kerajaan lain di bidang ekonomi perniagaan.
Karena masyarakat pajang kurang ahli dalam masalah kelautan,
padahal pada saat itu semua perdagangan hampir dilakukan di
lautan.

Anda mungkin juga menyukai