PAJANG
PEMBAHASAN
Raja-Raja Kerajaan
Masa kejayaan
02 04 Pajang
Peninggalan Kerajaan
05
Kerajaan Pajang didirikan oleh Jaka
Tingkir yang berasal dari Pengging
yakni di lereng Gunung Merapi. Ia
adalah menantu Sultan Trenggono yang
diberi kekuasaan di Pajang. Kesultanan
Pajang mempunyai beberapa daerah
kekuasaan seperti: Pajang, Madiun,
Mataram, Pati, Prawata (Demak),
Kalinyamat (Jepara), dan Jipang
(Bojonegoro).
https://images.app.goo.gl/DuZoG6cCCSt7QTbP8
MASA AWAL KERAJAAN PAJANG
Kerajaan Pajang merupakan kelanjutan dari Kerajaan Demak. Pajang pada
awalnya merupakan daerah bawahan Kerajaan Demak. Pada saat itu Kerajaan
Demak mengalami keruntuhan yang disebabkan karena pembalasan dendam yang
dilakukan oleh Ratu Kalinyamat yang bekerja sama dengan Bupati Pajang
Hadiwijaya (Jaka Tingkir). Mereka berdua ingin menyingkirkan Arya Penangsang
sebagai pemimpin Kerajaan Demak karena Arya Penangsang telah membunuh
suami dan adik suami dari Ratu Kalinyamat. Dengan tipu daya yang tepat mereka
berhasil meruntuhkan pemerintahan Arya Penangsang. Jaka Tingkir kemudian
naik tahta setelah menyingkirikan Arya Penangsang. Jaka Tingkir memindahkan
pusat pemerintahan dari Demak ke Pajang. (Devi Andriana, 2018)
Pada awal berdirinya, wilayah kekuasaan Pajang hanya meliputi daerah Jawa
Tengah. Hal itu disebabkan karena setelah kematian Sultan Trenggono, banyak
wilayah Jawa Timur yang melepaskan diri. Namun pada tahun 1568 M, Sultan
Hadiwijaya dan para Adipati Jawa Timur dipertemukan di Giri Kedaton oleh
Sunan Prapen.
MASA KEJAYAAN KERAJAAN PAJANG
Kampung Batik
Masjid Laweyan Solo Laweyan
Bandar Kabanaran
Makam Jaka Tingkir
1. Masjid Laweyan Solo
https://images.app.goo.gl/nXLm9UiLJWReoggMA
2. Bandar
Kabanaran
Bandar Kabanaran adalah sebuah bandar yang
berkembang saat masa kerajaan Pajang yang
berlokasi di tepi sungai Jenes yaitu anak sungai
Bengawan Solo. Posisi sungai Jenes pada situs
Bandar kabanaran juga sekaligus sebagai
pembatas antara kabupaten Sukoharjo dan
kota Solo. Dahulu warga sekitar mengenal
sungai ini dengan sebutan sungai
Kabanaran. Saat zaman kerajaan Pajang, sungai
https://images.app.goo.gl/o3LyqnYnPpyZ8umh9 Kabanaran menjadi jalur utama perdagangan
dan juga transportasi yang terhubung secara
langsung ke sungai Bengawan Solo.
3. Kampung Batik Laweyan
https://images.app.goo.gl/zcDH6xR2FeuCibpK6
4. Makam Jaka Tingkir
Makam Jaka Tingkir jauh ada di pelosok
perkampungan masyarakat. Lebih tepatnya makam ini
berada di Butuh, Gedongan, Plupuh, Dusun II,
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Komplek pemakaman
Jaka Tingkir diberi nama Makam Butuh yang ditandai
dengan adanya sebuah bangunan masjid bernama
Masjid Butuh. Di halaman kompleks pemakaman
terdapat batang kayu yang sudah keropos. Kayu itu https://www.google.com/imgres?imgur
diyakini sebagai sempalan perahu gethek yang
membawa Joko Tingkir ke Dusun Butuh melalui Sungai
Bengawan Solo.
Daftar Pustaka
1. Abimanyu, Soedjipto, 2013.Babad Tanah Jawi, Jogjakarta
2. Andriana, Devi, 2018, Mengenal Kerajaan, PT Widya sarana
Informatika, Bandung
3. Graaf dan Pigeaud, 1985, Kerajaan-Kerajaan Islam Pertama di Jawa ,
Pustaka Grafiti Pers, Jakarta
4. Huda Nor, 2013, Islam Nusantara, Ar-Ruz Media,
YogyakartaNurasiah, 2009., Kerajaan Nusantara, PT Mediantara
Semesta, Jakarta
5. Yatim, Badri, 2011, Sejarah Peradaban Islam, Raja Grafindo, Jakarta
6. Tanto, Sejarah Lengkap Kerajaan Pajang (1568-1587), https://
www.asaldansejarah45.com/2020/06/sejarah-lengkap-kerajaan-pajang-
1568.html
,(29 Juni 2020)
Terima Kasih