Lokasi
Kerajaan Pajang adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Tengah sebagai kelanjutan
dari Kerajaan Demak. Kompleks keraton, yang sekarang tinggal batas-batas fondasinya saja,
berada di perbatasan Kelurahan Pajang, Kota Solo dan Desa Makam haji, Karatsura,
Sukoharjo.
2. Sumber Sejarah
Sumber sejarah Kerajaan Pajang adalah salah satu peninggalan karya sastra Islam yaitu
Babad tanah Jawi.
3. Perkembangan Politik Pemerintahan
Raja2nya:
1549-1582 : Jaka Tingkir (Hadiwijaya)
1583-1586 : Arya Pangiri (Ngawantipuro)
1586-1587 : Pangeran Benawa (Prabuwijoyo)
4. Peristiwa Penting
a. Ki Ageng Pamanahan dihadiahi wilayah Mataram oleh Sultan Hadiwijaya atas jasanya
mengalahkan Arya
Panangsang.
b. Ki Ageng Pamanahan membangun istana di Pasargede atau yang sekarang disebut
Kotagede.
c. Sultan Pajang mengangkat Sutawijaya sebagai penguasa baru di Mataram.
d. Pasukan Kesultanan Pajang yang menyerbu Mataram porak-poranda diterjang letusan
Gunung Merapi.
5. Penyebab Kemunduran
Setelah Sultan Trenggono meninggal, Demak dilanda perang saudara antara Pangeran
Prawoto (anak Trenggono) dengan Pangeran Sekar Sedo Lepen (adik Trenggono) dan
dimenangkan Prawoto. Aryo Penangsang, anak Pangeran Sedo Lepen tidak dapat
menerima kematian ayahnya. Kemudian Aryo Penangsang membunuh Pangeran
Prawoto dan keluarganya. Pangeran Prawoto mempunyai putra benama Arya Pangiri.
Dengan bantuan Joko Tingkir (adik ipar Trenggono), Arya Pangiri membalas kematian
ayahnya. Kemudian Joko Tingkir naik takhta dan memindahkan pusat pemerintahan
ke Pajang pada 1552. Joko Tingkir menjadi raja pertama Kerajaan Pajang dan bergelar
Sultan Adiwijaya. Pengangkatan Joko Tingkir sebagai raja Pajang disahkan oleh Sunan
Giri dan mendapat pengakuan pea adipati di Jawa. Saat itu Demak hanya sebagai
daerah kecil yang dipimpin Arya Pangiri. Di antara pengikut Adiwijaya yang dianggap
berjasa adalah Kyai Gede Pemanahan. Kyai ini diberi hadiah tanah pemukiman di
Mataram (Kota-Gede, Yogyakarta). Kyai Gede Pemanahan dianggap sebagai perintis
berdirinya kerajaan Mataram Islam. Kyai Gede Pemanahan meninggal pada 1575 dan
diganti putranya yang benama Sutawijaya. Joko Tingkir wafat pada 1582 dan
digantikan putranya, yaitu Pangeran Benowo. Beberapa lama kemudian Pangeran
Benowo disingkirkan Arya Pangiri (anak Prawoto dari Demak). Kerajaan Pajang
kemudian diperintah Arya Pangiri, namun ia tidak disukai rakyat sehingga timbul
perlawanan yang dipimpin Pangeran Benowo yang dibantu Sutawijaya. Perlawanan
itu berhasil, kemudian Sutawijaya naik takhta dan memindahkan pusat pemerintahan
ke Mataram. Sutawijaya menjadi raja pertama di Kerajaan Mataram.