Anda di halaman 1dari 11

KERAJAAN MATARAM ISLAM

Anggota Kelompok 4 (X MIPA II) :


1. Sandra Zulmita Putri
2. Kodia Claresta
3. Rhenanda Putri
4. Anissa Ratna Ardila

Guru Pengajar : Pak Nur Azazi Budianto


A.Latar Geografis
B.Latar Belakang Berdirinya
C.Raja-Raja
D.Puncak Kerajaan (pencapaian
raja)
E.Kemunduran (konflik dalam
kerajaan)
F. Bukti Peninggalan
A. LATAR GEOGRAFIS
Kerajaan mataram
berdiri pada tahun
1582. Pusat kerajaan
ini letaknya dusun
Salakan, Jawa Tengah
bagian Selatan
dengan pusatnya di
Kota Gede yaitu di
sekitar Kota
Yogyakarta sekarang.
Letak geografis
Kerajaan Mataram
Islam berada di
daerah aliran Sungai
Opak dan Progo yang
bermuara di Laut
Selatan atau disebut
dengan samudra
Hindia.
2. Latar Belakang Berdirinya
• kerajaan Mataram Islam dimulai ketika Sultan Hadiwijaya
berkuasa di Pajang, Ki Ageng Pemanahan dilantik menjadi
bupati di Mataram. Hadiah ini merupakan imbalan atas
keberhasilannya membantu menumpas Aria Penangsang.
Selain itu, putranya yaitu Sutawijaya diambil sebagai anak
angkat oleh Sultan Hadiwijaya.
• Pada tahun 1575, Ki Ageng Pemanahan wafat, kemudian
Sutawijaya diangkat menjadi bupati di Mataram. Namun
Sutawijaya tidak puas hanya menjadi bupati dan ingin
menjadi raja yang menguasai seluruh Jawa. Sehingga
Sutawijaya memperkuat sistem pertahanan Mataram.
• Hal ini diketahui oleh Hadiwijaya, sehingga ia mengirim
pasukan untuk menyerang Mataram. Peperangan sengit
terjadi pada tahun 1582, dimana prajurit Pajang menderita
kekalahan. Di samping itu, keadaan Sultan Hadiwijaya
dalam keadaan sakit dan kemudian wafat.
• Kemudian terjadilah perebutan kekuasaan di antara para
bangsawan Pajang. Pangeran Pangiri yang merupakan
menantu Hadiwijaya sekaligus bupati Demak datang
menyerbu Pajang untuk merebut tahta. Namun, hal ini
ditentang oleh para bangsawan Pajang yang bekerja sama
dengan Sutawijaya. Akhirnya, Pangeran Pangiri dikalahkan
dan diusir dari Pajang.
• Setelah kondisi mulai aman, Pangeran Benawa, putra
Hadiwijaya menyerahkan tahtanya kepada Sutawijaya.
Kemudian pusat pemerintahan dipindah ke Mataram pada
tahun 1586. Dan berdirilah Kerajaan Mataram.
3. Raja-Raja Kerajaan Mataran Islam
1. Ki Ageng Pamanahan (1556 – 1584)
Desa Mataram didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan di tahun 1556.
Desa ini yang kemudian dipimpin oleh anaknya yaitu Sutawijaya. Pada
mulanya, desa ini berupa hutan lebat yang kemudian dibuka dan diberi
nama Alas Mentaok.
Kemudian Ki Ageng Pamanahan memberi nama bekas hutan ini
dengan sebutan Mataram. Ki Ageng Pamanahan wafat pada tahun
1584 dan dimakamkan di Kota Gede, Jogjakarta.
2. Panembahan Senapati (1584 – 1601)
Setelah Ki Ageng Pamanahan wafat tahun 1584, kekuasaan jatuh ke
tangan putranya yaitu Sutawijaya. Sutawijaya sendiri merupakan
menantu dan anak angkat dari Sultan Pajang. Dia tadinya merupakan
senapati utama dari kerajaan Pajang, sehingga diberi gelar
Panembahan Senapati.
Di bawah kepemimpinan Panembahan Senapati, keraajan Mataram
Islam mulai bangkit dan memperluas wilayah kekuasaannya. Mulai dari
Pajang, Demak, Tuban, Madiun, Pasuruan dan sebagian besar wilayah
Surabaya. Panembahan Senapati wafat, kemudian posisinya
digantikan oleh anaknya yaitu Raden Mas Jolang.
3. Raden Mas Jolang (1601 – 1613)
Raden Mas Jolang merupakan putra dari Panembahan Senapati dan
Putri Ki Ageng Panjawi. Julukan bagi Raden Mas Jolang ini ialah
Panembahan Anyakrawatu. Beliau merupakan pewaris kedua dari
Kerajaan Mataram Islam.
Pada masa pemerintahannya terjadi banyak peperangan. Hal ini
dilakukan untuk menaklukkan wilayah ataupun karena
mempertahankan wilayah. Raden Mas Jolang memerintah selama 12
tahun, beliau wafat di tahun 1613 di desa Krapyak dimakamkan di
Pasar Gede.
4. Raden Mas Rangsang (1613 – 1646)
Raden Mas Rangsang atau Sultan Agung Senapati Ingalaga
Ngabdurrachman merupakan raja ke-3 Kerajaan Mataram Islam. Beliau
merupakan putra dari Raden Mas Jolang.
Pada saat masa pemerintahannya, kerajaan Mataram mencapai
puncak kejayaan. Kerajaan Mataram berhasil menguasai hampir
seluruh tanah Jawa. Selain menaklukkan wilayah dengan berperang
melawan raja Jawa. Beliau juga mengembangkan Mataram menjadi
kerajaan agraris. Raden Mas Rangsang wafat tahun 1546 dan
dimakamkan di Imogiri.
5. Amangkurat I (1646 – 1676)
Sultan Amangkurat merupakan anak dari Sultan Ageng. Beliau
memindahkan pusat kerajinan dari kota Gedhe ke Plered tahun 1647.
Pada masa pemerintahan Sultan Amangkurat I Kerajaan Mataram
Islam mulai terpecah. Hal ini disebabkan karena Sultan Amangkurat I
menjadi teman dari VOC. Sultan Amangkurat I wafat pada tanggal 10
Juli 1677 dan dimakamkan di Telagawangi, Tegal.
6. Amangkurat II (1677 – 1703)
Sebelum wafat, Amangkurat I mengangkat Amangkurat II sebagai
penerusnya. Amangkurat II memiliki nama asli Raden Mas Rahmat.
Beliau merupakan pendiri serta raja pertama dari Kasunanan
Kartasura. Kasunanan Kartasura merupakan lanjutan dari Kerajaan
Mataram Islam.
Amangkurat II merupakan raja Jawa pertama yang menggunakan
pakaian dinas berupa pakaian Eropa. Sehingga rakyat menjulukinya
Sunan Amral (Admiral).
4. Puncak Kerajaan
5. Kemunduran (Konflik dalam
Kerajaan)
6. Bukti Peninggalan

Anda mungkin juga menyukai