kerajaan yaitu kerajaan jenggala dengan rajanya garasakan yang merupakan putri dari
airlangga dengan kahirupan sebagai pusat pemerintahan nya,kedua yaitu kerajaan panjalu
atau yang lebih dikenal dengan kerajaan kediri dengan rajanya yang bernama
srimarawijaya dengan pusat ibu kotanya di daha.
Peninggalan-peninggalan kerajaan kediri banyak berupa prasasti-prsasti antara lain
sebagai berikut
1.prasati sirah keting (1104M) yang berisi tentang pemberian hadiah kepada rakyat desa
oleh raja jaya warsa
2.prasasti yang ditemukan di daerah tulung agung dan kertosono yang menceritakan
tentang masalah-masalah keagamaan
3.prasasti ngantang (1135M) yang berisi tentang raja jayabaya yang memberikan tanah
kepada rakyat desa ngantang
4.prasasti jaring (1181 M) dari raja sandra yang berisi tentang sejumlah hewan
5.prasati kamulan ( 1194 M) isi prasasti ini menceritakan pada masa pemerintahan raja
kertajaya bahwa kerajaan kediri berhasil mengalahkan musuh-musuh di katang-katang
A.KEHIDUPAN POLITIK
Para raja yang pernah memerintah di kerajaan kediri antara lain adalah sebagai berikut
1.raja bameswara
2.raja jayabaya
3.raja sarweswara
4.aryeswara
5.raja gandara
6.raja kartajaya
Akan tetapi masa kejayaan kerajaan kediri berada pada masa pemerintahan raja
jayabaya.dan raja yang terakhir berkuasa di kerajaan kediri adalah raja kertajaya pada
masa pemerintahan raja kertajaya sering terjadi pertentangan dengan kaum brahmana.
B.KEHIDUPAN EKONOMI
Mata pencarian utama rakyat kerajaan kediri adalah bercocok tanam dan maritim,mereka
telah mengenal emas dan uang. Sungai brantas di jadikan sebagai penghubung daerah
perdalam dengan daerah pesisir. Hal tersebut tercatat dengan rapi dalam klonik-klonik
cina yang menyebutkan bahwa
1.rakyat kerajaan kediri memiliki tempat tinggal yang baik
2.pakaian rakyat kerajaan kediri cukup baik
3.rakyat kerajaan kediri telah mengenal istilah mas kawin yaitu berupa emas atau benda
lainya yang berharga
4.rakyat kerajaan kediri telah mengenal mata uang yang terbuat dari emas atau pun perak
5.apabilah rakyat kerajaan kediri sakit mereka memohon kesembuhan dari dewa
6.di kerajaan kediri hukum di jalankan secara tegas
7.bila para raja berpergian maka akan dikawal oleh prajurit berkuda dan pasukan darat
C.KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA
Kesastraan kerajaan kediri berkembang sangat pesat banyak karya-karya sastra yang
terciptakan antara lain
1.kakawin bharatayuda yang disadur oleh mpu sedah dan mpu panulu
2.kakawi gatutkacasraya dan hariwangsa,karangan mpu panuluh
3.kakawi wratasancaya karanganmpu tan akung
4..kakawi smaradahana karangan mpu dharmaja
5.kakawi ludbaka karangan mpu tan akung
6.kakawi kresnayana,karangan mpu triguna ( dijumpai pada relief candi jago )
7.kakawi samanasantaka karangan mpu monaguna
Kerajaan Kediri
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12.
Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat kerajaanya terletak di tepi S.
Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai.
Kerajaan Kediri lahir dari pembagian Kerajaan Mataram oleh Raja Airlangga (1000-1049).
Pemecahan ini dilakukan agar tidak terjadi perselisihan di antara anak-anak selirnya. Tidak ada bukti
yang jelas bagaimana kerajaan tersebut dipecah dan menjadi beberapa bagian. Dalam bab ada
disebutkan bahwa kerajaan dibagi empat atau lima bagian. Tetapi dalam perkembangannya hanya dua
kerajaan yang sering disebut, yaitu Kediri (Pangjalu) dan Jenggala. Samarawijaya sebagai pewaris sah
kerajaan mendapat ibukota lama, yaitu Dahanaputra, dan nama kerajaannya diubah menjadi Pangjalu
atau dikenal juga sebagai Kerajaan Kediri.
Dalam perkembangannya Kerajaan Kediri yang beribukota Daha tumbuh menjadi besar,
sedangkan Kerajaan Jenggala semakin tenggelam. Diduga Kerajaan Jenggala ditaklukkan oleh Kediri.
Akan tetapi hilangnya jejak Jenggala mungkin juga disebabkan oleh tidak adanya prasasti yang
ditinggalkan atau belum ditemukannya prasasti yang ditinggalkan Kerajaan Jenggala. Kejayaan
Kerajaan Kediri sempat jatuh ketika Raja Kertajaya (1185-1222) berselisih dengan golongan pendeta.
Keadaan ini dimanfaatkan oleh Akuwu Tumapel Tunggul Ametung.
Namun kemudian kedudukannya direbut oleh Ken Arok. Diatas bekas Kerajaan Kediri inilah
Ken Arok kemudian mendirikan Kerajaan Singasari, dan Kediri berada di bawah kekuasaan Singasari.
Ketika Singasari berada di bawah pemerintahan Kertanegara (1268-1292), terjadilah pergolakan di
dalam kerajaan. Jayakatwang, raja Kediri yang selama ini tunduk kepada Singasari bergabung dengan
Bupati Sumenep (Madura) untuk menjatuhkan Kertanegara. Akhirnya pada tahun 1292 Jayakatwang
berhasil mengalahkan Kertanegara dan membangun kembali kejayaan Kerajaan Kediri.
Setelah berhasil mengalah kan Kertanegara, Kerajaan Kediri bangkit kembali di bawah
pemerintahan Jayakatwang. Salah seorang pemimpin pasukan Singasari, Raden Wijaya, berhasil
meloloskan diri ke Madura. Karena perilakunya yang baik, Jayakatwang memperbolehkan Raden
Wijaya untuk membuka Hutan Tarik sebagai daerah tempat tinggalnya. Pada tahun 1293, datang
tentara Mongol yang dikirim oleh Kaisar Kubilai Khan untuk membalas dendam terhadap
Kertanegara. Keadaan ini dimanfaatkan Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang. Ia bekerjasama
dengan tentara Mongol dan pasukan Madura di bawah pimpinan Arya Wiraraja untuk menggempur
Kediri. Dalam perang tersebut pasukan Jayakatwang mudah dikalahkan.
II. Rumusan Masalah
a) Bagaimana kehidupan politik pemerintahan kerajaaan Kediri ?
b) Bagaimana kehidupan social masyarakat kerajaan Kediri ?
c) Bagaimana kehidupan ekonomi dan pencaharian kerajaan Kediri ?
d) Bagaimana kehidupan religi dan budhaya kerajaan Kediri ?
III. Tujuan
Makalah singkat ini tidak hanya membahas tentang masalah politik dan proses bergantinya
raja-raja di Kediri, namun juga pembahasan singkat tentang keseluruhan aspek kehidupan di
Kediri yang antara lain dalam hal sosial, politik, ekonomi , dan p e r k e m b a n g a n a g a m a
p a d a s a a t i t u . K e r a j a a n K e d i r i m e r u p a k a n k e r a j a a n y a n g terkenal dengan
berbagai karya sastra dan ramalan mustajab dari rajanya yaitu raja Jayabaya.
BAB II
ISI
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kerajaan Kediri / Panjalu yang merupakan kerajaan hasil bagi dari
kerajaanKahuripan di Jawa Timur pada masa raja Airlangga merupakan kerajaan yang
patutd i p e r h i t u n g k a n . K e r a j a a n y a n g b e r a d a d i s e k i t a r w i l a y a h K e d i r i
( sekarang ) inimengalami masa puncak kejayaan pada masa raja Jayabaya
y a n g s a n g a t t e r k e n a l dengan ilmu dan keahliannya dalam membaca masa depan atau meramal.
Tak hanyac a k a p d a l a m m e r a m a l , b a h k a n r a j a J a y a b a y a y a n g m e m b a w a
k e m a k m u r a n b a g i Kediri telah mampu mengelola dan memimpin kerajaannya dengan sangat baik.
Hal ini terbukti dari berbagai peninggalan sejarah
y a n g t e l a h direkonstruksikan dan memberitahukan kepada pembaca sekarang bahwa pada
zamankerajaan Kediri telah muncul berbagai sastra dan budhaya yang sangat luar biasa, mulaidari
kitab Bharatayudha, Hariwangsa sampai Gatotkacasraya. Kerajaan Kediri pada m a s a i t u
merupakan kerajaan yang mandiri dan m a k m u r, yang secara
ekonomim e n g a l a m i k e c u k u p a n d e n g a n m e n d a y a g u n a k a n p e r t a n i a n ,
p e r d a g a n g a n , d a n peternakan.Kehidupan yang makmur membuat masyarakat dalam aspek
sosial mengalamih a l y a n g s e n a d a . K a r e n a d i p i m p i n r a j a y a n g b i j a k , t a k
u r u n g k e m a j u a n d a r i masyarakat yang berkecukupan dalam hal sandang, pangan dan
papan. Tak hanyadalam hal fisik yang mencoba dibangun oleh raja Jayabaya pada saat
itu juga telahdiberlakukan ketertiban dan hukum yang jelas dankeras bagi seluruh rakyat
Kediri.Walaupun kemakmuran tersebut tidak berlangsung lama karena kemudian
kegelapanmengganti masa-masa jaya kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Kertajaya
(1222M).Kerincuhan dan selisih paham yang berlaku dan terjadi antara Kertajaya
dankaum brahmana ternyata membawa akhir bagi kerajaan Kediri. Brahnama yang tidak sepahan
meminta bantuan Ken Arok yang pada saat itu juga sedang gencar-gencarnyamelakukan usaha
ekspansionis untuk mendirikan sebuah kerajaan yang pada akhirnya bernama Singasari.
Namun, keberadaan kerajaan Kediri merupakan sebuah bukti eksistensi dan
k e m a k m u a n s a l a h s a t u k e r a j a a n d i J a w a Ti m u r s e b a g a i p e n e r u s d i n a s t i
I s y a n a . Dengan sistem pemerintahan, birokrasi, ekonomi, sosial, budhaya, dan agama
yangmengalami kemajuan secara gilang-gemilang.
b. Saran
Dengan adanya makalah ini kita dapat berpikir secara realistis bahwa sejak dulu Indonesia telah
memiliki banyak kebudhayaan yang memberikan dampak besar terhadap kita untuk lebih maju dalam
membangun Indonesia yang lebih baik lagi baik dari segi hukum maupun kehidupan sosial
budhayanya.
Berdiri pada abad ke-12. Dan pusat kerajaanya terletak di tepi Sungai Brantas
yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai. Dan juga merupakan bagian
dari Kerajaan Mataram Kuno.
Perkembangan Kerajaan
Dalam masa perkembangannya Kerajaan Kediri yang beribukota di Daha tumbuh
menjadi besar, sedangkan Kerajaan Jenggala semakin tenggelam. Diduga Kerajaan
Jenggala ditaklukkan oleh Kediri. Kejayaan Kerajaan Kediri sempat jatuh ketika Raja
Kertajaya (1185-1222) berselisih dengan golongan pendeta. Keadaan ini dimanfaatkan
oleh Akuwu Tumapel Tunggul Ametung.
2. Kameshwara
Raja Kameshwara bergelar Sri Maharajarake Sirikan Shri Kameshwara
Sakalabhuwanatushtikarana Sarwwaniwaryyawiryya Parakrama Digjayottunggadewa,
dikenal dengan kameshwara I (1115 - 1130 ). Lancana kerajaanya yaitu tengkorak yang
bertaring yang disebut dengan Candrakapala. Permaisurinya bernama Shri Kirana, yang
berasal dari Janggala.
3. Jayabaya
Raja Jayabaya yang bergelar Shri Maharaja Shri Kroncarryadipa
Handabhuwanapalaka Parakramanindita Digjayotunggadewanama Shri Gandra. Prabu
Jayabaya merupakan Raja Kediri yang paling terkenal, di bawah pemerintahannya Kediri
mencapai kejayaan. Jayabaya termasyur dengan ramalannya. Ramalan-ramalan itu
dikumpulkan dalam satu kitab yang berjudul jongko Joyoboyo.
4. Prabu Sarwaswera
Sebagai raja yang taat beragama dan budaya, prabu Sarwaswera memegang teguh
prinsip tat wam asi yang artinya Dikaulah itu, , dikaulah (semua) itu , semua makhluk
adalah engkau . Tujuan hidup manusia menurut prabu Sarwaswera yang terakhir adalah
mooksa, yaitu pemanunggalan jiwatma dengan paramatma. Jalan yang benar adalah
sesuatu yang menuju kearah kesatuan , segala sesuatu yang menghalangi kesatuan adalah
tidak benar.
5. Prabu Kroncharyadipa
Sebagai pelemeluk agama yang taat mengendalikan diri dari pemerintahannya
dengan prinsip, sad kama murka, yakni enam macam musuh dalam diri manusia, yaitu
kroda (marah), moha (kebingungan), kama (hawa nafsu),loba (rakus),mada (mabuk),
masarya (iri hati).
6. Srengga Kertajaya
Srengga Kertajaya merupakan Raja Kediri yang terakhir. Kertajaya raja yang
mulia serta sangat peduli dengan rakyat. Kertajaya dikenal dengan catur marganya yang
berarti empat jalan yaitu darma, arta, kama, moksa.
Kehidupan Eknomi
Perdagangan, peternakan, dan pertanian. Kediri terkenal sebagai penghasil beras,
kapas dan ulat sutra. Dengan demikian dipandang dari aspek ekonomi, kerajaan Kediri
cukup makmur.
2. Prasasti Hantang tahun 1135 atau 1052 M menjelaskan Panjalu atau Kadiri pada
masa Raja Jayabaya. Pada prasasti ini terdapat semboyan Panjalu Jayati yang
artinya Kadiri Menang.Prasasti ini di keluarkan sebagai piagam pengesahan
anugerah untuk penduduk Desa Ngantang yang setia pada Kadiri selama perang
dengan Jenggala.Dan dari Prasasti tersebut dapat di ketahui kalau Raja Jayabhaya
adalah raja yang berhasil mengalahkan Janggala dan mempersatukannya kembali
dengan Kadiri.
4. Prasasti Talan 1136 M Seni sastra juga mendapat banyak perhatian pada zaman
Kerajaan Kadiri. Pada tahun 1157 Kakawin Bharatayuddha ditulis oleh Mpu
Sedah dan diselesaikan Mpu Panuluh. Kitab ini bersumber dari Mahabharata yang
berisi kemenangan Pandawa atas Korawa, sebagai kiasan,kemenangan.
Runtuhnya Kediri
Kaum brahmana menggangap Kertajaya telah melanggar agama dan memaksa
meyembahnya sebagai dewa. Kemudian kaum Brahmana meminta perlindungan Ken
Arok , akuwu Tumapel. Perseteruan memuncak menjadi pertempuran di desa Ganter,
pada tahun 1222 M. Dalam pertempuarn itu Ken Arok dapat mengalahkan Kertajaya,
pada masa itu menandai berakhirnya kerajaan Kediri.
Aliran Kejawen ”Sangkan Paraning Dumadi Sri Jayabaya” adalah aliran kepercayaan yang
mempercayai adanya silsilah manusia yang digabungkan dengan cerita dalam pewayangan.
Berikut adalah sedikit penjelasannya:
Menurut kepercayaan ini, sebenarnya pohon silsilah itu ada tiga golongan, yaitu: sejarah silsilah
manusia, sejarah silsilah banu jan (yang sama sekali tidak diketahui manusia) dan sejarah
silsilah campuran manusia dan banu jan (inipun tidak banyak diketahui kecuali dari Nabi Sis
as.
Berikut ini adalah silsilah itu yang akhirnya menurunkan silsilah Raja Kadiri Jayabaya:
1. Nabi Adam (Sang Hyang Janmawalijaya / 25. Prabu Jaya Amisena
Sang Hyang Adhama) 26. Raden Kusumawicitra
2. Nabi Sis (Sang Hyang Syta) 27. Raden Citrasuma
3. Sayid Anwar (Sang Hyang Nur Cahya) 28. Raden Pancadriya
4. Sang Hyang Nurasa 29. Raden Anglingdriya
5. Sang Hyang Wenang (Sang Hyang Wisesa) 30. Prabu Suwelacala
6. Sang Hyang Manik Maya (Betara Guru) 31. Prabu Sri Maha Punggung
7. Betara Brama / Sri Maha Punggung / Dewa 32. Prabu Kandihawan (Jayalengkara)
Brama 33. Resi Gatayu
8. Betara Sadana (Brahmanisita) 34. Resi Lembu Amiluhur
9. Betara Satapa (Tritusta) 35. Raden Panji Asmara Bangun (Inu Kertapati)
10. Bambang parikanan 36. Raden Kudalaweyan (Mahesa Tandreman)
11. Resi Manumayasa 37. Raden Banjaran Sari
12. Resi Sekutrem 38. Raden Munding Sari
13. Begawan Sakri 39. Raden Munding Wangi
14. Begawan Palasara 40. Prabu Pamekas
15. Begawan Abiyasa (Maharaja Sanjaya) 41. Raden Jaka Sesuruh (R. Wijaya / raja
16. Pandu Dewanata Majapahit)
17. Dananjaya (R.Arjuna) 42. Prabu Taruma (Bhre Kumara)
18. R. Abimanyu 43. Prabu Hardaningkung (Brawijaya I)
19. Prabu Parikesit 44. Prabu Hayam Wuruk
20. Prabu Yudayana 45. Raden Putra
21. Prabu Yudayaka (Jaya Darma) 46. Prabu Partawijaya
22. Prabu Gendrayana 47. Raden Angkawijaya (Damarwulan)
23. Prabu Jayabaya 48. Bethoro Kathong
24. Prabu Jaya Amijaya
v Sumber-Sumber Sejarah
1. Prasasti
· Prasasti Sirah Keting (1104 M), yang memuat tentang pemberian hadiah
tanah kepada rakyatdesa oleh Raja Jayawarsa.
· Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono berisi masalah
keagamaan, diperkirakan berasal dari Raja Bameswara (1117-1130 M).
· Prasasti Ngantang (1135 M), yang menyebutkan tentang Raja Jayabaya
yangmemberikan hadiah kepada rakyat Desa Ngantang sebidang tanah yang
bebas dari pajak.
· Prasasti Jaring (1181 M) dari Raja Gandrayang memuat tentang sejumlah
nama-nama hewanseperti Kebo Waruga dan Tikus finada.
· Prasasti Kamulan (1194 M), yangmenyatakan bahwa pada masa
pemerintahan Raja Kertajaya, Kerajaan Kediri telah berhasil mengalahkan
musuh yang telah memusuhi istanadi Katang-katang.
2. Berita Asing
Berita asing tentang Kerajaan Kediri sebagian besar diperoleh dari berita
Cina. Berita Cina ini merupakan kumpulan cerita dari para pedagang Cina yang
melakukan kegiatanperdagangan di Kerajaan Kediri. Seperti Kronik Cina bernama
Chu fan Chi karangan Chu ju kua(1220 M). Buku ini banyak mengambil cerita dari
buku Ling wai tai ta (1778 M) karangan Chuik fei. Kedua buku ini menerangkan
keadaan Kerajaan Kediri pada abad ke-12 dan ke-13M.
Masa kejayaan
Masa kejayaan Kediri dapat dikatakan jelas, terbukti dengan ditemukannya
silsilah raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Kediri. Disamping itu,
ditemukannya prasasti-prasasti Raja-raja.
Raja Kediri pada tahun 1104 adalah Jayawarsa. Setelah Jayawarsa, secara
berturut-turut Kediri diperintah oleh :
1. Bameswara (1117-1130)
2. Jayabhaya (1135-1157)
3. Sarweswara (1159-1161)
4. Aryeswara (1169-1181)
5. Gandra (1181)
6. Kameswara (1182-1185)
7. Kertajaya (1190-1222)
Raja terakhir kerajaan Kediri adalah Kertajaya. Pada masa akhir
pemerintahannya, Kediri dalam keadaan lemah. Pada tahun 1222, Kediri diserang
oleh Ken Arok dari Tumapel. Terjadilah pertempuran di Desa Ganter dekat pujon,
Malang. Kertajaya kalah dalam pertempuran, maka berakhirlah riwayat kerajaan
Kediri.